Materi Pengembangan Produk Baru - 1
Materi Pengembangan Produk Baru - 1
Materi Pengembangan Produk Baru - 1
BAB 2
LANDASAN TEORI
Produk terbagi atas 2 jenis, yaitu berupa barang dan berupa jasa. Pengertian
barang adalah hasil dari suatu kegiatan produksi yang mempunyai sifat - sifat
fisik dan kimia serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk
merupakan hasil dari suatu kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat - sifat
baik fisik maupun kimia serta tidak ada jarak waktu antara saat diproduksi dengan
saat dikonsumsi. Barang dapat diraba secara fisik, tetapi jasa hanya dapat
dirasakan dan tidak dapat diraba secara fisik, misalnya jasa bengkel, jasa
angkutan umum, jasa transportasi udara, jasa transportasi kereta api, jasa
pelayanan bank, jasa pelayanan toko, jasa travel dan lain –lain. (Sumber : MCL
Bina Nusantara)
a. Aspek Produk
Menurut pandangan ini, “Anda harus membuat apa yang dapat dijual”.
Jenis produk baru ditentukan melalui penelitian pasar & umpan balik
sedikit perhatian terhadap pasar. Dengan kata lain suatu produk atau
inovasi produk atau jasa baru diperlukan kombinasi dari kedua model
demand.
statistik dan cara kuantitatif. Cara non statistik menentukan jumlah produk
yang harus dibuat dan dijual dengan berdasarkan pertimbangan semata. Ada
data masa lalu untuk meramalkan jumlah produk yang ditawarkan / dijual di
PT. ABC memproduksi saus ABC, baterai ABC, kecap ABC, sehingga
Output fase perencanaan ini adalah pernyataan misi proyek yang nantinya
pengembangan konsep.
berdasarkan platform yang baru dan umum. Keluarga produk baru akan
detail produk dproduk yang telah ada dalam rangka menjaga lini produksi
dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan
percobaan lebih jauh. Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan
proyek.
biasanya didefinisikan selama fase ini. Output pada fase ini biasanya
mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi secara fungsional dari tiap
rakitan akhir.
tidak memerlukan proses pabrikasi dengan proses yang sama dengan yang
untuk menentukan apakah produk akan bekerja sesuai dengan apa yang
• Fase 5. Produksi awal : Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan
demi tahap. Pada beberapa titik pada masa peralihan ini, produk
Ulrich-Eppinger, yaitu:
keputusan produk mana yang akan dikembangkan. Output dari metode ini
seleksi konsep.
produk.
• Bab 12, “Membuat Prototipe,” pada bab ini dijelaskan metode untuk
tugas proyek.
Phase 4: Development
Phase 5: Launch
and Selection) : Disini peluang dari produk baru akan dijadikan peluang
masuk) pada kriteria teknis, pemasaran dan keuangan. Beri bobot dan pilih
Kelima fase ini lebih difokuskan untuk pengembangan produk yang betul-
yaitu R. Cooper dalam bukunya yang berjudul “Winning at New Products”, Cooper
Process yaitu sebuah tahapan pergerakan suatu proyek produk baru dari sebuah ide
keputusan untuk dilanjutkan atau tidak ke tahap atau stage selanjutnya. Berikut
• Discovery Stage . Tahap pemilihan ide : dalam tahapan ini, munculnya ide-ide
tentang produk apa yang akan dikembangkan dan apa jenis pengembangannya
didapatkan.
yang akan dikembangkan, dapatkah produk itu dibuat, serta bagaimana respon
• Gate 2. Second screen : dalam tahap ini diadakan penyaringan konsep produk
menentukan bagi tim pengembangan produk, disini akan dibuat definisi dari
produk dan proyek tersebut, rencana proyek dan pembenaran dari proyek
tahap ini dilakukan seperti yang dilakukan pada tahap pengembangan konsep,
selanjutnya.
• Stage 4. Testing and Validation : Merupakan tahapan final dari pengujian dan
prototipe.
sudah diuji.
bertahap.
hambatan yang ada bisa teratasi, serta memastikan apakah produksi tetap
(bila produksi dihentikan karena tidak dapat dilanjutkan), atau mendaur ulang
berbeda satu sama lain, namun dapat dilihat juga banyaknya kesamaan dari ketiga
proses tersebut, perbedaan jumlah tahapan atau fase disebabkan karena adanya
beberapa tahapan yang lebih detail. Tahapan pengembangan produk menurut Karl T.
Ulrich dan Steven D. Eppingger adalah yang paling umum, paling detail dan paling
tahapan ini. Pada tahap pembahasan pengembangan produk ini nantinya akan
adalah sama dan secara sistematis yang digambarkan pada proses pengembangan
Pencarian
Pelanggan Gagasan
Teknologi R&D
Seleksi Produk
Pengujian
Desain Proses
Akhir
Desain
Produk Akhir
Perencanaan
Kapasitas,
Produksi Produksi dan
Produk Baru Schedule
Ide-ide untuk produk baru atau detail produk berasal dari beberapa
proaktif meliputi:
pengembangan produk.
101
bagi produk baru dalam kategori produk yang sudah ada adalah
• Strategi bersaing
• Segmentasi pasar
sering menjadi hal terpenting dari aset-aset ini. Platform yang efektif
cepat dan lebih mudah, dimana setiap produk memberikan ciri-ciri dan
pendahuluan, dibentuk sebuah tim inti yang terdiri dari ahli teknik,
suatu definisi yang lebih detil dari pasar target dan asumsi-asumsi yang
informasi berikut:
produk. Bagian ini mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua yang
produk.
Pada tahap ini dilakukan reality check terhadap pernyataan misi yang
adalah waktu untuk memperbaiki apakah pengembangan ini bisa berjalan dan
konsisten.
diseleksi. Metode penyusunan konsep secara umum terdiri atas 5 langkah dengan
prosedur pencarian eksternal dan internal, pencarian eksternal untuk konsep yang
prosedur pencarian eksternal dan internal, pencarian eksternal untuk konsep yang
penyelesaian sub masalah ke dalam sebuah penyelesaian total. Akhirnya dapat dibuat
sebuah langkah mundur untuk merefleksikan validitas dan kemampuan aplikasi dari
Dari sini akan muncul beberapa macam konsep yang tujuannya sama yaitu
mengevaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen. Tujuan dari Quality Function Deployment tidak
saingannya, sehingga diharapkan konsumen tidak menolak dan tidak komplein, tetapi
malah menginginkannya.
107
Implementasi dari QFD terdiri tiga tahap, dimana seluruh kegiatan yang
proyek, dengan terlebih dahulu dilakukan tahap perencanaan dan persiapan, ketiga
kebutuhan konsumen.
2. Mempunyai bentuk yang jelas dan teratur serta kemampuan untuk penelusuran
kembali pada kebutuhan konsumen dari seluruh data atau informasi yang tim
produk butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dalam hal defenisi, desain,
3. Menyediakan forum untuk analisa masalah yang timbul dari data yang tersedia
pelanggan atau mengadakan evaluasi dan hubungan antara variabel dengan kepuasan
kebutuhan pelanggan.
kondisi pasar dan kondisi pesaing sehingga perusahaan dapat memberikan yang
mempunyai peran yang cukup besar sehingga tidak dapat diabaikan. Karena tidak
109
semua problem sistem dapat dipecahkan melalui komponen yang dapat diukur, maka
Dalam pengkajian ini digunakan nilai skala komparasi 1 s/d 9. Saaty pada
tahun 1995 telah membuktikan bahwa nilai skala komparasi 1 s/d 9 adalah yang
nilai RMS (Root Mean Square) dan MAD (Mean Absolute Deviation) pada berbagai
proses menilai konsep dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dan kriteria lain,
membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep, dan memilih satu atau
Metode seleksi konsep pada proses ini didasarkan pada penggunaan matriks
Proses seleksi konsep terdiri atas 2 langkah utama yaitu penyaringan konsep
dan penilaian konsep dengan metode yang dikembangkan oleh Stuart Pugh pada
tahun 1980-an dan sering sekali disebut seleksi konsep Pugh (Pugh,1990). Tujuan
tahapan ini adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki
konsep.
112
Konsep
Kriteria seleksi 1 2 3
Kriteria 1 0 0 0
Kriteria 2 0 0 0
Kriteria 3 - 0 +
Kriteria 4 - - +
Kriteria 5 + + 0
Kriteria 6 - 0 +
Kriteria 7 - 0 +
Jumlah + 1 1 4
Jumlah 0 2 5 3
Jumlah - 4 1 0
Nilai akhir -3 0 4
Peringkat 3 2 1
lanjutkan ? Tidak Ya Ya
menggunakan tiga simbol yaitu nilai relatif “lebih baik” (+), jika konsep tersebut
lebih baik dari konsep yang lain dalam hal kriteria tersebut. “sama dengan” (0), jika
untuk kriteria tersebut konsep tersebut sama dengan konsep yang lainnya. Dan
terakhir “lebih buruk” (-), bila konsep tersebut lebih buruk dari konsep yang lainnya.
Kemudian jumlah bobot tiap kriteria dijumlahkan untuk masing-masing konsep diberi
rangking. Konsep yang dipilih untuk diteruskan adalah satu atau lebih konsep yang
matriks.
113
Konsep
2 3
Nilai Nilai
Kriteria Beban Rating Beban Rating Beban
Kriteria 1 5% 3 0.15 3 0.15
Kriteria 2 15% 3 0.45 3 0.45
Kriteria 3 25% 3 0.75 4 1
Kriteria 4 20% 4 0.8 4 0.8
Kriteria 5 10% 4 0.4 3 0.3
Kriteria 6 15% 2 0.3 3 0.45
Kriteria 7 10% 2 0.2 3 0.3
Total
Nilai 3.05 3.45
Peringkat 2 1
Lanjutkan
? Tidak Ya
Gambar 2.11 Matriks Penilaian Konsep
Beberapa pola yang berbeda dapat digunakan untuk memberi bobot pada
kriteria seperti menandai nilai kepentingan dari 1-5 atau mengalokasi nilai 100%.
menentukan apakah bobot yang diberikan sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Nilai rating dan beban dikalikan untuk mendapatkan nilai beban. Nilai beban
ini yang akan dijumlahkan untuk menentukan rangking tiap konsep yang dinilai.
Sama seperti tahap penyaringan konsep, konsep yang terpilih adalah konsep yang
Dengan dasar kedua matriks seleksi tersebut dapat diputuskan untuk memilih
satu atau lebih konsep terbaik, konsep-konsep ini mungkin lebih lanjut
114
dikembangkan, dibuat prototipe dan diuji untuk memperoleh umpan balik dari
pelanggan.
Ada juga dengan metode daftar penilaian (scoring) melalui proses finansial.
Beberapa faktor penimbang diberi bobot oleh anggota Direksi atau tenaga ahli dalam
bidang sejenis.
RI = ( Pt x Pc x AV x P x L ) / TDC
RI : Return on Invesment
PT ≤ 1)
dalam pasar (O ≤ Pc ≤ 1)
biaya)
Rupiah
Dalam hal ini perlu diketahui ciri-ciri produk terpilih. Sebagai contoh dalam
Prototipe merupakan produk baru dari suatu kegiatan uji coba produksi skala
kecil.
116
Perusahaan akan mengalami Trade off yaitu akibat dari kondisi yang saling
berlawanan antara biaya, kualitas dan nilai produk hasil akhir dari kegiatan
diatas berupa disain yang dapat bersaing dipasar yang siap diproduksi.
sangat penting karena meskipun produk berkualitas tetapi tidak layak jual juga
tidak ada artinya dan kegiatan ini disebut Uji Pasar. Dalam hal ini prototipe
produk baru dilempar kesekelompok konsumen untuk dicoba dan dari uji ini
Konsep berhubungan erat dengan seleksi konsep, dimana kedua aktivitas ini
alternatif harus dipersempit terlebih dahulu menjadi satu atau dua konsep
untuk diuji.
117
diartikan sebagai suatu eksperimen, oleh karena itu perlu didefinisikan dahulu
Konsep mana yang akan diuji?, Bagaimana konsep dapat diperbaiki?, Berapa
dilanjutkan?.
dilakukan pada tahapan sebelumnya, jenis format yang dapat dipilih adalah
diolah dan digunakan untuk mengukur respon pelanggan, dan hal yang
terutama diukur adalah Konsep mana yang dipilih, usulan perbaikan, serta
pasti akan membeli, mungkin akan membeli, mungkin atau tidak akan
membeli, mungkin tidak akan membeli, pasti tidak akan membeli. Atau bisa
juga dengan cara menyuruh responden untuk menyebut angka peluang sendiri
untuk membeli.
bila memang ada konsep yang mendominasi, maka secara langsung konsep
pertimbangan waktu dan biaya. Dan tidak jarang juga tim pengembang dapat
pengembangan produk.
sesuai dengan yang dituju ? dan apakah hasil prediksi konsisten dengan
hampir sama.
elemen fungsional dari produk terdiri atas operasi dan transformasi yang
menjadi beberapa building blocks utama yang disebut chunks. Setiap Chunk
fisiknya, dan interaksi antar chunk dapat dijelaskan dengan baik, dan
pengembangan produk.
setiap elemen yang ada pada skema menjadi chunk. Setiap chunk
memiliki satu fungsi. Elemen yang memiliki fungsi yang sama dapat
kompleks.
122
akhir. Hal ini sangat diperlukan untuk melakukan pengujian kembali yang
manis, maka perlu diubah kembali sehingga rasa tersebut sesuai dengan
selera anak-anak.
pendek.
0 5 10 15 20 25 30
memberikan latar belakang yang diperlukan bagi disain produk dan jasa
baru serta spesifikasi kulitasnya. Dalam hal ini harus ada perhitungan yang
yang banyak dan menghasilkan laba. Keputusan harus dibuat oleh pihak
125
harus membuat keputusan yang menyangkut Trade Off antara bentuk dan
fungsi (Kurva I & II → Total nilai dari misal 2 faktor yang satu turun yang
satu naik).
2.4.9 Standardisasi
penyederhanaan.
2.4.10 Reliability
produk
tidak
126
keseluruhan.
Lead User research adalah salah satu metodologi yang diyakini dapat
metodologi ini adalah adanya Lead User yaitu spesifik konsumen/individual yang
konsumen/individual yang lain. Dengan melibatkan team khusus yang terdiri dari
para expert pada kelompok lead user ini, maka akan didapatkan suatu temuan
Beberapa contoh peran serta lead user dalam suatu terobosan inovasi baru
antara lain :
- Protein untuk hair conditioner ditemukan oleh seorang wanita di tahun 1950
yang mempunyai ramuan tradisional yang terdiri dari bir atau telur untuk
- Speaker Bose, sukses menjadi pioneer high fidelity speaker untuk musik latar
tahun 1980, didapat dari pengalaman Jim Sanchez saat mendengarkan musik
1. Lead User memiliki kebutuhan produk/jasa baru yang nanti akan memasyarakat,
2. Lead User mengharapkan manfaat yang signifikan dengan menemukan solusi dari
3. Lead User tidak sama dengan early adopter (First user yang membeli suatu
produk /jasa eksisting). Lead user dihadapkan pada kebutuhan akan suatu
Melalui metodologi Lead user ini akan didapatkan beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Memperoleh akses informasi yang lebih kaya dan reliable melalui kebutuhan
customer yang dapat diperoleh melalui traditional market research. Metode Lead
menggantikan.
2. Pengembangan konsep produk/jasa yang lebih baik karena berasal dari data
Ada empat tahapan yang harus dilakukan dalam Lead User Research, yaitu :
128
• Mengundang partisipan
user/expert
• Finalisasi konsep
Komponen ini pada dasarnya merupakan inti dari rencana pemasaran perusahaan
kita. Isi di dalamnya meliputi ke-empat faktor bauran pemasaran atau marketing
mix atau lebih populer disebut sebagai 4Ps, yaitu: product (barang atau jasa);
N
n=
1 + Ne 2
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT.
130
n= = 98,11
1 + 130(0,05) 2
By Suliyanto
z Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
z Kevalidan sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur tersebut
Validitas Eksternal
Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau
Validitas Internal
secara keseluruhan.
Kriteria:
2 ) n = jumlah sampel.
132
Nilai Sig. ≤ α
berbeda.
Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu :
berbeda:
Misalnya:
Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu
yang berbeda.
Misalnya:
Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas internal adalah sebagai
berikut:
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total.
Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data ordinal, sedangkan
korelasi Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan
Skala pengukuran data menjadi hal yang krusial dalam analisis statistika
mengingat ini merupakan salah satu faktor penentu jenis atau tipe teknik statistika
yang akan digunakan untuk menganalisis data. Secara garis besar, berdasarkan skala
(kuantitatif). Data nonmetrik meliputi atribut, karakteristik atau sifat kategoris yang
pencacahan terhadap suatu subjek tertentu. Berbagai parameter dan statistik yang
persebaran) hanya berlaku pada data yang diukur dengan skala metrik. Secara lebih
terperinci, skala nonmetrik masih dapat dibedakan menjadi nominal dan ordinal
Skala Ordinal
peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum
jelas.
z Bila dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan yang lainnya tidak
sama.
135
z Contoh:
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Urutan juara (1, 2, 3); skala likert (STS, TS, N, S, SS); dsb
Skala Interval
peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas,
z Contoh:
Skala Likert
z Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
b. Setuju skor 4
Skala nominal
karakteristik antara subjek satu dengan lainnya. Selain itu, data ini juga dapat
Contoh : jawaban dikotomi (ya, tidak); jenis kelamin (pria, wanita); warna lampu lalu
lintas (merah, kuning, hijau); nomor urut parpol Pemilu 2004 (1, 2, …, 48); dsb.
Skala rasio
Data berskala rasio memiliki semua karakteristik skala lainnya ditambah dengan
adanya harga nol mutlak, sehingga menempati urutan tertinggi dalam penskalaan.
Dalam skala ini, 10 = (2 ´ 5) = (20 : 2). Transformasi linier yang berlaku adalah Y =
cX. Relasi aritmatis yang berlaku adalah =, ¹, <, >, ≤, ≥, +, –, ´, :, akar dan pangkat.
pengukuran data, misalnya dikenal istilah analisis data kategorik (categorical data
analysis) untuk menunjukkan bahwa analisis-analisis yang dibahas dalam cabang ini
hanya berlaku untuk tipe data kategorik (nominal) atau paling tinggi ordinal. Contoh
lain, analisis peringkat ( rank analysis) dalam cabang Statistika Nonparametrik hanya
cocok diterapkan pada data-data bertipe ordinal atau yang lebih rendah (nominal)
namun jika diterapkan pada data yang diukur pada skala interval atau rasio maka
kuasa ujinya ( test power) akan lebih rendah dibandingkan kalau digunakan analisis
Begitu juga dalam analisis multivariat, ada beberapa teknik analisis yang
mensyaratkan data diukur pada skala metrik, misalnya analisis faktor, analisis klaster
mengakomodasi data2 nonmetrik). Dalam kondisi seperti ini, jika data yang dimiliki
hanyalah data nonmetrik, akan lebih baik jika digunakan teknik analisis multivariat
kondisi-kondisi yang sulit dipenuhi, seperti ukuran sampel yang lebih besar
dianalisis diukur pada skala metrik (interval atau rasio), di antaranya analsis klaster
138
dan analisis diskriminan. Dalam kondisi di mana data yang dimiliki hanyalah data
berskala ordinal, diperlukan suatu transformasi yang dapat mengubah skor-skor data
pada variabel yang terlibat (berskala ordinal) menjadi data metrik. Dalam
(summated rating) & juga metode yg mirip dengannya, metode interval berurutan
berdistribusi normal.
2.9 Anthropometri
sebagainya
• Jenis kelamin – Dimensi ukuran tubuh pria umumnya akan lebih besar
• Suku bangsa (etnis) – Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnis akan
lainnya.
terhadap ukuran tubuh, oleh sebab itu, posisi tubuh standar harus
dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi badan
dimensions)
tubuh orang pun akan berbeda dari satu tempat dengan tempat yang
lain.
menjadi berubah manakala lebih banyak lagi produk standar yang harus
populasi yang ada. Masalah ini akan lebih mudah diatasi apabila kita dapat
baku (standar deviasi, σx). Dari nilai tersebut, maka persentil dapat
tertentu dari orang yang memiliki urutan pada atau di bawah nilai tersebut.
143
Tabel 2-1 Macam Persentil dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal
(Sumber : Wikipedia)
Persentil Perhitungan
1 X -2.325 σx
2.5 X -1.96 σx
5 X -1.645 σx
10 X -1.28 σx
50 X
90 X +1.28 σx
95 X +1.645 σx
97.5 X +1.96 σx
99 X +2.325 σx
144
manfaatnya pada saat merancang produk atau fasilitas kerja yang akan
Ekstrim.
ukuran manusia. Problem pokok yang dihadapi dalam hal ini justru
rata-rata
kita akan merancang produk, kita mengunakan perhitungan yang sudah baku
dengan menggunakan persentil, baik persentil besar (90, 95 atau 99) maupun
kecil (5,10) tergantung produk yang akan kita desain. Misalnya dalam mendesain
sebuah pintu. Data rata-rata tinggi orang Indonesia sudah ada sehingga kita
orang yang memiliki tinggi di atas rata-rata pun dapat melewati tinggi pintu
ini terdapat dua jenis metode, yaitu metode ukur dengan anthropometer dan
yang akan diukur, duduk pada kursi anthropometri dan pengukur kemudian
mengikuti petunjuk dari pengukur untuk bagian tubuh yang akan diukur.
Kelemahan alat ini adalah tidak dapat mengukur diameter anggota tubuh
berbagai posisi.
sifat alat ukurnya yang elastis. Pengukuran dengan metode ini memang