Pio 20 Kasus Niwayan Sritanjung

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Nama : Niwayan Sritanjung

NPM : 2130122221
Kelas : B

KASUS PELAYANAN INFORMASI OBAT

1. Berikan PIO untuk pasien anak flu dan batuk dengan obat Paracetamol dan
Dextrometropan.
 Nama obat : Paracetamol dan Dextrometropan
 Khasiat obat : Paracetamol untuk meredakan gejala demam dan nyeri pada
berbagai penyakit seperti demam. Pada pasien anak, paracetamol digunakan saat
suhu > 38,5 C. Dan Dextrometropan : obat penekan respon batuk. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat respon atau refleks batuk di otak.
 Dosis dan aturan pakai : Paracetamol untuk anak-anak adalah 10-15 mg per
kilogram berat badan diberikan 3-4 x sehari. Jika sirup 5ml 3 x sehari. Dan
Dextrometropan : Anak-anak usia 6–12 tahun: 15 mg, tiap 6–8 jam. Dosis tidak
boleh lebih dari 60 mg per hari. Anak-anak usia 4–6 tahun: 7,5 mg, tiap 6–8 jam.
Dosis tidak boleh lebih dari 20 mg per hari.
 Cara penggunaan : dikonsumsi peroral
 Cara penyimpanan : disimpan di kotak obat. Simpan di tempat kering pada suhu
ruang terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
 Lama pemberian : Paracetamol sampai demam anak hilang dan Dextrometropan
diberikan sesuai anjuran dokter
 Efek samping : efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi paracetamol
dan dextromethorphan, yaitu: nyeri perut, diare, konstipasi, Pusing, Gemetar,
Mual atau muntah, Kantuk, Sakit perut, Gelisah, gugup, atau lelah yang tidak biasa
dan Halusinasi.

Referensi :
Hayward KL, Powell EE, Irvine KM, Martin JH. Can paracetamol (acetaminophen) be
administered to patients with liver impairment?. Br J Clin Pharmacol. 2016 Feb;
81(2): 210-222.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2021). Cek Produk. Dextromethorphan.
National Institute of Health (2021). U.S. National Library of Medicine. MedlinePlus.
Dextromethorphan.
2. Berikan PIO untuk pasien Osteoarthritis yang mendapat obat untuk 10 hari :
Glucosamin 30 tab, Ranitidine 20 Tab, Moloxicam 20 tab.
 Nama obat : Glucosamin, Ranitidine, dan Meloxicam
 Khasiat obat : Glucosamin digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan
nutrisi pada persendian dan sebagai pelumas persendian, sehingga
meminimalkan rasa nyeri dan kaku saat digerakkan. Ranitidin adalah obat yang
digunakan untuk mengobati gejala atau penyakit yang berkaitan dengan produksi
asam lambung berlebih, tukak lambung, penyakit maag, penyakit asam lambung
(GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison. Meloxicam adalah obat yang digunakan
untuk meredakan nyeri dan gejala radang pada beberapa kondisi, seperti
ankylosing spondylitis, rheumathoid arthritis, atau juvenile idiopathic arthritis.
 Dosis dan aturan pakai : Glucosamin diminum 500 mg, diminum 3 x sehari.
Ranitidine 150 mg 2 kali sehari, selama 6 minggu. Untuk pengobatan jangka
pendek, dosisnya adalah 75 mg yang dikonsumsi hingga 4 kali sehari, maksimal
selama 2 minggu. Dan Meloxicam 7,5–15 mg per hari.
 Cara penggunaan : dikonsumsi peroral
 Cara penyimpanan : disimpan di kotak obat. Simpan di tempat kering pada suhu
ruang terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
 Lama pemberian : semua obat diberikan selama 10-14 hari.
 Efek samping : Efek samping penggunaan Glucosamine yang mungkin terjadi adalah:
Mual, muntah, Diare, sembelit, Sakit perut, mulas, perut kembung, Kelelahan,
Peningkatan enzim hati, Sakit kepala, pusing. Efek samping yang bisa muncul setelah
menggunakan ranitidin adalah: Sakit kepala, Sembelit, Mual Muntah, Sakit perut dan
diare. efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan meloxicam adalah: sakit
perut, Mual atau muntah, diare, Perut kembung, dan pusing atau sensasi seperti
berputar.

Referensi :
Medscape (2021). Drugs & Diseases. Meloxicam (Rx).
MIMS Indonesia (2021). Meloxicam.
MIMS Indonesia. Ranitidin

3. Berikan PIO untuk pasien yang mendapat obat tetes mata sediaan mini dose
(Cendo Floxa)
 Nama obat : Tetes mata mini dose
 Khasiat obat : Cendo Floxa Minidose tetes mata adalah obat yang digunakan
untuk mengobati infeksi bakteri pada mata, seperti mata merah akibat
peradangan pada selaput permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam.
Cendo Floxa Minidose tetes mata mengandung zat aktif Ofloxacin adalah obat
golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada mata. 
 Dosis : 1-2 tetes setiap 4-6 jam. Dosis dapat ditingkatkan 1-2 tetes setiap 2 jam
selama 24-48 jam pertama. Kemudian, frekuensi harus diturunkan sesuai tanda-
tanda perbaikan klinis.
 Aturan pakai : Teteskan pada mata yang terinfeksi atau mata yang sakit
 Cara penggunaan :
o Cuci tangan Anda dengan sabun dan air.
o Periksa bagian ujung tetes mata untuk memastikan bahwa ia tidak
terkelupas atau retak.
o Hindari menyentuh ujung penetes pada mata Anda atau apapun (obat tetes
mata harus tetap bersih).
o Sambil menengadahkan kepala Anda ke atas, tarik lapisan bawah mata Anda
hingga membentuk kantong.
o Pegang tetes mata dengan menghadap ke bawah, dan posisikan tetes mata
sedekat mungkin dengan mata tanpa menyentuhnya.
o Pencet tetes mata secara perlahan, sehingga cairan jatuh ke dalam kantong
yang Anda buat pada lapisan bawah mata.
o Tutup mata Anda selama 2-3 menit dengan menundukkan kepala Anda.
Cobalah untuk tidak berkedip dan meremas kelopak mata Anda.
o Letakkan jari pada pembuluh air mata dan lakukan tekanan lembut.
o Lap kelebihan cairan di wajah Anda dengan menggunakan tisu.
o Jika Anda menggunakan lebih dari satu tetes di mata yang sama, tunggu
selama 5 menit sebelum menambahkan tetesan berikutnya.
o Pasang kembali dan kencangkan tutup pada botol obat tetes mata. Jangan
menyeka atau membilas ujung pipet.
o Cuci tangan Anda untuk menghilangkan obat apapun.
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu di bawah 30°C. Tutup rapat wadah untuk
menghindari kontaminasi. terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
 Lama pemberian : sampai habis karena obat tetes mata ini antibiotik
 Efek samping : Penglihatan kabur, Terasa seperti ada sesuatu di mata, Rasa
terbakar ringan, menyengat, atau rasa tidak nyaman lainnya, Kelopak mata
merah atau bengkak, Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, Mata kering,
merah, gatal, atau berair dan Sakit mata.

Referensi :
Agoes, G., 2009, Sediaan Farmasi Steril (SFI-4), Penerbit ITB, Bandung, pp. 252
– 261.
4. Berikanlah PIO pada pasien yang mendapat terapi Ferrosulfat.
 Nama obat : Ferrosulfat
 Khasiat obat : merupakan suplemen zat besi yang digunakan untuk mengobati
atau mencegah kadar zat besi rendah dalam darah.
 Dosis dan aturan pakai : Dosis Dewasa untuk Anemia Kekurangan Zat Besi, dosis
Awal: 300-325 mg ferrous sulfat reguler-release diminum sekali sehari. Dosis
Pemeliharaan: 325 mg diminum 3 kali sehari. Atau, pasien dapat diberikan 300
mg per satu kali minum sebanyak 4 kali sehari. Ferrous sulfat extended-release:
160 mg diminum 1 sampai 2 kali sehari. Dosis Dewasa untuk Anemia Terkait
dengan Gagal Ginjal Kronis: dosis Awal: 300-325 mg ferrous sulfat reguler-
release diminum sekali sehari. profilaksis, 1 Tablet 200 mg per hari; terapeutik, 1
Tablet 200 mg 2-3 kali sehari. sediaan besi dapat diminum sesudah makan untuk
mengurangi efek samping gastrointestinal; warna tinja dapat berubah.
 Cara penggunaan : dikonsumsi peroral
 Cara penyimpanan : disimpan di kotak obat. Simpan di tempat kering pada suhu
ruang terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
 Lama pemberian : selama 3 bulan pada kondisi anemia.
 Efek samping : Ferrous sulfate dapat menimbulkan efek samping yang tidak terlalu
serius yang meliputi: sembelit, sakit perut, tinja berwarna hitam atau berwarna
gelap atau pewarnaan sementara pada gigi.

Referensi : PIONAS

5. Berikanlah PIO untuk dokter yang menanyakan Drug of Choice pasien dengan
demam tyfoid.
 Nama obat : antibiotik golongan beta laktam dari sefalosporin yaitu ceftriaxon
 Khasiat obat : digunakan sebagai drug of choice terapi demam thypoid pada anak
 Dosis dan aturan pakai : 20-50 mg/kg/bb/hari melalui intravena
 Cara penggunaan : diinjeksikan secara intravena / intramuskular
 Cara penyimpanan : Simpan di tempat kering pada suhu 20-25 C terhindar dari
cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
 Efek samping : Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah menggunakan
ceftriaxone adalah: Nyeri perut, Mual Muntah, diare, Pusing, Mengantuk, Bengkak
dan iritasi pada area suntikan, Muncul keringat berlebihan.

Referensi :
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2020). Cek produk. Ceftriaxone.
National Institute of Health (2016). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus.
Ceftriaxone Injection
Drugs (2019). Ceftriaxone (injection).
Mims Indonesia (2020). Ceftriaxone.

6. Berikanlah PIO untuk pasien yang mendepat terapi insulin pen novorapid dan
metformin.
 Nama obat : insulin pen novorapid dan metformin
 Khasiat obat : insulin pen novorapid adalah insulin kerja cepat yang digunakan
unntuk terapi pada pasien menderita diabetes melitis, metformin diindikasikan
pada pasien yang menderita DM tipe 2.
 Dosis dan aturan pakai : insulin pen dosis lazim : 0,5-1 IU/ml/kgBB , metformin
Dosis awal 500–850 mg, 2–3 kali sehari. Dosis maksimal 2.000–3.000 mg tiap
hari, dibagi dalam 3 kali minum
 Cara penggunaan : insulin pen digunakan melalui subkutan. Metformin diginakan
peroral.
 Cara penggunaan insulin pen :
o Cuci tangan terlebih dahulu
o Siapkan insulin pen, jarum, kapas alkohol, dan tempat sampah
o Periksa Jenis, tanggal kadaluarsa, warna dan kejernihan insulin
o Persiapkan insulin pen dan lepaskan penutup insulin pen.
o Pastikan insulin tidak menggumpal dengan memutar mutar insulin pen
sampai gumpalan hilang secara perlahan.
o Lepaskan kertas pembungkus dan tutup jarum
o Putar jarum insulin ke insulin pen
o Pastikan insulin pen siap digunakan dan pastikan tidak ada gelembung
udara didalam insulin pen dan jarum berfungsi dengan baik.
o Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit
o Arahkan insulin pen dengan jarum mengarah ke atas
o Tekan tombol dosis dengan benar sambil mengamati keluarnya sedikit
insulin
o Atur dosis sesuai anjuran dokter
o Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntik
o Usapkan kapas alkohol pada bagian yang akan disuntik
o Genggam pen dengan 4 jari, letakan ibu jari pada tombol dosis
o Mencubit kulit (bagian lemak) yang akan disuntikan menggunakan 2 jari
o Segera suntikan jarum dengan cara tegak lurus (sudut 90⁰) dengan bagian
tubuh yang akan disuntik
o Gunakan ibu jari untuk menekan kebawah pada tombol dosis sampai
berhenti (klep dosis sampai kembali pada angka 0)
o Biarkan jarum ditempat suntikan selama 5-10 detik untuk memastikan
insulin benar-benar masuk
o Lepaskan kulit yang dicubit
o Tarik jarum dari tempat penyuntikan dan usap dengan kapas alkohol
o Tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen
o Simpan kembali insulin pen untuk digunakan pemakaian selanjutnya
 Cara penyimpanan : insulin pen di simpan di dalam lemari es dengan suhu antara
2-8 derajat celcius, dan pada suhu 2-30 derajat celcius ketika dibawa oleh pasien
dalam pen atau botol. metformin di Simpan di tempat kering pada suhu ruang
terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
 Efek samping : Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan insulin pen
adalah: Hipoglikemia, reaksi anafilaksis . efek samping pada penggunaan
metformin adalah mual atau muntah, sakit perut, diare, rasa lelah atau lemas,
rasa logam di mulut, dan kadar gula darah rendah (hipoglikemia).

Referensi :
PIONAS
Medscape (2021). Metformin (Rx).
MIMS Indonesia (2021). Metformin.

7. Berikanlah PIO untuk pasien anak yang mendapat terapi fenitoin


 Nama obat : fenitoin
 Khasiat obat : obat untuk mencegah dan meredakan kejang pada penderita
epilepsi. Semua jenis epilepsi kecuali petit mal.
 Dosis dan aturan pakai : Dewasa: Dosis awal adalah 3–4 mg/kgBB atau 150–300
mg per hari. Dosis pemeliharaan adalah 200–500 mg per hari. Anak-anak: Dosis
awal adalah 5 mg/kgBB per hari, dapat dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi. Dosis
pemeliharaan adalah 4–8 mg/kgBB per hari, dapat dibagi ke dalam beberapa
jadwal konsumsi. Dosis maksimal adalah 300 mg per hari
 Cara penggunaan : dikonsumsi secara peroral
 Cara penyimpanan : Simpan di kotak obat atau tempat kering pada suhu ruang
terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
 Efek samping : efek samping yang dapat terjadi saat menggunakan fenitoin
adalah sakit kepala, pusing, atau vertigo, mual muntah, sembelit, rasa mengantuk,
kesulitan untuk tidur, rasa gugup, gusi menjadi bengkak dan berdarah.
Referensi :
Gul, et al. (2019). Efficacy Of Phenytoin In Prevention Of Early Posttraumatic
Seizures. J Ayub Med Coll Abbottabad, 31(2), pp. 237-241.
MIMS Indonesia (2020). Phenytoin.

8. Berikanlah PIO untuk perawat yang menanyakan tentang cara rekonstruksi


injeksi kering cefotaxime.

 Nama obat : cefotaxime


 Khasiat obat : antibiotik untuk mengobati berbagai macam penyakit infeksi
bakteri. Beberapa penyakit infeksi yang bisa diatasi oleh obat ini adalah
pneumonia, infeksi saluran kemih, kencing nanah, meningitis, peritonitis, atau
osteomielitis (infeksi pada tulang).
 Dosis dan aturan pakai : 0,5–1 gram, dosis tunggal yang diberikan secara IM, atau
IV dengan suntikan perlahan selama 3–5 menit, atau melalui infus selama 20–60
menit
 Cara penggunaan : digunaka secara IV atau IM
 Lama pemberian : sampai habis karena antibiotik
 Cara penyimpanan : Cefotaxime dalam bentuk serbuk untuk injeksi dapat
disimpan dalam ruangan dengan suhu 20 C sampai 25 C
 Efek samping : Nyeri atau benkak di area yang disuntik, diare, mual atau muntah
 Cara rekontruksi cefotaxime injeksi kering :
Cefotaxime hanya tersedia dalam bentuk serbuk untuk injeksi yang perlu
dilarutkan terlebih dahulu untuk diberikan secara intravena atau intramuskular.
Dengan cara :

o Buka tutup vial untuk melarutkan serbuk injeksi


o Seka bagian karet vial dengan alkohol 70% biarkan mengering lalu
berdirikan vial
o Bungkus penutup vial dengan kasa dan buang kasa
o Ambil pelarut dengan spuit sesuai dengan volume yang ditentukan
o Masukkan spuit ke dalam vial dengan posisi 45 O, suntikkan pelarut
melalui dinding vial, lalu gerakan perlahan memutar untuk melarutkan
obat
o Lalu obat siap digunakan untuk penggunaan secara IV ataupun IM.

Referensi :
Medscape (2020). Drugs & Diseases. Cefotaxime (Rx)
MIMS Indonesia (2020). Cefotaxime.
9. Berikanlah PIO untuk dokter yang menanyakan tentang dosis gentamisin
untuk pasien dengan LFG 15ml/menit.

 Nama obat : gentamisin


 Khasiat obat : septikemia dan sepsis pada neonatus, meningitis dan infeksi SSP
lainnya, infeksi bilier, pielonefritis dan prostatitis akut, endokarditis karena
Streptococcus viridans atau Streptococcus faecalis (bersama penisilin),
pneumonia nosokomial, terapi tambahan pada meningitis karena listeria.
 Dosis dan aturan pakai : karena pasien dengan nilai LFG 15ml/menit, maka dosis
yang di anjurkan adalah 2-3 mg/kgBB setiap hari dan dipantau levelnya.
 Cara penggunaan : Suntikan ke pembuluh darah (intravena/IV), suntikan ke otot
(intramuskular/IM), atau infus IV
 Cara penyimpanan : di tempat yang sejuk dan kering. Simpan obat ini dibawah
suhu 25 derajat celcius. Jauhkan dari jangkauan anak anak.
 Efek samping : efek samping yang bisa terjadi setelah penggunaan gentamicin adalah:
Gatal, kemerahan, atau iritasi pada kulit yang diolesi obat , iritasi telinga serta rasa
tersengat atau terbakar pada telinga yang diobati , kemerahan pada mata, lapisan
bagian dalam mata, atau kelopak mata, rasa sakit pada area yang disuntik.
 PIO untuk pasien dengan LFG 15 ml/ menit :
Penggunaan obat pada pasien dengan fungsi ginjal menurun dapat memperburuk
kondisi penyakit karena beberapa alasan :

o Kegagalan untuk mengekskresikan obat atau metabolitnya dapat


menimbulkan toksisitas.
o Sensitivitas terhadap beberapa obat meningkat, meskipun eliminasinya
tidak terganggu.
o Banyak efek samping yang tidak dapat ditoleransi oleh pasien gagal ginjal.
o Beberapa obat tidak lagi efektif jika fungsi ginjal menurun

Masalah ini dapat dihindari dengan cara mengurangi dosis atau mengangganti
dengan obat alternatif lain.

Referensi :
Connor, et al. (2021). Gentamicin Dosing in Neonates with Normal Renal Function:
Trough and Peak Levels. Eur J Drug Metab Pharmacokinet, 46(5), pp. 677−684.
MIMS Indonesia (2021). Gentamicin.
PIONAS.POM

10.Berikanlah PIO untuk pasien yang mendapat terapi spironolakton.

 Nama obat : spinorolakton


 Khasiat obat : menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
 Dosis dan aturan pakai : 1-2 x sehari dikonsumsi dengan makanan atau setelah
makan, 100-200 mg sehari, jika perlu tingkatkan sampai 400 mg; Anak : dosis
awal 3 mg/kg bb dalam dosis terbagi
 Cara penggunaan : dikonsumsi peroral
 Cara penyimpanan : disimpan di kotak obat. Simpan di tempat kering pada suhu
ruang terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-
anak.

 Peringatan : produk-produk metabolik berpotensi karsinogenik pada hewan


mengerat; usia lanjut; gangguan hati; gangguan ginjal (hindari bila sedang sampai
berat); pantau elektrolit (hentikan bila terjadi hiperkalemia, hiponatremia;
penyakit Addison)

 Efek samping : gangguan saluran cerna; impotensi, ginekomastia, menstruasi


tidak teratur, letargi, sakit kepala, bingung; ruam kulit; hiperkalemia;
hiponatremia; hepatotoksisitas, osteomalasia, dan gangguan darah dilaporkan

Referensi :
PIONAS. POM go

11.Berikanlah PIO untuk pasien yang mengeluhkan urin menjadi merah setelah
mendapat terapi OAT.

 Nama obat : obat antituberkulosis (OAT)


 Khasiat obat : untuk mengobati TBC
 Dosis dan aturan pakai :
 Cara penggunaan : obat digunakan per oral sesuai anjuran dokter
 Cara penyimpanan : disimpan di kotak obat. Simpan di tempat kering pada suhu
ruang terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
 Efek samping : demam, menggigil, nyeri tulang, mual, muntah, nyeri perut, diare,
tidak nafsu makan, gatal, hepatitis imbas obat, purpura, anemia, gagal ginjal,
sesak napas, dan syok, serta menyebabkan warna merah pada air mata, air liur,
dan keringat.
 PIO untuk pasien :
TB / tuberkulosis disebabkan karena infeksi bakteri M tuberculosis. Gejala TB
diantaranya yaitu batuk lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, demam, keringat
malam, berat badan dan nafsu makan turun, dll. OAT terdiri atas Rifampisin,
Isoniazid, Pirazinamid, Etambutol, dan streptomisin. Urin berwarna kemerahan
merupakan salah satu efek samping dari rifampisin. Hal ini cenderung tidak
berbahaya. Selain menyebabkan urin berwarna kemerahan, rifampisin juga
menyebabkan efek samping lain seperti demam, menggigil, nyeri tulang, mual,
muntah, nyeri perut, diare, tidak nafsu makan, gatal, hepatitis imbas obat,
purpura, anemia, gagal ginjal, sesak napas, dan syok, serta menyebabkan warna
merah pada air mata, air liur, dan keringat. Sebaiknya tetap menkonsumsi OAT
sesuai anjuran dokter karena pengobatan TB tidak boleh terputus.

Referensi : PIONAS

12.Berikanlah PIO kepada pasien yang mendapat terapi symbicort turbuhaler.

 Nama obat : symbicort turbuhaler.


 Khasiat obat : obat yang mengandung Budesonide dan formoterol fumarate yang
berfungsi untuk mengatasi serangan asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif
Kronik)
 Dosis dan aturan pakai : PPOK : Dewasa 2 inhalasi 2 kali per hari Symbicort
160/4.5 mcg , Terapi pemeliharaan : Dewasa dan remaja usia lebih dari 12 tahun,
1-2 inhalasi 2 kali per hari Symbicort 160/4.5 mcg tergantung dari beratnya
gejala.

 Cara penggunaan :

o Lepaskan tutup Turbuhaler, tarik Inhaler ke atas


o Putar Turbuhlaer ke kanan selanjutnya ke kiri dengan cepat, kemudian
akan terdengar suara “Klik”
o Keluarkan / buang nafas
o Letakan alat diantara mulut dan bibir, condongkan kepala ke belakang
sedikit.
o Hisap obat dengan menarik nafas kuat dan dalam
o Keluarkan alat dari mulut
o Tahan napas 5-10 detik, kemudian bernafaslah secara perlahan
o Tutup kembali Turbuhlaer dan berkumur dengan air hangat

 Cara penyimpanan : Obat harus disimpan pada suhu tidak lebih tinggi dari 30 o
dan jauhkan dari jangkan anak-anak, umur simpan 1 (satu) bu;an untuk
pemakaian 2x sehari.
 Efek samping : Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Symbicort
adalah: Palpitasi (detak jantung tidak teratur, melambat atau cepat), tremor
(getaran atau menggigil yang terjadi secara tidak sadar), iritasi tenggorokan yang
bersifat ringan, batuk, suara serak dan sakit kepala.

Referensi : PIONAS
13.Berikanlah PIO untuk dokter yang menanyakan drog of choice untuk pasien
bronchitis dengan komplikasi yang alergi antibiotik golongan penicilin.

 Nama obat : azitromisin


 Khasiat obat : infeksi-infeksi yang disebabkan oleh organisme yang peka, infeksi
saluran nafas atas (tonsillitis, pharingitis), infeksi saluran nafas bawah
(bronchitis, pneumonia),
 Dosis dan aturan pakai : 500 mg sekali sehari selama 3 hari. ANAK di atas 6 bulan,
10 mg/kg bb sekali sehari selama 3 hari; berat badan 15-25kg, 200mg sekali
sehari selama 3 hari; berat badan 26-35 kg, 300 mg sekali sehari selama 3 hari;
berat badan 36-45 kg, 400 mg sekali sehari selam 3 hari
 Cara penggunaan : dikonsumsi peroral
 Cara penyimpanan : disimpan pada suhu ruang dan terhindar dari cahaya
matahari langsung
 Efek samping : dyspepsia, flatulens, konstipasi, pankreatitis, hepatitis, syncope,
pusing, sakit kepala, mengantuk, agitasi, ansietas, hiperaktivitas, asthenia,
paraesthesia, konvulsi, neutropenia ringan, trombositopenia, interstisial
nephritis
 Drug of choice : Eritromisin memiliki spektrum antibakteri yang mirip dengan
penisilin, sehingga obat ini digunakan sebagai alternatif pada pasien yang alergi
terhadap penisilin. Indikasi eritromisin mencakup infeksi saluran napas,
whooping cough, penyakit legionnaire dan enteritis karena kampilobakter.
Meskipun antibiotik ini aktif terhadap banyak stafilokokus yang resisten
terhadap penisilin, namun akhir-akhir ini resistensi juga ditemukan terhadap
eritromisin; Eritromisin memiliki aktivitas yang lemah terhadap Hemophilus
influenzae. Eritromisin juga aktif terhadap klamidia dan mikoplasma

Referensi : pionas.pom.go.id

14.Berikan PIO kepada pasien yang mendapat terapi ISDN.

 Nama obat : Isosorbide dinitrate ISDN


 Khasiat obat : Isosorbide dinitrate (ISDN) adalah obat yang digunakan untuk
mencegah dan meredakan angina (nyeri dada) akibat penyakit jantung koroner.
Isosorbide dinitrate aadalah obat golongan nitrat. 
 Dosis dan aturan pakai : Angina: 20–120 mg per hari dosis terbagi. Dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan respons pasien. Dosis maksimal 240
mg per hari. Gagal jantung: 30–160 mg per hari. Dosis maksimal 240 mg perhari
 Cara penggunaan : digunakan peroral
 Cara penyimpanan : disimpan pada suhu ruang dan terhindar dari cahaya
matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak anak.
 Efek samping : isosorbide dinitrate berpotensi menyebabkan efek samping seperti
pusing, sakit kepala, mual muntah dan kelelahan.
 PIO : Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak
kunjung mereda atau semakin berat. Segera ke dokter jika Anda
mengalami reaksi obat atau mengalami efek samping yang lebih serius

Referensi :
National Institute of Health (2019). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus.
Isosorbide.
Cleveland Clinic (2020). Drugs, Devices & Supplements. Isosorbide Dinitrate, ISDN
sublingual tablets.

15.Berikanlah PIO kepada dokter yang menanyakan tentang efikasi penggunaan


ciprofloxacin sebagai terapi pneumonia komunitas.

 Nama obat : ciprofloxacin


 Khasiat obat : antibiotik untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri yang
digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan virus, seperti common cold
(batuk pilek biasa) atau flu
 Dosis dan aturan pakai : untuk infeksi saluran pernafasan Dewasa: 500-750 mg, 2
kali sehari, selama 7-14 hari. Suntikan Dewasa: 400 mg, 2-3 kali sehari melalui
infus. Obat diberikan selama 7-14 hari.
 Cara penggunaan : digunakan peroral atau suntika.
 Cara penyimpanan : disimpan pada suhu ruang terhindar dari cahaya matahari.
 Efek samping : efek samping yang dapat muncul akibat penggunaan ciprofloxacin
adalah: sakit maag, mual dan muntah, diare, sakit kepala, sulit tidur, dan vagina
terasa gatal atau keputihan.
 Efikasi penggunaan ciprofloxacin pada pneumonia :
Pneumonia komunitas adalah sebuah infeksi akut parenkim paru pada pasien yang telah
mendapatkan infeksi di masyarakat. Sebagai penyakit menular, penyakit ini juga menjadi
penyebab kesakitan dan kematian utama di dunia. Kelompok antibiotik fluorokuinolon
ini bekerja dengan menyekat sintesis DNA bakteri dengan menghambat DNA gyrase.
Adanya penghambatan DNA gyrase akan berpengaruh kepada bakteri untuk transkipsi
dan bereplikasi. Kelompok ini sangat aktif terhadap berbagai bakteri Gram Positif dan
Gram Negatif. Contoh dari kelompok ini adalah siprofloksasin, ofloksasin, moksifloksasin,
pefloksasin dan levofloksasin. Dalam penatalaksanaan kasus CAP yang disebabkan oleh
bakteri, pasien akan diberikan antibiotik. Antibiotik yang diberikan pada pasien CAP
yang dirawat inap adalah antibiotik tunggal fluorokuinolon (level I evidence) atau
kombinasi antibiotik β laktam dengan makrolida (level I evidence). Dalam penulisan
panduan penatalaksanaan pneumonia komunitas atau CAP, setiap bukti ilmiah yang
diperoleh dilakukan telaah kritis oleh pakar dalam bidang pulmonologi. Sebagai
peringkat bukti ilmiah dipakai level of evidence yaitu level I bukti ilmiah berdasarkan
meta analisis, uji klinis besar dengan randomisasi, level II bukti ilmiah berdasarkan uji
klinik lebih kecil tidak randomisasi, level III bukti ilmiah berdasarkan penelitian
retrospektif, observasional dan level IV berdasarkan serial kasus, konsensus, pendapat
ahli (PDPI 2014). Golongan fluorokuinolon memiliki aktivitas Gram Negatif yang bagus
dan aktivitas dari sedang hingga baik terhadap bakteri Gram Positif.

Referensi :
Electronic Medicine Compendium (2019). Ciprofloxacin 500 mg Film-coated
Tablets.
MIMS Indonesia (2019). Ciprofloxacin.
Zainul islam.2017. Penggunaan Antibiotik Pada Terapi Community Acquired
Pneumonia di RSUD Pasar Rebo dan RSUD Tarakan di Jakarta Tahun 2014 : Jurnal
Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 No. 01

16.Berikanlah PIO untuk perawat yang menanyakan tentang cara rekonstruksi


injeksi kering streptomycin.

 Nama obat : streptomisin


 Khasiat obat : tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain; tularemia, plague,
pengobatan brusellosis, pengobatan glanders, enterokokal endokarditis dan
streptokokal endokarditis
 Dosis dan aturan pakai : injeksi intramuskular, DEWASA: 15 mg/kgBB (12-18
mg/kgBB) per hari (maksimal 1 g) selama 5 hari dalam seminggu  atau 25-30
mg/kgBB 2 kali seminggu. ANAK: 20-40 mg/kgBB sehari (maksimal 1 g) atau 25-
30 mg/kgBB 2 kali dalam seminggu.
 Cara penggunaan : digunaka secara IV atau IM
 Cara penyimpanan : Simpan streptomycin dalam suhu ruang (15-30 C) dan
terhindar dari cahaya matahari langsung
 Efek samping : Gangguan kulit/alergi: ruam, indurasi, atau abses di sekitar lokasi
suntikan, mati rasa dan kesemutan di sekitar mulut, vertigo.
 Cara rekonstruksi injeksi kering streptomisin :

o Buka tutup vial untuk melarutkan serbuk injeksi strepstomisin


o Seka bagian karet vial dengan alkohol 70% biarkan mengering lalu
berdirikan vial
o Bungkus penutup vial dengan kasa dan buang kasa
o Ambil pelarut dengan spuit sesuai dengan volume yang ditentukan
o Masukkan spuit ke dalam vial dengan posisi 45 O, suntikkan pelarut
melalui dinding vial, lalu gerakan perlahan memutar untuk melarutkan
obat
o Lalu obat siap digunakan untuk penggunaan secara IV ataupun IM.
Referensi : PIONAS

17.Berikanlah PIO kepada pasien yang mendapat terapi obat efedrin HCL tetes
hidung.

 Nama obat : Efedrin HCL


 Khasiat obat : Ephedrine tetes hidung adalah obat untuk mengatasi gejala hidung
tersumbat yang disebabkan oleh pilek, sinusitis, demam, dan alergi
 Dosis dan aturan pakai : Dewasa: 1–2 tetes, 4 kali sehari. Anak-anak: dosis
ditentukan oleh dokter, sesuai kondisi pasien
 Cara penggunaan : Ephedrine tetes hidung ini hanya digunakan khusus untuk hidung
saja. Untuk menghindari penyebaran infeksi, jangan berbagi obat yang telah digunakan
dengan orang lain. Jangan lupa mencuci tangan sebelum menggunakan obat ini. Isi
pipet sampai garis yang dianjurkan dan teteskan langsung di hidung. Hindari
memasukkan pipet ke dalam lubang hidung atau menyentuh permukaan kulit
saat meneteskannya. Jika Anda lupa menggunakan ephedrine, segera lakukan
begitu teringat apabila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu
dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan atau menambah dosis
ephedrine.
 Lama pemberian : Obat ini hanya boleh digunakan maksimal selama 7 hari.
 Cara penyimpanan : Simpan obat ini dalam suhu ruangan. Hindarkan dari
paparan sinar matahari langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak
 Efek samping : Hidung terasa kering, bersin-bersin, pilek dan iritasi pada hidung

Referensi :
Mims Indonesia (2020). Ephedrine
PIONAS

18.Berikalah PIO kepada pasien anak yang mendapat terapi suppositoria dumin.

 Nama obat : suppositoria dumin (Paracetamol)


 Khasiat obat : Indikasi untuk meredakan sakit/nyeri pada sakit Kepala, sakit Gigi,
nyeri Haid, nyeri Otot & Sendi, Batuk-pilek/Flu, menurunkan Demam.
 Dosis dan aturan pakai : 1 x sehari sesuai anjuran dokter
 Cara penggunaan : digunakan pada anus karena sediaan supositoria dumin
 Cara penyimpanan : disimpan dalam lemari es karena dalam suhu kamar akan
mencair
 Efek samping : Reaksi hipersensitivitas. Gangguan hematologi, pankreatitis akut.
Dosis tinggi atau terapi jangka lama dapat menyebabkan kerusakan hati
 Cara penggunaan supositoria dumin :

o Cuci tangan Anda dengan air hangat dan sabun.


o Buka bungkus suppositoria. Lalu, oleskan pelumas berbahan air pada
bagian ujungnya atau celupkan obat ini ke dalam air.
o Cari posisi yang nyaman. Anda bisa berdiri dengan menyangga satu kaki
di atas kursi atau berbaring miring dengan satu kaki menekuk ke perut.
o Lebarkan kaki Anda secara perlahan. Dengan hati-hati, masukkan obat
ke dalam anus dan tekan kira-kira sedalam 2,5 sentimeter ke dalam.
o Rapatkan kembali kaki Anda dan tunggulah selama 15 menit hingga
obat larut.
o Cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun.
Referensi : PIONAS

19.Berikanlah PIO kepada pasien yang mendapat terapi obat digoksin

 Nama obat : digoksin


 Khasiat obat : digunakan untuk mengatasi beberapa jenis aritmia, salah satunya
atrial fibrasi (AF) dan gagal jantung
 Dosis dan aturan pakai : oral, untuk digitalisasi cepat: 1-1,5 mg/24 jam dalam dosis
terbagi; bila tidak diperlukan cepat: 250 - 500 mcg sehari (dosis lebih tinggi harus
dibagi). Dosis penunjang, 62,5–500 mcg sehari tergantung pada fungsi ginjal, dan
pada fibrilasi atrial, pada respon denyut jantung. Dosis penunjang biasanya
berkisar 125–250 mcg/hari (pada usia lanjut 125 mcg/hari)
 Cara penggunaan : dikonsumsi per oral
 Cara penyimpanan : Simpan digoxin dalam suhu ruangan. Lindungi obat ini dari
paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-
anak.
 Efek samping : Biasanya karena dosis yang berlebihan, termasuk anoreksia, mual
muntah, diare, nyeri abdomen, gangguan penglihatan, sakit kepala, rasa capai,
mengantuk, bingung, pusing; depresi; delirium, halusinasi; aritmia, blok jantung;
rash yang jarang; iskemi usus; ginekomastia pada pemakaian jangka panjang;
trombositopenia
 PIO untuk pasien : Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk pada kemasan obat
sebelum mulai menggunakan digoxin tablet. Jangan mengubah dosis digoxin, kecuali
disarankan oleh dokter. Digoxin suntik hanya bisa diberikan oleh dokter atau
petugas medis di bawah pengawasan dokter. Jika lupa mengonsumsi digoxin tablet,
segera minum ketika Anda ingat. Jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya,
lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan jadwal dosis rutin Anda. Jangan
menggandakan dosis digoxin untuk menggantikan dosis yang terlewat. Digoxin
tablet dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Namun, sebaiknya obat ini
dikonsumsi 2 jam sebelum atau sesudah makan jika Anda mengonsumsi makanan
yang kaya akan serat. Jangan berhenti mengonsumsi digoxin tanpa berkonsultasi
terlebih dulu dengan dokter. Selama menjalani pengobatan dengan digoxin, dokter
akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan rutin. Ikuti jadwal pemeriksaan
yang diberikan oleh dokter, sehingga kondisi Anda bisa terpantau.

Referensi :
MIMS Indonesia (2020). Digoxin.
Medscape. Digoxin (Rx)
PIONAS

20.Berikanlah PIO pada pasien yang mendapat terapi obat propiltiourasil (PTU)
 Nama obat : propiltiourasil (PTU)
 Khasiat obat : hipertiroidisme akibat Grave’s disease atau struma multinodular
toksik
 Dosis dan aturan pakai : Dosis inisial PTU adalah 300 mg per hari. Pada kasus
hipertiroid berat, dosis inisial dapat ditingkatkan menjadi 400 mg/hari.
 Cara penggunaan : digunakan secara per oral 3 kali sehari
 Cara penyimpanan : di kotak obat atau pada suhu ruang di tempat kering
terhindar dari cahaya matahari langsung
 Efek samping : Efek samping utama dari propiltiourasil (PTU) adalah gangguan
pada hepar, agranulositosis, dan vaskulitis, trombositopenia anemia.

Referensi :

Prescribers’ digital reference. Propylthiouracil – drug summary. 2018

PIONAS, POM

Anda mungkin juga menyukai