Tugas 2 Perilaku Organisasi
Tugas 2 Perilaku Organisasi
Tugas 2 Perilaku Organisasi
2. Hubungan Antarmanusia
a. Apa yang Saudara ketahui tentang Hubungan Manusiawi dan jelaskan dua
pilar utama dalam hubungan manusiawi.
b. Adakah keterkaitan antara Hubungan manusiawi dengan upaya perwujudan
Good Public Governance. Jelaskan pandangan Saudara.
JAWAB :
1. A. Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna
menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan
tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang
atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002). Hubungan Kekuasaan dan Kepemimpinan
dapat di ibaratkan seperti gula dengan manisnya tak terpisahkan atau bisa juga di ibaratkan
seperti gula dan semut dimana ada gula disitu ada semut. Seorang pemimpin yang efektif
merupakan pemimpin yang dapat mengelola kekuasaannya, sehingga pemimpin dapat
menggunakan kekuasaannya dengan benar untuk meningkatkan kinerja para bawahannya.
Jika kepemimpinan tanpa kekuasaan tidak ada artinya dan tidak dan hal tersebut
menyebabkan tidak dapat untuk mengambil keputusan karena pemimpin yang tidak
mempunyai kekuasaan. Jika sebaliknya, kepemimpinan dengan kekuasaan organisasi akan
berjalan dengan efektif.
Ada 4 sumber kekuasaan dalam diri seorang pemimpin yang berasal dari:
1. Mempunyai kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain
2. Mempunyai sikap dan sifat yang unggul atau dominan yang menjadikannya
mempunyai wibawa terhadap para bawahannya;
2. Rule of La. Kerangka hukum harus adil dan diperlakukan tanpa pandang bulu, terutama
hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia. Menurut Santosa, setidaknya konsep
rule of law harus memenuhi karakter-karakter, yaitu:
1) Supremasi hukum;
2) Kepastian hukum;
3) Hukum yang responsif;
4) Penegakan hukum yang konsisten dan nondiskriminatif;
5) Keberadaan independensi peradilan
9. Strategic Visions. Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh
ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan
apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka
juga harus memiliki pemahaman akan kompleksitas kesejahteraan, budaya dan sosial yang
menjadi dasar bagi perspektif tersebut