MR, Ri, PJ - Kel 3

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

PEMIKIRAN EKONOMI ALIRAN KLASIK

(Disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Pemikiran Ekonomi)

Kelompok 3 :

Jhoni Laris Simbolon (7192540010)


Putri Permatasari Mendrofa (7191240011)
Rahmad Syabani (7193540002)
Rahmadani Siregar (7192540006)

Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Yusuf, M.Si,


Dr. Dede Ruslan, M.Si
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Ekonomi

PRODI ILMU EKONOMI B 2019

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Pemikiran Ekonomi Aliran
Klasik” pada mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Yusuf, M.Si dan Dr. Dede
Ruslan, M.Si selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta mendukung kami selama proses
penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan, untuk itu kritik dan saran
terhadap penyempurnaan tugas ini sangat kami harapkan. Semoga dapat memberi manfaat bagi
para pembaca khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, November 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4

BAB II STUDI PUSTAKA ......................................................................................................................... 5

BAB III METODOLOGI ........................................................................................................................... 7

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................................................ 8

4.1 Adam Smith (1729 - 1790) ................................................................................................................. 8

4.2 Pemikiran Tokoh Thomas Robert Malthus (1766-1834) .................................................................. 10

4.3 Pemikiran Tokoh David Ricardo (1772-1823) ................................................................................. 11

4.4 Pemikiran Tokoh Jean Baptiste Say (1767-1823)............................................................................. 12

BAB V PENUTUP ..................................................................................................................................... 14

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 15

3
BAB I

PENDAHULUAN
Aliran pemikiran ekonomi atau mazhab pemikiran ekonomi adalah beragam pendekatan
dalam sejarah pemikiran ekonomi yang cukup penting untuk dikelompokkan sebagai aliran
pemikiran. Meskipun para ekonom tidak selalu tergabung dalam aliran tertentu, terutama di era
modern, pengelompokan ekonom ke dalam sejumlah aliran pemikiran umum terjadi dalam
ilmu ekonomi.

Aliran klasik ada yaitu pada saat akhir tahun ke 18 dan diawal permulaan abad ke 19
dimana pada saat itu adalah sedang terjadinya masa revolusi industri. Pada saat itu yaitu awal
terdapatnya perkembangan ekonomi, disaat yang sama sedang merajalelanya sistem liberal dimana
menurut aliran klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan
teknologi dengan perkembangan jumlah penduduk. Awalnya kemajuan teknologi berkembang
lebih cepat dibandingkan pertumbuhan dari penduduknya tetai seiring berjalannya waktu yang
terjadi adalah sebaliknya dimana perekonomian akan mengalami kemacetan. Kemajuan teknologi
awalnya disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata lain kemajuan teknologi
tergantung pada pertumbuhan kapital.

Pemikiran-pemikiran aliran Klasik dinilai oleh para pemikir ekonomi selanjutnya


banyak terdapat kelemahan-kelemahan, dan merugikan masyarakat, terutama banyak merugikan
kaum buruh.

Istilah klasik awal mula diperkenalkan oleh Karl Marx untuk teori-teori dari para
pendahulu seperti David Ricardo serta James Mill. Pengertian klasik Karl Marx kemudian
diperluas oleh John Meynard Keynes, karena gagasan-gagasan yang disampaikan sebenarnya telah
dibahas sejak masa Yunani kuno yaitu tentang individualisme yang tidak berbeda dengan faham
hedonisme (Nanga, 2001).

Pemikiran yang diusung oleh mazhab klasik bahwa output dan harga keseimbangan hanya
bisa dicapai jika perekonomian pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) dan
keseimbangan dengan tingkat kesempatan kerja penuh hanya akan dapat dicapai melalui
bekerjanya mekanisme pasar secara bebas.

4
BAB II

STUDI PUSTAKA
2.1 Pemikiran Mazhab Klasik

Mazhab klasik muncul akhir abad 18 dan awal abad 19 yaitu pada masa revolusi industri.
Tokoh mazhab klasik antara lain: Adam Smith (1729 - 1790), Jeremy Bentham (1748 -1832),
Thomas Robert Malthus (1766 – 1834), Jean Baptiste Say (1767 – 1832), Robert Owen (1771 –
1858), David Ricardo (1772 – 1823), Antoine Augustin Cournot (1801 – 1877) dan John Stuart
Mill (1806 – 1873). Adam Smith (1723-1790).

1) Kritik Pada Pemikiran Merkantilis

Merkantilis percaya bahwa ekonomi dunia adalah stagnan dan kekayaannya tetap, sehingga
suatu negara hanya dapat berkembang dengan mengorbankan negara lain. Konsekuensinya,
mereka menciptakan monopoli yang disahkan oleh pemerintah di dalam negeri dan mendukung
kebijakan kolonialisme, mengirimkan agen dan pasukan ke negara lain yang lebih miskin untuk
mengeruk kekayaan dan komoditas berharga di dalamnya. (Skousen: 2009)

2) Munculnya Ekonomi Modern

Pada tahun 1776 dapat dikatakan sebagai tahun munculnya ekonomi modern, yaitu pertama
kalinya muncul secercah harapan bagi masyarakat setelah berabad-abad sejak jaman Romawi
hingga abad Renaisans di mana manusia berjuang bertahan hidup dengan memeras keringat dan
sering kali terpaksa membawa pulang hasil yang hanya cukup untuk bertahan hidup hari itu saja.
Manusia terus-menerus berjuang mempertahankan diri melawan kematian dini, penyakit,
kelaparan, perang, dan kemiskinan, kecuali bagi para penguasa atau aristokrat yang bisa menjalani
kehidupan penuh kemewahan.

3) Konsep Utama Pemikiran Klasik

Mazhab Klasik mucul pada kisaran tahun 1780-1850. Pemikiran aliran klasik ini bisa
dianggap sebagai dasar munculnya ekonomi kapitalis, dimana campur tangan pemerintah hanya
sebagian kecil pada kepentingan Mazhab Klasik mucul pada kisaran tahun 1780-1850. Pemikiran
aliran klasik ini bisa dianggap sebagai dasar munculnya ekonomi kapitalis, dimana campur tangan
pemerintah hanya sebagian kecil pada kepentingan.

5
Berikut penjelasan aliran klasik terkait anjuran atau karakteristik pemikirannya menurut Skoulsen
(2009)86:

1. Kebebasan (Freedom) yaitu hak untuk memproduksi dan menukar (memperdagangkan)


produk, tenaga kerja, dan kapital.
2. Kepentingan diri (self-interest) yaitu hak seseorang untuk melakukan usaha sendiri dan
membantu kepentingan diri orang lain.
3. Persaingan (competition) yaitu hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan
barang dan jasa.

Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi kemerdekaan alamiah, pemikiran


pesimistik dan individu serta negara. Landasan kepentingan pribadi dan kemerdekaan alamiah,
mengkritik pemikiran ekonomi sebelumnya, dan kebebasan individulah yang menjadi inti
pengembangan kekayaan bangsa, dengan demikian politik ekonomi klasik pada prinsip laissez
faire.

Secara ringkas, esensi model ekonomi klasik yang dikembangkan oleh Adam Smith dan
tokoh-tokoh klasik lainnya dari generasi ke generasi terdiri dari 4 (empat) prinsip umum
(Skoulsen: 2009)88, yaitu:

1. Penghematan, kerja keras, kepentingan diri yang baik, dan kedermawanan terhadap orang
lain adalah kebajikan dan karena itu harus didukung.
2. Pemerintah harus membatasi kegiatannya pada pengaturan keadilan, memperkuat hal milik
privat, dan mempertahankan negara dari serangan asing.
3. Di bidang ekonomi, negara harus mengadopsi kebijakan Laissez Faire nonintervensi
(perdagangan bebas, pajak rendah, dan birokrasi minimal).
4. Standar klasik emas/perak akan mencegah negara mendepresiasi mata uang dan akan
menghasilkan lingkungan moneter yang stabil di mana ekonomi bisa berkembang.

6
BAB III

METODOLOGI
Dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik mempelajari literatur melalui media cetak
dan elektronik. Dalam penyusunan makalah ini mendapatkan materi secara manual atau secara
online yaitu melakukan penelitian secara manual dengan mengunjungi perpustakaan dan tempat-
tempat informasi serta melakukan pencarian materi melalui media internet. Pencarian materi
melalui media internet dilakukan dengan menggunakan website yang berfungsi sebagai searching
dan memasukkan kata kunci ke dalam kolom pencarian sesuai dengan topik penelitian yang akan
dilakukan. Dalam melakukan penelitian makalah tersebut juga mengambil beberapa referensi dari
karya ilmiah, buku -buku yang tersedia baik buku dalam bentuk nyata maupun bentuk e-book,
serta jurnal jurnal yang ada dalam internet.

7
BAB IV

PEMBAHASAN
4.1 Adam Smith (1729 - 1790)
Adam Smith merupakan Father Modern of Economics atau Bapak Ekonomi Modern sebab
bukunya merupakan buku pertama yang membahas permasalahan ekonomi dengan lengkap
dan sistematik.Aliran atau paham yang diciptakan oleh Adam Smith disebut sebagai aliran atau
mazab klasik atau mazhab liberal. Sekalipun Adam Smith digelari sebagai Father of Modern
Economics, tetapi istilah itu sendiri sebenarnya belum dikenal pada zaman Smith. Istilah itu
muncul pada abad XX baru- baru ini saja. Sebelumnya istilah yang dipakai untuk ilmu ini
adalah Political economy, yang menyatakan bahwa ekonomi merupakan bagian dari politik
ekonomi yang khusus berhubungan dengan hal- hal seperti pajak, utang negara, perdagangan luar
negeri dan masih banyak lagi yang diulas dalam buku tersebut.

a) Hakikat Manusia Serakah

Seorang pemikir – pemikir masa Yunani kuno bernama Plato mengatakan bahwa pada
hakekatnya manusia memilki sifat serakah. Pemikiran yang sama dilontarkan oleh Bernard de
Mandeville ( 1670 – 1733) dalam bukunya“ The Fable of the Boistis“ tahun 1714 mengatakan
bahwa hakikat manusia rakus,egoistis, selalu mementingkan diri sendiri. Menurut Mandeville sifat
manusia yang rakus dan selalu mementingkan diri sendiri akan memberi dampak social –ekonomi
negative bagi masyarakat.Untuk menghindari dampak negative tersebut

Mendeville menganjukan adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.


Menurut padangan Smith berbeda dengan Mandeville , sifat serakah dan egoismemanusia,
malahan menganggap sifat ini akan memicu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara
keseluruhan. Smith berpendapat bahwa sikap egoisme manusia ini tidak akan mendatangkan
kerugian dan merusak masyarakat sepanjang ada persaingan bebas. Tiap orang menginginkan laba
dalam jangka panjang , tidak akan pernah menaikkan harga di atas tingkat harga pasar.

b) Mekanisme Pasar Bebas

Adam Smith mendukung motto yaitu laissez faire – lasses passer, yaitu
menghendaki campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi minimum saja. Faham ini
sebagaimana sudah dijelaskan terlebih dahulu oleh Francis Quesney. Menurut Smith agar

8
pemerintah sedapat mungkin tidak terlalu jauh campur tangan mengatur perekonomian. Biar saja
perekonomian berjalan dengan wajar tanpa campur tangan pemerintah, nanti akan ada suatu tangan
tak kentara ( invisible hand) yang akan membawa perekonomian kea rah keseimbangan. Jika
banyak campur tangan pemerintah menurut Smith , justru pasar akan mengalami distorsi, yang
akan membawa perekonomian pada ketidakefisienan inefficiency) dan ketidakseimbangan.

c) Teori Nilai

Menurut Adam Smith , barang mempunyai dua nilai yaitu nilai guna barang (value in use)
dan nilai tukar (value of exchange) . Nilai tukar atau harga dari suatu barang ditentukan oleh
jumlah tenaga kerja ( labour) yang diperlukan dalam menghasilkan barang.Jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan dalam menghasilkan suatu barang diukur berdasarkan pada tenaga kerja
yang dicurahkan dalam menghasilkan barang tersebut, tidak hanya diukur berdasarkan pada hari
dan jam kerja tetapi juga ketrampilan yang dimiliki karena setiap orang mempunyai ketrampilan
yang berbeda. Untuk itu ia menggunakan “ harga “ tenaga kerja sebagai alat ukur, yaitu upah yang
diterima dalam menghasilkan barang tersebut. Tingkat upah sekaligus menentukan perbedaan
ketrampilan tenaga, kerja.kalau A menerima upah Rp. 10.000,00 dan B menerima upah Rp.
5000,00 per hari, ini mencerminkan bahwa ketrampilan atau skill si A dua kali lebih tinggi dari
ketrampilan si B Perbedaan dalam tenaga kerja yang dicurahkan dalam menghasilkan barang
digunakan oleh Smith untuk mematok harga.Misalnya, dalam waktu dua jam seseorang
rata-rata bisa menangkap seekor berang –berang , dan dalam waktu yang sama bisa digunakan
untuk menangkap dua rusa, maka harga berang- berang harus dua kali lipat harga rusa. Harga
seperti ini yang disebut Smith sebagai harga alami ( natural price), yang dalam zaman modern
sekarang ini disebut sebagai harga keseimbangan jangka panjang.

d) Pembagian Kerja

Produktifitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pembagian kerja atau division
of labour. Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi, di mana orang akan memilih
mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing . Adanya
spesialisasi berarti setiap orang tidak perlu menghasilkan tiap barang yang dibutuhkan secara
sendiri-sendiri , tetapi menghasilkan satu jenis barang saja.Kelebihan barang akan
dipertukarkan dengan barang yang lainnya.

9
e) Teori Akumulasi Kapital

Menurut Adam Smith untuk meningkatkan kesejahteraan bisa dilakukan dengan cara
meningkatkan laba untuk mendapatkan laba yang banyak dengan cara melaksanakan
kegiatan investasi. Investasi diartikan sebagai pembelian barang-barang atau mesin-mesin untuk
memperlancar proses produksi sehingga produktifitas tenaga kerja mengalami peningkatan
.Peningkatan produktifitas akan meningkatkan produksi perusahaan. Apabila perusahaan
melaksanakan hal yang sama maka output mengalami peningkatan dan kesejahteraan akan naik
pula. Adam Smith menganggap akumulasi capital bagi pembangunan ekonomi , maka sistem
ekonomi yang dianut sesuai dengan pemikiran adam smith sering disebut system liberalisme atau
kapitalisme atau Market Economie System.

4.2 Pemikiran Tokoh Thomas Robert Malthus (1766-1834)


Thomas Malthus dianggap sebagai tokoh klasik setelah Adam Smith yang banyak berjasa
dalam pemikiran ekonomi. Malthus menimba ilmu di St.John’s College,Cambridge,
Inggris, dan kemudian melanjutkan ke East India College. Untuk pertamakalinya ekonomi politik
disiplin ilmu tersendiri. Buku yang ditulisnya : Principles ofpolitical economy (1820), definition
of political economy (1827), Essay on the principlof population as it affect the future improvement
of society (1798), An inquiry into thenature and progress of rent (1815). Disalah satu bukunya
terdapat pikiran yang tidak sejalan antara malthus dengan smith. Dimana smith optimis akan
kehidupan manusia namun malthus pesimis dengan hal itu. Penyebab pesimisme Malthus ialah
dari faktor tanah. Karena tanah merupakan salah satu faktor produksi yang tetap jumlahnya.
Malthus mengamati manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil-
hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia berkembang sesuai dengan
deret ukur sedangkan pertumbuhan produksi makanan hanya meningkat sesuai dengan
deret hitung. Karena perbedaan tersebut, maka malthus meramalkan akan terjadi bencana yang
menimpa manusia. Berbagai masalah timbul karena adanya tekanan penduduk tersebut, yang pada
akhirnya akan berkelanjutan terhadap standar hidup manusia. Baik dalam arti ruang maupun
output. Anehnya dalam menghadapi masalah orang selalu menyalahkan keadaan dan
lingkungan, akan tetapi tidak pernah menyalahkan diriya sendiri. Dalam bukunya “essays on the
principles of population” malthus menguraikan bahwa satu- satunya cara untuk menghindar dari
bencana ialah melakukan kontrol atau pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau dengan

10
program keluarga berencana. Pandangan diatas dipandang pesimis. Dalam kenyataannya
produktivitas tenaga kerja selalu meningkat tiap tahun yang dimulai dari revolusi industri yang
kemudian dilanjut dengan revolusi hijau serta revolusi biru. Kenyataan tersebut menunjukan
bahwa kemakmuran masyarakat meningkat dari tahun ke tahun. Walau ramalan malthus dinilai
berlebihaan, tetapi perlu diwaspadai sebab di beberapa negara di afrika, saat ini sering dilanda
kelaparan. Sebagai catatan, perlu dikemukakan, jika seseorang berbicara tentang malthus
maka ingatan orang akan lari pada teori populasi yang telah dijelaskan diatas. Sebetulnya selain
tentang penduduk, karyanya dibidang lain juga ada.

4.3 Pemikiran Tokoh David Ricardo (1772-1823)


David Ricardo tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi yang cukup, namun ia
telah menggeluti dunia pasar modal sejak usia 8 tahun sehingga ia paham akan dunia ekonomi. Ia
memulai karirnya sebagai ekonom pada usia 42 tahun. Buku- buku pertamanya banyak membahas
tentang keuangan dan perbankan. David Ricardo sependapat dengan Smith bahwa labor
memengang peran penting dalam perekonomian yang kemudian dikembangkan menjadi teori
harga relative berdasarkan biaya produksi yaitu biaya labor memegang peran penting
dalam perekonomian-perekonomian yang kemudian dikembangkan menjadi teori harga relative
berdasarkan biaya produksi yaitu biaya kapital. Perbedaan David Ricardo dengan Smith
terletak pada penekanan, Smith menekankan pada masalah kemakmuran bangsa dan
pertumbuhan, sedangkan David Ricardo lebih menekankan pada masalah pemerataan pendapatan
diantara berbagai golongan dalam masyarakat. Ricardo mengemukakan beberapa teori (the
principles of political economy and taxation) yaitu :

 Teori nilai kerja


 Teori sewa tanah
 Teori upah alami
 Teori uang
 Teori keuntungan komparatif

Teori tanah dijelaskannya bahwa jenis tanah berbeda-beda, ada yang subur, kurang
subur, dan tidak subur. Makin rendah tingkat kesuburan tanah, makin tinggi biaya rata-rata dan
biaya marjinal untuk mengolah tanah tersebut. Makin tinggi biaya, maka keuntungan per hektar
tanah menjadi semakin kecil, untuk itu sewa tanah yang lebih subur lebih tinggi dibandingkan

11
dengan sewa tanah yang kurang subur bahkan tidak subur sama sekali. Bagi Ricardo yng
menentuka tingginya tingkat sewa tanah adalah tanah marjinal, yaitu tanah yang paling tidak subur
yang terakhir sekali masuk pasar. Teori nilai kerja dan upah alami dijelaskan bahwa nilai tukar
suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.
Ongkos tersebut terdiri dari biaya bahan mentah dan upah buruh. Upah buruh ini besarnya hanya
cukup untuk sekedar dapat bertahan hidup dan disebut dengan upah alami. Ricardo menyimpulkan
bahwa yang paling menentukan tingkat harga suatu barang adalah tingkat upah alami atau upah
besi menurut kaum sosialis. Teori Ricardo lainnya ialah teori keuntungan komparatif atau teori
keuntungna berbanding, menurutnya setiap kelompok masyarakat atau negara sebaiknya
menkhususkan diri menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien. Dengan teori
keuntungan berbanding tersebut, tidak diragukan lagi kalau ia dianggap sebagai arsitek utama
perdagangan bebas. Pakar ekonomi klasik menyatakan bahwa pengaturan tata niaga ini akan lebih
banyak mendatangkan kemelaratan dari pada keuntungan.

4.4 Pemikiran Tokoh Jean Baptiste Say (1767-1823)


J.B. Say berasal dari Prancis. Lahir pada tanggal 5 Januari 1767. Seperti halnya Ricardo,
J.B. Say juga berasal dari kalangan pengusaha, bukan dari kalangan akademis. Keterkaitannya
dengan pengembangan teori-teori juga berlangsung pada waktu ia sudah memasuki usia senja,
mendekati usia 50 tahun. Ia sangat memuja pemikiran-pemikiran Smith. Sebagai pendukung
yang loyal, ia sangat berjasa dalam menyusun dan melakukan kodifikasi terhadap
pemikiran-pemikiran Smith secara sistematis. Hasil kerjanya dirangkum dalam bukunya
Traite d’Economie Politique (1903). Apa yang dilakukan oleh Baptiste Say ini sangat
membantu dalam memahami pemikiran- pemikiran Smith dalam buku The Wealth of Nations,
yang bahasanya relatif sulit dicerna oleh orang awam. Kontribusi Say yang paling besar terhadap
aliran klasik ialah pandangannya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri (supply creates its owm demand).

Pendapat Say di atas disebut Hukum Say (Say’s Law). Hukum Say didasarkan pada asumsi
bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan. Setiap ada produksi, akan ada pendapatan
yang besarnya persis sama dengan nilai produksi tadi. Dengan demikian, dalam keadaan
seimbang, produksi cenderung menciptakan permintaanya sendiri akan produksi barang yang
bersangkutan. Dengan dasar asumsi seperti ini ia menganggap bahwa peningkatan pendapatan,

12
yang akhirnya akan selalu iiringi oleh peningkatan permintaan. Jadi, dalam perekonomian yang
menganut pasar persaingan sempurna tidak akan pernah terjadi kelebihan penawaran (excess
supply). Kalaupun terjadi, sifatnya hanya sementara. Pasar lewat “tangan tak kentara” akan
mengatur dirinya kembali kearah keseimbangan. Misalnya, kalau penawaran terlalu besar
dibanding permintaan, stok barang naik, dan harga-harga di pasar akan turun. Turunnya harga ini
menyebabkan produksen enggan berproduksi, sehingga jumlah barang yang ditawarkan kembali
sama dengan jumlah barang yang diminta. Pendapat Say bahwa “produksi akan selalu menciptakan
permintaan sendiri” menjadi pedoman dasar dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan itu
kemudian dikritik sangat keras sebagai pangkal tolak terjadinya depresi besar-besaran tahun
1930. Selain terkenal dengan Hukun supply creates it’s own demand Say dapat dikatakan
sebagai orang pertama yang berbicara tentang enterpreneur. Begitu juga ia adalah orang pertama
yang berjasa mengklasifikasikan faktor-faktor produksi atas tiga bagian, yaitu tanah, labor dan
kapital (land, labor and capital). Namun, teori-teorinya tersebut kalah tenar dibandingkan hukum
say. Teori ini paling sering dikritik oleh Keynes sebagai pangkal sebab terjadinya depresi besar-
besaran tahun 1930-an kemudian.

13
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Para ahli teori klasik berpendapat bahwa perekonomian suatu negara dapat tumbuh dan
berkembang jika diketahui beratkan pada pasar, Selain itu peran pemerintah sangat membantu laju
perkembangan suatu negara. Teori ini yang merupakan sumbangan pemikiran Adam Smith dalam
teori perdagangan internasional yang berawal dari kritiknya terhadap ajaran merkantilisme. Adam
Smith mengkritik ajaran merkantilisme dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut: Ukuran
kemakmuran suatu negara bukan ditentukan oleh logam mulia atau emas, suatu negara yang
makmur adalah negara yang mengembangkan produksi barang-barang dan jasa melalui
perdagangan bukan oleh suatu negara yang berusaha menghambat perdagangan karena ingin
menempuk logam mulia.

Dalam mobil klasik hasil akhir pembangunan kapitalis adalah stagnasi. Stagnasi terjadi
karena kecenderungan alamiah keuntungan untuk menurun dan sebagai konsekuensi lemahnya
pemupukan modal. Namun setiap negara memiliki cara tersendiri dalam pembangunan
perekonomiannya tidak ada teori ekonomi yang buruk Karena pada dasarnya teori perekonomian
akan terus berubah mengikuti kebutuhan dan keadaan di setiap negara itu sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA
Faruq, U. Al, & Mulyanto, E.2017.Sejarah Teori-Teori Ekonomi.UNPAM PRESS.

Deliarnov. Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta : Rajawali Pers, 2010Boediono, Ekonomi


Makro, Yogyakarta: BPFE, 1982, hal. 18. Ibid, hal. 60.

15

Anda mungkin juga menyukai