3.1.1.1 Pedoman Pelaksanaan Laboratorium
3.1.1.1 Pedoman Pelaksanaan Laboratorium
3.1.1.1 Pedoman Pelaksanaan Laboratorium
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan
bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi
penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi daerah, serta masuknya pasar
bebas, maka klinik kesehatan diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu
layanannya. Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan
kegiatan yang dapat menentukan diagnosa penyakit secara pasti yaitu pelayanan
laboratorium yang bermutu.
Klinik PPK TK.I Gebang merupakan unit pelayanan kesehatan masyarakat
tingkat pertama yang dalam pelaksanaannya dituntut untuk melaksanakan pelayanan
maksimal. Laboratorium Klinik PPK TK.I Gebang sebagai salah satu bagian yang
memberikan kontribusi diharapkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan juga
memberikan pelayanan laboratorium yang maksimal. Sejalan dengan hal tersebut
pelaksanaan pelayanan Laboratorium Klinik PPK TK.I Gebang diharapkan mampu
menjawab kondisi dan permasalahan kesehatan masyarakat khususnya di Wilayah
kodam IX Udayana dan masyarakat Mataram pada umumnya.
Secara umum, laboratorium harus memenuhi kriteria sarana dan prasarana
yang baik untuk memaksimalkan kegiatan pemeriksaan laboratorium sehingga fungsi
laboratorium sebagai unsur penunjang pada kegiatan kuratif, preventif, dan
rehabilitative dapat tercapai demikian pula halnya dengan Laboratorium Klinik PPK
TK.I Gebang yang maksimal diharapkan mampu mendukung tujuan pelayanan
kesehatan. Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan suatu SDM yang baik,
prasarana yang memadai serta standar operasional prosedur yang baku dan dapat
dipedomani yang memiliki dasar teori dan dasar hukum sehingga kelalaian dan
kegagalan dapat diminimalkan dalam pelayanan.
B. Tujuan
Laboratorium merupakan salah satu unit yang memiliki fungsi sebagai unsur
penunjang diagnostik penyakit pada upaya pelayanan kesehatan baik kuratif, preventif
dan rehabilitative. Dari fungsi laboratorium tersebut secara umum maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan pemeriksaan laboratorium adalah optimalisasi pelaksanaan
kegiatan baik yang bersifat clinical health service maupun public healt service yang
dilaksanakan secara professional sesuai standar operasional prosedur secara optimal.
Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan
laboratorium untuk penetapan diagnosa, pemberian pengobatan dan pemantauan
hasil pengobatan serta penentuan prognosis oleh karena itu hasil pemeriksaan
laboratorium harus selalu terjamin mutunya.
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah :
1. Semua lapisan masyarakat dan semua pengunjung pelayanan kesehatan pada
Klinik PPK TK.I Gebang baik yang sakit maupun yang sehat.
2. Laboratorium Klinik PPK TK.I Gebang selaku pelaksana kegiatan pelayanan
laboratorium.
3. Dokter Klinik selaku klinisi pada Klinik PPK TK.I Gebang.
4. Profesi kesehatan lain yang memiliki hubungan dengan laboratorium kesehatan
Klinik PPK TK.I Gebang.
5. Instansi laboratorium yang menjadi laboratorium rujukan pemeriksaan specimen
Klinik PPK TK.I Gebang.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi sarana, prasarana, jenis-jenis
pemeriksaan, standard hasil pemeriksaan,dan keselamatan dan mutu laboratorium
E. Batasan Operasional
1. Pemeriksaan laboratorium adalah proses yang dapat dimulai dari pengambilan
specimen sampai pada pembacaan hasil pemeriksaan.
2. Laboratorium : tenaga pelaksana laboratorium yang telah melalui pendidikan analis
kesehatan dan diberi tanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
3. Specimen : sampel baku yang akan dilakukan pengolahan untuk dijadikan sediaan
bahan pemeriksaan
4. Mekanisme pelayanan laboratorium : alur dan syarat untuk mendapatkan
pelayanan laboratorium.
5. Alat, peralatan dan bahan laboratorium : suatu perangkat yang digunakan untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium.
6. Upaya protektif adalah tindakan untuk mencegah, mengurangi risiko atau dampak
negative baik pada laboran maupun pada pasien.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Ketenagaan
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib
klinik, dibutuhkan sumber daya yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Setiap
petugas memiliki uraian tugas yang tertulis dan diketahui oleh Kepala Klinik.
Klinik PPK TK.I Gebang memiliki 3 orang tenaga laboratorium. Klinik PPK TK.I
Gebang tidak melakukan pelayanan laboratorium diluar jam kerja yang bersifat on call.
Jenis, kualifikasi dan jumlah tenaga laboratorium Klinik dapat dilihat pada tabel 1
sebagai berikut :
Ketentuan lainnya :
1. Penanggungjawab laboratorium klinik adalah analis senior
2. Tenaga teknis dianjurkan tidak merangkap tugas lain
3. Setiap petugas laboratorium harus mempunyai uraian tugas yang tertulis dan
diketahui oleh Kepala Klinik
C. Jadwal Pelayanan
No Hari Jam Jenis pemeriksaan
1 Senin 08.00 Sampling, Pemeriksaan rutin sesuai permintaan dokter: Darah
s/d lengkap, urine lengkap, Glukosa darah, as urat, cholesterol,
12.30 gol darah, widal, tes HIV, HBsAg dan tes Kehamilan.
2 Selasa 08.00 Sampling, Pemeriksaan rutin sesuai permintaan dokter: Darah
s/d lengkap, urine lengkap, Glukosa darah, as urat, cholesterol,
12.30 gol darah, widal, tes HIV, HBsAg dan tes Kehamilan.
3 Rabu 08.00 Sampling, Pemeriksaan rutin sesuai permintaan dokter: Darah
s/d lengkap, urine lengkap, Glukosa darah, as urat, cholesterol,
12.30 gol darah, widal, tes HIV, HBsAg dan tes Kehamilan.
4 Kamis 08.00 Sampling, Pemeriksaan rutin sesuai permintaan dokter: Darah
s/d lengkap, urine lengkap, Glukosa darah, as urat, cholesterol,
12.30 gol darah, widal, tes HIV, HBsAg dan tes Kehamilan.
5 Jumat 08.00 Sampling, Pemeriksaan rutin sesuai permintaan dokter: Darah
s/d lengkap, urine lengkap, Glukosa darah, as urat, cholesterol,
10.30 gol darah, widal, tes HIV, HBsAg dan tes Kehamilan.
6 Sabtu 08.00 Sampling, Pemeriksaan rutin sesuai permintaan dokter: Darah
s/d lengkap, urine lengkap, Glukosa darah, as urat, cholesterol,
11.30 gol darah, widal, tes HIV, HBsAg dan tes Kehamilan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik
bangunan / ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan
Laboratorium.
Persyaratan sarana / ruangan Laboratorium Klinik dan kondisi Laboratorium
Klinik PPK TK.I Gebang adalah sebagai berikut:
Kondisi
No Standar MS TMS Rekomendasi
Klinik
Ukuran ruang minimal 3x4 m2, 3x3 m2
kebutuhan luas ruang disesuaikan
1 √
dengan jenis pemeriksaan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas
Langit-langit berwarna terang dan
2 √
mudah dibersihkan.
Dinding berwarna terang, harus
keras, tidak berpori, kedap air, dan
3 √
mudah dibersihkan serta tahan
terhadap bahan kimia (keramik).
Lantai harus terbuat dari bahan
yang tidak licin, tidak berpori,
4 warna terang, dan mudah √
dibersihkan serta tahan terhadap
bahan kimia (epoxi, vinyl)
Pintu disarankan memiliki lebar
5 √
bukaan minimal 100 cm .
Kamar kecil/WC pasien
7 laboratorium dapat bergabung √
dengan WC pasien.
Denah ruangan (sesuai kondisi ruangan Laboratorium Klinik PPK TK.I Gebang)
u 9 8 7
B T 10
6
11
S 5
4.
2. 3.
1
Keterangan :
U 1
B T
Keterangan :
1. Meja sampling
2. Bed sampling
B. STANDAR FASILITAS
Standar Fasilitas Persyaratan Perlengkapan ruangan laboratorium klinik dan
kondisi Fasilitas laboratorium Klinik PPK TK.I Gebang
1. Prasarana
N Kondisi MS/
Jenis Standard Rekomendasi
o Klinik TMS
1 Pencahayaan Terang MS
2. Sirkulasi udara 12-15 ACH Ruangan TMS
baik, pertukaran tertutup
udara dari
dalam ruangan
dapat mengalir
ke luar ruangan
3. area Exhauster dipasang TMS
pengambilan pada ketinggian + 120
sampel cm dari permukaan
dilengkapi lantai
exhauster yang
mengarah
keluar
bangunan
Puskesmas ke
area terbuka
4. Suhu udara suhu dipertahankan MS
nyaman antara 22ᵒC s/d 26
C.tidak boleh memakai
kipas angin
6 Tersedia air air bersih yang mengalir MS
dan debit air yang
cukup pada bak cuci. Air
tersebut harus
memenuhi syarat
kesehatan
7 Limbah padat tersedia wadah (tempat MS
sampah) khusus
/terpisah yang
dilengkapi dengan
penutupnya untuk
pembuangan limbah
padat
medis infeksius dan non
infeksius pada
laboratorium.
Pengelolaan(pewadahan
, pengangkutan dan
pemusnahan) limbah
padat
dilakukan sesuai
prosedur dan peraturan
yang berlaku
Limbah cair diolah pada Langsung MS
sistem/instalasi ke IPAL
pengolahan air limbah
klinik.
Peralatan
N Nama peralatan Standar Kondisi MS/ Rekomendas
o Klinik TMS i
Peralatan Utama
Peralatan Gelas
Kaca Objek Ada MS
Kaca Penutup Ada MS
Tabung Reaksi (12 mm) ada MS
Tabung Sentrifus tanpaskala Ada MS
II. Peralatan Penunjang
Blood Lanset dengan Ada
autoklik
Kertas Lensa Ada MS
Pembendung Ada MS
Lemari Es Ada MS
Penghisap Karet (Aspirator) Ada MS
Pot Spesimen Urine (Mulut Tidak ada TMS
Lebar) (pot urine
biasa)
Rak Pengering Ada MS
Rak Tabung Reaksi Ada
Sikat Tabung Reaksi Ada MS
Spuit Disposible Ada MS
- 3 cc
Timer Ada MS
Tip Pipet (kuning dan biru Ada MS
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1 3
2
Pasien Loket Pendaftaran Poli Umum R.Pemeriksaan
Dokter
7 4
Penyerahan Hasil 6 5
Pengambilan dan R. Laboratorium
Pemeriksaan Sampel
Keterangan Gambar:
1. Pasien datang, mendaftarkan diri di loket pendaftaran Klinik.
2. Selanjutnya pasien dipanggil poli Umum untuk dilakukan anamneses pasien.
3. Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa, dan diberi formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan diagnosa pasien.
4. Pasien menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium kepada
petugas laboratorium.
5. Setelah menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium, pasien
diambil spesimennya dan Spesimen yang telah diambil diperiksa oleh petugas
laboratorium.
6. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium dibawa oleh petugas Laboratorium ke
poli umum untuk mendapat penjelasan dari dokter tentang hasil pemeriksaan
laboratorium tersebut.
7. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium di simpan pada ekam medis atau
diserahkan oleh dokter pemeriksa kepada pasien jika dibutuhkan.
B. Pengelolaan Spesimen
1. Specimen infeksius
2. Specimen non infeksius
C. Pemeriksaan Laboratorium
Dalam dunia kerja laboratorium tidak hanya satu jenis saja melainkan banyak
jenisnya. Contohnya laboratorium klinik dan kesehatan. Adanya perbedaan jenis
laboratorium maka sumber daya manusia pun memilki klasifikasi masing-masing.
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran,
penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan
bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan
dan kesehatan masyarakat.
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,
parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Selain itu, laboratorium
klinik dan kesehatan pun memilki klasifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan
masing-masing laboratorium (metode total Architecture Syntsis ,2009)
Di Klinik PPK TK.I Gebang juga terdapat unit Laboratorium yang melayani
pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti :
1. Pemeriksaan Hematologi : Hb, Eritrosit, Lekosit, Hematokrit, Trombosit,
LED
2. Pemeriksaan Kimia Darah : Glukosa Darah, Asam urat, Choleterol
3. Pemeriksaan serologi : Widal, golongan darah, HIV, HBsAg, PP Test
4. Urinalisa
D. Pengelolaan limbah
Limbah laboratorium adalah bahan bekas pakai dalam pekerjaan di laboratorium
yang dapat berupa limbah cair dan padat. Limbah laboratorium dapat dibagi menjadi dua,
yaitu: limbah umum dan limbah khusus.
1. Limbah laboratorium umum adalah limbah yang berasal dari sampah umum
(domestik) misalnya kertas atau tisue.
2. Limbah khusus terdiri dari
a. Limbah khusus padat yaitu peralatan habis pakai seperti alat suntik, sarung
tangan, kapas, botol spesimen, kemasan reagen, sisa spesimen dan
medium pembiakan.
b. Limbah khusus jarum yaitu jarum bekas dari spuit atau lanset yang sudah
terpakai.
c. Limbah khusus cair yaitu: pelarut organik, bahan kimia untuk pengujian, air
bekas pencucian alat, sisa specimen.
BAB V
LOGISTIK
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk tiap
pemeriksaan di Laboratorium.
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan antara lain:
a. Perhatikan tanggal kadalwarsa, suhu penyimpanan.
b. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan kedalam sediaan induk.
c. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan yang terjadi pada sediaan
reagen.
d. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
e. Lindungi label dari kerusakan.
f. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya tidak kena cahaya
matahari langsung.
g. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.
h. Reagen HIV harus sudah dievaluasi oleh Laboratorium Rujukan Nasional.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana klinik membuat asuhan pasien
lebih aman yang meliputi assesment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan.
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu:
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalah keseluruhan proses
atau semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan. Kegiatan ini berupa Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu
Eksternal (PME) dan Peningkatan Mutu.
b. Cakupan
Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas: tahap pra-analitik, tahap analitik
dan tahap pasca-analitik.
1) Tahap Pra-Analitik adalah tahap mulai mempersiapkan pasien, mengambil
spesimen, menerima spesimen, memberi identitas spesimen, mengirim
spesimen rujukan sampai dengan menyimpan spesimen.
a) Persiapan pasien
Sebelum spesimen diambil harus diberikan penjelasan kepada pasien
mengenai persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan.
b) Penerimaan spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan dan
mencatat kondisi fisik spesimen tersebut pada saat diterima antara lain
volume, warna, kekeruhan, dan konsistensi. Spesimen yang tidak
sesuai dan memenuhi persyaratan hendaknya ditolak. Dalam keadaan
spesimen tidak dapat ditolak (via pos, ekspedisi), maka perlu dicatat
dalam buku penerimaan spesimen dan formulir hasil pemeriksaan.
c) Penanganan spesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan, kondisi
penyimpanan spesimen sudah tepat, penanganan spesimen sudah
benar untuk pemeriksaan-pemeriksaan khusus, kondisi pengiriman
spesimen sudah benar.
d) Pengiriman spesimen
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian
pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika
Laboratorium Klinik tidak mampu melakukan pemeriksaan, maka
spesimen dikirim ke laboratorium lain dan sebaiknya dikirim dalam
bentuk yang relatif stabil.
e) Penyimpanan spesimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan
dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.
2) Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen, mengkalibrasi
dan memelihara alat laboratorium, uji ketepatan dan ketelitian dengan
menggunakan bahan kontrol dan pemeriksaan spesimen.
a) Persiapan reagen
Reagen memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku, masa kadaluarsa
tidak terlampaui, cara pelarutan atau pencampuran sudah benar, cara
pengenceran sudah benar,
b) Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium adalah peralatan laboratorium, wadah spesimen. Harus
dilakukan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan laboratorium secara
teratur dan terjadwal. Wadah spesimen harus bersih dan tidak
terkontaminasi.
Contoh beberapa peralatan laboratorium yang perlu dikalibrasi adalah:
Inkubator (Incubator)
Lemari es (Refrigerator/freezer)
Oven
Autoklaf (Autoclave)
Micro Pipet
Penangas air (Waterbath)
Sentrifus (Centrifuge)
Fotometer (Photometer)
Timbangan analitik
Timbangan elektrik
Thermometer
c) Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol.
d) Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur sesuai protap
masing-masing parameter.
3) Tahap Pasca-Analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil pemeriksaan
dan melakukan validasi hasil serta memberikan interpretasi hasil sampai
dengan pelaporan.
Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yang perlu dilakukan di
Klinik antara lain:
a) Pembuatan alur pasien, alur pemeriksaan, cara pengambilan spesimen.
b) Pembuatan prosedur/instruksi kerja untuk pengambilan spesimen dan
setiap jenis pemeriksaan.
BAB IX
PENUTUP
Laboratorium Klinik PPK TK.I Gebang merupakan salah satu bagian pelayanan
utama yang menunjang kegiatan pelayanan kesehatan. Peranan Laboratorium di Klinik
saat ini telah menjadi bagian yang cukup diperhitungkan, penegakan diagnosa penyakit
telah banyak mensyaratkan untuk didukung dengan data hasil pemeriksaan laboratorium.
Klinik PPK TK.I Gebang merupakan unit pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
pertama yang dalam pelaksanaannya dituntut untuk melaksanakan pelayanan maksimal.
Laboratorium Klinik PPK TK.I Gebang sebagai salah satu bagian yang memberikan
kontribusi diharapkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan juga memberikan
pelayanan laboratorium yang maksimal. Sejalan dengan hal tersebut pelaksanaan
pelayanan laboratorium Klinik PPK TK.I Gebang diharapkan mampu menjawab kondisi
dan permasalahan kesehatan masyarakat khususnya di Wilayah kodam IX Udayana dan
masyarakat Mataram pada umumnya.
Email. [email protected]
MATARAM