Laporan Praktikum Isolasi Mikroorganisme

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

ISOLASI MIKROORGANISME 1

ISOLASI MIKROORGANISME
Ritter Moses
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111
e-mail: [email protected]

mikroorganisme adalah untuk mempelajari cara


Abstrak— Isolasi mikroorganisme atau bakteri adalah
mengisolasi bakteri dari suatu campuran dengan berbagai
metode utama untuk memisahkan bateri dari
metode (sebar, terbar, dan tuang) sampai mendapatkan
lingkungannya atau kelompok mikroorganisme yang
biakan murni dan mencirikan serta mengidentifikasi suatu
berbeda untuk mendapatkan kultur murni. Tujuan dari
spesies tertentu.
isolasi adalah membedakan kelompok bakteri yang
berbeda bedasarkan pola pertumbuhannya dan
mendapatkan koloni tunggal. Teknik isolasi bakteri ini
menggunakan beberapa metode seperti metode tuang
II. METODOLOGI
(pour plate), media sebar (spread plate), metode gores A. Waktu dan Tempat
(streak plate) dan metode tuang. Tujuan dari praktikum Pada praktikum isolasi mikroorganisme dilakukan
ini adalah mempelajari cara mengisolasi bakteri dengan pada hari Kamis, 21 Oktober 2021. Sistem yang digunakan
berbagai metode dan mencirikan serta adalah secara daring via Zoom dan luring langsung di
mengidentifikasikan suatu spesies bakteri laboratorium. Pada praktikum isolasi mikroorganisme ini
menddunakan tabel identifikasi morfologi menggunakan tiga laboratorium, yaitu pada Laboratorium
mikroorganisme Dasar 1, Laboratorium Dasar 2, dan Laboratorium
Mikrobiologi Departemen Biologi, Fakultas Sains dan
Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kata Kunci— Isolasi, Mikroorganisme, Metode. Surabaya. Praktikum via Zoom dilakukan di Bandung, Jawa
Barat.
I. PENDAHULUAN B. Alat dan Bahan
Isolasi mengacu pada pemisahan galur dari
campuran mikroba hidup alami. Tujuan dari isolasi sadlah Alat dan bahan yang diperlukan pada praktikum
mengidentifikasi mikroba yang diinginkan. Teknil isolasi isolasi mikroorganisme adalah : kultur murni bakteri umur
pada laboratorium pertama kali dikembangkan di bidang 24 jam, agar nutrisi (NA), aquades steril dalam tebung
bakteriologi dan parasitologi [1]. reaksi, alkohol 96%, Ose, bunsen, spatula drigalski, cawan
Teknik isolasi mikroba adalah upaya menumbuhkan petri steril, air PDAM, dan nutrisari bubuk.
mikroorganisme di luar lingkungan alaminya. Pemisahan
C. Cara Kerja
mikroorganisme di luar lingkungan bertujuan untuk
Pada metode tangkap dilakukan dengan
memperoleh kultur bakteri yang tidak lagi tercampur
menggunakan media berupa cawan petri yang berisi nutrien
dengan bakteri lain (kultur murni) [2].
agar. Kemudian cawan petri yang sudah berisi nutrien agar,
Teknik inokulasi merupakan teknik mentransfer
dibuka dan diarahkan ke udara dilingkungan sekitar. Posisi
budaya atau mi kroorganisme tertentu darimedium lama
dalam mengarahkan cawan petri adalah diatas kepala. Cawan
kemedium baru dengan tujuan mendapatkan kultur murni
petri dibuka sekitar 15 menit. Setelah 15 menit, cawan petri
tanpa terkontaminasi dari mikroorganisme lain , metode
ditutup dan dilapisi dengan plastik wrap untuk
dalam inokulasi terdapat metode untuk mendapatkan kultur
meminimalisasi kontaminasi mikroorganisme lain. Pada
murni dan kultur campuran [3].
praktikum kali ini digunakan pengamatan berkala, yaitu
Teknik penyimpanan isolate (mikroba) merupakan
setelah 24 jam dan 48 jam.
Teknik yang bertujuan untuk mengurangi laju metabolisme
mikroorganisme agar daya hidup (viabilitas) dapat
Pada metode sebar (spread plate) dilakukan dengan
dipertahankan dan memelihara isolate dengan baik
sampel berupa Nutrisari bubuk. Nutrisari digunting lalu
sehingga tidak terjadi perubahan sifat pada morfologinya .
dituangkan / sebar ke dalam media. Setelah dituang, Nutrisari
Teknik penyimpanan dalam jangka pendek dapat
diratakan menggunakan drigalski yang sudah disterilkan
memnindahkan kultur secara berkala (inokulasi).
hingga merata. Penyebaran dilakukan dekat dengan sumber
Sedangkan dalam penyimpanan isolate jangka pendek serta
api. Setelah rata, cawan petri dapat ditutup kemudian dilapisi
menengah dapat disimpan dalam minak mineral, paraffin
dengan plastik wrap. Pada praktikum kali ini digunakan
cari, tanah steril, akuades steril, manik-manik poreselin,
waktu pengamatan secara berkala, yaitu setelah 24 jam dan
lempeng gelatin, dan P2O5 Pada teknik penyimpanan
48 jam.
jangka panjang dilakukan dengan metode liofilisasi atau
kering beku (liophylization ataufreeze drying) dan
Pada metode gores (streak plate) dilakukan dengan
kriopreservasi (cryopreservation atau
memanaskan mulut tabung reaksi kultur dan jarum ose ke
cryogenicpreservation) [4].
sekitar pembakar bunsen hingga ujung jarum ose berpijar.
Tujuan dari diadakannya praktikum isolasi
ISOLASI MIKROORGANISME 2

Kemudian setelah berpijar, jarum ose dimasukkan dan Cawan petri Cawan petri
ditempelkan kedinding tabung reaksi untuk memastikan dibuka untuk
diangkat sejajar
jarum ose panas. Setelah dirasa panas, jarum ose dapat mengambil
dengan hidung
langsung mengambil kultur dengan jumlah yang sedikit. sampel
atau lebih tinggi,
Setelah kultur terambil, maka tabung reaksi yang berisi mikroorganisme
lalu tutupnya
kultur ditutup kembali dengan didekatkan pada pembakar di udara. Cawa
dibuka.
bunsen agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain. petri diangkat
Setelah ditutup dengan sumbat dapat dilapisi plastik wrap sejajar atau lebih
agar tetap terjaga. Kemudian jarum ose yang sudah ada tinggi dari
kultur tetap didekatkan disekitar pembakar bunsen, kemudian hidung Untuk
mengambil cawan petri sebagai medium baru biakan menghindari
mikroorganisme. Cawan petri didekatkan dengan pembakar kontaminasi dari
bunsen untuk menjaga sterilisasi dari cawan petri, kemudian mikroorganisme
jarum ose dimasukkan ke dalam cawan petri dengan hasil pernapasan
digoreskan secara zig-zag disetiap bagian cawan petri
[7]
(sekitar 3 kali goresan zig-zag), dan pola zig-zag terakhir
langsung ditarik ke bagian tengah cawan petri. Setelah Tutup kembali Untuk
selesai digoreskan, jarum ose dikeluarkan dan dibakar pada cawan petri meminimalisir
pembakar bunsen. Setelah itu, jarum ose dimasukkan ke setelah 15 menit kontaminasi
alkohol agar tetap steril. Sementara cawan petri ditutup dan lalu rekatkan dengan
diputar-putar disekitar daerah pembakar bunsen. Setelah itu menggunakan mikroorganisme
dapat dilapisi dengan plastik wrap. Pada praktikum kali ini plastic wrap yang tidak
digunakan waktu pengamatan secara berkala, yaitu setelah 24 diinginkan [8]
jam dan 48 jam. Metode tangkap atau exposure plate adalah sebuah
metode untuk menangkap mikroorganisme di udara. Pada
Pada metode tuang (pour plate) dilakukan dengan metode ini, medium non selektif akan di ekspose pada udara
menuangkan sampel cair berupa air PDAM ke cawan petri. terbuka dalam waktu tertentu. Flora mikroba akan
Sebelum dilakukan penuangan, pinggir cawan petri dan mengendap pada medium. Ketika medium tersebut
mulut botol berisi air PDAM dipanaskan disekitar pembakar diinkubasi, koloni mikroorganisme yang berkembang dapat
bunsen. Setelah panas, air PDAM dituangkan ke cawan petri dimurnikan dan diidentifikasi [9]. Metode ini bukan
dengan posisi tetap berada di sekitar pembakar bunsen. Pada merupakan metode kuantitatif (dikarenakan tidak bisa
praktikum kali ini digunakan waktu pengamatan berkala, mengukur volume udara yang mengendap) dan lebih berguna
yaitu setelah 24 jam dan 48 jam. untuk mengetahui kecenderungan jumlah mikroorganisme di
udara secara mudah dan murah. Metode ini sangat tergantung
kecepatan aliran udara dan diameter cawan yang dipakai.
III.HASIL DAN PEMBAHASAN Kelebihan pada metode tangkap adalah membutuhkan
Teknik inokulasi adalah teknik Memindahkan medium sedikit dan memiliki prinsip kerja yang sederhana
kultur dari medium lama ke medium baru. Tujuan utama dari [10]. Kekurangan pada metode tangkap adalah tingkat
inokulasi adalah mendapatkan kultur murni yang ketelitian yang rendah karena tidak mengetahui jenis
tidakterkontaminasi dengan mikroba lain yang tidak mikroorganisme yang masuk dan pada hasil medium baru
diinginkan. [5]. Prinsip dari teknik inokulasi adalah terkadang mikroorganisme tidak dapat diidentifikasi karena
memisahkan koloni bakteri ke media lain agar sulit terlihat [11]
mempermudah identifikasi bakteri. Teknik inokulasi B. Metode Sebar
memiliki ketelitian yang sangat tinggi sehingga dapat
Foto Cara Kerja Fungsi
diperolah biakan mikroorganisme yang benar-benar murni.
Perlakuan
Inokulasi digunakan untuk definisi spesifik pengenalan
Plastik wrap Untuk memulai
mikroorganisme dalam suatu kultur di mana mereka akan
dibuka percobaan
dapat tumbuh dan berkembang biak [6].

A. Metode Tangkap
Foto Cara Kerja Fungsi
Perlakuan
Cawan petri berisi NA sebagai
medium NA medium baru
dipersiapkan dari
mikroorganisme
kultur [7]
ISOLASI MIKROORGANISME 3

Sampel menguap. Metode cawan sebar pada umunya sama dengan


berupa metode gores dengan menggunakan ose steril yang
Nutrisari dicelupkan ke dalam suspense organisme yang diencerkan,
dituangkan ke lalu buat serangkaian goresan sejajar yang tidak saling
tengah menutupi di atas permukaan medium yang telah memadat
medium NA [14]. Kelebihan pada metode sebar adalah membutuhkan
medium sedikit, koloni mudah terhitung karena posisi yang
saling berjauhan, termasuk dalam metode dengan prinsip
sederhana, dan mikroorganisme secara merata dengan
bantuan drygalsky atau batang L [10]. Kekurangan pada
metode sebar (spread plate) adalah hanya mikroba aerob
yang dapat terhitung, memiliki tingkat ketelitian yang
rendah, mudah terkontaminasi karena menggunakan
Spatula Untuk drygalsky dalam meratakan kultur pada medium, dan
drigalski mensterilkan membutuhkan waktu yang lama[11].
dicelupkan ke spatula
dalam alkohol
C. Metode Gores
96% dan Foto Cara Kerja Fungsi
dibakar Perlakuan
sebentar di Medium Agar
atas bunsen. disiapkan dan mempemudah
diberi label. pengamatan
dan memberi
Drigalski Drigalski identitas pada
didinginkan berfungsi untuk cawan petri
dengan meratakan
menempelkan sampel di atas
ke dalam permukaan NA Jarum ose Untuk
bagian tutup padat dalam dipanaskan mmebunuh
cawan petri. cawan petri hingga berpijar. mikroorganis
Lalu Nutrisari [12]. me pada jarum
digesek kea ose [15]
rah atas dan
bawah sambal
cawan
petrinya Tutup tabung Jarum
diputar. Hal kultur murni inokulasi
tersebut bakteri didinginkan
dilakukan dibuka,dipanask agar saat
hingga an di sekitar bakteri
Nutrisari bunsen, jarum diambil tidak
merata. inokulasi mati karena
Cawan petri Untuk didinginkan suhu panas
ditutup, lalu meminimalisir dengan jarum
direkatkan kontaminasi menempelkan ke
menggunakan dengan dinding dalam
plastic wrap. mikroorganisme tabung. Setelah
yang tidak dingin, kultur
diinginkan [8] diambil
menggunakan
ujung jarum ose
Kultur bakteri Untuk
digoreskan mendapatkan
sebanyak 4 mikroorganis
Metode ini menginokulasi bakteri secara goresan pada me yang
pulasan/sebaran di permukaan agar yang telah memadat. salah satu tepi paling mudah
Pada metode ini, sebagian kecil volume campuran bakteri permukaan untuk
yang menggantung sekitar 100 – 200 sel / kurang media NA pada diidentifikasi
dipindahkan ke tengah medium agar padal dan diratakan / cawan petri [16]
disebar secara merata menggunakan spatula drigalski secara aseptik
berbentuk L yang steril [13]. Sterilisasi spatula drigalski
biasanya dengan cara mencelupkan ke dalam alkohol dan
membakarnya untuk menghilangkan alkohol yang belum
ISOLASI MIKROORGANISME 4

Goresan pertama Untuk cukup lama ketika proses penggoresan, membutuhkan


tersebut digesek mendapatkan keterampilan khusus dalam menggoreskan jarum ose ke
dengan mikroorganis cawan petri sebagai medium baru, dan hanya koloni terakhir
menggunakan me yang yang dapat terdeteksi setelah dilakukan penggoresan 3-4 kali
jarum inokulasi paling mudah dalam bagian cawan petri yang berbeda. [11].
yang telah untuk
dipijarkan tegak diidentifikasi
D. Metode Tuang
lurus dengan [16] Foto Cara Kerja Fungsi
goresan Perlakuan
sebelumnya. Medium NA Mempersiapkan
Jarum inokulasi dicairkan medium baru
kembali
dipijarkan.
Goresan yang Untuk
sama dilakukan mendapatkan
dari hasil mikroorganis
goresan yang bar me yang
uke arah tegak paling mudah
lurus yang baru. untuk 1 ml air Untuk
Ujung jarung diidentifikasi PDAM mengurangi
tidak boleh [16] ditambahkan jumlah
menyentuh dengan 9 ml mikroorganism
daerah inokasi aquades. e dalam cairan
yang pertama Lalu [19]
Goresan Untuk dimasukkan
keempat mendapatkan dalam
dilakukan mikroorganis tabung
dengan cara me yang reaksi.
yang sama paling mudah Setelahnya 1
hingga terbentuk untuk mili
16 garis diidentifikasi campuran
inokulasi yang [16] tersebut
semakin sedikit diambil dan
jumlah diencerkan
bakterinya. dengan 9 ml
Cawan petri Untuk aquades.
ditutup dan menjaga Langkah
dipanaskan sterilisari tersebut
cawan petri diulang 3
[17] kali.
Medium NA NA berfungsi
dituangkan sebagai medium
Cawan petri Meminimalisir kedalam baru [20]
dilapisi dengan kontaminasi cawan petri
plastic wrap dengan
mikroorganis
me yang tidak
diinginkan [8]

Metode gores adalah metode isolasi dengan cara Hasil Hasil


membuat garis sebanyak mungkin pada permukaan medium pengenceran pengenceran
menggunakan jarum ose. Mikroba yang terlepas dari garis dituangkan tersebut
goresan semakin lama semakin sedikit, sehingga pada garis kedalam berfungsi
terakhir koloni yang terbentuk akan terpisah jauh dan cawan petri sebagai sampel
menjadi koloni tunggal .Setiap koloni mewakili populasi sel
yang memiliki keunikan genetic. Metode ini adalah metode
yang paling penting dalam mikrobiologi [18]. Kelebihan Cawan petri Untuk
pada metode gores (streak plate) adalah menghemat biaya ditutup dan meminimalisir
dan waktu karena prinsip kerjanya yang sederhana [10]. pinggiranny kontaminasi
Kekurangan pada metode gores (streak plate) adalah terdapat a dipanaskan mikroorganism
kesulitan dalam memisahkan sel mikroba karena possisinya pada bunsen. e yang tidak
yang saling menyambung, menggunakan banyak medium Lalu diinginkan [8]
dan bahan, mudah terkontaminasi lingkungan karena terbuka dirapatkan
ISOLASI MIKROORGANISME 5

dengan digoreskan dengan arah tertentu pada cawan petri (medium


plastic wrap baru).metode tuang dimana dilakukan dengan teknik
pengenceran bertingkat untuk memperoleh kultur murni
Metode tugas merupakan metode yang sering hasil dari pengenceran sampel yang berisi mikroba. Dari
digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme dalam hasil metode yang telah dilakukan akan diperoleh kultur
sampel campuran yang ditambahkan kedalam media agar murni dengan karakteristik morfologi yang sesuai melalui
cair sebelum memadat. Proses ini menghasilkan koloni yang identifikasi bakteri dengan menggunakan tabel perbedaan
distribusinya seragam ke seluruh media padat. Koloni akan morfologi bakteri.
tumbuh di dalam agar [18]. Metode tuang tidak cocok untuk DAFTAR PUSTAKA
mikroorganisme yang tidak tahan terhadap suhu tinggi [21]. [1] J. Birdsall, E. Tambosis and S. Siarakas, "Isolation
Kelebihan dari metode tuang (pour plate) adalah of clinically significant microorganisms from
diperolehnya koloni tunggal, mikroorganisme yang larut prosthetic joint tissue using BacT/ALERT paediatric
dalam sampel akan dengan mudah tersebar pada medium blood culture bottles compared with solid culture
cawan petri, sel hidup dapat langsung terhitung, dan media and enrichment broth," Pathology, pp. 1-5,
termasuk metode dengan prinsip kerja yang sederhana. [10]. 2020.
Kekurangan dari metode tuang (pour plate) adalah waktu
inkubasi lama, mudah terkontaminasi, sterilisas medium [2] Lestari, P. B., Hartati, T. W.Mikrobiologi Berbasis
sangat berpengaruh terhadap hasil, dan sel mati sulit Inkuiry. Jakarta : Penerbit Gunung Samudera.
dihitung karena letaknya yang saling berdekatan [11]. Malang : UIN MaulanaMalik Ibrahim Press, 2017
Kekurangan lainnya adalah mikroorganisme yang dipakai
harus tahan terhadap suhu tinggi [21]. [3] Harti, A. S. Mikrobiologi Kesehatan. Jakarta: Badan
Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI, 2015
E. Teknik Penyimpanan Isolat [4] Rasyidah and R. Fariani, “Perbandingan Teknik
Teknik penyimpanan isolate (mikroba) merupakan Penyimpanan Menggunakan Medium Yang Berbeda
Teknik yang bertujuan untuk mengurangi laju metabolisme Terhadap Viabilitas Kapang Colletotrichum Capsici
mikroorganisme agar daya hidup (viabilitas) dapat Dan Prycularia Oryzae,” Jurnal Pengelolaan
dipertahankan dan memelihara isolate dengan baik sehingga Laboratorium Pendidikan, vol. 3, no. 2, 2021, doi:
tidak terjadi perubahan sifat pada morfologinya . Teknik 10.14710/jplp.3.2.69-76.
penyimpanan dalam jangka pendek dapat memnindahkan [5] D. R. Badaring, M. Fiqriansyah and A. Bahri,
kultur secara berkala (inokulasi). Sedangkan dalam "Identifikasi Morfologi Mikroba pada Ruangan
penyimpanan isolate jangka pendek serta menengah dapat Water Closet Jurusan Biologi Universitas Negeri
disimpan dalam minak mineral, paraffin cari, tanah steril, Makassar," in Universitas Negeri Makassar, 2020.
akuades steril, manik-manik poreselin, lempeng gelatin, dan
P2O5 Pada teknik penyimpanan jangka panjang dilakukan [6] C. M. Souza, S. E. Kitahara and J. C. Fernandes,
dengan metode liofilisasi atau kering beku (liophylization "Improved Method for Inoculation of
ataufreeze drying) dan kriopreservasi (cryopreservation atau Microorganisms," Journal of Advanced Scientific
cryogenicpreservation) [4]. Liofilisasi adalah Teknik Research, vol. 5, no. 4, pp. 31-33, 2014.
penyimpanan jangka panjang dengan meningkatkan
stabilitas. Liofilisasi menggunakan parameter kunci yaitu [7] Suharman, Bahan Ajar Mikrobiologi, Yogyakarta:
sifat perpindahan panas dan massa. Liofilisasi termasuk Universitas PGRI Yogyakarta, 2020.
dalam Teknik pengeringan sekaligus teknik penyimpanan
kering pada mikroorganisme [22]. Kriopreservasi adalah [8] B. E. Emmanuel, O. J. Akinniyi and C. E.
Teknik penyimpanan isolat dengan pembekuan pada suhu - Udemezue, "Microbiological Analysis and
198ºC. teknik kriopreservasi memungkinkan sel hidup yang Organoleptic Assessment of Smoked Sarotherodon
terhidrasi didinginkan hingga suhu kriogenik tanpa adanya es melanotheron from RetailMarket in Lagos Nigeria,"
[23] West African Journal of Fisheries and Aquatic
Sciences, vol. 1, no. 1, pp. 1-9, 2020.

IV.KESIMPULAN [9] Aakanchha Jain, Richa Jain, and Sourabh


Pada praktikum ini didapatkan kesimpulan metode tangkap Jain, Basic Techniques in Biochemistry,
adalah metode yang dilakukan dengan menangkap bakteri Microbiology and Molecular Biology : Principles
yang ada diudara pada lingkungan kemudiandibiarkan and Techniques. New York, Ny: Springer Us, 2020.
cawan petri dalam keadaan terbuka dan membiarkan [10] L. Waluyo, Mikrobiologi Umum, Revisi ed.,
mikroorganisme masuk ke dalam media. Metode tangkap Malang: UMM Press, 2005.
dilakukan dengan menggunakan media berupa cawan petri
yang berisi nutrien agar.Metode sebar (spread plate) adalah [11] Seniati, Marbiah and Nurhidayati, "Kajian Uji
metode dengan mencampuran mikroorganisme yang Konfrontasi Terhadap Bakteri Patogen dengan
sebelumnya diencerkan digunakan. Selama inokulasi, sel-sel Menggunakan Metode Sebar, Metode Tuang, dan
disebarkan di atas permukaan media agar padat dengan Metode Gores," Jurnal Galung Tropika, vol. 6, no.
drygalski yang steril. Metode gores (streak plate) adalah 1, pp. 42-48, 2017.
metode isolasi kualitatif cepat. Prinsip dari metode gores
adalah mengambil kultur dengan jarum ose kemudian [12] Hafsan, Mikrobiologi Analitik, Makassar: Alauddin
University Press, 2014.
ISOLASI MIKROORGANISME 6

[13] J. P. Harley and L. M. Presscot, Laboratory


Exercises in Microbiology, 5th Edition. The
McGraw−Hill, 2002

[14] Stainer, R.Y. et al. (1982). The Microbial World.


New Jersey : Prentice Hall.

[15] M. I. Surya and L. Ismaini, "Perbandingan Metode


Sterilisasi untuk Perbanyakan Rubus rosifolius
Secara In Vitro," Jurnal Biologi, vol. 14, no. 1, pp.
127-137, 2021.

[16] B. Xu, B. Hu, J. Wang, Y. Lan, Y. Zhu, X. Dai, L.


Huang, Y. Huang and W. Du, "Virgibacillus indicus
sp. nov. And Virgibacillus profundi sp. nov. Two
Moderately Halophilic Bacteria Isolated From
Marine Sediment by Using Microfluidic Streak
Plates," International Journal of Systematic and
Evolutionary Microbiology, vol. 68, no. 1, pp. 2015-
2023, 2018.

[17] L. D. D. Arini and R. M. Wulandari, "Kontaminasi


Bakteri Coliform pada Saus Siomai dari Pedagang
Area Kampus di Surakarta," Biomedika, vol. 10, no.
2, pp. 1-16, 2017.

[18] E. R. Sanders, “Aseptic Laboratory Techniques:


Plating Methods,” Journal of Visualized
Experiments, no. 63, May 2012, doi: 10.3791/3064.
[19] V. N. Ariyanti, Supriharyono and N. Widyorini,
"Hubungan Kerapatan Lamun dengan Kelimpahan
Bakteri Heterotrof di Perairan Pantai Kartini
Kabupaten Jepara," Management of Aquatic
Resources, vol. 5, no. 4, pp. 142- 149, 2016.

[20] P. H. Hasan, Fatimawali and W. Bodhi, "Uji Daya


Hambat Ekstrak Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia
galanga L. Swartz) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Klebsiella pneumoniae Isolat Sputum Pada
Penderita Pneumonia Resisten Antibiotik
Seftriakson," Pharmacon, vol. 8, no. 1, pp. 1-8,
2019.

[21] J. Chumchalová and M. Kubal, “MPN Drop Agar


Method for Determination of Heterotrophic
Microorganisms in Soil and Water Samples Using
Tissue Plate as a Carrier,” Sustainability, vol. 12,
no. 19, p. 8252, Oct. 2020, doi:
10.3390/su12198252.
[22] A. Butreddy, N. Dudhipala, K. Y. Janga and R. P.
Gaddam, "Lyophilization of Small-Molecule
Injectables: an Industry Perspective on Formulation
Development, Process Optimization, Scale-Up
Challenges, and Drug Product Quality Attributes,"
AAPS PharmSciTech, vol. 21, no. 7, pp. 1-2, 2020.

[23] W. F. Wolkers and H. Oldenhof, Principles


Underlying Cryopreservation and Freeze-Drying of
Cells and Tissues, In: Wolkers W.F., Oldenhof H
Cryopreservation and Freeze-Drying Protocols ed.,
New York: Humana, 2021.
ISOLASI MIKROORGANISME 7

LAMPIRAN
Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan 1 x 24 jam


Pengamatan Streak tangkap spread pour deep
Foto

Bentuk koloni Round Round Gagal Gagal Serupa


batang
Permukaan Smooth Smooth Gagal Gagal -
koloni
Tepi koloni Halus Bergerigi Gagal Gagal -
Warna koloni Putih Putih Gagal Gagal -
Elevansi Flat Flat Gagal Gagal -
koloni
Jumlah koloni >20 14 Gagal Gagal -

Tabel Hasil Pengamatan 2 x 24 jam


Pengamatan Streak Tangkap Spread Pour Deep
Foto

Bentuk Round 1. Round Gagal Gagal 1. Papilate


koloni 2. Filamenteur 2. Round
3. Rizhoid with
4. Round with papillate
scalope margin
Permukaan Smooth 1. Smooth Gagal Gagal
koloni 2. Bracing
3. Bracing
4. Wavy
Tepi koloni Halus 1. Smooth Gagal Gagal
2. Bracing
3. Bracing
4. Wavy
Warna Putih Putih Gagal Gagal
koloni
Elevansi Flat 1. flat Gagal Gagal 1. Flat
koloni 2. ingrowing 2. wavy
into medium
3. umbonate
4. flat
ISOLASI MIKROORGANISME 8

Jumlah 64 x 3 1. 18 Gagal Gagal 3


koloni 2. 2
3. 4
4. 1
ISOLASI MIKROORGANISME 9

Diskusi Isolasi Mikroorganisme

1. Mengapa coliform dijadikan sebagai indikator polusi air?


Bakteri coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang non spora dan bakteri motil atau nonmotil yang
dapat memfermentasi laktosa dengan produksi asam dan gas ketika diinkubasi pada suhu 35-35 °C. Coliform dapat ditemukan
pada lingkungan akuatik, tanah, dan vegetasi. Coliform sendiri normalnya tidak menyebabkan penyakit yang serius, namun
keberadaannya merupakan indikasi adanya organisme pathogen yang berasal dari tinja mungkin ada (Li dan Shuangying,
2019).
2. Apa fungsi dari kaldu laktosa dan EMB pada isolasi mikroorganisme makanan dan minuman?

Laktosa adalah zat yang dapat difermentasikan oleh karbohidrat untuk coliform. Sehingga, medium ini cocok
digunakan dalam isolasi mikroorganisme makanan dan minuman (Karlani, et al. 2020). EMB (Eosin Methylene Blue)
digunakan untuk membedakan bakteri E.coli dengan bakteri coliform lainnya, dimana E.coli akan memproduksi bentuk
datar, tumbuh kering, dengan warna hijau metalik di permukaan agar EMB. Sedangkan bakteri koliform lainnnya akan
tumbuh dengan bentuk yang besar, bulat, dan permukaannya basah. Media ini merupakan media yang bersifat selektif dan
diferensial (Krisnamurti, G.C. 2017).

3. Apa keuntungan dan kerugian dari masing-masing metode isolasi?


Keuntungan Kerugian
Metode gores • Hanya koloni tunggal terakhir • Jika terjadi kesalahan dalam
yang dapat dihitung. penggoresannya, maka pemisahan
selnya akan sulit.
• Biayanya yang relatif murah dan
hemat. • Mudah terkontaminasi.

• Membutuhkan keterampilan yang (Pelezar, 2007)


lebih.

(Waluyo, 2005)

Metode sebar • Membutuhkan medium yang • Memerlukan waktu persiapan yang


sedikit. lama.

• Pengaplikasiannya mudah. • Mudah terkontaminasi.

• Mikroba tumbuh tersebar dan (Pelezar, 2007)


merata.

(Waluyo, 2005)
Metode tuang • Diperolehnya koloni tunggal. • Memerlukan waktu inkubasi yang
lama.
• Mikroba tumbuh dan tersebar
secara merata. • Mudah Terkontaminasi.

• Pengaplikasiannya mudah. (Pelezar, 2007)

(Waluyo, 2005)
Metode tangkap • Mikroorganisme dapat ditangkap • Memerlukan waktu yang lama.
dengan mudah.
• Tidak terlalu selektif.
• Pengaplikasiannya mudah. (Pelezar, 2007)

• Membutuhkan medium yang


sedikit.
ISOLASI MIKROORGANISME 10

(Waluyo, 2005)

4. Mengapa analisis kualitatif air lebih baik dari pada kuantitatif air?
Metode kualitatif merupakan metode yang berdasarkan data deskriptif berupa tulisan ataupun kata-kata dari sumber
yang sedang diamati. metode kualitatif ini berhubungan dengan kualitas atau nilai dari fakta yang ada. metode ini diperoleh
melalui data kuantifikasi, perhitungan, ataupun cara lain yang berhubungan dengan angka. metode ini memberikan data yang
kompleks, rinci, dan komprehensif dalam suatu penelitian dalam hal ini analisis kualitatif air (Fitrah dan Luthfiyah,2017).
Berdasarkan sumber yang ada analisis secara kualitatif lebih efektif dan selektif dibandingkan dengan kuantitatif, sebab
analisis secara kualitatif menggunakan metode yang lebih rinci dan cenderung sesuai dengan kebutuhan, sedangkan pada uji
kuantitatif beberapa ditemukan ketidaksesuaian data (Rohmawati,2020).
ISOLASI MIKROORGANISME 11

Daftar Pustaka
Fitrah dan Luthfiyah.(2017). Penelitian Kualitatif Tindakan Kelas Dan Studi Kasus. Sukabumi : Cv Jejak.

Krisnamurti, "Penghitungan Jumlah Sel Bakteri dengan Metode Most Probable Number (MPN)," in Prosiding Seminar
Nasional SIMBIOSIS II, Madiun, 2017.

Karlani, Fahrul, Meiwati, Manimoy, Bothala. (2020). Purification of Dug Well Water From Eschericia coli By Using Carbon
of Rice Husk. Lantanida Journal . Vol. 8. (2). pp. 96-98

Li and Shuangyin Liu. (2019). Water Quality Monitoring and Management : basis, Technology and Case Studies.London,
United Kingdom Elsevier : Academic Press.
Pelczar Michael J., ECS Chan. (2005). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press

Rohmawati, Yunita dan Kustomo. (2020). “Analisis Kualitas Air pada Reservoir PDAM Kota Menggunakan Uji Parameter
Fisika, Kimia, dan Mikrobiologi, serta Dikombinasikan dengan Analisis Kemometri”. Walisongo Journal of Chemistry. Vol. 3
No. 2. pp 100-107.

Waluyo. L. (2007). Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang


ISOLASI MIKROORGANISME 12

Text book, Journal, Jurnal yang Disadur


ISOLASI MIKROORGANISME 13
ISOLASI MIKROORGANISME 14
ISOLASI MIKROORGANISME 15
ISOLASI MIKROORGANISME 16
ISOLASI MIKROORGANISME 17
ISOLASI MIKROORGANISME 18
ISOLASI MIKROORGANISME 19

Anda mungkin juga menyukai