Ta Angin
Ta Angin
Ta Angin
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGUKURAN DAN PENGUJIAN KECEPATAN ANGIN
DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR ANEMOMETER BERBASIS
ARDUINO UNO
ABSTRAK
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEASUREMENT AND TESTING OF WIND SPEED
BY USING ARDUINO UNO ANEMOMETER SENSOR
ABSTRACT
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah swt atas segala keberkahan
dan rahmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang sangat
membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini sehingga dapat selesai.
Terima kasih kepada:
1. Ayah dan Mama tercinta yang senantiasa memberikan dukungan do’a, moril
dan material serta bimbingan yang sangat membantu penulis.
2. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Nursahara Paribu, M.Sc selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Takdir Tamba, M.Eng, Sc selaku Ketua Program Studi D-3 Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
5. Bapak Dr.Kerista Tarigan,M.Eng.Sc selaku Dosen Pembimbing penulis, yang
telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.
6. Seluruh Staff Pengajar / Pegawai program studi D-3 Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
7. Abangda Ahmad Wahyudi yang telah memberikan bantuan berupa ilmu
dalam menyelesaikan Tugas Proyek
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan membangun dari
pembaca.
Akhir kata, penulis berharap Tugas Akhir ini tidak hanya sebagai
tanggung jawab perkuliahan saja namun dapat bermanfaat juga.
Medan, 30 April 2018
Penulis
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Proyek 2
1.5 Manfaat Proyek 3
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.7 Flowchart 26
DAFTAR PUSTAKA 50
LAMPIRAN
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Arduino Uno 6
2.2 Sensor Anemometer 14
2.3 LCD 2X16 15
2.4 Xenon Stroboscoope 19
3.1 Diagram Blog 20
3.2 Hubungan Arduino dengan Sensor 22
3.3 Hubungan LCD 23
3.4 Rangkaian Keseluruhan 24
3.5 Rangkaian Regulator 25
3.6 Flow Chart 26
4.1. Informasi Signature Mikrokontroler Arduino Uno R3 28
4.2. Penulisan Program pada software Arsuino cc 35
4.3 Tampilan saat proses compile dan upload 36
4.4 Tampilan saat proses compile dan upload selesai 36
4.5 Grafik Hasil Hasil Pengujian kecepatan Angin terhadap Jarak 39
4.6 Pengujian Alat Kecepatan Angin 42
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Skala Beaufor 5
2.2 Deskripsi Arduino 7
2.3 Konfigurasi LCD 16
4.1 Penjelasan Program Perbaris 32
4.2 Hasil Pengujian Kecepatan Angin Terhadap 37
Jarak
4.3 Hasil Pengkonversi Frekuensi Angin ke RPM 43
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kecepatan angin berbasis arduino uno sebagai pusat pengendalian program
dalam berkerja, yang akan menampilkan hasil pengukuran kecepatan angin
dari sensor Anemometer ke dalam LCD.
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang digunakan dalam menyusun dan
menganalisa proyek ini adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip kerja pengukuran kecepatan angin dengan
sensor Anemometer
2. Untuk mengetahui kecepatan yang keluar pada proses pengukuran kecepatan
angin
3. Untuk mengetahui perbandingan data pada satu daerah ke daerah lain pada
BMKG
4. Untuk mengetahui kondisi cuaca pada lingkungan
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi
(maksimum) ke daerah yang bertekanan udara rendah (minimum). Perbedaan
tekanan udara di sebebabkan adanya perbedaan suhu udara. Apabila suhu
udaranya tinggi maka tekanan udaranya minimum, sedangkan apabila suhu
udaranya rendah maka tekanan udara maksimum. Alat utuk mengukur arah dan
kecepatan angin adalah anemometer.
Faktor Terjadinya Angin Dalam proses terjadinya angin dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang menyebabkan angin dapat ada dan muncul antara lain
sebagai berikut.Gradien Barometris, adalah bilang yang menampilkan adanya
perbedaan tekanan udara dari 2 isobar pada jarak 111 km. Dimana semakin besar
gradien barometris, maka semakin cepat juga tiupan angin. Letak Tempat, adalah
angin lebih cepat yang berada/dekat di garis khatulistiwa, dari pada yang jauh dari
khatulistiwa. Tinggi Tempat,Tinggi rendahnya tempat/lokasi dapat mempengaruhi
karena semakin tinggi tempat tersebut, maka semakin kencang angin bertiup, dan
sebaliknya, Hal ini dapat terjadi karena disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan
yang menghambat laju udara.
Di permukaan yang tidak merata seperti gunung, pohon dan tempat
lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Waktu, Disiang hari angin
bergerak lebih cepat dari pada di malam hari. Dalam klimatologi, angin memiliki
dua fungsi dasar yaitu : Pemindahan panas baik dalam bentuk yang dapat diukur
maupun yang tersimpan dari lintang rendah ke lintang yang lebih tinggi dan akan
membuat setimbang neraca radiasi surya antara lintang rendah dan tinggi
Pemindahan uap air yang dievaporasikan dari laut ke daratan dimana sebagian
besar dikondensasikan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali
sebagai hujan, kabut ataupun embun.fungsi angin secara umum juga adalah
Memindahkan uap air yang sudah terevaporasi dari laut ke daratan dan
mengalamu kondensasi yang selanjutnya menjadi hujan
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.1.1 Kecepatan Angin
Kecepatan Angin Besar kecilnya gradien-gradien barometik Ialah angka
yang menunjukan paerbedaan tekanan udara antara 2 isobar melalui garis lurus,
dihitung untuk tiap-tiap 111 km (jarak di daerah equator = 1 derajar) Relief
permukaan bumi.Jika relief bertuip di daerah yang reliefnya kecil (rata), berarti
rintangannya sedikit dan kecepatannya tidak terganggu maka anginakan
berhembus kencang, begitu pula sebaliknya. Ada tidaknya tumbuh-tumbuhan
Pohon-pohon yang tinggi ataupun lebra dapat menahan kecepatan
angin. Tingginya dari permukaan tanah Angin bertiup dekat permukaan bumi
akan mendapatkan hambatan karena begesekan dengan muka bumi, sedangkan
angin yang bertiup jauh di atas permukaan bumi bebas dari hambatan-hambatan.
Kecepatan angin adalah kecepatan angin horisontal pada ketinggian 2 meter
dari permukaan tanah yang ditanami dengan rumput. Jadi jelas merupakan angin
permukaan yang kecepatannya dapat dipengaruhi oleh karakteristik permukaan
yang dilaluinya. Kecepatan angin pada dasarnya ditentukan oleh perbedaan
tekanan udara antara tempat asal dan tujuan angin (sebagian faktor pendorong)
dan resistensi medan yag dilaluinya
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2 Mikrokontroller Arduino Uno
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328.
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,
kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller;
dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. Dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi
juga sebagi pin output digital 14-16. Sifat open source arduino juga banyak
memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini,
karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya
tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua
komponen yang ada dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa
C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga
mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller. Deskripsi
Arduio UNO:
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt,
voltage regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO.
Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt. Pin-pin dayanya adalah
sebagai berikut:
VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang menggunakan
sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB atau sumber tenaga
lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau jika
penyuplaian tegangan melalui power jack, aksesnya melalui pin ini.
5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator pada
board. Board dapat disuplai dengan salah satu suplai dari DC power jack (7-
12V), USB connector (5V), atau pin VIN dari board (7-12). Penyuplaian
tegangan melalui pin 5V atau 3,3V membypass regulator, dan dapat
membahayakan board. Hal itu tidak dianjurkan.
3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board. Arus
maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.
GND. Pin ground.
2.2.2 Memori
ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk
bootloader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM
(yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu
sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau
penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi
attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi
analogWrite().
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika
pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5,
setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda).
Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5
Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan
menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi lain, beberapa pin
mempunyai fungsi spesial:
TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI
dengan menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
analogReference().
Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara
khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi
yang memblock sesuatu pada board.
2.2.4 Komunikasi
Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan
sebuah komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328
menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0
(RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya
melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer.
Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti
dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang
memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan
TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-
serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada
pin 0 dan 1). Sebuah Software Serial library memungkinkan untuk komunikasi
serial pada beberapa pin digital UNO. Atmega328 juga mensupport komunikasi
I2C (TWI) dan SPI.
2.2.5 Programming
Arduino UNO dapat diprogram dengan software Arduino (download).
Pilih “Arduino Uno dari menu Tools > Board(termasuk mikrokontroler pada
board). ATmega328 pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader yang
memungkinkan untuk mengupload kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan
pemrogram hardware eksternal. ATmega328 berkomunikasi menggunakan
protokol STK500 asli (referensi, file C header).
Dapat membypass bootloader dan program mikrokontroler melalui
kepala/header ICSP (In-Circuit Serial Programming. Sumber kode firmware
ATmega16U2 (atau 8U2 pada board revisi 1 dan revisi 2) tersedia.
ATmega16U2/8U2 diload dengan sebuah bootloader DFU, yang dapat diaktifkan
dengan:
Pada board Revisi 1: Dengan menghubungkan jumper solder pada belakang
board (dekat peta Italy) dan kemudian mereset 8U2
Pada board Revisi 2 atau setelahnya: Ada sebuah resistor yang menarik garis
HWB 8U2/16U2 ke ground, dengan itu dapat lebih mudah untuk meletakkan
ke dalam mode DFU. Dapat menggunakan software Atmel‟s FLIP (Windows)
atau pemrogram DFU (Mac OS X dan Linux) untuk meload sebuah firmware
baru. Atau dapat menggunakan header ISP dengan sebuah pemrogram
eksternal (mengoverwrite bootloader DFU)
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.6 Bahasa Pemrograman Arduino
Seperti yang telah dijelaskan diatas program Arduino sendiri
menggunakan bahasa C. walaupun banyak sekali terdapat bahasa pemrograman
tingkat tinggi (high level language) seperti pascal, basic, cobol, dan lainnya.
Walaupun demikian, sebagian besar dari para programer profesional masih tetap
memilih bahasa C sebagai bahasa yang lebih unggul, berikut alasan-alasannya:
Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan fleksibel yang telah terbukti
dapat menyelesaikan program-program besar seperti pembuatan sistem operasi,
pengolah gambar (seperti pembuatan game) dan juga pembuatan kompilator
bahasa pemrograman baru.
Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga dapat dijalankan di
beberapa sistem operasiyang berbeda. Sebagai contoh program yang ditulis
dalam sistem operasi windows dapat dikompilasi didalam sistem operasi linux
dengan sedikit ataupun tanpa perubahan sama sekali.
Bahasa C merupakan bahasa yang sangat populer dan banyak digunakan oleh
programer berpengalaman sehingga kemungkinan besar library pemrograman
telah banyak disediakan oelh pihak luar/lain dan dapat diperoleh dengan
mudah.
Bahasa C merupakan bahasa yang bersifat modular, yaitu tersusun atas rutin-
rutin tertentu yang dinamakan dengan fungsi (function) dan fungsi-fungsi
tersebut dapat digunakan kembali untuk pembuatan program-program lainnya
tanpa harus menulis ulang implementasinya.
Bahasa C merupakan bahasa tingkat menengah (middle level language)
sehingga mudah untuk melakukan interface (pembuatan program antar muka)
ke perangkat keras.
Struktur penulisan program dalam bahasa C harus memiliki fungsi utama, yang
bernama main(). Fungsi inilah yang akan dipanggil pertama kali pada saat
proses eksekusi program. Artinya apabila kita mempunyai fungsi lainselain
fungsi utama, maka fungsi lain tersebut baru akan dipanggil pada saat
digunakan. Oleh karena itu bahasa C merupakan bahasa prosedural yang
menerapakan konsep runtutan (program dieksekusi per baris dari atas ke bawah
secara berurutan), maka apabila kita menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dibawah fungsi utama, maka kita harus menuliskan bagian prototipe
(prototype), hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan terlebih dahulu kepada
kompiler daftar fungsi yang akan digunakan di dalam program. Namun apabila
menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut diatas atau sebelum fungsi utama, maka
tidak perlu lagi untuk menuliskan bagian prototipe diatas.
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mengaktifkan kembali. Pad itu diberi label “RESET-RN” dapat menonaktifkan
reset otomatis dengan menghubungkan sebuah resistor 110 ohm dari tegangan 5V
ke garis reset.
2.3 Sensor
Sensor pada dasarnya dapat dipandang sebagai sebuah perangkat atau
device yang berfungsi mengubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik,
sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian listrik atau sistem digital.
Berdasarkan variabel yang diindranya, sensor dikatagorikan ke dalam dua jenis:
sensor fisika dan sensor kimia. Sensor Fisika merupakan jenis sensor yang
mendeteksi suatu besaran berdasarkan hukum – hukum fisika, yaitu seperti sensor
cahaya, suara, gaya, kecepatan, percepatan, maupun sensor suhu. Sedangkan jenis
sensor kimia merupakan sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan
jalan mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik dimana didalamnya
dilibatkan beberapa reaksi kimia, seperti misalnya pada sensor pH, sensor
oksigen, sensor ledakan, dan sensor gas.
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.1 Sensor Anemometer
Anemometer merupakan sensor angin untuk mengukur kecepatan angin di
sekitaran-nya dan juga banyak digunakan pada stasiun pengukuran cuaca.
Pengukuran kecepatan/RPM angin yang bisa digunakan ada beberapa metode
yang digunakan, salah satunya menghitung waktu yang terjadi tiap munculnya
sinyal pulsa, namun perhitungan yang diterapkan pada percobaan ini didasarkan
atas konsep rotasi per menit, yakni menghitung jumlah rotasi yang dilakukan
peralatan selama satu menit, jumlah rotasi tersebut. pengukuran dilakukan tiap 1
menit (menggunakan Real time clock (RTC)) dengan faktor pengalian 6, sehingga
bisa didapatkan estimasi rotasi per 6 menit. Sensor yang digunakan akan
memberikan pulsa sebanyak 2 kali per 1 putaran, sehingga pulsa yang terhitung
dapat dibagi dua terlebih dahulu, atau dua pulsa dapat dihitung sebagai 1 pulsa.
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mikrokontroler. Putaran cangkir anemometer mengukur kecepatan angin dengan
menutup kontak sebagai magnet bergerak melewati switch. Jika kecepatan angin
1,492 MPH (2,4 km/h) maka menyebabkan saklar untuk menutup sekali per detik
Untuk mendapatkan pengukuran kecepatan angin tersebut maka digunakan
rangkaian pembangkit pulsa tambahan sederhana. Spesifikasi sensor Anemomete:
Spesifikasi :
Vsuplai : DC 5V
Menggunakan sensor optic tipe celah
Output : Pulse Digital TTL
Sensor terpasang pada pipa PVC 1/2″
Diameter kincir : 17,5 cm
Berat : 100 gr
Untuk keterangan lebih lanjut tentang sensor Anemometer dapat dilihat pada
datasheet yang terdapat pada lampiran.
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan
untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini
adalah:
Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
Mempunyai 192 karakter tersimpan.
Terdapat karakter generator terprogram.
Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
Dilengkapi dengan back light.
2.4.1 Konfigurasi LCD 2 x 16
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data
dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit
LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk
memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk
mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan
kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan
data ke jalur data bus.
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan
dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk
kontrol, 8 pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-
bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih
apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD.
Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat
dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim
ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.
2.5 Adaptor
Adaptor merupakan alat atau jembatan untuk menyambungkan sumber
tegangan DC. Tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian
elektronik untuk dapat dioperasikan. Seperti halnya adaptor/ power supply yang
digunakan pada hiasan lampu akrilik. Rangkaian inti dari adaptor/ power supply
adalah suatu rangkaian penyearah yaitu rangkaian yang mengubah sinyal bolak-
balik (AC) menjadi sinyal searah (DC). Proses pengubahan dimulai dari penye-
arah oleh diode, penghalusan tegangan kerut (Ripple Viltage Filter) dengan
menggunakan condensator dan pengaturan (regulasi) oleh rangkaian regulator.
Pengaturan meliputi pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik regulasi
pada pembuatan adaptor, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik
regulasi switching. Sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar yaitu:
Tranformasi (travo) tegangan yang diperlukan untuk menurunkan tegangan
yang diinginkan.
Rangkaian penyearah, rangkaian ini untuk mengubah tingkat tegangan arus
bolak balik ke arus searah.
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Filter (Condesator), merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi
penyearah yang menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata.
Regulasi adalah parameter yang sangat penting pada adaptor dan regulator
tegangan dengan bahan bervariasi.
Pada teknologi modern saat ini adaptor/ power supply rata-rata sudah tidak
lagi menggunakan transformator step down, dimana tegangan AC diturunkan
terlebih dahulu melalui sebuah transformator step down keluaran trafo diserahkan
dengan diode dan diratakan dengan kapasitor elekronik (elco).
Adaptor/power supply umumnya menggunakan sistem switching, sinyal
AC dari tegangan jala-jala listrik 220V disearahkan lebih dahulu ketegangan DC
melalui sebuah rangkaian diode penyearah dan elco. Tegangan DC hasil
penyearah ini kemudian disaklar on-off secara terus menerus dengan frekuensi
tertentu sehingga memungkinkan nilai indikator dari trafo menjadi kecil. Hal ini
khususnya untuk memperkecil ukuran power supply.
dapat menemukan frekuensi rotasi dari jumlah maksimum rotasi dari stroboscope
per detik, yang menunjukkan lengan Anda beku hanya dalam satu posisi; lebih
posisi dan stroboscope berubah terlalu cepat.Meringkas: kecepatan yang benar
rotasi adalah kecepatan tertinggi yang „berhenti‟ objek. Frekuensi rotasi maka
jumlah rotasi dari stroboscope per detik dikalikan dengan jumlah celah di
stroboscope. Jika frekuensi flash sehingga n gambar diam terlihat maka kecepatan
rotasi yang diukur akan N = (kecepatan berkedip per menit) / n.
elalui stroboscope a.
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3 pencahayaan Fluorescent atau penerangan jalan melalui stroboscope
(menghitung frekuensi akan membutuhkan stroboscope tangan 24-celah.)
4 turntable Hi-fi (untuk kuno rekaman vinyl) berubah relatif lambat. Beberapa
model memiliki sejumlah besar bar putih radial ditandai dekat keliling. Ketika
kecepatan benar, setiap batang bergerak ke depan satu tempat untuk setiap flash
dari lampu listrik (100 flashes / detik).
5 Sebuah fan dengan beberapa pisau dapat „berhenti‟ dengan berbagai kecepatan
stroboscope. Jika salah satu blade memiliki penanda putih, bagaimanapun,
menjadi jelas bahwa banyak dari kecepatan ini tidak memberikan kecepatan yang
sebenarnya dari kipas angin.
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
Perancangan ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai April 2018
dirumah tinggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
3.1.1 Blok Diagram
Power Supply
LCD
Arduino
Sensor
UNO
Anemometer
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.2 Penentuan Komponen Kecepatan ngin
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.3 Rangkaian Sensor Anemometer
Pada alat pengukuran kecepatan angin ini , sensor yang digunakan adalah
sensor ANEMOMETER . Dari datasheet, sensor ini mampu mengukur kecepatan
angin. Penggunaan sensor ANEMOMETER pada rangkaian alat tersebut ialah
sebagai bagian input, dan senyawa yang diuji dari sensor ANEMOMETER hanya
Angin saja . Sensor ANEOMETER ini akan memberikan peringatan melalui LCD
apabila kecepatan angin yang di keluarkan .
Keterangan:
Kaki A2 (analog output) pada sensor ANEMOMETER dihubungkan ke
pin A2 pada Arduino
Kaki VCC pada sensor ANEMOMETER dihubungkan ke pin VCC pada
Arduino
Kaki GND pada sensor ANEMOMETER dihubungkan ke pin GND pada
Arduino
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.4 Rangkaian LCD
Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal
Display) 16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena arduino
dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat
driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan
karakter. Pemasangan trimpot sebesar 10 KΩ untuk mengatur kontras karakter
yang tampil.
Pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Timer/Counter,
komperator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data
secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat
dikendalikan oleh Arduino Uno.
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.5 Rangkaian Hubungan Keseluruhan Sistem Alat
dibagi menjadi 3 bagian yaitu: power supply, bagian input (sensor) , dan bagian
output. Bagian power supply merupakan input tegangan dari Adaptor. Bagian
input terdiri dari 1 buah input yaitu sensor Anemometer. Bagian output terdiri dari
LCD.
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.6 Regulator
menjadi keluaran sebesar 5 Volt yang dihubungkan dengan Arduino Uno R3.
Keterangan:
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.7 Flowchart Pengukuran Kecepatan Angin
MULAI
INSIALISASI
MEMBACA
NILAI
RPM 0-10
Kipas
berputar
25 22800 21000
Alat pengukuran kecepatan angin akan aktif apabila diberi supply
tegangan dari IC Regulator 7805. Kemudian alat akan menginisialisasi port yang
ada pada Arduino (mengidentifikasi atau mengenali port-port Arduino yang
terhubung dengan komponen-komponen yang ada pada rangkaian). Sensor
Anemometer akan mendeteksi ketika diberi inputan berupa Angin . Jika Angin
yang dideteksi kencang atau lambat sensor akan menangkap angin dan
berputar.jika dengan 0-10 rmp maka kipas pada sensor beputar lambat ,jika dari
10-20rpm maka kipas pada sensor berputar cepat jika 20- dst rmp maka kipas
pada sensor berputar sangat cepat angin maka LCD akan membaca nilai sensor
dan akan menampilkan nilai output seperti kecepatan dan putaran.
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 4
Untuk supply daya pada alat ini digunakan IC regulator7805 .IC regulator
7805 dengan k dan tegangan masukan sebesar 12 Volt tegangan keluaran 5 volt
dihubungkan pada arduino. Apabila rangkaian aktif (arus mengalir pada rangkaian
alat) maka IC regulator 7805 berhasil memberi masukan tegangan kedalam alat
ini. Dan dalam pengujian alat ini, adaptor yang digunakan dapat mengalirkan arus
kedalam alat pengukuran kecepatan angin
4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno
Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming)
mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan
rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program Arduino.cc. P
ada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler
oleh program downloader yaitu Arduino Genuino/Uno.
Apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu
singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler Arduino Uno R3 bekerja dengan
baik dengan mode ArduinoISP-nya.
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3 Pengujian Rangkaian Sensor Anemometer
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(13, 12, 7, 6, 5, 4);
// Pin definitions
# define windPin 2 // Receive the data from sensor
// Constants definitions
const float pi = 3.14159265; // pi number
int period = 1000; // Measurement period (miliseconds)
int delaytime = 1000; // Time between samples (miliseconds)
int radio = 80; // Distance from center windmill to outer cup (mm)
int jml_celah = 22; // jumlah celah sensor
// Variable definitions
unsigned int Sample = 0; // Sample number
unsigned int counter = 0; // B/W counter for sensor
unsigned int RPM = 0; // Revolutions per minute
float speedwind = 0; // Wind speed (m/s)
void setup()
{
lcd.begin(16, 2);
// Set the pins
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pinMode(2, INPUT);
digitalWrite(2, HIGH);
// Splash screen
Serial.println("ANEMOMETER");
Serial.println("**********");
Serial.println("Based on depoinovasi anemometer sensor");
Serial.print("Sampling period: ");
Serial.print(period/1000);
Serial.print(" seconds every ");
Serial.print(delaytime/1000);
Serial.println(" seconds.");
Serial.println("** You could modify those values on code **");
Serial.println();
}
void loop()
{
int sensorValue = analogRead(2);
// print out the value you read:
Serial.println(sensorValue);
//lcd.setCursor(0, 0);
//lcd.print("D3 FISIKA 2015);
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("RPM: ");
RPMcalc();
lcd.setCursor(4, 0);
lcd.print(RPM);
lcd.setCursor(8, 1);
30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
lcd.print("m/s ");
WindSpeed();
lcd.setCursor(2, 1);
lcd.print(speedwind);
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("v:");
Sample++;
Serial.print(Sample);
Serial.print(": Start measurement…");
windvelocity();
Serial.println(" finished.");
Serial.print("Counter: ");
Serial.print(counter);
Serial.print("; RPM: ");
RPMcalc();
Serial.print(RPM);
Serial.print("; Wind speed: ");
WindSpeed();
Serial.print(speedwind);
Serial.print(" [m/s]");
Serial.println();
delay(1000);
}
31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
while(millis() < startTime + period) {}
detachInterrupt(1);
}
void RPMcalc()
{
RPM=((counter/jml_celah)*60)/(period/1000)*0.0121794872; // Calculate
revolutions per minute (RPM)
}
void WindSpeed()
{
speedwind = ((2 * pi * radio * RPM)/60) / 1000; // Calculate wind speed on m/s
}
void addcount()
{
counter++;
}
PROGRAM KETERANGAN
menggunakan LCD
ke Arduino
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
# define windPin 2 // menerima dari data
pengukuranmiliseconds
mm
variable sampel
kecepatan
menit
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
} Membuka program
pada LCD
Anemometer pada
LCD
“periode”
“periode 1000”
“setiap waktu”
“delay waktu”
“waktu”
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Serial.println("** You could modify those values on code **"); menampilkan karakter
kode
penampilan karakter
pada LCD
} Mengakhiri program
sensor, pada
Serial.println(sensorValue); menampilkan
pembacaan hasil
sensor
pada LCD
mati
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
variable kecepatan
RPM
perhitungan RPMbaris
baris 0
variable kecepatan
RPM
baris 1
pembacaan kecepatan
angin
kecepatan angin
kolom 2 baris 1
kolom 0 baris 1
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
lcd.print("v:");( menampilkan hasil
sample
“:start measurement..”
angin
“finished.”
“tegangan.”
dari counter
karakterke LCD
RPM
kecepatan angin
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dari kecepatan angin
millesecond
} Mengakhiri Program
pengukuran kecepatan
angin
kecepatan angin 0
counter = 0; Tegangan = 0
perhitungan kecepatan
RPM
RPM
perhitungan kecepatan
angin
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
speedwind = ((2 * pi * radio * RPM)/60) / 1000; // Calculate rumus perhitungan dari
wind speed on m/s
kecepatan angin
} Mengakhiri Program
program untuk memastikan apakah terdapat error atau warning pada program. Jika
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.3 Tampilan saat proses compile dan upload
Gambar 4.4 Tampilan saat proses compile dan upload telah selesai
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4 Data dan Pengujian Rangkaian Sensor Anemometer
30 1980 17,095 7
2200 18,105 8
25 22800 19,605 8
20 23400 20,115 9
25200 20,615 10
15 20400 17.505 8
22800 19,605 9
10 22800 19,605 8
25200 21,115 9
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4.2 Data sesudah kalibrasi
10 0,08
15 0,13 13,7
30
16 0,13
15 0,13
25 16 0,13 16,7
19 0,16
19 0,16 20
20 20 0,17
21 0,18
21 0,18 22
15 22 0,18
23 0,19
23 0,19 23,3
10 24 0,20
25 0,21
42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.5 Analisa Data
Hz = 1/detik (4.1)
Hz . 60 = RPM
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
25 y = 0.498x + 9.22
R² = 0.9769
20
Series1
15
Series2
Linear (Series2)
10
0
0 10 20 30 40
Gambar 4.5 Grafik Hasil Hasil Pengujian kecepatan Angin terhadap Jarak
Keterangan :
X = Jarak (Cm)
Pengujian dilakukan pada kipas Angin dengan daya 30 W.pada grafik diatas
N=F.120 :P (4.2)
Dimana :
F : frekuensi (Hz)
P : Jumlah Kutub
Pada dasarnya rpm secara teori 1 rpm sama dengan 16,67 mHz ,jika di
konversikan ke dalam bentuk satuan Hertz (Hz) 1 rpm adalah sama dengan 0.02
Hz.jika dalam kecepatan sudut 1 rpm sama dengan 6,28. dalam radian per menit.
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jadi dari grafik di atas adalah hasil dari kalibrasi antara nilai kecepatan
(4.3)
Dimana :
NS : Nilai Sebenarnya
NA :nilai Alat
10 rpm=10 round per menit =10 putaran /60 detik =0,6 putaran/detik
Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang
berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa
keterangan. LCD dihubungkan langsung ke pin 12, 11, 10, 7, 6, 5 dan 4 dari
Arduino yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan
dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD.Display karakter pada LCD diatur
oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk
memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk
mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low
“0” dan set ( high ) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah
jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus
data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi
umum pin RW selalu diberi logika low (0).
Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam
untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke
mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai
berikut:
#include <LiquidCrystal.h>
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
lcd.print("hello, world!");
void loop() {
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(millis() / 1000);
}
Dengan dilakukannya pengujian pada alat ini, LCD yang digunakan
berhasil menampilkan kata hello, wo
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.7 Gambar Pengujian Alat
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 5
5.1 Kesimpulan
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.2 Saran
Dari hasil Proyek ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karenanya penulis merasa
perlu untuk memberi saran sebagai berikut:
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.co.id/2013/03/arduino-uno.html
http://cahaya14design.wordpress.com/2014/05/07/pengertian-fungsi-adaptor/
http://myhabitxxm.blogspot.co.id/2017/03/angin-pengertian-kecepatan-
pergerakan.html
http://www.leselektronika.com/2012/06/liguid-crystal-display-lcd-16-x-2.html
http://www.alamikan.com/2012/11/pengukuran-kecepatan-angin-dan-alatnya.html
http://electricityofdream.blogspot.co.id/2016/10/tutorial-arduino-mengukur-
kecepatan.html
http://depoinovasi.com/produk-517-sensor-anemometer.html
http://www.staffnew.uny.ac.id.Buku+PPK+2
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
http://www.pelajaransekolah.net/2016/01/pengertian-dan-prinsip-cara-kerja-
dinamo-generator-listrik.html
https://ukurkadarair.com/kegunaan-teknologi-stroboskop-dalam-berbagai-bidang/
https://brainly.co.id/tugas/4692607
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2017/08/rumus-menghitung-
torsi-kecepatan-dan-daya-motor-listrik-serta-apa-hubungannya.html
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA