Modul 14 Berbicara Untuk Keperluan Akademik Fasilkom
Modul 14 Berbicara Untuk Keperluan Akademik Fasilkom
Modul 14 Berbicara Untuk Keperluan Akademik Fasilkom
(U002100009)
Bahasa
Indonesia
Berbicara Untuk Keperluan
Akademik
A. Standar Kompetensi
Setelah mempelajari bab ini, pembaca dapat memehami dan mampu berbicara
dengan benar dalam mengungkapkan gagasan dan pesan untuk keperluan
Akademik.
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
D. Pengertian Berbicara
Berbicara merupakan suatu sistem tanda – tanda yang dapat didengar (audible) dan
yang kelihatan (visible), yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh
manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan.
luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi control
sosial.
1. Menganalisa Situasi
Pada umumnya, proses analisis situasi terdiri dari analisis situasi internal
dan analisis situasi eksternal.
Seringkali pembicara terlalu yakin bahwa apa yang dibicarakan sangat penting
mereka, serta bagaimana situasi yang ada pada waktu presentasi oralnya
sebagai berikut :
2. Menganalisa Pendengar
Ada beberapa topik yang dapat dipakai untuk menganalisa pendengar yang akan
dihadapi. Pembicara umumnya telah diberitahu, siapa pendengar yang akan hadir dalam
pertemuan tersebut. Untuk itu sebelum ia menganalisa pendengar berdasarkan
beberapa topik khusus, ia harus mulai dengan data-data umum.
Topik pembicaraan dinilai baik apa bila menarik bagi pembicara dan
pendengar, misalnya aktual dan relevan dengan kepentingan partisipan. Agar
topik pembicaraan itu mudah dipahami perlu disusun naskah secara sistematis,
misalnya sesuai dengan urutan waktu, tempat dan sebab akibat.
1) Siapkan materi yang paling kita kuasai atau paling kita gemari.
Bicarakan tentang hal-hal yang selama ini paling menarik minat kita.
Bisa tentang olahraga, film, atau musik.
Memiliki gaya berbicara sendiri. Larry King, dikutip oleh M. S. Hidayat memberi
delapan
1) Memandang suatu dari sudut baru - mengambil titik pandang yang tak
terduga dari subyek umum.
2) Mempunyai cakrawala luas - memikirkan dan membicarakan isu-isu dan
pengalaman luas di luar kehidupan mereka sehari-hari.
3) Antusias - menunjukkan minat besar pada apa yang mereka perbuat
dalam kehidupan mereka dan pada apa yang katakan pada kesempatan
berbicara.
4) Tidak asyik sendiri - peka, peduli, dan memperhatikan respon pendengar.
5) Sangat ingin tahu - terus belajar dan menggali hal-hal baru.
6) Memberi ketegasan - Mereka membuat hubungan yang kuat dengan
pendengar, berusaha menempatkan diri pada posisi pendengar untuk
lebih memahami apa yang diinginkan oleh pendengar.
7) Mempunyai selera humor - tidak terus-terusan serius, tetapi berusaha
menciptakan suasana lucu dan menyenangkan, bahkan kadang-kadang
tidak keberatan mengolok-olok diri sendiri.
2. Komunikatif efektif.
Paling tidak ada lima hal yang perlu disiapkan sebagai materi pembicaraan di
Untuk menjadi penyaji yang efektif, penyaji harus banyak belajar. Bahkan
peraga.
berbalasan. Dengan kata lain, seminar harus memberi manfaat baik bagi
penyaji maupun pendengar. Namun, hal ini hanya akan terjadi bila
4. Menyiapkan seminar
Tahap pertama yang dilakukan adalah menata informasi dalam bentuk
sistematis.
Materi seminar
Materi seminar umumnya berupa ulasan, yang biasanya diminta untuk sesi
gabungan dan hasil-hasil penelitian primer. Penyusunan materi ulasan setelah
judul, penulis, institusi pelaksana, dan pendahuluan pada umumnya, biasanya
bersifat bebas bergantung pada topik bahasan. Untuk materi hasil penelitian
primer, biasanya lebih baku dan tersusun sebagai berikut:
Judul
Penulis
Institusi Pelaksana
Pendahuluan
Metodologi
Alat bantu peraga yang tidak memenuhi kriteria tersebut, mungkin hanya akan
membuat peserta seminar mengalihkan perhatiannya atau bahkan tertidur.
Berbagai jenis ABP yang paling umum digunakan adalah slidedan transparansi,
karena dianggappaling murah, ketersediaan bahan mudah didapat, pembuatannya
mudah dan praktis. Peralatan yang lebih canggih adalah computer dan
perlengkapannya, dengan program khusus untuk penyajian, misalnya MS. Power
Point. Namun, selain mahal dan membutuhkan keterampilan dalam
operasionalnya, tak semua institusi memiliki peralatan ini, sehingga tidak menjadi
praktis. Dalam pembuatan ABP sendiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
Penyebab kegagalan yang paling sering terjadi dalan penyajian ABP adalah:
Adanya anggapan bahwa apa yang dibaca dalam bentuk cetakan (missal
buku atau majalah), juga bisa dibaca dalam bentuk slide/transparansi
Mengumpulkan bahan
Kartu informasi
Menyusun karangan
9. Ringkasan
1. Kesiapan diri
SELESAI
Daftar Pustaka
Arsjad, Maidar.G dan Mukti U.S.(1991).Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia.Bandung : Erlangga.
Satata, Sri, Dadi Waras Suhardjono dan Mochamad Rizki Sadikin. (2019). Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi Mata Kuliah Wajib Universitas.Jakarta: Mitra
Wacana Media.