Program BK Kelas 11
Program BK Kelas 11
Program BK Kelas 11
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang
bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah
merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi
individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling
saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam
upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan
konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMA N 1
Sungai Raya memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi
internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks.
Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian
diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-
lainnya. Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak
persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang
terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif
seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di
sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya
instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata
diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah.
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang
seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMA N 1 Sungai Raya
dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali
peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini merupakan
modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, SMA N 1
Sungai Raya memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat
dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus diperoleh
semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
1
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6
dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah termuat
dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan
Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa
beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi
dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus
lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam
penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan
konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada
sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam
bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi
yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan
bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau
konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus
lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi
akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah:
(i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi
konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub
kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta
didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman
minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling
pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b)
layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan
2
dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan
pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen Guru dan
Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor
dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan
bimbingan dan konseling
b. Misi
1) Meningkatkan prestasi akademis
2) Meningkatkan prestasi olahraga dan seni
3) Menegakkan kedisiplinan semua warga sekolah
4) Memajukan kegiatan ekstrakurikuler
5) Menciptakan budaya damai oleh semua warga sekolah
6) Mencetak lulusan yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri dan
swasta yang ternama.
7) Mewujudkan lingkungan yang bersih,asri,nyaman,aman,sejuk dan damai .
8) Merealisasikan keimanan dan ketakwaan sesuai dengan ajaran agama.
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 01 Sungai Raya
a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan
konseling yang profesional dalam mendukung perkembangan peserta
didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan
bertanggung jawab
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan
peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui
kegiatan pengembangan yang dapat menunjang kemampuan guru bimbingan
dan konseling atau konselor.
3
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil
asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling
terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen
tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa. Ada beberapa contoh aplikasi
instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek
Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis
Tugas Perkembangan (ATP), dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan
program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai
dasar penyusunan daftar kebutuhan konseli.
Angket kebutuhan peserta didik di SMA PARAMITRA, dibuat dan disusun sendiri oleh tim
guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan masalah/kebutuhan konseli di sekolah
yang berdasarkan pada SKKPD dengan pendekatan tujuan (4 bidang layanan). Angket diolah
dengan aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik. Hasilnya sbb. :
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik
Jml Bidang Layanan
Waktu
Butir Angket Kebutuhan Peserta Resp Prosentas
No Prioritas Layanan Bela
Didik onde e Pribadi Sosial Karir
(Bulan) Jar
n
4
11 Saya belum paham tentang mental 19 2.38% TINGGI Desember
disorder dan permasalahannya
2. Profil Peserta Didiki dari Hasil Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik
NOMOR
NAMA SISWA L/P JUMLAH %
BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME
Meningkatnya kualitas Ibadah pada Tuhan YME
masih belum baik
Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan
dan karunia dari Tuhan YME YME
Saya merasa masih sulit untuk selalu
Memiliki pikiran positif
berfikir positif
Saya kadang-kadang masih suka Kemampuan menghindari kebiasaan mencontek
menyontek pada waktu tes /ujian saat ujian
Saya belum tahu cara mengendalikan
Kemampuan mengelola emosi dengan baik
emosi dengan baik
Saya belum paham tentang mekanisme Pemahaman mengenai mekanisme pertahanan
pertahanan diri diri
Saya belum tahu cara mengatur waktu
Keterampilan mengatur waktu kegiatan
yang baik
Saya merasa masih sedikit pemahaman Pemahaman tentang kesehatan repoduksi
tentang kesehatan reproduksi remaja remaja
Saya belum mengetahui banyak tentang Kemampuan menghindari obat terlarang dan
jenis obat-obat terlarang serta dampaknya narkoba
Saya merasa masih sedikit pengetahuhan
Pemahaman tentang ilmu kepemimpian
tentang ilmu kepemimpinan
Saya belum paham tentang mental Kemampuan menghindari diri dari penyakit
disorder dan permasalahannya mental
Kemampuan mengatasi kejenuhan masuk
Saya jenuh dan enggan masuk sekolah
sekolah
Saya merasa sulit menghilangkan
Kemampuan menghilangkan kebiasaan keluar
kebiasaan keluar malam
malem (bermain,begadang)
(bermain,begadang)
Saya kadang lupa membuang sampah Memiliki kebiasaan membuang sampah pada
sembarangan tempatnya
Saya tidak suka kalau disuruh antri,
sementara yang lain tidak mau tertib untuk Memiliki budaya antri
antri
Saya sedang memiliki masalah dengan
Pemahaman tentang dampak pacaran
teman dekat (pacar)
SOSIAL Saya belum bisa memiliki kepekaan diri
Memiliki kepekaan diri dan sosial
dan sosial
Saya belum tahu cara berkomunikasi yang
Kemampuan berkomunikasi yang baik
efektif
Saya belum paham yang harus dilakuan
Pemahaman dampak pemanasan global
dengan adanya pemanasan global
Saya belum memahami etika dan budaya Memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas
7
tertib berlalu lintas
Saya merasa sulit mematuhi tata tertib
Kemampuan mematuhi tata tertib sekolah
sekolah
Saya kadang masih lupa mengucapkan
Kebiasaan mengucapkan kata maaf, tolong dan
kata maaf, tolong dan terimakasih dalam
terimakasih dalam pergaulan
pergaulan
Saya merasa sulit mengendalikan Kemampuan mengendalikan ketergantungan
ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll) pada medsos (fb, wa, dll)
Saya belum memahami etika dalam
Pemahaman tentang etika bergaul
bergaul
Saya belum tahu cara menjaga
Kemampuan membina persahabatan yang baik
persahabatan agar tetap langgeng
Saya merasa saat ini belum banyak Kemampuan membina hubungan dengan
memiliki teman banyak teman
Saya masih sering terbawa arus pergaulaan
Kemampuan untuk selektif dalam bergaul
yang kurang baik
Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk
Pemahaman mengenai bentuk-bentuk kenakalan
kenakalan remaja saat ini dan cara
remaja
mensikapinya
Saya belum memahami tawuran pelajar
Kemampuan untuk menghindari tawuran pelajar
dan akibatnya
Saya belum memahami peran sosial pria
Pemahaman mengenai peran sosial pria dan
dan wanita dengan norma yang ada di
wanita dengan norma yang ada di masyarakat
masyarakat
Saya belum paham tentang dampak Sek Pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT,
Bebas, LGBT dan HIV/AIDS HIV/AIDs
BELAJAR Saya merasa belum menemukan cara
Keterampilan belajar efektif dan efisien
belajar yang efektif
Saya belum bisa membuat peta pikiran
Keterampilan membuat mind mapping
(mind mapping)
Saya belum paham cara kerja otak kiri dan Pemahaman mengenai cara kerja otak kiri dan
otak kanan kanan
Saya belum tahu cara untuk
Semangat belajar yang tinggi
membangkitkan semangat belajar
Saya masih suka menunda-nunda tugas
Kedisiplinan menyelesaikan tugas sekolah
sekolah/pekerjaan rumah (PR)
Saya merasa kesulitan dalam memahami Kemampuan menyelesaikan kesulitan dalam
pelajaran tertentu memahami pelajaran tertentu
Saya semangat belajar, kalau ada tes atau Semangat belajar, tidak hanya kalau ada tes
ujian saja atau ujian saja
Saya merasa sulit untuk belajar kelompok Kemampuan untuk belajar kelompok
Saya belum paham cara memilih lembaga Kemampuan memilih lembaga bimbingan
bimbingan belajar yang baik belajar yang baik
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi Keterampilan untuk memanfaatkan teknologi
informasi untuk belajar informasi untuk belajar
Saya masih belum bisa belajar secara rutin Memiliki kebiasaan belajar secara rutin
Saya merasa takut bertanya atau menjawab Memiliki keberanian bertanya dan menjawab di
di kelas kelas
Saya jarang sekali mengunjungi
Kebiasaan membaca yang tinggi
perpustakaan untuk membaca
KARIR Saya terpaksa harus bekerja untuk Kemampuan memperoleh penghasilan untuk
mencukupi kebutuhan hidup biaya hidup
Saya merasa belum banyak tahu tentang
Mengidentifikasi jenis-jenis profesi/pekerjaan
jenis-jenis profesi/pekerjaan di masyakarat
Saya belum memahamai program studi Pemahaman mengenai program studi di
yang ada di Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi
Saya belum paham hubungan antara bakat, Pemahaman mengenai hubungan bakat, minat,
minat, pendidikan dan pekerjaan pendidikan dan pekerjaan
Saya masih memiliki keraguan dengan Mengidentifkasi pilihan karir atau cita-cita yang
pilihan cita-cita/karir masa depan sesuai dengan dirinya
Saya belum mengetahui tentang seleksi Pemahaman mengenai seleksi mahasiswa di
masuk perguruan tinggi Perguruan tinggi
E. RUMUSAN TUJUAN
8
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan
konseling. Berikut rumusan tujuannya
BIDANG
LAYANA RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
N
PRIBADI Meningkatnya kualitas Ibadah pada Tuhan Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Kualitas
YME Ibadah pada Tuhan YME
Selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat dari
Tuhan YME pemberian-Nya serta memiliki sikap bersyukur
terhadap nikmat yang telah diberikan oleh-Nya
Pemahaman tentang ilmu kepemimpian Peserta didik/konseli dapat memahami apa yang
disebut pemimpin, dapat mengenal fungsi dan tugas
kepemimpinan serta gaya kepemimpinan
9
Memiliki kebiasaan membuang sampah Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan
pada tempatnya membuang sampah pada tempatnya
Memiliki budaya antri Peserta didik/konseli memiliki budaya dan kebiasaan
untuk antri
Pemahaman tentang dampak pacaran Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan
pacaran dan dampak negatif dari pacaran sehingga
dapat memutuskan untuk memfokuskan diri pada
tugas pokok pelajar
SOSIAL Memiliki kepekaan diri dan sosial Peserta didik/konseli memiliki kepekaan diri dan
sosial, dapat memahami pentingnya hidup bersosial
serta dapat berprilaku yang bertanggung jawab dalam
masyarakat
Memiliki etika dan budaya tertib berlalu Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
lintas etika dan budaya dalam berlalu lintas, dan mau
mematuhinya
Kemampuan mematuhi tata tertib sekolah Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya
tata tertib sekolah, dan mau mematuhinya dalam
kehidupan sehari-hari
Kebiasaan mengucapkan kata maaf, Peserta didik/konseli dapat mengucapkan kata maaf,
tolong dan terimakasih dalam pergaulan tolong dan terimakasih dalam pergaulan
Pemahaman tentang etika bergaul Peserta didik/konseli dapat memahami arti pentingnya
etika bergaul dan menjunjung tinggi nilai yang
diyakini oleh masyarakat, serta mampu bergaul
dengan menyesuaikan diri sesuai etika yang ada
dalam masyarakat
Kemampuan membina persahabatan yang Peserta didik/konseli memiliki perasaan positif untuk
baik membina persahabatan dengan kegiatan positif serta
miliki rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan
persahabatan yang positif
Kemampuan membina hubungan dengan Peserta didik/konseli dapat memiliki banyak teman
banyak teman dalam pergaulan
Kemampuan untuk selektif dalam bergaul Peserta didik/konseli memiliki kemampuan untuk
selektif dalam bergaul sehingga terbebas dari
pergaulan yang kurang baik
10
Pemahaman mengenai peran sosial pria Peserta didik/konseli dapat memahami dan menerima
dan wanita dengan norma yang ada di peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada
masyarakat di masyarakat serta berprilaku sebagai pria dan wanita
sesuai dengan norma masyarakat
Pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT, Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
HIV/AIDs Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs dan mampu
menghindarinya
BELAJAR Keterampilan belajar efektif dan efisien Peserta didik/konseli dapat mengenal hakekat belajar,
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar serta cara belajar efektif dan efisien
Pemahaman mengenai cara kerja otak kiri Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang
dan kanan perbedaan fungsi, cara mengembangkan serta
memanfaatkan fungsi otak kanan dan otak kiri
Semangat belajar yang tinggi Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan
kebiasaan yang benar dalam belajar hingga dapat
membangkitkan semangat belajar untuk berprestasi
11
Pemahaman mengenai hubungan bakat, Peserta didik/konseli memahami hubungan antara
minat, pendidikan dan pekerjaan bakat, minat, pendidikan dan pekerjaan dimasa depan
Mengidentifkasi pilihan karir atau cita-cita Peserta didik/konseli mampu mengidentifikasi dan
yang sesuai dengan dirinya menetapkan cita-cita karir masa depannya
Pemahaman mengenai seleksi mahasiswa Peserta didik/konseli mampu memahami berbagai
di Perguruan tinggi macam bentuk seleksi masuk Perguruan tinggi, dan
memiliki strategi untuk bisa diterima di perguruan
tinggi yang dicita-citakan
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka.
Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan
dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan
eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang
langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan
klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan
bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
12
belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil
tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan
individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk mengembangkan dan
meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak
peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah.
Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan
didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas
layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik
dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok,
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi.
Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan
kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan
minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat
memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan
kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1)
administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen,
kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat
evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2)
kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai
dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya
tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau
guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan
kombinasi antara tatap muka dan daring.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
JUMLA
PERHITUNGA
N KOMPONEN H PROPOR
NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN N
O PROGRAM LAYAN SI
WAKTU/JAM
AN
1 Layanan Dasar 1 Dahsyatnya keutamaan bersyukur 28 49% 49% x 24 =
2 Berpikir dan bersikap positif 11,76
3 Menyontek, penyebab dan solusinya
4 Kecerdasan emosi dan pengendalian diri
5 Mekanisme pertahanan diri
6 Manajemen waktu
7 Kesehatan reproduksi remaja
8 Bahaya narkoba dan dampaknya
9 Jiwa Kepemimpinan
10 Mental disorder dan permasalahannya
11 Budaya membuang sampah pada tempatnya
12 Budaya antri
13 Dampak pacaran di kalangan remaja
13
14 Kepekaan diri dan sosial
15 Komunikasi efektif
16 Pemanasan Global dan dampaknya
17 Etika dan budaya tertib berlalu lintas
18 Peraturan sekolah
19 Etika bergaul
20 Membina persahabatan sejati
21 Bentuk-bentuk kenakalan remaja
22 Tawuran pelajar dan akibatnya
23 Peran sosial pria dan wanita
24 Dampak dari Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs
25 Cara belajar efektif dan efisien
26 Mind mapping untuk prestasi belajar
27 Cara kerja otak kiri dan otak kanan
28 Membangkitkan semangat belajar
G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
14
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik / konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal
dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) memahami
potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis,
(2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3)
menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan,
dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar;
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis
15
berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya
sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan konsep diri yang
positif tentang karir, (2) kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir, (3)
Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir, (4)
Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar, (5) Keterampilan untuk memahami dan
menggunakan informasi karir, (6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal,
kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir, (7) Kesadaran bagaimana karir
berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat, (8) Kesadaran tentang
perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
PRIBADI Meningkatnya kualitas Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Kualitas Kiat meningkatkan
Ibadah pada Tuhan YME Ibadah pada Tuhan YME ibadah
Selalu bersyukur atas nikmat Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat dari Dahsyatnya keutamaan
dan karunia Tuhan YME pemberian-Nya serta memiliki sikap bersyukur bersyukur
terhadap nikmat yang telah diberikan oleh-Nya
Memiliki pikiran positif Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya Berpikir dan bersikap
berpikir dan bersikap positif serta menerapkannya positif
dalam kehidupan hingga menjadi pribadi yang
sukses
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan Menyontek, penyebab
kebiasaan mencontek saat kesadaran bahwa menyontek adalah perbuatan dan solusinya
ujian tidak baik (tercela), memahami penyebab dan
dampak dari perbuatan menyontek serta mampu
untuk menghindarinya
Kemampuan mengelola Peserta didik/konseli dapat memahami tentang Kecerdasan emosi dan
emosi dengan baik kecerdasan emosi dan pengendalian diri serta pengendalian diri
pelunya mentaati norma dan peraturan yang
berlaku
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli dapat memahami akan Mekanisme pertahanan
mekanisme pertahanan diri pentingnya mekanisme pertahanan diri serta diri
berbagai jenis atau bentuk dari mekanisme
pertahanan diri yang dapat dilakukan
Keterampilan mengatur Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya Manajemen waktu
waktu kegiatan manajemen waktu serta mampu menerapkan
manajemen waktu tersebut dalam kehidupan
sehari-hari
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat memahami tentang Kesehatan reproduksi
kesehatan repoduksi remaja kesehatan reproduksi , pentingnya merawat organ remaja
atau alat reproduksi yanag ada pada pria dan
wanita serta menjaga prilaku pelecehan seksual
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Bahaya narkoba dan
obat terlarang dan narkoba jenis dan bentuk narkoba dengan benar, dapat dampaknya
memahami dampak dari mengkonsumsi narboka
serta memiliki perasaan positif untuk mencegah
dampak negatif narboka
Pemahaman tentang ilmu Peserta didik/konseli dapat memahami apa yang Jiwa Kepemimpinan
kepemimpian disebut pemimpin, dapat mengenal fungsi dan
tugas kepemimpinan serta gaya kepemimpinan
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli dapat memahami tentang Mental disorder dan
16
diri dari penyakit mental penyakit mental (mental disorder) serta tanda- permasalahannya
tandanya atau gejalanya, dapat menjadi individu
yang sehat secara rohani dan jasmani
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli mampu menghilangkan Mengatasi kejenuhan
kejenuhan masuk sekolah kejenuhanya masuk sekolah masuk sekolah
Kemampuan menghilangkan Peserta didik/konseli mampu menghilangkan Akibat kebiasaan keluar
kebiasaan keluar malem kebiasaan keluar malam (bermain,begadang) malam
(bermain,begadang) (bermain,begadang)
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki budaya dan Budaya membuang
membuang sampah pada kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sampah pada tempatnya
tempatnya
Memiliki budaya antri Peserta didik/konseli memiliki budaya dan Budaya antri
kebiasaan untuk antri
Pemahaman tentang dampak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman akan Dampak pacaran di
pacaran pacaran dan dampak negatif dari pacaran sehingga kalangan remaja
dapat memutuskan untuk memfokuskan diri pada
tugas pokok pelajar
SOSIAL Memiliki kepekaan diri dan Peserta didik/konseli memiliki kepekaan diri dan Kepekaan diri dan sosial
sosial sosial, dapat memahami pentingnya hidup
bersosial serta dapat berprilaku yang bertanggung
jawab dalam masyarakat
Kemampuan berkomunikasi Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya Komunikasi efektif
yang baik komunikasi untuk menyampaikan pesan, ide atau
gagasan dalam hidup bermasyarakat
Pemahaman dampak Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Pemanasan Global dan
pemanasan global pemanasan global (global warning) dan akibat dampaknya
yang ditimbulkan, serta memiliki perasaan positif
untuk mengurangi dampaknya
Memiliki etika dan budaya Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya Etika dan budaya tertib
tertib berlalu lintas etika dan budaya dalam berlalu lintas, dan mau berlalu lintas
mematuhinya
Kemampuan mematuhi tata Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya Tata tertib sekolah
tertib sekolah tata tertib sekolah, dan mau mematuhinya dalam
kehidupan sehari-hari
Kebiasaan mengucapkan Peserta didik/konseli dapat mengucapkan kata Hebatnya pengaruh kata
kata maaf, tolong dan maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan maaf, tolong dan terima
terimakasih dalam pergaulan kasih dalam pergaulan
Kemampuan mengendalikan Peserta didik/konseli dapat mengendalikan diri Dampak ketergantungan
ketergantungan pada medsos dari ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll) pada medsos (fb, wa, dll)
(fb, wa, dll)
Pemahaman tentang etika Peserta didik/konseli dapat memahami arti Etika bergaul
bergaul pentingnya etika bergaul dan menjunjung tinggi
nilai yang diyakini oleh masyarakat, serta mampu
bergaul dengan menyesuaikan diri sesuai etika
yang ada dalam masyarakat
Kemampuan membina Peserta didik/konseli memiliki perasaan positif Membina persahabatan
persahabatan yang baik untuk membina persahabatan dengan kegiatan sejati
positif serta miliki rencana kegiatan untuk mengisi
kegiatan persahabatan yang positif
Kemampuan membina Peserta didik/konseli dapat memiliki banyak teman Kiat memiliki banyak
hubungan dengan banyak dalam pergaulan teman
teman
Kemampuan untuk selektif Peserta didik/konseli memiliki kemampuan untuk Selektif dalam bergaul
dalam bergaul selektif dalam bergaul sehingga terbebas dari
pergaulan yang kurang baik
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Bentuk-bentuk kenakalan
bentuk-bentuk kenakalan bentuk-bentuk kenakalan remaja dan mampu remaja
remaja menghindarinya
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Tawuran pelajar dan
menghindari tawuran pelajar tawuran pelajar dan mampu menghindarinya akibatnya
Pemahaman mengenai peran Peserta didik/konseli dapat memahami dan Peran sosial pria dan
sosial pria dan wanita dengan menerima peran sosial pria dan wanita dengan wanita
norma yang ada di norma yang ada di masyarakat serta berprilaku
masyarakat sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma
masyarakat
Pemahaman tentang Sek Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang Dampak dari Sek Bebas,
Bebas, LGBT, HIV/AIDs Sek Bebas, LGBT, HIV/AIDs dan mampu LGBT, HIV/AIDs
17
menghindarinya
BELAJAR Keterampilan belajar efektif Peserta didik/konseli dapat mengenal hakekat Cara belajar efektif dan
dan efisien belajar, memahami faktor-faktor yang efisien
mempengaruhi hasil belajar serta cara belajar
efektif dan efisien
Keterampilan membuat mind Peserta didik/konseli mampu memahami tentang Mind mapping untuk
mapping mind mapping serta dapat membuat suatu peta prestasi belajar
pikiran untuk meningkatkan prestasi belajar
Pemahaman mengenai cara Peserta didik memiliki pemahaman tentang Cara kerja otak kiri dan
kerja otak kiri dan kanan perbedaan fungsi, cara mengembangkan serta otak kanan
memanfaatkan fungsi otak kanan dan otak kiri
Semangat belajar yang tinggi Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan Membangkitkan
kebiasaan yang benar dalam belajar hingga dapat semangat belajar
membangkitkan semangat belajar untuk
berprestasi
Kedisiplinan menyelesaikan Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam Disiplin mengerjakan
tugas sekolah mengerjakan tugas-tugas sekolah tugas sekolah
Kemampuan menyelesaikan Peserta didik/konseli dapat memahami teknik Tips memahami
kesulitan dalam memahami memahami pelajaran pelajaran
pelajaran tertentu
Semangat belajar, tidak Peserta didik/konseli memiliki semangat belajar Semangat belajar tidak
hanya kalau ada tes atau tidak hanya saat akan ada tes/ujian saja hanya saat ujian
ujian saja
Kemampuan untuk belajar Peserta didik memiliki kebiasaan dan keterampilan Belajar kelompok yang
kelompok untuk belajar kelompok secara efektif efektif
Kemampuan memilih Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi dan Memilih lembaga bimbel
lembaga bimbingan belajar memilih bimbingan belajar yang sesuai untuk yang tepat
yang baik dirinya
Keterampilan untuk Peserta didik/konseli mampu memanfaatkan Memanfaatkan IT untuk
memanfaatkan teknologi teknologi informasi untuk sumber belajar meraih prestasi
informasi untuk belajar
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan belajar Kebiasaan belajar rutin
secara rutin secara rutin
Memiliki keberanian Peserta didik/konseli memiliki keberanian Berani bertanya dan
bertanya dan menjawab di bertanya dan menjawab di kelas menjawab di kelas
kelas
Kebiasaan membaca yang Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan dan Kiat menumbuhkan
tinggi budaya membaca yang tinggi minat baca
KARIR Kemampuan memperoleh Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan Kiat belajar sambil
penghasilan untuk biaya peluang kerja sambil sekolah untuk memperoleh bekerja
hidup penghasilan untuk biaya hidup sambil sekolah
Mengidentifikasi jenis-jenis Peserta didik/ konseli mengenal jenis-jenis Jenis-jenis
profesi/pekerjaan profesi/pekerjaan untuk persiapan masa depannya profesi/pekerjaan
Pemahaman mengenai Peserta didik mengenal tentang berbagai macam Program studi di
program studi di Perguruan program studi di perguruan tinggi, dan mampu Perguruan Tinggi
Tinggi menyusun strategi untuk bisa memilih dan masuk
pada program studi yang sesuai dengan dirinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memahami hubungan antara Hubungan bakat, minat,
hubungan bakat, minat, bakat, minat, pendidikan dan pekerjaan dimasa pendidikan dan pekerjaan
pendidikan dan pekerjaan depan
Mengidentifkasi pilihan karir Peserta didik/konseli mampu mengidentifikasi dan Identifkasi pilihan karir
atau cita-cita yang sesuai menetapkan cita-cita karir masa depannya atau cita-cita yang sesuai
dengan dirinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli mampu memahami berbagai Informasi tentang seleksi
seleksi mahasiswa di macam bentuk seleksi masuk Perguruan tinggi, masuk perguruan tinggi
Perguruan tinggi dan memiliki strategi untuk bisa diterima di
perguruan tinggi yang dicita-citakan
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
18
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
siswa. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian siswa
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen
layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat
dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
19
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN)
EKU
BIDANG KOMPON
STRATEGI KE EVA IVA
LAYANA TUJUAN LAYANAN EN MATERI METODE MEDIA
LAYANAN LAS LUASI LEN
N LAYANAN
SI
PRIBADI Disesuaikan Disesuaikan
Proses
Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Konseling Kiat meningkatkan dengan dengan
Responsif XI dan 2 Jam
Kualitas Ibadah pada Tuhan YME Individual ibadah pendekatan pendekatan
Hasil
yang digunakan yang digunakan
Peserta didik/konseli dapat menyadari
Dahsyatnya Proses
nikmat dari pemberian-Nya serta Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar XI keutamaan dan 2 Jam
memiliki sikap bersyukur terhadap nikmat klasikal Diskusi Point
bersyukur Hasil
yang telah diberikan oleh-Nya
Peserta didik/konseli dapat memahami
Proses
pentingnya berpikir dan bersikap positif Bimbingan Berpikir dan Ceramah, Slide Power
Dasar XI dan 2 Jam
serta menerapkannya dalam kehidupan klasikal bersikap positif Diskusi Point
Hasil
hingga menjadi pribadi yang sukses
Peserta didik/konseli memiliki
pemahaman dan kesadaran bahwa Disesuaikan Disesuaikan
Menyontek, Proses
menyontek adalah perbuatan tidak baik Bimbingan dengan dengan
Dasar XI penyebab dan dan 2 Jam
(tercela), memahami penyebab dan Kelompok pendekatan pendekatan
solusinya Hasil
dampak dari perbuatan menyontek serta yang digunakan yang digunakan
mampu untuk menghindarinya
Peserta didik/konseli dapat memahami
tentang kecerdasan emosi dan Kecerdasan emosi Proses
Bimbingan Ceramah, Slide Power
pengendalian diri serta pelunya mentaati Dasar XI dan pengendalian dan 2 Jam
klasikal Diskusi Point
norma dan peraturan yang berlaku diri Hasil
25
J. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program
bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi
hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada
berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih bersifat
mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam
kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun
dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil
dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang
terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang
telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat
dan tepat waktu.
26
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan
ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang
atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum
begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
27
K. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup memadai.
Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang berkunjung merasa
senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan
layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode
etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung terhadap
keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
28
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah / studi lanjutan ke
jenjang yang lebih tinggi
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
Bidang
No Fungsi BK Tujuan Sasaran Waktu
Jenis Kegiatan/Layanan Bimbingan
.
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru
Tercapainya efektivitas layanan
1 bimbingan dan KLS XI Juli
bimbingan dan konseling
konseling/konselor
29
B. LAYANAN BK
1
LAYANAN DASAR
.
a. Bimbingan Klasikal
30
Peserta didik/konseli dapat
memahami tentang penyakit mental
Mental disorder dan
v Pemahaman (mental disorder) serta tanda-tandanya KLS XI Des
permasalahannya
atau gejalanya, dapat menjadi individu
yang sehat secara rohani dan jasmani
b. Bimbingan
Kelompok
Juli -
c. Papan Bimbingan
Desb
31
Pemahaman
Juli -
7. Kotak masalah dan Tertampungnya masalah peserta KLS XI
Desb
pengentasan didik/konseli yang introvert
3
PEMINATAN DAN
. Pemahaman Terentaskannya masalah konseli
PERENC. dan yang terkait dengan pemilihan jurusan
INVIDIVUAL pengentasan dan rencana karir masa depan
4
. DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan kebutuhan
menindaklanjuti
peserta didik
assesmen
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban kinerja kepada
melaporkan program
kepala sekolah
bimbingan dan konseling
e. Melaksanakan
Bukti fisik pelaksanaan bimbingan
administrasi bimbingan
dan konseling
dan konsleing
f. Pengembangan
Pengembangan diri / profesi
keprofesian konselor
32
B. PROGRAM SEMESTER GENAP
33
Bidang
No Bimbingan
Jenis Kegiatan/Layanan Fungsi BK Tujuan Sasaran Waktu
.
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
konseling/konselor konseling
Sungai Raya, Agustus 2018
Mengetahui: Tercapainya keberhasilan
2 Konsultasi program layanan bimbingan dan KLS XI Jan
Kepala Sekolah Kordinator BK
bimbingan dan konseling konseling
Terpenuhinya kebutuhan
3 Pengadaan sarana / sarana yang menunjang KLS XI Jan
prasarana BK keberhasilan layanan BK
Sukandi,
B. S.Pd, M.Si BK
LAYANAN Sri Budi Asmurtiningsih, S.Pd, M.Si
1
NIP. 19740510 200701 1DASAR
024 NIP. 19690415 199908 2 001
LAYANAN
.
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman tentang
jenis dan bentuk narkoba
dengan benar, dapat
Bahaya narkoba dan
v Pemahaman memahami dampak dari KLS XI Mar
dampaknya
mengkonsumsi narboka serta
memiliki perasaan positif
untuk mencegah dampak
negatif narboka
35
PROSES PENYUSUNAN BUTIR INSTRUMEN ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK KELAS 11
37
28 Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk S
kenakalan remaja saat ini dan cara
mensikapinya
29 Saya belum memahami tawuran pelajar dan S
akibatnya
Kesadaran Gender Mempelajari perilaku Menghargai keragaman Berkolaborasi secara 30 Saya belum memahami peran sosial pria dan S
kolaborasi antar jenis peraan laki-laki atau harmonis dengan lain jenis wanita dengan norma yang ada di
dalam ragam kehidupan perempuan sebagai aset dalam keragaman peran masyarakat
kolaborasi dan
keharmonisan hidup
31 Saya belum paham tentang dampak Sek S
Bebas, LGBT dan HIV/AIDS
3 BELAJ Kematangan Mempelajari cara-cara Menyadari akan Mengambil keputusan dan 32 Saya merasa belum menemukan cara belajar B
AR Intelektual pengambilan keputusan keragaman alternatif pemecahan masalah atas yang efektif
dan pemecahan masalah keputusan dan dasar informasi/data secara
secara objektif konsekuensi yang obyektif
dihadapinya
33 Saya belum bisa membuat peta pikiran B
(mind mapping)
34 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan B
otak kanan
35 Saya belum tahu cara untuk membangkitkan B
semangat belajar
36 Saya masih suka menunda-nunda tugas B
sekolah/pekerjaan rumah (PR)
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami B
pelajaran tertentu
38 Saya semangat belajar, kalau ada tes atau B
ujian saja
39 Saya merasa sulit untuk belajar kelompok B
40 Saya belum paham cara memilih lembaga B
bimbingan belajar yang baik
41 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi B
informasi untuk belajar
42 Saya masih belum bisa belajar secara rutin B
43 Saya merasa takut bertanya atau menjawab B
di kelas
38
44 Saya jarang sekali mengunjungi B
perpustakaan untuk membaca
4 KARIR Perilaku Mempelajari strategi Menerima nilai-nilai Menampilkan hidup hemat, 45 Saya terpaksa harus bekerja untuk K
Kewirausahaan/Kem dan peluang untuk hidup hemat,ulet ulet, sungguh- sungguh dan mencukupi kebutuhan hidup
andirian Perilaku berperilaku hemat,ulet, sungguh-sungguh dan kompetitif atas dasar
Ekonomis sengguh-sungguh dan kompetitif sebagai aset kesadaran sendiri
kompetitif dalam untuk mencapai hidup
keragaman kehidupan mandiri
46 Saya merasa belum banyak tahu tentang K
jenis-jenis profesi/pekerjaan di masyakarat
Wawasan dan Mempelajari Internalisasi nilai- niolai Mengembangkan alternatif 47 Saya belum memahamai program studi yang K
Kesiapan Karir kemampuan diri, yang melandasi perencanaan karir dengan ada di Perguruan Tinggi
peluang dan ragam pertimbangan pemilihan mempertimbangkan
pekerjaan, pendidikan, alternatif karir kemampuan, peluang dan
dan aktifitas yang ragam karir
terfokus pada
pengembangan
alternatif karir yang
lebih terarah
48 Saya belum paham hubungan antara bakat, K
minat, pendidikan dan pekerjaan
49 Saya masih memiliki keraguan dengan K
pilihan cita-cita/karir masa depan
50 Saya belum mengetahui tentang seleksi K
masuk perguruan tinggi
39
ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK ( KELAS 11 )
NAMA : _______________________________________, KELAS : ____________________________
Petunjuk :
1. Dibawah ini bukan alat tes, tetapi angket yang berisi tentang berbagai masalah yang sering dihadapi siswa.
2. Jawaban Anda sangat bermanfaat untuk membantu keberhasilan belajar di sekolah ini
3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan cara memberikan tanda ( √ ) pada kolom Ya / Tidak
4. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan sungguh-sungguh.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Kualitas ibadah saya pada Tuhan YME masih belum baik
2 Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME
3 Saya merasa masih sulit untuk selalu berfikir positif
4 Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada waktu tes /ujian
5 Saya belum tahu cara mengendalikan emosi dengan baik
6 Saya belum paham tentang mekanisme pertahanan diri
7 Saya belum tahu cara mengatur waktu yang baik
8 Saya merasa masih sedikit pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja
9 Saya belum mengetahui banyak tentang jenis obat-obat terlarang serta dampaknya
10 Saya merasa masih sedikit pengetahuhan tentang ilmu kepemimpinan
11 Saya belum paham tentang mental disorder dan permasalahannya
12 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah
13 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam (bermain,begadang)
14 Saya kadang lupa membuang sampah sembarangan
15 Saya tidak suka kalau disuruh antri, sementara yang lain tidak mau tertib untuk antri
16 Saya sedang memiliki masalah dengan teman dekat (pacar)
17 Saya belum bisa memiliki kepekaan diri dan sosial
18 Saya belum tahu cara berkomunikasi yang efektif
19 Saya belum paham yang harus dilakuan dengan adanya pemanasan global
20 Saya belum memahami etika dan budaya tertib berlalu lintas
21 Saya merasa sulit mematuhi tata tertib sekolah
22 Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan
23 Saya merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll)
24 Saya belum memahami etika dalam bergaul
25 Saya belum tahu cara menjaga persahabatan agar tetap langgeng
26 Saya merasa saat ini belum banyak memiliki teman
27 Saya masih sering terbawa arus pergaulaan yang kurang baik
28 Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara mensikapinya
29 Saya belum memahami tawuran pelajar dan akibatnya
30 Saya belum memahami peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di masyarakat
31 Saya belum paham tentang dampak Sek Bebas, LGBT dan HIV/AIDS
32 Saya merasa belum menemukan cara belajar yang efektif
33 Saya belum bisa membuat peta pikiran (mind mapping)
34 Saya belum paham cara kerja otak kiri dan otak kanan
35 Saya belum tahu cara untuk membangkitkan semangat belajar
36 Saya masih suka menunda-nunda tugas sekolah/pekerjaan rumah (PR)
37 Saya merasa kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu
38 Saya semangat belajar, kalau ada tes atau ujian saja
39 Saya merasa sulit untuk belajar kelompok
40 Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik
41 Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar
42 Saya masih belum bisa belajar secara rutin
43 Saya merasa takut bertanya atau menjawab di kelas
44 Saya jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk membaca
45 Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup
46 Saya merasa belum banyak tahu tentang jenis-jenis profesi/pekerjaan di masyakarat
47 Saya belum memahamai program studi yang ada di Perguruan Tinggi
48 Saya belum paham hubungan antara bakat, minat, pendidikan dan pekerjaan
49 Saya masih memiliki keraguan dengan pilihan cita-cita/karir masa depan
50 Saya belum mengetahui tentang seleksi masuk perguruan tinggi
40