Makalah Akuntansi Syari'ah
Makalah Akuntansi Syari'ah
Makalah Akuntansi Syari'ah
Disusun Oleh :
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Standar Akuntansi Syari’ah
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Kelompok. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Standar
Akuntansi Syari’ah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rudi Syaf Putra, SE., M.Ak., Ak
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Proses akuntansi yang dimulai dari identifikasi kejadian dan trandakdi hingga
penyajian laporan keuangan, memerlukan sebuah kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Kerangka dasar atau kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem
yang melekat dengan tujuan serta sifat dasar yang mengarah pada standar yang konsisten dan
terdiri dari sifat, fungsi dan batasan dari akuntansi dan laporan keuangan.
Dalam makalah ini kami akan membahas kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangna syariah. Pembahasan diawali dengan diskusi tentang perkembangan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS dan
diikuti dengan tujuan KDPPLKS, pemakai laporan keuangan syariah, tujuan laporan
keuangn, asumsi dasar, unsur-unsur laporan keuangan, dan pengakuan serta pengukuran
unsur-unsur laporan keuangan tersebut. bab ini adalah sebagai dasar dalam memahami
landasan yang digunakan oleh penyusun standar dalammembuat standar akuntansi standar.
telah banyak peneliti di bidang akuntansi, baik muslim maupun nonmuslim yang
menelaahteori maupun penelitian tentang tujuan maupun kerangka dasar atas laporan
keuangan syariah. Kenapa kita mempelajari tentang kerangka dasar laporan keuangan
syariah, yaitu agar kita mampu mengetahui seperti apa kerangka dasar laporan keuangan
syariah setelah mengetahui dasar kerangka laporan keuangan syariah kita akan lebih mudah
untuk membuat laporan keuangan syariah.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Perkembangan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keua
ngan Syari’ah Ikatan Akuntan Indonesia
b. Bagaimana tujuan kerangka dasr dari laporan keuangan syariah ?. Apa saja aspek yan
terkait degan transaksi Syari’ah dan pemakaina laporan keuangan syari’ah
c. Apa tujuan laporan keuangan
3. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa dapat menjelasakan :
a. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
BAB II
PEMBAHASAN
Transaksi syari’ah didasarkan pada paradigm dasar bahwa alam semesta diciptakan
Tuhan sebagai amanah dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusiauntuk
mencapai kesejaheraan hakiki secara material dan spiritual.
– Unsur judi dan sikap spekulatif (maysir). Esensi maysir adalah setiap transaksi
yang bersifat spekulatif dan tidak berkaitan dengan produktivitas serta bersifat
perjudian (gambling).
• tidak adanya kepastian jumlah harga yang harus dibayar dan alat
pembayaran;
b. akal (‘aql);
c. keturunan (nasl);
Implementasi transaksi yang sesuia dengan paradigm dan asas transaksi syai’ah yang
harus memenuhi karakteristik dan persyratan antara lain :
• Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
• Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib);
• Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai
komoditas;
• Tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
• Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko
yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu
bil ghurmi (no gain without accompanying risk);
• Transaksi dilakukan berdasarkan :
– suatu perjanjian yang jelas dan benar;
– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam
satu akad;
8. Asumsi Dasar
a. Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Dasar yang berbeda dapat digunakan jika:
Ada pembatasan kelangsungan usaha
Ingin melikuidasi perusahaan; atau
Mengurangi secara material skala usahanya
b. Dasar Akrual (Accrual Basis)
Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas
diterima atau dibayar)
Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha
menggunakan dasar kas
Merupakan sebuah ciri khas dalam laporan keuangan berguna bagi para pemakai.
Terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu :
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat dibandingkan
Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan dalam derajat dan kombinasi
yang berbeda dalam laporan keuangan. Berbagai dasar pengukuran tersebut sebagai
berikut :
a. Biaya historis
b. Biaya kini
c. Nilai realisasi
Laporan Keuangan Syariah adalah suatu laporan keuangan yang dibuat oleh entitas
syariah untuk digunakan sebagai pembanding baik dengan laporan keuangan sebelumnya
atau laporan keuangan lainnya.
Komponen laporan
Neraca
Laporan Laba Rugi
Lapaoran Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
Catatan Atas Laporan Keuangan
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sendiri merupakan suatu buku petunjuk dari
prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Seiring berjalannya ekonomi negara, butuh pula yang
namanya Standar Akuntansi Keuangan Syariah untuk menghadapi beberapa masalah
yang ada, SAK syariah ini dibentuk oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAK)
yang berada di bawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
DSAK dibentuk di Jakarta pada kongres ke-8 IAI pada tahun 1998. Dasar
pembuatan SAK Syariah ini bersumber pada Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 282-283.
Di Indonesia terdapat 4 pilar SAK yang berlaku, diantaranya, PSAKIFRS (Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Report Standard), SAK-ETAP ,
PSAK Syariah dan yang terakhir SAP. Terdepat beberapa standar akuntansi syariah
(PSAK 101-108), yaitu penyajian laporan keuangan syariah, akuntansi murabahah,
akuntansi salam, akuntansi mudharabah, akuntansi istisna‟, akuntansi musyarakah,
akuntansi ijarah, dan akuntansi transaksi syariah.
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA