Bahasa Indonesia (1 - 15)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 26

BEDAH KISI-KISI SOAL UP GKMI GEL 2 TAHUN 2021

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KEMENTERIAN AGAMA RI


BAHASA INDONESIA (1 – 15)

No Indikator Materi Soal Kunci


Jawaban
1 Diberikan bahan 1. HAKIKAT BAHASA 1. Bahasa adalah alat pemersatu suku bangsa, yaitu 1. C
bacaan tentang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh pemersatu suku, agama, rasa, dan antar
hakikat bahasa, kelompok sosial tertentu untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan golongan (SARA) bagi suku bangsa indonesia
fungsi, mengidentifikasikan diri. dari sabang sampai merauke. Dari pernyataan
kedudukan, Ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa yaitu: diatas dapat disimpulkan fungsi Bahasa
ragam bahasa, a. Sebuah Sistem: susunan teratur berpola yang membentuk suatu Indonesia sebagai...
mahasiswa keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. a. Bahasa Negara
mampu b. Berwujud Lambang: Bahasa merupakan perwujudan dari lambang b. Bahasa Nasional
menganalisis bunyi. Terlihat jelas pada saat bahasa tulis, penulisan huruf merupakan c. Bahasa Pemersatu
Konsep tentang lambang dari bahasa. d. Bahasa Ibu
bahasa c. Berupa Bunyi: Bunyi bahasa merupakan bunyi yang dihasilkan alat e. Bahasa Pemerintah 2. C
Indonesia ucap manusia yang bermakna. 2. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang
d. Bersifat Arbitrer: Bahasa itu sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak arbitrer yang digunakan oleh kelompok sosial
tetap, mana suka. Air dalam bahasa Indonesia artinya cairan, air dalam tertentu untuk bekerja sama, berkomunikasi,
bahasa Inffris artinya udara. dan mengidentifikasikan diri. Bahasa merupakan
e. Bermakna: Bahasa harus bermakna, memiliki arti dan maksud alat komunikasi sosial yang berupa sistem
tertentu. simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan
f. Bersifat Konvensional: Bahasa memang mana suka, sewenang- manusia. Manusia sebagai makhluk sosial
wenang, tapi sifatnya disepakati oleh kelompok tertentu. membutuhkan sarana untuk berinteraksi dengan
g. Bersifat Unik: setiap bahasa memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh manusia lainnya di masyarakat, untuk
bahasa lainnya. Ciri khasnya sistem bunyi, system pembentukan kata, kepentingan interaksi sosial itu, maka
sistem pembentukan kalimat, dll. dibutuhkan suatu wahana komunikasi yang
h. Bersifat Universal: ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap disebut bahasa.
bahasa yang ada di dunia ini. Misalnya, ciri universal bahasa yang Ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa yaitu,
paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang kecuali . . . .
terdiri dari vokal dan konsonan. A. bahasa itu adalah sebuah sistem 3. C
i. Bersifat Produktif: meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi B. bahasa itu berwujud lambang
dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan C. bahasa itu berupa suara
bahasa yang tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan sistem D. bahasa itu bersifat arbitrer
yang berlaku dalam bahasa itu. E. bahasa itu bermakna
j. Bervariasi: Anggota masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari 3. Di bawah ini salah satu faktor-faktor penyebab
berbagai orang dengan berbagai status sosial dan latar belakang timbulnya keberagaman berbahasa,kecuali…
budaya yang tidak sama. Karena perbedaan tersebut maka bahasa yang a. Daerah
digunakan menjadi bervariasi. b. Ilmu pengetahuan 4. Bahasa
k. Bersifat Dinamis: Bahasa tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan c. Sikap Negara
gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu sebagai makhluk d. Sejarah
yang berbudaya dan bermasyarakat sehingga bahasa menjadi ikut e. Budaya
berubah, menjadi tidak tetap, menjadi dinamis. Perubahan itu dapat 4. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan di
berupa pemunculan kata atau istilah baru, peralihan makna sebuah dalam masyarakat yang sama latar belakang
kata, dll. sosial budaya dan bahasanya, bukan hanya
2. FUNGSI BAHASA dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik
a. Fungsi informasi: bahasa berfungsi untuk menyampaikan informasi. Antara pemerintah dan masyarakat luas,
Contoh: bertukar kabar dengan saudara melalui telepon, pengumuman maupun sebagai alat perhubungan antar daerah
mendapat hadiah melalui sms. dan antar suku saja. Pernyataan di atas
b. Fungsi ekspresi diri: bahasa menjadi penyalur perasaan, sikap, menjelaskam fungsi bahasa sebagai Bahasa
gagasan, emosi, atau tekanan-tekanan pembicara. Contoh: Menulis Negara
buku harian, menulis surat.
c. Fungsi adaptasi dan integrasi bahasa: bahasa sebagai alat untuk
menyesuaikan dan membaur diri. Contoh: menggunakan bahasa yang
sopan dan mudah dipahami ketika berinteraksi dengan masyarakat.
d. Fungsi kontrol sosial: bahasa mempengaruhi sikap dan pendapat
orang lain. Contoh: pendapat seorang kepala madrasah akan ditanggapi
dengan baik oleh rekan guru dan wali murid.
3. KEDUDUKAN BAHASA
a. Bahasa Persatuan: Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa,
yaitu pemersatu suku, agama,ras, antar golongan (SARA).
b. Bahasa Nasional: Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia
ketika berkomunikasi dengan negara luar.
c. Bahasa Negara: Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi
kenegaraan, bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan ,alat
perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan, serta alat pengembangan kebudayaan dan
IPTEK
4. RAGAM BAHASA
a. Berdasarkan media : lisan dan tulis
b. Berdasarkan cara pandang penutur: dialek, terpelajar, resmi, tak
resmi
c. Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan: Ragam bahasa
ilmiah, Ragam hukum, Ragam bisnis, Ragam agama, Ragam sosial,
Ragam kedokteran
2 Konsep Teori Pemerolehan Bahasa anak : 1. Seorang ibu mengetahui anaknya yang berusia 1. B
pemerolehan 1. Behaviorisme (skinner) : menyoroti aspek perilaku kebahasaan yang 1 tahun 3 bulan mulai sering mengucapkan satu
Bahasa anak : dapat diamati langsung dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan kata yang digunakan untuk mewakili banyak
disajikan bahan reaksi (response). Perilaku bahasa yang efektif adalah membuat reaksi yang kata (kalimat). Berarti anak ini berada pada
tentang tepat terhadap rangsangan. Reaksi ini akan menjadi suatu kebiasaan jika tahap …
pemerolehan reaksi tersebut dibenarkan. Contoh : seorang anak mengucapkan bilangkali a. Telegrafik
Bahasa anak, untuk barangkali. Sudah pasti si anak akan dikritik oleh ibunya atau siapa b. Holofrasis
mahasiswa saja yang mendengar kata tersebut. Apabila suatu ketika si anak c. Pralinguistik
mampu mengucapkan barangkali dengan tepat, dia tidak akan mendapatkan d. Banyak kata
menganalisis kritikan karena pengucapannya sudah benar. Situasi seperti inilah yang e. Bicara
konsep dinamakan membuat reaksi yang tepat terhadap rangsangan dan 2. Bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia,
pemerolehan merupakan hal yang pokok bagi pemerolehan bahasa pertama pada anak. binatang tidak mungkin dapat menguasai 2. E
Bahasa anak 2. Nativisme ( Chomsky) : Menurutnya, bahasa hanya dapat dikuasai oleh Bahasa manusia. Setiap manusia yang lahir
manusia, binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa manusia. sudah dibekali dengan suatu alat untuk
Pendapat Chomsky didasarkan pada beberapa asumsi. Pertama, perilaku memperoleh Bahasa (language acquisition
berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik), setiap bahasa device/LAD). Pernyataan ini adalah teori…
memiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang a. Konstruktivisme
universal), dan lingkungan memiliki peran kecil di dalam proses b. Kognitivisme
pematangan bahasa. Kedua, bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang c. Behaviorisme
relatif singkat. Ketiga, lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan d. Interaksionisme
data yang cukup bagi penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang e. Nativisme
dewasa. Menurut aliran ini, bahasa adalah sesuatu yang kompleks dan 3. Seorang ibu memuji anaknya yang berusaha
rumit sehingga mustahil dapat dikuasai dalam waktu yang singkat melalui menirukan kata-kata darinya. Anak itu merasa
“peniruan”. Nativisme juga percaya bahwa setiap manusia yang lahir sudah senang sehingga bersemangat untuk menirukan
dibekali dengan suatu alat untuk memperoleh bahasa (language acquisition kata-kata yang lain. Peristiwa tersebut sesuai 3. B
device, disingkat LAD). dengan teori ...
3. Kognitivisme (jean Piaget) : bahasa bukanlah suatu ciri alamiah yang a. Nativisme
terpisah, melainkan salah satu di antara beberapa kemampuan yang b. Behaviorisme
berasal dari kematangan kognitif. Bahasa distrukturi oleh nalar. Menurut c. Interaksionisme
teori kognitivisme, yang paling utama harus dicapai adalah perkembangan d. Humanisme
kognitif, barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan e. Kognitivisme
berbahasa. Dari lahir sampai 18 bulan, bahasa dianggap belum ada. Anak 4. Dua anak memiliki umur yang sama, yang A
hanya memahami dunia melalui indranya. Anak hanya mengenal benda jarang diajak berkomunikasi, sedangkan yang B
yang dilihat secara langsung. Pada akhir usia satu tahun, anak sudah dapat sering diajak berkomunikasi. Hasilnya anak B
mengerti bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai memiliki jumlah kosakata yang lebih banyak.
menggunakan simbol untuk mempresentasikan benda yang tidak hadir di Hal tersebut merupakan bukti dari faham ....
hadapannya. Simbol ini kemudian berkembang menjadi kata-kata awal
a. Nativisme
yang diucapkan anak. 4. C
b. Behaviorisme
4. Interaksionisme : pemerolehan bahasa merupakan hasil interaksi antara
c. Interaksionisme
kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa. Pemerolehan
bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan “input” d. Humanisme
dan kemampuan internal yang dimiliki pembelajar. Setiap anak sudah e. Kognitivisme
memiliki LAD sejak lahir. Namun, tanpa ada masukan yang sesuai tidak
mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu secara otomatis.
Singkatnya teori ini menggabungkan antara teori nativisme dan
kogintifisme. Dalam pemerolehan bahasa pertama anak sangat
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Benar jika ada teori yang
mengatakan bahwa kemampuan berbahasa si anak telah ada sejak lahir
(telah ada LAD). Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai penemuan seperti
yang telah dilakukan oleh Howard Gardner. Dia mengatakan bahwa sejak
lahir anak telah dibekali berbagai kecerdasan.
Tahapan pemerolehan Bahasa anak :
1. Pra linguistik (masa meraban)
Pada tahap ini, bunyi – bunyi bahasa yang dihasilkan anak belumlah
bermakna. Bunyi – bunyi itu memang telah menyerupai vocal atau
konsonan tertentu. Akan tetapi secara keseluruhan bunyi tersebut tidak
mengacu pada kata dan makna tertentu.
Tahap pralinguistik merupakan tahap perkembangan bahasa anak yang
dialami oleh anak yang berusia 0-1 tahun. Tahap pralinguistik dibagi lagi ke
dalam dua tahapan, yaitu: Tahap meraban pertama (0-6 bulan) dan tahap
meraban kedua (6-12 bulan)
2. Linguistik (1-5 tahun)
a. Tahap Holofrasis (tahapan satu kata) 12-18 bulan = mama, papa
b. Tahap dua kata (18-24 bulan) = mama maem, ayo bobo
c. Tahap Telegrafis - Pengembangan tata Bahasa (2-3 tahun)
Tata Bahasa menjelang dewasa (5-10 tahun)
3 Cara dalam Materi sama dengan indikator nomor 2 1. Perbedaan konsep pemerolehan bahasa dengan 1. D
pemerolehan pembelajaran bahasa terdapat pada pernyataan
bahasa anak : berikut….
diberikan bahan a. pemerolehan bahasa dilakukan secara sadar
bacaan dan formal, sedangkan pembelajaran bahasa
pemerolehan dilakukan tidak sadar dan formal
bahasa anak, b. pemerolehan bahasa dilakukan secara sadar
mahasiswa dan formal, sedangkan pembelajaran bahasa
mampu diperoleh secara tidak sadar dan informal
menentukan c. pemerolehan bahasa dilakukan secara tidak
perbedaan sadar dan formal, sedangkan pembelajaran
pemerolehan bahasa dilakukan secara sadar dan
bahasa anak nonformal
d. pemerolehan bahasa dilakukan secara tidak
sadar dan informal, sedangkan
pembelajaran bahasa diperoleh secara
sadar dan bersifat formal
e. Pemerolehan Bahasa dilakukan secara sadar
dan informal, sedangkan pembelajaran
Bahasa dilakukan tidak sadar dan formal
2. Orang-orang di Indonesia menyebut benda ini
sebagai “buku”, padahal tidak ada hubungan
penalaran antara istilah “buku” dan rupa benda 2. B
tersebut. Meski demikian, orang Indonesia tetap
sepakat untuk menyebut benda tersebut sebagai
“buku” bukan “bola”.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa ...
a. bahasa itu arbitrer dan konvensional.
b. bahasa itu unik dan konvensional.
c. bahasa itu bunyi dan bermakna.
d. bahasa itu arbitrer dan bermakna.
3. Unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur
terbatas itu dapat dibuat satuan bahasa yang
tidak terbatas walaupun bersifat relatif, sesuai
dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu. 3. B
Contoh dari huruf p, a, l, u dapat dibentuk kata
palu, lupa, dan pula. Kenyataan tersebut
menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat ....
a. konvensional
b. produktif
c. unik
d. bervariasi
4. Fase semantik yang ditandai dengan anak dapat
membedakan kata sebagai simbol dan konsep
yang terkandung dalam kata merupakan fase
perkembangan penguasaan bahasa pada
rentang usia ….
a. 2 -- 7 tahun
b. 3 -- 5 tahun 4. C
c. 7 -- 11 tahun
e. 12 tahun ke atas
4 Konsep tentang Konsep tentang fonologi, fonemik dan fonetik dalam bahasa 1. Berikut ini adalah fonem-fonem yang telah 1. D
fonologi, Indonesia dikuasai pembelajar a/ i/ u/ e/ o/ b/ c/ d/ m/
fonemik dan (Modul Bahasa Indonesia KB 3 hal. 4 – 8) n,manakah diantara fonem tersebut yang paling
fonetik dalam awal dan mudah
Pengertian Fonologi
bahasa a. u/ b/ c
Indonesia Fonologi secara singkat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang b. u/ b/ c/ d
Disajikan bacaan perbendaharaan bunyi-bunyi bahasa beserta distribusinya. Fonologi berasal c. i/ o/ u/ b/ c/ d/ m
tentang dari bahasa Inggris phonology, secara etimologi dibentuk dari kata "phone" d. i/ a/ u
fonologi, yang berarti bunyi dan "logos" yang berarti ilmu. Oleh karena itu, secara 2. Perolehan fonologi anak pada usia 0-6 2.C
fonemik dan harifah fonologi berarti ilmu bunyi. Jika dibuat dalam bentuk definisi, fonologi minggu, yaitu ….
fonetik, adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji bunyi ujar a. Huruf konsonan bilabil
mahasiswa b. Huruf konsonan nasal
dalam bahasa tertentu (Heriyadi, 2016). Fonologi adalah ilmu yang
mampu c. Huruf vocal
menganalisis memfokuskan kajiannya pada bunyi bunyi yang diucapkan oleh manusia. d. Huruf konsonan rangkap
fonologi, Bidang kajian fonologi adalah bunyi bahasa yang merupakan satuan atau 3. Kata berikut ini yang didalamnya terdapat
fonemik dan partikel terkecil dengan gabungan yang membentuk suku kata. bunyi-bunyi rangkap vocal (diftong) adalah
fonetik …. 3.A
Beberapa pengertian mengenai tata bunyi a. Harimau
1. Fonem : satuan bahasa terkecil yang berfungsi untuk membedakan b. Daun
c. Main
makna.
d. Saat
Contoh: fonem /t/ jika di awal kata dilafalkan lepas, seperti pada kata 4. Pasangan minimal berikut yang didalamnya
topi. terdapat fonem yang membedakan makna
Fonem /t/ di akhir kata tidak diucapkan lepas, misalnya pada kata adalah … 4.D
buat. a. /memikul/ -/menjingjing/
2. Alofon : sebuah ilmu yang membedakan pengucapan atau pelafalan b. /datang/ - /pergi/
c. /hewan/ - /harimau/
fonem di dalam kata dengan posisi yang berbeda. Misalnya fonem /p/
d. /rentang/ - /bentang/
di dalam kata ungkep, pelafalannya berbeda dengan fonem /p/ dalam
kata paksa. Perbedaan tersebut memang tidak terasa jelas, tetapi jika
ditelisik lebih dalam lagi, ada perbedaan yang jelas dalam pelafalannya
yaitu di dalam ‘ungkep’ pelafalan fonem /p/ tidak lepas, sementara
dalam ‘paksa’ pelafalan fonem /p/ lepas dan itulah alofon.
Jadi fonem yang diletakkan di depan kata, atau di tengah diucapkan
lepas. Sementara jika diletakkan di akhir kata tak lepas.
Contoh Alofon: fonem /h/ dalam ‘hutan’ dan ‘lebah’
fonem /s/ dalam ‘astaga’ dan ‘bebas’
fonem /r/ dalam ‘ribut’ dan ‘segar’
3. Kajian Fonetik
Fonetik adalah bagian dari fonologi yang mempelajari cara
menghasilkan bunyi bahasa dan juga bagaimana bunyi bahasa itu
digunakan sebagai alat komunikasi oleh manusia.
a. Klasifikasi bunyi
1) Berdasarkan ada tidaknya rintangan terhadap arus udara dalam
saluran suara.
a) Vocal. Pada vocal tidak ada artikulasi tidak ada penghambat)
b) Konsonan. Terjadi artikulasi (ada penghambat arus udara)
c) Bunyi semi-vokal : bunyi yang secara praktis termasuk
konsonan, tetapi karena pada waktu diartikulasikan belum
membentuk konsonan murni.
2) Berdasarkan jalan keluarnya arus udara.
a) Bunyi nasal : bunyi yang dihasilkan dengan menutup arus
udara keluar melalui rongga mulut
b) Bunyi oral: bunyi yang dihasilkan dengan jalan mengangkat
ujung anak tekak mendekati langit-langit lunak.
3) Berdasarkan ada tidaknya ketegangan arus udara saat bunyi
diartikulasikan.
a) Bunyi keras (fortis): bunyi bahasa yang saat diartikulasikan
disertai tegangan yang kuat
b) Bunyi lunak (lenis): bunyi bahasa yang saat diartikulasikan
tidak disertai ketegangan kuat arus.
4) Berdasarkan lamanya bunyi pada waktu diucapkan atau
diartikulasikan.
a) Bunyi panjang
b) Bunyi pendek
5) Berdasarkan derajat kenyaringannya
a) Bunyi nyaring
b) Bunyi tak nyaring
6) Berdasarkan perwujudannya dalam suku kata
a) Bunyi tunggal (semua bunyi vocal dan konsonan)
b) Bunyi rangkap terdiri dari diftong (vocal rangkap), cth: [ai],
[au], [ei], [oi] dan klaster (gugus konsonan), cth: [pr], [kr],
[tr], [str], [bl]
4. Kajian fonemik
Fonemik adalah ilmu yang mempelajari bunyi-ujaran dalam fungsinya
sebagai pembeda arti. Jika dalam fonetik kita mempelajari segala
macam bunyi yang dapat dihasilkan oleh alat-alat ucap serta
bagaimana tiap-tiap bunyi itu dilaksanakan, maka dalam fonemik kita
mempelajari dan menyelidiki kemungkinan-kemungkinan, bunyi-
ujaran yang manakah yang dapat mempunyai fungsi untuk
membedakan arti.
Perbedaan Fonetik dan Fonemik
Fonetik dan fonemik adalah dua hal yang mirip tetapi berbeda. Dua hal
tersebut sama-sama berurusan dengan bunyi ujar manusia tetapi memiliki
fokus yang berbeda. Setyaningsih (2014) memaparkan bahwa fonetik adalah
ilmu bunyi atau fon, sedangkan fonemik adalah ilmu tentang fonem. Menurut
Chaer (2009) fonetik bisa dijelaskan sebagai cabang fonologi yang mengkaji
bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan statusnya, apakah bunyi-bunyi
bahasa itu dapat membedakan makna (kata) atau tidak. Sedangkan fonemik
adalah cabang kajian fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan
memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (kata). Sebagai contoh,
perhatikan contoh di bawah ini
Bunyi [i] pada kata [tani] dan kata [batik] adalah tidak sama, bunyi [u]
pada kata [susu] dan [dapur] juga tidak sama. Inilah yang menjadi kajian
fonetik. Sebaliknya bunyi [b] dan [p] pada kata [kabur] dan [kapur]
menyebabkan kedua kata itu memiliki makna yang tidak sama. Ini adalah
objek kajian fonemik.
Perbedaan Fon dan Fonem
Objek kajian fonetik adalah bunyi bahasa atau fon sedangkan objek kajian
fonemik adalah fonem. Fonem adalah abstraksi dari satu atau sejumlah fon (
Chaer,2009:62). Fon adalah bunyi ujar yang dihasilkan oleh alat ucap manusia,
sedangkan fonem adalah bunyi ujar yang sudah membedakan makna. Contoh
dari fon adalah bunyi [a],[i],[I],[u],[U],[e],[ɛ], [ǝ], [o],[Ͻ]. Contoh dari fonem
seperti bunyi /l/ pada kata “lara” dan bunyi /b/ pada kata “bara” telah
membedakan makna. Contoh dari fonetik adalah fonem /e/ dapat diucapkan
dalam bunyi [e], [ǝ], dan [ɛ]. Contoh dari fonemik adalah fonem /u/ pada kata
“palu” dan fonem /a/ pada kata “pala” telah membedakan makna
5 Morfologi, 1. Keberangkatan para peserta jamaah haji dalam 1. C
Morfem dan 1. Morfologi merupakan bidang kajian bahasa yang mempelajari jumlah ratusan orang ke asrama haji menjadi
Kata: struktur-struktur atau bentuk penyusunan kata. Terdiri dari dua bahasan: pusat perhatian banyak orang.
disajikan bahan (1) bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi- Fungsi imbuhan ke-an pada kalimat
bacaan tentang kombinasinya; (2) bagian dari struktur bahasayang mencakup kata dan di atas sama dengan fungsi –nya
morfologi, bagian-bagian kata, yaitu morfem. Kesimpulannya, pada kalimat ....
morfem, dan . a. Mereka menghiasi rumahnya dengan ragam
kata, mahasiswa pernak-pernik yang indah
mampu 2. Kedudukan morfologi dalam Linguistik: b. Pak Manta pergi lebih pagi ke sawahnya
menganalisis Wacana untuk untuk memeriksa ketersediaan air
morfologi, Sintaksis c. 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
morfem, dan Pancasila
kata Morfologi d. Sakitnya tidak tertahankan lagi
e. Mobil baru yang dibeli pak Irfan bukan main
fonologi mahalnya
3. Pembentukan struktur kata atau bentuk kata disebut juga proses 2. Kata-kata berikut yang tidak termasuk kata sifat
morfologis dalam bahasa Indonesia, melalui afiksasi, reduplikasi, dan adalah… 2. C
pemajemukan. a. Cemerlang
4. Afiksasi adalah penggabungan akar kata dengan pokok afiks, yang terdiri b. Pahit
dari awalan (prefiks), sisipan (infiks), dan akhiran (sufiks), dan gabungan c. Terlantar
awalan dan akhiran (konfiks) d. Rata
a. Prefiks (awalan): be(R)-, me(N)-, pe(N)-, te(R)- e. Sakit
b. Infiks (sisipan): -el-, -er-, dan –em- 3. Perhatikan contoh-contoh kata berikut ini:
c. Sufiks (Akhiran): -an, -i, -kan, -nya gerak-gerik, serba-serbi, lauk-pauk, sayur-
d. Konfiks (gabungan awalan dan akhiran): pe(R)-an, pe(N)-an, ke-an, mayur, warna-warni, dan ramah-tamah. Kata-
be(R)-an. kata tersebut termasuk ke dalam contoh dari 3. E
proses …
a. Proses pemajemukan
5. Reduplikasi adalah proses pengulangan kata dasar baik keseluruhan b. Proses perubahan morfemis
maupun sebagian. c. Proses morfosintaksis
a. Pengulangan seluruh: anak anak-anak. d. Proses morfofonemis
b. Pengulangan sebagian: saji sesaji. e. Proses reduplikasi
c. Pengulangan dengan pengubahan fonem: sayur sayur-mayur. 4. “Seekor anak gajah terperangkap dalam lubang
d. Pengulangan berimbuhan: buah buah-buahan. yang sangat besar”. Kata yang
e. Pemajemukan/kata majemuk: sapu tangan saputangan. mengandung morfem terikat pada kalimat di
atas adalah ...
4. D
6. Konstruksi morfologis a. seekor dan gajah
a. Endosentris dan eksosentris: Endosentris dan eksosentris dalam tatanan b. anak dan terperangkap
morfologi terdapat pada kata majemuk c. terperangkap dan lubang
b. Komposisi dalam morfologis adalah proses penggabungan dasar dengan d. seekor dan terperangkap
dasar (biasanya berupa akar maupun bentuk berimbuhan) untuk e. lubang dan besar
mewadahi suatu konsep yang belum tertampung dalam sebuah kata. 5. Proses pembentukan kata pertanggungjawaban
Komposisinya ada 3 yaitu verbal, nomina, dan ajektiva. berasal dari ….
a. tanggung jawab + per-an
Bentuk penggabungannya sekaligus contohnya: verba+verba (makan
b. pertanggung + jawaban
minum), verba+nomina (tolak peluru), verba+ajektiva (jalan cepat), 5. A
c. pertanggung + jawab + -an
adverbia+verba (masih tidur), nomina+nomina (sate ayam), d. per- + tanggung + jawaban
nomina+verba (mesin cuci), nomina+ajektiva (guru muda), e. per- + tanggung + jawab + -an....
adverbial+nomina (beberapa orang), ajektiva+ajektiva (besar kecil),
ajektiva+nomina (merah darah), ajektiva+verba (malu menjawab),
adverbia+ajektiva (sangat menyenangkan).
c. Morfofonemik adalah cabang linguistik yang mempelajari perubahan
bunyi yang diakibatkan oleh adanya pengelompokan morfem. Dalam
bahasa Indonesia dibedakan menjadi 6: penghilangan bunyi,
penambahan bunyi, perubahan bunyi, perubahan dan penambahan
bunyi, perubahan dan penghilangan bunyi, dan peloncatan bunyi.

6 Konsep SINTAKSIS 1. Ayah Bersama ibu membawa keripik buah dari 1. B


sintaksis, frase, A. Hakikat Sintaksis Kota Malang.
klausa dan Sintaksis adalah ilmu bahasa yang mempelajari struktur gramatikal dari Menurut hakikat sintaksis, maka frasa dan
kalimat dalam frase, klausa, kalimat, dan wacana. Ada beberapaa alat sintaksis, yang pertama klausa dari kalimat diatas yang tepat adalah…
bahasa adalah urutan, yang kedua berupa bentuk kata, yang ketiga adalah intonasi, alat Frasa Klausa
Indonesia: sintaksis yang lain adalah partikel atau kata tugas A Ayah Bersama Ibu Keripik bah dari
Disajikan tentang B. Satuan Sintaksis kota Malang
bahan bacaan 1. Kata, adalah satuan terkecil dalam kalimat. Kata dapat berdiri sendiri B Keripik buah, kota Ayah Bersama Ibu
tentang hakikat ataupun berpindah tempat. Malang
sintaksis, frase, 2. Frase, adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang C Ibu membawa Kota Malang
klausa dan tidak berciri klausa, atau tidak memiliki ciri predikat, dan pada umumnya D Buah dari Ibu membawa
kalimat, menjadi pembentuk klausa.
E Kota Malang Keripik buah, Kota
mahasiswa 3. Klausa, adalah satuan gramatikal yang disusun oleh kata dan atau frase, dan
malang
mampu yang memiliki satu predikat.
menganalisis 4. Kalimat,adalah satuan gramatikal yang disusun oleh konstituen dasar dan
jenis sintaksis, intonasi final.
frase, klausa dan Berdasarkan jumlah klausanya kalimat dibedakan menjadi 3, yaitu kalimat
kalimat bahasa tunggal, kalimat bersusun dan kalimat majemuk. Berdasarkan struktur
Indonesia klausanya kalimat dibedakan menjadi 2 yaitu kalimat lengkap dan kalimat
tidak lengkap.
5. Wacana, jenis wacana dibedakanmenjadi 5 macam yaitu :
a. Deskripsi
Deskrpsi adalah suatu bentuk karangan yanng melukiskan sesuatu sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai
(melihat,mendengar,mencim dan merasakan)apa yang dilikiskan itu
sesuai dengan citra penulisannya.
b. Eksposisi
Adalah tulisan yang bertujuan untuk memberitahu
,mengupas,menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
c. Argumentasi
Adalah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan
pendapat untuk membangun suatu kesimpulan.Karangan ini ditulis
dengan maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau menolak
sesuatu pendapat, pendirian , gagasan.
d. Narasi
Adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian
peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis) dengan
maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian sehingga
pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
e. Persuasi
Adalah tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain

7 Hakikat  Semantik adalah istilah dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti 1. “Ucapanmu sungguh menyayat-nyayat hatiku”. 1. D
semantik, dalam bahasa Makna kata menyayat-nyayat pada kalimat di
jenis-jenis  Jenis-Jenis Makna ada 7 yaitu: atas adalah contoh ksata yang berkaitan dengan
makna, 1. Makna Leksikal: makna yang ada pada kesem-leksem (kata/gabungan ….
pertalian kata) dari bahasa tsb. Makna leksikal dapat ditemui di awal pada sebuah a. Amelioratif
makna dan entri kamus besar bahasa Indonesia. b. Peyoratif
perubahan Contoh: Tikus memiliki makna leksikal ‘sebangsa binatang pengerat c. Asosiasi
makna: yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus’. d. Sinestesia
Disajikan bahan e. Generalisasi
bacaan hakikat 2. Makna Gramatikal: makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya 2. Dewi sudah lulus menjadi seorang sarjana dan
semantik, jenis- sebuah kata di dalam kalimat. kini melanjutkan S2 di universitas Islam Negeri 2. A
jenis makna, Contoh: proses afikasi awalan ter- pada kata angkat “batu seberat itu Maulana Malik Ibrahim Malang. Perubahan
pertalian makna terangkat juga oleh adik” melahirkan makna ‘dapat’. makna kata sarjana pada teks tersebut adalah .…
dan perubahan 3. Makna Denotatif: makna yang sesuai dengan hasil observasi. a. Spesialisasi
makna, Contoh: perempuan dan wanita memiliki makna denotatif yang sama, b. Sinestesia
mahasiswa yaitu ‘manusia dewasa bukan laki-laki’. c. Peyorasi
mampu d. Asosiasi
menganalisis 4. Makna Konotatif: kata yang mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun e. Generalisasi
hakikat negatif. 3. “Bapak membeli 1 kg apel, sebelum apael pagi di
simantik, jenis- Contoh: Ah, dasar perempuan! Perempuan mengandung makna kantornya”. Kata apel merupakan contoh dari ….
jenis makna, konotatif suka bersolek. a. Homograf 3. A
pertalian makna b. Hiponim
5. Makna Konstektual: makna penggunaan sebuah kata/ gabungan kata
dan perubahan c. Polisemi
dalam kalimat tertentu.
makna d. Homofon
Contoh: Diam-diam dia mengambil uang saya dari laci meja
e. Homonym
(mengfambil=mencuri)
4. Kata seperti tujuh-tuju, bang-bank, rok-rock,
6. Makna Idiom: ungkapan bahasa yang artinya tidak secara langsung massa-masa termasuk contoh ….
dapat dijabarkan dari unsur-unsurnya. a. Homofon 4. A
Contoh: selaras dengan, insaf akan. b. Homonym
c. Homograf
7. Peribahasa: kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, d. Hiponim
biasanya mengiaskan maksud tertentu. e. polisemi
a. Pepatah: jenis peribahasa yang berisi nasehat/ujaran dari orang tua.
Contoh: air tenang menghanyutkan (orang diam banyak ilmu)
b. Perumpamaan: Jenis peribahasa yang berisi perbandingan.
Contoh: Bagai makan buah simalakama (serba sulit dalam
menentukan sikap)
c. Pameo: jenis peribahasa yang dijadikan semboyan
Contoh: patah sayap, bertongkat paruh (tidak putus asa)
lebih besar pasak dari pada tiang artinya lebih besar pengeluaran
daripada pendapatan.
 Pertalian Makna ada 7 yaitu:
1. Sinonim: persamaan kata. Contoh: giat = rajin
2. Antonim: lawan kata. Contoh: malas x rajin
3. Homonim: satu kata bermakna beda tetapi lafal dan ucapannya sama.
Contoh: tahu, malam, genting
4. Polisemi: satu kata mempunya banyak makna. Contoh: kepala
5. Hiponim: kata umum dan khusus. Contoh: mawar, melati, anggrek,
kamboja berhiponim dengan bunga,.
6. Ambiguitas: bermakna ganda. Contoh: orang malas lewat di sana.
7. Redundansi: penggunaan kata berlebih. Contoh: majulah ke depan!

 Perubahan Makna ada 6 yaitu:


1. Meluas (generalisasi): gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem
yang pada mulanya hanya memiliki sebuah makna, tetapi karena
berbagai factor menjadi memiliki makna-makna yang lain.
Comntoh: Ibu (awalnya orang tua yang melahirkan) sekarang bermakna
perempuan yang dianggap memiliki derajad yang tinggi.
2. Menyempit (spesialisasi): gejala yang terjadi pada sebuah kata atau
leksem yang pada mulanya hanya memiliki makna yang cukup luas,
kemudian menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja.
Contoh: Sarjana (orang yang pandai), sekarang bermakna sempit orang
yang lulus dari perguruan tinggi strata 1
3. Peninggian (ameliorasi): makna baru lebih tinggi dari makna
sebelumnya.
Contoh: tunarungu dulunya tuli, tunasusila dulunya pelacur.
4. Penurunan (Peyorasi): makna baru lebih rendah dari makna sebelumnya.
Contoh: Laki-Bini (laki-laki dan perempuan yang telah menikah) lebih
baik dipanggil suami istri. Ngamar (berada di kamar) sekarang
pengertian negative sehingga pemakainnya berusaha dihindari.
5. Pemahaman (Asosiasi): perubahan makna yang terjadi karena adanya
persamaan sifat sehingga suatu kata atau istilah dapat dipakai untuk
pengertian yang lain.
Contoh: Lintah darat digunakan untuk orang yang sifatnya seperti lintah
6. Pertukaran (Sinestesia): pertukaran tanggapan Antara indera yang satu
dengan indera yang lain.
Contoh: wajahnya enak dipandang, kata-katanya cukup pedas.
8 Konsep Karakteristik pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI (modul 1. Pada pembelajaran tematik muatan Bahasa 1. A
pembelajaran b.indonesia KB 4 hal.2) Indonesia pada kelas IV MI, seorang guru
Bahasa 1. Terintegrasi meminta siswa membaca teks terlebih
Indonesia 2. Menyeluruh dahulu, kemudian meminta siswa
SD/MI: 3. Tematik (kelas rendah 1,2 dan 3) memberikan pendapat atau tanggapannya
disajikan bahan 4. Kontekstual terhadap teks yang telah dibaca.
bacaan tentang 5. Komunikatif Berdasarkan teks yang telah dibaca dan
karakteristik 6. Mementingkan proses tanggapan siswa, guru meminta siswa
pembelajaran 7. PAIKEM menulis sebuah teks yang mirip
Bahasa berdasarkan pengalamannya masing-
Indonesia di masing.
SD/MI, Berdasarkan ilustrasi diatas maka
mahasiswa karakteristik pembelajaran muatan Bahasa
mampu Indonesia pada MI adalah…
menganalisis a. Terintegrasi
karakteristik b. Analitis
pembelajaran c. Imaginatif
Bahasa d. Holistic
Indonesia e. Komunikatif
9 Pendekatan Pendekatan, Metode, Dan Teknik Pembelajaran Bahasa 1. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang 1. A
metode dan Dalam istilah belajar mengajar, kita mengenal pendekatan, metode menitikberatkan pada penyelesaian masalah.
teknik dan teknik pembelajaran. Pendekatan merupakan dasar teoritis untuk suatu Dalam penerapannya, guru memberikan
pembelajaran metode. Dalam melaksanakan program KBM, pendekatan yang dipilih pada stimulus kepada peserta didik dengan
bahasa dasarnya merupakan tuntutan untuk menjadikan siswa sebagai pusat dari mengangkat suatu permasalahan yang nantinya
Indonesia pembelajaran. dijadikan sebagai topik masalah yang akan
SD/MI : Dalam merancang KBM bahasa Indonesia terdapat beberapa pendekatan yang dikaji secara bersama-sama, sehingga dari hal
Disajikan bahan perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut: itu peserta didik diberi kesempatan untuk
bacaan tentang a. Pendekatan Whole language menentukan topik pembahasan, walaupun pada
pendekatan, Pembelajaran bahasa mengacu pada pendekatan Whole language sehingga dasarnya guru telah membersiapkan apa yang
metode, teknik dalam implementasinya digunakan pendekatan integratif. harus dibahas. Pembelajaran ini dikembangkan
pembelajaran Keterpaduan dalam pengajaran bahasa mencerminkan adannya dengan tujuan untuk membantu siswa
bahasa, pandangan whole language yaitu pandangan tentang kebenaran mengembangkan keterampilan berpikir,
mahasiswa mengenai hakikat proses belajar dan bagaimana mendorong proses tersebut pemecahan masalah, dan keterampilan
mampu agar berlangsung secara optimal di kelas. intelektual. Melihat kepada paparan tersebut
menganalisis Ciri-ciri pendekatann whole language, yakni dapat dipahami bahwa pembelajaran ini
pendekatan,  menyeluruh (whole/cooperative), diasumsikan sebagai ....
metode, teknik  Bermakna (Meanigful), a. Pembelajaran Berbasis Masalah
pembelajaran  Berfungsi (Function), b. Pembelajaran Berbasis Proyek
bahasa  Alamiah (Natural/Authentic). c. Pembelajaran Konstekstual
Berikut beberapa kondisi belajar yang sesaui dengan filosofi d. Pembelajaran Tematik
kontruktivisme antara lain sebagai berikut. e. Pembelajaran Kooperatif
 Diskusi atau curah pendapat yang menyediakan kesempatan agar semua 2. Pada pembelajaran di kelas Bu Riana akan
siswa mampu mengemukakan pendapat dan gagasan menjelaskan tentang drama. Pada awal
 Demonstrasi dan peragaan praktik keterampilan berbahasa pembelajaran Bu Riana melakukan kegiatan 2. C
 Kegiatan praktis lain yang memberi peluang kepada siswa untuk tanya jawab dengan siswa tentang pengetahuan
mempertanyanyakan, memodifikasi, dan mempertajam gagasannya. drama yang sudah siswa ketahui. Selanjutnya Bu
b. Pendekatan Komunikatif Riana menampilkan video contoh pementasan
Pendekatan Komunikatif yaitu kemampuan menggunakan bahasa untuk drama pendek di depan kelas. Lalu siswa
berkomunikasi dalam konteks yang seutuhnya. diberikan teks dialog drama yang sesuai dengan
Pendekatan komunikatif mengikuti pandangan bahwa bahasa pada hakikatnya video tadi, dari teks dialog tersebut siswa
adalah alat komunikasi atau alat interaksi sosial. Dalam rambu-rambu diminta untuk bermain peran sesuai dengan
pembelajaran, antara lain dikemukakan: karakter yang ada pada video contoh drama
 Belajar BI pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi, baik secara pendek. Pendekatan yang dilakukan oleh Bu
lisan maupun tulis, Riana adalah ….
 Pembelajaran kebahasaan untuk meningkatkan pemahaman dan a. Pendekatan struktural
penggunaan BI, dan b. Pendekatan mentalistik
 BI sebagai alat komunikasi digunakan untuk bermacam-macam fungis c. Pendekatan komunikatif
sesuai dengan apa yang ingin dikomunikasikan oleh penutur. d. Pendekatan konstekstual
c. Pendekatan writing process e. Pendekatan keterampilan proses
Pendekatan writing process merupakan pendekatan yang terfokus pada siswa. 3. Pembelajaran Bahasa Indonesia SD/MI di kelas
Adapun tahapan pendekatan writing process menurut Tompkins (1990), rendah, siswa diawali dengan menampilkan
sebagai berikut : sebuah kalimat utuh. Mula-mula anak disuguhi 3. E
1) Tahap pramenulis sebuah struktur yang memberi makna lengkap.
• Menulis topik berdasarkan pengalaman sendiri Hal ini dimaksudkan untuk membangun
• Melakukan kegiatan-kegiatan latihan sebelum menulis konsep-konsep kebermaknaan pada diri anak.
• Mengidentifikasi pembaca tulisan yang akan mereka tulis. Pernyataan tersebut termasuk pembelajaran
• Mengidentifikasi tujuan kegiatan menulis. Bahasa Indonesia SD/MI di kelas rendah dengan
• Memilih bentuk tulisan yang tepat berdasarkan pembaca dan tujuan menggunakan metode …
yang telah mereka tentukan. a. Eja/bunyi
2) Tahap Penyusunan Draf Tulisan b. Suku kata
• Membuat draf kasar c. Kata
• Menulis konsep utama d. Kalimat
• Lebih menekankan isi dari pada tata tulis e. SAS
• Tahap perbaikan
3) Tahap penyuntingan (editing)
Pada tahap menyunting, hal-hal yang perlu dilakukan oleh pembelajar adalah
sebagai berikut:
• Membetulkan kesalahan bahasa tulisan.
• Membantu membetulkan kesalahan bahasa dan struktur kata.
• Mengoreksi kembali kesalahan-kesalahan tata tulisan mereka sendiri.
• Pembublikasian.

Jenis-jenis Metode Pembelajaran Bahasa


1. Metode Langsung (The Direct Method)
2. Metode Alamiah (The Natural Method)
3. Metode Sugestipedia (Lozanov Method)
4. Metode Audio-Lingual
5. Metode Tatabahasa Pedagogis
6. Metode Psikologis (The Psychological Method)
7. Metode Fonetis (The Phonetic Method, Oral Method)
8. Metode Membaca (The Reading Method)
9. Metode Tatabahasa (The Grammar Method)
10. Metode Terjemahan (The Transilation Method)
11. Metode Tatabahasa- Terjemahan (The Grammar-Transilation
12. Method)
13. Metode Eklektika (The Eclectic Method)
14. Metode Unit (The Unit Method)
15. Metode Pembatasan Bahasa (The Language Control Method)
16. Metode Mimikri – Memorisasi (The Mimicry-Memorazation
17. Method)
18. Metode Teori-Praktik (The Theory-Practice Method)
19. Metode Cognate (The Cognate Method)
20. Metode Bi-Bahasa (The Dual – Language Method)
Jenis-jenis Teknik Pembelajaran Bahasa
1. Tanya jawab
2. Diskusi kelompok
3. Pemberian tugas
4. Studi kasus
5. Brainstorming
6. Eksperimen
7. Simulasi
8. Sosiodrama
9. Proyek
10. Portofolio
11. Permainan
12. Bermain peran/roleplaying
13. Conferencing/konferensi
14. Keterampilan proses
15. Demonstrasi

Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Kelas Rendah


a. Metode Pembelajaran Menyimak dan Berbicara
Aspek keterampilan menyimak pada hakikatnya adalah melatih
pendengaran dan daya ingatan. Aspek keterampilan menyimak
bertujuan agar siswa mampu menangkap, memilih, memahami,
mengingat dan mengumpulkan informasi dari pada yang disimak atau
di dengar.
Peningkatan kemampuan berbicara yang sekaligus diintegrasikan
dengan keterampilan menyimak dapat dilakukan melalui penggunaan
model belajar diskusi, pidato, dialog, bermain peran yang juga
diperkaya melalui simulasi kreatif bahasa (roleplay) yang
menyediakan beragam simulasi bahasa yang bisa dimanfaatkan untuk
meningkatkan
keterampilan berbahasa siswa.
b. Metode Membaca dan Menulis
Sebelum memulai proses pembelajaran, guru kelas 1 selayaknya
melakukan kegiatan persiapan membaca permulaan.
1) Persiapan Membaca Permulaan
Langkah-langkah persiapan membaca permulaan:
 Penguatan Prosedur Kelas ( siswa fokus dan tenang) dan Etika
membaca (menjaga kebersihan buku, berbagi bila buku
 digunakan bersama)
 Cara duduk siswa (Posisi duduk tegak)
 Cara membuka buku (Dari halaman depan ke belakang)
 Mengatur jarak mata ke buku (Jarak pandang antara mata dan
buku ± 40 cm)
 Melatih cara membaca dari kiri ke kanan.
2) Metode Membaca Permulaan
 Metode Abjad
 Metode Eja/ Metode Bunyi (Spelling Method)
 Metode Suku Kata (Syllabic method)
 Metode Kata (Whole Word Method)
 Metode Kalimat (Syntaxis Method)
 Metode SAS (Structural, Analytic, Syntatic)
 Metode 4 Tahap Steinberg (Four Steps Steinberg Method)
c. Persiapan Menulis Permulaan
Langkah-langkah persiapan membaca permulaan:
 Penguatan Prosedur Kelas (siswa fokus dan tenang) dan Etika
 membaca (menjaga kebersihan buku, berbagi bila buku digunakan
bersama)
 Cara duduk siswa (Posisi duduk tegak)
 Cara membuka buku (Dari halaman depan ke belakang)
 Mengatur jarak mata ke buku (Jarak pandang antara mata dan
buku ± 40 cm)
 Cara memegang pensil
 Melatih cara menggerakan pensil dari kiri ke kanan
 Latihan membuat bulatan (lingkaran) atau setengah lingkaran.
 Latihan membuat garis-garis lurus (lurus, miring, datar)
 Menyambungkan titik-titik menjadi sebuah garis lurus atau
 garis lengkung
 Menyambungkan garis-garis menjadi sebuah bentuk.
 Latihan menulis di udara
 Latihan menulis dengan jari di atas pasir, tepung, meja, punggung
teman.
 Bagi anak yang mengalami kesulitan menulis biasanya motorik
halusnya belum berkembang dengan baik. Untuk mengatasinya
dapat dibantu dengan latihan motorik halus.
d. Metode Menulis Permulaan
Metode menulis permulaan akan mengikuti metode yang digunakan
pada metode membaca permulaan. Misal, jika guru menggunakan
metode abjad pada membaca permulaan maka akan menggunakan
menulis permulaan dengan metode abjad pula. Contoh siswa disuruh
menyalin huruf, a, b, c, d,e dst

10 Pembelajaran Pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI di kelas rendah 1. Pembelajaran metode ini diawali dengan 1. A
bahasa  Aspek keterampilan menyimak dapat dilaksanakan dengan cara menampilkan sebuah kalimat utuh. Mula-mula
indonesia mendengarkan cerita yang disampaikan guru melalui story telling untuk anak disuguhi sebuah struktur yang memberi
SD/MI di kelas kemudian menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan cerita tersebut, makna lengkap. Hal ini dimaksudkan untuk
rendah: atau bisa juga dilakukan dengan teknik bisik berantai atau dikte. membangun konsep-konsep kebermaknaan
Disajikan bahan  Aspek bebicara dapat dilakukan melalui kegiatan melafalkan kata atau pada diri anak. Akan lebih baik jika struktur
bacaan tentang kalimat sesuai dengan gambar, lewat kegiatan bercerita atau bercakap- kalimat yang disajikan sebagai bahan
pembelajaran cakap, tanya jawab, atau pemberian tugas yang menuntut kemampuan pembelajaran adalah kalimat yang digali dari
bahasa berbicara siswa. pengalaman para siswa. Untuk itu, pada
indonesia SD/MI Peningkatan kemampuan berbicara yang diintegrasikan dengan pendahuluan pertemuan , guru melakukan
di kelas tinggi, keterampilan menyimak dapat dilakukan dengan model belajar diskusi, beberapa kegiatan untuk menggali
mahasiswa pidato, dialog, bermain peran(roleplay) yang menyediakan beragam pengalaman berbahasa siswa. Misalnya
mampu simulasi yang dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dengan Tanya jawab, bercerita, dan
menganalisis siswa. menunjukkan gambar. Kemudian melalui
pembelajaran proses analitik, anak-anak diajak ntuk
bahasa Indinesia  Aspek membaca bisa menggunakanmetode membaca permulaan, yang mengenal konsep kata. Kalimat utuh tersebut
SD/MI di kelas meliputi: 1) metode abjad: dimulai dengan mengenalkan huruf secara diuraikan menjadi kata, suku kata, dan huruf.
rendah alphabetis, contoh: b dan a dibaca ba, 2) metode eja, contoh: huruf d Pada tahap selanjutnya, tahap sintesis
dilafalkan /ed/, 3)metode suku kata: metode ini diawali dengan pengenalan dilakukan dengan menyatukan kembali huruf-
suku kata, contoh: cu-ci, da-da, 4) metode kata: diawali dengan pengenalan huruf tersebut menjadi suku kata, kata, dan
kata yang bermakna, fungsional, dan kontekstual, 5)metode kalimat kalimat. Pembelajaran pada narasi di atas
(Syntaxis method): diawali dengan penyajian beberapa kalimat secara menggunakan metode ….
global, 6) metode SAS: diawali dengan menampilkan sebuah kalimat utuh , a. SAS
7) metode 4 tahap steinberg(Four steps steinberg method): a) mengenal b. Kalimat
kata dan maknanya, b) memahami kata yang dibacanya, membaca frase c. Kata
atau kalimat. d. Suku kata
 Aspek menulis mengikuti aspek membaca, karena pada tahap permulaan e. Eja
(kelas 1,2,3) kaitan antara menulis dan membaca sangat erat sehingga tidak 2. Salah satu kriteria bahan pembelajaran 2. C
dapat dipisahkan. Ketika guru mengajarkan menuliskata atau kalimat, maka apresiasi sastra SD/MI kelas rendah adalah …
siswa tentu akan membaca kata atau kalimat tersebut. a. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku
Metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis pada hakikatnya b. Sesuai dengan kesiapan guru
sama dengan metode yang digunkan dalam membaca permulaan. Tahap c. Sesuai dengan kejiwaan siswa, usia, dan
menulis melalui 2 tahapan, yaitu tahap prapembelajaran berkaitan dengan lingkungan siswa
kesiapan menulis siswa dan tahap menulis permulaan melalui kegiatan d. Sesuai dengan tingkat pengetahuan masing-
menjiplak/mengebat, menyalin/ meniru, menatap, menulis halus/indah, masig siswa di kleas tersebut.
dikte/imlak, dan mengarang sederhana melalui berbagai bimbingan. e. Sesuai dengan buku siswa dan guru
3. Pak Oju guru kelas 2 sd, akan mengajarkan
cerita rakyat, strategi yang tepat yakni
menggunakan … 3. B
a. Bercerita
b. Role playing (bermain perat)
c. Membaca
d. Bermain drama
menyimak

11 Pembelajaran Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Kelas Tinggi: 1. Pada pembelajaran berbicara di kelas tinggi hal 1. C
bahasa 1. Pembelajaran Menyimak yang perlu ditingkatkan yaitu kepercayaan diri
indonesia a. Kemampuan yang harus dimiliki: siswa. Berbahasa lisan di kelas tinggi harus lebih
SD/MI di kelas - Menyimak pada laporan orang lain, pita rekaman laporan mereka intensif dengan menggunakan metode yang
tinggi: sendiri, dan siaran-siaran radio dengan maksud tertentu serta dapat dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Disajikan bahan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan hal Dari uraian di atas metode pembelajaran
bacaan tentang itu. menyimak yang digunakan adalah ....….
pembelajaran - Memperhatikan keangkuhan dengan kata-kata atau a. Menyimak komprehensif
bahasa ekspresiekspresi yang tidak mereka pahami maknanya. b. Storytelling
indonesia SD/MI - Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan, kesalahan- c. Menyimak apresiatif
di kelas tinggi, kesalahan, propaganda-propaganda, petunjuk-petunjuk yang keliru. d. Membaca dalam hati
mahasiswa - Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan e. Membaca layap (sekilas)
mampu memperoleh kesenangan dalam menemui tipe-tipe baru. 2. Pernyataan di bawah ini yang menunjukkan
menganalisis b. Strategi Pembelajaran: perbedaan menyimak dan membaca adalah ....
pembelajaran - Menyimak komprehensif: Menciptakan imageri, a. membaca membutuhkan sumber bahan
bahasa Indinesia Mengkatagorisasikan, Mengajukan pertanyaan, Mencatat, tulisan, sedangkan menyimak membutuhkan 2. A
SD/MI di kelas Mengarahkan perhatian. sumber lisan
tinggi - Storytelling b. menyimak bersifat reseptif, sedangkan
- Menyimak apresiatif membaca bersifat produktif
c. menyimak adalah kegiatan yang disengaja,
2. Pembelajaran berbicara membaca adalah kegiatan yang tidak
a. Kegiatan berbahasa lisan mencakup: disengaja
- kegiatan berbucara informal, meliputi percakapan, menunjuk dan d. menyimak bertujuan untuk memahami
menceritakan, serta diskusi, secara mendalam, sedangkan membaca
- kegiatan berbicara interpretatif meliputi, pengisahan cerita dan hanya sekedar memahami
pembacaan drama e. membaca dilakukan dengan bersuara,
- kegiatan lebih formal, meliputi bermain drama, bermain peran, sedangkan menyimak tidak bersuara
bermain boneka tangan, penulisan naskah, dan produksi teater, dan 3. Pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa
sebagainya. kelas 4 diminta untuk tampil di depan kelas,
b. Strategi yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan bercerita bagaimana pendapat siswa tentang
berbahasa lisan siswa antara lain: pengaruh game online terhadap prestasi
Ulang-ucap, Lihat-ucap, Memerikan, Menjawab Pertanyaan, Bertanya, belajarnya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
Pertanyaan Menggali, Melanjutkan Cerita, Menceritakan Kembali, meningkatkan kemampuan berbahasa lisan
Percakapan, Parafrase, Reka Cerita Gambar, Bercerita, Memberi secara…. 3. C
Petunjuk, Melaporkan, Bermain Peran, Wawancara, Diskusi, Bertelpon, a. Informal
Dramatisasi. b. Apresiatif
c. Interpretatif
d. Formal
3. Pembelajaran Membaca
e. interaktif
Membaca lanjut menekankan pada bagaimana anak-anak dapat menangkap
pikiran, perasaan orang lain yang dikemukakan melalui bahasa dan
menekankan pada pemahaman isi bacaan. Oleh karena itu, penguasaan
yang lancar dari teknik membaca itu merupakan syarat pertama yang tidak
boleh dilupakan.
a. Jenis-jenis membaca lanjut:
Membaca pemahaman, Membaca memindai, Membaca layap (sekilas),
Membaca nyaring (teknis), Membaca dalam hati, Membaca indah,
Membaca bersama, Membaca mandiri
b. Metode pembelajaran membaca di kelas tinggi:
Melagukan puisi, Memerankan puisi, Berburu kata konotatif,
Menggambar ilustrasi puisi, Meneruskan puisi, Mengawali dan
mengakhiri cerita, Baca-ragakan, Baca-gambar, Diskusi konflik cerita.
4. Pembelajaran Menulis Lanjut
a. Kegiatan pembelajaran menulis lanjut terdiri dari: menulis karya fiksi
dan non fiksi.
- Menulis karya nonfiksi adalah cerita yang disusun berdasarkan
kenyataan, yang termasuk ke dalam karya nonfiksi adalah surat,
iklan, penguman, pidato, laporan dan makalah.
- Sedangkan menulis karya fiksi adalaah tulisan yang dibangun
berdasarkan khayalan pengarangnya. Yang termasuk ke dalam
karya fiksi adalah novel atau cerpen.
b. Jenis-jenis menulis lanjut:
- Menulis Narasi
- Menulis Deskripsi
- Menulis Eksposisi
- Menulis Argumentasi
- Menulis Persuasi
c. Metode yang dapat diterapkan pada pembelajaran menulis lanjut,
antara lain:
- Menulis bersama
- Menulis kolaboratif
- Menceritakan pengalaman
12 Konsep tentang 1. Pengertian Sastra Anak 1. Siapapun yang menulis sastra anak, anak tidak 1. A
sastra anak : perlu dipermasalahkan asalkan dalam
Sastra anak adalah karya sastra yang didalamnya berisi nilai estetika dan
Disajikan bahan
hiburan yang secara kesulurahan dapat dipahami oleh anak-anak dan penggambarannya ditekankan pada kehidupan
bacaan tentang
disampaikan lewat orang yang lebih dewasa disekitarnya, seperti orang tua, anak yang memiliki nilai kebermaknaan bagi
pengertian sastra
kakak atau guru. Sastra merupakan bentuk kreasi imajinatif dengan paparan mereka. Dari pernyataan tersebut merupakan
anak, mahasiswa
bahasa tertentu yang menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman konsep sastra anak menurut…
mampu
tertentu yang dibuat oleh orang dewasa atau anak-anak. Sastra anak-anak a. Huck
menganalisis
menempatkan anak-anak sebagai fokusnya. b. Norton
konsep tentang
Huck (1987) mengemukakan bahwa siapapun yang menulis sastra anak- c. Sutherland dan Arthburnot
sastra anak
anak tidak perlu dipermasalahkan asalkan dalam penggambarannya ditekankan d. Hartini
pada kehidupan anak yang memiliki nilai kebermaknaan bagi mereka. Norton e. Rothelin dan Meinbach
(Hartati, 2017) menjelaskan bahwa sastra anak-anak adalah sastra yang 2. Salah satu kriteria bahan pembelajaran 2. C
mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak melalui pandangan anak- apresiasi sastra SD/MI kelas rendah adalah
anak. Namun demikian, dalam kenyataannya, nilai kebermaknaan bagi anakanak keterbacaan dan kesesuaian. Yang dimaksud
itu terkadang dilihat dan diukur dari perspektif orang dewasa. dengan kesesuaian adalah…
a. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku
b. Sesuai dengan kesiapan guru
c. Sesuai dengan kejiwaan siswa, usia dan
lingkungan siswa
d. Sesuai dengan tingkat pengetahuan masing-
masing siswa dikelas tersebut
e. Sesuai dengan buku siswa dan buku guru
13 Perkembangan  Membadingkan Perkembangan Sastra Anak: 1. Perkembangan sastra anak dimana anak 1. D
sastra anak: mampu memberi tanggapan fleksibel,
Disajkan bahan Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam tindakan (sedikit
memahami struktur sebuah buku, alur sorot
bacaan tentang memperhatikan kata-kata)
balik, dan identifikasi berbagai sudut pandang
perkembangan Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita, secara simbolik cerita terjadi pada usia ….
sastra anak, a. Usia 0-1 tahun
melalui bahasa, permainan dan gambar. Demikian pula anak memahami alur
mahasiswa b. Usia 1-2 tahun
atau hubungan cerita (pendahuluan, klimaks, antiklimaks, dan penutup)
mampu
c. Usia 2-7 tahun
membandingkan Usia 7-11 tahun: tahap operasi konkret dimana tanggapan yang fleksibel, d. Usia 7-11 tahun
perkembangan memahami struktur sebuah buku, alur sorot balik, dan identifikasi berbagai e. Usia 11 – 13 tahun
sastra anak sudut pandang cerita. 2. Pada tahap ini anak sudah mampu berfikir 2. E
Usia 11-13 tahun: tahap operasi formal dimana anak mampu berfikir abstrak, bernalar dari hipotesis ke simpulan
abstrak, bernalar dari hipotesis ke simpulan logis. Mereka dapat menangkap logis. Mereka dapat menangkap alur dan sub
alur dan sub alur dalam pikirannya. Adakalanya terjadi perbedaan minat alur dalam pikirannya. Adakalanya terjadi
Antara anak lelaki dan perempuan. perbedaan minat Antara anak lelaki dan
perempuan. Berdasarkan ilustrasi tersebut
menggambarkan tahap perkembangan sastra
anak di usia …
a. Usia 0-1 tahun
b. Usia 1-2 tahun
c. Usia 2-7 tahun
d. Usia 7-11 tahun
e. Usia 11 – 13 tahun
3. Pada perkembangan sastra anak, dimana anak
3. C
telah mulai mampu memahami struktur cerita
secara simbolik melalui bahasa, permainan dan
gambar. Demikian pula anak memahami alur
atau hubungan cerita mulai dari pendahuluan,
klimaks, antiklimaks, dan penutup.
Perkembangan sastra anak tersebut terjadi
pada tahapan ….
a. Usia 0-1 tahun
b. Usia 1-2 tahun
c. Usia 2-7 tahun
d. Usia 7-11 tahun
e. Usia 11 – 13 tahun
14 Jenis-jenis Jenis-jenis Sastra Anak 1. Simin hanya tersenyum, “Min katanya 1.A
sastra anak : 1. Buku Bergambar penyebab sakitmu itu karena lewat pohon
Diberikan bahan Buku cerita bergambar adalah buku bergambar tetapi dalam bentuk angker itu ya?” tanya Mamat. “Ya, ibuku bilang
bacaan tentang begitu, tapi aku tidak percaya” jawab Simin.
cerita, bukan buku informasi. Buku bergambar dapat dikelompokkan
jenis-jenis sastra “Huss, jangan bilang begitu min, kalua
anak, mahasiswa menjadi beberapa jenis yaitu buku abjad, buku berhitung, buku onspe, buku
bermain, dan buku cerita bergambar. Buku bergambar dimaksudkan untuk penunggu pohon itu mendengar nanti marah
mampu
mendorong kea rah apresiasi dan kecintaan terhadap buku. Oleh sebab itu lo” kata Mamat dengan pelan.
menyimpulkan
tentang jens-jenis gambar dalam buku tersebut harus hidup dan komunikatif. Penggalan karya sastra diatas adalah contoh …
sastra anak a. Prosa fiktif imajinatif
2. Fiksi Realistik
SD/MI b. Prosa fiksi social
Adalah tulisan imajinatif yang merefleksi kehidupan secara akurat pada
c. Prosa fiksi realistis
masa lampau atau sekarang. Pada umumnya menceritakan kehidupan sekitar
d. Prosa fiksi sains
anak, tentang keluarga, teman dan kehidupan dalam masyarakat. Tema-tema e. Prosa fiksi akademi
dalam fiksi realistic dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya tema 2. Bacalah sastra anak dibawah ini !
keluarga, berteman, tumbuh dewasa, petualangan, masalah-masalah Alam yang indah
manusiawi, hidup di masyarakat, dan lain-lainnya. Sungguh indah alam ciptaan Tuhan 2.B
3. Fiksi Sejarah Hewan, Burung, Ikan
Adalah cerita realistic yang disandarkan pada masa lalu/latar waktunya Tumbuh-tumbuhan
masa lalu. Fungsinya untuk menambah pengalaman pembaca yang dapat Bintang dan bulan
dihayati dari kejadian masa lalu, perspektif untuk masa depan dan memberi Segenap tata surya memuji Tuhan
pemahaman dan kepercayaan adanya nilai dan kehidupan masa lalu. Tuhanku menjaga sejagad raya
4. Fiksi Ilmu Burung margasatwa cukup makanannya
Adalah suatu bentuk fantasi yang berlandaskan hipotesis tentang Ajar aku, Tuhan
ramalan yang masuk akal karena berlandaskan metode ilmiah. Misalnya Buka mataku
Belajar dari alam melihatmu
tentang perjalanan ruang angkasa petualangan di planet.
Jika dilihat dari isinya, sastra anak tersebut
5. Cerita Fantasi
termasuk jenis sastra anak….
Adalah cerita khayal yang terdiri atas beberapa jenis. Diantaranya adalah
a. Puisi lirik
a. Fantasi sederhana untuk anak-anak kelas awal b. Puisi deskriptif
b. Dongeng rakyat, c. Puisi naratif
c. Cerita binatang dengan kemampuan khusus, d. Prosa anak
d. Ciptaan yang aneh, e. Pantun anak
e. Cerita manusia dengan kemampuan tertentu,
f. Cerita boneka mainan,
g. Cerita tentang benda-benda gaib,
h. Cerita petualangan,
i. Cerita tentang kekuatan jahat/gaib, dan
j. Cerita tumbuhan dengan kemampuan tertentu.
6. Biografi
Adalah kisah tentang riwayat hidup seseorang yang ditulis orang lain.
Contohnya biografi Bung Karno, Mohammad Toha Pahlawan Bandung, dll.
7. Puisi
Adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki
gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian
tertentu.
15 Strategi Strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sastra anak di 1. Guru menyuruh siswa membaca puisi secara 1.B
pembelajaran sekolah dasar adalah sebagai berikut: keseluruhan, kemudian satu baris kelas
sastra anak : 1. Bercerita membacakan satu bait, selanjutnya tiap siswa
Disajikan bahan 2. Berbicara membaca satu baris secara bergantian. Dalam
bacaan tentang 3. Bercakap-cakap pendekatan whole language , guru tersebut
strategi 4. Mengungkapkan pengalaman menerapkan prinsip….
pembelajaran 5. Membacakan puisi a. keutuhan dalam penggunaan bahasa sesuai
sastra anak, 6. Mengarang terikat & bebas konteks
mahasiswa 7. Menulis laporan, menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi b. dari keseluruhan mengarah kepada bagian-
mampu 8. Menulis berdasarkan gambar/visual bagian
menerapkan 9. Mendramatisasikan karya sastra c. keterpaduan antar keterampilan berbahasa
strategi Sedangkan metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sastra d. interaksi social
pembelajaran anak di sekolah dasar adalah metode; menyimak, membaca (nyaring, dalam e. Latihan tatabahasa
sastra anak hati, bersama dll) menonton, mengarang, roleplaying, bermain drama, 2. Perhatikan dengan seksama hal-hal berikut ini.
1) Berpusat pada siswa-siswi.
parafrase, dan berbagai permainan.
2) Memberikan pengalaman langsung,
pembelajaran yang prosesnya dapat
memberikan pengalaman langsung (direct
experiences) bagi siswa-siswi.
3) Pemisahan antar mata pelajaran tidak
begitu jelas.
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. 2.A
5) Bersifat fleksibel (luwes).
6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat
dan kebutuhan siswa-siswi.
7) Menggunakan prinsip belajar sambil
bermain dan menyenangkan
Tujuh poin di atas merupakan karakteristik
pembelajaran ....
a. Tematik
b. Kontekstual
c. Kooperatif
d. Saintifik
e. Pembelajaran aktif
3. Pak Oju guru kelas 2 sd, akan mengajarkan cerita
rakyat, strategi pembelajaran yang tepat yakni
menggunakan . . .
a. bercerita
b. roleplaying
c. membaca 3.B
d. bermain drama
e. menyimak

Anda mungkin juga menyukai