BAB I Skripsi Herlia Prisma Irawanti
BAB I Skripsi Herlia Prisma Irawanti
BAB I Skripsi Herlia Prisma Irawanti
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah nan kaya raya tidak mau
ketinggalan, namun dalam hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa dengan hanya
bangsa. Dalam hal ini, suatu kemajuan bangsa juga sangat dipengaruhi oleh
kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu sumber daya manusianya
harus berkualitas, yang mana salah satu jalan efektif untuk meningkatkan
kualitas diri yaitu dengan menjadikan setiap peserta didik menjadi dewasa,
1
Proses pembelajaran yang baik hendaknya mengutamakan siswa untuk
dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran agar siswa dapat belajar dengan
spesifikasi dari tujuan yang ingin dicapai pada tujuan kurikulum dalam
bentuk: (1) ketepatan atau ketelitian respons; (2) kecepatan, panjangnya dan
2
menunjang perilaku peserta didik berupa : (1) kondisi atau lingkungan fisik;
dan (2) kondisi atau lingkungan psikologis. Salah satu yang ingin dicapai
dengan alam semesta dan segala isinya termasuk dengan kejadian - kejadian
yang terjadi di alar dan teknologi. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diera globalisasi saat ini. Segala
dan teknologi di era globalisasi. Oleh karena itu di dalam Kurikulum 2013,
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau yang sering disebut IPA,
merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dipelajari oleh siswa
SD/MI.
tepat dan rasional yang dapat memutuskan untuk melakukan sesuatu. Berpikir
3
kemampuan untuk memilih dan menimbang apa yang harus dipilih
Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi akan memiliki
hasil belajar yang tinggi dan akan mampu untuk menyaring suatu informasi.
seorang ilmuan di dalam Standar Isi BNSP tahun 2006 di jelaskan kondisi
ideal pada mata pelajaran IPA yaitu : 1) mengembangkan rasa ingin tahu,
dikemas dengan bentuk yang menarik agar siswa tertarik dan semangat dalam
hasil observasi dan wawancara terhadap Kepala sekolah dan guru kelas V di
4
adalah kurangnya keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa
kurang aktifnya peran siswa dan aktivitas siswa, serta penggunaan media saat
pembelajaran masih kurang. Dan dapat dilihat dari adanya beberapa siswa
kelasnya. Guru belum melakukan inovasi pembelajaran. Hal ini dapat dilihat
Dan Make A Match dapat menjadi solusi untuk memecahkan masalah diatas.
5
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata,
belajar pada pendidikan formal telah berakhir dan memudahkan siswa dalam
nyata.
pembelajaran dikelas sehingga tidak hanya guru yang aktif melainkan siswa
juga aktif. Dalam penerapan model ini juga siswa diharapkan mampu berfikir
tingkat kemampuan berfikir siswa melalui gambar yang tanpa disertai dengan
menjadikan siswa lebih aktif dalam aktivitas kemampuan berpikir kritis agar
menyenangkan dan tidak menegangkan.. Salah satu keunggulan dari model ini
yaitu siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau
dilakukan melainkan sudah ada referensi dari penelitian terdahulu yang mana
dalam penelitian yang dilakukan oleh Yunin Nurun Nafiah dan Wardan
6
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa” juga
583 dari skor seharusnya 725, presentase skor keterampilan berpikir kritis
80%. Dan perolehan nilai tertinggi 88,18, nilai terendah 78,38 dan rata-rata
nilai 83,2. Berdasarkan data diatas jumlah siswa yang tuntas KKM yaitu
dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan telah tercapai yaitu 80% siswa
dalam pembelajaran. Untuk itu guru harus kreatif dalam mendesain model
7
Hasil Belajar Siswa Pada Muatan IPA Kelas V Di SDN Kelayan Dalam 5
Banjarmasin”.
B. Rumusan Masalah
Picture dan Make A Match pada siswa kelas V SDN Kelayan Dalam 5
Banjarmasin?
Picture dan Make A Match pada siswa kelas V SDN Kelayan Dalam 5
Banjarmasin?
Learning, Picture and Picture dan Make A Match pada siswa kelas V
and Picture dan Make A Match pada siswa kelas V SDN Kelayan Dalam
5 Banjarmasin?
8
C. Rencana Pemecahan Masalah
pembelajaran PBL, PAP dan Make A Match pada siswa kelas V di SDN
9
proses yang melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kritis dalam konteks
yang berfokus pada mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang
Model kedua dan ketiga yang dipilih peneliti adalah sebagai pelengkap
pembelajaran Picture and Picture dan Make A Match. Karena kedua model ini
Ketiga model ini dapat membuat siswa menjadi aktif dan melibatkan siswa
atau visual. Adanya aktivitas belajar secara optimal akan menentukan tingkat
tersebut, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Picture. picture and picture ini berbeda dengan media gambar dimana picture
and picture berupa gambar yang belum disuusun secara berurutan dan yangg
10
menggunakannya adalahh siswa, sedangkan media gambar berupaa gambar
utuh yang digunakan oleh guruu dalam proses pembelajaran. Dengann adanya
memahami konsep materii dan melatihh berpikir logis dan sistematiss, dapat
Match yang merupakan salah satu model yang menyenangkan dengan unsur
Model ini meminta siswa untuk mencari pasangan kartu yang merupakan
digunakan dalam semua mata pelajarandan untuk semua tingkatan usia karena
yang dibagikan oleh guru. Kartu-kartu tersebut berisi pertanyaan dan jawaban
Learning (PBL), Picture And Picture (PAP) dan Make A Match yaitu:
11
data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara
dan PAP)
diskusi. (PBL)
D. Tujuan Penelitian
Learning, Picture and Picture dan Make A Match pada siswa kelas V
12
2. Menganalisis peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA
and Picture dan Make A Match pada siswa kelas V SDN Kelayan Dalam
5 Banjarmasin?
Learning, Picture and Picture dan Make A Match pada siswa kelas V
and Picture dan Make A Match pada siswa kelas V SDN Kelayan Dalam
5 Banjarmasin?
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
13
keterampilan berpikir ktitis dan hasil belajar siswa. Serta dapat menambah
3. Bagi siswa
14