253 1643 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

p-ISSN: 2338 – 4794


e-ISSN: 2579-7476
Vol.7. No. 1 Januari-April 2019

PENGARUH PEMASARAN HIJAU, CITRA MEREK DAN


PENGETAHUAN LINGKUNGAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Yuaniko Paramitra *)
1)
Dosen Program Studi Manajemen FE UNKRIS
Alamat: Kampus UNKRIS, Jatiwaringin Jakarta Timur
Email : [email protected]

Abstract: The purpose of this study is to analyze the effect of green marketing on green
purchase behavior. The research was conducted in an explanatory, and using quantitative.
The study sample was 66 of the participants in the environmental care activities. The
sampling technique used in this study is purposive sampling. The results showed that the
variables of green marketing, brand image and environmental knowledge simultaneously
and partially had a positive effect on green purchase behavior. While brand image and
environmental knowledge variables can increase the influence of green marketing on
purchasing decisions.

Keywords : Green marketing, brand image, environmental knowledge and green


purchase behavior

dalamnya manusia dan perilakunya yang


PENDAHULUAN melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk
Pada saat ini sudah sangat banyak hidup lainnya.
iklan yang beredar di masyarakat, Perubahan pola konsumsi
perusahaan perusahaan pun mulai masyarakat ini mulai dimanfaatkan oleh
mengubah strategi marketing mereka. para produsen yang mulai beralih
Ada yang dengan cara menggabungkan menggunakan bahan baku yang ramah
antara entertainment dengan komunikasi lingkungan, dan lebih luas lagi tidak
marketing diantaranya melalui hanya terbatas pada material bahan baku
advergames (Paramitra dan Aruan, produknya saja, namun juga pada
2017), ada pula yang melakukan kemasan, label, karton pembungkus dan
pendekatan melalui kepedulian terhadap lain lain (Situmorang, 2011). Salah satu
lingkungan hidup atau green marketing contohnya adalah produsen minuman teh
(Situmorang, 2011 ; Kotler dan sosro siap minum yang mengemasnya
Armstrong, 1991). menjadi teh dalam botol kaca atau RGB
Semakin meningkatnya kesadaran (Returnable Glass Bottling), yang dapat
masyarakat dunia akan lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik karena
pemanasan global membuat mereka lebih bahan plastik tidak ramah lingkungan.
berhati hati dalam menggunakan atau Teh dalam kemasan botol kaca sosro ini
mengkonsumsi barang, terutama barang - bahkan sudah diperkenalkan semenjak
barang yang dapat menambah kerusakan tahun 1969
lingkungan hidup. Menurut UU No. 23 (http://www.sinarsosro.id/about/cor
Tahun 1997, lingkungan hidup adalah porate-profile) dengan maksud dan tujuan
kesatuan ruang dengan semua benda dan menciptakan produk yang berkualitas
kesatuan makhluk hidup termasuk di baik, sehat , aman dan ramah lingkungan.
Contoh lainnya adalah policy atau
Page | 50
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

kebijakan yang baru diterapkan oleh masih dalam tahap pembelajaran.


beberapa restoran fast food untuk Sehingga konsumen masih kurang
mengurangi atau tidak menyediakan memahami tentang manfaat sosial dan
sedotan dalam dispenser demi untuk manfaat lingkungan dari berbelanja
mengurangi sampah plastik. Bahkan dari produk – produk ramah lingkungan atau
industry otomotif pun tidak ingin produk hijau (green product)
ketinggalan dengan mengembangkan (GMA,2009). Oleh karena itu sangat
mobil – mobil berbahan bakar listrik atau penting bagi produsen untuk dapat
disebut dengan hybrid, termasuk di memberikan edukasi tentang pengetahuan
Indonesia, bahkan pemerintah melalui lingkungan (environtmental knowledge)
KEMENPERIN berupaya untuk dan dampak dari mengkonsumsi produk
mendorong produksi mobil hybrid dan hijau ini.
mobil listrik Tujuan dari penelitian ini adalah
(http://www.kemenperin.go.id/artikel/180 untuk melihat apakah pengetahuan
68/Kemenperin-Dorong-Produksi-Mobil- lingkungan dan citra merek dapat
Hybrid-dan-Listrik). menjadi variabel dalam variabel yang
Konsep pemasaran produk dengan memediasi green marketing dan
menggunakan bahan – bahan baku keputusan pembelian produk ramah
ataupun kebijakan yang ramah lingkungan (green product).
lingkungan dapat disebut dengan green
marketing (Situmorang, 2011). Tujuan LANDASAN TEORI
green marketing diantaranya adalah
mengembangkan produk yang lebih aman
dan ramah lingkungan, meminimalkan Pemasaran Hijau
limbah bahan baku dan energi, Menurut Simamora (2011) dan
mengurangi kewajiban akan masalah Polonsky (2001) penggunaan istilah
lingkungan hidup dan meningkatkan pesaran hijau (green marketing) pertama
efektifitas biaya dengan memenuhi kali diperkenalkan akhir tahun 1970,
peraturan lingkungan hidup agar dikenal yaitu oleh American Marketing
sebagai perusahaan yang baik (Heizer Association (AMA) yang mendefinisikan
dan Render, 2006). pemasaran hijau yaitu,”green marketing
Berdasarkan paparan tersebut is the marketing of products that are
salah satu tujuan utama dari green presumed to be environmentally safe.
marketing ini adalah menciptakan citra Thus green marketing incorporates a
merek yang baik. Citra merek adalah broad range of activities, including
persepsi dari pelanggan yang product modification, change to the
berepengaruh secara positif terhadap production process, packaging changes,
produsen atau produk - produknya, as well as modifying advertising.”
sehingga dapat menyebabkan terjadinya Sementara definisi menurut Lampe
keputusan pembelian produk oleh (1995),”green marketing is defined as the
konsumen. Hal ini dikarenakan citra marketing response to the environmental
perusahaan yang positif cenderung akan effects of the design, production,
memicu pembeli atau konsumen untuk packaging, labeling, use and disposal of
membeli produk tersebut (Sutisna dan goods and services”. Selain itu ada juga
Pawitra, 2001). definisi green marketing menurut Kotler
Namun berdasarkan temuan dan Armstrong (1991) “green marketing
Grocery Manufacturer Association as the production of security products
(GMA), ternyata para konsumen atau that meet the environmental standards,
pengguna produk ramah lingkungan with recyclable and reusable packaging,

Page | 51
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

with better pollution control methods and membeli produk tersebut (Sutisna dan
operate energy efficiently”. Pawitra, 2001). Menurut Pujari (2003),
Jadi sebenarnya apa yang green marketing yang dilakukan oleh
didefinisikan tentang green marketing produsen berdampak positif bagi
sangatlah luas dan mencakup banyak perusahaan, diantaranya peningkatan
aspek bisa dari sisi proses produksi, penjualan, meningkatkan kemampuan
packaging dan label yang dapat di daur bersaing perusahaan, memperbaiki atau
ulang dan di reuse, termasuk juga meningkatkan citra brand atau
pengelolaan limbah yang ramah perusahaan.
lingkungan dengan tujuan untuk menjaga Menurut Kurniawati (2011) dan
kelestarian lingkungan. Agustin (2009) yang melakukan
Tujuan utama dari green marketing penelitian tentang green marketing,
adalah untuk meraih pangsa pasar yang mendapatkan hasil bahwa produsen atau
lebih luas pasar yang terus tumbuh dari perusahaan yang melakukan pemasaran
konsumen yang peduli lingkungan. hijau atau green marketing akan sangat
Menurut Simamora (2011) Pasar produk berpengaruh terhadap citra merek.
hijau ditaksir mencapai sekitar 52 juta Berdasarkan beberapa hasil
kepala keluarga di Amerika Serikat tahun penelitian tersebut, strategi green
1995 dan terus berkembang hingga kini. marketing akan dapat meningkatkan citra
Tidak hanya di Amerika saja namun merek yang akan berujung terhadap
gerakan ini semakin meluas terjadi peningkatan minat beli dan keputusan
Jerman 88 % konsumen menyatakan pembelian terhadap produk hijau (green
bahwa mereka mulai beralih ke produk – product).
produk yang lebih hijau. Karena
perkembangan jumlah konsumen inilah Pengetahuan Lingkungan
banyak sekali produsen yang melakukan Pengetahuan lingkungan dapat
green marketing dengan maksud untuk didefinisikan sebagai pengetahuan
mencapai keunggulan bersaing yang tentang lingkungan hidup. Beberapa studi
berkelanjutan (Oyewole, 2001). sudah pernah dilakukan untuk melihat
hubungan antara pengetahuan lingkungan
Citra Merek dengan minat beli produk hijau atau
Kotler dan Keller (2009:403) produk ramah lingkungan. Haron, Paim
mendefinisikan, citra merek (brand and Yahaya (2005) melakukan penelitian
image) sebagai persepsi dan keteguhan tentang pengetahuan lingkungan di
yang dipegang oleh pelanggan, seperti Malaysia, dan membagi pengetahuan ini
yang tercermin dalam asosiasi yang menjadi empat tipe yaitu: besik
tertanam pada ingatan konsumen. pengetahuan lingkungan, pengetahuan
Tjiptono (2005), citra merek atau brand tentang permasalahan lingkungan di
image merupakan deskripsi tentang Malaysia, pengetahuan tentang item yang
asosiasi dan keyakinan pelanggan dapat didaur ulang dan pengetahuan
terhadap suatu merek. tentang konsep yang terkait dengan
Citra merek adalah persepsi dari lingkungan hidup.
pelanggan yang berepengaruh secara Demikian pula dengan hasil
positif terhadap produsen atau produk - penelitian Azizan dan suki (2013) yang
produknya, sehingga dapat menyebabkan menemukan bahwa pengetahuan
terjadinya keputusan pembelian produk lingkungan merupakan faktor yang
oleh konsumen. Hal ini dikarenakan citra sangat berpengaruh bagi konsumen untuk
perusahaan yang positif cenderung akan melakukan keputusan pembelian produk
memicu pembeli atau konsumen untuk – produk hijau atau produk ramah

Page | 52
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian Penelitian ini merupakan


tersebut maka pengetahuan tentang explanatory dengan pendekatan
lingkungan yang dimiliki oleh calon kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di
konsumen sangat penting dalam acara “peduli lngkungan hidup :
melakukan pembelian terhadap produk Penerapan reduce, reuse, recycle”.
ramah lingkungan. Harapan peneliti menggunakan acara
peduli lingkungan hidup ini adalah agar
Keputusan Pembelian Produk Hijau responden yang diambil dalam penelitian
Kotler dan Keller (2009) ini homogen, memiliki pengetahuan yang
menyatakan proses keputusan pembelian tinggi tentang lingkungan. Metode
ada lima tahapan, yaitu: pengenalan pengumpulan data pada penelitian ini
masalah, pencarian informasi, evaluasi menggunakan kuesioner. Skala
alternatif, keputusan pembelian, dan pengukuran yang digunakan dalam
pasca pembelian. Pada tahap keputusan kuesioner tersebut mempunyai skor
pembelian, konsumen benar-benar antara 1-5, semakin ke 1 maka jawaban
melakukan pembelian. Swastha dan semakin tidak setuju hingga seterusnya
Handoko (2013) mengatakan bahwa ke 5 berarti jawaban sangat setuju.
sebuah keputusan untuk membeli yang Sample diambil dengan metode
diambil oleh konsumen adalah kumpulan purposive sampling dengan karakteristik
dari sejumlah keputusan. Setiap menggunakan produk tisu Tessa. Adapun
keputusan pembelian memiliki tujuh jumlah responden yang diambil adalah
struktur komponen, diantaranya: sebanyak 66 orang responden.
keputusan tentang jenis produk, bentuk Adapun penggunaan produk tisu
produk, merek, penjualnya, jumlah Tessa dalam penelitian ini adalah karena
produk, waktu pembelian, dan cara tissue Tessa merupakan satu-satunya
pembayaran. Oleh karena itu selain produk tisu di Indonesia yang telah
keunggulan produk dan citra merek, menggunakan logo Forest Stewardship
produsen atau perusahaan harus dapat Council (FSC) pada kemasannya.
memberikan kenyamanan bertransaksi Membuktikan bahwa produk Tessa telah
konsumen. berhasil memenuhi sertifikasi produk
. berbahan baku ramah lingkungan yang
METODE PENELITIAN diakui secara internasional.

Environtmenta
l Knowledge
(X2)

Green Green
Marketing Purchase
(X1) Behavior(Y)

Brand image
(X3)

Gambar 1. Kerangka Penelitian

Page | 53
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Uji Validitas dijawab oleh 66 orang responden.


Fungsi dari uji validitas adalah Berdasarkan analisis yang telah
untuk menguji masing-masing variabel dilakukan, maka hasil pengujian validitas
penelitian, dimana keseluruhan variabel dapat ditunjukkan pada Tabel dibawah ini
penelitian memuat 31 pernyataan yang

Tabel 1. Hasil Uji Validitas


Nilai
Variabel Pernyataan R hitung Keterangan
Kritis
Green Marketing 1 0,582 0,3 Valid
Green Marketing 2 0,775 0,3 Valid
Green Marketing 3 0,898 0,3 Valid
Green Green Marketing 4 0,880 0,3 Valid
Marketing
Green Marketing 5 0,872 0,3 Valid
(X1)
Green Marketing 6 0,728 0,3 Valid
Green Marketing 7 0,723 0,3 Valid
Green Marketing 8 0,667 0,3 Valid
Environmental Knowledge 1 0,843 0,3 Valid
Environmental Knowledge 2 0,853 0,3 Valid
Environmental Knowledge 3 0,724 0,3 Valid
Environtmental Environmental Knowledge 4 0,887 0,3 Valid
Knowledge
Environmental Knowledge 5 0,864 0,3 Valid
(X2)
Environmental Knowledge 6 0,789 0,3 Valid
Environmental Knowledge 7 0,757 0,3 Valid
Environmental Knowledge 8 0,781 0,3 Valid
Brand Image 1 0,941 0,3 Valid
Brand Image 2 0,955 0,3 Valid
Brand Image 3 0,947 0,3 Valid
Brand Image Brand Image 4 0,941 0,3 Valid
(X3)
Brand Image 5 0,868 0,3 Valid
Brand Image 6 0,955 0,3 Valid
Brand Image 7 0,878 0,3 Valid
Green Purchase Behavior 1 0,897 0,3 Valid
Green Purchase Behavior 2 0,972 0,3 Valid
Green Purchase Behavior 3 0,945 0,3 Valid
Green Purchase Green Purchase Behavior 4 0,917 0,3 Valid
Behavior
Green Purchase Behavior 5 0,939 0,3 Valid
(Y)
Green Purchase Behavior 6 0,968 0,3 Valid
Green Purchase Behavior 7 0,936 0,3 Valid
Green Purchase Behavior 8 0,935 0,3 Valid
Data Primer diolah Tahun 2016

Page | 54
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

Berdasarkan pada Tabel 1 diketahui Uji reliabilitas digunakan untuk


bahwa nilai korelasi antara item dengan mengetahui sejauh mana hasil
total lebih besar dari nilai 0,3. Hal ini pengukurannya dapat diandalkan dan
berarti seluruh item pernyataan yang konsisten. Berdasarkan analisis yang
diajukan bersifat valid sehingga dapat telah dilakukan, maka hasil pengujian
digunakan untuk analisis selanjutnya. validitas dapat ditunjukkan pada Tabel
dibawah ini
Uji Reliabilitas

Tabel 2. Hasil Reliabilitas


Cronbach’s N of
Variabel Nilai Kritis Keterangan
Alpha items
Green Marketing (X1) 0,932 0,600 8 Reliabel
Environmental Knowledge (X2) 0,949 0,600 8 Reliabel
Brand image / Citra merek (X3) 0,981 0,600 7 Reliabel
Green Purchase Behavior (Y) 0,986 0,600 8 Reliabel
Data Primer diolah Tahun 2016

Uji Hipotesis

Tabel 3. Uji Kausalitas Variabel Penelitian dan Uji Hipotesis


Variabel Variabel Independen F-Hitung Nilai
Konstanta R2
Dependen X1 Prob X2 Prob X3 Prob Nilai Prob t
Green 19,583 ,353* ,004 3,014 ,124
Purchase 12,452 ,667* ,002 3,159 ,135
Behavior 16,811 ,618* ,000 3,676 ,174
(Y) 16,562 ,186* ,026 ,236* ,016 - - 5,651 ,006 ,152
Keterangan : X1 = Green Marketing ; X2 = Environmental Knowledge ; X3 = Brand image/Citra merek ; *p-value
(nilai probabilitas) <0,05
Data Primer diolah Tahun 2016

Analisis Pengaruh Pemasaran Hijau, merek memiliki pengaruh terhadap


Pengetahuan Lingkungan dan Citra keputusan pembelian produk hijau
Merek secara simultan terhadap sebesar 15,2%, sedangkan sisanya
Keputusan Pembelian Produk Hijau dipengaruhi variabel lain yang tidak
dimasukkan kedalam model persamaan.
Berdasarkan perhitungan Tabel 3
diketahui bahwa nilai F hitungnya Analisis Pengaruh Pemasaran Hijau,
sebesar 5.651 dan nilai signifikansi Pengetahuan Lingkungan dan Citra
sebesar 0,006. Nilai ini lebih kecil dari Merek secara parsial terhadap
0,05. Hal ini berarti bahwa variabel Keputusan Pembelian Produk Hijau
pemasaran hijau, pengetahuan
lingkungan dan citra merek berpengaruh Pada Tabel 3 dapat diketahui nilai
terhadap keputusan pembelian produk koefisien pemasaran hijau sebesar 0,353.
hijau. Sedangkan besarnya pengaruh Dan besarnya nilai t adalah 3,014. Nilai
variabel independen (X1, X2 dan X3) signifikansi sebesar 0,04. Nilai
terhadap variabel dependen dapat dilihat signifikansi ini lebih kecil dibandingkan
dari nilai r kuadratnya yaitu senilai 0,152 dengan 0,05. Hal ini berarti bahwa
, ini berarti bahwa variabel pemasaran variabel pemasaran hijau memiliki
hijau, pengetahuan lingkungan dan citra pengaruh terhadap keputusan pembelian

Page | 55
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

produk hijau secara parsial. Pada Tabel 3 produk hijau secara parsial. Berdasarkan
tersebut juga dapat diketahui nilai r pada Tabel di atas dapat diketahui nilai r
kuadrat pemasaran hijau sebesar 0,124. kuadrat citra merek sebesar 0,174. Hal ini
ini berarti bahwa variabel pemasaran berarti pengaruh variabel citra merek
hijau memiliki pengaruh terhadap terhadap keputusan pembelian produk
keputusan pembelian produk hijau hijau sebesar 17,4% dan sisanya
sebesar 12,4% dan sisanya dipengaruhi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
oleh variabel lain. dimasukkan kedalam model persamaan.
Untuk pengetahuan lingkungan
memiliki nilai koefisien sebesar 0,667. Analisis Citra Merek sebagai variabel
Dan besarnya nilai t adalah 3,159. moderasi dari Pemasaran Hijau
Dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. terhadap Keputusan Pembelian
Nilai signifikansi ini lebih kecil Produk Hijau
dibandingkan dengan 0,05. Hal ini berarti
bahwa variabel pengetahuan lingkungan Berdasarkan pada analisis jalur dari
memiliki pengaruh terhadap keputusan ketiga variabel yang akan diuji (Gambar
pembelian produk hijau secara parsial. 2). diketahui bahwa pengaruh pemaaran
Pada Tabel 3 tersebut juga dapat hijau terhadap keputusan pembelian
diketahui nilai r kuadrat pengetahuan produk hijau adalah 0,353. Sedangkan
lingkungan sebesar 0,135. ini berarti pengaruh pemaaran hijau terhadap
bahwa variabel pengetahuan lingkungan keputusan pembelian produk hijau
memiliki pengaruh terhadap keputusan melalui citra merek adalah 0,736 X 0,618
pembelian produk hijau sebesar sebesar = 0,455. Dalam hal ini pengaruh tidak
13,5% dan sisanya dipengaruhi oleh langsung lebih besar dibandingkan
variabel lain. pengaruh langsung sehingga dapat
Untuk citra merek memiliki nilai dikatakan bahwa variabel citra merek
koefisien sebesar 0,618. Nilai t sebesar dapat meningkatkan pengaruh pemasaran
3,676. Nilai signifikansi sebesar 0,000. hijau terhadap keputusan pembelian
Nilai signifikansi ini lebih kecil prouk hijau adalah variabel intervening
dibandingkan dengan 0,05. Hal ini berarti dalam hubungan pengaruh pemasaran
bahwa variabel citra merek memiliki hijau terhadap keputusan pembelian
pengaruh terhadap keputusan pembelian prouk hijau.

0,353
Green Marketing
(X1) Green Purchase
Behavior (Y)

0,736
Brand image
(X3)
0,618

Gambar 2. Analisis jalur pengaruh X1 terhadap Y melalui X3


Data Primer diolah Tahun 2016
\

Page | 56
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

Analisis Pengetahuan Lingkungan adalah 0,671 X 0,667 = 0,447. Dalam hal


sebagai sebagai variabel moderasi dari ini pengaruh tidak langsung lebih besar
Pemasaran Hijau terhadap Keputusan dibandingkan pengaruh langsung
Pembelian Produk Hijau sehingga dapat dikatakan bahwa variabel
pengetahuan lingkungan dapat
Berdasarkan pada analisis jalur dari meningkatkan pengaruh pemasaran hijau
ketiga variabel yang akan diuji (Gambar terhadap keputusan pembelian produk
3). diketahui bahwa pengaruh langsung hijau, maka pengetahuan lingkungan
pemasaran hijau terhadap keputusan adalah variabel moderasi dalam
pembelian produk hijau adalah 0,353. hubungan pengaruh pemasaran hijau
Sedangkan pengaruh pemasaran hijau terhadap keputusan pembelian produk
terhadap keputusan pembelian produk hijau
hijau melalui pengetahuan lingkungan

0,671 Environmental 0,667


Knowledge (X2)

Green Green purchase


Marketing behavior
(X1) 0,353 (Y)

Gambar 3. Analisis jalur pengaruh X2 terhadap Y melalui X3


Data Primer diolah Tahun 2016

KESIMPULAN DAN SARAN terhadap produk hijau juga akan


meningkat.Temuan ini memperkuat hasil
penelitian sebelumnya Pujari (2003),
Kesimpulan
pemasaran hijau yang dilakukan oleh
Berdasarkan hasil olahan data,
produsen berdampak positif bagi
maka dapat disimpulkan bahwa :
perusahaan, diantaranya peningkatan
1). Variabel pemasaran hijau memiliki
penjualan,meningkatkan kemampuan
pengaruh yang signifikan terhadap
bersaing perusahaan, memperbaiki atau
keputusan pembelian produk hijau. Maka
meningkatkan citra merek atau
dapat disimpulkan bahwa semakin kuat
perusahaan. Hasil temuan Kurniawati
upaya pemasaran hijau dilakukan maka
(2011) dan Agustin (2009) yang
keputusan pembelian terhadap produk
melakukan penelitian tentang pemasaran
hijau juga akan meningkat. 2). Variabel
hijau, mendapatkan hasil bahwa produsen
citra merek memiliki pengaruh yang
atau perusahaan yang melakukan
signifikan terhadap keputusan pembelian
pemasaran hijau akan sangat berpengaruh
produk hijau. Maka dapat disimpulkan
terhadap citra merek dan berujung pada
bahwa semakin kuat citra merek suatu
keputusan pembelian. 3). Variabel
perusahaan maka keputusan pembelian
pengetahuan lingkungan memiliki
Page | 57
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

pengaruh yang signifikan terhadap yang positif. 3). Untuk penelitian


keputusan pembelian produk hijau. Maka selanjutnya mungkin dapat ditambahkan
dapat disimpulkan bahwa semakin beberapa variabel lain yang berpengaruh
masyarakat mengerti tentang lingkungan terhadap keputusan pembelian produk
maka keputusan pembelian terhadap hijau agar hasil penelitian makin beragam
produk hijau juga akan meningkat. .
Temuan ini memperkuat temuan
sebelumnya yaitu hasil penelitian Azizan DAFTAR PUSTAKA
dan Suki (2013) yang menemukan bahwa
pengetahuan lingkungan merupakan Agustin, Dwi Esti. 2009. Analisis
faktor yang sangat berpengaruh bagi Penerapan Pemasaran Hijau (Green
konsumen untuk melakukan keputusan Marketing) untuk Meningkatkan
pembelian produk – produk hijau atau Brand Image Produk Ramah
produk ramah lingkungan. Lingkungan pada Prigel Art &
Sedangkan untuk hasil uji variable Gallery Arjosari, Malang. Skripsi
intervening adalah sebagai berikut: 1). tidak Dipublikasikan .
Variabel citra merek dapat meningkatkan Azizan, Syaidatina Akila Mohamad and
pengaruh pemasaran hijau terhadap Suki Norazah Mohd. 2013.
keputusan pembelian produk hijau, maka Consumers’ Intention to Purchase
citra merek adalah variabel moderasi Green Product: Insights from
dalam hubungan pengaruh pemasaran Malaysia. World Applied Sciences
hijau terhadap keputusan pembelian Journal 22 (8): 1129-1134.
produk hijau,. 2). Variabel pengetahuan Grocery Manufacturers Association
lingkungan dapat meningkatkan pengaruh (GMA), 2009. Finding the green in
pemasaran hijau terhadap keputusan today’s shoppers: Sustainability
pembelian produk hijau, maka trends and new shopper insights.
pengetahuan lingkungan adalah variabel Deloitte Development LLC
moderasi dalam hubungan pengaruh Haron, S.A., L. Paim and N. Yahaya,
pemasaran hijau terhadap keputusan 2005. Towards sustainable
pembelian produk hijau, consumption: An examination of
environmental knowledge among
Saran Malaysians. International Journal
Berdasarkan hasil penelitian, of Consumer Studies, 29(5): 426-
terdapat beberapa saran yang mungkin 436.
dapat dijadikan referensi baik bagi pihak Heizer, Jay dan Render, Barry. 2006.
perusahaan agar dapat meningkatkan Manajemen Operasi (Edisi 7).
penjualannya, maupun peneliti yang akan Salemba Empat, Jakarta.
datang. Beberapa saran yang dapat Kotler.P, and Armstrong.G, Principles of
disampaikan diantaranya : 1). Peranan Marketing, Fifth edition,
pengetahuan masyarakat tentang Englewood Cliffs, New York:
lingkungan hidup sangat berpengaruh Prentice-Hall, 1991.
terhadap strategi pemasaran hijau, Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
sehingga dalam penerapan strategi 2009. Manajemen Pemasaran. Alih
pemasaran hijau pihak perusahan harus Bahasa: Bob Sabran, Jilid 1. MM.
memperhatikan dan memberikan edukasi Jakarta: Erlangga.
terhadap pihak masyarakat. 2). Strategi Kurniawatai, Ika. 2011. Penerapan Green
pemasaran hijau adalah salah satu strategi Marketing Untuk Membentuk
yang positif yang dapat diterapkan untuk Brand Image Pada Upaya
menciptakan citra merek perusahaan

Page | 58
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Yuaniko Paramitra

Membentuk Corporate Image Go Strategic Approach. Business


Green. Skripsi tidak Dipublikasikan Horizons.
Lampe, Mark, Gregory M. Gazda. 1995. Situmorang, James R. (2011). Pemasaran
Green Marketing in Europe and the Hijau Yang Semakin Menjadi
United States: an Evolving Kebutuhan Dalam Dunia Bisnis.
Business and Society Interface. Jurnal Administrasi Bisnis (2011),
International Business Review, Vol Vol.7, No.2: hal. 131–142,
4, No.3. (ISSN:0216–1249) Center for
Mathur, Lynette Knowles. (2000). An Business Studies. FISIP - Unpar .
Analysis of the Wealth Effects of Sutisna dan Teddy Pawitra. 2001.
Green Marketing Strategies. Perilaku Konsumen dan
Journal of Business Research, Vol. Komunikasi Pemasaran. Bandung:
50. PT. Remaja Rosdakarya.
Oyewole, Philemon. 2001. Social Costs Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa.
of Environmental Justice Ed.1. Malang: Banyumedia
Associated with the Practise of Publishing.
Green Marketing. Journal of Willer, H. and L. Kilcher, 2009. The
Business Ethics, Vol. 29 world of organic agriculture:
Paramitra, Yuaniko. and Aruan, Daniel Statistics and emerging trends
Tumpal. (2017). Let's Playing 2009. IFOAM, DE-Bonn and FiBL,
Game: the Effects of Brand-game- CH-Frick.
self Congruities on Player's http://www.sinarsosro.id/about/corpor
Attitude Towards Brands in ate-profile diakses tanggal 20
Advergames. MIX: Jurnal Ilmiah Februari 2019.
Manajemen, 7(1). 1-15 http://www.kemenperin.go.id/artikel/180
Polonsky, Michael Jay, Philip J. 68/Kemenperin-Dorong-Produksi-
Rosenberger III. 2001. Mobil-Hybrid-dan-Listrik diakses
Reevaluating Green Marketing: A tanggal 25 Februari 2019.

Page | 59

Anda mungkin juga menyukai