Dampak Anak Jalanan
Dampak Anak Jalanan
Dampak Anak Jalanan
Namun dampak negatif juga terlihat sangat banyak dimana kita ambil contoh seperti
meyebabkan kemacetan, menggangu pengguna jalan, berperilaku kasar dan melakukan
tindakan kriminal. Melihat dampak negatif yang menjadi lebih dominan inilah yang
menyebabkan masyarakat menjadi resah dengan keberadaan pekerja anak ini karena mereka
menjadi terkadang terkesan seperti memaksa jika tidak diberi imbalan, bahkan ada yang
sampai mengucapkan kata kotor dan ada yang sampai mengores bodi mobil, hal inilah yang
menjadi masalah pengguna jalan. Seperti :
Selain di rambu lalu lintas, tempat kesukaan mereka yaitu di jalan trotoar, disana
ada banyak pedagang kaki lima yang sedang menjajakan dagangan mereka. Mereka sering
mengemis kepada pembeli di trotoar yang mereka kunjungi, serta tidak jarang teman
mereka juga datang mengemis di lokasi yang sama, sehingga pembeli lain merasa tidak
menyenangkan dengan kehadiran mereka yang selalu datang mengemis.
Keberadaaan anak jalanan yang dianggap kotor,kumuh, tidak pernah mandi sehingga
menyebabkan bau badan dan membuang kotoran disembarang tempat mengakibatkan
masyarakat enggan untuk bersentuhan karena kebersihan mereka yang sangat kurang..
e. Kriminalitas meningkat
Keberadaan anak jalanan ternyata tidak hanya berdampak pada perampasan hak
anak saja. Tetapi, juga berpengaruh pada terjadinya perubahan konstruksi sosial seperti:
maraknya kriminalitas yang dilakukan anak, anak sebagai pengedar Napza, serta anak yang
menjadi sumber penularan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS.
DAFTAR ISI
Astri, H. (2014). Kehidupan anak jalanan di Indonesia: faktor penyebab, tatanan hidup dan
kerentanan berperilaku menyimpang. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 5(2), 145-
155.
Fawzie, Z. C., & Kurniati, S. (2012). Faktor lingkungan yang membentuk konsep diri pada
anak jalanan. Jurnal Stikes, 5(1), 21-37.