Laporan Praktikum Seed Bank Gulma
Laporan Praktikum Seed Bank Gulma
Laporan Praktikum Seed Bank Gulma
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 5
Kelas B
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rampat, hidayah dan inayah- Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan mengenai Laporan Praktikum Seed Bank Gulma.
Laporan praktikum ini telah kami susun serta mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu,
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah mengenai Laporan Praktikum
Seed Bank Gulma ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................2
BAB I..................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................4
1.2 Tujuan......................................................................................5
BAB II.................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................6
2.1 Pengertian Gulma........................................................................6
2.2 Seed Bank.................................................................................7
2.3 Penyebaran Biji Gulma.................................................................9
2.4 Klasifikasi Gulma........................................................................9
2.3.1 Klasifikasi berdasarkan daur hidupnya atau umur...........................10
2.3.2 Klasifikasi berdasarkan habitat.................................................10
2.3.3 Klasifikasi berdasarkan kerugian yang ditimbulkan........................11
2.3.4 Klasifikasi berdasarkan kesamaan relatif dalam sifat bersaing dan
responnya terhadap herbisida.............................................................11
BAB III..............................................................................................13
METODE PRAKTIKUM........................................................................13
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum.......................................................13
3.2 Alat dan Bahan.........................................................................13
3.3 Cara Kerja...............................................................................15
BAB IV..............................................................................................16
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................16
4.1 HASIL...................................................................................16
4.2 PEMBAHASAN......................................................................16
BAB V...............................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................20
5.1 Kesimpulan............................................................................20
5.2 Kritik dan Saran......................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................22
LAMPIRAN........................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui potensi benih-
benih gulma yang terdapat dalam tanah. Pengamatan dilakukan dengan melihat
kecambah-kecambah gulma yang tumbuh pada setiap lapisan tanah yang diamati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Gulma fakultatif
Tumbuh di habitat yang belum ada campur tangan manusia. Gulma ini
tumbuh pada lahan yang belum dikelola untuk budidaya tanaman, seperti padang
alang-alang.
2. Gulma obligat
Gulma ini tumbuh di habitat yang sudah ada campur tangan manusia. Gulma
ini biasanya tumbuh menyertai tanaman budidaya, seperti sawah, ladang dan perkebu
nan.
METODE PRAKTIKUM
1. Cup Plastik
2. Meteran
3. Alat tulis
4. Label
5. Pengebor
Teori
Benih benih gulma telah lama dikenal mempunyai kemampuan tumbuh yang
sangat tinggi dibandingkan dengan tanaman budidaya dan tetap dapat tumbuh setelah
bertahun-tahun, dormasinya terkenal sangat lama. Hal ini disebabkan mungkin karena
terdapatnya mekanisme khusus adaptasi pada benih gulma. Gulma adalah tumbuhan
yang mudah tumbuh pada setiap tempat yang berbeda-beda, mulai dari tempat yang
miskin nutrisi sampai yang kaya nutrisi. Sifat inilah yang membedakan antara gulma
dengan tanaman budidaya. Kemampuan gulma mengadakan regenerasi besar sekali,
khususnya pada gulma parenial. Gulma parenial dapat menyebar dengan cara
vegetatif. Luasnya penyebaran karena daun dapat dimodifikasikan, demikian pula
pada bagian-bagian lain, hal inilah yang membuat gulma unggul dalam persaingan
dengan tanaman budidaya. Di samping itu, gulma juga dapat membentuk biji yang
jumlahnya banyak dan memungkinkan gulma untuk cepat berkembangbiak
(Moenandir, 1998). Di lapangan, faktor air (termasuk kandungan air tertentu dalam
benih) biasanya memegang peranan penting untuk berkecambahnya benih gulma, di
samping faktor-faktor lainnya seperti faktor kedalaman tanah (adanya benih dalam
tanah), cahaya matahri dan sebagainya
Biji yang dihasilkan gulma sebagian besar jatuh ke tanah dan berada pada
lapisan olah tanah atau rhizosfer sehingga terakumulasi (Seed Bank). Biji gulma
mempunyai viabilitas yang tinggi dalam waktu yang lama meskipun biji belum
sempurna atau masih muda. Biji gulma hanya akan menimbulkan masalah bila
tumbuh menjadi individu dewasa. Seed bank di lahan pertanian, ditimbulkan oleh
banyak spesies, meskipun dalam suatu saat ciri infestasi gulma akan didominasi oleh
spesies tertentu saja.
Faktor yang paling penting dalam suatu populasi gulma di suatu daerah
pertanian atau habitat-habitat lainnya adalah biji-biji gulma yang berada dalam tanah
yang dihasilkan oleh gulma yang tumbuh sebelumnya. Pada kebanyakan lahan
pertanian terdapat biji-biji gulma yang sewaktu-waktu dapat berkecambah dan
tumbuh bila keadaan lingkungan menguntungkan.
Banyaknya biji-biji gulma dalam tanah (seed bank) merupakan gabungan dari
biji-biji yang dihasilkan oleh gulma sebelumnya dan biji-biji yang masuk dari luar
dikurangi dengan biji yang mati dan berkecambah serta biji yang terbawa ke luar.
Biji-biji yang berasal dari luar daerah sumbangannya tidak berarti dalam menentukan
ukuran seed bank, dibandingkan dengan biji-biji yang dihasilkan oleh gulma
sebelumnya.
3.3 Cara Kerja
2 Tentukan lokasi yang akan diuji potensi seed bak yang akan dikandungnya.
3 Membersihkan tanah dari gulma dan kotoran dari permukaan tanah.
4 Gali tanah pada lokasi yang ditentukan sampai dengan kedalaman 5 cm.
Kemudian tanah tersebut dimasukkan kedalam gelas plastik sebagi media uji.
5 Dilakukan hal yang sama pada kedalaman 5-10 cm, 10-15 cm, 15-20 cm, dan
20-25 cm.
6 Percobaan dilakukan satu ulangan.
7 Dilakukan penyiraman pada masing-masing tanah uji. Kelembaban dijaga
selama pengamatan dilakukan.
8 Memberikan label pada masing-masing aqua gelas seperti kelas, kelompok
dan kedalaman tanah.
9 Meletakkan seed bank ke tempat yang disediakan atau diletakkan di kosan
masing-masing dari setiap anggota kelompok.
10 Pengamatan yang dilakukan adalah mengamati jumlah kecambah yang
tumbuh setiap hari pada masing-masing tanah uji. Mengamati dan mencatat
hasil pengamatan setiap minggu.
BAB IV
4.1 HASIL
Tabel 4.1.1 Data jumlah gulma berdasarkan jenis golongan gulma pasda 1 minggu
setelah pengambilan tanah.
4.2 PEMBAHASAN
Dari tanah yang diambil dari lahan Ciparanje Universitas Padjadjaran yaitu
terdapat 5 seed bank dengan kedalaman tanah yang berbeda yaitu 0-5 cm, 5-10 cm,
10-15 cm, 15-20 cm dan 20-25 cm didapat gulma yang tumbuh yaitu pada kedalaman
0-5 cm. Jumlah gulma yang tumbuh hanya sedikit yaitu hanya satu gulma pada
kedalaman tanah 0-5 cm dan gulma yang tumbuh yaitu gulma berdaun lebar.
Kemudian berdasarkan hasil pengamatan kami, tidak ada gulma yang tumbuh pada
kedalaman tanah 5-10 cm, 10-15 cm, 15-20 cm, dan 20-25 cm. Hal ini dapat
disebabkan struktur tanah yang kurang baik untuk pertumbuhan biji gulma,
ketersediaan air dan kecukupan sinar matahari yang kurang terpenuhi. Semakin dalam
tanah, semakin sulit biji gulma untuk mematahkan dormansi biji dan dapat tumbuh ke
atas permukaan tanah.
Pada praktikum ini, umumnya tidak ditemukan gulma yang tumbuh. Jumlah
gulma yang tumbuh hanya sedikit yaitu hanya satu gulma pada kedalaman tanah 0-5
cm dan gulma yang tumbuh yaitu gulma berdaun lebar. Hal ini bisa disebabkan
karena faktor lingkungan yang tidak mendukung bagi pertumbuhan gulma. Salah
satunya adalah kurangnya penyinaran matahari pada media tumbuh, sehingga
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan gulma. Oleh sebab itu, penting untuk
memperhatikan faktor internal dan eksternal agar gulma tidak dapat tumbuh dan
berkembang biak.
Gulma yang lebih kompleks ditemui pada areal pangkasan karena selain
dipengaruhi oleh faktor pergeseran dominansi, juga ada penambahan gulma dari
simpanan biji gulma dalam tanah (seedbank). Seed bank adalah propagul dorman dari
gulma yang berada di dalam tanah yaitu berupa biji, stolon dan rimpang, yang akan
berkembang menjadi individu gulma jika kondisi lingkungan mendukung
(Fenner,1995). Espinar et al. (2005) menyatakan bahwa seedbank umumnya paling
banyak berada di permukaan tanah, tetapi adanya retakan tanah dapat menyebabkan
perubahan ukuran seed bank (seed bank size) menurut kedalaman tanah. Pada
pengamatan kali ini terlihat pada tabel 4.1.1 Potensi seed bank tertinggi pada 0-5 cm.
Pada tanah tanpa gangguan, menurut Fenner (1995) seed bank berada pada
kedalaman 2-5 cm dari permukaan tanah, tetapi pada tanah
pertanian, seedbank berada 12-16 cm dari permukaan tanah. Pada umumnya
kepadatan biji tertinggi terdapat pada permukaan tanah dan akan menurun seiring
dengan meningkatnya kedalaman tanah (Espinar et al., 2005; Foreella et al., 2000).
Pada pengamtan kali ini pun terlihat semakin dalam tanah, seed semakin hampir tidak
ada, dikarenakan tanah yang diambil contohnya merupakan tanah kosong yang tidak
diolah. Thompson (1978) dalam Baskin & Baskin (2001) menyatakan bahwa
kepadatan biji yang terkubur di dalam tanah akan menurun seiring dengan
meningkatnya ketinggian, garis lintang, dan umur suksesi. Hal tersebut sesuai dengan
(Syarief, 2013) yang menyatakan bahwa keanekaragaman pohon pada vegetasi di atas
tanah memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap komposisi jenis cadangan biji di
dalam tanah dibandingkan dengan jenis herba.
Biji gulma dapat bertahan didalam tanah dengan waktu yang lama dalam
kondisi dorman, dan akan berkecabah saat mendapatkan kondisi lingkungan yag
sesuai untuk berkecambah. Untuk mampu berkecambah biji gulma perlu mendapat
cahaya, air, oksigen dan kelembaban yang sesuai. Biji gulma bersifat fotoblastis
sehingga akan berkecambah saat terpapar sinar matahari. Pengolahan tanah dengan
membalikkan lapisan tanah dan membawa biji guma terangkat ke permukaan dapat
membuat gulma berkecambah.
Gulma bersifat efisien karena berasal dari seleksi alam, dan lebih mampu
bertahan dibandingkan dengann tanaman pertanian yang merupakan hasil seleksi
buatan.Gulma semusim memiliki daya kecambah tiggi dan tahan terhadap gangguan
tanah, pertumbuhan cepat, peka terhadap sinar matahari yang kuat (Lagsung akan
merangsang pertumbuhan), memiliki daya penyesuaian iklim yang luas dan memiliki
tingkat absorpsi air dan unsur hara yang tinggi. Terdapat tiga jenis startegi tumbuh
guma yaitu tipe ruderal (tahan terhadap tekanan), toleran terhadap tekanan, dan
kompetisi.
Di dalam tanah terdapat benih-benih gulma dalam jumlah yang sangat banyak
dan masih dapat hidup sampai bertahun-tahun lamanya. Dari hasil-hasil penelitian
dapat diperkirakan bahwa pada lapisan atas tanah setebal 15 22,5 cm banyak sekali
terdapat benih-benih gulma. Koch (1979) telah mendapatkan di Jerman kira-kira
30.000 35.000 benih gulma per m2 tanah atau 3 3,5 milyar gulma per hektar.
Biji yang dihasilkan gulma sebagian besar jatuh ke tanah dan berada pada
lapisan olah tanah atau rhizosfer sehingga terakumulasi (Seed Bank). Biji gulma
mempunyai viabilitas yang tinggi dalam waktu yang lama meskipun biji belum
sempurna atau masih muda. Biji gulma hanya akan menimbulkan masalah bila
tumbuh menjadi individu dewasa.
Seed bank merupakan biji gulma yang berada di atas pemukaan tanah ataupun
di dalam tanah. Selain itu Seed bank juga dapat diartikan sebagai propagul dorman
dari gulma yang berada di dalam tanah yaitu berupa biji, stolon dan rimpang, yang
akan berkembang menjadi individu gulma jika kondisi lingkungan mendukung
(Fenner, 1995). Espinar et al. (2005) menyatakan bahwa seed bank umumnya paling
banyak berada di permukaan tanah, tetapi adanya retakan tanah dapat menyebabkan
perubahan ukuran seed bank (seed bank size) menurut kedalaman tanah. Pada tanah
tanpa gangguan, menurut Fenner (1995) seed bank berada pada kedalaman 2-5 cm
dari permukaan tanah, tetapi pada tanah pertanian, seed bank berada 12-16 cm dari
permukaan tanah. Dengan mengetahui seed bank disuatu lahan maka akan diketahui
metode pengendalian, perencanaan tenaga kerja, pemilihan bahan dan alat secara
efektif.
Sumber utama biji gulma adalah dari tanaman gulma yang tumbuh yang
tumbuh sebelumnya dan bijinya menyerbar melalui air angin terbawa hewan atau
manusia. Biji gulma memiliki kemmampuan dorman yang cukup besar, bahkan ada
biji gulma yang bisa bertahan didalam tanah sampai berpuluh-puluh tahun dan tetap
memiliki kemampuan tumbuh yang baik. Biji gulma akan berkecambah ketika
mendapatkan sinar matahari dan air, gulma yang berada didalam tanah ketika tanah
diolah maka tanah akan terbalik dan biji gulma mendapatkan sinar matahari dan air
dengan baik, maka bisa tumbuh gulma ini.
Biji-biji yang berasal dari luar daerah sumbangannya tidak berarti dalam
menentukan ukuran seed bank, dibandingkan dengan biji-biji yang dihasilkan oleh
gulma sebelumnya. Banyaknya biji-biji gulma dalam tanah (seed bank) merupakan
gabungan dari biji-biji yang dihasilkan oleh gulma sebelumnya dan biji-biji yang
masuk dari luar dikurangi dengan biji yang mati dan berkecambah serta biji yang
terbawa ke luar.
Faktor yang paling penting dalam suatu populasi gulma di suatu daerah
pertanian atau habitat-habitat lainnya adalah biji-biji gulma yang berada dalam tanah
yang dihasilkan oleh gulma yang tumbuh sebelumnya. Pada kebanyakan lahan
pertanian terdapat biji-biji gulma yang sewaktu-waktu dapat berkecambah dan
tumbuh bila keadaan lingkungan menguntungkan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya biji gulma dalam
tanah bervariasi antar habitat. Lahan-lahan pertanian yang digunakan secara intensif
umumnya mempunyai simpanan biji dalam tanah yang lebih besar dibandingkan
dengan lahan-lahan yang baru dibuka.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Biji gulma banyak tersimpan di dalam tanah dalam keadan dorman. Biji
gulma yang berada didalam tanah dalam waktu tertentu atau setelah mengalami
waktu pematahan dormansi dapat berkecambah. Perkecambahan biji gulma dapat
dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor internal dan faktor eksternal.
Perkembangan gulma sangat cepat dan mudah, baik secara generatif maupun
secara vegetatif. Secara generatif, biji-biji gulma yang halus, ringan, dan berjumlah
sangat banyak disebarkan oleh angina, air, hewan, maupun manusia.
Perkembangbiakan secara vegetatif terjadi karena bagian batang yang berada di
bagian tanah akan membentuk tunas yang nantinya akan membentuk tumbuhan baru.
Demikian juga pada bagian akar tanaman misalnya stolon, rhizome dan umbi akan
bertunas dan membentuk tumbuhan baru jika terpotong-potong (Barus, 2003)
Uji seed bank dilakukan untuk mengetahui gulma yang akan tumbuh di lahan
yang diamati. Dengan uji seed bank dapat mengetahui tindakan/metode apa yang
akan digunakan dalam mengendalikan gulma yang akan tumbuh. Berdasarkan hasil
pengamatan dapat dilihat bahwa gulma dapat tumbuh baik pada permukaan tanah
dengan kedalaman 0-5 cm dari permukaan tanah. Jenis gulma yang tumbuh pada
praktikum kali ini dengan kedalaman tanah 0-5 cm adalah jenis gulma berdaun lebar.
Sedangkan pada kedalaman 5-25 cm, biji gulma sulit untuk tumbuh atau tetap dalam
keadaan dorman. Dari kegiatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan juga bahwa
pada lapisan tanah yang berbeda kedalaman maka jenis biji gulma yang terdapat juga
berbeda-beda. Hal tersebut berhubungan dengan umur lapisan tanah serta jenis
tanaman apa saja yang pernah ditanam pada lahan tersebut.
Dalam pengujian seed bank perlu diperhatikan sinar matari, air dan kondisi
tanah sehingga mendapatkan uji seed bank yang sesuai dengan keaadaan sebenarnya.
5.2 Kritik dan Saran
(http://balittro.litbang.pertanian.go.id/ind/images/publikasi/monograph/nila
m/GULMA%20DAN%20PENGENDALIANNYA%20PADA
%20BUDIDAYA.pdf), diakses pada 9 Februari 2015.
LAMPIRAN