Pertemuan 7 - Analisis Laporan Keuangan
Pertemuan 7 - Analisis Laporan Keuangan
Pertemuan 7 - Analisis Laporan Keuangan
MAKALAH
Disusun oleh
KELAS : A
JURUSAN AKUNTANSI
CIMAHI
2018
ii
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam memahami Analisis Laporan Keuangan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Mohon maaf apabila dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
iii
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Analisis Ratio...................................................................................................................3
2.2 Analisis Arus Kas Dan Analisis Lainnya.........................................................................6
2.3 Business Modeling.........................................................................................................10
2.4 Planning Tools................................................................................................................14
2.5 Capital Budgeting...........................................................................................................16
BAB III....................................................................................................................................22
SIMPULAN............................................................................................................................22
Kesimpulan...........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
Y
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang. Analisis terhadap laporan
keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat keuntungan
dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut diperlukan beberapa
tolak ukur. Analisis yang biasa dipakai adalah rasio atau indeks yang merupakan
perbandingan di antara data-data keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan alat
utama yang dapat digunakan dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan.
Melalui analisis rasio dapat dihasilkan pengukuran dalam bentuk rasio atau relatif
dan bukan dalam angka yang absolut. Dengan demikian dapat mempermudah dalam
melihat perubahanperubahan yang terjadi, apakah menunjukkan arah yang tetap,
meningkat atau bahkan menurun. Faktor-faktor yang paling utama untuk mendapatkan
perhatian analisis adalah tingkat likuiditas, profitabilitas atau rentabilitas, solvabilitas dan
aktivitas. Likuiditas dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Profitabilitas dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Solvabilitas
dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang. Aktivitas dapat mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan
dalam menggunakan sumber dayanya.
1.2 Rumusan Masalah
i
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Analisis ratio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk
menilai kinerja dan status suatu perusahaan. Input dasar untuk analisa rasio keuangan adalah
laporan rugi laba dan neraca pada suatu periode tertentu yang akan dievaluasi. Rasio
merupakan alat untuk menyatakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari, dalam hal ini
adalah kondisi financial perusahaan. Analisa ratio digunakan untuk membandingkan berbagai
perkiraan dalam kategori berbeda, yaitu perkiraan antara perkiraan satu dengan yang lainnya,
baik perkiraan antar R/L, maupun R/L dengan neraca.
Analisa rasio tidak hanya menggunakan rumus terhadap data keuangan, tetapi juga
mengintrepretasikan nilai rasio tersebut dengan menggunakan beberapa analisa, yaitu:
c. Analisa gabungan
Pendekatan yang lebih informatif terhadap analisa rasio adalah gabungan dari analisa
antar perusahaan dan analisa deret berkala. Dalam analisa gabungan terdapat kaitan antara
analisa retio perusahaan dengan trend dari industri. Pada umumnya semakin rendah ratio
mencerminkan rata-rata penagihan perusahaan semakin baik.
Dengan menggunakan hasil analisis rasio, dapat mengetahui kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan (strength dan weakness) perusahaan pada masa lalu sebagai dasar
penetapan strategi pada masa datang. Artinya, tujuan analisis adalah untuk mengetahui posisi
keuangan pada masa lalu dan sekarang yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan tentang kebijakan masa datang.
5. Rasio pasar, diterapkan untuk perusahaan yang telah go public dan mengukur
kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai terutama pada pemegang saham dan
calon investor. Rasio pasar mencerminkan penilaian pemgang saham dari segala aspek
atas kinerja masa lalu perusahaan dan harapan kinerja di masa yang akan datang.
a. Earning per share, menunjukkan jumlah pendapatan bersih yang tersedia untuk
pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
b. Price earning ratio, rasio antara harga pasar saham dengan laba per lembar saham.
Jika rasio ini lebih rendah dari pada rasio industri sejenis, bisa merupakan indikasi
bahwa investasi pada saham perusahaan ini lebih beresiko daripada rata -rata industri.
Rasio harga pasar pada umumnya digunakan untuk melihat saham perusahaan dan
mengukur jumlah uang dimana investor bersedia membayar untuk setiap rupiah
pendapatan perusahaan. Besarnya rasio harga pasar menunjukkan tingkat kepercayaan
investor terhadap kinerja perusahaan di masa depan.
c. Market to book value, perbandingan antara nilai pasar saham dengan nilai buku
saham, juga merupakan indikasi bahwa para investor menghargai perusahaan. Ratio
harga pasar per nilai buku menunjukkan bagaimana penilaian investor terhadap
kinerja perusahaan. Ratio ini menghubungkan nilai pasar saham perusahaan terhadap
nilai buku atau nilai akutansi. Untuk menghitungnya pertama harus dihitung nilai
buku per lembar saham biasa.
Niali buku per lembar saham biasa = Ekuitas saham biasa
Jumlah lembar saham biasa yang beredar
2.2 Analisis Arus Kas Dan Analisis Lainnya
Analisis arus kas ini juga merupakan suatu upaya untuk dapat menginterpretasi
laporan arus kas sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan para
stakeholder perusahaan. Berbagai teknik dan metode yang dapat digunakan dalam
menganalisis arus kas perusahaan meliputi: analisis horizontal, analisis vertikal (analisis
common-size), analisis cross-section, dan analisis rasio keuangan.
Sebagaimana telah diketahui bahwa laporan arus kas serta laporan keuangan lainnya
hanya menyajikan data sehingga belum dapat memberikan informasi yang berarti bagi
para stakeholder. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik atau metode guna melakukan
interpretasi dan analisis terhadap posisi arus kas. Dalam melakukan analisis arus kas
perusahaan dapat digunakan beberapa metode antara lain: analisis horizontal, analisis
vertikal atau analisis common-size, analisis cross-section, serta analisis rasio.
Analisis vertikal merupakan suatu teknik atau metode yang membandingkan arus kas
dari ketiga aktivitas bisnis perusahaan untuk periode. Ketiga aktivitas bisnis perusahaan
yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan saling terkait satu
sama lain. Pada Analisis vertikal ini dapat digunakan metode common-size yang
menggambarkan keseimbangan arus kas masuk dan arus kas keluar antara ketiga
aktivitas bisnis tersebut.
Penggunaan analisis cross-section pada analisis arus kas pada dasarnya mencakup
seluruh aspek laporan arus kas yang dapat diperbandingkan dengan perusahaan lain atau
rata-rata industri. Namun demikian, untuk lebih memudahkan melakukan analisis maka
ruang lingkup analisis dibatasi pada aspek-aspek utama saja, seperti nilai sub total setiap
aktivitas bisnis atau nilai akhir keseluruhan arus kas perusahaan.
Untuk menghitung rasio kecukupan arus kas sebagaimana ditunjukkan persamaan di atas
menggunakan data tiga tahun dalam rangka meminimalisir pengaruh siklis. Namun
demikian, apabila data tidak tersedia tiga tahun maka untuk kepentingan tertentu dapat
menggunakan data dua tahun.
5. Rasio re-investasi kas
Rasio re-investasi kas (RRK) atau cash reinvestment ratio (CRR) merupakan suatu
teknik analisis yang mengukur seberapa besar investasi dalam aktiva yang
menggambarkan arus kas operasi yang ditahan dan diinvestasikan kembali dalam
perusahaan untuk mengganti aktiva dan mendukung pertumbuhan operasi perusahaan.
Semakin besar nilai rasio ini maka semakin baik bagi perusahaan. Untuk menghitung
rasio re-investasi kas (RRK) dapat digunakan rumus pada persamaan :
Pemodelan bisnis atau business modeling adalah studi tentang organisasi atau
bagaimana sebuah organisasi menciptakan, menawarkan dan menangkap nilai (value).
Ketika kita sedang melakukan pemodelan bisnis, kita sedang menguji struktur
organisasi, memperlihatkan peranan-peranan di dalam organisasi, dan bagaimana
mereka terhubungkan satu dengan yang lainnya. Juga menguji aliran kerja (work flow)
dalam organisasi, proses utama di dalam organisasi, bagaimana mereka bekerja,
seberapa efektif dan efisien cara kerja yang mereka lakukan. Demikian juga akan
dilakukan pengujian entitas yang ada di luar organisasi, individu atau oerusahaan lain
yang saling berhubungan dengan bisnis organisasi.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membangun pemodelan bisnis antara lain:
Mengidentifikasi aktor bisnis dan pekerja bisnis
Mengidentifikasi use case bisnis
Membuat diagram use case bisnis
Membuat aliran kerja (work flow)
Konsep pemodelan bisnis, antara lain:
1. Aktor bisnis
Actor Bisnis Adalah seorang atau business actor adalah seorang atau sesuatu yang ada di
luar organisasi dan berinteraksi dengan organisasi yang terlibat dalam kegiatan bisnis
organisasi.
2. Pekerja bisnis
Pekerja bisnis atau bussines worker adalah suatu peranan di dalam organisasi, bukan
posisi. Pemodelan pekerja bisnis digunakan untuk memahami peranan di dalam bisnis dan
bagaimana peran tersebut berinteraksi dengan proses bisnis organisasi.
3. Use Case bisnis
Use case bisnis dan bussines use case adalah model yang digunakan untuk
menggambarkan proses bisnis organisasi.
4. Relasi Asosiasi (Association)
Relasi asosiasi adalah relasi antara aktor bisnis atau pekerja bisnis dan use case bisnis. Ia
mengidentifiaksikan bahwa aktor atau pekerja bisnis tertentu berkomunikasi terhadap
fungsionalitas yang disediakan dalam use case bisnis.
5. Relasi Generalisasi (Generalization)
Relasi Generalisasi digunakan ketika ada dua atau lebih aktor bisnis, pekerja bisnis atau
use case bisnis yang sangat serupa.
6. Entitas bisnis
Entitas bisnis adalah objek yang digunakan oleh organisasi utnuk melakukan aktivitas
bisnis atau yang organisasi hasilkan saat melakukan aktifitas bisnis.
7. Diagram Use Case bisnis
Diagram use case bisnis menunjukkan interaksi antara use case bisnis, aktor bisnis, dan
pekerja bisnis dalam sebiah organisasi.
8. Diagram Aktivitas
Diagram aktivitas adalah sebuah cara untuk memodelkan aliran kerja dari use case bisnis
dalam bentuk grafik.
9. Unit Organisasi
Unit organisasi dapat diartikan sebagai kumpulan pekerja bisnis atau elemen-elemen
pemodelan bisnis lainnya. Mekanisme ini dapat digunakan untuk mengelompokkan
model-model bisnis.
1. Value Proposition
Value Proposition adalah alasan mengapa sekelompok pelanggan memilih suatu
nilai manfaat tertentu yang ditawarkan bila dibandingkan dengan nilai manfaat yang
ditawarkan perusahaan lain. Value Propositions yang ditawarkan bisa sama dengan
yang lain namun beda atribut dan fitur atau bisa juga sebuah penawaran yang baru
yang lebih inovatif . Menjelaskan mengenai penawaran produk dan jasa/layanan
yang mempunyai keunggulan/nilai lebih (value) yang akan diberikan kepada
segmen konsumen baik bersifat kuantitatif (harga dan efisiensi) maupun kualitatif
(pengalaman konsumen). Keunggulan/nilai lebih (value) yang ditawarkan dapat
berupa produk baru, mutu produk/jasa yang lebih baik, desain yang unik, status atau
brand, harga yang lebih murah/kompetitif, kemudahan akses dan lain-lain.
2. Customer Segments
Customer segments adalah pembagian kelompok yang terdiri dari orang-orang atau
organisasi yang ingin dibidik oleh perusahaan. Segmen konsumen yang akan
dilayani yaitu kelompok/group konsumen atau organisasi yang berbeda-beda yang
ingin disasar dan dilayani oleh perusahaan
Jenis-jenis segmen, misalnya:
Mass Market (konsumen massal), tidak ada segmen khusus yang disasar oleh
perusahaan. Kriteria produk/jasa disediakan untuk semua dengan
mempertimbangkan umumnya konsumen yang disasar mempunyai keinginan
yang umumnya sama, contohnya: produk elektronik.
Niche Market: yaitu segmen konsumen yang mempunyai
kebutuhan/karakteristik khusus misalnya: supplier dengan prinsipal
automotive
Segmented: Segmen konsumen khusus yang mempunyai kriteria lebih
spesifik. misalnya berdasarkan jenis kelamin, usia, pendapatan dan lain-lain,
misalnya: jam tangan, dll.
dan kelompok pelanggan yang mampu membayar akan semua hal tersebut diatas
3. Channels
Channels menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan mengkomunikasikan dan
mendeliver nilai proposisi tertentu yang ditawarkan ke sebuah kelompok pelanggan
Channels adalah “touch point” sebuah organisasi dengan pelanggan yang berperan sangat
penting dalam membangun customer experience.
Beberapa Fungsi Channels:
Membangun awareness diantara pelanggan tentang penawaran sebuah produk
atau jasa
Bagaimana membantu pelanggan memilih Value Proposition dari sebuah
perusahaan
4. Customer Relationship
Cara menjaga hubungan baik dengan customer atau bagaimana perusahaan/organisasi
membangun hubungan target konsumen.
Tujuan Customer Relationship adalah:
- Akuisisi pelanggan baru
- Mempertahankan pelanggan lama
- Meningkatkan penjualan ke pelanggan lama
5. Revenue Streams
7. Key Activities
8. Key Partnerships
9. Cost Structure
Menentukan Sasaran
Menentukan Standar
Menentukan Penjadwalan
Tujuh Alat Manajemen dan Perencanaan (Seven Management dan Planning Tools) ini
diantaranya adalah :
4. Matrix Diagram
Matrix Diagram menunjukan hubungan antara 2,3 atau 4 kelompok informasi
sehingga dapat memberikan informasi tentang kondisi hubungan tersebut seperti kekuatan
hubungan, pengukuran dan peranan dari berbagai individu.
Process Decision Program Chart atau PDPC ini merupakan alat perencanaan yang
digunakan untuk merincikan tugas-tugas ke dalam bentuk Hirarki atau Diagram Pohon (Tree
Diagram). Process Decision Program Chart (PDPC) mengidentifikasikan resiko, konsekuensi
kegagalan dan tindak kontigensi yang harus dilakukan.
2.5 Capital Budgeting
Capital Budgeting adalah proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang
yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan yang merupakan keseluruhan
proses analisis proyek-proyek yang pengembangannya diharapkan akan berlanjut lebih
dari 1 tahun dan menentukan proyek mana yang akan dimasukkan dalam capital budget.
Capital Budgeting menunjukan kepada keseluruhan proses pengumpulan, pengevaluasian,
penyeleksi dan penentuan alternative penanaman modal yang akan memberikan
penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari setahun (capital
expenditure).
Proses Capital Budgeting terdiri dari 5 langkah yang saling berkaitan, yakni:
1) Pembuatan Proposal
Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam sebuah organisasi bisnis.
Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa
uang tunai untuk beberapa proposal yang diadopsi.
Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam rangka mencapai
tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting serta mengevaluasi
kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan
menjadi sebuah cash flow yang sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat
diaplikasikan untuk cash flow tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi.
Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah
analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang
ditujukan untuk para pengambil keputusan.
3) Pengambilan Keputusan
Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang modal
menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan penganggaran.
Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran barang modal sesuai
dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan
akhir untuk sejumlah tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.
4)Implementasi
Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap implementasi segera
dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran dibuat dan pembayaran langsung
dilaksanakan. Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang
ketat.
Jenis Proyek
a. Accept-reject Approach
Meliputi pengevaluasian proposal capital expenditure untuk menentukan apakah proposal-
proposal tersebut dapat diterima atau tidak.Pendekatan ini cukup sederhana karena hanya
membandingkan criteria yang dimiliki oleh masing-masing proposal dengan criteria
minimum yang sudah ditetapkan sebelumnya.Pendekatan ini akan sangat sesuai untuk
perusahaan-perusahaan yang mempinyai dana yang tidak terbatas.
b. Ranking Approach
Meranking proyek-proyek berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan
sebelumnya,misalnya,proyek-proyek akan diranking berdasarkan rate of returnny amasing-
masing.Proyek dengan rate of return tertinggi akan diranking nomor 1 dan yang rate of
returnnya terendah akan ditetapkan di urutan terakhir.
a. Payback Period
Periode pengembalian merupakan banyaknya tahun yang dibutuhkan untuk
mengambalikan pengeluaran kas yang pertama dari proyek penganggaran modal. Kriteria ini
mengukur seberapa cepat proyek ini akan mengembalikan biaya investasi awalnya, ini
berkaitan dengan arus kas bebas, yang mengukur waktu yang sebenarnya dari suatu manfaat,
bukan keuntungan akuntansi.
Kriteria:
Jika hanya ada 1 usulan,pilih yang umurnya kurang dari umur investasi
Jika lebih dari 1 usulan,apabila usulan tersebut adalah mutually exclusive,maka yang
diterima adalah yang umurnya kurang dari umur investasi dan terendah; sedangkan
apabila usulan tersebut bersifat independent,maka yang diterima adalah yang umurnya
kurang dari umur investasi.
b. Discounted Payback Period
Suatu metode untuk menentukan berapa lama suatu investasi akan kembali dengan
mendiskontokan cash inflow sebesar cost of capital (COC). Periode pengembalian diskonto
yaitu banyaknya tahun yang diperlukan untuk mengembalikan pengeluaran awal dari arus kas
bebas yang didiskontokan.
Tolak, bila pengembalian diskonto > periode pengembalian diskonto maksimum yang
dapat diterima.
Kerugian :
Mengabaikan arus kas bebas yang terjadi setelah periode pengembalian diskonto.
Keunggulan :
Kriteria:
Kriteria:
Jika ada lebih dari 1 usulan, apabila mutually exclusive,yang diterima adalah yang
IRR > COC dan tertinggi,dan apabila independent, yang diterima adalah yang IRR >
COC
Suatu cara dalam mengatasi konflik NPV dan IRR(untuk proyek yang mutually exclusive)
dan mengatasi kelemahan IRR dibanding NPV (meniadakan IRR ganda).
f. Profitability Index/Cost Benefit Ratio
Indeks Profitabilitas adalah rasio antara nilai sekarang dan arus kas bebas masa depan
terhadap pengeluaran awal.
Kriteria:
Kekurangan :
Membutuhkan pikiran jangka panjang terinci dari arus kas bebas proyek
Keunggulan :
SIMPULAN
Kesimpulan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta
unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang. Analisis keuangan sangat
penting untuk diterapkan dalam sistem suatu perusahaan. Karena dengan menggunakan
analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang
dicapai perusahaan dalam suatu periode.
DAFTAR PUSTAKA
http://gudangilmusyariah.blogspot.com/2015/03/pengertian-capital-budgeting.html
https://julrahmatiyalfajri.wordpress.com/2014/12/22/anggaran-modal-capital-budgeting/
https://www.produksielektronik.com/tujuh-alat-manajemen-perencanaan/
http://ziajaljayo.blogspot.com/2011/12/akuntansi-sebagai-alat-perencanaan-dan.html?m=1
http://dwiretno.lecture.ub.ac.id/files/2009/10/analisa-ratio.doc
https://www.scribd.com/document/337598098/MAKALAH-Bisnis-Modeling-Jeri
23