Fix Skripsi
Fix Skripsi
Fix Skripsi
PENDAHULUAN
dalam upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan
teknologi (IPTEK). Kualitas SDM yang bagus merupakan salah satu faktor
yang sangat penting dalam suatu kehidupan, terutama dalam suatu negara.
Agar dapat tercapainya suatu negara yang makmur dan dapat menjadi negara
maju.
mendidik peserta didik yang dilakukan oleh tenaga pendidik atau guru.
Sekolah adalah salah satu tempat untuk mencetak generasi unggul yang dapat
1
2
mewujudkan sekolah sebagai pusat pembelajaran. Dalam hal ini guru dan
belajar dan mencapai hasil belajar yang diajarkan oleh seorang guru.
serta melakukan evaluasi dengan baik, agar tercipta kualitas dan hasil belajar
dan media yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Strategi
belajar-mengajar adalah politik atau taktik yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran.4
tentang ilmu fisika, maka siswa perlu menempuh proses belajar mengajar yang
baik. Belajar akan lebih berhasil bila telah diketahui tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan Fisika/IPA yang baik dan
strategi example non example juga ditujukan untuk mengajarkan siswa dalam
Bapak Giri Prasetyaji, S.Pd. Model pembelajaran yang dilakukan oleh oleh
lama dimana proses belajar mengajar hanya terpaku pada guru dan siswa tidak
hanya bisa menerima yang disampaikan oleh guru dan hal itu tentu saja
baik serta dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
sekolah tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi belajar siswa yang
mencapai kategori baik hanya sejumlah 40% (8 siswa) dari 20 siswa yang
pembelajaran Fisika/IPA.
5
Fendi Lestiawan, Arif Bintoro Johan, Penerapan Metode Pembelajaran Example Non-
Exampleuntuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasilbelajar Dasar-Dasar Pemesinan, (Jurnal Taman
VokasiVolume 6, Nomor 1, Juni 2018(Hal. 101))
4
peserta didik untuk menganalisis ide atau gagasan kearah yang lebih spesifik
untuk mengejar pengetahuan yang relevan dalam hal ini tentang mata
peserta didik yaitu dengan menggunakan berbagai metode seperti diskusi dan
mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam hal ini
fenomena alam.
gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar.7 Adapun tujuan dari model
6
Rahayu Astriani, Pengaruh Model Pembelajaran Example Non Example Berbantu
Media Gaser Terhadap Ketrampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas Iv Sd N Ngesrep 01, (Jurnal
Pendas Mahakam.Vol Vol 2 (1). 91-99. Mei 2017)
7
Menurut “Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia”, yang
dikutip oleh Fendi Lestiawan, Arif Bintoro Johan, Penerapan Metode Pembelajaran Example
Non-Example untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasilbelajar Dasar-Dasar Pemesinan, (Jurnal
Taman VokasiVolume 6, Nomor 1, Juni 2018(Hal.101))
5
ini menuntut para pengajar untuk membuat media pembelajaran yang menarik,
supaya tarcapai target belajar yang diharapkan, dalam hal ini peneliti
hanya pada guru semata, dan menyebabkan peserta didik menjadi tidak aktif,
masih cenderung berpikir jika Fisika/IPA adalah mata pelajaran yang sulit dan
6
non examples berbasis fenomena alam sebagai media yang dapat dijadikan
didik dalam belajar. Apabila media ini disajikan terkait materi pembelajaran
yang memang dituntut untuk dikuasai oleh peserta didik dengan adanya
media gambar yang berbasis fenomena alam atau dengan kata lain
B. Identifikasi Masalah
7
strategi, metode, dan media yang digunakan oleh guru selama proses
pembelajaran.
fenomena alam.
5. Masih banyaknya peserta didik yang menganggap Fisika/IPA itu sulit dan
C. Penegasan Istilah
berikut:
8
tabel, teks, animasi dan video yang dapat memudahkan siswa dalam
belajar.10
4. Fenomena alam, adalah suatu kejadian yang terjadi serta secara alami
D. Perumusan Masalah
berikut:
8
Kokom Komalasari,Pembelajaran Kontekstual,Refika Aditama,Bandung,2013,hlm.3.
9
Rahayu Astriani, Pengaruh Model Pembelajaran Example Non Example Berbantu
Media Gaser Terhadap Ketrampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas Iv Sd N Ngesrep 01, (Jurnal
Pendas Mahakam.Vol Vol 2 (1). 91-99. Mei 2017)
10
Ni Luh Putu Mita Sari, I Ngh. Suadnyana, I Wyn. Darsana, Model Mind Mapping
Dalam Pendekatan Saintifik Berbantuan Mediapowerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Pengetahuan Ipa, (e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Ju rusan PGSD Vol: 4 No: 1
Tahun: 2016)
9
dalam pembelajaran?
fenomena alam?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis dalam skripsi ini
F. Manfaat Penelitian
lain:
1. Manfaat teoritis
a. Bagi calon guru dan guru, penelitian ini diharapkan dapat memberi
IPA.
2. Manfaat praktis
1. Bagian muka
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran.
2. Bagian isi
skripsi.
Bab III Metode penelitian, memuat: jenis penelitian, waktu dan tempat
3. Bagian akhir
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali
informasi yang ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul
examples dengan menggunakan alat peraga pada pokok bahasan kubus dan
Indikator keberhasilan tindakan jika nilai tes siswa rata-rata meningkat dan
rata-rata 58,68 dan ketuntasan belajar 51,72%. Siklus II rata-rata 72,81 dan
ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini siswa
belajar siswa kelas X TPA SMK Tunggal Cipta Manisrenggo, pada siklus
I yaitu 63,09% (19 siswa) aktif dengan kategori sedang, pada siklus II
Model Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kls V
penelitian ini yaitu tes hasil belajar IPA. Data dianalisis menggunakan
konvensional.
4. Rahayu Astriani dengan judul penelitian, Pengaruh Model Pembelajaran
banda Aceh.
penelitiannya one shot case study. Subjek dalam penelitian ini adalah
belajar siswa. Nilai yang di dapat inilah yang di ambil sebagai data.
rata hasil tes siswa adalah 77,75. Siswa yang tuntas belajar adalah 90%
yaitu sebanyak 18 siswa dan siswa yang tidak tuntas 10% yaitu sebanyak 2
B. Kajian Teori
1. Pembelajaran Fisika/IPA
Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam. Oleh karena itu,
11
Kokom Komalasari,Pembelajaran Kontekstual,Refika Aditama,Bandung,2013,hlm.3.
. Fisika sebagai ilmu merupakan landasan pengembangan
yang tinggi. Oleh karena itu fisika berkembang dari ilmu yang bersifat
menerapkan teori-teori yang ada dalam fisika. Dalam pembelajaran ada dua
komponen aktif yang terlibat, yaitu guru yang mengajar dan murid belajar.
peserta didik agar memiliki sikap ilmiah dan metode ilmiah untuk
Pembelajaran fisika akan lebih berkesan jika efek dari pembelajaran fisika
prinsip, asas, hukum dan teori saja, akan tetapi lebih menekankan pada
umumnya bersifat abstrak. Karena hal itulah kesulitan banyak dihadapi oleh
lebih kompleks atau untuk pemecahan soal fisika yang berkaitan dengan
konsep-konsep tersebut.
a. Definisi/Konsep
12
Ni Nyoman Purna Dewi dkk, “Model Pembelajaran Examples Non Examples Berbasis
Lingkungan Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Kapten
Japa”. E-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol. 2 No. 1,
2014, hal. 3
Model Pembelajaran Examples Non Examples adalah model
kompetensi dasar.13
13
Nurul Astuty Yensy, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non
Examples Dengan Menggunakan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas
VIII SMPN 1 Argamakmur, 1412-3617,Jurnal Exacta: Volume X No. 1, Tahun 2012, hal.27
14
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2011), hal. 61
Dapat disimpulkan bahwa Examples Non Examples merupakan
pembelajaran.
atau proyektor.
gambar.
hasil diskusinya.
8) Kesimpulan.15
15
Fendi Lestiawan, Arif Bintoro Johan, Penerapan Metode Pembelajaran Example Non-
Exampleuntuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasilbelajar Dasar-Dasar Pemesinan, (Jurnal Taman
VokasiVolume 6, Nomor 1, Juni 2018(Hal. 98-106))
16
Menurut “Utri A, Penerapan Model Pembelajaran Example Non Examples Untuk
Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Siswa di SMPN 6 Seluma, (Bengkulu: Skripsi Tidak
diterbitkan, 2010)”, yang dikutip oleh Hidayatul Istikomah, Pengaruh Model Pembelajaran
Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Al -Qur’an
Hadits Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah 01 Betak Kalidawir Tulungagung, (Skripsi, Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri Tulungagung, 2019), Skripsi Diterbitkan.
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Examples Non Examples
FASE LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
Mempersiapkan media Guru mempersiapkan media gambar
(media-media konkrit) sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Menyajikan media Guru menunjukan media gambar
yang akan digunakan.
Mencermati sajian media Guru memberi petunjuk dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan dan menganalisa
media gambar yang dipersiapkan.
Melakukan diskusi Melalui diskusi kelompok 4-5 orang
kelompok siswa, hasil diskusi dari analisa
media gambar tersebut dicatat pada
kertas/lembar kerja.
Mempresentasikan hasil Tiap kelompok diberi kesempatan
diskusi membaca lembar kerja/hasil diskusi.
Membimbing kesimpulan Mulai dari komentar/ hasil diskusi
siswa, guru menjelaskan materi
sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Guru dan siswa menyimpulkan
materi sesuai tujuan pembelajaran.
Evaluasi Guru menilai hasil kerja kelompok.
sama.
Examples Non Examples akan melatih kerja sama antar peserta didik,
pemahaman konsepnya.
secara pribadi.17
17
Menurut “Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran, (Surabaya:Katapena, 2005), hal.43” yang dikutip oleh Hidayatul Istikomah,
Pengaruh Model Pembelajaran Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
Mata Pelajaran Al -Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah 01 Betak Kalidawir
Tulungagung, (Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2019), Skripsi Diterbitkan.
18
Menurut “Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013,
3. Fenomena Alam
yang terjadi di permukaan bumi.19 Atau dengan kata lain adalah hal-hal
yang bisa dirasakan degan panca indra, hal-hal mistik atau klenik, fakta,
fisik dan juga kehidupan secara umum. Kata alam mungkin mengacu
secara umum ke berbagai jenis tanaman hidup dan hewan, dan dalam
sebagainya.
(Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2014), hal. 76”, yang dikutip oleh Hidayatul Istikomah, Pengaruh
Model Pembelajaran Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Mata
Pelajaran Al -Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah 01 Betak Kalidawir Tulungagung,
(Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2019), Skripsi Diterbitkan.
19
Menurut“Widodo dan Mulyadi, (2008:38)”, yang dikutip oleh Minuk Pahlawaniati,
Pengenalan Konsep Gejala Alam Melalui Pendekatan Kontekstual Dengan Media Flipchart
Pada Anak Kelompok B TK Kusuma Surabaya, (jurnal yang diterbitkan).
4. Keterampilan Berpikir Kritis
or do, yang artinya berpikir kritis adalah suatu proses berpikir reflektif
dilakukan.21
masalah.
3) Kehidupan sehari-hari
22
Nur Asmah Djafar, Penerapan Model Pembelajaran Example Non Example Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas Viii.K Smp Negeri 4
Sungguminasa Kabupaten Gowa, (Jurnal Bionature, Volume 15, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 67-
80)
23
Linda Zakiah, M.Pd, Dr. Ika Lestari, S.Pd, M.Pd, Berpikir Kritis Dalam Konteks
Pembelajaran, (cet, I, Bogor: Erza Tama Karya Abadi, 2019), Hal. 5
masyarakat yang berpengetahuan dan peduli yang mampu
mereka sendiri.
mampu membedakan ide yang relevan dengan ide yang tidak relevan,
kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia dengan data yang
24
Ibid., hal. 10
Eliana Crespo (2012) merumuskan standar intelektual berpikir
1) Kejelasan:
2) Akurasi:
3) Presisi:
4) Relevansi:
5) Kedalaman:
pertanyaan?
25
Ibid, hal. 11
b) bagaimana Anda memperhitungkan masalah dalam pertanyaan
itu?
6) Luas:
7) Logika:
8) Keadilan:
a) berpikiran terbuka
b) tidak memihak
informasi26
yang logis, mendeteksi bias dengan sudut pandang yang berbeda, dan
menarik kesimpulan27
C. Kerangka Berpikir
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat proses belajar mengajar.
Metode pembelajaran yang saat ini banyak digunakan oleh guru dalam
terjadi peningkatan keterampilan berpikir kritis pada peserta didik pada mata
26
Ibid,.hal.13-14
27
Harlinda Fatmawati, Mardiyana , Triyanto, Analisis Berpikir Kritis Siswa Dalam
Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Polya Pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat
(Penelitian Pada Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014),
Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: 2339-1685 Vol.2, No.9, hal 899-910,
November 2014
28
Apriyaji Surono. Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan
Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus. (Skripsi
Sarjana, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 2011).
Skripsi Diterbitkan
yang menarik, dan tidak hanya terpaku pada metode pembelajaran
banyak siswa yang belum mampu berpikir kritis dalam memahami setiap
terpusat pada guru dirasa mebosankan dan kurang efektif, sehingga peserta
didik hanya mampu menyerap sebagian dari materi pelajaran yang diberikan
oleh guru, dan peserta didik menjadi tidak aktif dan tidak mampu berpikir
kritis.
peserta didik. Karena model examples non examples berbasis fenomena alam
29
Budi Kuspriyanto dan Sahat Siagian, Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir
Kreatif Terhadap Hasil Belajar Fisika, (Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.6, No. 2, Oktober 2013,
ISSN: 1979-6692)
tujuan utamanya adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab
examples non examples akan melatih kerja sama antar peserta didik, dan
uraian yang telah dipaparkan tersebut dapat dibuat bagan kerangka berpikir
sebagai berikut:
Gambar 2.1: Bagan Kerangka Berpikir
Examples
Kelas Berpikir
non
eksperimen kritis
examples
2 Perbedaan
kelas berpikir
kritis
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
kelompok eksperimen dan kontrol di kenakan tes awal dan tes akhir hasil daei
A. Jenis Penelitian
tujuan dan kegunaan tertentu.30 Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah
kelas eksperimen yang telah terbentuk secara alami (tidak random).32 Dalam
penelitian ini, peneliti membagi objek atau subjek kedalam dua kelompok.
30
Sugiono, Statistik untuk Penelitian, ( cetakan ke-28, Bandung: Alfabeta. 2017) hal. 1.
31
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011) hal. 5.
32
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal.86.
media pembelajaran dan kelompok kontrol yang diberi pembelajaran dengan
desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih
secara random.33
Keterangan:
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2014). Hal. 116
O4: post-test kelompok kontrol
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Ferbuari 2020.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Cokroaminoto
Pagedongan tahun ajaran 2020/2021. Kelas disini terdiri dari kelas A dan
B.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, untuk kelas kontrol kelas VII A
3. Teknik Sampling
Yang terbagi dalam bentuk populasi (kelas-kelas). Dimana dua kelas, satu
pembelajaran examples non examples (kelas VII B) dan satu kelas lagi
34
Sugiono, Statistik untuk Penelitian, ( cetakan ke-28, Bandung: Alfabeta. 2017) hal. 61
35
Ibid., hal. 62
36
Ibid.,hal. 67
Istilah variabel dapat diartikan macam-macam dalam metodologi
penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Dalam penelitian ini dikenal dengan istilah bivariate (hubungan antara dua
variabel atau lebih ),yaitu variabel independent (variabel bebas) dan variabel
oleh variabel independent, oleh karena itu variabel ini sering disebut dengan
terpengaruh.
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
37
Ibid.,hal.2
variabel akibat dari perlakuan tertentu (variabel bebas ). Dalam
1. Angket
cara memberi tanda centang pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan pilihannya.
2. Tes, digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan akhir siswa, dalam
kontrol.
a. Pre-test
3. Dokumentasi
F. Instrumen Penelitian
1. Tes (pre-test dan post-test), untuk mengetahui kemampuan awal dan akhir
siswa, bentuknya dalah soal essai dengan jumlah soal sebanyak 11 soal
tes.
dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk membantunya
38
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 155.
dalam mengajar agar sesuai dengan satndar kompetensi dan kompetensi
pelajaran.
1. Validitas Tes
M p −M t p
rpbis =
St √
q
Keterangan :
Mp =rerata skor dari subjek yang menjawab butir soal dengan benar
39
Sugiono, Statistik untuk Penelitian, ( cetakan ke-28, Bandung: Alfabeta. 2017) hal. 348
q =proporsi siswa yang menjawab salah (q=1 - p)
proposisubjekyangskornya 0
q =
q=1− p
dengan ketentuan :
Soal dinyatak tidak valid jika rhitung ≤ rtabel dengan taraf signifikan 5%.
Setelah dilakukan uji validitas,hasil uji coba soal menunjukan bahwa dari
12 soal tes, terdiri dari 11 soal tes valid dan 1 soal tes tidak valid.
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. 40 Adapun rumus
yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal tes bentuk pilihan ganda
s2 −∑ pq
r11 =
[ k
( k−1 ) ][ s2 ]
keterangan :
proposisubjekyangskornya 1
p=
n
proposisubjekyangskornya 0
q=
q=1− p
dengan ketentuan :
Reliabilitas tes (r11) tersebut berdasarkan hasil uji coba soal tes sebanyak
12 soal, yang terdiri dari 11 soal tes valid dan 1 soal tidak valid.
3. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan terlalu
sukar atau dengan kata lain soal yang baik dengan kategori sedang. Untuk
B
p=
JS
Dimana :
kesukaran sebuah butir sama dengan 0 terjadi apabila semua peserta didik
41
Prof.Dr.Suharsimi Arikunto,dasar-dasar evaluasi pendidikan, (jakarta: bumi aksara),
hal.208
tidak ada yang menjawab benar, sebaliknya tingkat kesukaran sebuah butir
akan sama dengan satu apabila semua peserta didik menjawab benar.
Tabel 3.6
Tingkat kesukaran
Kriteria
No Soal Sa Sb Ia P
P
1 68 57 72 0,868 mudah
2 71 67 72 0,958 mudah
3 58 45 72 0,715 mudah
4 50 50 72 0,694 sedang
5 66 57 72 0,854 mudah
6 55 34 72 0,618 sedang
7 59 36 72 0,660 sedang
8 70 59 72 0,896 mudah
9 71 51 72 0,847 mudah
10 69 45 72 0,792 mudah
11 35 30 72 0,451 sedang
12 44 33 72 0,535 sedang
4. Daya Beda
butir soal membedakan antara mereka yang kemampuan tinggi dan mereka
BA BB
DB = − = PA-PB
J A JB
Dimana :
DB = daya beda
BA
PA = = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dg benar
JA
BB
PB = = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dg
JB
benar
No Kriteria
SA SB IA DB
Soal DB
1 68 57 72 0,1528 jelek
2 71 67 72 0,0556 jelek
3 58 45 72 0,1806 jelek
4 50 50 72 0,0000 jelek
5 66 57 72 0,1250 jelek
6 55 34 72 0,2917 cukup
7 59 36 72 0,3194 cukup
8 70 59 72 0,1528 jelek
9 71 51 72 0,2778 cukup
10 69 45 72 0,3333 cukup
11 35 30 72 0,0694 jelek
12 44 33 72 0,1528 jelek
5. Validitas Angket
Txy¿ N ∑ xy−¿ ¿ ¿
momen (r tabel), apabila hasil yang diperoleh rhitung > rtabel, maka
valid dan 2 soal angket yang tidak valid. 2 soal angket yang tidak valid
6. Reliabilitas Angket
relatif sama (ajeg) pada saat dilakukan pengukuran kembali pada objek
yang berlainan pada waktu yang berbeda atau yang memberikan hasil yang
tetap.
sebagai berikut:
∑ a 2b
r11 ¿ [ ] k
[ ]
( k −1 )
1−
a
2
t
Apabila koefisien Cronbach Alpha (r11) ≥ 0,7 maka dapat dikatakan
Reliabilitas angket (r11) tersebut berdasarkan hasil uji coba soal angket
sebanyak 22 soal, yang terdiri dari 20 soal angket valid dan 2 soal angket
tidak valid.
1. Uji Pendahuluan
test.42
x́ 1−x́ 2
t = ( n1 −1 ) S +(n2−1) S 22
2
√ 1
n1 +n2 −2 ( n1 + n1 )
1 2
Keterangan:
kriteria uji :
2. Uji Prasyarat
a. Uji Homogenitas
42
Sugiyono, statistika untuk penelitian, (Bandung, Alfa Beta, 2012). Hal.138
Dalam uji homogenitas,dengan F yang diharapkan adalah F yang
tidak signifikan yaitu harga F empirik yang lebih kecil daripada harga F
varians terbesar
Fhitung=
varians terkecil
Keterangan :
Varians terbesar = nilai varians yang lebih besar dari dua sampel
yang dibandingkan
Varians terkecil = nilai varians yang lebih kecil dari dua sampel yang
dibandingkan
b. Uji Normalitas
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun yang
sebagai berikut :
Zi =[ x1-x]
sd
dimana :
N = jumlah rata-rata
Sd = standar deviasi
43
Ibid,hal 466-467
2) Data sampel tersebut diurutkan dari skor terendah sampai skor
tertinggi.
Ihitung.
Hipotesis :
Kriteria Ihitung < Itabel maka hipotesis maka hipotesis Ho diterima atau
c. Uji Hipotesis
X́−µ0
t= S
√n
Keteranagan :
X́ = rata-rata x1
S = simpangan baku
Kriteria uji:
d. Uji Gain
¿S ¿
<g>= post ¿−¿¿S pre> ¿
¿
100−¿ S post>¿ ¿
Keterangan:
Rentan
waktu, populasi dan sampel penelitian. Dalam suatu penelitian tempat, waktu,
sangat nyaman karena berada di desa, jauh dari keramaian kota sehingga baik
Pagedongan.44
1. Letak Geografis
Pagedongan
44
Hendra Agus Prasetyo ”Rencana Kerja Jangka Menengah” (Pagedongan 2017) Hal 3
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pesangkalan Kecamatan
Pagedongan
Pagedongan
terlalu ramai dan tidak terlalu bising oleh suara kendaraan, karena jalan
raya disebelah gedung SMP secara resmi belum ditetapkan sebagai jalur
a. Visi Sekolah
Indikator
tinggi
sebagai berikut :
wiyata mandala.
yang berlaku.
Discovery Learning.
a. Jumlah Pendidik
b. Data Pendidik
busi siswa dalam kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kelas
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
VII+VIII+IX
Tahun
Jml. Jml. Jml. Jml.
Ajaran Jml. Jml. Jml. Jml.
Romb. Romb. Romb. Romb.
Siswa Siswa Siswa Siswa
Belajar Belajar Belajar Belajar
2015/2016 52 2 34 1 50 2 136 5
2016/2017 74 3 45 2 26 1 145 6
2017/2018 40 2 68 3 43 2 151 7
2018/2019 52 2 32 1 65 3 149 6
2019/2020 50 2 50 2 32 1 132 5
2020/2021 40 2 50 2 51 2 142 6
Penanggungjawab 8 Standar :
b) Novan Novianto
b) Gandi Saputra
B. Deskripsi Data
eksperimen adalah 57, sedangkan kelas kontrol adalah 57. Nilai minimum
pada kelas eksperimen adalah 14, sedangkan nilai minimum kelas kontrol
sedangkan kelas kontrol adalah 64. Nilai minimum pada kelas eksperimen
adalah 57, sedangkan nilai minimum kelas kontrol sebesar 32. Rata-rata
nilai Pre-test pada kelas eksperimen adalah sebesar 40,80, sedangkan pada
47,75.
Kelas Kontrol
eskperimen dan kelas kontrol, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan
penyebaran data dari pre-test dan post-test disajikan pada tabel 2 berikut
ini.
Kelas Kontrol
didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari respon siswa
Kelas Eksperimen
keadaan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dihitung dengan
2,712 untuk taraf signifikan 1% dan 2,024 untuk taraf signifikan 5%,
a. Uji Normalitas
0,05, dengan kriteria jikalhitunglebih besar dari ltabel maka data dinyatakan
tidak normal dan jika lhitunglebih kecil dari ltabel maka data dinyatakan
pada tabel 5.
dan Kontrol
b. Uji Homogenitas
Statistik Pre-test
Eksperimen Kontrol
N 20 20
X 18 19
S 73,01052632 41,04210526
Fhitung 1,778917671
Ftabel 2,16825
Kesimpulan Data Homogen
Fhitung≤ Ftabel maka dinyatakan bahwa kedua data memiliki varians yang
homogen.
hasi belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan
pengujian, yaitu jika thitung< ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika
= 10,60 pada taraf signifikan (α) 0,01 dan (α) 0,05 dengan derajat
kebebadan (dk) = 38 diperoleh ttabel= 2,712untuk (α) 0,01 dan ttabel= 2,024
untuk (α) 0,05. Tabel 7 berikut adalah tabel hasil pengujian hipotesis data
prestasi belajar.
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh thitung sebesar 10,54 dan ttabel pada taraf
taraf signifikan 1% dan 2,024 untuk taraf signifikan 5%, karena ttabel(1%)
D. Interpretasi Data
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab dan akibat serta berapa besar
perlakuan tertentu pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol tidak
diberi perlakuan.
gunakan peneliti untuk mengetahui respon siswa pada materi “kalor dan
Pada bagian interpretasi data ini dijelaskan gambaran umum dari data
yang diperoleh, yaitu meliputi data skor pre-test dan pos-ttest serta angket
respon siswa dari 40 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen dengan
example non example dilihat dari peningkatan keterampilan berpikir kritis dan
perbedaan keterampilan berpikir kritis serta respon siswa, nilai prestasi belajar
dapat dilihat dari selisih nilai kelas ekserimen dan kelas kontrol. Juga dilihat
dari hasil angket respon siswa sebagai tolak ukur dalam efektivitas
Untuk melihat perbedaannya kita dapat melihat pada tabel 4.7. Untuk
data hasil pre-test dan pos-ttest, skor maksimum pre-test pada kelas
eksperimen adalah 57, skor minimum sebesar 14, rata-rata kelas (mean)
sebesar 40,80. Sedangkan skor maksimum pre-test pada kelas kontrol, skor
maksimum yang diperoleh siswa adalah 57, skor minimum sebesar 34, rata-
rata kelas (mean) sebesar 43,90. Skor maksimum pos-test pada kelas
eksperimen adalah 98, skor minimum sebesar 57, rata-rata kelas (mean)
sebesar 75,55. Skor maksimum pos-test pada kelas kontrol 64, skor minimum
sebesar 32, rata-rata kelas (mean) sebesar 47,75. Berdasarkan hasil uji
dilihat dari tabel 7 uji t akhir yang di ujikan pada hasil post-test. Pada tabel
tersebut, thitung sebesar 10,54 dan ttabel pada taraf signifikan 1% dan 5% dengan
derajat kebebasan 38 sebesar 2,712 untuk taraf signifikan 1% dan 2,024 untuk
taraf signifikan 5%, karena ttabel (1%) <thitung>ttabel (5%) (2,712
kita lihat dari tabel 3 uji respon siswa yang di ujikan adalah pada hasil
kategori baik (terlampir), pada tabel tersebut juga diperoleh nilai sebesar 79,50
berpikir kritis pada kelas eksperimen tidak lepas dari peranan model example
non example dalam pembelajaran kalor dan perpindahannya. Hal ini sesuai
dengan indikator berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis (1993), yaitu
memilih argumen yang logis, mendeteksi bias dengan sudut pandang yang
mencermati sajian media, memilih argumen yang logis sesuai dengan sintaks
suatu tujuan penelitan di dalam suatu proses pembelajaran di kelas, hal ini
didukung oleh beberapa contoh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
beberapa peneliti, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Nurul Astuty
dan 32 (baik). Serta penelitian yang dilakukan oleh Fendi Lestiawan, Arif
keaktifan belajar siswa kelas X TPA SMK Tunggal Cipta Manisrenggo, pada
siklus I yaitu 63,09% (19 siswa) aktif dengan kategori sedang, pada siklus II
meningkat menjadi 89,97% (27 siswa) aktif dalam kategori tinggi. Selain itu,
siswa yang belajar menggunakan model example non example terlihat lebih
karena model example non example merupakan model belajar yang lebih
sebelumnya belum banyak di ketahui oleh siswa. Oleh karena itu pengalaman
yang berpusat pada guru membuat keaktifan siswa tidak terlalu di tuntut.
Informasi yang di peroleh siswa hanya bersumber dari guru semata serta tidak
praktikum jika hanya mengandalkan tulisan dan cerita saja maka hasilnya
akan sangat kurang baik, oleh karena itu penggunaan model example non
pengamatan dengan proses mencari konsep yang belum diketahui oleh siswa
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan:
thitung (10,54) lebih besar dari ttabel (2,712) untuk taraf signifikan 1% dan
dengan hasil uji gain antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, yaitu
kategori baik).
B. Saran
usaha dan tindakan. Untuk itu agar menjadi suatu tindakan perlu adanya
suatu cara yang lebih baik sehingga mampu mengembangkan ilmu yang
telah ada sebelumnya menjadi lebih baik lagi, dan model pembelajaran
example non example ini sebagai salah satu cara dalam mengembangkan
tidak membosankan sehingga siswa dapat belajar dengan lebih baik serta
2. Bagi guru
3. Bagi siswa
4. Bagi Sekolah
dengan orang tua wali murid, hal ini dikandung maksud agar dari sekolah
dapat memberikan informasi kepada orang tua siswa agar ikut berperan
aktif dalam masalah prestasi belajar dan sikap ilmiah putra putrinya
Johar, Rahmar dan Latifah Hanum. 2016. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan I;
Yogyakarta: Deepublish.
Lestiawan, Fendi dan Arif Bintoro Johan. 2018. Penerapan Metode Pembelajaran
Example Non-Exampleuntuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasilbelajar
Dasar-Dasar Pemesinan. Jurnal Taman VokasiVolume 6, Nomor 1.
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sari, Ni Luh Putu Mita, dkk. 2016. Model Mind Mapping Dalam Pendekatan
Saintifik Berbantuan Mediapowerpoint Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pengetahuan IPA. e-Journal PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha Ju rusan PGSD Vol: 4 No: 1.
Zakiah, Linda dan Ika Lestari. 2019. Berpikir Kritis Dalam Konteks
Pembelajaran. cet I; Bogor: Erza Tama Karya Abadi.
Lampiran 1
SILABUS PEMBELAJARAN
Kisi-Kisi Angket
ANGKET
Petunjuk Pengisian!
1. Pastikan anda telah mengisi data diri anda pada tempat yang telah tersedia.
2. Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda (v) pada kolom yang
telah disediakan, SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS
(Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
3. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama, teliti, dan pilihlah yang sesuai.
4. Jawablah pertanyaan dibawah dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan
kondisi anda.
5. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai akademik anda.
Option
No Pernyataan
SS S RR TS STS
1 Saya sangat senang mengikuti
pembelajaran IPA
2 Pembelajaran yang dilaksanakan sangat
membosankan
3 Guru menggunakan media yang
menarik dalam menjelaskan
permasalahan dan pemberian tugas
4 Media yang digunakan guru dalam
pembelajaran ini, sangat membantu
saya dalam memahami tugas yang harus
dikerjakan
5 Dalam pembelajaran ini, guru sangat
memanfaatkan media dengan baik
6 Gambar yang terdapat dalam materi
pembelajaran jelas, menarik, dan sangat
membantu memahami materi pelajaran
7 Pembelajaran IPA dengan
menggunakan model ini membuat saya
semakin tertarik terhadap pelajaran IPA
8 Pembelajaran IPA dengan
menggunakan model ini membuat saya
lebih mudah menerapkan pembelajaran
IPA dalam kehidupan sehari-hari
9 Pembelajaran IPA dengan
menggunakan model ini membuat saya
lebih memahami materi pelajaran yang
diberikan
10 Pembelajaran IPA ini membuat saya
lebih menyadari pentingnya
mempelajari IPA dalam kehidupan.
11 Melalui pembelajaran ini, saya semakin
menyadari pentingnya menjaga
lingkungan
12 Model pembelajaran ini membuat saya
lebih terampil dan berpikir kritis
13 Model pembelajaran ini membuat saya
kurang terampil dan berpikir kritis
14 Saya termotivasi untuk lebih banyak
belajar dan mampu menyelesaikan soal-
soal
15 Dengan model ini saya merasa sangat
terbantu ketika guru meminta saya
merencanakan suatu tugas
16 Dengan pembelajaran model ini
membuat saya bingung dengan tugas
yang diberikan
17 Model pembelajaran ini memudahkan
saya menjawab soal-soal tes
18 Saya setuju model examples non
examples diterapkan pada pembelajaran
materi kalor dan perpindahannya
19 Model pembelajaran ini membuat
keingintahuan saya besar
terhadap pokok bahasan kalor dan
perpindahannya
20 Belajar IPA menggunakan model ini
membuat materi mudah diingat
Lampiran 6: Soal Tes (TES)
SOAL TES
1. Rendi membuatkan secangkir kopi untuk ayahnya. Setelah mencampur
kopi dan gula, Rendi menuangkan air dari dalam termos ke cangkir dan
memegangnya, lalu tangan rendi kepanasan. Mengapa tangan rendi
kepanasan ketika memegang gelas? Lalu bagaimana caranya supaya
tangan Rendi tidak merasakan panas ketika membawakan kopi kepada
ayahnya, berikan 2 cara yang tepat menurutmu?
gagang
Ingkaran wajan
4. (a) wajan besar
5. Air embun
Kakak sedang membuat es teh, didalam gelas sudah ada air teh yang
masih panas, kemudian kakak memasukkan es batu ke dalam gelas
tersebut. Apakah terdapat perubahan wujud dari es tersebut? Mengapa
pada gelas bagian luar terbentuk air embun? Lalu mengapa air embun
yang terdapat di luar gelas warnanya bening,tidak sama seperti warna es
teh didalam gelas?
(b)sendok kayu
Perhatikan gambar diatas!
Peralatan dapur ibu terdiri dari berbagai macam jenis. Ibu ingin mengaduk
sayur menggunakan sendok. Sendok sayur yang ibu punya terbuat dari
kayu dan logam. Manakah sendok yang menghantarkan panas lebih baik,
serta jelaskan mengapa? Bantu ibu untuk memutuskan sendok mana yang
lebih baik digunakan untuk mengaduk sayur! Tuliskan alasanmu!
7. Alas/bawah
9.
10.
Pernahkah kamu melihat sebuah gelas kaca jika dituangkan air panas tiba-
tiba retak? Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal apa yang harus
diperhatikan agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi?
11. Perhatikan gambar cerobong asap dibawah!
Kisi-Kisi Angket
No Aspek Nomor Pernyataan
1. Semangat dalam mengikuti pembelajaran 1, 2,3
2. Penggunaan Media 4, 5, 6,7
3. Ketertarikan dalam mempelajari IPA 8,9,10
4. Memudahkan memahami konsep dan 11,12,13
pentingya IPA dalam kehidupan
5. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa 14,15,16
terhadap keterampilan berpikir kritis
6. Kejelasan dalam pemberian tugas 17,18,19
7. Pendapat siswa tentang model pembelajaran 20,21,22
terhadap materi kalor dan perpindahannya
Lampiran 8: Angket Respon Siswa (UJI COBA)
ANGKET
Petunjuk Pengisian!
1. Pastikan anda telah mengisi data diri anda pada tempat yang telah tersedia.
2. Jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda (v) pada kolom yang
telah disediakan, SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS
(Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
3. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama, teliti, dan pilihlah yang sesuai.
4. Jawablah pertanyaan dibawah dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan
kondisi anda.
5. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai akademik anda.
No Pernyataan Option
SS S RR TS STS
1 Saya sangat senang mengikuti
pembelajaran IPA
2 Pembelajaran IPA menjadi lebih
menarik karena mampu memadukan
berbagai keterampilan dalam proses
pembelajaran.
3 Pembelajaran yang dilaksanakan sangat
membosankan
4 Guru menggunakan media yang
menarik dalam menjelaskan
permasalahan dan pemberian tugas
5 Media yang digunakan guru dalam
pembelajaran ini, sangat membantu
saya dalam memahami tugas yang harus
dikerjakan
6 Dalam pembelajaran ini, guru sangat
memanfaatkan media dengan baik
7 Gambar yang terdapat dalam materi
pembelajaran jelas, menarik, dan sangat
membantu memahami materi pelajaran
8 Pembelajaran IPA dengan
menggunakan model ini membuat saya
semakin tertarik terhadap pelajaran IPA
9 Pembelajaran IPA dengan
menggunakan model ini membuat saya
lebih mudah menerapkan pembelajaran
IPA dalam kehidupan sehari-hari
10 Pembelajaran IPA dengan
menggunakan model ini membuat saya
lebih tertarik memahami konsep-konsep
IPA karena erat kaitannya dengan
kehidupan
11 Pembelajaran IPA dengan
menggunakan model ini membuat saya
lebih memahami materi pelajaran yang
diberikan
12 Pembelajaran IPA ini membuat saya
lebih menyadari pentingnya
mempelajari IPA dalam kehidupan.
13 Melalui pembelajaran ini, saya semakin
menyadari pentingnya menjaga
lingkungan
14 Model pembelajaran ini membuat saya
lebih terampil dan berpikir kritis
15 Model pembelajaran ini membuat saya
kurang terampil dan berpikir kritis
16 Saya termotivasi untuk lebih banyak
belajar dan mampu menyelesaikan soal-
soal
17 Dengan model ini saya merasa sangat
terbantu ketika guru meminta saya
merencanakan suatu tugas
18 Dengan pembelajaran model ini
membuat saya bingung dengan tugas
yang diberikan
19 Model pembelajaran ini memudahkan
saya menjawab soal-soal tes
20 Saya setuju model examples non
examples diterapkan pada pembelajaran
materi kalor dan perpindahannya
21 Model pembelajaran ini membuat
keingintahuan saya besar
terhadap pokok bahasan kalor dan
perpindahannya
22 Belajar IPA menggunakan model ini
membuat materi mudah diingat
Lampiran 9: Soal Tes (UJI COBA)
4. Amir pergi ke Dieng. Suhu di Dieng cukup rendah, sehingga Amir merasa
kedinginan. Ketika hari semakin sore, Amir merasa semakin kedinginan
sehingga Amir memakai jaket. Ketika Amir memakai jaket, pada saat
awal amir merasa kedinginan namun lama-kelamaan badannya terasa
hangat.
a. Mengapa Amir merasa kedinginan?
b. Mengapa pada saat awal memakai jaket Amir masih kedinginan?
c. Mengapa lama-kelamaan Amir merasa hangat?
gagang
Ingkaran wajan
5. (a) wajan besar
Air embun
6.
Kakak sedang membuat es teh, didalam gelas sudah ada air teh yang
masih panas, kemudian kakak memasukkan es batu ke dalam gelas
tersebut. Apakah terdapat perubahan wujud dari es tersebut? Mengapa
pada gelas bagian luar terbentuk air embun? Lalu mengapa air embun
yang terdapat di luar gelas warnanya bening,tidak sama seperti warna es
teh didalam gelas?
(b)sendok kayu
Perhatikan gambar diatas!
Peralatan dapur ibu terdiri dari berbagai macam jenis. Ibu ingin mengaduk
sayur menggunakan sendok. Sendok sayur yang ibu punya terbuat dari
kayu dan logam. Manakah sendok yang menghantarkan panas lebih baik,
serta jelaskan mengapa? Bantu ibu untuk memutuskan sendok mana yang
lebih baik digunakan untuk mengaduk sayur! Tuliskan alasanmu!
Alas/bawah
8.
setrika
Perhatikan gambar diatas!
Bahan-bahan apa sajakah yang dimiliki pada setrika? Mengapa bagian
alas/bawah setrika tersebut dapat berubah menjadi panas ketika
disambungkan ke listrik? Mengapa pada gagang setrika tidak panas ketika
dipegang pada saat menyetrika?
9.
Perhatikan gambar diatas!
Pada gambar diatas tampak perbedaan pada kabel listrik, pada siang hari
kabel memuai dan malam hari kabel menyusut. Jelaskan mengapa kabel
pada siang hari mengalami pemuain? Mengapa kabel pada malam hari
mengalami penyusutan? Mengapa pada pemasangannya kabel listrik
dibuat kendor!
10.
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
No Skor Y2
Siswa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 S-1 4 3 4 4 4 1 2 3 2 2 1 1 31 961
2 S-2 2 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 19 361
3 S-3 2 4 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 23 529
4 S-4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 21 441
5 S-5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 1 40 1600
6 S-6 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 41 1681
7 S-7 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 40 1600
8 S-8 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 42 1764
9 S-9 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 41 1681
10 S-10 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 41 1681
11 S-11 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 2 3 40 1600
12 S-12 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 42 1764
13 S-13 3 3 1 3 1 2 2 3 4 2 1 2 27 729
14 S-14 3 4 3 3 4 3 1 4 4 4 1 3 37 1369
15 S-15 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 40 1600
16 S-16 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 3 41 1681
17 S-17 4 4 3 3 3 3 1 4 4 4 2 3 38 1444
18 S-18 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 41 1681
19 S-19 3 4 3 3 4 3 1 4 4 4 1 3 37 1369
20 S-20 3 4 3 3 4 2 1 4 4 4 1 3 36 1296
21 S-21 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 1 3 38 1444
22 S-22 3 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 36 1296
23 S-23 3 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 3 34 1156
24 S-24 3 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 3 34 1156
25 S-25 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 1 40 1600
26 S-26 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 1 38 1444
27 S-27 4 4 4 3 4 2 2 4 4 3 2 1 37 1369
28 S-28 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 1 37 1369
29 S-29 4 4 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 30 900
30 S-30 4 4 3 3 4 2 2 3 3 2 2 1 33 1089
31 S-31 4 4 2 3 2 1 2 4 4 2 3 1 32 1024
32 S-32 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3 1 38 1444
33 S-33 4 4 4 3 1 2 3 3 0 3 2 1 30 900
34 S-34 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 1 38 1444
35 S-35 3 4 3 3 4 2 2 4 3 3 1 3 35 1225
36 S-36 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 1 3 32 1024
∑ 1280 46716
∑X 125 138 103 100 123 89 95 129 122 114 65 77
∑ X2 449 536 321 292 451 251 295 483 450 392 129 201
∑ XY 4528 4947 3772 3578 4490 3282 3494 4716 4495 4223 2351 2840
rxy 0,6221 0,43918 0,61662 0,17146 0,60611 0,60853 0,50302 0,81795 0,74914 0,87789 0,33684 0,48875
Kep valid valid valid invalid valid valid valid valid valid valid valid valid
σ2i 0,4159 0,1944 0,7307 0,3951 0,8542 0,8603 1,2307 0,5764 1,0154 0,8611 0,3233 1,0085
∑σ2i 8,47
σ2t 33,4691
r11 0,76839
Keputusan Tinggi
r tabel 0,3291
Lampiran 11: Tingkat Kesukaran dan Daya Beda
NO ITEM
No Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
8 S-8 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3
12 S-12 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4
6 S-6 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2
9 S-9 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3
10 S-10 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3
16 S-16 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 3
18 S-18 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3
5 S-5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 1
7 S-7 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3
11 S-11 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 2 3
15 S-15 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3
25 S-25 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 1
17 S-17 4 4 3 3 3 3 1 4 4 4 2 3
21 S-21 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 1 3
26 S-26 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 1
32 S-32 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3 1
34 S-34 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 1
14 S-14 3 4 3 3 4 3 1 4 4 4 1 3
JUMLAH SA 68 71 58 50 66 55 59 70 71 69 35 44
19 S-19 3 4 3 3 4 3 1 4 4 4 1 3
27 S-27 4 4 4 3 4 2 2 4 4 3 2 1
28 S-28 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 1
20 S-20 3 4 3 3 4 2 1 4 4 4 1 3
22 S-22 3 4 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3
35 S-35 3 4 3 3 4 2 2 4 3 3 1 3
23 S-23 3 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 3
24 S-24 3 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 3
30 S-30 4 4 3 3 4 2 2 3 3 2 2 1
31 S-31 4 4 2 3 2 1 2 4 4 2 3 1
36 S-36 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 1 3
1 S-1 4 3 4 4 4 1 2 3 2 2 1 1
29 S-29 4 4 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1
33 S-33 4 4 4 3 1 2 3 3 0 3 2 1
13 S-13 3 3 1 3 1 2 2 3 4 2 1 2
3 S-3 2 4 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1
4 S-4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1
2 S-2 2 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1
JUMLAH SB 57 67 45 50 57 34 36 59 51 45 30 33
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Sko
No Y2
Siswa 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 r
1 S-1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 7744
2 S-2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 81 6561
3 S-3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 82 6724
4 S-4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 78 6084
5 S-5 5 4 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 76 5776
6 S-6 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 85 7225
7 S-7 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 78 6084
8 S-8 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 5 82 6724
9 S-9 1 5 1 1 1 2 5 5 2 1 4 2 4 3 5 5 2 5 3 3 5 5 70 4900
10 S-10 5 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 3 87 7569
11 S-11 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 80 6400
12 S-12 5 3 4 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3 4 3 4 3 79 6241
13 S-13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 85 7225
14 S-14 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 92 8464
15 S-15 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 3 77 5929
16 S-16 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 79 6241
17 S-17 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 86 7396
18 S-18 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 89 7921
19 S-19 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 77 5929
20 S-20 2 4 3 2 3 3 5 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 63 3969
21 S-21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 78 6084
22 S-22 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 5 5 4 3 4 4 96 9216
23 S-23 5 3 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 78 6084
24 S-24 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73 5329
25 S-25 4 5 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 91 8281
26 S-26 5 4 3 5 3 4 4 2 2 4 3 2 3 4 4 2 4 2 2 3 3 3 71 5041
27 S-27 5 5 3 5 3 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 2 4 2 3 4 4 3 76 5776
28 S-28 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 5 85 7225
29 S-29 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 71 5041
30 S-30 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 78 6084
31 S-31 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 81 6561
32 S-32 5 3 4 5 4 3 5 3 4 5 3 4 3 4 5 4 3 3 5 4 4 4 87 7569
33 S-33 5 4 4 5 4 4 5 4 4 2 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 93 8649
34 S-34 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 3 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 88 7744
35 S-35 5 4 4 5 4 4 5 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 91 8281
36 S-36 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 5 5 5 95 9025
29 2430
∑
46 96
∑X 150 146 136 150 136 138 136 126 127
125 133 127 133 125 133 135 138 126 127 128 135 136
∑ X2 652 604 532 652 532 542 538 460 465
455 505 465 505 453 513 525 542 460 465 468 519 534
1240 119 1125 1240 1125 1137 112 1041 1051
1027 1096 1051 1096 1032 1099 1111 1137 1041 1049 1054 1110 1122
∑ XY
3 80 7 3 7 9 05 1 0
6 3 0 3 1 6 4 9 1 2 1 3 2
0,54 0,20 0,66 0,54 0,66 0,53 0,34 0,51 0,63
0,22 0,47 0,63 0,47 0,46 0,53 0,34 0,53 0,51 0,53 0,41 0,34 0,45
rxy
877 89 625 877 625 136 25 108 357
782 755 357 755 968 717 212 136 108 624 161 626 906
inval invali
Kep valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
id d
0,33 0,506 0,506 0,361 0,67 0,527 0,471 0,582 0,378 0,471 0,378 0,601 0,520 0,361 0,527 0,471 0,354 0,561
σ2 i 0,75 0,75 0,527 0,358
02 2 2 1 28 8 5 6 9 5 9 1 8 1 8 5 2 7
2 10,9
∑σ i
7
55,9
σ2 t
722
r11 0,82697
Sangat
Keputusan
tinggi
r tabel 0,33024
Lampiran 13: Hasil Analisis Pre-Test Dan Post-Test
KELAS
KELAS KONTROL
No Responden EKSPERIMEN
PRE POST PRE POST
1 57 98 50 64
2 41 86 45 32
3 48 68 43 52
4 41 80 57 48
5 45 75 55 39
6 41 73 43 52
7 36 75 39 52
8 34 80 43 36
9 50 66 48 48
10 34 75 45 48
11 39 84 36 45
12 36 70 39 55
13 39 75 34 48
14 41 80 45 45
15 14 57 36 45
16 41 70 52 48
17 43 80 36 55
18 41 82 41 36
19 50 73 48 50
20 45 64 43 57
Jumlah 816 1511 878 955
Rata-rata 40,80 75,55 43,90 47,75
Nilai Tertinggi 57 98 57 64
Nilai Terendah 14 57 34 32
Blm Tuntas 20 4 20 20
Tuntas 0 16 0 0
% Ketuntasan 0% 67% 0% 0%
Lampiran 14: Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji T) Awal
Lampiran 15: Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji T) Akhir
Lampiran 16: Normalitas Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
No
X z F(z) S(z) S(z) - F(z)
.
1
1 -3,13648 0,000855 0,05 0,049145 Mean 40,8000
4
3
2 -0,79582 0,213068 0,15 -0,06307 Simpangan Baku 8,5446
4
3
3 -0,79582 0,213068 0,15 -0,06307 Lh 0,1407
4
3
4 -0,56176 0,287141 0,25 -0,03714 Lt 0,1900
6
3
5 -0,56176 0,287141 0,25 -0,03714 Terdistribusi Normal
6
3
6 -0,21066 0,416577 0,35 -0,06658
9
3
7 -0,21066 0,416577 0,35 -0,06658
9
4
8 0,023407 0,509337 0,65 0,140663
1
4
9 0,023407 0,509337 0,65 0,140663
1
4
10 0,023407 0,509337 0,65 0,140663
1
4
11 0,023407 0,509337 0,65 0,140663
1
4
12 0,023407 0,509337 0,65 0,140663
1
4
13 0,023407 0,509337 0,65 0,140663
1
4
14 0,257472 0,601593 0,7 0,098407
3
4
15 0,491537 0,688477 0,8 0,111523
5
4
16 0,491537 0,688477 0,8 0,111523
5
4
17 0,842636 0,800284 0,85 0,049716
8
5
18 1,076701 0,859193 0,95 0,090807
0
5
19 1,076701 0,859193 0,95 0,090807
0
5
20 1,89593 0,971015 1 0,028985
7
Normalitas Liliefors Kontrol Pretest
No
X z F(z) S(z) S(z) - F(z)
.
1 34 -0,79582 0,213068 0,05 -0,16307 Mean 43,9000
2 36 -0,56176 0,287141 0,2 -0,08714 Simpangan Baku 6,4064
3 36 -0,56176 0,287141 0,2 -0,08714 Lh 0,0290
4 36 -0,56176 0,287141 0,2 -0,08714 Lt 0,1900
5 39 -0,21066 0,416577 0,3 -0,11658 Terdistribusi Normal
6 39 -0,21066 0,416577 0,3 -0,11658
7 41 0,023407 0,509337 0,35 -0,15934
8 43 0,257472 0,601593 0,55 -0,05159
9 43 0,257472 0,601593 0,55 -0,05159
10 43 0,257472 0,601593 0,55 -0,05159
11 43 0,257472 0,601593 0,55 -0,05159
12 45 0,491537 0,688477 0,7 0,011523
13 45 0,491537 0,688477 0,7 0,011523
14 45 0,491537 0,688477 0,7 0,011523
15 48 0,842636 0,800284 0,8 -0,00028
16 48 0,842636 0,800284 0,8 -0,00028
17 50 1,076701 0,859193 0,85 -0,00919
18 52 1,310766 0,905032 0,9 -0,00503
19 55 1,661864 0,95173 0,95 -0,00173
20 57 1,89593 0,971015 1 0,028985
Lampiran 17: Perhitungan Homogenitas
Lampiran 18: Uji Gain
1
. Kelas Eksperimen
<g> =
75,55 - 40,8
100 - 40,8
= 34,75
59,2
= 0,587
2
. Kelas Kontrol
<g> =
47,75 - 43,9
100 - 43,9
= 3,85
56,1
= 0,069
Penulis
Siti Ernawati