Perbup Sotk Badan & Inspektorat Ok2
Perbup Sotk Badan & Inspektorat Ok2
Perbup Sotk Badan & Inspektorat Ok2
TENTANG
BUPATI PASER,
1
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksudkan dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Paser.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur yang memimpin pelaksanaan
urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Paser.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Paser.
6. Inspektorat Kabupaten yang selanjutnya disebut Inspektorat adalah perangkat
daerah yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya untuk
penyelenggaraan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
dan desa.
7. Badan Daerah dan Inspektorat adalah perangkat daerah yang merupakan unsur
pendukung tugas kepala daerah yang melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan Daerah.
8. Kepala Inspektorat Kabupaten disebut Inspektur Kabupaten Paser.
9. Kepala Badan Daerah disebut Kepala Badan Daerah.
10. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat dengan UPTB adalah Unit
Pelaksana Teknis pada badan daerah yang berbentuk badan, yang melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang, yang mempunyai
wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah para pejabat fungsional yang berada pada
Inspektorat dan Badan Daerah.
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
(2) Inspektorat dipimpin oleh inspektur.
(3) Inspektur dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(4) Inspektur sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati atas usulan Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
2
Pasal 3
(1) Badan Daerah merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.
(2) Badan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan Daerah yang berkedudukan di bawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(3) Kepala Badan Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati atas usulan Sekretaris Daerah sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 4
(1) Inspektorat Kabupaten mempunyai tugas membantu Bupati membina dan
mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah.
(2) Inspektorat Kabupaten dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati dan/atau
Gubernur;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi;
f. pelaksanaan pengawasan program reformasi birokrasi;
g. pelaksanaan administrasi inspektorat; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 5
(1) Badan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi
penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
(2) Badan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai
dengan lingkup tugasnya;
d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan
pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Inspektorat
Pasal 6
(1) Susunan organisasi Inspektorat, terdiri atas:
a. Inspektur;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Umum.
c. Inspektur Pembantu Wilayah I;
d. Inspektur Pembantu Wilayah II;
e. Inspektur Pembantu Wilayah III;
f. Inspektur Pembantu Wilayah IV; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur organisasi Inspektorat tercantum pada lampiran I, yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Kedua
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan,
Penelitian dan Pengembangan
Pasal 7
(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan, terdiri dari:
(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan, terdiri dari:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Program;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Umum;
c. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, membawahkan:
1. Subbidang Pemerintahan dan Aparatur;
2. Subbidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial; dan
3. Subbidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
d. Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, membawahkan:
1. Subbidang Pertanian dan Perikanan;
2. Subbidang Pengembangan Dunia Usaha dan Transmigrasi; dan
3. Subbidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
e. Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, membawahkan:
1. Subbidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
2. Subbidang Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan; dan
3. Subbidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Statistik dan
Persandian
f. Bidang Penelitian dan Pengembangan, membawahkan:
1. Subbidang Sosial dan Pemerintahan;
2. Subbidang Ekonomi dan Pembangunan; dan
3. Subbidang Inovasi dan Teknologi.
4
g. Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
membawahkan:
1. Subbidang Perencanaan;
2. Subbidang Data dan Informasi; dan
3. Subbidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan.
h. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Ketiga
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pasal 8
(1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
terdiri dari:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Pengadaan dan Informasi Kepegawaian, membawahkan:
1. Subbidang Pengadaan dan Pemberhentian; dan
2. Subbidang Data dan Informasi Kepegawaian.
d. Bidang Pengembangan dan Mutasi, membawahkan:
1. Subbidang Pengembangan dan Diklat; dan
2. Subbidang Mutasi dan Kepangkatan.
e. Bidang Penilaian Kinerja dan Kesejahteraan ASN, membawahkan:
1. Subbidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja Aparatur;
2. Subbidang Displin dan Penghargaan; dan
3. Subbidang Kesejahteraan dan Fasilitasi Profesi ASN.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan tercantum
pada lampiran III, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
Bagian Keempat
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Pasal 9
(1) Susunan Organisasi Badan Keuangan dan Aset Daerah terdiri atas:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Perencanaan Program;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Umum.
c. Bidang Anggaran, membawahkan:
1. Subbidang Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan; dan
2. Subbidang Anggaran Belanja.
d. Bidang Perbendaharaan, membawahkan:
5
1. Subbidang Pengelolaan Kas Daerah; dan
2. Subbidang Administrasi Perbendaharaan.
e. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan:
1. Subbidang Analisis dan Evaluasi Transaksi Keuangan; dan
2. Subbidang Penyusunan Laporan Keuangan dan Sistem Informasi Keuangan.
f. Bidang Aset Daerah, membawahkan:
1. Subbidang Analisa Kebutuhan dan Pemanfaatan Aset;
2. Subbidang Pemeliharaan dan Pengendalian Aset; dan
3. Subbidang Inventarisasi dan Penghapusan Aset Aset.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur organisasi Badan Keuangan dan Aset Daerah tercantum dalam
lampiran IV, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Kelima
Badan Pendapatan Daerah
Pasal 10
(1) Susunan organisasi Badan Pendapatan Daerah, terdiri atas:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Subbagian Perencanaan Program;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Umum.
c. Bidang Pendataan dan Penetapan, membawahkan:
1. Subbidang Pendaftaran dan Dokumentasi;
2. Subbidang Pendataan; dan
3. Subbidang Pemeriksa dan Penetapan.
d. Bidang Penagihan dan Pembukuan, membawahkan:
1. Subbidang Penagihan;
2. Subbidang Keberatan; dan
3. Subbidang Pembukuan dan Pelaporan.
e. Bidang Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), membawahkan:
1. Subbidang Pendataan dan Penilaian PBB-P2;
2. Subbidang PBB-P2; dan
3. Subbidang Pengelola Data dan Informasi.
f. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Operasional, membawahkan:
1. Subbidang Perencanaan Pengembangan Potensi;
2. Subbidang Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah; dan
3. Subbidang Pengendalian Operasional.
g. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah tercantum pada lampiran V,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 11
6
(1) Untuk menyelenggarakan sebagian tugas Inspektorat dan Badan Daerah yang
membutuhkan keterampilan dan keahlian tertentu dapat ditetapkan jabatan
fungsional sesuai dengan Peraturan perundang-undangan.
(2) Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional dengan jumlah,
jenis dan jenjangnya berdasarkan norma, standar, prosedur dan kriteria yang
ditetapkan pemerintah.
(3) Kelompok jabatan fungsional dapat dibagi dalam sub kelompok sesuai dengan
kebutuhan dan keahliannya masing-masing yang dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk oleh Inspekturdan Kepala Badan Daerah.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 12
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Perangkat Daerah, Sekretaris,
Inspektur Pembantu, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, dan
Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip tentang pola mekanisme
hubungan kerja dan koordinasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar
satuan organisasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Paser serta instansi diluar
Pemerintah Kabupaten Paser sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
(2) Setiap Kepala Perangkat Daerah bertanggung jawab untuk melaksanakan peta
proses bisnis dilingkungan masing-masing.
(3) Setiap Kepala Perangkat Daerah bertanggung jawab untuk meningkatkan pelayanan
publik, menyusun dan menetapkan standar pelayanan, melaksanakan standar
pelayanan minimal, melaksanakan survei kepuasan masyarakat dan inovasi
pelayanan publik dilingkungan masing-masing.
(4) Setiap Kepala Perangkat Daerah bertanggung jawab untuk meningkatkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilingkungan masing-masing.
Pasal 13
BAB VII
ESELONISASI
Pasal 14
7
c. Kepala bidang pada badan merupakan jabatan struktural eselon IIIb atau
Jabatan Administrator; dan
d. Kepala subbidang dan kepala subbagian pada inspektorat/badan
merupakan jabatan struktural eselon IVa atau Jabatan Pengawas.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 15
Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Peraturan Bupati ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Paser.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Pasir Nomor 44 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat
dan Badan Daerah (Berita Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016 Nomor 44)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Paser Nomor 52 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Paser Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan
Badan Daerah (Berita Daerah Kabupaten Paser Tahun 2017 Nomor 52), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Bupati Paser Nomor 29 Tahun 2018 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Bupati Paser Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas
dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Badan Daerah (Berita
Daerah Kabupaten Paser Tahun 2018 Nomor 29) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
BUPATI PASER,
YUSRIANSYAH SYARKAWI