GA2019 - Full Paper - Faurinnisa Mahendaru - SMK SMTI YK - Inovasi
GA2019 - Full Paper - Faurinnisa Mahendaru - SMK SMTI YK - Inovasi
GA2019 - Full Paper - Faurinnisa Mahendaru - SMK SMTI YK - Inovasi
DIUSULKAN OLEH :
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis Ilmiah : DOLMIKA (CENDOL JERAMI NANGKA)
SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN ANEKA
MINUMAN TRADISIONAL KAYANUTRISI
UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
2. Sub Tema : Inovasi
3. Data Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Faurinnisa Mahendaru
b. NIS : 179156
c. Kelas : XI Kimia Analisis
d. Nama Sekolah : SMK SMTI Yogyakarta
e. Alamat Rumah : Mergangsan Kidul MG II/1197 Yogyakarta
f. No. Telepon / Hp : 085659065781
4. Jumlah Anggota Kelompok : 2 (dua) orang
5. Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ariani Puspita Sari
b. NIP :-
c. No. Telepon / Hp : 085725774222
ii
KATA PENGANTAR
Tiada kata lebih indah dari lafadz kesyukuran atas kasih sayang Sang Pencipta
dan pemberi petunjuk, sehingga setelah mengerahkan segenap tenaga untuk
berikhtiar, kami dapat menuliskan sedikit dari kebesaran ilmu-Nya dalam sebentuk
karya ini. Tidak lupa ungkapan kebahagian dan terima kasih kami persembahkan
kepada :
1. Rr. Ening Kaekasiwi, M.Si selaku Kepala SMK SMTI Yogyakarta.
2. Maya Sakuntala, ST.,M.Si selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan
SMK SMTI Yogyakarta.
3. Ariani Puspita Sari yang telah membantu membimbing karya ini.
4. Orang tua yang selalu memberi dukungan dan motivasi baik spiritual maupun
materi.
5. Dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari “Tiada gading yang tak retak”, sungguh kerja ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk memperbaiki dan menyempurnakan karya ini. Semoga karya ini bermanfaat
bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya.
iii
DAFTAR ISI
iv
E. Desain Penelitian....................................................................................... 10
F. Penentuan Kadar Protein DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)............... 12
G. Penentuan Kadar Lemak DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)............... 13
H. Penentuan Kadar Kadar Air DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka).......... 13
I. Penentuan Kadar Karbohidrat DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)....... 14
J. Analisis Ekonomi ..................................................................................... 15
K. Uji Kesukaan............................................................................................. 15
L. Analisa Data.............................................................................................. 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Proses Pembuatan DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)......................... 16
B. Kandungan Gizi (Air, Protein, Lemak, Karbohidrat, Energi, Serat
Kasar, dan Abu) Yang Plaing Baik Dalam DOLMIKA (Cendol Jerami
17
Nangka).....................................................................................................
C. Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap DOLMIKA (Cendol Jerami
21
Nangka).....................................................................................................
D. Potensi Pemanfaatan Jerami nangkaYang Diolah Menjadi DOLMIKA
23
(Cendol Jerami Nangka) Bila Ditinjau Dari Aspek Ekonomi...................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 27
B. Saran.......................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 28
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... 29
LAMPIRAN.................................................................................................... 31
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Jerami Nangka…………………………………………………….…… 5
Gambar 3. Hasil uji Kadar Air dalam DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)
……………………………………………………….
18
Gambar 4. Hasil Uji Kadar Protein dalam DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)
………………………………………………………. 19
Gambar 5. Hasil Uji Kadar Lemak dalam DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)
……………………………………………………….
20
Gambar 6. Hasil Uji Kadar Karbohidrat dalam DOLMIKA (Cendol Jerami
Nangka)………..…………………………………….
21
Gambar 7. Hasil Uji Kadar Serat Kasar dalam DOLMIKA (Cendol Jerami
Nangka)……………………………………………...
22
Gambar 8. Hasil Uji Kadar Energi dalam DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)
……………………………………………………….
23
Gambar 9. Hasil Uji Kadar Abu dalam DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)
……………………………………………………….
24
Gambar 10. Hasil Uji Kesukaan konsumen terhadap DOLMIKA (Cendol Jerami
Nangka)……………………………………
25
Gambar 11. Hasil Uji hedonic rata – rata dalam DOLMIKA (Cendol Jerami
Nangka)……………………………………………..
25
vi
DAFTAR TABEL
vii
DOLMIKA (CENDOL JERAMI NANGKA) SEBAGAI UPAYA
PENINGKATKAN ANEKA MINUMAN TRADISIONAL KAYA NUTRISI
UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
Oleh:
ABSTRAK
Nilai ekonomis dihitung dengan metode BEP (Break Even Point). Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini adalah (1 Penambahan tepung jerami nangka
berpengaruh terhadap kadar protein, semakin besar penambahan substitusi tepung
jerami nangka, semakin besar kadar proteinnya. 2) Hasil yang paling baik dari
formulasi pembuatan DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka) terdapat pada formulasi
ke-3 dengan perbandingan variasi substitusi tepung jerami nangka dan tepung
hangkuew 15 : 85 gram. 3) Berdasarkan analisis BEP dapat diketahui bahwa titik
impas akan diperoleh pada harga Rp.2000 dengan produksi 88 gelas per hari.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diketahui rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1
1. Bagaimana proses pembuatan DOLMIKA(Cendol Jerami Nangka)?
2. Manakah kandungan gizi (karbohidrat, protein, lemak, dan air) dalam
DOLMIKA(Cendol Jerami Nangka) yang paling baik?
3. Bagaimana tingkat kesukaan konsumen terhadap DOLMIKA(Cendol Jerami
Nangka)?
4. Bagaimana analisis ekonomi dari DOLMIKA(Cendol Jerami Nangka)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui proses pembuatan DOLMIKA(Cendol Jerami Nangka).
2. Mengetahui kandungan gizi (karbohidrat, protein, lemak, dan air) dalam
DOLMIKA(Cendol Jerami Nangka) yang paling baik.
3. Mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap DOLMIKA(Cendol Jerami
Nangka).
4. Mengetahui analisis ekonomi dari DOLMIKA(Cendol Jerami Nangka).
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti :
a. Sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.
b. Meningkatkan kemampuan peneliti dalam menemukan formula dari
DOLMIKA(Cendol Jerami Nangka).
c. Meningkatkan nilai ekonomis dari dawet.
2. Bagi Masyarakat
a. Memperkenalkan cendol dari jerami nangka yang mempunyai kandungan
gizi tinggi.
b. Mendorong masyarakat untuk mengolah cendol limbah jerami nangka
menjadi makanan bergizi.
c. Mendorong masyarakat untuk berinovasi mengolah limbah jerami nangka
agar menjadi produk lain yang lebih bermanfaat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dawet
Dawet merupakan makanan tradisional yang berasal dari Asia Tenggara
yang masih populer di Indonesia , Malaysia , Singapura, Vietnam, Filipina dan
Thailand Selatan. Di Singapura, minuman ini dinamakan lortchorng. Cendol
merupakan minuman khas Indonesia, lebih tepatnya dari Banjarnegara yang
terbuat dari tepung beras dan disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan
santan.
Di Sunda cendol/dawet dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung
beras yang diwarnai daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh bentuk bulat
lonjong yang lancip di ujungnya. Orang Sunda yang minum cendol disebut
nyendol.Minuman ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai
makanan selingan.
B. Jerami Nangka
Jerami nangka sebenarnya merupakan bunga yang tidak dibuahi.
Sementara bunga yang terbuahi akan menjadi satu biji buah nangka yang dikenal
dengan sebutan nyamplungan. Damen/serabut/jerami terletak diantara
nyamplungan nangka tersebut. Jerami nangka merupakan bagian terbesar ke dua
setelah daging yang jumlahnya cukup banyak. Seluruh bagian nangka yang
masih muda dapat dimanfaatkan bersamaan seperti daging, biji dan jerami.
Namun pada saat buah matang, jerami sering kali dibuang karena rasanya yang
tidak manis sehingga tidak enak dimakan. Jerami yang terbentuk ada yang tebal
berukuran besar dan manis rasanya sehingga dapat juga dimakan, dan ada juga
jerami kecil, yang ini tidak manis dan tentunya tidak enak dimakan.
Jerami dari buah nangka selama ini masih dianggap sebagai limbah
yang masih dibuang begitu saja oleh sebagian besar masyarakat dan bahkan
3
sering menjadi masalah yang dapat mencemari lingkungan. Walaupun sering
dianggap limbah, ternyata jerami buah nangka masih banyak -zat yang sama
dengan daging buahnya seperti protein, serat kasar, gula dan sebagainya
(Sumarni, 2011).
C. Tinjauan Gizi
Jerami nangka ini dapat dimakan karena mengandung zat zat yang sama
seperti daging buahnya seperti protein, serat kasar,dan sebagainya (Sumarni
2011). Kandungan dalam jerami nangka antara lain air sebesar 76,24%, Abu
sebesar 0,53%, Protein 1,30%, Lemak 0,60%, dan Karbohidrat sebesar 15,87%
(Sinegar dalam Kurniawati 2003).
Air merupakan komponen terbesar yang menyusun jerami nangka.
Selebihnya merupakan bahan kering yang tersusun atas karbohidrat. Karbohidrat
tersebut terdiri atas glukosa, fruktosa, sukrosa, pati serat, dan pektin (Sinegar
dalam Kurniawati 2003). Kandungan gula reduksi pada jerami nangka adalah
10,97% dan gula terlarut sebesar 49,21% (Nisa 1998).
D. Uji Hedonic
Uji hedonic merupakan pengujian yang panelisnya mengemukakan
responnya yang berupa suka atau tidaknya terhadap sifat bahan yang di uji. Pada
pengujian ini panelis diminta mengemukakan pendapatnya secara spontan tanpa
membandingkan dengan sampel standar (parameter) atau sampel-sampel yang
diuji sebelumnya, sehingga sebaiknya penyajian sampel dilakukan secara
berurutan dan tidak bersama-sama.Panelis yang digunakan adalah panelis tidak
terlatih atau panelis agak terlatih. (Nani Ratnaningsih, 2005:31)
Panelis agak terlatih adalah kelompok dimana anggotanya bukan
merupakan hasil seleksi tetapi umumnya terdiri dari orang-orang yang secara
spontan mau bertindak sebagai penguji. Panel agak terlatih dapat berfungsi
sebagai alat analisis dengan penjelasan tentang sampel dan sifat-sifat yang akan
dinilai serta latihan sebentar. Panelis tidak terlatih adalah panelis yang digunakan
4
untuk menguji tingkat kesukaan atau tingkat penerimaan suatu produk. Penilaian
panelis jenis ini tidak berdasarkan sensitivitas namun pada hal lain seperti
keadaan sosial ekonomi, asal daerah, dan lain-lain. Semakin besar jumlah panelis
tidak terlatih maka semakin hasil pada uji kesukaan. (Nani Ratnaningsih,
2005:12)
Bentuk skala yang umum digunakan adalah skala grafik, skala verbal,
skala numerik, dan skala standar.Skala grafik merupakan garis atau garis yang
berbuku-buku dengan skala nilai dari yang kurang samapai tinggi tingkat
kesukaannya, dari yang buruk sampai yang baik.Skala verbal adalah kalimat –
kalimat yang menjelaskan tingkat kesukaan yang dinilai atau sifat baik buruknya
bahan.Skala numerik berupa angka – angka dari nilai rendah ke tinggi atau
sebaliknya yang menggambarkan tingkat kesukaan yang dinilai atau tingkat
kesukaan mutu bahan. (Nani Ratnaningsih, 2005:26)
5
b. Biaya variabel, yaitu biaya yang selalu berubah tergantung pada jumlah yang
diproduksi, misalnya bahan mentah, bahan baku, gaji karyawan tidak tetap,
biaya kemasan. BEP dapat dihitung dengan rumus:
BEP (Q) = FC
P - VC
Dengan
Q : Jumlah produk pada keadaan BEP
P : Harga jual
VC : Biaya tidak tetap
FC : Biaya tetap
6
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Persentase jerami nangka dalam variasi substitusi 5 gram, 10 gram, 15
gram, dan 20 gram dalam dawet jerami nangka.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dari penelitian ini adalah kadar protein, kadar air, kadar
kabrohidrat, kadar lemak dan kadar abu.
D. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Baskom
Blender
Panci
Cetakan dawet
Palstik
2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Jerami nangka
Tepung hangkuew
7
Tepung beras
Garam
Es
Vanili cair
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap-Tahap Pembuatan
a. Persiapan pembuatan cendol jerami nangka :
1) Disiapkan 5 bungkus tepung hangkuew yang berat masing-masing 100
gr
2) Kemudian disiapkan 5 bungkus tepung beras yang masing-masing
bungkus adalah 1 sdm
3) Kemudian disiapkan 5 bungkus garam yang masing-masing bungkus
adalah 1 sdt
4) Kemudian disiapkan vanili secukupnya.
5) Kemudian disiapkan 4 bungkus tepung jerami nangka yang berat
masing-masing adalah gr, 15 gr, 30 gr, 45 gr, dan 60 gr.
b. Pembuatan cendol jerami nangka.
1) Pencampuran
8
Tepung hangkuew, tepung beras, garam, dan vanilli
Dicampur
Dipanaskan
Dicetak
9
Kadar protein : %N × 6,25
10
selama 10 menit. Angkat dan dinginkan, kemudian tambahkan NaOH 30%
hingga netral (berwarna merah jambu dengan indikator PP)
2. Masukan ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan sampai tanda dan kocok.
Pipet 10 mL larutan tersebut, masukan ke dalam Erlenmeyer tutup asah,
tambahkan 15 mL air dan beberapa batu didih
3. Pipet 25 mL larytan Luff tambahkan ke dalam larutan tersebut. Hubungkan
Erlenmeyer ke pendingin tegak. Panaskan dengan nyala besar hingga
mendidih. Ubah nyala menjadi kecil dan ditunggu 10 menit. Angkat dan
dinginkan dalam bak berisi air es. Setelah dingin tambahkan 10 mL KI
20% dan 25 mL asam sulfat 25% (penambahan secara perlahan). Titrasi
dengan Natrium Thiosulfat menggunakan amylum sebagai indikatornya.
Dianggap sebagai c mL.
4. Buatlah blanko, yaitu 25 mL akuades dan 25 mL larutan Luff diperlakukan
seperti diatas. Dianggap sebagai b mL. Maka perhitungannya =(b-c) mL
thio digunakan oleh sampel. Kemudian baca table Luff Schrool untuk
mencari mg gula yang setara dengan mL thio yang digunakan.
Perhitungan :
11
4. Masukkan cawan berisi sampel kedalam furnace pada suhu 550 0C sampai
menjadi arang
5. Naikkan suhu sampai 600 0C atau arang yang terbentuk menjadi abu. Agar
pemijaran optimal, sesekali bukalah penutup pada furnace agar ada oksigen
yang masuk
6. Kemudian ambil cawan menggunakan tang penjepit cawan, masukkan
kedalam desikator untuk tujuan pendinginan. Setelah cawan dingin (kira-
kira 15 menit), timbanglah untuk dicatat berat cawan termasuk abu sampel.
7. Ulangi proses keempat sampai ke enam, untuk memperoleh berat cawan
dan abu dengan bobot/ berat tetap.
8. Setelah diperoleh berat yang tetap (bobot sampel tetap dan cawan porselen
sebagai W1), matikan furnace, cabut dari sumber listrik dan bersihkan alat-
alat yang dipakai setelah semua selesai.
9. Lakukan perhitungan utuk mengetahui kadar abu dari sampel
Keterangan:
W : berat sampel sebelum diabukan (gram)
W1 : berat sampel ditambah cawan porselen setelah diabukan (gram)
W2 : berat cawan kosong (gram)
K. Analisis Ekonomi
Analisis biaya dilakukan untuk mengetahui nilai jual dari DOLMIKA
(Cendol Jerami Nangka). Untuk mengetahui nilai jual dari suatu produk
digunakan metode konvensional di mana setelah semua biaya bahan makanan
dijumlahkan kemudian ditentukan harga jual yang diinginkan.
12
penghasilan untuk menentukan pada volume berapa atau penjualan atau produksi
agar biaya total sama dengan penghasilan total sehingga tidak mengalami laba
atau rugi. Adapun rumus BEP adalah sebagai berikut:
BEP (Q) = FC
P - VC
Dengan,
Q : Jumlah produk pada keadaan BEP
P : Harga jual
VC : Biaya tidak tetap
FC : Biaya tetap
L. Uji Kesukaan
Untuk mengetahui formula DOLMIKA (Cendol Jerami nangka) yang
disukai oleh konsumen, maka diperlukan pengujian uji kesukaan. Metode yang
digunakan adalah dengan uji hedonic, yaitu dengan mengetahui suka atau
tidaknya pada produk yang akan diuji. Sampel akan dibandingkan dengan dawet
pada umumya. Panelis yang digunakan adalah panelis agak terlatih dengan
jumlah 25 orang.
M. Analisa Data
Analisa data dilakukan secara deskriptif kuantitatif.
13
BAB IV
250 250
6 Air 250 Ml 14
250 mL 250 mL
mL mL
Tabel 1. Formula DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)
B. Kandungan Gizi (Air, Protein, Lemak dan Abu) Yang Paling Baik Dalam
DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka)
15
kadar air pada formulasi 0 sebesar 71.2371%, formulasi 1 sebesar
70.7324%, formulasi 2 sebesar 74.6400%, formulasi 3 sebesar 69.9480%,
dan formulasi 4 sebesar 76.1083%.
Adapun grafik hasil uji kadar air dari berbagai formulasi dapat dilihat pada
bagan :
16
Pada uji kadar protein yang dilakukan di Laboratorium Chem-mix
Pratama Yogyakarta, Formulasi 0 dengan tanpa penambahan jerami
nangka, Formulasi 1 dengan penambahan jerami nangka sebesar 5 gram,
Formulasi 2 dengan penambahan jerami nangka sebesar 10 gram,
Formulasi 3 dengan penambahan jerami nangka sebesar 15 gram, dan
Formulasi 4 dengan penambahan jerami nangka sebesar 20 gram,
diperoleh bahwa kadar protein pada formulasi 0 sebesar 0,1900%,
formulasi 1 sebesar 0.3256%, formulasi 2 sebesar 0,4106%, formulasi 3
sebesar 0,4693%, dan formulasi 4 sebesar 0,5301%. Adapun bagan uji
kadar protein dari berbagai formulasi penambahan jerami nangka dapat
dilihat pada bagan :
Dari hasil uji kadar protein yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
kadar protein tertinggi terdapat pada formulasi 4 dengan penambahan
jerami nangka sebesar 20 gram dengan kadar protein sebesar 0.5301%.
17
nangka, Formulasi 1 dengan penambahan jerami nangka 5 gram ,
Formulasi 2 dengan penambahan jerami nangka 10 gram, Formulasi 3
dengan penambahan jerami nangka 15 gram, dan Formulasi 4 dengan
penambahan jerami nangka 20 gram, diperoleh bahwa kadar lemak pada
formulasi 0 sebesar 0,02%, formulasi 1 sebesar 0,2535%, formulasi 2
sebesar 0,2306%, formulasi 3 sebesar 0,2542%, dan formulasi 4 sebesar
0,2885%.
Dari hasil uji kadar lemak yang dapat dilihat pada bagan tiga, dapat
diketahui bahwa formulasi 0 tanpa penambahan jerami nangka memiliki
kadar lemak yang paling rendah dengan kadar lemak sebesar 0,02%.
Dapat disimpulkan bahwa formulasi 0 adalah jajanan sehat rendah lemak
sehingga tidak menyebabkan kolestrol tinggi.
d. Kadar Abu Dalam Variasi Substitusi jerami nangka Dalam DOLMIKA (Cendol
Jerami nangka)
18
Adapula uji kadar abu yang dilakukan di Laboratorium Chem-mix
Pratama Yogyakarta Formulasi 0 dengan tanpa penambahan jerami
nangka, Formulasi 1 dengan penambahan jerami nangka sebesar 5gr,
Formulasi 2 dengan penambahan jerami nangka sebesar 10gr, Formulasi
3 dengan penambahan jerami nangka sebesar 15gr, dan Formulasi 4
dengan penambahan jerami nangka sebesar 20gr, diperoleh bahwa kadar
abu pada formulasi 0 sebesar 0,1%, formulasi 1 sebesar 0,5859%,
formulasi 2 sebesar 0,5267%, formulasi 3 sebesar 0,4678%, dan
formulasi 4 sebesar 0,3168%. Adapun bagan uji kadar abu dari berbagai
formulasi penambahan jerami nangka dapat dilihat pada bagan :
19
Formulasi 3 dengan penambahan jerami nangka 15 gram, dan Formulasi
4 dengan penambahan jerami nangka 20 gram, diperoleh bahwa kadar
karbohidrat pada formulasi 0 sebesar 28,4529%, formulasi 1 sebesar
28,1024%, formulasi 2 sebesar 24,1919%, formulasi 3 sebesar 28,8607%,
dan formulasi 4 sebesar 22,7564%.
20
data untuk uji kesukaan dilakukan terhadap panelis sejumlah 23 orang
yang merupakan siswa SMK SMTI Yogyakarta. Produk dawet meliputi
formula 1 (F1), formula 2 (F2), formula 3 (F3), formula 4 (F4). Adapun
kriteria penilaian untuk keempat sampel tersebut adalah sebagai berikut:
1: untuk kategori paling tidak disukai
2: untuk kategori tidak disukai
3: untuk kategori disukai
4: untuk kategori paling disukai
Setelah percobaan pembuatan dawet jerami nangka berhasil, maka
dilakukan uji kesukaan terhadap rasa, warna, bentuk dan tekstur terhadap
23 orang panelis dengan hasil disajikan dalam gambar dibawah ini:
Dari tabel diatas dapat dibuat sebuah grafik yang menunjukan nilai
rerata hasil uji kesukaan dibawah ini :
22
yaitu formula 1 rerata sebesar 2,99. Formula 2 memiliki rerata sebesar
2,48. Formula 3 memiliki rerata 1,73. Formula 4 memiliki rerata 1,59.
Dari keempat macam formula Cendol Jerami nangka tersebut di atas,
yang paling disukai adalah Cendol Jerami nangka formula 1 karena
memiliki rerata yang paling tinggi yaitu sebesar 2,99, sedangkan yang
paling tidak disukai adalah Cendol Jerami nangka formula 4 dengan rata-
rata sebesar 1,59.
a. Strenght (Kekuatan)
Produk DOLMIKA (Cendol Jerami nangka) mempunyai kandungan
protein tinggi, namun kadar lemak dan karbohidratnya rendah sehingga
bagus untuk dikonsumsi dan tidak menimbulkan penyakit.
b. Weakness (Kelemahan)
Keterbatasan sarana dan prasarana serta adanya kemampuan tenaga
kerja yang tidak hanya memiliki keterampilan dalam pembuatan produk
ini tetapi juga yang mampu memasarkan atau memperkenalkan produk
ini pada khalayak umum.
c. Opportunity (Peluang)
23
Banyak produk dawet yang dipasarkan terbuat dari bahan-bahan biasa
dan tidak diperhitungkan kandungan gizinya namun dijual dengan harga
yang relatif tinggi. Tetapi DOLMIKA (Cendol Jerami nangka) dapat
diperoleh dengan harga yang terjangkau, kandungan gizi yang tinggi dan
tidak berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, DOLMIKA (Cendol Jerami
Nangka) juga sangat bagus untuk prospek kedepannya sebagai minuman
kesehatan.
d. Threat (Ancaman)
Munculnya pengusaha lain dibidang makanan khususnya dawet
dengan variasi resep yang berbeda dan lebih digemari oleh masayrarakat
umum.
BEP (Q) = FC
P - VC
BEP = Break Even Point
VC = Biaya Produksi
24
2. Perhitungan Ekonomi Hasil Produk
Pemanfaatan jerami nangka menjadi dawet merupakan inovasi baru
yang dalam yang menguntungkan bagi produsen. CETANG (Cendol
Jerami nangka) ini akan diproduksi dengan perhitungan ekonomi secara
kasarnya yaitu:
a. Biaya Produksi
Tabel 3. Biaya Produksi.
1 Biaya Tetap
25
Produksi DOLMIKA (Cendol Jerami nangka) dalam satu minggu
menghasilkan 75 gelas dengan biaya variabel per unit yaitu Rp 773,00.
Harga tiap gelas Rp 2.000,00. Sehingga pendapatan dan keuntungan
dari produk ini, yaitu:
1) Pendapatan = Rp 150.000,-
2) Keuntungan = Rp 92.000,
c. BEP
FC Rp 107.500
BEP = = = 87,61 ≈ 88 unit
P - VC Rp. 2.000 – Rp. 773
Dilihat dari jumlah biaya tetap produksi DOLMIKA (Cendol
Jerami nangka) dibagi dengan harga jual perunit dikurangi biaya
perunit dapat diketahui bahwa dengan penjualan sejumlah 88 gelas
dawet seharga Rp 2.000,00 per gelas, maka diperoleh BEP.
BAB V
26
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses pengolahan jerami nangka menjadi produk DOLMIKA (Cendol Jerami
Nangka) adalah jerami nangka yang telah diblender dicampur dengan tepung
hangkuew, tepung beras, vanili garam dan air kemudian direbus. Setelah
mendidih kemudian dicetak dan ditampung dengan air es.
2. Kadar air, protein, dan karbohidrat terbaik pada DOLMIKA (Cendol Jerami
Nnagka) terbaik adalah
3. Dari hasil uji kesukaan dengan menggunakan metode Hedonic Test terhadap
produk DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka) dapat diketahui bahwa produk
yang paling disukai adalah
4. Berdasarkan analisis ekonomi dengan perhitungan BEP ini dapat diketahui
bahwa titik impas akan diperoleh pada
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan gizi lainya dalam
DOLMIKA (Cendol Jerami Nangka).
2. Perlu dikembangkan produk olahan lain dari jerami nangka selain DOLMIKA
(Cendol Jerami Nangka) mengingat kandungan gizinya yang cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA
27
Widyastuti, Y.E, 1993, Nangka dan Cempedak Ragam Jenis Dan Pembudidayaan.
Ratnaningsih, Nani dan Ichda Chayati. 2005. Pengendalian mutu pangan. Yogyakarta
: PKK FT UNY
28
LAMPIRAN I
RIWAYAT HIDUP
A. Nama dan Biodata Pelaksana Program
1. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Faurinnisa Mahendaru
b. Tanggal Lahir : Yogyakarta, 8 April 2002
c. NIS : 179156
d. Kelas : XI KA A
e. No Telepon : 085659065781
f. E-mail : [email protected]
g. Sekolah : SMK SMTI Yogyakarta
h. Alamat : Mergangsan Kidul MG II/1197
Yogyakarta
2. Anggota
a. Nama Lengkap : Devara Dhian Alvioneta
b. Tanggal Lahir : 16 Juni 2002
c. NIS : 179029
d. Kelas : XI KI D
e. No Telepon : 087881469990
f. E-mail : [email protected]
g. Sekolah : SMK SMTI Yogyakarta
h. Alamat : Selokraman,KGIII/1071 Kotagede
Yogyakarta
3. Anggota
a. Nama Lengkap : Adella Viandita Tivana
Sari
b. Tanggal Lahir : Bantul, 17 April 2003
c. NIS : 189468
d. Kelas : X KA C
e. No Telepon : 08161114900
29
f. E-mail : [email protected]
g. Sekolah : SMK SMTI Yogyakarta
h. Alamat : Imogiri, Imogiri, Bantul,
D.I.Yogyakarta
B. Nama dan Biodata Guru Pembimbing
1. Nama Lengkap dan Gelar : Ariani Puspita Sari
2. Bidang Keahlian : Pertanian
3. No Telepon : 085725774222
4. Sekolah : UMY
5. Alamat : Taman, KT I/319 RT 32 RW 08, Yogyakarta
30
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI PENELITIAN
31
C. Uji Kadar Abu
32
LAMPIRAN III
Kadar air =
F2 = × 100%
= 0.7462 × 100%
= 0.7123 × 100 %
= 71.23%
F1 = × 100% F3 = × 100%
= 0.6994 × 100%
= 0.7073 × 100% = 69.94 %
= 70.73 %
F4 = × 100%
= 0.7610 × 100%
= 76.10 %
33
B. Data Perhitungan dan Pengamatan Kadar Protein
Formula Kadar Protein Sample 1 Kadar Protein Sample 2 Kadar Protein
F1 0.323 0.3283 0.3256
F2 0.4119 0.4094 0.4106
F3 0.4522 0.4864 0.4693
F4 0.5387 0.5214 0.53005
Kadar protein =
F1 = = 0.3256 F3 = = 0.4693
F2 = = 0.4106 F4 = = 0.5300
Kadar lemak =
F1 = = 0.2534 F3 = = 0.2542
F2 = = 0.2306 F4 = = 0.2884
34
35
LAMPIRAN IV
HASIL UJI KESUKAAN
1 4 4 2 1 2 3 1 1 1 2 3 4 4 3 2 1
2 2 3 2 1 4 3 1 2 4 3 1 1 4 2 1 1
3 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 1 1 3 2 1 1
4 3 4 2 1 3 3 2 1 4 3 2 3 3 3 2 1
5 4 3 2 1 3 2 2 1 4 2 2 1 4 2 2 1
6 3 2 1 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2
7 4 2 3 2 4 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2
8 4 3 2 1 1 4 2 1 3 4 3 3 2 4 2 2
9 3 3 1 2 4 4 2 1 2 4 3 3 2 3 1 1
10 4 3 2 1 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 2 1
11 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3
12 4 4 1 1 3 3 2 1 4 3 2 1 3 3 2 1
13 3 3 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 3
14 3 2 2 1 2 2 1 1 3 2 1 1 2 2 1 1
15 3 2 2 1 3 1 2 1 3 2 1 1 3 2 1 2
16 3 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1
17 4 2 2 1 3 2 2 1 3 4 2 2 3 1 2 2
18 4 2 1 2 3 2 1 4 3 2 1 1 3 2 1 1
19 4 3 2 1 4 2 2 1 3 2 2 3 4 2 2 2
20 2 3 1 3 3 3 1 4 3 3 1 1 4 1 2 1
21 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3
22 2 3 1 1 3 2 1 4 3 3 2 4 3 3 1 1
23 2 3 1 1 3 3 1 1 3 3 2 1 3 2 1 1
Jumlah 73 64 38 30 67 55 39 36 67 59 45 45 68 50 37 35
3.1 2.7 1.6 1. 2.9 2.3 1. 1.5 2.9 2.5 1.9 1.9 2.9 2.1 1.6 1.5
Rata-rata 7 8 5 3 1 9 7 7 1 7 6 6 6 7 1 2
36
(Kode) F1: Cendol Jerami Nangka formula 1
Kriteria penilaian:
37
38