Tugas 1 Teori Organisasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1 TEORI ORGANISASI

DISUSUN OLEH :

NAMA : PUTRI HAFICHA RAMADHANA FIKRI


NIM : 031255941

UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2021

1
PENDAHULUAN
1. Rumusan Masalah
1. Pertanyaan :
a. Jelaskan model teori organisasi, manajemen, dan perilaku organisasi? (Skor
20)
b. Jelaskan ukuran efektifitas organisasi dan analisis efektifitas organisasi sektor
publik di Indonesia? (Skor 20)
2. Tujuan Penulisan

Untuk dapat menyelesaikan tugas 1 yaitu Teori Organisasi yang diberikan oleh
dosen dan mendapatkan nilai karena telah menyelesaikan tugas 1 Teori Organisasi
sehingga dapat memahami pertanyaan atau soalyang telah diberikan oleh dosen.

3. Teori atau Konsep yang digunakan


Teori atau Konsep yang digunakan pada Buku Materi Pokok (BMP) Teori
Organisasi ADPU4341 Edisi 2 Modul 1-9.
4. Uraian Jawaban
1. Jawaban :

a. Model teori organisasi


Model Organisasi dibedakan menjadi dua : Model organisasi mekanistik dan Model
Organik. Model organisasi mekanistik yaitu model yang menekankan pentingnya
mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah
prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat
diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik.
Menurut Max Weber struktur birokratik ialah struktur yang lebih unggul bila
dibandingkan dengan struktur lainnya Weber yakin bahwa untuk mencapai manfaat
desain birokratik secara maksimum harus memiliki karakteristik berikut yaitu :
a. Semua tugas dibagi-bagi menjadi pekerjaan yang sangat dispesialisasi;
b. Setiap tugas dilaksanakan menurut sistem pengaturan abstrak guna menjamin
keseragaman dan koordinasi berbagai tugas yang berbeda;
c. Setiap anggota atau kantor organisasi hanya bertanggung jawab atas prestasi
kerja kepada satu manajer;
d. Setiap pegawai organisasi berhubungan dengan pegawai lain dan para klien
secra impersonal dan formal;

2
e. Pekerjaan dalam organisasi birokratik didasarkan atas kualifikasi teknis dan
terlindung dari pemberhentian secarab sewenang-wenang.
Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik strukturnya. Model ini sangat
kompleks karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan karena
menekankan wewenang dan tanggung jawab, sangat formal karena menekankan fungsi
sebagai dasar utama departementalisasi. Karakteristik dan praktek organisasi ini
mendasari model organisasi yang diterapkan secara luas. Namun, model mekanistik
bukan satu-satunya model yang diterapkan.
Model Organik Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan
perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan
prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik.
Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda
dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Jika model mekanistik
berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik
berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi
organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan
karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.
Teori Organisasi
Teori organisasi ada 3 (tiga) yaitu sebagai berikut :
a. Teori Organisasi Struktural Klasik;
b. Teori Transisional;
c. Teori Mutakhir.
Teori Organisasi Struktural Klasik
Berlo (1960) menyarankan bahwa komunikasi berhubungan dengan organisasi sosial
melalui 3 cara :
1. Pertama sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi. Keseragaman perilaku dan
tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dihasilkan diantara
anggota-anggota kelompok.
2. Kedua bila sistem sosial telah berkembang ia menentukan komu ikasi anggota-
anggotanya. Sistem sosial ini mempengaruhi bagaimana, ke, dan dari siapa. Status
sosial seseorang dalam sistem, misalnya , meningkatkan kemungkinan berbicara
kepada orang-orang yang punya status setara dan mengurangi kemungkinan

3
komunikasi dengan orang-orang yang berstatus jauh lebih tinggi dan jauh lebih
rendah.
3. Ketiga pengetahuan mengenai suatu sistem sosial dapat membantu kita membuat
prediksi yang akurat mengenai orang-orang tanpa mengetahui lebih banyak
daripada peranan-peranan yang mereka duduki dalam sistem.
Teori Transisional Membahas teori klasik mengenai organisasi dan manajemen ke teori
system dan perilaku yang lebih mutakhir.
Teori Perilaku
1. Teori Komunikasi Kewenangan Chester Bernard mempublikasikan The
function of the executivenya yaitu pikiran-pikiran baru muncul. Ia menyatakan
bahwa organisasi adalah system orang, bukan struktur yang direkayasa secara
mekanis. Definisi Bernard mengenai organisasi formal suatu system kegiatan 2
orang atau lebih yang dilakukan secara sadar dan terkoordinasikan
menitikberatkan konsep system dan konsep orang. Bernard juga menyatakan
bahwa kewenagan merupakan suatu fungsi kemauan untuk bekerja sama.
2. Teori Hubungan Manusiawi Kesimpulan yang berkembang dari studi
Hawthorne menyebutkan Efek Hawthorne yaitu : (1) Perhatian terhadap orang-
orang boleh jadi mengubah sikap dan perilaku mereka (2) Moral dan
produktifitas dapat meningkat apabila para pegawai mempunyai kesempatan
untuk berinteraksi satu sama lainnya. Menurut Mayo sering disebut sebagai
orang yang memulai pergerakan hubungan manusiawi (human relations
movements). Sebenarnya Perrow (1973) menyatakan bahwa dengan
berdasarkan pandangan Bernard dan Mayo pergerakan hubungan manusiawi
muncul setelah perang dunia ke II.
3. Teori Fusi Bakke dan Argyris, sadar akan banyaknya masalah dalam rangka
memuaskan minat manusia yang berlainan dan dalam rangka memenuhi
tuntutan penting struktur birokrasi, Bakke (1950) menyarankan suatu proses
fusi. Ia berpendapat bahwa organisasi hingga suatu tahap tertentu
mempengaruhi individu , sementara pada saat yang sama individupun
mempengaruhi organisasiu.
4. Teori Peniti Penyambung Likert, Rensis Likert berjasa mengembangkan suatu
model terkenal dengan sebutan model penit penyambung yang menggambarkan
struktur organisasi. Konsep peniti penyambung berkaitan dengan kelompok-
kelompok yang tumpang tindih.

4
Teori Sistem
Setiap pembahasan mengenai suatu system menyangkut interdependensi. Jelasnya
menunjukkan bahwa terdapat suatu kesalingtergantungan diantara komponen atau
satuan suatu system.
a. Nonsumativitas menunjukkan bahwa suatu system tidak sekedar jumlah dari
bagian-bagiannya.
b. Unsur-unsur struktur, fungsi dan evolusi
c. Keterbukaan
d. Hirarki.
1. Teori Sistem Sosial Katz dan Kahn, pendapat mereka bahwa struktur sosial
berbeda dengan struktur mekanis dan biologis.
2. Adhokrasi dan Teori Buck Bogers, organisasi formal disinggung dalam analisis
ini.
Teori Mutakhir ada 2 macam teori mutakhir yang mencerminkan perubahan dalam
pemikiran yang selama ini dianut oleh organisasi :
 Teori Weik mengenai Pengorganisasian, Weik mengatakan bahwa ortganisasi
adalah kata benda, yang juga merupakan suatu mitos. dst, Fokusnya jelas yaitu
pengorganisasian alih-alih organisasi. Proses pengorganisasian menghasilkan
apa yang dinamakan organisasi. Penekanannya terletak pada aktivitas dan
proses.
 Manajemen
Manajemen adalah seperangkat prinsip yang berkaitan dengan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, dan penerapan prinsip-prinsip ini
dalam memanfaatkan sumber daya fisik, keuangan, manusia dan informasi secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
 Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi adalah suatu pembelajaran tentang apa yang dikerjakan oleh orang-
orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat
mempengaruhi kinerja organisasi dengan bahan kajiannya adalah sikap manusia
terhadap pekerjaan, terhadap rekan kerja, imbalan , kerjasama dan yang lainnya.
b. Ukuran Efektifitas Organsisasi
Efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam
usaha untuk mencapai tujuan dan sasaranya. Ada beberapa pendekatan yang paling

5
sering digunakan dalam pengukuran efektivitas organisasi, salah satunya melalui
pendekatan sasaran (goal approach).
Yang dimaksud dengan sasaran (goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi
yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Dalam pengertian tersebut, sasaran dapat
diartikan sebagai tujuan organisasi, baik tujuan jangka panjang ataupun jangka pendek,
juga mencakup sasaran dari keseluruhan ataupun suatu bagian tertentu dari suatu
organisasi.
Analisis efektifitas organisasi sektor publik di Indonesia
Di Propinsi Kalimantan Timur (Kaltim) penanganan masalah sosial manjadi tugas
pokok dan fungsi Dinas Sosial Kaltim. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
tersebut organisasi Dinas Sosial Kaltim mengahadapi beberapa kendala seperti,
kualitas pelayanan yang belum optimal, sumber daya organisasi yang kurang
mendukung, efektivitas dan efisiensi organisasi yang masih perlu diperbaiki dan
lain-lain.hasil penelitian dan analisis diketahui bahwa tingkat efektivitas organisasi
Dinas Sosial Propinsi Kaltim masih tergolong rendah. Kemampuan menyesuaikan
diri organisasi dengan perubahan (fleksibiltas), berjalan tidak didukung dengan
kelersediaan sumber daya manusia yang memadai baik dari kualitas maupun
kuantitasnya. Produktifitas lebih tinggi pada pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang
imbalan atau insentifnya langsung bisa dirasakan oleh pegawai. Terhadap pekerjaan
yang tidak menghasilkan imbalan secara langsung, tingkat produktifitas cenderung
rendah. Tingkat kepuasan kerja pegawai juga relatif rendah, ha1 ini berkaitan
dengan gaji dan insentif yang mereka terima dari organisasi yang belum mampu
memberikan tingkat kesejahteraan yang memadai. Disamping itu pemberian
penghargaan terhadap prestasi kerja yang tidak objektif. Efektivitas organisasi Dinas
Sosial Kaltim juga dipengaruhi oleh pembagian tugas yang diatur dalam struktur
dan tata kerja organisasi dalam pelaksanaannya terkadang tejadi tumpang tindih
(overlapping), disamping tingkat pemahaman sebagian pegawai terhadap tugas
masih rendah. Faktor kepemimpinan juga turut mempengaruhi efektivitas Dinas
Sosial Kaltim, dimana bawahan mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi
terhadap pimpinan dalam menjalankan tugas dan pengambilan keputusan. Agar
organisasi Dinas Sosial Kaltim menjadi organisasi yang adaptif terhadap perubahan
yang terjadi, seperti adanya demokratisasi dalam pemerintahan di daerah dan era
globalisasi, setidaknya Dinas Sosial Kaltim harus melakukan perubahan dari

6
struktur organisasi mekanisfik yang ada saat ini menjadi struktur organik, dengan
pola kepemimpinan yang demokratis.
5. Kesimpulan
 Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik strukturnya. Model ini
sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat
disentralisasikan karena menekankan wewenang dan tanggung jawab, sangat
formal karena menekankan fungsi sebagai dasar utama departementalisasi.
Karakteristik dan praktek organisasi ini mendasari model organisasi yang
diterapkan secara luas. Namun, model mekanistik bukan satu-satunya model yang
diterapkan.
 Model Organik Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan
perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan
peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang
tinggi.
 Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik.
Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali
berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Jika
model mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara
maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan
keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat
beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya
mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.
Teori organisasi ada 3 (tiga) yaitu sebagai berikut :
 Teori Organisasi Struktural Klasik;
 Teori Transisional;
 Teori Mutakhir.
 Efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi
dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaranya.
 Faktor kepemimpinan juga turut mempengaruhi efektivitas Dinas Sosial Kaltim,
dimana bawahan mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap
pimpinan dalam menjalankan tugas dan pengambilan keputusan. Agar
organisasi Dinas Sosial Kaltim menjadi organisasi yang adaptif terhadap
perubahan yang terjadi, seperti adanya demokratisasi dalam pemerintahan di

7
daerah dan era globalisasi, setidaknya Dinas Sosial Kaltim harus melakukan
perubahan dari struktur organisasi mekanisfik yang ada saat ini menjadi struktur
organik, dengan pola kepemimpinan yang demokratis.

6. Daftar Pustaka
Buku Materi Pokok (BMP) Teori Organisasi ADPU4341 Edisi 2 Modul 1-9.

Anda mungkin juga menyukai