Materi PROYEKSI PICTORIAL
Materi PROYEKSI PICTORIAL
Materi PROYEKSI PICTORIAL
Pengertian Proyeksi
Untuk memperlihatkan wujud suatu benda dalam bentuk gambar diperlukan suatu cara yang disebut
proyeksi. Gambar proyeksi adalah gambar dari suatu benda nyata atau khayalan, yang dilukiskan dalam
bentuk garis-garis.
Ada dua cara dalam menggambar proyeksi yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.
Proyeksi pictorial ini digunakan untuk menggambar benda secara tiga dimensi, sedangkan proyeksi
ortogonal digunakan untuk menggambar gambar pandangan dari suatu benda. Pembagian proyeksi untuk
menggambar sebuah benda dapat dilihat seperti bagan berikut.
PROYEKSI
Proy. Aksonometri
Proy. Kuadran I
(Proy. Eropa/PE)
Proy. Isometri
Proy. Dimetri
Proy. Kuadran I
(Proy. Amerika/PA)
Proy. Trimetri
Pory, Miring
Proy. Prespektif
Contoh gambar benda tiga dimensi yang digambar menurut proyeksi Isometri,
proyeksi Dimetri, proyeksi miring dan proyeksi perspektif
Proyeksi Ortogonal adalah cara menggambar benda secara gambar pandangan. Yang dimaksud
gambar pandangan adalah gambar dari suatu benda yang digambar menurut sudut pandangnya, diantaranya
digambar dari pandangan depan (PD), dari pandangan atas (PA), dan dari pandangan samping, baik
samping kiri (PKr) dan atau samping kanan (PKn).
Cara menggambar dengan Proyeksi Ortogonal ada dua cara, yaitu dengan:
a) Proyeksi Eropa
b) Proyeksi Amerika
Gambar Benda Tiga Dimensi Gambar Pandangannya menurut Proy. Amerika
l. Proyeksi Aksonometri
Proyeksi aksonometri adalah cara untuk menggambar benda tiga dimensi, agar kelihatan dari
tiga sudut pandang secara serentak, sehingga memberikan gambaran bentuk benda yang sebenarnya.
Penggambaran benda dengan cara proyeksi aksonometri ini dengan cara seolah-olah bendanya
dimiringkan, sehingga penggambarannya selalu mengandung sudut.
Cara menggambar benda tiga dimensi dengan proyeksi aksonometri ini ada tiga cara, yaitu:
a) proyeksi isometri,
b) proyeksi dimetri, dan
c) proyeksi trimetri.
Dari ketiga cara ini yang membedakan adalah besarnya sudut yang dimiliki antara sumbu-sumbunya,
yaitu sumbu x, y, dan z, serta perbandingan panjang garis pada sumbu-sumbunya.
a) Proyeksi Isometri
- Ciri dari Proyeksi Isometri adalah sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis
mendatar.
- Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambar,
dengan perbandingan pada masing-masing sumbu adalah 1 : 1 : 1
30° 30°
d1
d2
b) Proyeksi Dimetri
- Ciri dari Proyeksi Dimetri adalah sumbu x = 7° dan sumbu y = 42° terhadap garis mendatar.
- Perbandingan panjang gambar pada masing-masing sumbu adalah: pada sumbu x = 1, sumbu z =
1, dan sumbu y = ½.
c) Proyeksi Trimetri
- Ciri dari Proyeksi Dimetri adalah sumbu x = 20° dan sumbu y = 30° terhadap garis mendatar.
- Perbandingan panjang gambar pada masing-masing sumbu adalah: pada sumbu x = 1, sumbu z =
1, dan sumbu y = ¾
30°
20°
Pada Tabel 1 memberikan harga-harga besarnya sudut proyeksi dan skala perpendekan pada ketiga
proyeksi aksonometri. Dari ketiga cara ini, yang sering digunakan adalah proyeksi isometri dan proyeksi
dimetri, sehingga pembahasanya akan difokuskan pada kedua cara proyeksi tersebut.
kedalaman
45
Dari beberapa cara proyeksi piktorial yang telah diuraikan tersebut, ada tiga cara proyeksi yang
paling sering digunakan dalam gambar teknik mesin, yaitu: a) proyeksi isometri, b) proyeksi dimetri, dan c)
proyeksi miring cabinet.