Laporan Praktikum Pengendalian Penyakit
Laporan Praktikum Pengendalian Penyakit
Laporan Praktikum Pengendalian Penyakit
Penyakit Pada Tanaman Padi ( Oryza sativa ) dan Jagung ( Zea mays )
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidang pertanian yang mengembangkan tanaman budidaya pada
suatu tahap tentu ada kalanya menemui beberapa kendala, antara lain
timbulnya penyakit yang dapat disebabkan oleh serangan jamur, virus,
bakteri ataupun nematoda.
Tanaman Padi adalah salah satu tanaman penting terpenting bagi
umat manusia khususnya dikawasan Asia dimana tanaman ini menjadi
bahan makanan pokok. Dalam pertanamannya, pertanaman padi sering
terjadi gagal panen diantaranya disebabkan terserang berbagai penyakit.
Jagung merupakan tanaman pangan utama ketiga setelah padi dan
terigu di dunia dan menempati posisi kedua setelah padi di Indonesia.
Tanaman jagung tumbuh baik di daerah panas dan dingin dengan curah
hujan dan irigasi yang cukup. Namun selama satu siklus hidupnya dari
benih ke benih, setiap bagian jagung peka terhadap sejumlah penyakit
sehingga dapat menurunkan kuantitas dan kualitas hasil. Karena itu
masalah penyakit merupakan salah satu faktor pembatas produksi dan
mutu benih.
Penyakit itu sendiri merupakan hasil interaksi dari tiga komponen
utama yaitu patogen, inang, dan lingkungan. Epidemi penyakit yaitu
meningkatnya intensitas dan ekstensitasnya, sangat bergantung kepada
besar sumbangan yang diberikan oleh masing-masing komponen tersebut
dan berakhir dengan penurunan hasil. Usaha-usaha pengendalian untuk
mengatasi masalah penyakit pada dasarnya adalah cara-cara
memanfaatkan tiga komponen tersebut untuk memperkecil akibat yang
ditimbulkannya sehingga mencapai suatu titik di bawah ambang ekonomi
dengan kerugian yang dapat diabaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyakit pada tanaman padi dan jagung?
2. Apa ciri-ciri penyakit yang menyerang tanaman padi dan jagung?
3. Patogen apa yang menyebabkan penyakit tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit pada tanaman padi dan jagung
2. Untuk mengetahui ciri-ciri penyakit pada tanaman padi dan jagung
3. Untuk mengidentifikasi patogen penyakit pada tanaman padi dan
jagung
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui mengenai penyakit apa saja yang menyerang
tanaman padi dan jagung
2. Dapat mengetahui gejala-gejala penyakit yang menyerang tanaman
padi dan jagung
3. Agar dapat dengan mudah melakukan pengendalian penyakit tanaman
padi dan jagung
BAB II
STUDI PUSTAKA
Cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan
akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara dikenal
sebagai Fitopatologi. Fitopatologi berasal dari gabungan kata bahasa
Yunani yaitu phyton berarti tumbuhan, pathos berarti sakit atau menderita,
dan logos berati ilmu atau pengetahuan. Secara biologis tumbuhan
dikatakan sakit bila tidak mampu melakukan kegiatan fisiologis secara
normal, yang meliputi respirasi, fotosintesis, penyerapan gizi yang
diperlukan dan lain-lain. Selain itu tanaman sakit juga tidak dapat
menunjukkan kapasitas genetiknya, seperti berdaya hasil tinggi, morfologi
yang normal dan lain-lain. Studi ilmu penyakit tumbuhan meliputi studi
tentang penyebab penyakit, studi tentang interaksi antara penyebab
penyakit - tumbuhan inang dan lingkungan, studi tentang fisiologi tanaman
sakit. Studi penyakit tumbuhan dalam populasi tumbuhanya disebut
epidemiologi (Hanum, Chairani. 2008).
Pengertian secara umum dari penyakit tumbuhan adalah suatu
perubahan atau penyimpangan dari rangkaian proses fisiologi penggunaan
energi yang mengakibatkan hilangnya koordinasi fisiologi di dalam tubuh
tumbuhan, termasuk gangguan aktivitas seluler yang ditunjukan oleh
perubahan morfologi dan menimbulkan kerusakan (kerugian) (Bambang,
2006).
Konsep penyakit tumbuhan dikenal dengan konsep segitiga
penyakit yang merupakan konsep timbulnya penyakit yang dipengaruhi
oleh tanaman inang, patogen, dan faktor lingkungan.
1. Tanaman inang adalah tanaman yang berpengaruh terhadap timbulnya
suatu penyakit tergantung dari jenis tanaman inang, kerentanan
tanaman, bentuk dan tingkat pertumbuhan, struktur dan kerapatan
populasi, kesehatan tanaman dan ketahanan inang dan tanaman inang
terbagi atas tujuh golongan yaitu tanaman inang rentan, tanaman
inang resisten, tanaman inang toleran, tanaman inang sekunder,
tanaman inang primer, tanaman inang alternative, dan tanaman inang
perantara;
2. Pathogen adalah organisme hidup yang mayoritas bersifat mikro dan
mampu untuk dapat menimbulkan penyakit tumbuhan antara lain
yaitu cendawan, virus, bakteri, nematode, spiroplasma dan riketsia;
3. Faktor lingkungan merupakan faktor yang dapat memberikan
pengaruh terhadap timbulnya suatu penyakit dapat berupa suhu udara,
intensitas dan lama curah hujan, intensitas dan lama embun, suhu
tanah, kandungan air tanah, kesuburan tanah, kandungan bahan
organik, angin, api dan pencemaran air (Adinugroho, 2008).
Penyebab munculnya penyakit tanaman secara garis besar dibagi
menjadi 3 golongan pathogen utama, yaitu jamur (cendawan), bakteri, dan
virus. Jamur (cendawan) merupakan salah satu yang berpotensi
menyebabkan tanaman sakit yang terbagi dalam 4 kelas, yaitu
Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deuteromycetes
(Agrios,1996).
Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman pangan yang
dihasilkan terbanyak di dunia dan sebagian besar tersebar di daerah
tropika. Padi termasuk kedalam genus Oryza yang tergolong kedalam
rumpun Oryzeae dalam familia Gramineae (rumput-rumputan), dimana
sekitar 20 spesies tersebar di dunia terutama di daerah tropis basah Afrika,
Asia Selatan, dan Asia Tenggara, Cina Selatan, Amerika Selatan dan
Tengah dan Australia. Pada umumnya padi yang dibudidayakan saat ini
termasuk kedalam genus Oryza dengan spesies utama yaitu Oryza sativ L.
spesies lain yaitu Oryza glaberima yang tumbuh secara sporadic di
beberapa wilayah negara-negara Afrika Barat, secara bertahap mulai
tergantikan oleh Oryza sativa (De Datta, 1981).
Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman
pangan biji-bijian yang berasal dari Amerika. Jagung tersebar ke Asia dan
Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Jagung
adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di
dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan
Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian
penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Pada masa kini,
jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan
lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung
maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku
berbagai produk industri farmasi, kosmetika, dan kimia. (Tim Karya Tani
Mandiri, 2010).
Tanaman Padi umumnya sering terkena penyakit hawar daun
jingga (bakteri putih : Pseudomonas sp. dan kuning : Baccilus sp), Hawar
Daun Bakteri (HDB) (Xanthomonas oryzae pv.oryzae), kerdil rumput
(virus Kerdil Rumput), kerdil hampa (virus kerdil hampa padi), Tungro
(virus tungro), Bercak daun coklat (Helminthosporium Oryzae), busuk
batang padi ( Helminthosporium sigmoideum var. irregular), blast
(Pyricularia Oryzae Cav), Narrow Brown Leaf Spot (Cercospora
janseana) Stalk rot (Rhizoctonia Solani) Bakane (Giberella Fujikuroi)
Stunt (Grassy stunt virus) (Semangun, 2008).
Penyakit blas umumnya menyerang tanaman padi pada bagian daun
dan leher malai. Penyakit blas yang menyerang daun disebut sebagai blas
daun dan yang menyerang leher malai disebut blas leher. Infeksi pada
leher malai menyebabkan pangkal malai menjadi busuk berwarna coklat
keabu-abuan mengakibatkan malai patah dan gabah hampa. (Santoso et al.
2007).
Penyakit bercak coklat (Drechslera oryzae) adalah salah satu
penyakit yang menyerang tanaman padi. Adanya serangan penyakit
tersebut dapat menimbulkan bercak pada daun serta dapat menimbulkan
bercak berwarna hitam pada kulit gabah. Penyakit ini selain menurunkan
hasil tanaman padi juga menurunkan kualitas hasil tanaman padi.
Pada tanaman jagung penyakit yang kerap dijumpai secara umum
yaitu : hawar daun (Helminthosporium Maydis), karat daun (Puccinia
Sorghi), smut (Ustilago Maydis), bulai (Peronosclerospora Maydis),
busuk batang dan tongkol (Fusarium.sp), Kernel Rot (Fusarium
graminearum), Bacterial Stalk Rot (Erwinia chrysanthemi). Pada umunya
kacang tanah sering terkena penyakit karat daun (Puccinia Arachidis),
bercak daun (Cercospora Arachidis), Mottle dan Mosaic virus (Potyvirus)
(Shadily, Hassan. 1984).
Penyakit hawar daun yang disebabkan oleh Helminthosporium sp.
merupakan salah satu penyakit utama pada jagung setelah bulai. Patogen
ini menular melalui udara sehingga mudah menyebar. Kehilangan hasil
akibat hawar daun mencapai 59%, terutama bila penyakit menginfeksi
tanaman sebelum bunga betina keluar (Poy 1970).
Penyakit bulai merupakan penyakit penting tanaman jagung yang
dapat menurunkan hasil produksi jagung. Bulai disebabkan oleh jamur
patogen Peronosclerospora maydis yang menginfeksi tanaman jagung
pada umur 2-3 minggu, dengan tingkat kerusakan mencapai 95%
(Semangun, 2004).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Mikroskop
Objek glass
Cover glass
Plastik
Tali atau Karet
Gunting
Kamera
Kapas
2. Bahan :
Spesimen penyakit padi dan jagung
Aquades
B. Prosedur Kerja
1. Siapkan spesimen tanaman yang bergejala
2. Lalu lakukan inkubasi selama 2-4 hari dengan cara membiarkan
spesimen dalam keadaan kedap udara.
3. Tahap pertama melakukan inkubasi adalah memasukkan spesimen
tersebut ke dalam plastik.
4. Basahi kapas dengan air dan peras sedikit airnya, lalu masukkan
kapas ke dalam plastik jangan sampai kapas terkena spesimen
tersebut. Kemudian ikat menggunakan tali atau karet dan usahakan
plastik menggelembung.
5. Setelah dilakukan inkubasi, keluarkan spesimen untuk diakukan
pengamatan menggunakan mikroskop.
6. Siapkan mikroskop, objek glass dan cover glass serta aquades.
7. Gerus bagian specimen yang terdapat miselia dengan cover glass
dan letakkan hasil gerusan tersebut pada objek glass, beri setetes
aquadest dan tutup menggunakan cover glass.
8. Letakkan preparat tersebut pada mikroskop lalu lakukan
pengamatan dengan perbesaran 400×.
9. Gambarlah bentuk patogen yang terdapat dalam mikroskop
tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Penyakit Pada Tanaman Padi
a. Penyakit Blas
No. Keterangan Gambar Deskripsi
Terdapat bercak yang
berbentuk mirip
Gejala seperti belah ketupat.
1. penyakit di Bercak berwarna
lapangan coklat tua di pinggir
dan abu-abu di
dalamnya.
Daun menjadi kering ,
Gejala
bercak semakin coklat
penyakit
2. dan agak kehitaman
setelah di
serta daun menjadi
inkubasi
menggulung.
Mikroskopis
Keberadaan patogen tidak
patogen
3. dapat ditemukan pada saat
perbesaran
praktikum.
400×
Gejala
Daun menggulung dan
penyakit
2. layu, warna daun
setelah di
menjadi lebih pucat.
inkubasi
Mikroskopis
Keberadaan patogen tidak
patogen
3. dapat ditemakan pada
perbesaran
saat praktikum.
400×
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, ditemukan dua penyakit
pada tanaman padi yaitu Penyakit blas dan Penyakit Bercak Coklat
serta dua penyakit pada tanaman jagung yaitu Penyakit Hawar Daun
dan Penyakit Bulai.
1. Penyakit Pada Tanaman Padi
a. Penyakit Blas (Pyricularia grisea)
Berdasarkan observasi gejala penyakit di lapangan didapat
hasil yang hampir sama dengan pendapat (Ou, 1985) yang
menyatakan bahwa perkembangan penyakit blas adalah
sebagai berikut, bentuk khas dari bercak blas adalah elips
dengan ujungnya agak runcing seperti belah ketupat. Bercak
yang telah berkembang, bagian tepi berwarna coklat dan
bagian tengah berwarna putih keabu-abuan. Bentuk dan warna
bercak bervariasi tergantung pada keadaan sekitarnya,
kerentanan varietas, dan umur bercak. Bercak bermula kecil
berwarna hijau gelap, abu-abu sedikit kebiru-biruan. Bercak ini
terus membesar pada varietas yang peka, khususnya bila dalam
keadaan lembab. Bercak yang telah berkembang penuh
mencapai 1-1,5 cm dan lebar 0,3-0,5 cm dengan tepi berwarna
coklat.
Jamur Pyricularia grisea (Cooke) termasuk dalam
kelompok Ascomycetes. Secara morfologi jamur ini
mempunyai konidia berbentuk bulat lonjong, tembus cahaya
dan bersekat dua atau mempunyai tiga ruangan (Ou 1985).
Jamur P. grisea mempunyai keragaman genetik yang tinggi
dan sifat perkembangan seluler dan morfologi yang sangat
adaptif pada tanaman padi yang diinfeksi (Koizumi 2009).
Jamur patogen P. grisea mampu menyerang tanaman padi
pada berbagai stadia pertumbuhan dari benih sampai fase
pertumbuhan malai (generatif). Pada tanaman stadium
vegetatif biasanya patogen menginfeksi bagian daun, disebut
blas daun (leaf blast). Pada stadium generatif selain
menginfeksi daun juga menginfeksi leher malai disebut blas
leher (neck blast).
b. Penyakit Bercak Coklat
Berdasarkan observasi gejala penyakit di lapangan
didapatkan hasil yang hampir sama dengan pernyataan
(Santoso, 2001) yaitu pada daun tanaman yang sudah besar
terjadi bercak-bercak coklat memanjang. Bercak-bercak kecil
berwarna coklat tua atau coklat ungu. Bercak yang besar
tepinya berwarna coklat tua, tetapi bagian tengahnya dapat
berwarna kuning pucat, putih kotor, coklat atau kelabu.
Kadang-kadang bercak mempunyai halo kekuningan. Daun
yang sakit keras dapat menjadi kering.
Adapun gejala-gejala dari penyakit bercak daun dapat
timbul pada semai, daun dan buah. Ini sering kali berturut-turut
sehingga disebut sebagai kerusakan fase 1, 2 dan 3. Semai yang
sakit dapat mati. Kerusakan pada daun mempunyai arti yang
paling penting. Penyakit pada buah dapat menurunkan mutu
biji dan dapat menyebabkan terbawanya penyakit ke semai
yang akan ditanam.
Jika keadaan mendukung, batang dan tangkai bulir dapat
terjangkit. Infeksi ini dapat menyebabkan bagian-bagian yang
terserang menjadi keriput. Serangan pada biji dapat
menyebabkan terjadinya bercak-bercak berwarna coklat kecil-
kecil. Bentuk bercaknya bulat hingga lonjong. Pada keadaan ini
biji tetap berisi dan dapat berkecambah.
Siklus hidup dari penyakit ini dimulai dari jamur yang
menginfeksi daun melalui stomata setelah membentuk
aprosoria lebih dahulu atau tanpa apresoria. Tabung kecambah
langsung masuk melalui stomata. Konidia lebih banyak
dihasilkan oleh bercak coklat yang telah membesar. Jamur ini
dapat bertahan pada jaringan tanaman bahkan sampai 3 tahun.