Ni Kadek Emmawati c1118073 7c Keperawatan Kritis
Ni Kadek Emmawati c1118073 7c Keperawatan Kritis
Ni Kadek Emmawati c1118073 7c Keperawatan Kritis
Oleh :
Ni Kadek
Emmawati
C1118073
VII C Keperawatan
2021
i
KATA PENGANTAR
“Om Swastyastu”
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat, Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat rahmat-Nyalah maka makalah yang berjudul “Makalah Titrasi Obat”
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.makalah ini dibuat dalam
rangka tugas keperawatan kritis. Dalam membuat makalah ini penulis banyak
dibantu oleh berbagai pihak yang berkontribusi dalam penyelesaiannya. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Ibu Ns. Ida Ayu Agung Laksmi, S.Kep., M.Kep., sebagai dosen yang
mengajar untuk mata kuliah Keperawatan Kritis
2. Teman-teman kelas 7 C STIKES Bina Usada Bali yang telah banyak
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari akan kekurangan makalah ini. Untuk itu penulis mohon kritik
dan saran demi kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.Sebagai akhir kata
semoga makalah ini dapat dimanfaatkan bagi kita semua.
“Om Shanti, Shanti, Shanti Om”
Penulis
BAB I Pendahuluan.........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II Pembahasan........................................................................................3
A. Definisi Terapi Titrasi...................................................................................3
B. Alat yang Digunakan....................................................................................6
C. Metode Pemberian........................................................................................7
D. Labeling........................................................................................................8
E. Obat yang Diberikan....................................................................................9
BAB III Penutup..............................................................................................21
A. Simpulan.......................................................................................................21
B. Saran..............................................................................................................21
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan terdiri dari dua aspek utama yaitu perawatan
dan pengobatan. Perawat saat ini dituntut mampu memberikan asuhan
keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah menggunakan
metode proses keperawatan. Disamping memberikan asuhan keperawatan,
perawat dituntut juga untuk mempunyai pengetahuan dan ketrampilan
yang memadai tentang pengobatan. Keikutsertaan perawat dalam kegiatan
kolaborasi pengobatan ini cukup bervariasi selaras dengan kemajuan
pembangunan dibidang kesehatan (Wahyudi, 2020).
Pemberian obat yang aman dan dan akurat merupakan salah satu
tugas terpenting perawat. Obat adalah alat utama terapi yang digunakan
dokter untuk mengobati klien yang memiliki masalah kesehatan.
Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat
dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi
menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan. Perawat
bertanggung jawab memahami kerja obat dan efek samping yang
ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan
membantu klien menggunakannya dengan benar dan berdasarkan
pengetahuan (Nuryati, 2017).
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pemberian obat titrasi?
2. Apa saja alat yang digunakan untuk pemberian obat titrasi
3. Bagaimana persiapan dan metode pemberian obat titrasi
4. Bagaimana penghitungan dosis obat titrasi?
5. Bagaimana prinsip dosis titrasi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksut dengan pemberian obat titrasi
2. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk pemberian obat titrasi
3. Untuk mengetahui persiapan dan metode pemberian obat titrasi
4. Untuk mengetahui penghitungan dosis obat titrasi
5. Untuk mengetahui prinsip dosis titrasi
D. MANFAAT
Mahasiswa mampu mengetahui dosis penghitungan pemberian obat titrasi
dengan tepat dan akurat. Dan mampu menerapkan ilmu keperawatan kritis
pemberian obat titrasi ditempat klinik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. PERSIAPAN
1. Beritahu pasien jika akan dilakukan tindakan, pastikan nama, tanggal,
no regristasi sesuai
2. Pastikan akses infus stabil dan paten
3. Monitor tanda plebitis
D. METODE PEMBERIAN
1. Syringe Pump
a. Tentukan jumlah yang akan diberikan sesuai dosis (kebutuhan/jam)
b. Buat pengenceran dan tentukan konsentrasi obat (konsentrasiper cc
larutan)
c. Atur kecepatan pemberian (kebutuhan/konsentrasi = cc/jam)
2. Drip atau Infus
a. Tentukan jumlah yang akan diberikan sesuai dosis(kebutuhan/jam)
b. Buat pengenceran dan tentukan konsentrasi obat (konsentrasiper cc
larutan infus)
c. Hitung pemberian dengan menghitung kecepatan infus dengan
memperhatikan faktor tetesan infus set (Hanifah, 2017).
E. LABELING
1. Nama pasien
2. Berat badan
3. Nama obat
4. Dosis kemasan
5. Pengenceran obat
6. Konsentrasi larutan
7. Kecepatan
b. Kontraindikasi
- Hipertiroidisme
- Feokromositoma
- Takiaritmia,
- Fibrilasi
c. Sediaan
Ampul 10 ml = 24mg/ml.
250.000 μg
50 cc
5.000g
Dosis x BB x Waktu
(60) Konsentrasi
atau
Dosis
60xBB
Contoh:
Pasien dengan BB 50 kg. Dosis dobutamin dimulai dari 5
mg/kgBB/menit.
5 60x50 15.000
5.000 5.000 3 cc/jam
250.000
500 500
2. Dopamin/ Doperba
a. Cara Kerja
Dopamine adalah agen vasopressor dan inotropic. Dopamine
bekerja dengan cara meningkatkan kekuatan memompa pada
jantung dan suplai darah ke ginjal dan digunakan untuk
meningkatkan fungsi jantung ketika jantung tak mampu memompa
cukup darah.
b. Indikasi
- Obat pilihan kedua untuk bradikardia simtomatis (setelah
atropin)
- Hipotensi (TDS 70 – 100 mmHg)
c. Sediaan
200.000 μg
50 cc
4.000g
Dosis x BB x Waktu
(60) Konsentrasi
atau
Dosis 60xBB
4.000
3) Rumus hitung tetesan dopamin per drip:
Memakai Mikro drip ( Buret).
Rumus: Dosis ( mcg) X kg BB X 60 tts(mikro) = tts/mt
Konsentrasi
Hitung :
200 mg = 100 cc
2 mg = 1 cc
2000 2000
Dosis x BB x Waktu
(60) Konsentrasi
4. Cedocard
a. Indikasi
1) Cedocard digunakan untuk mencegah atau mengobati nyeri
dada (angina).
2) Cedocard 5 mg, Cedocard 10 mg, dan Cedocard Retard 20 mg
- Angina pectoris
- Profilaksis serangan angina pada penyakit jantung
koroner kronis
- Angina setelah infark miokardium (rusaknya
jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak
adekuat)
- Gagal jantung
3) Cedocard 20 mg
- Pengobatan & pencegahan angina pektoris
- Angina pectoris yang parah
- Refractory CHF (Congenital Heart Failure)
4) Cedocard IV infusion
- Unresponsive CHF, terutama pasca infark miokard
mengontrol refractory angina pectoris
b. Sediaan
Ampul 10 ml = 1 mg/ml
1) Cedocard 5 mg
- Serangan angia akut: 1 tablet
- Profilaksis: 3-4 kali sehari 1-2 tablet.
- Pencegahan serangan malam: 1-2 tablet sebelum tidur
2) Cedocard 10 mg
1-3 tablet 4 x/hari (dewasa)
3) Cedocard Retard 20 mg
1 tablet 2 x/hari
4) Cedocard 20 mg
- Pencegahan serangan angina dimalam hari: 1 tablet
- Dosis umum: 30-160 mg/hari, dikonsumsi 3-4 kali sehari
- CHF tahap awal: ½ tablet
- Dosis efektif: 40-160 mg sehari, pada kasus yang
berat hingga 240 mg sehari.
5) Cedocard IV infusion
2-10g/jam
5. Cordaron
a. Indikasi
- Takiaritmia atrial dan ventrikel
- VF/VT tanpa nadi yang tidak respon terhadap defibrilasi
- Takikardi dengan QRS yang melebar yang tidak jelas jenisnya
b. Sediaan
Kemasan : 1 Amp = 3 ml = 150 mg
c. Dosis dan Cara Pemberian
Rumus :
6. Lasix
a. Indikasi
1) Terapi ajuvan untuk edema paru akut (ALO : Acute Lung
Oedem) pada pasien dengan TDS > 90 mmHg (tanpa gejala
dan tanda syok)
2) Hipertensi emergensi
3) Peningkatan tekanan intrakranial
b. Sediaan
1 cc = 10 mg
12 ampul = 240 mg dioplos dengan 50 cc Nacl
7. Heparin
a. Indikasi
- Pencegahan dan penanganan terhadap trombosis vena dan
emboli arteri
- Pencegahan terhadap pembekuan pada arteri dan pada bedah
jantung
- Sebagai antikoagulan pada transfusi darah
b. Kontraindikasi
- Penyakit perdarahan
- Trombositopenia
- Hemophilia
- Peptic ulcer
- Jaundice
- Severe hypertensioN
c. Sediaan
d. Dosis dan Cara Pemberian
Dosis: 1000 U / jam
Contoh:
1 cc = 5000 U
25.000 U
1cc = = 125
250
1000 U
=------------------= 8cc/jam
125
2) Memakai Buret (mikro drip) :
8. Insulin
a. Indikasi
Untuk terapi Diabetes Mellitus
b. Kontraindikasi
Hypoglycemia
c. Sediaan
H. EVALUASI
1. Buat dan tempelkan label
2. Monitor kelancaran syringe pump
3. Monitor respon pasien terhadap obat
4. Tekanan darah
5. Hasil pemeriksaan koagulasi
6. Pemeriksaan Elektrolit
7. Lakukan tindak lanjut
8. Kolaborasi
9. Atur kecepatan baru / stop
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Titrasi adalah pemberian obat secara bertahap, perlahan-lahan
secara berkelanjutan sampai dosis maximum dicapai dengan tujuan
memberikan obat atau cairan secara bertahap, step by step, menyesuaikan
dengan respon yang dikehendaki, baik dengan menggunakan syringe
pump, infus pump, atau modifikasi tetesan infus. Jenis obat-obatan yang
dititrasi untuk pasien kritis antara lain: Dopamin, Debutamin, Reivas,
Lasix, Insulin, Heparin dan lainya. Dalam pemberian obat titrasi ada hal-
hal yang dapat di perhatikan sebelum pemberian seperti :
1. Beritahu pasien jika akan dilakukan tindakan, pastikan nama, tanggal,
no regristasi sesuai
2. Pastikan akses infus stabil dan paten
3. Monitor tanda plebitis
B. SARAN
Bagi pembaca khususnya keperawatan supaya memahami secara
mendalam tentang pemberian obat titrasi, dan mampu melakukan
penghitungan dosis secara tepat. Sehingga mampu meminimalisasikan
dampak dari kesalah pemberian dosis obat titrasi pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA