Tugas Keperawatan Medikal Bedah Ii - Musvira Mustafa
Tugas Keperawatan Medikal Bedah Ii - Musvira Mustafa
Tugas Keperawatan Medikal Bedah Ii - Musvira Mustafa
DISUSUN OLEH :
D.III KEPERAWATAN
1. Seorang wanita usia 25 tahun masuk RS dengan kondisi kesadaran menurun. Hasil
pengkajian menunjukkan bahwa pasien memiliki riwayat TBC dan radang telinga tengah.
Saat pengukuran suhu tubuh didapatkan SB = 40⁰C; Nadi = 110 x/menit; Pernapasan 26
x/menit; TD=150/95 x/menit; klien menggigil dan terdapat kejang; kekakuan otot ;
terdapat kaku kuduk; Menurut keluarga bahwa sebelum kehilangan kesadaran pasien
seringkali mengeluh sakit kepala.
Data Subjektif
Pasien menggigil
Kekauan otot
Kaku kuduk
Pasien sering mengeluh sakit kepala
2. Apa yang belum anda ketahui dari kasus diatas? (kaitan untuk penegakan
masalah/diagnosa keperawatan)
Jawab : Yang belum saya ketahui dari kasus I yaitu :
Faktor penyebab timbulnya masalah yang dialami pasien
Sejak kapan masalah mulai terjadi
Tingkat kesadaran pasien
Pemeriksaan penunjang (fungsi lumbal, darah, radiologis)
4. Bagaimana pula dengan kaitan kasus diatas dengan peningkatan tekanan intra kranial?
Jawab : Kaitan kasus diatas dengan peningkatan tekanan intracranial adalah Tekanan ini
dapat menunjukkan kondisi jaringan otak, cairan otak atau cairan serebrospinal, dan
pembuluh darah otak. Peningkatan tekanan intrakranial juga bisa disebabkan oleh
peningkatan tekanan pada cairan serebrospinal, yaitu cairan yang mengelilingi otak dan
sumsum tulang belakang.
Meningitis tuberkulosa terjadi akibat komplikasi penyebaran tuberkulosis primer,
biasanya dari paru. Meningitis terjadi bukan karena terinfeksinya selaput otak langsung
oleh penyebaran hematogen, tetapi biasanya sekunder melalui pembentukan tuberkel
pada permukaan otak, sumsum tulang belakang atau vertebra yang kemudian pecah
kedalam rongga araknoid (Rich dan McCordeck).
Meningitis bakteri; netrofil, limposit dan yang lainnya merupakan sel radang. Eksudat
terdiri dari bakteri fibrin dan leukosit yang dibentuk diruang subaraknoid. Penumpukan
pada CSF akan bertambah dan mengganggu aliran cerebrospinal fluid disekitar otak dan
medula spinalis. Terjadi vasodialatasi yang cepat dari pembuluh darah dan jaringan otak
dapat menimbulkan trombosis dinding pembuluh darah dan jaringan otak dapat menjadi
infark.
Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2 jam
Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas
Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif
dari kedinginan
Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency
yang diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu
7. Profesi apa saja yang harus dilibatkan dalam penanganan kasus diatas?
Jawab : Profesi yang dilibatkan dalam penanganan kasus I adalah Farmasi dan ahli gizi
10. Jika anda harus berkolaborasi dengan profesi gizi maka bagaimana perencanaan diet yang
seharusnya?
Jawab : Perencanaan diet dengan profesi gizi yaitu yang diperlukan diet hipertensi
dengan mengonsumsi makanan rendah garam dan makanan yang mengandung nutrisi
tertentu seperti kalium, kalsium, dan mangnesium yang efektif menurunkan tekanan
darah.
Kasus II
Seorang laki-laki usia 40 tahun masuk RS dengan kondisi kejang. Hasil pengkajian
Nampak pasien mengeluarkan kata-kata tanpa makna, mata selalu tertutup, kadangkala
menunnjukkan posisi dekortikasi. Saat pengukuran suhu tubuh didapatkan SB = 39,2⁰C;
Nadi = 105 x/menit; Pernapasan 28 x/menit; TD=160/90 x/menit; Menurut keluarga
bahwa sebelum kehilangan kesadaran pasien seringkali mengeluh sakit kepala dan
muntah
Data Subjektif
Pasien sering kali mengeluh sakit kepala dan muntah
Kadangkala menunnjukkan posisi dekortikasi
2. Apa yang belum anda ketahui dari kasus diatas? (kaitan untuk penegakan
masalah/diagnosa keperawatan)
Jawab : Yang belum saya ketahui dari kasus II yaitu :
Faktor penyebab timbulnya masalah yang dialami pasien
Sejak kapan masalah mulai terjadi
Tingkat kesadaran pasien
Pemeriksaan penunjang (Biakan dari darah,, EEG (Electroencephalography), CT
scan, Punksi lumbal Likuor serebospinalis, darah, serologis)
4. Bagaimana pula dengan kaitan kasus diatas dengan peningkatan tekanan intra kranial?
Jawab : Kaitan kasus diatas dengan peningkatan tekanan intracranial adalah keadaan
umumnya lemah karena mengalami perubahan atau penurunan tingkat kesadaran.
Gangguan tingkat kesadaran dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme dan difusi
serebral yang berkaitan dengan kegagalan neural akibat prosses peradangan otak.
Perubahan-perubahan akibat peningkatan tekanan intra cranial menyebabkan kompresi
pada batang otak yang menyebabkan pernafasan tidak teratur. Apabila tekanan
intrakranial sampai pada batas fatal akan terjadi paralisa otot pernafasan. Merasa mual
dan muntah karena peningkatan tekanan intrakranial yang menstimulasi hipotalamus
anterior dan nervus vagus sehingga meningkatkan sekresi asam lambung. Dapat pula
terjadi diare akibat terjadi peradangan sehingga terjadi hipermetabolisme.
7. Profesi apa saja yang harus dilibatkan dalam penanganan kasus diatas?
Jawab : Profesi yang dilibatkan dalam penanganan kasus II adalah Apoteker/Farmasi dan
ahli gizi
10. Jika anda harus berkolaborasi dengan profesi gizi maka bagaimana perencanaan diet yang
seharusnya?
Jawab : Perencanaan diet dengan profesi gizi yaitu Ahli gizi memberikan diet dengan
mengonsumsi makanan probiotik,omega 3,vitamin c dan antioksidan