Modul Alk 14

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

ANALISIS
LAPORAN
KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


SECARA COMPREHENSIVE

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

14
Ekonomi & Bisnis Akuntansi DRS.SUHARMADI, AK.MM.M.Si, CA

Abstract Kompetensi
Sesi 14 ini akan membahas tentang Mahasiswa diharapkan mampu
analisis laporan keuangan secara memehami dan menganalisis laporan
comprehensive keuangan secara comprehensive
MODUL 14
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan mampu:

1. Memahami kegiatan analisis.


2. Memahami dan menganalisis teknik analisis laporan keuangan komprehensif.
3. Memahami dan menganalisis teknik analisis laporan keuangan biasa.
4. Memahami dan menganalisis rasio keuangan.
5. Menjelaskan kelemahan analisis laporan keuangan.

Materi Pembahasan:

1. Pendahuluan
2. Kegiatan Analisis
3. Teknik Analisis Laporan Keuangan Komprehensif
4. Teknik Analisis Laporan Keuangan Biasa

5. Rasio Laporan Keuangan

6. Kelemahan Analisis Laporan Keuangan

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 http://www.mercubuana.ac.id
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang


telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi
manajemen dalam memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan.
Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer
dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.
Kebebasan dalam memilih metode ini, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laporan
keuangan yang berbeda-beda di setiap perusahaan. Karena aktivitas perusahaan yang
dilingkupi dengan ketidakpastian maka penerapan prinsip konservatisme menjadi salah satu
pertimbangan perusahaan dalam kaitannya dengan akuntansi dan laporan keuangannya.
Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih
lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang
tertinggi. Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan
menghasilkan angka-angka pendapatan dan aset cenderung rendah, serta angka-angka
biaya cenderung tinggi. Akibatnya, laporan keuangan akan menghasilkan laba yang terlalu
rendah (understatement). Kecenderungan seperti itu terjadi karena konservatisme menganut
prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya.
Secara tradisional, konservatisme dalam akuntansi dapat diterjemahkan melalui pernyataan
tidak mengantisipasi keuntungan, tetapi megantisipasi semua kerugian (Watts, 2003a)

Untuk menjalankan sebuah usaha di butuhkan perencanaan dan perlunya


menganalisis laporan keuangan agar dapat berjalan dengan baik. Analisis adalah proses
perencanaan yang terdiri beberapa bagian atau komponen yang saling berhubungan atau
berkesinambungan agar mendapatkan pengertian yang berupa sumber informasi yang tepat
serta memiliki pemahaman arti keseluruhan. Salah satu analisis itu adalah analisis laporan
keuangan.

Laporan keuangan merupakan data keuangan dari suatu perusahaan dari suatu
perusahaan sampai seberapa jauh aktivitas perusahaan dan bagaimana tingkat
keberhasilan perusahaan selama satu tahun. Untuk itu Laporan keuangan yang disajikan
perusahaan harus transparan, wajar, mudah dipahami dan dapat diperbandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 http://www.mercubuana.ac.id
Laporan keuangan terdiri dari Neraca dan Laporan laba rugi. Neraca adalah laporan
yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal yang dimiliki suatu perusahaan
pada periode tertentu. Neraca ini dapat disusun setiap saat serta merupakan hasil dari
situasi posisi keuangan perusahaan. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan
penghasilan dari aktivitas suatu perusahaan pada periode tertentu.

Agar sebuah usaha bekerja secara efisien dibutuhkan analisis laporan keuangan,
salah satu metode anlisis laporan keuangan adalah analisis horizontal (dinamis) atau
analisis trend yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan
untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan
kecenderungannya. Analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang
berbeda yang bergerak dari tahun ke tahun.

2. KEGIATAN ANALISIS

Kegiatan yang lazim dilakukan dalam analisis laporan keuanga dari berbagai teknikadalah sebagai berikut:
1. Menghitung rasio, indeks, perbedaan, kenaikan, penurunan atau persentase
2. Membandingkan laporan keuangan baik dengan menggambarkan, membuatkan indeks,membuat
angka asli. Angka ini dibandingkan dengan periode sebelumnya, perusahaansejenis dan industry
rata-rata.
3. Menilai angka-angka: kenaikan, penurunan, perbedaab dengan lainnya dll.
4. Menganalisis hubungan satu sama lain.
5. Menghubungkan antara satu data dengan data lain baik antara data kuantatif dengandata kualitatif.
6. Menggunakan model atau rumus-rumus tertentu dengan menggunakan metodeinterpelasi,
mengujinya sekaligus melihat hasilnya dan membandingkannya dengankenyataan yang terjadi.

3. TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPREHENSIF

1. Menilai keandalan laporan dan periode laporannya


Yaitu sejauh mana laporan keuangan yang akan dianalisis dapat dipercaya.

2. Lakukan analisis perubahan modal kerja atau arus kas


Analisis laporan perubahan modal kerja atau arus kas ini sebagian dilakukan dengan melalui
penelusuran kembali transaksi perusahaan, dengan demikian dalam menyusun laporan

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 http://www.mercubuana.ac.id
modal kerja perusahaan sekaligus dapat melakukan analisis laporan keuangan dua periode.
Analisis ini banyak membantu mengetahui kesalahan pembukuan.

3. Membuat laporan konsolidasi


Dalam menyusun laporan konsolidasi maka akan dapat ditelusuri transaksi antara
perusahaan sehingga akan kelihatan atau kemungkinan kesalahan- kesalahan.

4. Mereview inter related account.


Maksudnya adalah perkiraan yang saling berkaitan antara pos satu dengan pos lain.
Misalnya pos utang dengan pos penjualan kredit. Hal ini sangat bermanfaat dalam menilai
kondisi keuangan perusahaan dan ketelitiannya.

5. Penggunaan segmen bisnis perusahaan yang dianalisis


Yaitu seseorang yang dapat mengenal bidang usaha tertentu secara mendalam dapat
menilai kewajaran suatu laporan keuangan dibandingkan dengan yang belum mengetahui
jenis bisnis.

6. Meneliti lebih mendalam beberapa transaksi yang bersifat :


Related parties transaction (hubungan istimewa), transaksi ini adalah transaksi yang terjadi
antara perusahaan atau individu. Misalnya transaksi antara perusahaan dengan direksi
komisaris cabang.

7. Menghitung dan menafsirkan rasio keuangan lazim, kemudian rasio ini


dibandingkan dengan situasi :
a. Ekonomi Internasional

b. Ekonomi nasional

c. Rasio rata-rata industri atau bisnis

d. Rasio periode demi periode

e. Rasio standar atau budget

8. Memahami metode dan cara penyusunan analisis laporan keuangan.


Dengan memahami dan menguasai cara dan metode penyusunan suatu laporan keuangan
maka secara otomatis dapat menganalisis laporan keuangan dan mengerti kesalahan yang
dikandungnya.

9. Menilai laporan akuntan

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 http://www.mercubuana.ac.id
Dengan melihat hasil laporan akuntan maka dapat menilai laporan keuangan dari hasil audit
akuntan, memahami opini akuntan, prosedur akuntansinya dan teknik pemeriksaan yang
dilakukannya.

10. Menguasai konsep dan teknik analisis laporan keuangan, filosofi rasio, tujuan dan
kegunaannya.
Sebagaimana diketahui konsep analisis ini adalah memaksimalkan informasi yang terdapat
di dalam laporan keuangan, untuk itu maka perlu menggunakan beberapa teknik analisis
laporan keuangan.

11. Memahami prinsip dan kebijakan akuntansi.


Prinsip dan kebijakan akuntansi menentukan isi laporn keuangan yang menjadi objek
analisis. Perbedaan standar yang dianut akan menimbulkan perbedaan laporan keuangan.
Oleh karena itu, harus menguasai prinsip dan kebijakan akuntansi yang dianut.

12. Memahami situasi yang dihadapi perusahaan.


Yang harus dipahami adalah bidang usaha, jenis industri, sejarah perusahaan, resiko yang
mungkin dihadapi, gaya manajemen, pemilik dan prospek industri yang bersangkutan.

13. Tujuan disusunnya laporan keuangan.


Di indonesia sering terjadi laporn keuangan yang disusun untuk tujua yang berbeda, ada
laporan keuangan yang disusun untuk kepentingan pajak, bank, persero dan lain-lain.
Laporan keuangan yang disusun untuk bank biasanya bersifat optimis cenderung over
stated, sedangkan laporan keuangan yang disusun untuk kepentingan pajak sering pesimis
atau understated.

14. Bentuk perusahaan.


Laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan yang go public akan lebih diyakini
dibandingkan dengan yang bukan go public.

15. Sistem pengawasan di perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan.


Laporan keuangan yang dibuat dalam suatu perusahaan yang sistem akuntansinya tertata
dengan baik dengan sistem pengawasan internal yang baik akan lebih diyakini dan lebih
lengkap dibandingkan dengan laporan yang dibuat dari situasi internal kontrol yang lemah.

16. Ketaatan kepada peraturan maupun agama.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 http://www.mercubuana.ac.id
Laporan keuangan yang dibuat dari suatu perusahaan yang dikomandoi oleh manajemen
yang relatif taat pada peraturan dan atau agama relatif lebih diyakini daripada manajemen
yang kurang taat pada norma agamanya.

17. Menilai kualitas comparability.


Yaitu perbandingan jika laporan keuangan dibandingkan maka manfaat perbandingan itu
hanya diperoleh jika dasar penyusunan masing-masing periode yang diperbandingkan
sama.

4. TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BIASA

Untuk memperoleh ukuran-ukuran, hubungan, ataupun informasi lainnya yang dapat


digunakan untuk menilai posisi keuangan perusahaan dan membantu proses pengambilan
keputusan maka Anda perlu melakukan analisa laporan keuangan. Dalam melakukan
analisa laporan keuangan terdapat beberapa teknik, berikut ini 4 metode yang dapat Anda
pilih.
a. Metode Komparatif
Metode komparatif atau perbandingan digunakan dengan cara menggunakan angka-angka
di laporan keuangan dan membandingkan dengan angka-angka yang ada di laporan
keuangan tahun sebelumnya. Dengan cara lain, Anda dapat membandingkan masing-
masing pos laporan keuangan yang relevan atau data yang signifikan. Sehingga metode ini
juga dikenal dengan istilah metode analisis rasio.
b. Metode Analisis
Metode menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun, dan
kemudian menggambarkan tren/grafiknya. Oleh karena itu, pada metode ini di butuh kan
bantuan pengetahuan statistik. Misalnya, seperti menggunakan rumus program linier y = a +
bx. Teknik tren dapat digunakan untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa depan
dengan menggunakan data historis.
c. Metode Common Size Financial Statement
Metode ini merupakan metode analisis yang menjadikan laporan keuangan dalam bentuk
presentasi. Adapun presentasi yang dibuat biasanya berkaitan dengan jumlah yang bernilai
penting. Misalnya aset pada neraca, penjualan pada laporan laba/rugi.
d. Metode Index Time Series
Metode ini dihitung dengan cara menggunakan laporan keuangan dijadikan sebagai indeks
dan dipilih sebagai tahun dasar. Biasanya tahun dasar yang dipilih/ditetapkan diberi indeks
100. Untuk menghitungnya, dapat digunakan rumus berikut:

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 http://www.mercubuana.ac.id
Indeks tahun N = angka laporan tahun N x 100%
Angka dasar

Untuk melakukan analisis laporan keuangan, hal penting yang harus Anda miliki adalah
laporan keuangan yang baik dan benar. Anda dapat menggunakan software akuntansi untuk
membuat laporan keuangan dengan cepat dan tepat. Jurnal adalah software akuntansi yang
dapat membantu Anda membuat laporan keuangan dan mengelola keuangan bisnis Anda
dengan instan.

5. RASIO LAPORAN KEUANGAN

Rasio laporan keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dengan pos lain yang
memiliki hubungan signifikan (berarti). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan
hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Adapun rasio keuangan yang popular
adalah :

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam


menyelesaikan semua kebutuhan jangka pendek. Adapun yang termasuk dalam
rasiolikuiditas adalah :

1. Rasio Lancar adalah kemampuan untuk membayar kewajiban yang segera harus
dipenuhi denganaktiva lancar. Apabila rasio lancar ini 1 : 1 atau 100 %, berarti aktiva
lancar dapat menutupi semua hutang lancar.
2. Rasio Cepat (Quick ratio), Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang
paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka semakin
baik, rasio ini disebut juga dengan acid test ratio. Angka rasio ini tidak harus 100 %
atau 1 : 1.
3. Rasio Kas atas Aktiva Lancar, Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas dibandingkan
dengan total aktiva lancar.
4. Rasio Kas atas Hutang Lancar, Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas yang dapat
menutupi hutang lancar.
5. Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva, Rasio ini menunjukan porsi aktiva lancar atas
total aktiva.
6. Aktiva Lancar dan Total Hutang, Rasio ini menunjukan porsi aktiva lancar atas total
kewajiban perusahaan.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 http://www.mercubuana.ac.id
2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban


jangka panjang atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio
solvabilitas antara lain :

1. Rasio Hutang atas Modal.

Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-
hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik.

2. Debt Service Ratio.

Rasio ini menggambarkan sejauh mana laba setelah dikurangi bunga dan penyusutan serta
biaya nonkas dapat menutupi kewajiban bunga dan pinjaman. Semakin besar rasio ini
semakin besar perusahaan dapat menutupi semua hutang-hutangnya.

3. Rasio Hutang atas Aktiva.

Rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva, lebih besar rasionya
maka lebih aman, supaya aman porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil.

3. Rasio Profitabilitas.

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua
kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio. Rasio profitabilitas antaralain :

1. Profit Margin.
Angka ini menunjukan berapa besar presentase pendapatan bersih yang diperoleh
dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
2. Return On Total Assets. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh
perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.
3. Return On Investment. Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih
bila diukur dari modalpemilik. Semakin besar maka akan semakin baik.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 http://www.mercubuana.ac.id
4. Operating Ratio. Menunjukan biaya operasi per rupiah penjualan, semakin besar
rasio ini berarti semakin buruk.
4. Rasio Aktivitas.

Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan


operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Rasio ini
menunjukan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan
cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka dapat diketahui tingkat
efisiensi perusahaan dalam industri. Yang termasuk dalam rasio ini adalah :

1. Receivable Turn Over

Rasio ini menunjukan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar semakin baikkarena
penagihan piutang dilakukan dengan cepat.

2. Inventory Turn Over.

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksinormal.
Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan
cepat.

3. Fixed Asset Turn Over.

Rasio ini menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar jika diukur dari nilai penjualan.
Semakin tinggi rasio ini semakin baik artinya kemamapuan aktiva tetap menciptakan
penjualan tinggi.

4. Total Asset Turn Over.

Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengandengan
kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi
rasio ini semakin baik.

5. Periode Penagihan Piutang.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 http://www.mercubuana.ac.id
Angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan melakukan penagihan piutang. Semakin
pendek periodenya semakin baik. Rasio ini sejalan dengan informasi yang digambarkan
receivable turn over.

6. TAHAP-TAHAP ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1. Mengenal Perusahaan
a. Mengenal industri dimana ia beroprasi dibidang usaha
b. Manajemen komisaris pemilik
c. Sejarah
d. Filosofi, budaya dan misi
2. Menguasai Situasi Ekonomi
a. Situasi industri yang bersangkutan
b. Situasi ekonomi nasional
c. Situasi ekonomi internasional
3. Menilai Reability Terhadap Laporan Keuangan
a. Apakah diaudit atau tidak
b. Tujuan laporan keuangan disusun
c. Siapa akuntan publik
d. Apa bunya pendapatnya
4. Menilai akurasi laporan keuangan
a. Format, isi, istilah, penyajian, matematik
b. Menyusun laporan arus kas
c. Membuat laporan konsolidasi jika belum
d. Mereview pos yang berhubungan atau transaksi yang berkaitan
e. Menilai transaksi hubungan istimewa
5. Membaca Informasi Laporan Keuangan Secara Eksplisit
a. Aset (Aktiva lancar, tetap, dan aktiva lain)
b. Utang (jangka pendek dan jangka penjang)
c. Modal saham
d. Penghasilan
e. Biaya (produksi, penjualan, umum, dan administrasi)
f. Membuat laporan common size

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 http://www.mercubuana.ac.id
6. Menganalisis hubungan antar pos laporan keuangan,menguak informasi implisit dengan
cara:
a. Perbandingan antara aktiva lancar : utang lancar-likuiditas
b. Utang dengan modaldan aset (solvabilitas dan leverage)
c. Laba dengan pos lainnya (rentabilitas)
d. Turn over persediaan, penagihan (aktivitas)
e. Duppon analisis
f. Gross profit method
g. Break even analysis
h. Common size
7. Melihat Trend Growth
a. Kenaikan atau penurunan periodik semua pos penting (pertubuhan)
b. Menyusun laporan time series
c. Penggunaan angka indeks
d. Common size yang diperbandingkan
8. Melakukan analisis perbandingan
a. Perbandingan Internal
· Antar periode
· Antar devisi cabang
· Dengan budget
b. Perbandingan exsternal
· Peasing
· Perusahaan terbaik
· Industri avarage industrial norm
9. Menilai Komposisi Arus Kas
a. Analisis Kas Sumber dan Penggunaan kass
· Operasi
· Investasi
· Pembiayaan
b. Analisis Modal Kerja
10. Melakukan Evaluasi Fakta dan Kualitas Perusahaan Dari Hasil analisis
a. Khusus
b. Umum
11. Melakukan Prediksi atau Proyeksi
a. Z-score
b. Cash Flow
12. Kesimpulan dan Saran

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 http://www.mercubuana.ac.id
a. Kesimpulan
b. Saran
· Perbaikan
· Pertahanan
· Tingkatan

7. KELEMAHAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang
telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya
sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari taksiran dan berbagai
pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula, penerapan
prinsip akuntansi terhadap suatu fakta pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal
ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian; bila
terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu
pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang
paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai
laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi-
informasi yang dihasilkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan
variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar
perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan
umumnya diabaikan.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Subramanyam, K.R, dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan.Jakarta:Salemba


Empat

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai