Tumor Wilms
Tumor Wilms
Tumor Wilms
Tumor Wilms merupakan keganasan genitourinarius yang paling sering pada anak-anak,
tumor ini adalah neoplasma embryonal triphasic yang mengandung berbagai proporsi dari
blastema, stroma dan epithelium5.
Tumor Wilms yang dikenal juga dengan nama nephroblastoma merupakan tumor embryonal
yang berkembang dari sisa jaringan ginjal yang imatur. Secara histologis, tumor Wilms
dikategorikan menjadi 2 pola yang berbeda yaitu favorable dan unfavorable. Dari gambaran
klinis pasien, adanya massa pada daerah abdomen merupakan gambaran khas tumor Wilms
dan dapat diraba pada lebih dari 90% pasien. USG abdomen dan IVP merupakan
pemeriksaan yang rutin dilakukan pada anak yang diduga menderita tumor Wilms. Stadium
yang akurat merupakan hal yang sangat penting pada tumor Wilms. Sistem yang digunakan
secara luas adalah sistem yang dikembangkan oleh The National Wilms’ Tumor Study
Group3.
Terapi untuk Wilms’ tumor telah berkembang dari eksisi surgikal sebagai metode utama dan
dikombinasikan dengan terapi multimodal yaitu kemoterapi dan radioterapi. Terapi
multimodal ini merupakan contoh kesuksesan kolaborasi multidisipliner antara The National
Wilms’ Tumor Study Group dan Societe Internationale d’Oncologie Pediatrique Dengan
terapi multimodal ini angka kesembuhan pasien dengan Wilms tumor secara dramatis
berubah dari hampir fatal sampai 80-90% survival secara umum2,3,4.
Dalam keadaan normal, manusia memiliki 2 ginjal. setiap ginjal memiliki sebuah ureter,
yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis (bagian ginjal yang merupakan pusat
pengumpulan air kemih) ke dalam kandung kemih. Dari kandung kemih, air kemih
mengalir melalui uretra, meninggalkan tubuh melalui penis (pria) dan vulva (wanita).
fungsi ginjal adalah untuk:
menyaring limbah metabolik
membantu membuang limbah metabolik serta natrium dan air yang berlebihan dari
tubuh
C. Etiologi
Biasanya umur rata-rata terjangkit kanker ini antara 3 - 5 tahun baik laki-laki maupun
perempuan
D. Patofisiologi
Tumor Wilms (Nefroblastoma) merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional
primitif diginjal, makroskapis ginjal akan tampak membesar dan keras sedangkan
gambaran histo-patologisnya menunjukan gabungan dari pembentukan abortif glomerulus
dan gambaran otot polos, otot serat lintang, tulang rawan dan tulang. Biasanya unilateral
dan hanya 3-10% ditemukan bilateral. Tumor bermetastase ke paru, hati, ginjal, dan
jarang sekali ke tulang.
E. Gejala
Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan adanya nyeri perut dan
hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi invasi tumor yang menembus ginjal
sedangkan hematuria terjadi karena invasi tumor yang menembus sistim pelveokalises.
Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala
lain yang bisa muncul adalah :
F. Diagnosa
USG perut
Rontgen perut
BUN
Kreatinin
Urinalisis (analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya dadrah atau protein dalam air
kemih)
Pielogram intravena.
G. Pengobatan
H. Prognosis
Jika kanker belum menyebar dan dilakukan pembedahan serta kemoterapi atau terapi
penyinaran, angka kesembuhan mencapai 90%.
I. Konsep keperawatan
1. Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging,
bengkak sekitar mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual , muntah dan
diare. Badan panas hanya sutu hari pertama sakit.
3. pengkajian fisik
4. Pengkajian Perpola
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi kelebihan
beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar
mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya
depresi sistem imun. Adanya mual , muntah dan anoreksia menyebabkan intake
nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan
pada kulit dapat terjadi karena uremia.
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada glumerulus
menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi
penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak mengalami
gangguan yang menyebabkan oliguria sampai anuria,proteinuri, hematuria.
Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat karena
adanya kelainan jantung dan dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan
mobilisasi duduk dimulai bila tekanan ddarah sudah normal selama 1 minggu.
Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada, pengggunaan
otot bantu napas, teraba , auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien
mengeluh sesak, frekuensi napas. Kelebihan beban sirkulasi dapat
menyebabkan pemmbesaran jantung [ Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat
lemah] , anemia dan hipertensi yang juga disebabkan oleh spasme pembuluh
darah. Hipertensi yang menetap dapat menyebabkan gagal jantung. Hipertensi
ensefalopati merupakan gejala serebrum karena hipertensi dengan gejala
penglihatan kabur, pusing, muntah, dan kejang-kejang. GNA munculnya tiba-
tiba orang tua tidak mengetahui penyebab danpenanganan penyakit ini.
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya
uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa gatal.
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema dan
perawatan yanglama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula
Anak tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh dan lingkungan
perawatann yang baru serta kondisi kritis menyebabkan anak banyak diam.
5. Pemeriksaan penunjang :
1. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam
jaringan dan ruang ketiga
2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan
kehilangan protein dan cairan
4. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita
penyakit yang mengancam kehidupan
4.Rencana Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam
jaringan dan ruang ketiga.
Tujuan :
medis
yang ditentukan
Pengurangan cairan
ekstravaskuler sangat diperlukan
dalam mengurangi oedema
Tujuan : Paien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat
yang dapat diterima anak.
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat nyeri Menentukan tindakan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Wilms'_tumor
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/wilmstumor.html
http://www.meb.uni-bonn.de/cancer.gov/CDR0000062937.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Renal_cell_carcinoma
http://www.emedicinehealth.com/renal_cell_cancer/article_em.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Hamartoma
http://www.emedicine.com/Radio/topic484.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Oncocytoma
Kasper, et al. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 3 Edisi 13. EGC.
Jakarta
Price, Sylvia A. 2003. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2
Edisi 6. EGC. Jakarta
Purnomo, Basuki. 2003. Dasar-Dasar Urologi Edisi 2. Sagung Seto. Jakarta
Underwood, JCE. 2000. Patologi Umum dan Sistemik Volume 2 Edisi 2. EGC.
Jakarta
Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. EGC. Jakarta