Isu Terkini

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Tugas Auditing

ISU TERKINI

OLEH
Si Made Ngurah Purnaman
C4C019003

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PENDDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
PURWOKERTO
2020
Isu Terkini
Harmonisasi Dengan Standar Global
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang
dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan
mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Faktor yang mendorong
harmonisasi adalah sebagai berikut :
o Berkembangnya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berharga
o Meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan
o Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh
dunia.
o Meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi
dari perusahaan di dunia.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi:
o Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan),
o Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
o Standar audit.
Keuntungan Harmonisasi Internasional antara lain sebagai berikut :
o Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten
di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
o Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan dapat berkurang.
o Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam
bidang merger dan akuisisi.
o Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
o Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
Adapun Hambatan yang dapat terjadi terhadap standarisasi akuntansi dan audit internasional
yaitu :
o Perbedaan latar belakang nasional dan tradisi.
o Perbedaan kebutuhan dari berbagai lingkungan ekonomi.
o Tantangan standarisasi terhadap kedaulatan nasional.
Beberapa Organisasi Internasional yang mendukung Konvergensi Akuntansi antara lain :
o International Accounting Standars Board (IASB)
o Komisi dari Masyarakat Eropa (EU)
o International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
o Organization of Economic Cooperation and Development (OECD)
o Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
o Federasi Internasional Akuntan (IFAC)

Standar Audit Internasional


International Auditing and Assurance Standards (IAASB) adalah dewan standar
independen yang didukung IFAC (International Federation of Accountants). Tujuan IAASB
adalah untuk meningkatkan keseragaman praktik pengauditan dan layanan terkait di seluruh
dunia dengan menerbitkan pernyataan-pernyataan atas berbagai fungsi audit dan atestasi. IAASB
menerbitkan beberapa standar antara lain:
o Standar pengauditan internasinal (International Standards on Auditing-ISA) sebagai
standar yang diterapkan oleh auditor dalam melaporkan informasi keuangan historis
o Standar Penugasan Asurans Internasional (International Standards on Assurance
Engagements-ISAE) sebagai standar pengendalian kualitas yang diterapkan oleh para
praktisi dalam penugasan asurans terkait informasi selain informasi keuangan historis.
o Standar Pengendalian Kualitas Internasional (International Standards on Quality Control-
ISQC) sebagai standar yang diterapkan untuk seluruh jasa yang menggunakan standar dari
IAASB.
o Standar Internasional tentang Layanan Terkait (International Standards on Related
Services-ISRS) sebagai standar yang diterapkan atas layanan-layanan terkait, jika layanan
tersebut dianggap sesuai.
o Standar Penugasan Reviu Internasional (International Standars on Review Engagements-
ISRE) sebagai standar yang diterapkan untuk penugasan reviu atas informasi keuangan
historis.

Standar Audit Indonesia


Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang berlaku di Indonesia selama ini mengacu
pada standar auditing dari Amerika. SPAP ini membagi standar auditing menjadi tiga bagian
utama yaitu Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporan. Sedangkan
International Standar on Auditing (ISA) tidak membagi standar auditing dengan kategori seperti
halnya SPAP. Pada ISA, tidak ada Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar
Pelaporan. Penyajian standar-standar yang ada di ISA sudah mencerminkan proses pengerjaan
auditing. Pendekatan pekerjaan audit di ISA dibagi dalam enam tahap, yaitu :
o Tahap pertama dimulai dengan persetujuan penugasan (agreement of engagement).
Kemudian,
o Tahap kedua melakukan pengumpulan informasi, pemahaman bisnis dan sistim akuntansi
klien, serta penentuan unit yang akan diaudit.
o Tahap ketiga adalah pengembangan strategi audit. Hal ini dilakukan dengan
memperhatikan access inherent list.
o Tahap keempat adalah execute the audit, yaitu mulai melaksanakan audit. Pada saat
melaksanakan audit maka akan dilakukan test of control, substantive and analytical
procedure dan other substantive procedure.
o Tahap kelima, mulai membentuk opini.
o Dan tahap keenam adalah membuat laporan audit.
Dari keenam tahapan pekerjaan audit yang diatur dalam International Standar on Auditing
(ISA) tersebut sepertinya tidak jauh berbeda dengan pengaturan dalam Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang menjadi pedoman audit bagi KAP di Indonesia karena di Indonesia
selama ini mengacu pada standar auditing dari Amerika.

Kegagalan Audit dan Ekspektasi Pengguna Laporan Keuangan yang Diaudit,Perbedaan


Antara Kesalahan Bisnis, Kesalahan Audit, dan Risiko Audit.
Dalam pemakaian laporan keuangan, banyak para professional akuntansi kurang
memahami antara kegagalan bisnis, kegagalan audit juga risiko audit. Atas dasar inilah terjadi
tuntutan hukum terhadap kantor akuntan publik. Berdasarkan terminologi yang membedakan tiga
hal tersebut dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Kegagalan bisnis
Kegagalan Bisnis (business failure) terjadi apabila bisnis tersebut tidak mampu apabila
peminjam tidak mampu mengembalikan pinjamannya atau memenuhi harapan para investor
karena keadaan ekonomi atau bisnis, seperti resesi, keputusan manajemen yang buruk, atau
persaingan yang tak terduga dalam industri itu.

2. Kegagalan audit
Kegagalan Audit (audit failure) terjadi apabila kantor mengeluarkan pendapat audit yang
tidak benar karena gagal memenuhi persyaratan standar audit. Contohnya adalah kantor yang
menugaskan asisten yang tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas audit tertentu,
dimana mereka gagal menemukan salah saji yang material dalam catatan klien yang seharusnya
dapat ditemukan oleh auditor yang memenuhi syarat.

3. Risiko audit
Risiko Audit merupakan kemungkinan bahwa auditor akan menyimpulkan, setelah
melaksanakan audit yang memadai, bahwa laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar,
sedangkan dalam kenyataannya mengandung salah saji yang material. Risiko audit tidak dapat
dielakkan, karena auditor mengumpulkan bukti hanya atas dasar pengujian dan karena
kecurangan yang disembunyikan dengan baik sangat sulit dideteksi. Seorang auditor mungkin
saja menaati seluruh standar auditing, namun masih gagal mengungkapkan salah saji yang
material akibat kecurangan.

Kesenjangan Harapan Antara Auditor Dan Pengguna Jasa Audit


Perbedaan signifikan persepsi antara auditor dan pemakai laporan akuntansi tentang
tanggung jawab pendektesian auditor dan pengungkapan (disclosure) terhadap kekeliruan,
irregulasi dan tindakan illegal. Kesenjangan ekspektasi lainnya ditemukan dalam tiga bidang
yakni (independensi auditor, peranan auditor terutama hubungannya dengan kecurangan dan
issue kelangsungan usaha, dan kewajiban audit perusahaan kecil yang dikelola pemilik).

Anda mungkin juga menyukai