Laporan Praktikum Isolasi Mikroorganisme
Laporan Praktikum Isolasi Mikroorganisme
Laporan Praktikum Isolasi Mikroorganisme
ISOLASI MIKROORGANISME
Ritter Moses
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111
e-mail: [email protected]
Kemudian setelah berpijar, jarum ose dimasukkan dan Cawan petri Cawan petri
ditempelkan kedinding tabung reaksi untuk memastikan dibuka untuk
diangkat sejajar
jarum ose panas. Setelah dirasa panas, jarum ose dapat mengambil
dengan hidung
langsung mengambil kultur dengan jumlah yang sedikit. sampel
atau lebih tinggi,
Setelah kultur terambil, maka tabung reaksi yang berisi mikroorganisme
lalu tutupnya
kultur ditutup kembali dengan didekatkan pada pembakar di udara. Cawa
dibuka.
bunsen agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain. petri diangkat
Setelah ditutup dengan sumbat dapat dilapisi plastik wrap sejajar atau lebih
agar tetap terjaga. Kemudian jarum ose yang sudah ada tinggi dari
kultur tetap didekatkan disekitar pembakar bunsen, kemudian hidung Untuk
mengambil cawan petri sebagai medium baru biakan menghindari
mikroorganisme. Cawan petri didekatkan dengan pembakar kontaminasi dari
bunsen untuk menjaga sterilisasi dari cawan petri, kemudian mikroorganisme
jarum ose dimasukkan ke dalam cawan petri dengan hasil pernapasan
digoreskan secara zig-zag disetiap bagian cawan petri
[7]
(sekitar 3 kali goresan zig-zag), dan pola zig-zag terakhir
langsung ditarik ke bagian tengah cawan petri. Setelah Tutup kembali Untuk
selesai digoreskan, jarum ose dikeluarkan dan dibakar pada cawan petri meminimalisir
pembakar bunsen. Setelah itu, jarum ose dimasukkan ke setelah 15 menit kontaminasi
alkohol agar tetap steril. Sementara cawan petri ditutup dan lalu rekatkan dengan
diputar-putar disekitar daerah pembakar bunsen. Setelah itu menggunakan mikroorganisme
dapat dilapisi dengan plastik wrap. Pada praktikum kali ini plastic wrap yang tidak
digunakan waktu pengamatan secara berkala, yaitu setelah 24 diinginkan [8]
jam dan 48 jam. Metode tangkap atau exposure plate adalah sebuah
metode untuk menangkap mikroorganisme di udara. Pada
Pada metode tuang (pour plate) dilakukan dengan metode ini, medium non selektif akan di ekspose pada udara
menuangkan sampel cair berupa air PDAM ke cawan petri. terbuka dalam waktu tertentu. Flora mikroba akan
Sebelum dilakukan penuangan, pinggir cawan petri dan mengendap pada medium. Ketika medium tersebut
mulut botol berisi air PDAM dipanaskan disekitar pembakar diinkubasi, koloni mikroorganisme yang berkembang dapat
bunsen. Setelah panas, air PDAM dituangkan ke cawan petri dimurnikan dan diidentifikasi [9]. Metode ini bukan
dengan posisi tetap berada di sekitar pembakar bunsen. Pada merupakan metode kuantitatif (dikarenakan tidak bisa
praktikum kali ini digunakan waktu pengamatan berkala, mengukur volume udara yang mengendap) dan lebih berguna
yaitu setelah 24 jam dan 48 jam. untuk mengetahui kecenderungan jumlah mikroorganisme di
udara secara mudah dan murah. Metode ini sangat tergantung
kecepatan aliran udara dan diameter cawan yang dipakai.
III.HASIL DAN PEMBAHASAN Kelebihan pada metode tangkap adalah membutuhkan
Teknik inokulasi adalah teknik Memindahkan medium sedikit dan memiliki prinsip kerja yang sederhana
kultur dari medium lama ke medium baru. Tujuan utama dari [10]. Kekurangan pada metode tangkap adalah tingkat
inokulasi adalah mendapatkan kultur murni yang ketelitian yang rendah karena tidak mengetahui jenis
tidakterkontaminasi dengan mikroba lain yang tidak mikroorganisme yang masuk dan pada hasil medium baru
diinginkan. [5]. Prinsip dari teknik inokulasi adalah terkadang mikroorganisme tidak dapat diidentifikasi karena
memisahkan koloni bakteri ke media lain agar sulit terlihat [11]
mempermudah identifikasi bakteri. Teknik inokulasi B. Metode Sebar
memiliki ketelitian yang sangat tinggi sehingga dapat
Foto Cara Kerja Fungsi
diperolah biakan mikroorganisme yang benar-benar murni.
Perlakuan
Inokulasi digunakan untuk definisi spesifik pengenalan
Plastik wrap Untuk memulai
mikroorganisme dalam suatu kultur di mana mereka akan
dibuka percobaan
dapat tumbuh dan berkembang biak [6].
A. Metode Tangkap
Foto Cara Kerja Fungsi
Perlakuan
Cawan petri berisi NA sebagai
medium NA medium baru
dipersiapkan dari
mikroorganisme
kultur [7]
ISOLASI MIKROORGANISME 3
LAMPIRAN
Hasil Pengamatan
Laktosa adalah zat yang dapat difermentasikan oleh karbohidrat untuk coliform. Sehingga, medium ini cocok
digunakan dalam isolasi mikroorganisme makanan dan minuman (Karlani, et al. 2020). EMB (Eosin Methylene Blue)
digunakan untuk membedakan bakteri E.coli dengan bakteri coliform lainnya, dimana E.coli akan memproduksi bentuk
datar, tumbuh kering, dengan warna hijau metalik di permukaan agar EMB. Sedangkan bakteri koliform lainnnya akan
tumbuh dengan bentuk yang besar, bulat, dan permukaannya basah. Media ini merupakan media yang bersifat selektif dan
diferensial (Krisnamurti, G.C. 2017).
(Waluyo, 2005)
(Waluyo, 2005)
Metode tuang • Diperolehnya koloni tunggal. • Memerlukan waktu inkubasi yang
lama.
• Mikroba tumbuh dan tersebar
secara merata. • Mudah Terkontaminasi.
(Waluyo, 2005)
Metode tangkap • Mikroorganisme dapat ditangkap • Memerlukan waktu yang lama.
dengan mudah.
• Tidak terlalu selektif.
• Pengaplikasiannya mudah. (Pelezar, 2007)
(Waluyo, 2005)
4. Mengapa analisis kualitatif air lebih baik dari pada kuantitatif air?
Metode kualitatif merupakan metode yang berdasarkan data deskriptif berupa tulisan ataupun kata-kata dari sumber
yang sedang diamati. metode kualitatif ini berhubungan dengan kualitas atau nilai dari fakta yang ada. metode ini diperoleh
melalui data kuantifikasi, perhitungan, ataupun cara lain yang berhubungan dengan angka. metode ini memberikan data yang
kompleks, rinci, dan komprehensif dalam suatu penelitian dalam hal ini analisis kualitatif air (Fitrah dan Luthfiyah,2017).
Berdasarkan sumber yang ada analisis secara kualitatif lebih efektif dan selektif dibandingkan dengan kuantitatif, sebab
analisis secara kualitatif menggunakan metode yang lebih rinci dan cenderung sesuai dengan kebutuhan, sedangkan pada uji
kuantitatif beberapa ditemukan ketidaksesuaian data (Rohmawati,2020).
ISOLASI MIKROORGANISME 11
Daftar Pustaka
Fitrah dan Luthfiyah.(2017). Penelitian Kualitatif Tindakan Kelas Dan Studi Kasus. Sukabumi : Cv Jejak.
Krisnamurti, "Penghitungan Jumlah Sel Bakteri dengan Metode Most Probable Number (MPN)," in Prosiding Seminar
Nasional SIMBIOSIS II, Madiun, 2017.
Karlani, Fahrul, Meiwati, Manimoy, Bothala. (2020). Purification of Dug Well Water From Eschericia coli By Using Carbon
of Rice Husk. Lantanida Journal . Vol. 8. (2). pp. 96-98
Li and Shuangyin Liu. (2019). Water Quality Monitoring and Management : basis, Technology and Case Studies.London,
United Kingdom Elsevier : Academic Press.
Pelczar Michael J., ECS Chan. (2005). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Rohmawati, Yunita dan Kustomo. (2020). “Analisis Kualitas Air pada Reservoir PDAM Kota Menggunakan Uji Parameter
Fisika, Kimia, dan Mikrobiologi, serta Dikombinasikan dengan Analisis Kemometri”. Walisongo Journal of Chemistry. Vol. 3
No. 2. pp 100-107.