Adpu4334 Kepemimpinan Tt2 Adne 6 031209557 Febriani Dian Putri
Adpu4334 Kepemimpinan Tt2 Adne 6 031209557 Febriani Dian Putri
Adpu4334 Kepemimpinan Tt2 Adne 6 031209557 Febriani Dian Putri
Nim : 031209557
Total 100
Jawab :
Berbeda dengan perusahaan sipil / swasta yang masih dimungkinkan bagi sang direksi untuk
melakukan kewenangan apapun secara langsung, tanpa mengakibatkan chaos yang kompleks
dalam ketertiban internal organisasi. Untuk organisasi swasta mikro seperti Grup Usaha saja,
sudah mulai tampak berbagai disharmoni antar level pejabat internal perusahaan akibat tidak
menerapkan sistem manajerial layaknya administrasi pemerintahan yang memiliki sistem satu
arah demikian.
Penting juga untuk diperhatikan, kewenangan apa yang ruang lingkup serta batasannya
didelegasikan. Sebagai contoh, kewenangan untuk menerbitkan suatu perizinan didelegasikan
kepada suatu instansi khusus tertentu, maka apakah kewenangan untuk menindak pelaku usaha
yang tidak memiliki izin untuk melangsungkan usaha, juga turut didelegasikan atau tidaknya.
Begitupula dalam ranah vicarious liability, apapun alasannya dalam ranah tanggung jawab
perdata institusi swasta, tetaplah direksi perseroan bertanggung jawab atas setiap perbuatan
hukum bawahannya. Namun dalam konteks hukum administrasi pemerintahan, delegasi
mengakibatkan pemberi delegasi tidak dapat digugat dalam hal terjadinya mal administrasi oleh
instansi vertikal yang diberikan delegasi seolah-olah instansi penerima delegasi tidak memiliki
kewajiban untuk melaporkan pertanggung jawaban kinerja kepada pemberi delegasi.
Contoh lainnya :
Pemberian kewenangan Kepala Daerah atau Head to Head dalam melaksanakan pelayanan publik
dan untuk membuat produk hukum dalam bentuk apapun sesuai dengan tujuan negara. Jadi
kantor pusat atau bupati memiliki tanggung jawab untuk pelimpahan wewenang yang memiliki
telah diterima untuk melaksanakan pelayanan publik yang baik dan aturan yang sesuai.
Referensinya :
BMP ADPU4334 Modul 4 KB 2 hal 4.21
Delegasi Kewenangan Terkait Tanggung Jawab Hukum Administrasi Pemerintahan | LEGAL
KONSULTAN Konsultasi Hukum Online PERDATA PIDANA Pasal Peraturan Tanah
Perusahaan Tenaga Kerja (hukum-hukum.com)
Pengertian Delegasi : Wewenang, Contoh, Komponen, Aspeknya (gurupendidikan.co.id)
2. Peran pembangkit semangat yang saya berikan adalah pujian, yang dapat dilakukan dalam
bentuk Insentif.
Pujian adalah menyatakan sesuatu yang positif tentang seseorang, dengan tulus dan sejujurnya.
Pujian itu adalah sesuatu ucapan yang membuat orang yang mendengarnya merasa tersanjung,
sehingga dapat juga memberikan motivasi kepada orang yang di pujinya. Pujian itu penting
sekali, guna untuk menunjukan betapa kita benar-benar menyukai apa yang di katakan, di
lakukan, atau dicapai oleh seseorang. Pujian membuat orang menjadi lebih baik. Dan,
kemampuan memuji adalah kemampuan yang sangat berguna untuk dikuasai. Orang yang sering
dipuji cepat atau lambat akan belajar untuk memuji orang lain. Kalau kita sering saling memuji,
kita akan lebih bahagia. Dan, kalau kita menjadi orang yang lebih bahagia, kebahagiaan akan
cepat menyebar seperti petir, dan akan menjadikan dunia tempat yang lebih bahagia untuk dihuni.
Insentif adalah kompensasi khusus yang diberikan perusahaan atau seseorang kepada karyawan
di luar gaji atau upah utamanya. Umumnya pemberian insentif ini bertujuan untuk membantu
memotivasi atau mendorong karyawan tersebut lebih giat dalam bekerja dan berusaha untuk terus
memperbaiki prestasi kerja di perusahaan. Jumlah dari insentif biasanya disesuaikan dengan
prestasi atau pencapaian dari karyawan tersebut.
Referensinya :
BMP ADPU4334 Modul 4 KB 3 hal 4.43 s/d hal 4.50
Pujian - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Insentif - Pengertian, Jenis & Contohnya | Tokopedia Kamus
Kenali Apa Itu Insentif, Tujuan Pemberian, dan Manfaatnya Bagi Perusahaan dan Karyawan -
Cermati.com
Mengenal Lebih dalam Insentif serta Tujuan dari Pemberiannya - Akseleran Blog
Sebenarnya gaya kepemimpinan Presiden B.J. Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-
Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J.
Habibie, kebebasan pers dibuka lebar-lebar. Sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar.
Pada saat itu pula peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup
tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Habibie sangat terbuka dalam berbicara. Tetapi
tidak pandai dalam mendengar. Akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat
detailis, suka uji coba tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dalam penyelengaraan negara, Habibie pada dasarnya seorang liberal. Tentu karena sedikit
banyak pengaruh kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat.
Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau memikirkan
resikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak atau
mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan
amarahnya.
Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi untuk menurunkan tensinya. Karakteristik tersebut
diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Habibie digambarkan sebagai
pribadi yang terbuka, namun terkesan mau menang sendiri dalam berwacana dan alergi terhadap
kritik.
Namun, terlepas dari lepasnya Timor Timur, B.J. Habibie, tepat dalam mengambil keputusan
terkait kepentingan dari kesejahteraan rakyat. Ia mengurungkan mimpi besarnya dalam
membangun pabrik pesawat, demi kepentingan kehidupan dan perekonomian rakyat. Padahal,
jika ia mau dan terus memacu egonya, bukan hal sulit saat memegang tampuk kepemimpinan
tertinggi di republik ini, ia melanggengkan mimpi membesarkan IPTN (PT. Dirgantara
Indonesia).
Gaya kepemimpinan B.J. Habibie mengandung unsur-unsur kepemimpinan bisnis modern: di
situlah ia dibesarkan. Namun jelas terlihat juga unsur-unsur ke-Indonesiaannya. Tidak salah lagi,
dengan segala kekuasaannya dalam dunia bisnis internasional modern, ia tetap putera bangsa dan
negaranya. Perpaduan antara ke-Islamannya, nasionalismenya, kedaerahannya, ilmu dan
teknologi serta internasionalnya, kemudian kelugasan bisnisnya, menjadikan BJ Habibie sebagai
bagian dari Indonesia modern.
Banyak gagasan dan keputusan fundamental lahir atas inisiatif putera Parepare tersebut. Sadar
atau tidak, apa yang ditinggalkan B.J. Habibie dalam masa singkat pemerintahannya, telah
membuka jalan bergulirnya reformasi dan pengaruh dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Tipologi kepemimpinan B.J. Habibie identik dengan kepemimpinan demokratis.
Dalam tipologi kepemimpinan yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku
koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. Sehingga bergerak
sebagai suatu totalitas.
Kepemimpinan demokratik adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah. Kegiatan
kegiatan pengendalian dilaksanan secara tertib dan bertanggung jawab yang jelas, dan
memungkinkan setiap anggota masyarakat berpartisipasi secara aktif. Para peneliti telah
menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis adalah salah satu gaya kepemimpinan yang
paling efektif dan menagarah kepada produktifitas yang lebih tinggi, kontribusi yang lebih baik
dari anggota masyarakat dan meningkatkan semangat masyarakat. Pemimpin demokratis yang
kuat akan menjadi inspirasi bagi masyarakatnya
Contoh lainnya :
Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi, dimana indonesia
memilih kepala negara untuk menjabat sebagai presiden dan setiap perwakilannya melalui
pemilihan umum yang biasanya dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Gaya kepemimpinan
demokratis ini mengangkat slogan yang mengedepankan suara rakyat, yaitu "dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat". Dimana setiap keputusan dan ide berasal dari usulan rakyat, dan
dilakukan bersama-sama oleh rakyat dan bertujuan untuk kepentingan rakyat itu sendiri.
Referensinya :
BMP ADPU4334 Modul 5 KB 1 hal. 5.4
Menilik Gaya Kepemimpinan Tujuh Presiden RI - Pemimpin.ID
Kepemimpinan Demokratis di Indonesia - Kompasiana.com