Program BK SMP Muhsapra
Program BK SMP Muhsapra
Program BK SMP Muhsapra
Disusun oleh
ESTRI AYU ADININGSIH, S.Pd
B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1
angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru
bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa
kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan
nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii)
berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah
17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c)
layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan dan
konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c)
bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi guru BK /
Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan
menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
C. Visi dan Misi
1. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah 1 Prambanan
a. Visi
Islami, unggul dan terpercaya
b. Misi
1. Menumbuhkan semangat kerja yang intensif kepada seluruh warga
sekolah.
2. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama
Islam sehingga membentuk akhlaq mulia
3. Mendorong dan membantu setiap siswa dan guru untuk mengenali
potensi diri sehingga dapat dikembangkan secara optimal
4. melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif sehingga siswa
berkembang secara maksimal
5. Menerapkan menejemen berpartisipasi dengan melibatkan seluruh
warga dan lingkungan sekolah.
D. Deskripsi Kebutuhan
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik
dan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru
Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment).
Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan
Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi
Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga
dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMP Muhammadiyah 1 Prambanan
menggunakan POP/AKPD Bimbingan dan Konseling, yang tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan SMP Muhammadiyah 1 Prambanan.
Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta
Didik (AKPD). Hasilnya sebagai berikut :
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik
Nomor Jumlah
Nama Siswa L/P %
Urut Kode Induk Masalah
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan
dan konseling. Berikut rumusan tujuannya
Bidang
Rumusan Kebutuhan Tujuan Layanan
Layanan
Memiliki kesadaran melakukan berbagai kegiatan Peserta didik/konseli memiliki kesadaran
ibadah dengan kemauan sendiri melakukan berbagai kegiatan ibadah
dengan kemauan sendiri
Memiliki kebiasaan untuk berpikir dan bersikap Peserta didik/konseli mampu memiliki
positif kebiasaan berpikir positif serta mencapai
pribadi yang mampu berpikir dan bersikap
selalu positif
Memiliki kesadaran untuk tidak mencontek saat Peserta didik/konseli memiliki
mengikuti tes atau ujian pemahaman dan kesadaran bahwa
menyontek adalah perbuatan tidak baik
(tercela), memahami penyebab dan
dampak dari perbuatan menyontek serta
mampu untuk menghindarinya
Mampu menghindari stress dalam menghadapi Peserta didik/konseli dapat memahami
PRIBADI kehidupan/kegiatan gejala-gejala stress serta faktor-faktor
penyebab dan cara mengatasinya
Mampu mengendalikan emosi Peserta didik/konseli dapat
mengendalikan emosi dan memantapkan
nilai serta cara bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan sosial yang
lebih luas
Mengenal macam-macam kepribadian manusia Peserta didik/konseli dapat mengenal dan
memahami tipe-tipe kepribadian manusia
serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang
matang
Mampu menjaga kesehatan agar tetap fit Peserta didik/konseli mampu memahami
menghadapi waktu ujian pentingnya menjaga kesehatan tubuh
serta dapat membiasakan pola hidup
bersih dan sehat
Memiliki kebiasaan untuk membuang sampah Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
pada tempatnya hidup bersih dengan membuang sampah
pada tempatnya
Mampu mengatasi kejenuhan masuk sekolah Peserta didik/konseli mampu
menghilangkan kejenuhanya masuk
sekolah
Mampu meninggalkan ketergantungan dengan Peserta didik/konseli mampu
media sosial (fc, wa, ig, dll) meninggalkan ketergantungan dengan
media sosial (fc, wa, ig, dll)
Mampu menghilangkan kebiasaan keluar malem Peserta didik/konseli mampu
(bermain,begadang) menghilangkan kebiasaan keluar malem
(bermain,begadang)
Memiliki kemampuan menghilangkan rasa Peserta didik/konseli memiliki
PRIBADI khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah kemampuan menghilangkan rasa
khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah
Mampu mengatasi masalah dengan anggota Peserta didik/konseli mampu mengatasi
keluarga di rumah masalah dengan anggota keluarga di
rumah
Mampu berhenti main game atau games online Peserta didik/konseli dapat berhenti
main game atau games online dalam
mengisi waktu luangnya
Mampu mengendalikan ketergantungan dengan Peserta didik/konseli mampu
pada handphone mengendalikan ketergantungan dengan
pada handphone
Memiliki rasa percaya diri Peserta didik/konseli mampu
meningkatkan rasa percaya diri dengan
baik untuk mencapai tujuan hidupnya
Memiliki kemampuan dalam menyelesaian Peserta didik/konseli mampu
masalah menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi
Mampu berkomunikasi secara efektif Peserta didik/konseli dapat mengetahui
pentingnya komunikasi untuk
menyampaikan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup bermasyarakat
Memiliki pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan Peserta didik/konseli dapat memahami
SOSIAL nilai-nilai kehidupan serta dapat
bersosialisasi dan mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai atau norma
kehidupan
Memiliki etika dan budaya tertib berlalu lintas Peserta didik/konseli dapat memahami
pentingnya memiliki budaya tertib berlalu
lintas di jalan serta menumbuhkan
kesadaran untuk disiplin mentaati rambu-
rambu lalu lintas
Memiliki kemampuan untuk sukses hidup Peserta didik/konseli mampu memahami
bermasyarakat peran sosial pria dan wanita dengan
norma yang ada di masyarakat serta
berprilaku sebagai pria dan wanita sesauai
dengan norma masyarakat
Mampu menghidari dari tawuran pelajar Peserta didik/konseli dapat memahami
dampak dari tawuran pelajar dan mampu
menghindarinya
Memiliki kemampuan untuk membina Peserta didik/konseli dapat memiliki
persahabatan agar tetap langgeng perasaan positif untuk membina
persahabatan dengan kegiatan positif
serta memilki rencana kegiatan untuk
mengisi kegiatan persahabatan yang
positif
Memiliki kebiasaan untuk antri Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
antri sebagai pernghargaan atas diri
sendiri dan orang lain
Mengenal bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini Peserta didik/konseli mengenal bentuk-
dan cara mensikapinya bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara
mensikapinya
Mampu membangun persahabatan yang baik Peserta didik/konseli mampu membangun
melalui medsos persahabatan yang baik melalui medsos
Memiliki kebiasaan mengucapkan kata maaf, Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
tolong dan terimakasih dalam pergaulan mengucapkan kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan
Mampu menghindari pernikahan dini Peserta didik/konseli dapat memahami
persiapan penting orientasi hidup
berkeluarga, mengetahui bagaimana
dampak dari pernikahan di usia muda
Memiliki pemahaman tentang dampak pacaran di Peserta didik/konseli memiliki
kalangan remaja pemahaman tentang dampak pacaran di
kalangan remaja
Memiliki pemahaman tentang cara meningkatkan Peserta didik/konseli dapat menerapkan
motivasi belajar sikap dan kebiasaan yang benar dalam
belajar hingga dapat membangkitkan
semangat belajar
Mampu mengevaluasi hasil prestasi belajar Peserta didik/konseli mampu
BELAJAR mengevaluasi kebiasaan belajar serta
merencanakan pencapaian prestasi
belajarnya sesuai dengan target yang ingin
dicapai
Memiliki pemahaman tentang kiat sukses dalam Peserta didik/konseli mampu memahami
menghadapi Ujian kiat sukses menghadapi ujian sekolah
maupun ujian nasional serta memilki
keyakinan terhadap kesuksesannya
Memiliki kebiasaan belajar secara rutin Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan
belajar secara rutin
Mampu menghilangkan kebiasaan belajar apabila Peserta didik/konseli mampu
akan ada tes/ujian menghilangkan kebiasaan belajar apabila
akan ada tes/ujian
Memiliki pemahaman tentang syarat-syarat Peserta didik/konseli memiliki
kelulusan pemahaman tentang syarat-syarat
kelulusan
Mampu meningkatkan konsentrasi belajar Peserta didik/konseli mampu
meningkatkan konsentrasi belajar
Mampu mengatasi kesulitan mempelajari dan Peserta didik/konseli mampu mengatasi
memahami mata pelajaran tertentu kesulitan mempelajari dan memahami
mata pelajaran tertentu
Memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan Peserta didik/konseli mampu mengelola
saat indekos keuangan saat indekos
Memiliki ketahanan diri setiap menghadapi Peserta didik/konseli memiliki semangat
kegagalan diri saat mengalami suatu kegagalan
Memiliki keselarasan cita-cita dengan harapan Peserta didik/konseli mampu
orang tua menyelaraskan cita-cita dengan harapan
orang tua
Mengenal lebih dekat dengan berbagai jenis Peserta didik/konseli mengenal berbagai
organisasi yang ada di masyarakat organisasi yang ada di masyarakat
Memiliki kemantapan pada keputusan pilihan karir Peserta didik/konseli memiliki
kemantapan pilihan karir
Memiliki kemauan untuk melanjutkan sekolah ke Peserta didik/konseli memiliki kemauan
jenjang SLTA untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi
Memiliki pemahaman tentang cara atau strategi Peserta didik/konseli memiliki
masuk sekolah favorit pemahaman tentang cara atau strategi
masuk sekolah favorit
Memiliki rencana karir masa depan Peserta didik/konseli mampu memahami
pentingnya perencanaan karir serta
memiliki sikap positif dalam meraih
kesuksesan masa depan
Memiliki motivasi untuk sukses Peserta didik/konseli dapat belajar
KARIR tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial dan ekonomi dari tokoh
inspiratif
Mengenal Profesi di Dunia Kerja Peserta didik/konseli dapat mengetahui
dan memahami macam-macam profesi
yang ada di dunia kerja
Memiliki pemahaman tentang pilihan karir setelah Peserta didik/konseli mampu memahami
lulus SMP/MTs kemampuan, minat dan bakatnya
sehingga dapat menemukan pilihan studi
lanjutnya
Memiliki pemahaman tentang peminatan/jurusan Peserta didik/konseli mampu mengenal
di SMA/MA dan memahami prospek karir dari setiap
kelompok peminatan atau jurusan yang
ada di SMA/MA.
Memiliki pemahaman tentang peminatan/jurusan Peserta didik/konseli mampu mengenal
di SMK/MAK dan memahami prospek karir dari setiap
kelompok peminatan atau jurusan yang
ada di SMK/MAK.
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli
yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang
pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan
mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan
berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta
perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam
aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru
kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta
didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari
lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik dan
kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,
orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen
program adalah sebagai berikut :
No Komponen No Materi/Topik/Kegiatan Jumlah Proporsi Jam
Program Layanan
G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang
merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1)
memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik
maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil
berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya
sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati
terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3)
menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang
saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri
untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan
hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik
dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.
H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling)
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN
Kesadaran untuk beribadah Peserta didik/konseli Tuhan selalu hadir dalam
Tuhan YME dengan Ikhlas memiliki kesadaran untuk hidupku
beribadah pada Tuhan
YME
Kesadaran untuk selalu Peserta didik/konseli Nilai suatu sikap
bersikap jujur memiliki kebiasaan untuk kejujuran
selalu bersikap jujur
Memiliki sikap selalu Peserta didik/konseli selau Bersyukur dengan hati
bersyukur pada Tuhan YME bersyukur pada Tuhan yang ikhlas
YME atas segala yang
telah diberikan-Nya
PRIBADI Pemahaman terhadap Peserta didik/konseli Akibat suka menyontek
dampak menyontek memahami dampak
menyontek dan dapat
menghindarinya
Kesadaran untuk mencintai Peserta didik/konseli Saya cinta budaya sendiri
budaya indonesia memiliki kesadaran
mencintai budaya
indonesia tercinta
Kemampuan untuk selalu Peserta didik/konseli Langkahku tanggung
bertanggung jawab memiliki sikap yang jawabku
bertanggung jawab
Kemampuan Peserta didik/konseli Mengelola marah
mengendalikan diri dari mengelola kemarahan
rasa marah
Memiliki kepercaya diri Peserta didik/konseli tidak Menghilangkan rasa
rendah diri rendah diri
Kesadaran untuk menerima Peserta didik/konseli Menerima diriku apa
pemberian terbaik dari mampu besyukur dan adanya
Tuhan menerima dengan ikhlas
apa yang sudah dimilikinya
Memperoleh perhatian Peserta didik/konseli Kiat mendapat perhatian
orang tua yang cukup memperoleh perhatian orang tua
orang tua yang cukup
Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli Pola hidup bersih dan
jasmani dan rohani yang memiliki kesehatan sehat
baik jasmani dan rohani yang
baik
Menggali Potensi Diri Peserta didik/konseli Potensi diri
Sendiri mampu menggali Potensi
Diri Sendiri
Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli Menjaga kesehatan diri
jasmani dan rohani yang mampu menjaga
baik kesehatan jasmani dan
rohani
Mengetahui Kelebihan dan Peserta didik/konseli Kelebihan dan
Kelemahan yang dimiliki dapat mengetahui kekurangan diri
kelebihan dan kelemahan
yang dimilikinya
Meningkatkan taraf Peserta didik/konseli Kiat mengatur keuangan
hidup /ekonomi keluarga dapat meningkatkan taraf
hidup /ekonomi keluarga
PRIBADI Mengatur jadwal kegiatan Peserta didik/konseli Cara mengatur waktu
sehari-hari dengan baik mampu mengatur jadwal
kegiatan sehari-hari
dengan baik
Kemampuan mengenal diri Peserta didik/konseli Pemahaman diri sendiri
sendiri sendiri mampu mengenal diri
sendiri sendiri
Menyadari dan memahami Peserta didik/konseli Masa remaja dan
perubahan yang terjadi dapat menyadari dan perubahannya
pada masa remaja memahami perubahan
yang terjadi pada masa
remaja
Memiliki disiplin diri dalam Peserta didik/konseli Disiplin diri
kehidupan memiliki disiplin diri dalam
kehidupan
Memiliki kepribadian yang Peserta didik/konseli Menjadi pribadi mandiri
mandiri dapat memiliki
kepribadian yang mandiri
Menghindari bahaya atau Peserta didik/konseli Bahaya rokok dan
dampak rokok dapat menghindari bahaya dampaknya
atau dampak rokok
Kemampuan mengucapkan Peserta didik/konseli Melakukan 3 kata
kata maaf, tolong dan mampu melakukan 3 kata penting dalam pergaulan
terima kasih penting dalam pergaulan
SOSIAL Dapat berinteraksi dengan Peserta didik/konseli Membina hubungan baik
guru dan karyawan sekolah dapat berinteraksi dengan dengan guru dan
guru dan karyawan karyawan
sekolah
Mudah beradaptasi dengan Peserta didik/konseli Adaptasi di lingkungan
lingkungan sekolah baru mudah beradaptasi sekolah baru
dengan lingkungan
sekolah baru
Kemudahan bergaul Peserta didik/konseli Kiat membina hubungan
dengan teman-teman di dapat mudah bergaul dengan teman
sekolah dengan teman-teman di
sekolah
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli Menyelesaikan masalah
masalah dengan teman di mampu mengatasi dengan teman
sekolah masalah dengan teman di
sekolah
Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli Kiat mencari dan
disenangi teman mudah mencarai dan disenangi teman
disenangi teman
SOSIAL Memahami tentang Peserta didik/konseli Stop bulliying
bullying dan cara dapat memahami tentang
mensikapinya bullying dan cara
mensikapinya
Mengendalikan Peserta didik/konseli Mengelola sarana media
penggunaan medsos sesuai dapat mengendalikan sosial
kebutuhan penggunaan medsos
sesuai kebutuhan
Dapat berinteraksi dengan Peserta didik/konseli Mengenal norma
lawan jenis sesuai norma dapat berinteraksi dengan kehidupan
yang berlaku lawan jenis sesuai norma
yang berlaku
Kesadaran sebagai makhluk Peserta didik/konseli Manusia sebagai
sosial yang harus memiliki Kesadaran makhluk sosial
berinteraksi sebagai makhluk sosial
yang harus berinteraksi
Kesadaran orang tua untuk Peserta didik/konseli Kiat agar orang tua
peduli pada kegiatan memiliki kesadaran orang peduli dengan kegiatan
belajar anaknya tua untuk peduli pada belajar kita
kegiatan belajar anaknya
Kemudahan memaham Peserta didik/konseli Identifikasi kesulitan
pelajaran memperoleh kemudahan belajar
memaham pelajaran
BELAJAR Melakukan disiplin belajar Peserta didik/konseli Pentingnya disiplin
dapat melakukan disiplin belajar
belajar
Melakukan kebiasaan Peserta didik/konseli Tanggung jawab seorang
belajar dapat melakukan siswa
kebiasaan belajar
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik/konseli Cara belajar di rumah
di rumah dapat belajar di rumah
Kemampuan untuk tidak Peserta didik/konseli tidak Bahaya menunda
menunda pekerjaan menunda pekerjaan pekerjaan sekolah
sekolah sekolah
Memperoleh atau meraih Peserta didik/konseli Kiat sukses meraih
prestasi di sekolah dapat memperoleh atau prestasi
meraih prestasi di sekolah
BELAJAR Memiliki Motivasi belajar Peserta didik/konseli Pentingnya motivasi
memiliki Motivasi belajar belajar
Melakukan belajar Peserta didik/konseli Cara belajar kelompok
kelompok yang baik dapat melakukan belajar
kelompok yang baik
Pemahaman cara belajar di Peserta didik/konseli Cara belajar di sekolah
SMP/MTs yang baik memiliki pemahaman baru
tentang cara belajar di
SMP/MTs yang baik
Menemukan cara belajar Peserta didik/konseli Cara mencari teman
yang sesuai dapat menemukan cara yang cocok untuk belajar
belajar yang sesuai bersama
Memperoleh informasi Peserta didik/konseli Cara mendapatkan
beasiswa dapat memperoleh beasiswa
informasi beasiswa
Kemampuan mengatur Peserta didik/konseli Cara mengatur waktu
waktu bekerja dan sekolah memiliki kemampuan belajar sambil bekerja
mengatur waktu bekerja
dan sekolah
KARIR Memilih Ekskul yang sesuai Peserta didik/konseli Cara memilih kegiatan
dapat memilih Ekskul yang ekstra kurikuler yang
sesuai sesuai
Memiliki Sikap optimis Peserta didik/konseli Optimis untuk naik kelas
dapat naik kelas memiliki Sikap optimis
dapat naik kelas
Mengidentifikasi cita-cita Peserta didik/konseli Cita-cita karirku
yang sesuai dengan dirinya dapat mengidentifikasi
cita-cita yang sesuai
dengan dirinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli Jenis pekerjaan dan
jenis-jenis profesi di mampu memahami prospeknya
masyarakat mengenai jenis-jenis
profesi di masyarakat
Mengenal osis dan Peserta didik/konseli Mengenal osis dan
kegiataannya dapat mengenal osis dan kegiataannya
kegiataannya
Memahami hubungan Peserta didik/konseli Mengenal bakat, minat,
hobi, bakat, minat dan dapat memahami hobi dan karir
kemampuan hubungan hobi, bakat,
minat dan kemampuan
I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a. Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
b. Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
c. Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
d. Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang
dapat dilaksanakan adalah bimbingan
e. Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
f. Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
g. Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
h. Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas
kerja dan sebagainya.
i. Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
j. Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah
jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
Peserta
didik/konseli
Peserta didik/konseli memiliki
Cara belajar
memiliki pemahaman tentang Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses pemahaman
Dasar VII di sekolah
cara belajar di SMP/MTs yang Klasikal Diskusi Point dan Hasil tentang cara
baru
baik belajar di
SMP/MTs
yang baik
Cara Peserta
Disesuaikan Disesuaikan
mencari didik/konseli
Peserta didik/konseli dapat dengan dengan
Konseling teman yang Proses dapat
menemukan cara belajar yang Responsif VII pendekatan pendekatan
Individual cocok untuk dan Hasil menemukan
sesuai yang yang
belajar cara belajar
digunakan digunakan
bersama yang sesuai
Peserta
didik/konseli
dapat
Peserta didik/konseli dapat Cara
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses memperoleh
memperoleh informasi VII mendapatka
Indv Klasikal Diskusi Point dan Hasil informasi
beasiswa n beasiswa
beasiswa
Peserta didik/konseli Pem&Perenc Bimbingan VII Cara Ceramah, Slide Power Proses Peserta
memiliki kemampuan Indv Klasikal mengatur Diskusi Point dan Hasil didik/konseli
mengatur waktu bekerja dan waktu memiliki
kemampuan
belajar
mengatur
sekolah sambil
waktu
bekerja
sekolah
Cara Peserta
memilih didik/konseli
Peserta didik/konseli dapat Pem&Perenc Bimbingan kegiatan Ceramah, Slide Power Proses dapat
VII
memilih Ekskul yang sesuai Indv Klasikal ekstra Diskusi Point dan Hasil memilih
kurikuler Ekskul yang
yang sesuai sesuai
Peserta
didik/konseli
Peserta didik/konseli Optimis
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses memiliki
memiliki Sikap optimis dapat VII untuk naik
Indv Klasikal Diskusi Point dan Hasil Sikap optimis
naik kelas kelas
dapat naik
kelas
Peserta
didik/konseli
Peserta didik/konseli dapat
KARIR Pem&Perenc Bimbingan Cita-cita Ceramah, Slide Power Proses tau cita cita
mengidentifikasi cita-cita yang VII
Indv Klasikal karirku Diskusi Point dan Hasil yg sesuai
sesuai dengan dirinya
dengan
dirinya
Peserta
didik/konseli
Peserta didik/konseli Jenis mampu
mampu memahami mengenai Pem&Perenc Bimbingan pekerjaan Ceramah, Slide Power Proses memahami
VII
jenis-jenis profesi di Indv Klasikal dan Diskusi Point dan Hasil mengenai
masyarakat prospeknya jenis-jenis
profesi di
masyarakat
Peserta
Peserta didik/konseli dapat Mengenal didik/konseli
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses
mengenal osis dan VII osis dan dapat
Indv Kelas besar Tanya jawab Point dan Hasil
kegiataannya kegiataanny mengetahui
kegiatan osis
I. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam
evaluasi program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi
proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik
yang menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan
pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang
dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi
proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada
seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program
bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat
desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang
dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
J. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam
bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat
SMA/SMK - MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )
PROGRAM SEMESTER
SMP MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN
SEMESTER GENAP TH AJARAN 2020/2021
Bidang
No Jenis Kegiatan / Layanan Bimbingan Fungsi BK Tujuan Sasaran Waktu
P S B K
A. PERSIAPAN
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta
didik/konseli dapat
menyadari dan
Masa remaja dan
V Pemahaman memahami VII Feb
perubahannya
perubahan yang
terjadi pada masa
remaja
Peserta
didik/konseli
Pemahaman diri sendiri V Pemahaman VII Feb
mampu mengenal
diri sendiri sendiri
Peserta
Pentingnya motivasi didik/konseli
Pemahaman
belajar memiliki Motivasi
V belajar VII Feb
Peserta
Tanggung jawab didik/konseli dapat
Pemahaman
seorang siswa melakukan
V kebiasaan belajar VII Mar
Peserta
didik/konseli
Pola hidup bersih dan
Pemahaman memiliki kesehatan
sehat
jasmani dan rohani
V yang baik VII Mar
Peserta
Kiat sukses meraih
Pemahaman didik/konseli dapat
prestasi
V meraih prestasi VII Mar
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
Peserta
didik/konseli dapat
Mengenal bakat,minat memahami
Pemahaman
hobi dan karir hubungan hobi,
bakat, minat dan
V kemampuan VII Apr
Peserta
didik/konseli dapat
Mengenal norma
Pemahaman berinteraksi dengan
kehidupan
lawan jenis sesuai
V norma yang berlaku VII Mei
b. Bimbingan Kelompok
Peserta
didik/konseli dapat
Kelebihan dan mengetahui
Pemahaman
kekurangan diri kelebihan dan
kelemahan yang
V dimilikinya VII Mei
c. Papan Bimbingan
Peserta
Pemahaman didik/konseli
Tips dan Trik Sukses Jan-
V V V V dan memperoleh VII
dalam Pengembangan diri Jun
pencegahan informasi melalui
media tulis
Peserta
didik/konseli
memperoleh Jan-
d. Pengemb. Media BK V V V V Pemahaman VII
informasi yang Jun
bermanfaat bagi
dirinya
Peserta
didik/konseli
Jan-
e. Leafleat V V V V Pemahaman memperoleh VII
Jun
informasi melalui
media cetak
2
LAYANAN RESPONSIF
.
Terbantunya
peserta didik dalam
mengatasi
1. Konseling Individual Pengentasan VII
hambatan/memeca
hkan masalah yang
dialaminya
Terbantunya
memecahkan
2. Konseling Kelompok Pengentasan masalah peserta VII
didik melalui
kelompok
Terbantunya
Pemahaman memberikan
3. Konsultasi dan informasi yang VII
pengentasan dibutuhkan oleh
peserta didik
Diperolehnya
kesepakatan
4. Konferensi Kasus Pengentasan bersama mengenai VII
masalah peserta
didik
Terentaskannya
masalah konseli
yang terkait dengan
5. Advokasi Pengentasan VII
pihak lain agar hak-
hak konseli tetap
terlindungi
Terselenggarany
a layanan
6. Konseling elektronik Pengentasan Bimbingan dan VII
Konseling yang
lebih efektif
Tertampungnya
Pemahaman
masalah peserta
7. Kotak masalah dan VII
didik/konseli yang
pengentasan
introvert
3 PEMINATAN DAN
.
PERENC. INVIDIVUAL
4 DUKUNGAN SISTEM
.
Pengumpulan
a. Melaksanakan dan data dan Jan-
VII
menindaklanjuti assesmen kebutuhan peserta Jun
didik
Mengetahui
langsung kondisi Jan-
b. Kunjungan rumah VII
peserta didik di Jun
lingkungan rumah
Penilaian
ketercapaian
Jan-
d. Membuat evaluasi program layanan VII
Jun
bimbingan dan
konseling
Bukti fisik
e. Melaksanakan
pelaksanaan Jan-
administrasi bimbingan dan VII
bimbingan dan Jun
konsleing
konseling
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK/Konselor
SEMESTER
GENAP
MUHAMMADIYAH MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SEKOLAH MENENGAH TINGKAT PERTAMA
1 Tujuan Layanan
1. Mengidentifikasi perilaku yang menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan YME
2. Menjelaskan cara bersyukur yang benar
3. Mengklasifikasi bentuk bersyukur dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengidentifikasi perilaku syukur kepada Tuhan YME
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling
1 Tujuan Layanan
1. Mengidentifikasi perilaku, yang menunjukkan manusia sebagai makhluk sosial
2. Menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk sosial
3. Mengklasifikasikan bentuk perilaku sosial
4. Menganalisis perilaku manusia kedudukannya sebagai makhluk sosial
4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses : menyimak proses jalannya layanan tentang sikap dan keaktifan para
peserta didik dalam mengikuti layanan
2. Evaluasi hasil : Evaluasi dari hasil layanan ini akan dilakukan secara daring melalui link
google form yang disediakan.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling
1 Tujuan Layanan
1. Mengidentifikasi perilaku jujur
2. Menjelaskan kriteria kejujuran dalam kehiduoan sehari-hari
3. Mengklasifikasi bentuk bentuk kejujuaran
4. Menganalisa setiap perbuatan yang mengarah pada kejujuran
4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses : menyimak proses jalannya layanan tentang sikap dan keaktifan para
peserta didik dalam mengikuti layanan
2. Evaluasi hasil : Evaluasi dari hasil layanan ini akan dilakukan secara daring melalui link
google form yang disediakan.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling
1 Tujuan Layanan
1. Mengidentifikasi perilaku yang menunjukkan perubahan pada diri remaja
2. Menjelaskan kriteria tentang remaja dan perubahannya
3. Mengklasifikasi perubahan fisik, psikis, dan sikap sosial pada diri remaja
4. Menganalisis berperilaku tanggung jawab dalam beragama
4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses : menyimak proses jalannya layanan tentang sikap dan keaktifan para
peserta didik dalam mengikuti layanan
2. Evaluasi hasil : Evaluasi dari hasil layanan ini akan dilakukan secara daring melalui link
google form yang disediakan.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling
1 Tujuan Layanan
1. Mengidentifikasi perilaku yang menunjukkan motivasi dalam belajar
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
3. Mengklasifikasi jenis-jenis motivasi dalam belajar
4. Menganalisis berperilaku yang menunjukkan semangat belajar
4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses : menyimak proses jalannya layanan tentang sikap dan keaktifan para
peserta didik dalam mengikuti layanan
2. Evaluasi hasil : Evaluasi dari hasil layanan ini akan dilakukan secara daring melalui link
google form yang disediakan.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling