Konsumen, Produsen Dan Efisiensi Pasar
Konsumen, Produsen Dan Efisiensi Pasar
Konsumen, Produsen Dan Efisiensi Pasar
EFISIENSI PASAR
Dewi Kusuma Wardani
Pada bab ini kita akan melakukan
analisis secara normatif (yang
seharusnya terjadi)
Membahas
mengenai:
ILMU EKONOMI KESEJAHTERAAN
permintaan permintaan
0 1 2 3 4 Q album 0 1 2 3 4 Q album
Luas daerah
di bawah kurva permintaan dan di atas garis harga merupakan ukuran
surplus konsumen dalam suatu pasar.
Bagaimana Harga Mempengaruhi Suplus
Produsen
(a) Surplus Konsumen pada Harga P1 (b) Surplus Konsumen pada Harga P2
P P
A A
Surplus konsumen tambahan
kepada konsumen awal
Surplus Surplus
P1 konsumen P1 konsumen C Surplus konsumen
B C B kepada konsumen
P2 D F
permintaan E baru
permintaan
Q1 Q Q1 Q2 Q
Apa yang diukur oleh surplus Konsumen?
0 1 2 3 4 Q album 0 1 2 3 4 Q album
Luas daerah
di atas kurva penawaran dan di bawah garis harga merupakan ukuran
surplus produsen dalam suatu pasar.
Bagaimana Harga Mempengaruhi Suplus
Produsen
(a) Surplus Produsen pada Harga P1 (b) Surplus Produsen pada Harga P2
P P Surplus produsen
penawaran penawaran
tambahan pada produsen
awal
D E
P2 F
B Surplus awal
B C P1 Surplus
P1 C produsen pada
Surplus produsen produsen baru
produsen
A A
Q1 Q Q1 Q2 Q
Apa yang diukur oleh surplus Produsen?
EFISIENSI PEMERATAAN
Ingat!
Surplus konsumen = Nilai bagi pembeli – Nilai yang
dibayarkan pembeli
Surplus produsen = Nilai yang diterima penjual – Biaya
Total surplus = Nilai Penjual
bagi pembeli – Biaya penjual
P
A penawaran
Surplus total = Jumlah
dari surplus konsumen D
Nilai
Dari kurva tersebut untuk Biaya
simpulannya: pembeli untuk
penjual
3. Keseimbangan
pasar permintaan
Biaya Nilai
memaksimalkan untuk untuk
0penjual pembeli
surplus produsen dan Qe Q
surplus konsumen.
Nilai untuk pembeli lebih besar Nilai untuk pembeli lebih kecil
dari biaya untuk penjual dari biaya untuk penjual
STUDI KASUS
Efisiensi Penggunaan BBM di Indonesia
Harian Kompas, Rabu 4 Okt 2017
“ Sekali Lagi, Efisiensi”
Kebijakan menaikkan harga energi = TDK
POPULER
Harga elpiji 3 kg Rp. 4.750/kg sejak diluncurkan
th 2007 sd sekarang. Harga keekonomian kadang
mencapai Rp. 10.000/kg. Selisih biaya/harga
darimana? Diperoleh dari “ SUBSIDI”
Solusi agar SUBSIDI tidak membengkak
1. Efisiensi konsumsi/penggunaan energi
2. PT Pertamina selaku produsen elpiji
melakukan efisiensi biaya produksi
3. PT Pertamina melakukan pengelolaan
keuangan perusahaan dengan baik
TERIMA KASIH