Pio 20 Kasus Niwayan Sritanjung
Pio 20 Kasus Niwayan Sritanjung
Pio 20 Kasus Niwayan Sritanjung
NPM : 2130122221
Kelas : B
1. Berikan PIO untuk pasien anak flu dan batuk dengan obat Paracetamol dan
Dextrometropan.
Nama obat : Paracetamol dan Dextrometropan
Khasiat obat : Paracetamol untuk meredakan gejala demam dan nyeri pada
berbagai penyakit seperti demam. Pada pasien anak, paracetamol digunakan saat
suhu > 38,5 C. Dan Dextrometropan : obat penekan respon batuk. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat respon atau refleks batuk di otak.
Dosis dan aturan pakai : Paracetamol untuk anak-anak adalah 10-15 mg per
kilogram berat badan diberikan 3-4 x sehari. Jika sirup 5ml 3 x sehari. Dan
Dextrometropan : Anak-anak usia 6–12 tahun: 15 mg, tiap 6–8 jam. Dosis tidak
boleh lebih dari 60 mg per hari. Anak-anak usia 4–6 tahun: 7,5 mg, tiap 6–8 jam.
Dosis tidak boleh lebih dari 20 mg per hari.
Cara penggunaan : dikonsumsi peroral
Cara penyimpanan : disimpan di kotak obat. Simpan di tempat kering pada suhu
ruang terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
Lama pemberian : Paracetamol sampai demam anak hilang dan Dextrometropan
diberikan sesuai anjuran dokter
Efek samping : efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi paracetamol
dan dextromethorphan, yaitu: nyeri perut, diare, konstipasi, Pusing, Gemetar,
Mual atau muntah, Kantuk, Sakit perut, Gelisah, gugup, atau lelah yang tidak biasa
dan Halusinasi.
Referensi :
Hayward KL, Powell EE, Irvine KM, Martin JH. Can paracetamol (acetaminophen) be
administered to patients with liver impairment?. Br J Clin Pharmacol. 2016 Feb;
81(2): 210-222.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2021). Cek Produk. Dextromethorphan.
National Institute of Health (2021). U.S. National Library of Medicine. MedlinePlus.
Dextromethorphan.
2. Berikan PIO untuk pasien Osteoarthritis yang mendapat obat untuk 10 hari :
Glucosamin 30 tab, Ranitidine 20 Tab, Moloxicam 20 tab.
Nama obat : Glucosamin, Ranitidine, dan Meloxicam
Khasiat obat : Glucosamin digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan
nutrisi pada persendian dan sebagai pelumas persendian, sehingga
meminimalkan rasa nyeri dan kaku saat digerakkan. Ranitidin adalah obat yang
digunakan untuk mengobati gejala atau penyakit yang berkaitan dengan produksi
asam lambung berlebih, tukak lambung, penyakit maag, penyakit asam lambung
(GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison. Meloxicam adalah obat yang digunakan
untuk meredakan nyeri dan gejala radang pada beberapa kondisi, seperti
ankylosing spondylitis, rheumathoid arthritis, atau juvenile idiopathic arthritis.
Dosis dan aturan pakai : Glucosamin diminum 500 mg, diminum 3 x sehari.
Ranitidine 150 mg 2 kali sehari, selama 6 minggu. Untuk pengobatan jangka
pendek, dosisnya adalah 75 mg yang dikonsumsi hingga 4 kali sehari, maksimal
selama 2 minggu. Dan Meloxicam 7,5–15 mg per hari.
Cara penggunaan : dikonsumsi peroral
Cara penyimpanan : disimpan di kotak obat. Simpan di tempat kering pada suhu
ruang terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
Lama pemberian : semua obat diberikan selama 10-14 hari.
Efek samping : Efek samping penggunaan Glucosamine yang mungkin terjadi adalah:
Mual, muntah, Diare, sembelit, Sakit perut, mulas, perut kembung, Kelelahan,
Peningkatan enzim hati, Sakit kepala, pusing. Efek samping yang bisa muncul setelah
menggunakan ranitidin adalah: Sakit kepala, Sembelit, Mual Muntah, Sakit perut dan
diare. efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan meloxicam adalah: sakit
perut, Mual atau muntah, diare, Perut kembung, dan pusing atau sensasi seperti
berputar.
Referensi :
Medscape (2021). Drugs & Diseases. Meloxicam (Rx).
MIMS Indonesia (2021). Meloxicam.
MIMS Indonesia. Ranitidin
3. Berikan PIO untuk pasien yang mendapat obat tetes mata sediaan mini dose
(Cendo Floxa)
Nama obat : Tetes mata mini dose
Khasiat obat : Cendo Floxa Minidose tetes mata adalah obat yang digunakan
untuk mengobati infeksi bakteri pada mata, seperti mata merah akibat
peradangan pada selaput permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam.
Cendo Floxa Minidose tetes mata mengandung zat aktif Ofloxacin adalah obat
golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada mata.
Dosis : 1-2 tetes setiap 4-6 jam. Dosis dapat ditingkatkan 1-2 tetes setiap 2 jam
selama 24-48 jam pertama. Kemudian, frekuensi harus diturunkan sesuai tanda-
tanda perbaikan klinis.
Aturan pakai : Teteskan pada mata yang terinfeksi atau mata yang sakit
Cara penggunaan :
o Cuci tangan Anda dengan sabun dan air.
o Periksa bagian ujung tetes mata untuk memastikan bahwa ia tidak
terkelupas atau retak.
o Hindari menyentuh ujung penetes pada mata Anda atau apapun (obat tetes
mata harus tetap bersih).
o Sambil menengadahkan kepala Anda ke atas, tarik lapisan bawah mata Anda
hingga membentuk kantong.
o Pegang tetes mata dengan menghadap ke bawah, dan posisikan tetes mata
sedekat mungkin dengan mata tanpa menyentuhnya.
o Pencet tetes mata secara perlahan, sehingga cairan jatuh ke dalam kantong
yang Anda buat pada lapisan bawah mata.
o Tutup mata Anda selama 2-3 menit dengan menundukkan kepala Anda.
Cobalah untuk tidak berkedip dan meremas kelopak mata Anda.
o Letakkan jari pada pembuluh air mata dan lakukan tekanan lembut.
o Lap kelebihan cairan di wajah Anda dengan menggunakan tisu.
o Jika Anda menggunakan lebih dari satu tetes di mata yang sama, tunggu
selama 5 menit sebelum menambahkan tetesan berikutnya.
o Pasang kembali dan kencangkan tutup pada botol obat tetes mata. Jangan
menyeka atau membilas ujung pipet.
o Cuci tangan Anda untuk menghilangkan obat apapun.
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu di bawah 30°C. Tutup rapat wadah untuk
menghindari kontaminasi. terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
Lama pemberian : sampai habis karena obat tetes mata ini antibiotik
Efek samping : Penglihatan kabur, Terasa seperti ada sesuatu di mata, Rasa
terbakar ringan, menyengat, atau rasa tidak nyaman lainnya, Kelopak mata
merah atau bengkak, Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, Mata kering,
merah, gatal, atau berair dan Sakit mata.
Referensi :
Agoes, G., 2009, Sediaan Farmasi Steril (SFI-4), Penerbit ITB, Bandung, pp. 252
– 261.
4. Berikanlah PIO pada pasien yang mendapat terapi Ferrosulfat.
Nama obat : Ferrosulfat
Khasiat obat : merupakan suplemen zat besi yang digunakan untuk mengobati
atau mencegah kadar zat besi rendah dalam darah.
Dosis dan aturan pakai : Dosis Dewasa untuk Anemia Kekurangan Zat Besi, dosis
Awal: 300-325 mg ferrous sulfat reguler-release diminum sekali sehari. Dosis
Pemeliharaan: 325 mg diminum 3 kali sehari. Atau, pasien dapat diberikan 300
mg per satu kali minum sebanyak 4 kali sehari. Ferrous sulfat extended-release:
160 mg diminum 1 sampai 2 kali sehari. Dosis Dewasa untuk Anemia Terkait
dengan Gagal Ginjal Kronis: dosis Awal: 300-325 mg ferrous sulfat reguler-
release diminum sekali sehari. profilaksis, 1 Tablet 200 mg per hari; terapeutik, 1
Tablet 200 mg 2-3 kali sehari. sediaan besi dapat diminum sesudah makan untuk
mengurangi efek samping gastrointestinal; warna tinja dapat berubah.
Cara penggunaan : dikonsumsi peroral
Cara penyimpanan : disimpan di kotak obat. Simpan di tempat kering pada suhu
ruang terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
Lama pemberian : selama 3 bulan pada kondisi anemia.
Efek samping : Ferrous sulfate dapat menimbulkan efek samping yang tidak terlalu
serius yang meliputi: sembelit, sakit perut, tinja berwarna hitam atau berwarna
gelap atau pewarnaan sementara pada gigi.
Referensi : PIONAS
5. Berikanlah PIO untuk dokter yang menanyakan Drug of Choice pasien dengan
demam tyfoid.
Nama obat : antibiotik golongan beta laktam dari sefalosporin yaitu ceftriaxon
Khasiat obat : digunakan sebagai drug of choice terapi demam thypoid pada anak
Dosis dan aturan pakai : 20-50 mg/kg/bb/hari melalui intravena
Cara penggunaan : diinjeksikan secara intravena / intramuskular
Cara penyimpanan : Simpan di tempat kering pada suhu 20-25 C terhindar dari
cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek samping : Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah menggunakan
ceftriaxone adalah: Nyeri perut, Mual Muntah, diare, Pusing, Mengantuk, Bengkak
dan iritasi pada area suntikan, Muncul keringat berlebihan.
Referensi :
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2020). Cek produk. Ceftriaxone.
National Institute of Health (2016). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus.
Ceftriaxone Injection
Drugs (2019). Ceftriaxone (injection).
Mims Indonesia (2020). Ceftriaxone.
6. Berikanlah PIO untuk pasien yang mendepat terapi insulin pen novorapid dan
metformin.
Nama obat : insulin pen novorapid dan metformin
Khasiat obat : insulin pen novorapid adalah insulin kerja cepat yang digunakan
unntuk terapi pada pasien menderita diabetes melitis, metformin diindikasikan
pada pasien yang menderita DM tipe 2.
Dosis dan aturan pakai : insulin pen dosis lazim : 0,5-1 IU/ml/kgBB , metformin
Dosis awal 500–850 mg, 2–3 kali sehari. Dosis maksimal 2.000–3.000 mg tiap
hari, dibagi dalam 3 kali minum
Cara penggunaan : insulin pen digunakan melalui subkutan. Metformin diginakan
peroral.
Cara penggunaan insulin pen :
o Cuci tangan terlebih dahulu
o Siapkan insulin pen, jarum, kapas alkohol, dan tempat sampah
o Periksa Jenis, tanggal kadaluarsa, warna dan kejernihan insulin
o Persiapkan insulin pen dan lepaskan penutup insulin pen.
o Pastikan insulin tidak menggumpal dengan memutar mutar insulin pen
sampai gumpalan hilang secara perlahan.
o Lepaskan kertas pembungkus dan tutup jarum
o Putar jarum insulin ke insulin pen
o Pastikan insulin pen siap digunakan dan pastikan tidak ada gelembung
udara didalam insulin pen dan jarum berfungsi dengan baik.
o Putar tombol pemilih dosis pada ujung pen untuk 1 atau 2 unit
o Arahkan insulin pen dengan jarum mengarah ke atas
o Tekan tombol dosis dengan benar sambil mengamati keluarnya sedikit
insulin
o Atur dosis sesuai anjuran dokter
o Pilih lokasi bagian tubuh yang akan disuntik
o Usapkan kapas alkohol pada bagian yang akan disuntik
o Genggam pen dengan 4 jari, letakan ibu jari pada tombol dosis
o Mencubit kulit (bagian lemak) yang akan disuntikan menggunakan 2 jari
o Segera suntikan jarum dengan cara tegak lurus (sudut 90⁰) dengan bagian
tubuh yang akan disuntik
o Gunakan ibu jari untuk menekan kebawah pada tombol dosis sampai
berhenti (klep dosis sampai kembali pada angka 0)
o Biarkan jarum ditempat suntikan selama 5-10 detik untuk memastikan
insulin benar-benar masuk
o Lepaskan kulit yang dicubit
o Tarik jarum dari tempat penyuntikan dan usap dengan kapas alkohol
o Tutup luar jarum dan putar untuk melepaskan jarum dari pen
o Simpan kembali insulin pen untuk digunakan pemakaian selanjutnya
Cara penyimpanan : insulin pen di simpan di dalam lemari es dengan suhu antara
2-8 derajat celcius, dan pada suhu 2-30 derajat celcius ketika dibawa oleh pasien
dalam pen atau botol. metformin di Simpan di tempat kering pada suhu ruang
terhindar dari cahaya matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek samping : Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan insulin pen
adalah: Hipoglikemia, reaksi anafilaksis . efek samping pada penggunaan
metformin adalah mual atau muntah, sakit perut, diare, rasa lelah atau lemas,
rasa logam di mulut, dan kadar gula darah rendah (hipoglikemia).
Referensi :
PIONAS
Medscape (2021). Metformin (Rx).
MIMS Indonesia (2021). Metformin.
Referensi :
Medscape (2020). Drugs & Diseases. Cefotaxime (Rx)
MIMS Indonesia (2020). Cefotaxime.
9. Berikanlah PIO untuk dokter yang menanyakan tentang dosis gentamisin
untuk pasien dengan LFG 15ml/menit.
Masalah ini dapat dihindari dengan cara mengurangi dosis atau mengangganti
dengan obat alternatif lain.
Referensi :
Connor, et al. (2021). Gentamicin Dosing in Neonates with Normal Renal Function:
Trough and Peak Levels. Eur J Drug Metab Pharmacokinet, 46(5), pp. 677−684.
MIMS Indonesia (2021). Gentamicin.
PIONAS.POM
Referensi :
PIONAS. POM go
11.Berikanlah PIO untuk pasien yang mengeluhkan urin menjadi merah setelah
mendapat terapi OAT.
Referensi : PIONAS
Cara penggunaan :
Cara penyimpanan : Obat harus disimpan pada suhu tidak lebih tinggi dari 30 o
dan jauhkan dari jangkan anak-anak, umur simpan 1 (satu) bu;an untuk
pemakaian 2x sehari.
Efek samping : Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Symbicort
adalah: Palpitasi (detak jantung tidak teratur, melambat atau cepat), tremor
(getaran atau menggigil yang terjadi secara tidak sadar), iritasi tenggorokan yang
bersifat ringan, batuk, suara serak dan sakit kepala.
Referensi : PIONAS
13.Berikanlah PIO untuk dokter yang menanyakan drog of choice untuk pasien
bronchitis dengan komplikasi yang alergi antibiotik golongan penicilin.
Referensi : pionas.pom.go.id
Referensi :
National Institute of Health (2019). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus.
Isosorbide.
Cleveland Clinic (2020). Drugs, Devices & Supplements. Isosorbide Dinitrate, ISDN
sublingual tablets.
Referensi :
Electronic Medicine Compendium (2019). Ciprofloxacin 500 mg Film-coated
Tablets.
MIMS Indonesia (2019). Ciprofloxacin.
Zainul islam.2017. Penggunaan Antibiotik Pada Terapi Community Acquired
Pneumonia di RSUD Pasar Rebo dan RSUD Tarakan di Jakarta Tahun 2014 : Jurnal
Sains dan Teknologi Farmasi Vol. 19 No. 01
17.Berikanlah PIO kepada pasien yang mendapat terapi obat efedrin HCL tetes
hidung.
Referensi :
Mims Indonesia (2020). Ephedrine
PIONAS
18.Berikalah PIO kepada pasien anak yang mendapat terapi suppositoria dumin.
Referensi :
MIMS Indonesia (2020). Digoxin.
Medscape. Digoxin (Rx)
PIONAS
20.Berikanlah PIO pada pasien yang mendapat terapi obat propiltiourasil (PTU)
Nama obat : propiltiourasil (PTU)
Khasiat obat : hipertiroidisme akibat Grave’s disease atau struma multinodular
toksik
Dosis dan aturan pakai : Dosis inisial PTU adalah 300 mg per hari. Pada kasus
hipertiroid berat, dosis inisial dapat ditingkatkan menjadi 400 mg/hari.
Cara penggunaan : digunakan secara per oral 3 kali sehari
Cara penyimpanan : di kotak obat atau pada suhu ruang di tempat kering
terhindar dari cahaya matahari langsung
Efek samping : Efek samping utama dari propiltiourasil (PTU) adalah gangguan
pada hepar, agranulositosis, dan vaskulitis, trombositopenia anemia.
Referensi :
PIONAS, POM