Program BK 2019 SMP N 1 Baktiraja Ok
Program BK 2019 SMP N 1 Baktiraja Ok
Program BK 2019 SMP N 1 Baktiraja Ok
A. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas
perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah,
pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus
pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan
urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali
kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta
didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya
mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 1
Pangaribuan memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi
internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks.
Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri
dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir maupun sekolah
lanjutan, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak persiapan
menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam
skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali
memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai
contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali membuat siswa lupa waktu dengan
kewajibannya sebagai seorang anak maupun sebagai seorang pelajar. Gangguan lainnya seperti
games, sosial media dan situs – situs berbahaya yang seringkali mengganggu efektivitas belajar
peserta didik. Di sisi lain, peran orangtua juga sangat besar dalam membentuk peserta didik.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata
diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah.
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk
dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni
dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung yang tersedia di SMP Negeri 1 Pangaribuan
dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali
peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut
berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana
yang dimiliki, SMP Negeri 1 Pangaribuan memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang
kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra
maupun ekstrakurikuler.
1
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah termuat
dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan
Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan
bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh
tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling
paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan
pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan
“mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan,
pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta
didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan
layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan
dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib
paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima
puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa
kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan
nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik,
2
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17
kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahwa
komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup:
(a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif;
dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a)
bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang
layanan karir.
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
3
Memberikan pelayanan bantuan agar peserta didik berkehidupan sehari-hari yang
efektif dan mandiri. Berkembang secara optimal melalui berbagai kompetensi,
berkenaan dengan Pengembangan Diri, Pemahaman Lingkungan, Pengambilan
Keputusan dan Pengarahan Diri, Merencanakan Masa Depan, Berbudi Pekerti Luhur
serta Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam Permendiknas No. 23/2006 telah dirumuskan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
harus dicapai peserta didik, melalui proses pembelajaran berbagai mata pelajaran. Namun,
sungguh sangat disesalkan dalam Permendiknas tersebut sama sekali tidak memuat Standar
Kompetensi yang harus dicapai peserta didik melalui pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Oleh karena itu, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) mengambil inisiatif
untuk merumuskan Standar Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, mulai
tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi, dalam bentuk naskah akademik, untuk
dijadikan sebagai bahan pertimbangan Depdiknas dalam menentukan kebijakan Pelayanan
Bimbingan dan Konseling di Indonesia.
Berikut ini rumusan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik pada Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama.
4
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik pada SLTP
Tataran/Internalisasi Tujuan
Aspek
No Pengenalan Akomodasi Tindakan
Melakukan berbagai
Mengenal arti Berminat kegiatan ibadah
1 Landasan hidup
dan tujuan mempelajari arti dengan kemauan
religius
ibadah dan tujuan ibadah sendiri
Memahami
Mengenal alasan keragaman
Bertindak atas
2 Landasan perilaku perlunya aturan/patokan
pertimbangan diri
etis mentaati dalam berperilaku
terhadap norma
aturan/norma dalam konteks
yang berlaku
berperilaku budaya
Mengenal cara- Memahami
cara keragaman Mengekspresikan
mengekspresikan ekspresi perasaan perasaan atas dasar
3 Kematangan emosi pertimbangan
perasaan secara diri dan perasaan
wajar orasaan orang lain kontekstual
Mempelajari Mengambil
cara-cara Menyadari adanya keputusan
pengambilan resiko dari berdasarkan
Kematangan
4 keputusan dan pengambilan pertimbangan
intelektual
pemecahan keputusan resiko yang
masalah mungkin terjadi.
Mempelajari
cara-cara Menghargai nilai- Berinteraksi dengan
memperoleh hak nilai persahabatan
5 Kesadaran tanggung orang lain atas dasar
dan memenuhi dan keharmonisan
jawab sosial nilai-nilai
kewajiban dalam dalam kehidupan persahabatan dan
lingkungan sehari-hari keharmonisan hidup.
kehidupan
5
Menghargai
Mengenal peran- peranan diri dan Berinteraksi dengan
peran sosial orang lain sebagai lain jenis secara
sebagai laki-laki laki-laki atau kolaboratif dalam
6 Kesadaran gender
atau perempuan perempuan dalam memerankan peran
kehidupan sehari- jenis
hari
6
Meyakini keunikan
Mengenal Menerima diri sebagai aset
7 Pengembangan diri kemampuan dan keadaan diri yang harus
keinginan diri secara positif dikembangkan
secara harmonis
dalam kehidupan
Mengenal nilai- Menyadari Membiasakan diri
nilai perilaku manfaat perilaku hidup hemat, ulet
Perilaku hemat, ulet hemat, ulet sungguh-sungguh
kewirausahaan sungguh- sungguh-sungguh dan konpetitif
8
(kemandirian sungguh dan dan konpetitif dalam kehidupan
perilaku ekonomis) konpetitif dalam dalam kehidupan sehari-hari.
kehidupan sehari-hari.
Menyadari Mengidentifikasi
Mengekspresikan
keragaman nilai ragam alternatif
ragam pekerjaan,
dan persyaratan pekerjaan,
9 Wawasan dan pendidikan dan
dan aktivitas yang pendidikan dan
kesiapan karier aktivitas dalam
menuntut aktifitas yang
dengan
pemenuhan mengandung
kemampuan diri
kemampuan relevansi dengn
tertentu kemampuan diri
Mempelajari
norma-norma Menyadari Bekerja sama
pergaulan keragaman latar dengan teman
Kematangan
10 belakang teman
hubungan dengan dengan teman sebaya yang
sebaya yang sebaya yang beragam latar
teman sebaya
beragam latar mendasari belakangnya
belakangnya pergaulan
Sumber:
Depdiknas.2007. Rambu - Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam
Jalur Pendidikan Formal.Jakarta.
7
E. DESKRIPSI KEBUTUHAN
BIDANG
NO KEBUTUHAN / PERMASALAHAN JENIS LAYANAN
BIMBINGAN
PRIBADI Need Assesment
1 Pertumbuhan dan perkembangan remaja
Instrumentasi
yang meliputi:
a. Fisik Klasikal, BKP
BIDANG RUMUSAN
NO. LAYANAN TUJUAN LAYANAN
BIMBINGAN KEBUTUHAN
Pribadi 1 Meyakini dan Klasikal Siswa memiliki kesadaran
melaksanakan kaidah untuk melaksanakan
ajaran agama yang ibadah dan berdoa sesuai
dianut dengan agama yang dianut
2 Upaya mendalami Bimbingan Siswa memiliki kesadaran
tuntunan/ ajaran agama Kelompok untuk mempelajari agama
yang dianut yang diyakini
3 Pokok-pokok kaidah Klasikal Siswa dapat melaksanakan
ajaran agama kaidah ajaran agama yang
dianut
4 Pengaruh iman terhadap Klasikal Siswa memahami
diri pribadi dan sikap pengaruh keimanan
sosial terhadap pribadi dan sikap
sosial
5 Sikap sabar : manfaat Klasikal Siswa dapat bersikap sabar
dan penerapannya dalam dalam kehidupan sehari-
kehidupan sehari-hari. hari.
6 Sikap jujur : manfaat Klasikal Siswa dapat bersikap jujur
dan penerapannya dalam dalam kehidupan sehari-
kehidupan sehari-hari. hari.
7 Pentingnya ketertiban Klasikal Siswa memahami
dan kepatuhan dalam pentingnya ketertiban dan
kehidupan sehari-hari kepatuhan dalam
kehidupan sehari-hari.
8 Cara mengatasi rasa Klasikal Siswa mampu mengatasi
cemas dan takut rasa cemas dan takut
dalam kehidupan sehari-
hari.
9 Sepuluh cara mengatasi Klasikal Siswa mampu mengatasi
stres rasa cemas dalam
kehidupan sehari-harinya.
10 Aku tidak mengenal Bimbingan Siswa mampu mengatasi
depresi Kelompok rasa cemas dalam
kehidupan sehari-harinya.
11 Tampil meyakinkan di Klasikal Siswa dapat
depan umum mengendalikan diri/emosi
dalam pergaulan sosialnya.
12 Cara menguasai emosi Klasikal Siswa dapat
Program Bimbingan Konseling
10
mengendalikan diri/ emosi
dalam pergaulan sosialnya.
13 Berfikir sebelum Klasikal Siswa mampu menentukan
bertindak berbagai pertimbangan
sebelum melakukan suatu
tindakan/kegiatan.
14 Menumbuhkan rasa Klasikal Siswa mampu
optimis mengembangkan sikap
rasionalnya sehingga dapat
berfikir optimis
15 Membiasakan berfikir Bimbingan Siswa mampu
positif kelompok mengembangkan sikap
rasionalnya sehingga dapat
berfikir positif
16 Hak dan kewajiban Klasikal Siswa berani
sebagai warga negara mengungkapkan
ketidaksetujuan terhadap
perlakuan yang tidak adil
17 Sikap yang benar bila Bimbingan Siswa mampu
menghadapi masalah kelompok menunjukkan sikap yang
benar bila menghadapi
masalah
18 Pemahaman diri Klasikal Siswa memahami kondisi
( Mengenal potensi diri : diri sendiri dalam rangka
Pengetahuan, bakat dan menyesuaikan dengan
minat ) lingkungannya
19 Menerima konsekuensi Klasikal Siswa memahami
atas tindakan pribadi pentingnya tanggung
jawab pribadi dalam
lingkungan keluarga,
sekolah dan msyarakat
20 Pentingnya disiplin bagi Bimbingan Siswa memahami
kehidupan pribadi kelompok pentingnya disiplin bagi
kehidupan pribadi
21 Tahap-tahap Klasikal Siswa memahami
menciptakan disiplin pentingnya disiplin bagi
diri kehidupan pribadi
22 Menerima perbedaan Klasikal Siswa mampu menerima
pokok laki-laki dan perbedaan fisik dan psikis
perempuan yang terjadi pada diri
sendiri.
23 Pertumbuhan dan Klasikal Siswa memahami dan
perkembangan remaja menerima perubahan fisik
dan psikis yang terjadi
pada diri sendiri
24 Kiat-kiat menjalani Klasikal Siswa memahami
hidup sehat pentingnya menjaga
kondisi fisik
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2) layanan
peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut
penjelasan mengenai masing-masing komponen
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta didik, atau
masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok,
konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui
media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di
Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat.
Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta
didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta
didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual,
status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli mendapatkan
perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di
dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan
melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi
dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi,
bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan
pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya
oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru
bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara
tatap muka dan daring.
H. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu bidang
layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu
kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya,
sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan
dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) memahami potensi
diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2)
mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima
kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk
belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki
kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara
optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta
didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan
keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi
potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan
dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan
kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli
dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan dituangkan dalam RPL BK
(Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)
BIDANG RUMUSAN
NO TUJUAN LAYANAN LAYANAN TOPIK
BIMBINGAN KEBUTUHAN
Pribadi 1 Meyakini dan Siswa memiliki Klasikal Tuhan
melaksanakan kaidah kesadaran untuk selalu hadir
ajaran agama yang melaksanakan ibadah dalam
hidupku
dianut dan berdoa sesuai
dengan agama yang
dianut
2 Upaya mendalami Siswa memiliki Bimbingan Agama
tuntunan/ ajaran kesadaran untuk Kelompok Penyelamat
agama yang dianut mempelajari agama bagi
yang diyakini hidupku
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang menguraikan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen terhadap
kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian Konseli. Rencana kegiatan
bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas perkembangan atau
standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3) peminatan dan
perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen layanan.
Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah
bimbingan
(e) Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas kerja dan
sebagainya.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah jam.
(secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan
dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
Proses dan
Peserta didik mampu menjalankan Bimbingan VII, VIII, Peraturan Pendekatan Slide Power
Dasar Hasil 2 X 45 menit
peraturan sekolah dengan baik Klasikal IX Sekolah Scientific Point
Peserta didik dapat menerapkan perilaku Dasar Bimbingan VII, VIII, Hemat Pendekatan Pendekatan Proses dan 2 X 45 menit
hemat dalam kehidupan sehari-hari Klasikal IX Pangkal Scientific Scientific Hasil
Kaya Boros
Pangkal
Miskin
Proses dan
Peserta didik dapat meningkatkan rasa Bimbingan VII, VIII, I Love My Pendekatan Slide Power
Dasar Hasil 2 X 45 menit
cinta terhadap keluarga Klasikal IX Family Scientific Point
Disesuaikan Disesuaikan
Kelebihan
Peserta didik/konseli dapat mengetahui dengan dengan
Bimbingan dan Proses dan
kelebihan dan kelemahan yang Dasar VII, VIII pendekatan pendekatan 2 X 45 menit
Kelompok kekurangan Hasil
dimilikinya yang yang
diri
digunakan digunakan
Peserta didik mampu menumbuhkan dan Proses dan
Bimbingan Etika Pendekatan Slide Power
menerapkan etika pergaulan dalam Dasar VII, VIII Hasil 2 X 45 menit
SOSIAL Klasikal Pergaulan Scientific Point
kehidupan bermasyarakat
Kerjasama Proses dan
Peserta didik mampu menciptakan Bimbingan yang Pendekatan Slide Power
Dasar VII, VIII Hasil 2 X 45 menit
suasana kerjasama yang menyenangkan Klasikal menyenang Scientific Point
kan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan
Peserta didik mampu menghindari diri Bimbingan Say No To Proses dan
Dasar VII, VIII pendekatan pendekatan 2 X 45 menit
dari perbuatan tawuran Kelompok Tawuran Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Proses dan
Peserta didik/konseli dapat memahami Bimbingan VII, VIII, Aku Anti Pendekatan Slide Power
Dasar Hasil 2 X 45 menit
tentang bullying dan cara menyikapinya Klasikal IX Bullying Scientific Point
Proses dan
Peserta didik dapat menerapkan 3 kata Bimbingan VII, VIII, 3 Kata Pendekatan Slide Power
Dasar Hasil 2 X 45 menit
ajaib dalam kehidupan sehari-hari Klasikal IX Ajaib Scientific Point
dengan dengan
perubahan yang ada pada dirinya secara pendekatan pendekatan
Kelompok Hasil
fisik dan mental yang yang
digunakan digunakan
Proses dan
Peserta didik/konseli dapat menerapkan Bimbingan VII, VIII, Persiapan Pendekatan Slide Power
Dasar Hasil 1 X 45 menit
kebiasaan belajar yang baik. Klasikal IX belajarku Scientific Point
pendekatan pendekatan
rumah n PR yang yang
digunakan digunakan
Peminatan dan Instrumenta Slide Power Proses dan
Peserta didik mampu mengetahui arah Bimbingan VII, VIII, Pendekatan
Perencanaan si minat Point, Hasil 2 X 45 menit
minat dan karir yang dimilikinya Klasikal IX Scientific
Individual dan karir Angket
Komponen Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
Dan Keg Layanan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN
Penyamaan Persepsi Dengan Pimpinan dan
A.
Pihak Terkait
1. Konsultasi ?
2. Rapat Koordinasi ?
3. Sosialisasi ?
B. Menetapkan Dasar Perencanaan Program
1. Melakukan Asesmen kebutuhan ?
2. Menyusun Perencanaan Program ?
3. Pengesahan Program ?
PELAKSANAAN
2
LAYANAN DASAR
1. Bimbingan Klasikal ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?
2. Bimbingan Kelas Besar/Lintas Kelas ? Semester 1
? Puasa
4. Papan Bimbingan
Akhir Semester
Libur
Akhir Semester 1 Libur
LAYANAN RESPONSIF
Libur sekolah
Libur sekolah
jian
U
disesuaikan dengan Ulangan Tengah Semester
kebutuhan Perkiraan
U
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan konseling
(BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan
ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan
konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan
bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin
pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diarahkan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau materi/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan upaya
pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih bersifat
mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam
kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan
mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam
format laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat
dan tepat waktu.
3. TINDAK LANJUT
39
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang
keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau
merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu
efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki atau
dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan
berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai
dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung terhadap
keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) Daftar Cek Masalah
8) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
40
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas : ruang
tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumen.
Jumlah
No Jenis Barang Kebutuhan
Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa Instrumen 2 Plano Rp. 500.000,-
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar (permanen ) 2 Rp. 15.000,-
- Spidol kecil 3
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku ijin 1
- Buku Agenda surat 1
- Buku Agenda Kerja 3
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 600.000,-
Kepustakaan
5. Gunting - 1 Rp. 15.000,-
6. Snelheckter map - Jurnal Kegiatan Klasikal 3 Rp. 30.000,-
- Program umum 3
- Bukti Fisik 3
7. Staples - Kecil 1 Rp. 10.000,-
- Sedang 1 Rp. 20.000.-
8. Transport - Home visit Rp. 900.000,-
( 30 x 2 x Rp. 15.000,-)
Jumlah Rp. 2.180.000,-
41
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam program semesteran dalam bentuk
yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semesteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar, seperti
bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif, misalnya
konseling kelompok
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
42
A. PROGRAM SEMESTER GANJIL
Bidang
No Jenis Kegiatan/Layanan Bimbingan Fungsi BK Tujuan Sasaran Waktu
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
VII, VIII,
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan Juli
IX
konseling/konselor konseling
Assesmen kebutuhan
VII, VIII,
2 (Angket Masalah Terungkapnya kebutuhan Juli
IX
Konseli) peserta didik/konseli
Layanan bimbingan dan VII, VIII,
3 Menyusun program konseling lebih terarah Juli
IX
bimbingan dan konseling dan tetap sasaran
Mendapat dukungan dari VII, VIII,
4 Konsultasi program Kepala dan Komite Juli
IX
bimbingan dan konseling Sekolah
Terpenuhinya kebutuhan VII, VIII,
5 Pengadaan sarana / sarana yang menunjang Juli
IX
prasarana BK keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik mengenal
Pengenalan sekolah baru √ Pemahaman dan mampu beradaptasi VII Juli
dengan sekolah baru
Peserta didik mampu
Pemahaman,
Peraturan sekolah √ menjalankan peraturan VII Juli
pemeliharaan
sekolah dengan baik
Peserta didik memiliki
Pemahaman, kesiapan dalam
VII, VIII,
Persiapan belajarku √ pengembangan, pembelajaran sehari-hari Juli
IX
pemeliharaan baik secara fisik dan
mental
Peserta didik/konseli
Pemahaman, VII, VIII,
Tuhan selalu hadir dalam memiliki kesadaran
√ pengembangan, IX Agst
hidupku untuk beribadah pada
pemeliharaan
Tuhan YME
43
Peserta didik memiliki
Pemahaman, kebiasaan untuk selalu VII, VIII,
Hidup Jujur √ pengembangan, bersikap jujur dalam IX Agst
pemeliharaan kehidupan sehari-
hari.
Pemahaman, Peserta didik
VII
Bersyukur dalam Hidup √ pengembangan, membiasakan diri untuk Agst
pemeliharaan bersyukur
Peserta didik mampu
Pemahaman,
Langkahku bertanggung jawab VII, VIII,
√ pengembangan, Agst
tanggungjawabku dengan pilihan yang IX
pemeliharaan
dibuatnya
Peserta didik mampu
Pemahaman,
menerapkan pola hidup VII, VIII,
pencegahan,
Pola hidup sehat √ sehat dalam kehidupan IX Agst
pengembangan,
sehari-hari
pemeliharaan
Pemahaman, Peserta didik dapat
VII, VIII,
Hemat pangkal kaya, pemeliharaan, menerapkan perilaku
√ IX Sept
boros pangkal miskin pengembangan, hemat dalam kehidupan
pencegahan sehari-hari
Peserta didik dapat VII, VIII,
Pemahaman,
I love my family √ meningkatkan rasa cinta IX Sept
pemeliharaan
terhadap keluarga
Peserta didik mengetahui
cara belajar yang
Pemahaman, VII, VIII,
menyenangkan dan
Aku senang belajar √ pengembangan, IX Sept
memiliki kesadaran
pemeliharaan
untuk mau belajar
sendiri.
Peserta didik mampu
Pemahaman, membuat mind mapping VII, VIII,
Mind mapping √ pengembangan, dan menggunakannya IX Sept
pemeliharaan dalam pembelajaran
sehari-hari.
Peserta didik dapat VII, VIII,
Pemahaman,
Tips berteman positif √ menciptakan lingkungan IX Sept
pemeliharaan
pertemanan yang positif
Peserta didik mampu
Pemahaman, VII, VIII,
menumbuhkan dan
Menjadi pribadi mandiri √ pengembangan, IX Okt
mengembangkan pribadi
pemeliharaan
mandiri
Pemahaman, Peserta didik dapat VII, VIII,
Belajar mengatur waktu √ pengembangan, mengatur waktu dalam IX Okt
pemeliharaan kehidupan sehari-hari
Peserta didik mampu
Pemahaman, menghadapi perubahan VII, VIII,
Masa remajaku √ pencegahan, dan perkembangan IX Okt
pemeliharaan secara fisik dan psikis
dalam masa remaja
Peserta didik dapat
Pemahaman, VII, VIII,
menerapkan 3 kata ajaib
3 kata ajaib √ pengembangan, IX Okt
dalam kehidupan sehari-
pemeliharaan
hari
Peserta didik memiliki
Pemahaman, semangat berprestasi dan VII, VIII,
Ayo berprestasi √ pengembangan, memiliki daya saing IX Nov
pemeliharaan untuk semangat
berprestasi yang tinggi
b. Bimbingan Kelompok
Peserta didik mampu
VII, VIII,
Empati √ Pemahaman meningkatkan rasa Agst
IX
empati kepada sesama
44
Pemahaman, Peserta didik mampu VII, VIII,
Merokok
√ pencegahan, menghindari diri dari IX Okt
membahayakanku
pemeliharaan bahaya merokok
c. Papan Bimbingan
Tips dan Trik Sukses Peserta didik/konseli
√ √ √ √ Pemahaman dan VII, VIII, Juli –
dalam Pengembangan memperoleh informasi
pencegahan IX Des
diri melalui media tulis
Peserta didik/konseli
√ √ √ √ memperoleh informasi Juli –
d. Pengemb. Media BK Pemahaman VII
yang bermanfaat bagi Des
dirinya
Peserta didik/konseli
√ √ √ √ memperoleh informasi
e. Leafleat Pemahaman VII Juli –
melalui media cetak
Des
LAYANAN
2
RESPONSIF
Terbantunya peserta
√ √ √ √ didik dalam mengatasi VII, VIII, Juli –
1. Konseling Individual Pengentasan
hambatan/memecahkan IX Des
masalah yang dialaminya
Terbantunya
memecahkan masalah VII, VIII, Juli –
2. Konseling Kelompok Pengentasan
peserta didik melalui IX Des
kelompok
Terbantunya
Pemahaman dan memberikan informasi VII, VIII, Juli –
3. Konsultasi
pengentasan yang dibutuhkan oleh IX Des
peserta didik
Diperolehnya
kesepakatan bersama VII, VIII, Juli –
4. Konferensi Kasus Pengentasan
mengenai masalah IX Des
peserta didik
Terentaskannya masalah
konseli yang terkait
VII, VIII, Juli –
5. Advokasi Pengentasan dengan pihak lain agar
IX Des
hak-hak konseli tetap
terlindungi
Terselenggaranya
layanan Bimbingan dan Juli –
6. Konseling elektronik Pengentasan VII
Konseling yang lebih Des
efektif
Pemahaman dan Tertampungnya masalah VII, VIII, Juli –
7. Kotak masalah peserta didik/konseli
pengentasan IX Des
yang introvert
Terentaskannya masalah
PEMINATAN DAN konseli yang terkait
Pemahaman dan VII, VIII,
3 PERENC. pengentasan
dengan pemilihan
IX
INDIVIDUAL jurusan dan rencana karir
masa depan
Peserta didik mampu
VII, VIII,
Instrumentasi Minat dan Pengembangan, mengetahui arah minat
√ IX Nov
Karir pemeliharan dan karir yang
dimilikinya
Peserta didik mampu
Pemahaman, mengenali potensi VII, VIII,
Potensi Diri √ pengembangan, dirinya serta IX Nov
pemeliharaan mengembangkan potensi
yang ada dalam dirinya
45
Peserta didik mampu
Pemahaman, VII, VIII,
mengenal dan
Hobi dan cita-citaku √ pengembangan, IX Nov
mengembangkan hobi
pemeliharaan
daaan cita-citanya
DUKUNGAN
4
SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti Menyesu
kebutuhan peserta didik
assesmen aikan
Mengetahui langsung
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di Menyesu
lingkungan rumah aikan
c. Menyusun dan Pertanggungjawaban
melaporkan program kinerja kepada kepala Menyesu
bimbingan dan konseling sekolah aikan
Penilaian ketercapaian
d. Membuat evaluasi program layanan Menyesu
bimbingan dan konseling aikan
e. Melaksanakan
Bukti fisik pelaksanaan
administrasi bimbingan Menyesu
bimbingan dan konseling
dan konsleing aikan
f. Pengembangan Pengembangan diri / Menyesu
keprofesian konselor profesi aikan
Mengetahui
Kepala Sekolah Koordinator Guru BK
SMP N. 1 PANGARIBUAN SMP N. 1 PANGARIBUAN
46
B. PROGRAM SEMESTER GENAP
Bidang
No Jenis Kegiatan/Layanan Bimbingan Fungsi BK Tujuan Sasaran Waktu
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan
VII, Jan
VIII, IX
konseling/konselor konseling
Konsultasi program Tercapainya keberhasilan
VII,
2 bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
VIII, IX
konseling konseling
Persiapan Perangkat Tersedianya perangkat
VII,
3 Bimbingan dan layanan bimbingan dan Jan
VIII, IX
Konseling konseling
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik mampu
Pemahaman,
menumbuhkan dan VII,
pencegahan,
Etika pergaulan √ menerapkan etika VIII, IX Jan
pengembangan,
pergaulan dalam kehidupan
pemeliharaan
bermasyarakat
Program Bimbingan Konseling
47
Peserta didik mampu
Pemahaman, VII,
Kerjasama yang menciptakan suasana
√ pengembangan, VIII, IX Jan
menyenangkan kerjasama yang
pemeliharaan
menyenangkan
Peserta didik mampu
Pemahaman, membiasakan diri untuk VII,
Say no to Mencontek √ pencegahan, tidak mencontek dan VIII, IX Jan
pemeliharaan bangga akan hasil karyanya
sendiri.
Pemahaman, Peserta didik mampu VII,
Yuk kendalikan emosi √ pencegahan, mengontrol emosi yang VIII, IX Feb
pemeliharaan dimilikinya
48
Terbantunya peserta didik
dalam mengatasi VII, Menyes
1. Konseling Individual Pengentasan
hambatan/memecahkan VIII, IX uaikan
masalah yang dialaminya
Terbantunya memecahkan VII, Menyes
2. Konseling Kelompok Pengentasan masalah peserta didik VIII, IX uaikan
melalui kelompok
Pemahaman dan Terbantunya memberikan VII, Menyes
3. Konsultasi informasi yang dibutuhkan
pengentasan VIII, IX uaikan
oleh peserta didik
Diperolehnya kesepakatan VII, Menyes
4. Konferensi Kasus Pengentasan bersama mengenai masalah VIII, IX uaikan
peserta didik
Terentaskannya masalah
konseli yang terkait dengan VII, Menyes
5. Advokasi Pengentasan
pihak lain agar hak-hak VIII, IX uaikan
konseli tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan VII, Menyes
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling VIII, IX uaikan
yang lebih efektif
Tertampungnya masalah VII, Menyes
7. Kotak masalah peserta didik/konseli yang VIII, IX uaikan
introvert
3
PEMINATAN DAN
PERENC.
INVIDIVUAL
Peserta didik mengetahui
Pemahaman, VII,
Kiat mendapatkan dan menerapkan kiat
√ pengembangan, Mar
beasiswa mendapatkan beasiswa VIII, IX
pemeliharaan
yang diinginkan
Peserta didik/konseli
Pemahaman, VII,
mampu memahami
Mengenal profesi √ pengembangan, Apr
mengenai jenis-jenis VIII, IX
pemeliharaan
profesi di masyarakat
Peserta didik dapat
Pemahaman, VII,
melakukan kerjasama
Teamwork √ pengembangan, Apr
dengan baik dengan teman- VIII, IX
pemeliharaan
temannya
DUKUNGAN
4
SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti VII, VIII Jan-Jun
kebutuhan peserta didik
assesmen
Mengetahui langsung VII,
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di Jan-Jun
VIII, IX
lingkungan rumah
e. Melaksanakan VII,
Bukti fisik pelaksanaan
administrasi bimbingan Jan-Jun
bimbingan dan konseling VIII, IX
dan konsleing
f. Pengembangan Pengembangan diri / VII,
Jan-Jun
keprofesian konselor profesi VIII, IX
49
Mengetahui
Kepala Sekolah Koordinator Guru BK
SMP N. 1 PANGARIBUAN SMP N. 1 PANGARIBUAN
50