Jurnal Skripsi Fara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP ODGJ

(ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA) DI WILAYAH PUSKESMAS


KOTA TANJUNGPINANG

Fara Debrina Oktaviani, Syamilatul Khariroh, Ernawati


Mahasiswa Strata 1 Keperawatan Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
Dosen Strata 1 Keperawatan Keperawatan Stikes Hang Tuah Tanjungpinang
Email : [email protected]

Abstrak

Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas hidup ODGJ dapat dipengaruhi oleh faktor dukungan sosial,
faktor psikologis, individu berupa koping individu bahkan faktor dukungan keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas
hidup ODGJ di wilayah Puskesmas Kota Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan
desain studi Correlation dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian
yaitu seluruh pasien ODGJ yang berada di wilayah puskesmas Kota Tanjungpinang tahun
2020/2021 sebanyak 58 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total
Sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Hasil analisis univariat (usia,
jenis kelamin, dan status pekerjaan) dan analisis bivariat yang diperoleh dari pengolahan
data menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan kualitas hidup ODGJ dengan nilai p-value = 0,000. Dukungan keluarga
sangat berpengaruh besar terhadap kualitas hidup ODGJ apabila dukungan keluarganya
baik maka baik pula kualitas hidup ODGJ. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
bahan kajian dan informasi pada mata kuliah keperawatan jiwa tentang hubungan
dukungan keluarga dengan kualitas hidup ODGJ.
Kata Kunci : ODGJ, Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup
The Realitionship Between Family Support and the Quality of Life of ODGJ in the
TanjungPinang City Public Health Center

ABSTRACT
Mental disorders are one of the quiet serious health problems. There are some factors that
influence life quality of the people with mental disorders are social support factor,
psychology factor, individually in the form of individually coping even family support
factor. The purpose of this study is to know the connection of the family Support and the
Quality Of Life for ODGJ in the Tanjungpinang City Health Center area. This study uses
a correlation study design with a cross sectional approach. The population in the study
were all ODGJ patients who were in Tanjungpinang city health center area in 2020/2021
as many as 58 respondents. Sampling using total sampling technique. Research
instrument using a questionanaire. The results of the univariate analysis ( age, gender, and
employment status) and bivariate analysis obtained from data processing using the chi
square test showed that there was a relationship between family support and aquality of
life of ODGJ with p-value =0,000. Family support is very influential on the quality of life
of ODG. Hopefully the result of this study can be study material and information for
psychiatric nursing subject about the connection of the family support and the life quality
of the people with mental disorder.
Keywords : ODGJ, Family Support, Quality Of Life
Pendahuluan
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Menurut WHO, perkiraan jumlah Dasar (Riskesdas) tahun 2018 angka
penderita pada gangguan jiwa di seluruh prevalensi psikotik/skizofrenia di
dunia pada tahun 2017 adalah sekitar Provinsi Kepulauan Riau sebesar 0,09%
450 juta jiwa termasuk skizofrenia. angka prevalensi tersebut digunakan
Secara global, kontributor terbesar untuk menghitung proyeksi kasus ODGJ
beban penyakit Disability Adjusted Life berat (psikotik/skizofrenia) di
Year (DALYs) dan salah satu penyebab Kabupaten/Kota dan Provinsi.
kematian saat ini adalah penyakit Berdasarkan sumber dari Kesehatan
kardiovaskuler (31,8%) yang disusul Jiwa Kabupaten/Kota se-Provinsi
oleh penyakit neoplasma, masalah Kepulauan Riau Tahun 2019, Kota
maternal-neonatal, infeksi pernafasan Tanjungpinang terdapat sasaran proyeksi
dan tuberkolosis. Namun jika dilihat dari Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
penyebab kecacatan Years Lived With berat mencapai 190 pasien ODGJ.
disability (YLDs) dibandingkan dengan
penyakit lain, maka persentase Adapun masalah yang ditimbulkan pada
kontributor lebih besar disebabkan pada penderita gangguan jiwa tidak akan
gangguan mental (14,4%), (WHO, menyebabkan kematian secara langsung
2017). melainkan akan menimbulkan
penderitaan secara fisik dan emosional
World Health Organization (2017) bagi penderita, keluarga dan masyarakat.
mengatakan, umumnya gangguan Adapun salah satu masalah yang
mental yang terjadi adalah gangguan ditimbulkan pada penderita gangguan
dengan kecemasan dan gangguan jiwa adalah terganggunya kualitas hidup
skizofernia, terhitung sekitar 4,4% dari ODGJ. Menurut Weinberg, dalam Putra
total jumlah penderita gangguan 2018 menyatakan bahwa kualitas hidup
skizofernia di seluruh dunia dan 3,6% ODGJ akan semakin memburuk dari
dari gangguan dengan kecemasan. individu lain yang tidak mengalami
Selain itu antara tahun 2005 dan 2015, gangguan jiwa, selain itu juga kualitas
jumlah penderita depresi dengan hidupnya akan lebih buruk dari pasien
gangguan jiwa meningkat lebih dari yang menderita penyakit fisik. Sampai
18%. Depresi merupakan merupakan saat ini, upaya yang dilakukan untuk
penyebab terbesar kecacatan di seluruh meminimalisir stigmatisasi masih sangat
dunia. Lebih dari 80% penyakit ini kurang, sehingga adanya penolakan dan
menyerang orang yang tinggal di negara ketakutan masyarakat kepada penderita
atau wilayah berpenghasilan rendah dan ODGJ makin menyebar luas. Efek dari
menengah ketakutan masyarakat terhadap penderita
ODGJ dapat menghambat berinteraksi
Menurut data Riskesdas 2018 dengan lingkungan sosial, akibatnya
mengungkapkan prevalensi gangguan ODGJ sulit memperoleh pendidikan
mental emosional yang ditandai dengan bahkan pekerjaan yang layak sehingga
gejala depresi dan kecemasan meningkat kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
seiring berjalannya waktu sebanyak hidup sangat rendah, dan akhirnya
9,8% pada penduduk usia (15-24) tahun kualitas hidup ODGJ menjadi rendah,
ke atas, dengan pengidap gangguan jiwa (Aiyub, 2018).
yang berat sebanyak 85.788 orang.
Angka itu mengungkapkan 20,24% dari Berdasarkan penelitian sebelumnya yang
seluruh keluarga di Indonesia. Selain itu telah dilakukan (Farizah, dkk 2019)
dengan jumlah penderita gangguan jiwa tentang Hubungan Fungsi Sosial dengan
berat sebanyak 74,395 orang dan Kualitas Hidup pasien Skizofrenia rawat
sebanyak 10.638 orang mengalami jalan di RSJD Atma Husada Mahakam
pemasungan. (Riskesdas, 2018) Samarinda menunjukkan bahwa hasil
dari 38 responden didapatkan sebanyak Metode
12 responden (85,7%) memiliki hasil
fungsi sosial buruk dengan kualitas Penelitian ini adalah penelitian
hidup yang rendah dan 11 responden kuantitatif dengan jenis penelitian
(45,8%) memiliki hasil fungsi sosial observasional dan pendekatan Cross
buruk dengan kualitas hidup yang tinggi. sectional. Cross sectional adalah desain
Terdapat 2 responden (14,3%) memiliki penelitian analitik yang bertujuan untuk
hasil fungsi sosial baik dengan kualitas mengetahui hubungan antar variabel
hidup yang rendah dan 13 responden dimana variabel independen dan
(54,2%) memiliki fungsi sosial baik variabel dependen diidentifikasi pada
dengan kualitas hidup yang tinggi, satu satuan waktu, (Dharma, 2011).
kesimpulannya terdapat hubungan antara Populasi dalam penelitian adalah subjek
fungsi sosial dengan kualitas hidup pada yang memenuhi kriteria yang telah
pasien. ditetapkan (Nursalam, 2017). Populasi
pada penelitian ini adalah sebanyak 58
Faktor-faktor yang mempengaruhi pasien ODGJ di Wilayah kerja
kualitas hidup ODGJ dapat dipengaruhi Puskesmas Kota Tanjungpinang. Teknik
oleh faktor dukungan sosial, faktor pengambilan sampel menggunakan
psikologis individu berupa koping Total sampling dengan jumlah sampel
individu bahkan faktor dukungan 58 pasien yang memenuhi kriteria
keluarga. Selain itu juga faktor yang inklusi dan ekslusi. Penelitian ini
sangat berperan penting untuk mencapai dilakukan pada awal bulan Mei-Juni
kualitas hidup ODGJ adalah dukungan 2021. Instrument penelitian ini
dari keluarga. Dukungan keluarga yang menggunakan kuesioner. Analisa data
baik akan meningkatkan kualitas hidup dalam penelitian ini menggunakan
ODGJ, ODGJ akan merasa diperhatikan Analisis univariat dan bivariat. Analisis
sehingga lebih percaya diri dalam univariat menjelaskan secara deskriptif
melakukan aktivitas sehari-hari dan karakteristik responden berdasarkan
psikologinya akan tertanam lebih baik. usia, jenis kelamin, dan status pekerjaan.
Dukungan keluarga yang dilakukan pada Analisis bivariate dilakukan dengan uji
penderita ODGJ yaitu seperti keluarga Chi Square untuk mengetahui hubungan
melibatkan klien dalam berkegiatan dukungan keluarga dengan kualitas
rutin dirumah, melibatkan klien dalam hidup ODGJ.
mengembangkan hubungan sosial, dan
kebiasaan keluarga melibatkan klien Hasil Penelitian
dalam lingkungan yang ada disekitar
klien. (Abdul, dkk, 2017). 1. Distribusi Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur, Jenis Kelami dan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Status pekerjaan diwilayah
oleh (Wiraja Medika. 2018) tentang Puskesmas KotaTanjungpinang
dukungan keluarga dengan kemandirian Tahun 2021 (n=58).
orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
penelitian tersebut menunjukkan bahwa Karakteristik f %
ada hubungan antara dukungan keluarga Usia
dengan Kemandirian ODGJ. Dengan 22-44 17 29,2
dukungan keluarga yang baik, maka 45-55 25 42,9
kemandirian ODGJ bisa maksimal. 56-70 16 27,5
Keluarga diharapkan dapat menjaga Total 58 100%
Jenis Kelamin
dukungan keluarga yang baik bagi
Laki-laki 33 56,9
masyarakat ODGJ, menjadikan mereka Perempuan 25 43,1
lebih mandiri dan menjaga kemandirian Total 58 100%
ODGJ, sehingga mereka tidak lagi Status pekerjaan
bergantung pada keluarga.
Kerja 26 44,8 memandang bahwa orang yang bersifat
Tidak Kerja 32 55,2 mendukung selalu siap memberikan
Total 58 100%

3. Hubungan Dukungan Keluarga


Berdasarkan tabel 1 distribusi dengan Kualitas Hidup ODGJ
frekuensi sebagian besar responden Diwilayah Puskesmas Kota
berada pada rentang usia 45-55 tahun Tanjungpinang Tahun 2021 (n=58)
dengan jumlah 25 orang 42,9%. Tabel 3.
Sebagian besar responden berjenis
kelamin laki-laki yakni 33 responden
(56,9%). Dilihat dari status Kualitas
Dukung Hidup Tot
pekerjaannya, sebagian besar responden an
berstatus tidak bekerja yaitu 32 orang Bai Bur al p,val
keluarg k uk ue
(55,2%). a N N F
2. Distribusi Frekuensi Dukungan 100 100 %
Keluarga dengan Kualitas Hidup 1 23 24
ODGJ diwilayah Puskesmas Kota Rendah 4,2 95,8 100
Tanjungpinang Tahun 2021 (n=58) 32
Tabel 2. 94, 2 34 p=
Tinggi 1 5,9 100 0,000
Variabel f % 33
Dukungan Keluarga 56, 25 58
Rendah 24 40,0 Total 9 41,1 100
Tinggi 34 56,7
Total 58 100%
Kualitas Hidup Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat
Baik 34 56,7 diketahui bahwa dari 58 responden yang
Buruk 24 40.0 mendapatkan dukungan keluarga rendah
Total 58 100% dengan kualitas hidup yang buruk
sebanyak 23 orang (95,8%) dan
Berdasarkan tabel 2 diatas dukungan keluarga yang rendah dengan
menunjukkan bahwa sebagian besar mendapatkan kualitas hidup yang baik
pasien ODGJ mendapatkan dukungan sebanyak 1 orang ( 4,2%). Dan dapat
keluarga yang tinggi yaitu sebanyak 34 diketahui bahwa responden yang
responden (56,7%) dan sebagian besar mendapatkan dukungan keluarga yang
mendapatkan kualitas hidup ODGJ yang tinggi dengan kualitas hidup yang baik
baik 34 responden (56,7%). sebanyak 32 orang (94,1%) dan
dukungan keluarga yang tinggi dengan
Pembahasan kualitas hidup yang buruk sebanyak 2
Dukungan keluarga adalah proses yang orang (5,9%).
berkelanjutan disepanjang masa Dukungan dari keluarga sangat
kehidupan manusia. Dukungan keluarga diperlukan untuk kemandirian ODGJ
berfokus pada interaksi yang karena dengan adanya dukungan dari
berlangsung dalam berbagai hubungan keluarga, ODGJ akan merasa
sosial yang dipedulikan sehingga menjadi jiwa lebih
dinilai oleh individu. Dukungan percaya diri dalam melakukan aktivitas
keluarga sehari-hari dan psikologinya akan
merupakan sikap, tindakan serta tertanam lebih baik. Dukungan keluarga
penerimaan keluarga terhadap seperti kebiasaan keluarga melibatkan
anggotanya. Anggota keluarga klien dalam kegiatan rutin dirumah,
kebiasaan keluarga melibatkan klien WHO. (2017). Karya Tulis Ilmiah :
dalam mengembangkan hubungan Gambaran Asuhan
sosial, dan kebiasaan keluarga Keperawatan Jiwa Pada
melibatkan klien dalam pengelolaan Gangguan Persepsi Sensori
lingkungan yang ada disekitar klien. Pendengaran Dengan
(Muhith, 2015). Penerapan Terapi Psikoreligius
Dzikir Untuk Mengontrol
Berdasarkan hasil analisis univariat Halusinasi Di Puskesmas
penelitian menunjukkan sebagian besar Tanjungpinang. Diakses dari
pasien ODGJ mendapatkan kualitas http:// Repository.
hidup yang baik (56,7%) dan (40,7%) Stikeshangtuah-tpi.ac.id//
mendapatkan kualitas hidup yang buruk.
Setelah dilakukannya penelitian terdapat Riskesdas. (2018). Pusat Data dan
sebagian besar kualitas hidup yang baik Informasi Kementerian
dibanding kualitas hidup yang rendah Kesehatan RI Situasi Kesehatan
dikarenakan terdapat dukungan keluarga Jiwa Di Indonesia.
yang baik terhadap pasien ODGJ oleh Putra. (2018). Hubungan Dukungan
keluarga sehingga kualitas hidup ODGJ Keluarga Dengan Kualitas
semakin membaik. Hidup Orang Dengan
Hasil analisis bivariat menunjukkan ada Gangguan Jiwa. Jurnal Ilmu
hubungan yang signifikan antara Keperawatan Jiwa
dukungan keluarga dengan kualitas Aiyub, A. (2018). Stigmasisasi Pada
hidup ODGJ diwilayah puskesmas kota Penderita Gangguan Berjuang
Tanjungpinang dengan value 0,000 Melawan Stigma dalam Upaya
(<0,05). Artinya jika seseorang Meningkatkan Tujuan dan
mendapatkan dukungan keluarga yang Kualitas Hidup. Idea Nursing
baik maka kualitas hidup ODGJ semakin Journal, 9(1).
membaik dan begitupun sebaliknya, jika
dukungan keluarga menurun kualitas Farizah, dkk. (2019). Tentang
hidup ODGJ akan menurun. Hubungan Fungsi Sosial
dengan Kualitas Hidup pasien
Kesimpulan Skizofrenia rawat jalan di RSJD
Atma Husada Mahakam
Kesimpulan pada penelitian ini adalah Samarinda. Jurnal Ilmu
sebagian besar pasien ODGJ yang Keperawatan
mendapatkan dukungan keluarga yang
Townsend. (2011). Kualitas Hidup
tinggi (56,7%), dan (40,0%)
Pasien Skizofrenia
mendapatkan dukungan keluarga yang
Dipersepsikan Melalui Stigma
rendah. Pada penelitian ini menunjukkan
Diri. Jurnal Ilmu Keperawatan
bahwa ada hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga dengan Korobu. (2015). Skripsi: Kualitas
kualitas hidup ODGJ di wilayah Hidup Orang dengan Gangguan
puskesmas Kota Tanjungpinang dengan Jiwa (ODGJ) di Kelurahan
p-value = 0,000. Artinya jika seseorang Medan Sunggal
mendapatkan dukungan keluarga yang
baik maka kualitas hidup ODGJ semakin Pratiwi, D.A. (2014). Hubungan
membaik dan begitupun sebaliknya, jika dukungan keluarga dengan
dukungan keluarga menurun kualitas tingkat depresi pasien gagal
hidup ODGJ akan menurun. ginjal kronik dengan
hemodialisa di RS PKU
Daftar Pustaka Muhamadyah Yogyakarta.
(Skripsi tidak
dipublikasikan).Universitas Andarmoyo. (2012) Hubungan
Muhammadiyah, Yogyakarta Dukungan Instrumental
(online) Keluarga Dengan Kepatuhan
(http://opac.unisayogya.ac.id/27 Kontrol Pasien Orang Dengan
8/1/publi kasi.pdf, diakses: 29 Gangguan Jiwa (ODGJ). Jurnal
maret 2021) Ilmiah Karya Kesehatan, 1(1),
01-07.
Yulia Wardani. (2018) Kualitas Hidup
Pasien Skizofrenia Friedman. (2013) Skripsi: Hubungan
Dipersepsikan Melalui Stigma Dukungan Keluarga Dengan
Diri. Jurnal Ilmu Keperawatan Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Pre Anestesi Dengan
Farida Kusumawati. (2012). Buku Ajar Tindakan Spinal Anestesi Di
Keperawatan Jiwa. jakarta: RSUD Sleman (Doctoral
Salemba Medika dissertation, Politeknik
Yusuf, Fitriasari, dan Nihayati. (2015) Kesehatan Kementerian
Skripsi:  Gambaran Dukungan Kesehatan Yogyakarta).
Keluarga dalam Pemenuhan Wilkinson, dkk. (2013) Hubungan
Aktivitas Sehari-hari Lansia di antara strategi koping dengan
Desa Tongko Kecamatan kualitas hidup pada penderita
Baroko Kabupaten skizofrenia remisi
Enrekang (Doctoral dissertation, simptom. Jurnal psikologi klinis
Universitas Islam Negeri dan kesehatan mental, 1(02), 59-
Alauddin Makassar). 66.
Nasir & Muthith. (2011) Skripsi: Videback. (2011) Faktor – Faktor yang
Hubungan Dukungan Keluarga mempengaruhi Kualitas Hidup
Dengan Tingkat Kecemasan Masyarakat Karubaga District
Pada Pasien Pre Anestesi Sub District Tolikara Propinsi
Dengan Tindakan Spinal Papua. Jurnal Nasional Ilmu
Anestesi Di RSUD Kesehatan, 1(1).
Sleman (Doctoral dissertation,
Politeknik Kesehatan Zakia. F. R. (2018). Skripsi : Hubungan
Kementerian Kesehatan Dukungan Keluarga Dengan
Yogyakarta). Kualitas Hidup Lansia Yang
Mengalami Hipertensi Di
Wahyu. (2012) Stigma dan dukungan Wilayah Kerja Puskesmas
keluarga dalam merawat orang Mandalle Kabupaten Pangkep.
dengan gangguan jiwa (Universitas Hasanuddin
(ODGJ). MEDISAINS, 15(1), Makasar).
56-65.
Sutejo. (2019). Konsep dan Praktik
Ali, dalam Desy (2017) Hubungan Asuhan Keperawatan
Dukungan Instrumental Kesehatan Jiwa Gangguan Jiwa
Keluarga Dengan Kepatuhan dan Psikososial. Yogyakarta:
Kontrol Pasien Orang Dengan Pustaka Baru Press
Gangguan Jiwa (ODGJ). Jurnal
Ilmiah Karya Kesehatan, 1(1), Dharma, Kelana Kusuma. (2011).
01-07. Metodologi Penelitian
Keperawatan Panduan
Murwani, dalam Desy. (2017) Skripsi: Pelaksanaan dan Menerapkan
Kualitas Hidup Orang dengan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans
Gangguan Jiwa (ODGJ) di Info Media
Kelurahan Medan Sunggal
Notoadmojo, Soekidjo. (2018). Siti Ramadani. (2012). Hubungan
Metodologi Penelitian Dukungan Keluarga Dengan
Kesehatan. Jakarta: Rineka Kualitas Hidup Pasien Kanker
Cipta Payudara Di Instalasi Rawat
Inap Bedah RSUP Dr.
Nursalam, (2019). Metodologi Mohammad Hoesin Palembang
Penelitian Keperawatan: Tahun 2012.
Pendekatan Praktis Edisi 5.
Jakarta: Salemba Medika Yessica Christy. (2020). Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan
Arikunto, Suharsini. (2013). Prosedur Resiliensi Caregiver Skizofrenia
Penelitian Suatu Pendekatan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Poigar dan Puskesmas Ongkaw.
Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Jurnal Keperawatan
Metodologi Penelitian Rizkya Dewi. (2018). Dukungan
Keperawatan Panduan Keluarga Dengan Kemandirian
Pelaksanaan dan Menerapkan Orang Dengan Gangguan Jiwa
Hasil Penelitian. Jakarta: Trans (ODGJ). Jurnal keperawatan
Info Media
Kadek Putra. (2018). Hubungan
Nursalam, (2019). Metodologi Dukungan Keluarga dengan
Penelitian Keperawatan: Kualitas Hidup Orang Dengan
Pendekatan Praktis Edisi 5. Gangguan Jiwa. Jurnal Ilmu
Jakarta: Salemba Medika Keperawatan Jiwa
Pratiwi, D.A. (2014). Hubungan
dukungan keluarga dengan
tingkat depresi pasien gagal
ginjal kronik dengan
hemodialisa di RS PKU
Muhamadyah Yogyakarta.
(Skripsi tidak
dipublikasikan).Universitas
Muhammadiyah, Yogyakarta
(online)
(http://opac.unisayogya.ac.id/27
8/1/publi kasi.pdf, diakses: 29
maret 2021)
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Jakarta: Trans Info Media
Rinawati. (2016). Analisa faktor-faktor
penyebab gangguan jiwa
menggunakan pendekatan
model adaptasi sress stuart.
Santosa. (2015). Skripsi: Hubungan
Karakteristik Psikologis Jenis
Kelamin dengan Frekuensi
Kekambuhan pada Pasien
Skizofrenia di Poliklinik Rumah
Sakit Jiwa Gerhasia
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai