SKRIPSI
SKRIPSI
SKRIPSI
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan suatu informasi
yang dapat menjadi bahan penelitian yang diambil. Sugiyono (2016, hlm. 6)
mengemukakan bahwa metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Sedangkan pendapat dari Darmadi (2013, hlm. 153), metode penelitian
adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan
tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
57
58
a. Penelitian Dasar
Jujun S.Suriasumantri dalam Sugiyono (2016, hlm 9) penelitian dasar
adalah penelitian yang bertujuan menemuka pengetahauan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui.
b. Penelitian Terapan
Jujun S.Suriasumantri dalam Sugiyono (2016, hlm 9) penelitian terapan
adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
c. Penelitian Pengembangan
Borg and Gall dalam Sugiyono (2016,hlm 9) menyatakan bahwa,
penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang
digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
d. Penelitian Eksperimen, merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.
e. Metode Survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
yang alamiah.
f. Metode penelitian naturalistik/kualitatif, digunakan untuk meneliti pada
tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena
peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan
pendangan dari sumber data bukan pandngan peneliti.
g. Metode Kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu.
h. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah.
Dari berbagai macam jenis metode penelitian yang ada, di dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Jenis data yang diambil dalam penelitian ini menggunakan data
59
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berasal dari hasil observasi
peneliti pada peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan data
kuantitatif berupa angka-angka yang diambil dari hasil evaluasi pembelajaran.
B. Desain Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus (cycle).
Jumlah siklus yang dilaksanakan tidak hanya satu kali, tetapi beberapa kali
sampai tujuan yang diinginkan tercapai. Pada setiap tahapan siklus peneliti
sudah melibatkan diri secara aktif dan intensif dalam rangkaian kegiatan
penelitian. Arikunto dalam Dadang Iskandar dan Narsim (2015 hlm. 23)
menjelaskan bahwa satu siklus PTK terdiri dari empat langkah yaitu: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pegamatan dan (4) refleksi.
Adapun deskripsi alur PTK yang dapat dilakukan pada setiap siklusnya
tersaji dalam gambar berikut ini:
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Selesai
Gambar 3.1
Alur penelitian tindakan kelas oleh Arikunto (dalam Dadang
Iskandar dan Narsim, 2015 hlm. 70)
61
Dari gambar di atas, dalam Dadang Iskandar dan Narsim (2015 hlm. 23)
dapat diuraikan prosedur penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum melaksanakan PTK, seorang guru hendaknya
mempersiapkan terlebih dahulu konsepnya dengan membuat perencanaan
dalam bentuk tulisan. Arikunto (dalam Dadang Iskandar dan Narsim 2015
hlm. 23) mengemukakan bahwa perencanaan adalah langkah yang
dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya. Ada beberapa
langkah yang dapat dilakukan dalam kegiatan ini yakni: (a) membuat
skenario pembelajaran, (b) membuat lembaran observasi, (c) mendesain
alat evaluasi.
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun skenario pembelajaran
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiga siklus
pembelajaran. Kemudian peneliti menyiapkan lembar observasi, lembar
angket, serta soal evaluasi berupa pretest dan posttest untuk mengukur
hasil belajar peserta didik.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap ini merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah
dibuat. Seorang guru yang akan melakukan tindakan harus memahami
secara mendalam tentang skenario pembelajaran beserta dengan langkah-
langkah praktisnya. Lebih jauh Arikunto (dalam Dadang Iskandar dan
Narsim 2015 hlm. 25) memaparkan secara rinci hal-hal yang harus
diperhatikan guru antara lain: (a) apakah ada kesesuaian antara
pelaksanaan dengan perencanaan, (b) apakah proses tindakan yang
dilakukan pada siswa cukup lancar, (c) bagaimanakah situasi proses
tindakan, (d) apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat dan
(e) bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan itu.
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran
berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat
dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
3. Pengamatan (observing)
Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan
tindakan, Arikunto (dalam Dadang Iskandar dan Narsim 2015 hlm. 25).
Kegiatan ini merupakan realisasi dari lembar observasi yang telah dibuat
pada saat tahap perencanaan. Artinya setiap kegiatan pengamatan wajib
menyertakan lembar observasi sebagai bukti otentik. Ada anggapan yang
mengatakan bahwa pengamatan lebih baik dilakukan oleh orang lain.
Pada tahap observasi, peneliti bersama observer mengamati jalannya
pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) berdasarkan atas lembar observasi yang telah dibuat pada saat
tahap perencanaan. Segala sesuatu yang berlangsung saat proses
62
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah
mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh
guru maupun siswa, Arikunto (dalam Dadang Iskandar dan Narsim 2015
hlm. 26). Pada tahap ini hasil yang diperoleh pada tahap observasi akan
dievaluasi dan dianalisis. Kemudian guru bersama pengamat dan juga
peserta didik mengadakan refleksi diri dengan melihat data observasi,
apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya target yang akan ditingkatkan dalam penelitian.
Perlu diingat bahwa refleksi adalah koreksi atas kegiatan tindakan jadi
peran pengamat dan peserta didik sangat membantu keberhasilan
penelitian. Dari hasil refleksi bersama akan diperoleh kelemahan dan cara
memperbaikinya guna diterapkan pada siklus berikutnya.
Tabel 3.1
Nama Peserta Didik Kelas IV SDN Gentra Masekdas
No Nama Peserta Didik Jenis Kelamin
1 Adhitya Aji Pranoto L
2 Alifa Nizma Asawal P
3 Anis Nur Aulia P
4 Azkiya Prasanti Nur Afifah P
5 Cesha Aluna Andrian L
6 Dea Amelia Putri P
63
7 Dimo Ardiyana L
8 Faathir Bani Ibrahim L
9 Firdaus Nikita Iken L
10 Fitri Oktaviani P
11 Gadis Puja Sesillia L
12 Iffa Arfa Asyrani P
13 Ilyas Ansyari Syalihuddin L
14 Julian Ramdhani L
15 Laura Tri Cantika S P
16 Marta Ria Br. Saragih S P
17 Maulana Ramdhani L
18 Mohamad Anfal Fauzan L
19 Muhamad Arka Zaineu Al Hafidz L
20 Muhamad Fikri Rizaldy L
21 Muhamad Pandu Ramdani L
22 Muhamad Rizki L
23 Muhammad Lutfi Abdulah L
24 Muhammad Raffacandrika Taurusheva L
25 Muhammad Vickry Octariansyah L
26 Nefiza Rahmadani P
27 Radea Putri Mutiara P
28 Raden Caesar Dewantara Poetra L
29 Raihan Abdurrahman Ghifari L
30 Raisha Madyana P
31 Darin Salsabilla P
32 Revisha Lingga Ariansyah L
33 Salsabhila P
34 Senny Septiani Putri P
35 Suci Maharani P
36 Syahdan Sabilu Salam L
37 Tessalonika Sinaga P
38 Tian Herdiansyah L
39 Widjia As Serlina P
40 Yehezkiel Fransiskus Silaban L
Sumber: (Tata Usaha SDN Gentra Masekdas, 2017)
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru
berperan sebagai pembimbing atau fasilitator bagi peserta didik dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran yang diciptakan
melalui model ini dapat dirancang sedemikian rupa dengan menyajikan
suatu masalah yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep sebagai
langkah pembelajaran di kelas dengan memanfaatkan alat bantu yang telah
ada di sekolah maupun lingkungan sekitar, sebagai pendukung proses
pembelajaran.
64
3. Kondisi Sekolah
a. Letak Sekolah
Peneliti mengambil lokasi penelitian ini di SDN Gentra Masekdas
yang terletak di jalan Sukamulya Bandung.
Bangunan yang ada di SDN Gentra Masekdas terdiri dari dua lantai
yang sudah didukung dengan fasilitas yang cukup dan terawat dengan
baik, SDN Gentra Masekdas memiliki 9 ruang kelas, 1 ruang kepala
sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang
musik, 1 ruang komputer, 8 toilet siswa, 1 toilet guru, dapur, mushola,
lapangan olahraga, lapangan upacara, taman, tempat parkir sepeda,
tempat parkir motor, dan kantin. Berikut denah dari SDN Gentra
Masekdas Kota Bandung:
b. Keadaan Guru
Berdasarkan data di SDN Gentra Masekdas Kota Bandung,
diperoleh jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang bertugas saat
ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2
Tenaga Pendidik dan Kependidikan SDN Gentra Masekdas
NO NAMA L/ NIP NUPTK JABATAN
P
SITI NURYATI, P 1962121619830520 7548740643300053 Kepala
S.PD 05 Sekolah
1
BANDUNG,16
DESEMBER 1962
DIAH HERAWATI P 1963053119830520 7863741642300032 Guru Kelas
S.PD.SD 05
2
BANDUNG, 31 MAI
1963
ERNI SUDIHARTI, P 1963072819830520 1060741642300043 Guru Kelas
S.PD . SD 04
3
BANDUNG, 28
JULI 1963
SAADAH , S.PD.I P 1958091919841220 6433736638300162 Guru Pai
4 CIAMIS, 06 MARET 01
1954
TETTY P 1966061619880320 9948744645300012 Guru Kelas
SETIANINGSIH, 10
5 S.PD
BANDUNG, 16
JUNI 1966
SUPRAPTI, S.PD P 1972040619960320 4738750654300002 Guru Kelas
6 BANDUNG, 06 02
APRIL 1972
RINA IRMAWATY, P 1975010519980320 1437753654300062 Guru Kelas
S.PD 05
7
BANDUNG, 05
JANUARI 1975
SITI HAJAR P 1979102920031220 0361757659300063 Guru Kelas
MEKAHI N, S.PD 08
8
BANDUNG, 29
OKTOBER 1979
DIANI ROSMIATI, P 1975062420060420 2956753654300032 Guru Kelas
S.PD 15
9
BANDUNG, 24
JUNI 1975
HARRIS L 1971102020070110 9352749652300023 Guru PAI
MUNADJAT, S.AG 10
10
BANDUNG, 20
OKTOBER 1971
ETI ROHAETI, S.PD P 1970120120080120 3533748651300053 Guru Kelas
11 BANDUNG, 01 16
DESEMBER 1970
TITI MARYATI, P 1971091220080120 2244749652300023 Guru PAI
S.PD 00
12
KUNINGAN, 12
SEPTEMBER 1971
TUTY SUSANA, P 1970022120070120 1553748648300002 Guru Kelas
S,E. S. PD 10
13
BANDUNG, 21
FEBRURI 1970
LILIS MARIYAM, P 1969112920080120 2461747650300053 Guru Kelas
S.PD. SD 07
14
BANDUNG, 29
NOVEMBER 1969
ERNI KUSNITI, P 1979082620080120 5158757658300023 Guru Kelas
S.P,S.PD 10
15
BANDUNG, 26
AGUSTUS 1979
66
4. Variabel Penelitian
Salah satu tahapan penting dalam proses penelitian adalah penentuan
variabel. Sugiyono (2009, hlm. 60) mengemukakan variabel adalah
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sudjarwo dan Basrowi (2009,
hlm. 169) menyebutkan variabel yaitu suatu konsep yang bisa diukur dan
memiliki variasi nilai.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel merupakan sesuatu yang bisa diukur kemudian ditarik
kesimpulannya.
Variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus kajian penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1) Variabel input, yakni variabel yang berkaitan dengan peserta didik,
guru, bahan ajar, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan
belajar, dan sebagainya (Sugiyono, 2012 hlm. 25). Sedangkan
menurut Sugiyono (2011 hlm. 61) yang dimaksud variabel input
adalah variabel yang memengaruhi variabel terikat. Variabel input
dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar peserta didik
sebelum menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
2) Variabel proses, yakni proses pembelajaran yang berlangsung dengan
mengharapkan metode penelitian tindakan kelas (Sugiyono, 2012
hlm.24). Adapun menurut Sugiyono (2009, hlm 39) variabel proses
68
Gambar 3.3
Variabel Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
5. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester I Tahun ajaran 2017/2018.
Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik
pendidikan dan tidak mengganggu proses belajar mengajar. Penelitian ini
dilaksanakan selama delapan bulan.
69
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 Penyusunan
proposal
Seminar
2
proposal
penelitian
Mengajukan
3
SK
pembimbing
Membuat
4
surat izin
penelitian
Menyusun
5
instrument
penelitian
Melakukan
6 penelitian
Siklus I, II,
dan III
Penyusunan
7 Laporan
Penelitian
Ujian Sidang
8 Skripsi
b) Angket
Lembar angket adalah teknik pengumpulan data melalui
penyebaran daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Teknik ini
digunakan untuk mendapatkan data melalui daftar pertanyaan atau
pernyataan tertulis (Sugiyono dalam Silvia Desriyanti, 2016, hlm.85).
Sedangkan menurut Komalasari (2012, hlm. 81) angket dikenal
dengan sebuah kuisioner, alat ini secara besar terdiri dari tiga bagian
yaitu: judul angket, pengantar yang menjadi tujuan, atau petunjuk
pengisian angket, dan item-item pertanyaan yang berisi opini atau
pendapat dan fakta.
Jadi, angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang berisi opini
atau pendapat dan fakta. Dalam penelitian ini, angket berisi pernyataan
mengenai sikap peduli dan sikap santun, pemahaman, serta
keterampilan komunikasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan
model Problem Based Learning (PBL).
72
c) Tes
Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa.
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang
atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat
perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam
dirinya. Aspek psikologis itu dapat berupa prestasi atau hasil belajar,
minat, bakat, sikap, kecerdasan, reaksi motorik, dan berbagai aspek
kepribadian lainnya, Kunandar (2012, hlm. 186).
Sejalan dengan pendapat di atas, Riduwan (2006, hlm. 37) juga
mengatakan tes adalah serangkaian pertanyaan keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa tes adalah cara atau metode
untuk menentukan kemampuan siswa menyelesaikan tugas tertentu
atau mendemonstransikan penguasaan suatu keterampilan atau
pengetahuan.
Metode tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu pretes (tes
awal) dan postes (tes akhir). Pretes dilakukan untuk mengetahui
pengetahuan awal mengenai bahasan yang akan dia jarkan, sedangkan
posttest dilakukan dengan tujuan untuk melihat hasil belajar siswa
setelah pemberian tindakan pembelajaran. Tujuan diberikannya tes
untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning (PBL).
d) Dokumentasi Foto
Dokumentasi bertujuan untuk mengumpulkan data di tempat
penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 240) dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera,
biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar
misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang
73
2. Instrumen Penelitian
a. Observasi/Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran
berlangsung, pengamatan ini untuk mengetahui kegiatan peserta didik
dan kegiatan pendidik serta keterlaksanaan RPP dan pelaksanaan
pembelajaran selama proses belajar mengajar. Hasil pengamatan
dituangkan dalam lembar observasi keterlaksanaan RPP, aktivitas guru
dalam pembelajaran.
1) Instrumen Perencanaan Pembelajaran
Instrumen perencanaan pembelajaran diisi oleh guru kelas yang
bertugas sebagai observer untuk mengetahui kesesuaian RPP dengan
rencana kegiatan yang telah dibuat. Pada instrumen rencana
pelaksanaan pembelajaran aspek yang diamati antara lain: perumusan
indikator pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran, perumusan
dan pengorganisasian materi ajar, penetapan sumber/media
pembelajaran, penilaian kegiatan pembelajaran, penilaian proses
pembelajaran, penilaian hasil belajar. (Instrumen Penilaian Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran terlampir)
74
b. Angket
1) Angket Sikap Peduli
Lembar angket sikap peduli diisi oleh peserta didik untuk
mengetahui perubahan sikap peduli peserta didik dalam proses belajar
mengajar.
Pada angket sikap peduli pertanyaan yang diajukan antara lain:
saya membantu teman yang kesulitan dalam pembelajaran, saya
meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa/memiliki, saya
menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan lingkungan
sekolah, saya menjenguk teman atau guru yang sakit, saya menolong
teman yang mengalami kesulitan, saya menjaga keasrian, keindahan,
dan kebersihan lingkungan sekolah, saya tidak suka menyakiti orang
lain, saya toleran terhadap perbedaan. (Instrumen angket sikap peduli
terlampir)
tidak kasar, saya berpakaian rapi dan pantas, saya meminta maaf
apabila melakukan kesalahan, saya mengucapkan terima kasih setelah
menerima bantuan orang lain, saya mengucapkan salam ketika
bertemu pendidik, teman, dan orang-orang di sekolah, saya tidak
melawan nasehat dari orang tua. (Instrumen angket sikap santun
terlampir)
3) Angket Pemahaman
Lembar angket pemahaman diisi oleh peserta didik untuk
mengetahui pemahaman peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Pada angket pemahaman pertanyaan yang diajukan antara lain:
saya dapat menyimpulkan materi pembelajaran hari ini, saya dapat
mengerjakan soal evaluasi dengan baik, saya mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan riang, saya dapat menjelaskan kembali materi
yang telah dipelajari, saya dapat mengingat inti dari teks bacaan, saya
dapat menyampaikan isi pembelajaran dengan kalimat sendiri.
(Instrumen angket pemahaman terlampir)
yang dinilai.
2) Menghitung jumlah jawaban “Ya” yang siswa isi pada lembar angket.
3) Menghitung persentase jumlah jawaban Ya, dapat dihitung dengan
rumus:
79
∑Ya Perolehan
Nilai Akhir = x 100 %
∑ Ya total
Tabel 3.6
Rentang Predikat Nilai
Rentang Predikat
Panjang A (Sangat B (Baik) C D (Perlu
KKM
Interval Baik) (Cukup) Bimbingan
)
75 25/3=8,3 92<A<100 83<B<92 75<C<83 D<75
yang dinilai.
2) Menghitung jumlah jawaban “Ya” yang siswa isi pada lembar angket.
3) Menghitung persentase jumlah jawaban Ya, dapat dihitung dengan
rumus:
80
∑Ya Perolehan
Nilai Akhir = x 100 %
∑ Ya total
Tabel 3.7
Rentang Predikat Nilai
Rentang Predikat
Panjang
KKM A (Sangat B (Baik) C D (Perlu
Interval
Baik) (Cukup) Bimbingan)
5. Penilaian Pemahaman
Analisis hasil penilaian angket peserta didik ditujukan untuk
mengetahui pemahaman setelah mengikuti pembelajaran dengan model
Problem Based Learning. Pada lembar angket, terdapat beberapa
pertanyaan dengan skor penilaian di ceklis Ya dan Tidak, dengan
keterangan sebagai berikut:
yang dinilai.
2) Menghitung jumlah jawaban “Ya” yang siswa isi pada lembar angket.
3) Menghitung persentase jumlah jawaban Ya, dapat dihitung dengan
rumus:
81
∑Ya Perolehan
Nilai Akhir = x 100 %
∑ Ya total
Tabel 3.8
Rentang Predikat Nilai
KKM Panjang Rentang Predikat
Interval
A (Sangat B (Baik) C D (Perlu
Baik) (Cukup) Bimbingan)
75 25/3=8,3 92<A<100 83<B<92 75<C<83 D<75
dinilai.
2) Menghitung jumlah jawaban “Ya” yang siswa isi pada lembar angket.
3) Menghitung persentase jumlah jawaban Ya, dapat dihitung dengan
rumus:
82
∑Ya Perolehan
Nilai Akhir = x 100 %
∑ Ya total
Tabel 3.9
Rentang Predikat Nilai
Rentang Predikat
Panjang
KKM A (Sangat B (Baik) C D (Perlu
Interval
Baik) (Cukup) Bimbingan)
75 25/3=8,3 92<A<100 83<B<92 75<C<83 D<75
∑𝒙
X=
∑𝒏
Keterangan
X = rata rata
∑x = Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh
∑n = jumlah siswa
b. Ketercapaian Pembelajaran
Untuk menghitung persentase hasil siklus, dilakukan dengan
perhitungan persentase dengan menggunakan rumus berikut:
∑𝑝
𝑃= 𝑥 100%
∑𝑛
Keterangan
P = Ketuntasan belajar
∑p = Jumlah siswa yang tuntas
∑n = jumlah seluruh siswa
100 = Bilangan tetap
Tabel 3.10
Rentang Predikat Nilai
Rentang Predikat
Panjang
KKM A (Sangat B (Baik) C D (Perlu
Interval
Baik) (Cukup) Bimbingan)
75 25/3=8,3 92<A<100 83<B<92 75<C<83 D<75
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dalam
beberapa tahap, yaitu:
1. Perencanaan
3. Tahap Observasi
Tahapan ini sangat penting sekali untuk melihat mana hal yang harus
diperbaiki, diubah, ditambah, dikurangi atau sama sekali harus dihentikan
apabila terdapat indikasi yang justru malah mengakibatkan iklim yang
kurang kondusif terhadap suasana pembelajaran.
4. Tahap Refleksi
Tabel 3.11
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
No Siklus Pembelajaran Materi Pelaksanaan
1 1 1 IPS : Keberagaman Peneliti
agama
Bahasa Indonesia :
Gagasan pokok dan
gagasan pendukung
IPA : Sumber bunyi dan
proses terjadinya bunyi
Besar Agama
SBdP : Tari Bungong
Jeumpa
G. Indikator Penelitian
1. Indikator Proses
Indikator yang menjadi tolak ukur dalam menyatakan bahwa
pembelajaran berlangsung selama penelitian berhasil meningkatkan
hasil belajar siswa jika aspek–aspek hasil belajar peserta didik
terpenuhi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatnya
hasil belajar siswa pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman di
Kelas IV. Berikut adalah indikator dari hasil belajar:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengemukakan langkah-
langkah dalam menyusun sebuah RPP, sebagai berikut:
a) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c) Kelas/semester;
d) Materi pokok;
e) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
87
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran berisi langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh guru dan siswa dalam suatu kegiatan. Sitiativa Rizema
Putra (2013, hlm. 78) mengurutkan prosedur dalam melaksanakan
model Problem Based Learning (PBL) di kelas, yaitu orientasi
masalah, mengorganisasikan peserta didik, memandu penyelidikan
individu atau kelompok, menyajikan hasil kerja, dan mengevaluasi
hasil pemecahan masalah.
Sedangkan menurut Adang Heriawan, Darmajari, Arip Senjaya
(2012, hlm. 115) mengungkapkann langkah-langkah model Problem
Based Learning (PBL):
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang
dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah yang dipilih.
88
e. Indikator Pemahaman
2. Indikator Keberhasilan
Indikator digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari
kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas.
a. Indikator keberhasilan perencanaan pembelajaran akan berhasil jika
80% komponen yang diamati sesuai dengan proses pembelajaran
92