Adoc - Pub - Mata Kuliah Ekologi Manusia Ipb
Adoc - Pub - Mata Kuliah Ekologi Manusia Ipb
Adoc - Pub - Mata Kuliah Ekologi Manusia Ipb
Perhatian yang besar terhadap ekologi manusia distimulasi oleh Geertz melalui
karyanya AgriaJ!tural Involution yang menunjukkan kepada pembaca Indonesia
bagaimana ilmu sosial dan alam dapat diintegrasikan dengan kuat. Tulisan serupa
juga dapat dijumpai;>ada ,karya K.J. Pelzer -Pioneer Settlement in The Pacific Tropics
- dan Kampto Utomo'-Masyarakat Transmigran Spontan di Daerah Way Sekampung.
Lampung. Karya-karya penelitian tersebut secara tidak langsung. telah mendorong
Mota Kuliah Ekologi Manusia di S-l IPS
Salah saW mata kuliah yang wajib diambil adalah sosiologi pedesaaan. Buku
pegangan utamanya adalah Sosi%gi Suatu Pengantar karya Soerjono Soekanto.
Jjr~k mem,mtapkan pemahaman. konsep-konsep dari buku tersebut tidak hanya
didiskusikan di k'e"fas' be;-a.r. xang dibimbing oleh para dosen (disebut kelompok.
dimana. seli.J;'uh m.ahasiswa tingkat i dimasukkan ke 12 kelompok)'. melainkan juga
diperdebatkan melalui kasus-kasus dalam kelas kecil yang dib1mbing oleh ·para.
asisten (disebut golongan. di mana setiap kelcfT'plJk dipecah menjadi 3. sehingga
seluruh mahasiswa masuk ke dalam salah satu dari kelompok 1,.36).
Didekat penghujung materi ' pengajaran. yaitu ketika mahasiswa sudah hampir satLl
semester mempelajari sosiologi pede-sa?n. terdapat bab berjudul Pola AdaptaSi
Ekologr. H:.il ini menunjukkan bahwa ketika konsep-konsep. sosial telah ' dilwasai
dengan baik. mahasiswa kemudian diajak untuk berpikir mengenai kes2.lingter~jtan
. antara alam dan manusia. dan antara aspek sosial dan lingkungan ..
Materi . perbincangan . cialam · bab Pola . Adaptasi Ekologi adalah Gagai ...zna
sekelompok manusia (populasi) melai<ukan pekerjaan tertentu (ekonomi) L.;.'--;:':J k
mengolah sumberdaya alam . yang jumlahnya terbatas dalam jenis can
kelimpahannya dengan menggunakan teknologi tertentu dalam latar organisasi 9:5:al
yang ada. · Mahasiswa 'diminta untuk cepat tanggap menemukan danmema,i:z:ni
dinamika keterhubungan berbagai konsep penting mengenai populasi. eko~..r.li.
jenis dan kelimpahan sumberdaya. teknologi. dan organisasi sosial ..
Diskusi di berbagai kelas menunjukkan bahwa kesadaran mahasiswa tingkat satu atas
hubungan . antara aktivitas ekonomi dan lingkungan telah tumbuh. Mahasiswa
menyaciari bahwa jenis sumberdaya alam yang bisa diriianfaatkan untuk kepentingan
ekonomi sangat ditentukan oleh aplikasi teknologi ' yang digunakan. Selain itu.
mahasiswa juga memahami bahwa populasi yailg semakin meningkat akan
berpengaruh terhadap daya dukung lingkungan. apalagi jika penggunaan teknologi
yang eksploitatif diperkenalkan kepada masyarakat Point terpenting yang dicapai
adalah mahasiswa memahami bahwa tidak ada masyarakat yang bisa sejahtera
jikalau sumberdaya alam yang dimanfaatkan mengalami degradasi kualitas dan
kuantitas. Kesadaran seperti inilah yang nantinya semakin disemai dalam ekolcgi
man usia.
Mahasiswa tingkat dua yang memilih Jurusan Sosial Ek()nomi Pertanian Fakul!as
Pertanian. akan memperoleh konsep/teori-teori sosiai secara lebih mendalam.· yang
dikaitkan dengan isu-isu pembangunan pertanian. Selanjutnya. .pada tingkat ~8.~..~ .
mahasiswa dianggap te1ah rampung menerima konsep/teo~t untuk aiapl1lliika'n ·
dilapangan. Dengan demikian pada tingkat empat: ·-mafr~15w~ diha,rapkan telah
dapat memper~iapkan rencana penelitian untuk skripsi. ... .
B!J~U adum dan Soemarwoto yang menjadi dua sumber terpenting, menJdi
"candu" bagi mahasiswa sekaligus senjata intelektual ampuh untuk menyatikan
peno!akan atas strategi pembangunan yang -meminjam istilah Herman Daly- "gila
tumbuh", Para mahasiswa ketika itu tiba-tiba merasa tercerahkan dengan sangat.
melampaui kebanyakan rasa pencerahan yang bisa diberikan oleh mata kuliah lain.
Perasaan keberpihakan terhadap isu-isu ekologi dalam pembangunan ' ketika itu,
mungkin bisa diperbandingkan dengan perasaan generasi sekarang yang membaca
karya mutakhir Jared Diamond Collapse dan membaca/menonton karya AI Gore -An
Inconvenient Truth ':
Seperti yang telah diungkapkan di atas. pada paruh per'tama semester sebenarnya
sudah, tidak bisa' juga dikatakan kotlv,erisional, karena narasumber eksternal juga
telah '- dihadirkan . . Oosf'tl/aSisten hanya ' m~njadi faSilitator atau moderator diskusi
ketika narasumber eksterna'i mengajar. Pada paruh pertima semester juga beberapa
kali pengajaran dilaksanakan dengan 'pemutaran film pendek, atau p,enggunaan slide
yang diambil dar; sumber-~umber yang otoritatif dan beragam. '
Setelah memilih topik projek. mahasiswa diberikan subsidi untuk melakukan prcjek
yang dipilihnya. Subsidi itu dimungkinkan karena seluruh uang yang diberikan
jurusan untuk pengajaran memang tidak dipergunakan untuk apapun ~t'I3.in ·PEM. ·
Tentu saja. jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh setiap kelompok sebetulnya
lebih tinggi .daripada subsidi yang diberikan. Namun. pengajar juga tidak
mengijinkan jumlah dana yang besar dicurahkan untuk projek apapun. Ketika topik
dipilih. sctiap kelcmpok wajio menyertakan sehuah proposal lengkap yang
m~njelaskan latar belakang. tujuan. metodologi dan luaran yang akan dihasilkan
beserta perkiraan biaya. Diskusi yang ketat biasanya dilakukan untuk memastikan
bahwa keseluruhan, aspek dalam proposal itu konsisten. termasuk biaya .yang akan
I
dikeluarkan. " ..
j
Selama setengah semester mahasiswa menjalankan projeknya. mencari seluruh
informasi dari berbagai sumber: !iteratur. pakar. organisasi dan belakangan internet. .
Dalam setengah semester itu. perkuiiahan menjadi lebih longgar -dan terutaina
didesain untuk membantu mahasiswa dalam melljalankan projek itu. Ketika
ditemukan adanya kesamaan-kesarnaan informasi pentirtg dalam berbagai projek.
misalnya. pengajar akan . menanggapi kebutuhan ,itu dengan menghadirkan
narasumber yang bisa :;ekaligus memberikan informa~i penting. Pengajar juga.tetap
menyediakan waktu. yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada sekadar dua jam
setiap minggunya. untuk memfasilitasi belajar mahasiswa. Ketika ada kesulitan yang
dihadapi . dalam . projek. pengajar harus bertlndak sebagai fasilitator 'untuk
menunjukkan di mana/dari siapa informasi bisadiperoleh. Tal< jarang• . pengajar .
menemani para mahasiswa untuk mencari informasi itu.
makalah yang disajikan dalam PEM menunjukkan bahwa pemerintah yang memtJtrat
kebijakan yang tidak tepat atau kurang bertindak adal.:).h salah satu sumber masafah
lingkungan. Namun. kesimpulan itu diambil setelah rpelaKukan reality check teriebih
dahulu. Berulang kali dalam diskusi PEM terjadi perdebatan menarik seputar
ma:;alah apa _yang sudah dilakukan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh
pemerintah. Dari situ juga mahasiswa beiajar u:1tuk bersikap kritis tanpa
berprasangka.
Kreativitas umuk mengungkap kiilerja lingkungan memang menjadi ciri yang 5c..ngat
menotljol dalam PEM. ·Pernah suatu ketika ada kelompok ma/lasiswa yang membawa
b~berapa genting-sebagal dispiay. Genting-genting itli dengan sangat mudah 'dikenali
perbedaan warnanya. mulai dari yang hitam legam hj~gga yang masihmerah.
Mereka memberikan informasi mengenai jarak antara pabrik yang mereka seDidiki
kinerja I!ngkungannya dengan rumah di mana genting-genting itu diambil. Gr2dasi
warna genting dan informasi jarak yang ditampilkan memberikan kesimpulan bahwa
sernakin dekat dengan 'pabrik. semakin besar pulalah pencemaran udara yang
diderita oleh masyarakat. Dalam diskusi. pertanyaan ' kritis yang muncul aaalah
bagainiana 'i mengetahui bahwa rurnah-rumah yang gentingnya diambil sebagai
sam pel berumur kurang !cbih sarna. Bukankah genting juga menghitamkarena lebih
lama, terpapar udara? Jawabannya sederhana: pemukimansekitar pabrik tumbuh
belaka~gansebagai tanggapan 'atas keb'utuhan rumah tinggal pekerja. narnun tetap
:,. ~ja gentingnya jauh lebih hitam. -
i;··{.;tda kelompok lain yang membawa sampel air dari berbagai titik antara hulu sar:1pai
• .JJir ·.Sungai Ciliwung. Dengan kasat mata dapat dilihat juga gradasi warna,'ya.
".·t'~iamlJn. tidak berhenti sampai ,di situ. mahasiswa juga , melakukan -uji kandurgan
kJmiadan biologi sampel tersebut. Mahasiswa biasanya terburu-buru menyata.t:.an
r:; b,!hWa, perbedaan kandunganyang diambil satu kali saja itumerupakan uukti i(uat
l'" - ~~s~mpll.lan , yang mereka ambil. ' Dalam diskus-i. pengajar biasanya menyampa::.;.an
.;- ~ahwa variasi waktu atau data time series sepanjang tahun. diperlukan ur:;ttik
',', , ~el{lperkuatkesimpulan. ' . ~.
!-~~ ~ ~
Penggunaan fotografi sebagai sumber informasi sangat menofljol dalam PEM. 8anyak
sekali foto jepretan mahasiswa . yang berhasil menunjukkan isu lingkungan yang
mereka hendak sampaikan. Mahasiswa Arsitektur Lansekap yang juga mengambil
mata kuliah ekologi rT"anusia biasanya juga menampilkan karya sketsa mereka yang
sering juga berhasil menarik perhatian. Dengan banyaknya foto. sketsa. bagan. dan
hiasan tamoahan yang ditampilkan oleh rrasing-masing kelompok. suasana PEM
sangatlah meriah. Selama lima hari. lokas! display biasanya menjadi pusat pematian.
PEM juga selalu berhasil menarik pengunjung dari berbagai jurusan dan fakultas.
walau biasanya sekatlar untuk melihat display secara sepintas dan berdiskusi kedl
dengan para penjaganya. Presentasi makalah setiap kelompok juga biasa dikunjungi
oleh mereka yang tidak rnengambil mata kuliah ekologi manusia -karena memang
uersifat terbuka- walau tldak begltu banyak jumlahnya.
Dengan usaha yang begitu besarnya. mulai dari menuliskan proposal: mencan data.
menuliskan laporan. -mempersiapkan display, hingga memaparkan : hasH prolek.
pengetahuan dan kesadaran mahasiswa akan isu yang mereka telitidan ' isu-isu
lingkl.lngan lainnya dapat -dipastikan selalu melampaui apayang diharapkan
pengajar. Permasalahannya. bagaimana peningkatan pengetahuan' dan kesadai:an itu
bisa direfleksikan dalam penilaian yang ~dil? Nilai setiap mahasiswa dalam paruh
semester pertama diperoieh dari ujian"normal·. namun pada paruh kedua. sistem -
penilaiannya menjadi lebih k9mpieks. Jelas bahwa mi4u makalah yang dipapa'rkan.
mutu disp/aydan aktivitas setiap mahasiswa dalam diskusi PEM bisa dinilai oleh para
pengajar. Namun apa yang te~adi hingga makalah dan -display tersebut terselesaixan
tidaklah bisa diketahui oleh para pengajar. Jal.:n keluarnya adalah meminta setiap
mahasiswa melakukan penilaian atas aktivitas seluruh rekan satu kelomplJknya . .
Mereka menilai kontribusi rekan-rekannyadalam setiap titik aktivitas. sehingga
kontribusi rataan kemudian bisa diperoleh. Sangattampak .bahwa hampir tidak ada
mahasiswa yang b~rupaya memberikan "-perlindungan" kepada rekan-rekiinnya
dengan memberikan periilaian yang merata. -5ebaran nilai menunjukkan bahwa
mahasiswa juga berlatih mengungkapkan penilaian atas kontribusi dengan jujur ..·
Bila pada masa awal pengajaran ekologi manusia (~oordinator Prof. Dr. Ali Rahma!l)
penekanan materi lebih kepada persoalan adaptasi ekologi pada berbagai kelompok
masyarakat. Dalam perkembangannya kemudian (ketika dikordinir oleh Dr. S0eryo
Adiwibowo). materi ekologi manusia bergerak semakin dinamis. merambah kepada
isu~ isu lingkungan kontemporer. .
Dalam Garis-garis Besar Pokok Pengajaran (GBPP) ekologi manusia tahun 1997.
mated ajar meliputi: (1) konsep dan teori ekologi. eko~istem dan ekologi manusia:
(2) peradaban manusia dan daya dukung lingku/lgan: (3) pola adaptCIsi (perto.nian
irigasi. perladangan berpindah. dan kearifan masyarakat desa): (4) masyarakat
modern dan masalah lingkungan global: (5) masalah lingkungan global (kerusakan
hu~n .tropis dan keanekaragaman hayati. · gas rumah kaca. kerusakan dan
pencemaran, ~wilayah pesisir danlaut): dan (6) pembangunan berkelanjutandan
agenda 21! Tampak bahwa materi ajar ekologi manusia ·mengalami perubahan.
disesuaikan ·dengan.kompleksitas krisis ekologi yang muncul.
Mata kuliah ekologi manusia kembali dimutakhirkan ketika Or. Afya Hadi
IJharmawan menjadi koordinator. Di masa ini tenaga pengajar yang mendukung
mata .kuliah ekologi manusia menjadi semakin bertambah. yakni: Dr. Soeryo
Adiwibowo: Dr. Satyawan Sunito: Dr. Arif Satria: Dr. Ekawat( Sri Wahyuni: Rina
Mardiana. SP. MSi: Solihin. SPi: qya,h Ita Mardianingsih. SP: dan Husai!l AS,sa·di. SP.
Materi pengajaran eko!ogi manusia yang kini dikembangkan meliputi: (1) isu-isu
kritis lingkungan: (2) konsep-konsep dasar ekologi manusia: (3) paradigma dan
perSpektif ekologi: (4) etika lingkungan: (5) kearifan . lokal dalam pengelolaan
sumberdaya alam: (6) rejim-rejim penguasaan-pemilikan sumberdaya alam: (7)
konflik dan kolaborasi pengel.olaan sumberdaya alam: (8) dinamika kependudukan
dan ekologi desa-kota: (9) gerakan lingkungan -global dan lokal: dan (10)
pembangunan berkelanjutarl. . . .
,,
Menilik pengalaman ekologi man,usia dan perkembangan -terkini, maka beberapa hal
yang bisa dilakukan untuk meningkatkan mutu pengajarannya. antara lain:
1. Diperkenalkannya ·:·urutan prioritas permasalahah lingkungan terkini dal~m
berbagai tingkatan (global. nasional danlokal). sehingga mahasiswa dapat Rfkus
I
,
. ~
-iff