Flipchart Fixx
Flipchart Fixx
Flipchart Fixx
KESEHATAN
LANSIA
Oleh : Fitrah Rahmadhani, Riska Rianti, Lidiana
Kelompok IV A
Tutor: Dr. Nurfachanti Fattah, M. Kes
Secara global populasi lansia diprediksi terus mengalami peningkatan
seper tampak pada gambar di bawah. Dari gambar juga menunjukkan bahwa
baik secara global, Asia dan Indonesia dari tahun 2015 sudah memasuki era
penduduk menua (ageing population) karena jumlah penduduknya yang berusia
60 tahun ke atas (penduduk lansia) melebihi angka 7 persen.
Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat
23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah
penduduk lansia tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030
(40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta). Suatu negara dikatakan berstruktur tua
jika mempunyai populasi lansia di atas tujuh persen (Soeweno). Gambar di
bawah memperlihatkan persentase lansia di Indonesia tahun 2017 telah
mencapai 9,03% dari keseluruhan penduduk. Selain itu, terlihat pula bahwa
persentase penduduk 0-4 tahun lebih rendah dibanding persentase penduduk 5-
9 tahun. Sementara persentase penduduk produktif 10-44 tahun terbesar jika
dibandingkan kelompok umur lainnya.
Apa Itu Lansia?
Pendengaran/Penglihatan
3 Berkurang
4 Gangguan Keseimbangan
Fungsi Pencernaan
6 Menurun
Penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi)
Adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Seringkali hipertensi tanpa gejala, sehimgga
pasien tidak merasa sakit.
Penyakit kencing manis (Diabetes Melitus)
Adalah penyakit diaman kadar gula darah dalm tubuh meningkat (lebih dari
200mg/dl).
Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK)
Adalah penyakit paru kronik (menahun) yang ditandai oleh hambatan aliran
udara di saluran nafas, semakin lama semakin memburuk dan tidak sepenuhnya
dapat kembali normal.
Stroke
Adalah kondisi berkurangnya suplai oksigen ke otak yang tejadi akibat sumbatan
atau pecahnya pembuluh darah ke otak, sehingga menyebabkan kerusakan dan
kematian pada jaringan otak.
Asma Bronkial
Adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas yang
menyebabkan reaksi berlebihan dari bronkus, sehingga menyebabkan gejala
berulang berupa mengi, sesak nafas, rasa berat di dada, dan batuk terutama
malam atau dini hari. Gejala berulang tesebut timbul sangat bervariasi dan
dapat kembali normal baik dengan atau tanpa pengobatan.
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Adalah penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah
koroner di jantung yang dapt menyebabkan serangan jantung..
Pengeroposan Tulang (Osteoporosis)
Adalah pemyakit yang ditandai dengan berkutangnya kepadatan massa tulang,
sehimhha tulang tidak tahan terhadap benturan dan menjadi mudah patah.
Penyakit Sendi
Adalah peradangan pada satu atau lebih persendian. Jenis penyakit yang sering
dialami pleh lanisa adalah Osteoarthritis dan Gout Arthritis ( penyakit asam
urat).
Depresi
Adalah perasaan sedih dan tertekan yang menetap lebih dari 2 minggu.
Pikun (Dimensia)
Adalah kondisi kemerosotan mental yang terus menerus, makin lama makin
buruk meliputi penurunan daya ingat yang baru saja terjadi, kemunduran
kemahiran betbahasa, kemunduran intelektual, perubahan perilaku dan fungsi
otak lainnya sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari.
Menopause
Adalah masa berhentinya haid yang permanen minimal 1 tahun.
Masalah Kesehatan Pada Lansia
SOSIAL
EKONOMI
LINGKUNGAN
Perubahan fisik
Sistem indra
Indra Penglihatan
Indra pendengaran
Sistem integumen
Sistem Musculoskeletal
Tulang
Otot
Sendi
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Respirasi
Pada sistem respirasi ini biasa terdapat keluhan seperti keletihan dan sesak
nafas setelah beraktifitas, gangguan penyembuhan dan jaringan akibat penurunan
oksigenasi, kesulitan untuk batuk.
Sistem Pencernaan
Keluhan yang sering ditemukan pada lansia seperti: mu;ut kering, sesak,
nyeri ulu hati, gangguan pencernaan, konstipasi, kembung dan ketidaknyamanan
abdomen.
Sistem Perkemihan
Keluhan yang sering ditemukan pada lansia seperti, kesulitan berkemi,
terjadi inkontinensia urine, urgensi dan frekuensi.
Sisitem Saraf
Sistem Reproduksi
Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutnya ovari dan
uterus. Terjadi atrofi payudara. Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi
spermatosoa, meskipun adanya penurunan secara beransur-ansur. Dorongan
seksual menetap sampai usia di atas 70 tahun (asal kondisi kesehatan baik).
Perubahan Psikososial
Lansia yang sehat secara psikososial dapat dilihat dari kemampuannya
beradaptasi terhadap kehilangan fisik, sosial dan emosional serta mencapai kebahagiaan,
kedamaian dan kepuasan hidup. Ketakutan menjadi dan tidak mampu produktif lagi
memunculkan gambaran yang negatif tentang proses penuaan.
Perubahan Kognitif
Memory (Daya ingat, Ingatan)
IQ (Intellegent Quocient)
Kemampuan Belajar (Learning)
Perubahan Spiritual
Agama atau kepercayaan lansia makin berintegrasi dalam kehidupan.
Lansia makin teratur dalam kehidupan keagamaanya. Hal ini dapat dilihat dalam berfikir
dan bertindak sehari-hari.
Perubahan akibat proses penuaan
Perubahan Fisik
Perubahan Psikososial
Perubahan Kognitif
Perubahan Spiritual
Mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, sekurang-
kurangnya 1 tahun sekali, untuk deteksi dini terhadap penyakit
kronis, dan gunakan obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
Pengaturan gizi/diet seimbang
Makanlah beraneka ragam makanan
Diet sesuai kebutuhan gizi yang dianjurkan sesuai kondisikesehatan
meliputi sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral
Banyak makan sayur dan buah guna kebutuhan vitamin, mineral dan
serat
Banyak sumber makanan kalsium : ikan segar, ikan teri segar, sayuran
hijau (bayam, brokoli, sawi hijau, daun singkong, daun pakis/paku
dll), buah (jeruk, pisang, jambu biji, pepaya, mangga, alpukat, apel
merah, strawberry, buah naga dll), kacang kedelai dan susu tinggi
kalsium
minum air putih yang cukup minimal 2 liter (8 gelas) per hari.
Memelihara kebersihan tubuh secara teratur (mandi 2x sehari dengan
sabun mandi), dan gunakan pakaian, serta alas kaki yang nyaman dan
aman
Memelihara kebersihan gigi dan mulut (menggosok gigi sehari 2x),
apabila menggunakan gigi palsu dilepas dan dibersihkan setiap hari.
Biasakan melakukan :
Aktivitas fisik (berjalan, mencuci, menyapu, dsb.)
Latihan fisik (senam, berjalan, berenang, dsb.) Sekurangnya 30
menit sehari 3 kali seminggu.
Jauhi asap rokok dan zat adiktif lainnya (tidak merokok, minuman
keras, ganja)
Kembangkan hobi sesuai dengan kemampuan seperti:
Merangkai bunga/berkebun
Melukis
Berdansa
Memasak
Merajut.
Melakukan rekreasi aman dan nyaman (wisata, nonton film, dll)
Istirahat yang cukup dan kelola stres dengan baik
Terus melakukan kegiatan mengasah otak seperti : bermain catur,
mengisi teka- teki silang, membaca buku, menari, bermain musik,
bercerita, bersosialisasi, dll.
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Bagi Pralansia/Lansia
Aktivitas Fisik
Berkebun, Menyapu, Membersihkan
Rumah, Bermain Dengan Cucu, Dll
Latihan Fisik
Senam, Jalan Cepat, Jogging,
Bersepeda, Berenang, Dll
Bahan makanan yang dianjurkan untuk lansia
Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat digunakan
sebagai energy seperti nasi (beras merah tumbuk, beras
putih dll), jagung, ubi, singkong, sagu, kentang, talas, sukun,
bihun,mie, roti gandum dan havermut)
Lauk pauk sebagai sumber protein, lemak dan mineral.
Sumber makanan hewani : ikan (dianjurkan ikan teri, ikan
kembung basah dan segar dll), daging ayam tanpa kulit,
daging sapi tanpa lemak, telur dan susu rendah lemak dan
lainnya
Sumber makanan nabati : tempe, tahu dan kacang kacangan
serta olahannya
Sayuran berwarna sebagai sumber vitamin dan mineral serta
serat seperti bayam, kangkung, wortel, brokoli, labu kuning,
labu siam, dan lalapan dan sayuran segar lainnya
Buah berwarna : pepaya, pisang, jeruk manis, alpukat, apel
dll
Makanan sumber zat besi seperti hati sapi, hati ayam,
daging ayam, daging sapi, sayuran berwarna hijau (bayam)
dan kacang kacangan
Makanan sumber kalsium seperti : ikan (contoh ikan teri
basah dan segar), sayur hijau (sawi hijau, daun singkong,
daun pakis/paku dll) dan buah (jeruk, pisang, jambu biji,
pepaya, alpukat, apel, strawberry, buah naga dll)
Minum air putih minimal 8 gelas sehari
Bahan makanan yang dibatasi untuk lansia
Konsumsi Gula, Garam dan Lemak (GGL) dalam pengolahan
makanan sehari adalah sesuai dengan anjuran (G4G1L5),
yang artinya:
Konsumsi Gula maksimum 4 sendok makan (50 gram/hari)
Konsumsi Garam maksimum 1 sendok teh (2 gram/hari )
Konsumsi Lemak maksimum 5 sendok makan minyak sayur
(67 gram/hari)
Anjuran konsumsi makanan sumber natrium : makanan yang
diawetkan seperti ikan dan daging kalengan, minuman
berkarbonasi/bersoda.
Makanan Gizi Seimbang Pada Lansia
1/2 piring
½ piring (1/3 lauk
Buah dan pauk, 2/3
sayur makanan
pokok)
Aktivitas Cuci
fisik 30 tangan
menit per pakai
hari sabun
Baca Label
Pantau
Expired
berat
Padakemasn
badan
Pangan
Menurut peneliti peran keluarga sangat penting dalam
upaya pemberian pelayanan keperawatan kepada anggota keluarga
terutama lansia. Lansia pada dasarnya mengalami penurunan dalam
berbagai macam fungsi sehingga dalam melakukan segala
aktivitasnya harus mendapatkan dukungan dari keluarga. Keluarga
diharapkan mampu memberikan dukukngan keluarga dalam bentuk
peran yang baik yang akan dapat akan meningkatkan ksejahteraan
pada lansia. Keluarga yang berperan baik pada lansianya maka lansia
akan merasa bahwa mereka diperhatikan dan dipedulikan. Hal
semacam ini akan membuat lansia lebih memiliki semangat yang
kuat dalam menjalani kehidupannya.
Sesuai dengan tugas keluarga menurut Effendy (2009)
menyatakan bahwa keluarga mempunyai fungsi dalam mer awat
anggotanya yang sakit hal ini menandakan bahwa keluarga memiliki
peran yang besar dalam upaya pemberian asuhan keperawatan
kepada anggota keluarganya terutama anggota keluarga yang
mengalami kondisi yang tidak baik atau mengalami keterbatasan.
Keluarga yang berperan baik dalam upaya perawatan kepada
anggota keluarga yang lain akan memberikan dampak yang baik pula
kepada anggota keluarga yang lain karena merasa diperhatikan,
mendapatkan kasih sayang, merasa bahagia, dan terpenuhi
kepuasan dalam menjalani kehidupan. Kondisi tersebut akan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteran pada anggota keluarga.
Peran Anggota Keluarga Terhadap
Pralansia/Lansia
KELOMPOK IV A
11020180
[058 Andi Mappangara, 071 M. Rasha Febriansyah, 074 Tenri Sayu Azzahra,
088 Fitrah Rahmadhani, 091 Riska Rianti, 096 Ahmad Fahd Alifian, 098
Lidian, 117 Aqilla Fitrani Darul, 009 Anjani Berliana Alitu, 012 Amelia
Ramadhanty Defianda]