Hukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
2. Unsur administrasi
Sarana administratif dapat ditegakkan dengan kemudahankemudahan pengelolaan
lingkungan, terutama di bidang keuangan,seperti keringanan bea masuk alat-alat
pencegahan pencemaran dankredit bank untuk biaya pengelolaan lingkungan dsb.
Penindakan represif oleh penguasa terhadap pelanggaran peraturan perundang-
undangan lingkungan administratif pada dasarnya bertujuan untuk mengakhiri secara
langsung keadaan terlarang itu.
Sanksi administrasi terutama mempunyai fungsi instrumental, yaitu pengendalian
perbuatan terlarang. Di samping itu, sanksi administrasi terutama ditujukan kepada
perlindungan kepentingan yang dijaga oleh ketentuan yang dilanggar tersebut. Beberapa
jenis sanksi administrasi penegakan Hukum Lingkungan administratif adalah:
3. Unsur perdata
Mengenai hal ini perlu dibedakan antara penerapan hukum perdata oleh instansi
yang berwenang melaksanakan kebijaksanaan lingkungan dan penerapan hukum perdata
untuk memaksakan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan.
Misalnya: penguasa dapat menetapkan persyaratan perlindungan lingkungan terhadap
njualan atau pemberian hak membuka tanah ("erfpacht") atas sebidang tanah. Selain itu,
terdapat kemungkinan "beracara singkat" ("kortgeding") bagi pihak ketiga yang
berkepentingan untuk menggugat kepatuhan terhadap undang-undang dan permohonan
agar terhadap larangan atau keharusan dikaitkan uang paksa ("injunction"). Gugatan
ganti kerugian dan biaya pemulihan lingkungan atas dasar Pasal 20 ayat (1) dan ayat (3)
UULH, baik melalui cara berperkara di pengadilan maupun cara Tim Tripihak masih
menemukan hambatan, sebagaimana telah diuraikan. Gugatan ganti kerugian, dalam
UUPLH diatur pada Pasal 34.
4. Unsur Internasional
Hukum Lingkungan Internasional (modern) baru berkembang setelah perang
dunia II, khususnya setelah Konferensi Stockholm tahun 1972. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah merubah pandangan masyarakat internasional dalam
melihat lingkungan. Timbul kesadaran untuk melestarikan lingkungan Deklarasi
Stockholm yang mengandung banyak asas kebijaksanaan tentang lingkungan, dapat
dipakai sebagai acuan dan sangat bermanfaat terhadap pengembangan hukum
lingkungan nasional dan internasional.
5. Unsur pidana
Delik lingkungan yang diatur dalam Pasal 22 UULH-Pasal 41 dan 42 UUPLH
adalah delik materiel yang menyangkut penyiapan alat-alat bukti serta penentuan
hubungan kausal antara perbuatan pencemar dan tercemar. Hal ini tentu berbeda dengan
pembuktian dalam perumusan delik lingkungan sebagai delik formil seperti yang di
formulasikan pada Pasal 43 dan 44 UUPLH. Tata cara penindakannya tunduk pada
Undang undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Peranan
penyidik sangat penting, karena berfungsi mengumpulkan bahan/alat bukti yang
seringkali bersifat ilmiah. Dalam kasus perusakandan atau pencemaran lingkungan
terdapat kesulitan bagi aparat penyidik untuk menyediakan alat bukti yang sah sesuai
dengan ketentuan Pasal 183 dan Pasal 184 KUHAP.
Kelemahan lain adalah bahwa peningkatan penggunaan racun untuk membuat tanaman
tahan terhadap gangguan serangga atau hama dapat menyebabkan organisme yang
dihasilkan menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotik. Dengan semakin banyaknya
penggunaan teknologi rekayasa genetik maka ini menjadi masalah penting. Cara terbaik
dan murah adalah kembali ke teknologi atau produk organik yaitu tidak menggunakan
racun kimia dalam produksi pertanian atau peternakan sehingga manusia memiliki asupan
makanan dan zat gizi yang sehat.