Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kematangan Buah Menggunakan Sensor Warna Berbasis Arduino Nano

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 57

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEMATANGAN BUAH

MENGGUNAKAN SENSOR WARNA BERBASIS ARDUINO


NANO

LAPORAN TUGAS AKHIR

ENITA CHRISTYA PASARIBU


162408014

PROGRAM STUDI D-III FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

1
Universitas Sumatera Utara
RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEMATANGAN BUAH
MENGGUNAKAN SENSOR WARNA BERBASIS ARDUINO NANO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat


memperoleh gelar Ahli Madya

ENITA CHRISTYA PASARIBU


162408014

PROGRAM STUDI D-III FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

2
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN ORISINALITAS

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEMATANGAN BUAH


MENGGUNAKAN SENSOR WARNA BERBASIS ARDUINO NANO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Saya menyatakan bahwa laporan tugas proyek ini adalah hasil karya sendiri kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2019

Enita Christya Pasaribu


162408014

3
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEMATANGAN BUAH MENGGUNAKAN
SENSOR WARNA BERBASIS ARDUINO NANO

ABSTRAK

Perancangan pendeteksian kematangan buah berdasarkan kebutuhan warna dikenal lebih dulu
sesuai dengan apa yang kita inginkan sehingga dapat memperjelas warna yang sesuai dalam
proses muturity tomat buah sesuai warna. Untuk menyelesaikan masalah perlu dilakukan
penelitian dengan melakukan perencanaan dan pembuatan alat. Sensor warna tipe TCS3200
sebagai alat penentu komposisi warna buah tomat salah satu dari aplikasi sensor, dengan
tujuan untuk proses sortasi bisa dengan mudah menentukan warna tomat yang diinginkan.
Sensor warna TCS3200 akan mendeteksi dan memproses warna terdeteksi. Dalam diagram
blok sebuah sistem elektronik yang dihasilkan sensor TCS3200 dari frekuensi. Pada warna
buah merah, warna dominan pada warna merah. Sedangkan warna buah hijau menghasilkan
output sensor dari sensor warna filtering hasil TCS3200 hampir sebanding namun warna
filtering lebih dominan. Untuk jarak sensor didapat jarak sensor 2 cm dan sensor rapat
tertutup ingin tidak mempengaruhi kinerja sensor.

Kata kunci: Sensor, TCS3200, Sorter Fruit Tomato, MickrokontrollerATmega 328.

ii
Universitas Sumatera Utara
THE DESIGN OF A FRUIT MATURITY DETETION DEVICE USING

ARDUINO NANO BASED COLORS

ABSTRACT

Designing of fruit maturity detection based color need is known more first
corresponding with what we want so could clarify colors appropriate in
process muturity fruit tomato corresponding the color. For resolve problems
there need do research with do planning and manufacture tools. Color sensor
type TCS3200 as tool determinant composition color fruit tomato is wrong one
from sensor application, with purpose for the process sorting could with easy
determine color the desired tomato. The TCS3200 color sensor will detect and
process colors are detected. In the block diagram of an electronic sytem that
TCS3200 sensor output from frequency. On fruit color red the dominant color
onfilteringcolor red. While fruit color green results sensor output from filtering color
sensor TCS3200 result almost comparable however filtering color red more
dominant. For distance of sensor obtained the sensor distance 2 cm and the
sensor is closed meeting light want outside no influence sensor performance.

Keywords : Sensor, TCS3200, Sorter Fruit Tomato,


MickrokontrollerATmega 328.

iii
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada TYME, dengan dilimpah karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proyek ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan Kepada berbagai pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaikan Laporan Proyek ini yaitu Kepada:
1. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs.Takdir Tamba,M.Eng.Sc selaku Ketua Program Studi D-III
Fisika Fakultas MIPA Universitas Sumatra Utara .
3. Bapak Drs.Takdir Tamba,M.Eng.Sc selaku Pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan Kepada Penulis dalam menyelesaikan
Laporan Proyek .
4. Seluruh Staf Pengajar/Pegawai Program Studi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara .
5. Teristimewa kepada Ayahanda G.Pasaribu dan Ibunda tercinta
E.Banjarnahor yang telah memberikan bantuan berupa dukungan moral
dan material yang sangat membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir Ini.
6. Terkhusus kepada kakak saya Rima Ovelya Pasaribu yang sangat saya
sayangi yang telah banyak membantu berupa moril dan material dalam
menyelesaikan tugas proyek ini.Adik-adik saya juga yang saya sayangi
Devi J Pasaribu,Joey SS Pasaribu,Yuni LA Pasaribu yang juag memberi
dukungan moril dan material dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
7. Rekan Fisika Instrumentasi D-III yang memberikan bantuan penulisan
untuk menyelesaikan Laporan.

iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

PENGESAHAN LAPORAN PROYEK i


ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 RumusanMasalah 1
1.3 BatasanMasalah 2
1.4 Tujuan dan Manfaat 2
1.5 Sistematika Penulisan 2
BAB II LANDASAN TEORI 4
2.1 Teori Warna 4
2.2 Arduino Nano 10
2.2.1 Konfigurasi Arduino Nano 10
2.2.2 Spesifikasi 13
2.3 Sensor TCS3200 16
2.4 LCD 21
2.5 Buzzer 27
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT 30
3.1 Diagram Blok 30
3.2 Flowchart Sistem 31
3.3 Gambar Rangkaian 32
3.3.1 Rangkaian Arduino Nano ke LCD 32
3.3.2 Rangkaian Arduino Nano ke Sensor TCS3200 33
3.3.3 Rangkaian Arduino Nano ke Buzzer 34
3.3.4 Rangkain Keseluruhan 35
3.4 Pengujian Sistem 36

iv
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Pengujian Arduino Nano 36
3.4.2 Pengujian Sensor Warna 37
3.4.3 Pengujian LCD 37
3.4.4 Pengujian Buzzer 39
3.5 Rangkaian Layout 39

BAB IV PENUTUP 40
4.1 Kesimpulan 40
4.2 Saran 40
DAFTAR PUSTAKA v
LAMPIRAN vi
1. Data Sheet Sensor TCS3200
2. Data Sheet Arduino Nano
3. Data Sheet LCD

v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spektrum Warna 7


Tabel 2.2 Konfigurasi Arduino Nano 12
Tabel 2.3 Fungsi Pin sensor warna TCS3200 19
Tabel 2.4 Pengaturan pemfilteran warna pada TCS3200 19
Tabel 2.5 Operasi dasar LCD 22
Tabel 2.6 Konfigurasi LCD 24
Tabel 2.7 Pin-pin LCD 24
Tabel 3.1 Pengujian Arduino Nano 36
Tabel 3.2 Pengujian Sensor Warna 36
Tabel 3.3 Pengujian LCD 36
Tabel 3.4 Pengujian Buzzer 37

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Warna 5


Gambar 2.2 Bagian Depan Arduino Nano 7
Gambar 2.3 Bagian Belakang Arduino Nano 7
Gambar 2.4 Konfigurasi Pin Layout Arduino Nano 8
Gambar 2.5 Pin Map Atmega 328p 11
Gambar 2.6 LCD 13
Gambar.2.7 Bentuk,Struktur dan Simbol Buzzer 16
Gambar 3.1 Diagram Blok 17
Gambar 3.2 Flowchart sistem 18
Gambar 3.3.1 Rangkaian Arduino Nano ke LCD 16x2 19
Gambar 3.3.2 Rangkaian Arduino Nano ke Sensor TCS3200 20
Gambar 3.3.3 Arduino Nano ke Buzzer 20
Gambar 3.3.4 Rangkaian Keseluruhan 21
Gambar 3.5 Rangkaian Layout sensor warna TCS3200 39
Gambar 3.6 Rangkaian Layout LCD 39
Gambar 3.7 Rangkaian Layout keseluruhan 39

vii
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong manusia untuk
melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada perangkat-perangkat manual. Seiring
dengan perkembangan instansi, organisasi, perusahaan dan tempat tempat lainnya
yang menggunakan rancangan untuk menentukan warna secara manual, sehingga
dengan adanya perkembangan teknologi maka penentuan warna yang manual ini bisa
digantikan dengan sistem penentuan warna yang otomatis.. Buah tomat merupakan
salah satu buah yang memiliki warna yang kompleks untuk menentukan kematangan
nya. Buah tomat memiliki 3 warna untuk menentukan apakah buat tomat tersebut
sudah matang, setengah matang, dan mentah, yaitu warna merah ketika buah tomat
sudah matang, warna kuning ketika buah tomat setengah matang, dan warna hijau
ketika buah tomat mentah. Untuk menentukan kematangan buah tomat tersebut tidak
hanya dilakukan secara konvensional (manual), tetapi bisa juga dapat dilakukan
secara komputing (berbasis teknologi).untuk warna buah tomat setengah matang
akan berwarna berwarna magenta, dan untuk warna buah tomat yang masih mentah
akan berwarna merah.
Dengan warna yang sama, kemungkinan filter dengan wrna yang lain akan menyerap
cahaya tersebut. Cahaya yang ditentukan tersebut akan ditangkap oleh sensor intensi
cahaya, dalam penelitian menggunakan sensor. Komponen elektronika yang
digunakan selain sensor warna adalahmikrokontroler,dan LCD.Mikrokontroler
tersebut berfungsi pengolah data masukan sensor, sedangkan LCD digunakan
sebagai penampil hasil. Oleh sebab itu, penulis berusaha membantu para petani
perkebunan buah-buahan dengan membuat alat berupa ”Rancang bangun Alat
Pendeteksi Kematangan Buah Berdasarkan Warna berbasis Arduino Nano”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dikaji dalam tugas akhir ini adalah Bagaimana membuat sebuah alat pendeteksi
kematangan buah dengan sensor warna? Bagaimana membuat program dan alat

1
Universitas Sumatera Utara
pendeteksi kematangan buah dengan sensor warna? Bagaimana mengidentifikasi
rangkaian antara sensor warna untuk mendeteksi buah ?

1.3 Batasan Masalah


Pembatasan suatu masalah digunakan unmtuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah. Beberapa batasan masalah dalam
penelitian ini adalahAlat dibuat dalam bentuk prototype, sensor warna yang
digunakan dalan percobaan pendeteksi kematangan buah adalah sensor
TCS3200Pengujian dilakukan dalam tahap uji coba kebeberapa buahdan apabila
buah sudah layak dinyatakan matang buzzer akan berbunyi.

1.4 Tujuan dan Manfaat Proyek


Adapun tujuan dari praktek proyek ini adalah:
1. Sebagai persyaratan awal untuk membuat tugas akhir
2. Membuat alat pendeteksi kematangan buah
3. Memahami cara-cara membuat proyek dari D-3

Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah


a. Mempermudah petani mengetahi bahwa buah sudah benar benar matang
b. Tingkat kematangan yang diperoleh dapat menjadi acuan pada penanganan
pasca panen dan juga refrensi oleh petani dan konsumen
c. Menghindari penurunan mutu buah dikarenakan dipanen sebelum matang

1.5 Sistematika Penulisan


Berikutmerupakansistematikapenulisanyang
digunakandalampenyusunanlaporantugasakhir
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang pemilihan judul, batasan
masalah, motivasi dan tujuan tugas akhir, sasaran tugas akhir, metode tugas
akhir dan sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

2
Universitas Sumatera Utara
Bab ini berisi landasan teori yang menjadi referensi utama dalam penulisan
tugas akhir. Teori yang dibahas berhubungan dengan sistem yang akan
dibuat dan juga yang akan digunakan untuk kepentingan analisis dan
perancangan.
3. BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT
Bab ini membahas tentang perancangan prototipe alat, pembuatan
rangkaian prototipe, blok diagram, pengukuran dan cara kerja rangkaian
yang dapat menghasilkan Alat pendeteksi kematangan buah menggunakan
warna berbasis arduino Nano.
4. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN
Bab ini membahas hasil dari analisis dan pengujian dari Alat pendeteksi
kematangan buah menggunakan warna berbasis arduino Nano.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari pengujian dan saran masukan
untuk mengembangkan dan melengkapi sistem yang sudah dibangun untuk
masa yang mendatang.

3
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Tomat
Buah tomat merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling
banyak digemari oleh masyarakat. Tanaman tomat termasuk tanaman semusim (
berumur pendek ). Artinya tanaman hanya satu kali produksi setelah itu mati.
Tanaman tomat berbentuk perdu yang panjangnya mencapai ± 2 meter. Terhadap
buah tomat tersebut dilakukan grading untuk diketahui tingkat kematangannya.
Dengan begitu perlu adanya standarisasi yang digunakan jika
menggunakan pencitraan, standar yang dapat digunakan adalah warna dan buah
tomat tersebut. Granding menurut warna lebih bertujuan untuk persortiran
kematangan buah tomat sehingga nilai ekonomis buah tomat dapat meningkat.
Berdasarkan warna dari buah tomat kematangan dapat diklasifikasikan atas :
1. Buah Tomat Mentah
Buah tomat yang masih mentah berwarna hijau muda dan tidak jarang
yang berwarna orange muda. Buah tomat yang masih muda memiliki rasa
getir dan aromanya tidak enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin
yang berbentuk lender. Aroma yang tidak sedap tersebut akan hilang dengan
sendirinya pada saat buah memasuki fase pematangan hingga matang.
2. Buah Tomat Matang
Buah tomat yang sudah matang warnanya menjadi merah. Rasanya juga akan
berubah menjadi agak masam yang menjadi ciri khas kelezatan buah tomat. Dalam
pematangan buah tomat terjadi perubahan warna dari hijau muda sedikit demi
sedikit berubah menjadi warna kuning. Pada saat matang optimal warna buah
berubah menjadi cerah.
2.2 Teori warna
Warna dapat didefinisikan sebagai bagian dari pengalamatan indera
pengelihatan, atau sebagai sifat cahaya yang dipancarkan. Proses terlihatnya
warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda,dan benda
tersebut memantulk an cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna.
Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna

4
Universitas Sumatera Utara
merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen
benda tersebut menyerap semua warna. Sebaliknya suatu benda berwarna
putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna.
Penemuan Young dan Helmholtz membuktikan bahwa terdapat hubungan
antara warna cahaya yang datang ke mata dengan warna yang diterima di otak.
Hal ini merupakan dukungan awal terhadap asumsi Newton tentang cahaya dan
warna-wana be nda. Asumsi Newton menyatakan bahwa benda yang tampak
berwarna sebenarnya hanyalah penerima, penyerap, dan penerus warna cahaya
yang ada dalam spektrum. James Clerck Maxwell membuat serangkaian
percobaan dengan menggunakan proyektor cahaya dan penapis (filter)
berwarna. 3 buah proyektor yang telah diberi penapis (filter) warna yang
berbeda disorotkan ke layar putih di ruang gelap. Penumpukkan dua atau
tiga cahaya berwarna ternyata menghasilkan warna cahaya yang lain (tidak
dikenal) dalam pencampuran warna dengan menggunakan tinta/cat/bahan
pewarna. Penumpukkan (pencampuran) cahaya hijau dan cahaya merah,
misalnya menghasilkan warna kuning.Hasil experimen Maxwell menyimpulkan
bahwa warna hijau, merah dan biru merupakan warna- warna primer (utama)
dalam pencampuran warna cahaya. Warna pr imer adalah warna- warna yang
tidak dapat dihasilkan lewat pencampuran war na apapun. Melalui warna-
warna primer cahaya ini (biru, hijau, dan merah) semua warna cahaya
dapatdibentuk dan diciptakan. Jika ketiga warna cahaya primer ini dalam
intensitas maksimum digabungkan, berdasarkan eksperimen 3 proyektor yang
didemonstrasikan Maxwell.
Sekalipun begitu, dengan memperhatikan hasilnya secara seksama pada pen
campuran masing- masing warna primer, dapatlah diperkirakan adanya suatu
hubungan yang saling terkait satu sama lain. Warna kuning dalam cahaya
ternyata dapat dihasilkan dengan menambahkan warna cahaya primer
hijau pada cahaya merah. Cara menghasilkan warna cahaya baru dengan
mencampurkan 2 atau lebih warna cahaya disebut “pencampuran warna secara
aditif” (additive= penambahan). Warna- warna utama cahaya (merah, hijau,
biru) selanjutnya kemudian dikenal juga sebagai warna- warna utama aditif
(additive primaries). Pencampuran warna secara aditif hanya dipergunakan

5
Universitas Sumatera Utara
dalam pencampuran warna cahayaCara menghasilkan warna cahaya baru dengan
mencampurkan 2 atau lebih warna cahaya disebut “pencampuran warna secara
aditif” (additive= penambahan). Warna- warna utamacahaya (merah, hijau, biru)
selanjutnya kemudian dikenal juga sebagai warna- warna utama aditif
(additive primaries). Pencampuran warna secara aditif hanya dipergunakan dalam
pencampuran warna cahaya.Hasil pen campuran warna ini menunjukkan
gejala yang berbeda bidang pencampuran warna seperti pada cat.
Dengan pencampuran bahan pewarna (cat) warna cat merah dapat dihasilkan
dengan mencampur cat warna primermagenta dan cat warna primer yellow.
Mencampurkan 2 atau lebih cat berwarna padahakekatnya adalah mengurangi
intensitas dan jenis warna cahaya yang dapat terpantul kembali oleh
benda/cat tersebut. Pencampuran warna serupa ini dengan menggunakan
pewarna/cat kemudian disebut dengan pencampuran warna secara substraktif
(substractive= pengurangan). Warna- warna utama dalam cat/bahan pewar na
kemudian lazim disebut dengan warna-warna utama /primer substraktif
(substractive primaries).
Di dalam sebuah ruangan gelap, seberkas cahaya putih matahari
diloloskan lewat lubang kecil dan menerpa sebuah prisma.Ternyata cahaya
putih matahari yang bagi kita tidak tampak berwarna, oleh prisma tersebut
dipecahkan menjadi susunan cahaya berwarna yang tampak dimata sebagai
cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, yang kemudian
dikenal sebagai susunan spektrum dalam cahaya. Jika spektrum cahaya tersebut
dikumpulkan dan diloloskan kembali melalui sebuah prisma, cahaya tersebut
kembali menjadi cahaya put ih seperti cahaya matahari) sesungguhnya merupakan
gabungan cahaya berwarna dalam spektrum.

6
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Diagram Warna
Benda- benda sama sekali tidak berwarna ta npa ada cahaya yang
menyentuhnya. Sebuah benda tampak kuning karena fotoreseptor
(penangkap/penerima cahaya) pada mata manusia menangkap cahaya kuning
yang dipantulkan oleh benda tersebut. Sebuah apel tampak merah bukan
karena Tomat tersebut berwarna merah, tetapi karena Tomat tersebut hanya
memantulkan cahaya merah dan menyerap warna cahaya lainnya dalam
spektrum.Cahaya yang dipantulkan hanya merah, lainnya diserap. Maka warna yang
tampak pada pengamat adalah merah. Sebuah benda berwarna putih karena
benda tersebut memantulkan semua cahaya spektrum yang menimpanya dan
tidak satupun diserapnya. Dan sebuah benda tampak hitam jika benda tersebut
menyerap semua unsur warna cahaya dalam spektrum dan tidak satu pun
dipantulkan atau benda tersebut berada dalam gelap. Cahaya adalah satu-satunya
sumber warna dan benda- benda yang tampak berwarna semuanya hanyalah
pemantul, penyerap dan penerus warna-warna dalam cahaya Warna Dalam
Bentuk Gelombang Gelombang pada dasarnya adalah suatu cara perpindahan energi
dari satu tempat ke tempat lainnya. Energi dipindahkan melalui pergerakan lokal
yang relatif kecil pada lingkungan sekitarnya. Energi pada sinar berjalan karena
perubahan lokal yang fluktuatif pada medan listrik dan medan magnet, oleh
karena itu disebut radiasi elektromagnetik.Warna yang kita lihat
diinterpretasikan dalam bentuk spektrum warna atau spektrum sinar tampak.
Berikut adalah warna –warna dari spektrum sinar tampak: warna- warna utama dari
spektrum sinar tampak adalah.Di dalam sebuah ruangan gelap, seberkas cahaya
putih matahari diloloskan lewat lubang kecil dan menerpa sebuah prisma.
Ternyata cahaya putih matahari yang bagi kita tidak tampak berwarna, oleh prisma
tersebut dipecahkan menjadi susunan cahaya berwarna yang tampak di mata
sebagai cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, yang
kemudian dikenal sebagai susunan spektrum dalam cahaya. Jika spektrum
cahaya tersebut dikumpulkan dan diloloskan kembali melalui sebuah prisma,
cahaya tersebut kembali menjadi cahaya putih.Cahaya yang dipantulkan hanya
merah, lainnya diserap. Maka warna yang tampak pada pengamat adalah merah.
Sebuah benda berwarna putih karena benda tersebut memantulkan semua cahaya

7
Universitas Sumatera Utara
spektrum yang menimpanya dan tidak satupun diserapnya. Dan sebuah benda
tampak hitam jika benda tersebut menyerap semua unsur warna cahaya dalam
spektrum dan tidak satu pun dipantulkan atau benda tersebut berada dalam
gelap. Cahaya adalah satu-satunya sumber warna dan benda- benda yang
tampak berwar na semuanya hanyalah pemantul, penyerap dan penerus warna-
warna dalam cahaya.
Tabel 2.1 Spektrum Warna
WARNA PANJANG GELOMBANG(nm)
UNGU 380 –435
BIRU 435 –500
HIJAU 520 –565
ORANGE 590–625
MERAH 625–740

Pada kenyataannya, warna saling bercampur satu sama lain. Spektrum


warna tidak hanya terbatas pada warna- warna yang dapat kita lihat. Sangat
mungkin mendapatkan panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar ungu
atau lebih panjang dari sinar merah. Pada spektrum yang lebih lengkap, akan
ditunjukan ultra-unggu dan infra-merah, tetapi dapat diperlebar lagi
hingga sinar-X dan gelombang radio, diantara sinar yang lain. Gambar berikut
menunjukan posisi spektrum-spektrum tersebut.
Gelombang pada dasarnya adalah suatu cara perpindahan energi dari satu
tempat ke tempat lainnya. Energi dipindahkan melalui pergerakan lokal yang
relatif kecil pada lingkungan sekitarnya. Energi pada sinar berjalan karena
perubahan lokal yang fluktuatif pada medan listrik dan medan magnet, oleh
karena itu disebut radiasi elektromagnetik.Setiap warna mempunyai panjang
gelombang dan frekuensi yang berbeda. Bentuknya dapat ditunjukkan dalam
suatu bentuk gelombang sinusoida. Berikut gambar gelombang dari berbagai
macam frekuensi warna.jarak antara dua puncak atau jarak antara dua lembah
atau dua posisi lain yang identik dalam gelombang dinamakan panjang gelombang.
Pucak- puncak gelombang ini bergerak dari kiri ke kanan. Jika dihitung banyaknya
puncak yang lewat tiap detiknya, maka akan didapatkan frekuensi.Pakar fisika k

8
Universitas Sumatera Utara
ebangsaan Jerman Heinrich Rudo lf Hertz yang menemukan fenomena ini
pertama kali, lalu hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz).
Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa gelombang yang terjadi satu kali
per detik.
2.2 Arduino Nano
Arduino merupakan sebuah platform dari physical computing yang bersifat
open source.Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah
sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat
pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan
Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah
software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode
biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller Arduino Nano adalah
salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan
mendukung penggunaan breadboard.Arduino Nano diciptakan dengan basis
mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168
(untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi yang sama
dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano tidak
menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer
menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh
perusahaan Gravitech. Karena Arduino Nano dibuat oleh Gravitech maka dibawah
ini ada dua lampiran file tentang skema Arduino Nano. Yang keduanya identik, baik
yang berasal dari situs Arduino maupun dari situs Gravitech.rduino Nano dapat
diaktifkan melalui koneksi USB Mini-B, atau melalui catu daya eksternal dengan
tegangan belum teregulasi antara 6-20 Volt yang dihubungkan melalui pin 30 atau
pin VIN, atau melalui catu daya eksternal dengan tegangan teregulasi 5 volt melalui
pin 27 atau pin 5V. Sumber daya akan secara otomatis dipilih dari sumber tegangan
yang lebih tinggi. Chip FTDI FT232L pada Arduino Nano akan aktif apabila
memperoleh daya melalui USB, ketika Arduino Nano diberikan daya dari luar (Non-
USB) maka Chip FTDI tidak aktif dan pin 3.3V pun tidak tersedia (tidak
mengeluarkan tegangan), sedangkan LED TX dan RX pun berkedip apabila pin
digital 0 dan 1 berada pada posisi HIGH.ATmega168 memiliki 16 KB flash memory
untuk menyimpan kode (2 KB digunakan untuk bootloader); Sedangkan ATmega328

9
Universitas Sumatera Utara
memiliki flash memory sebesar 32 KB, (juga dengan 2 KB digunakan untuk
bootloader). ATmega168 memiliki 1 KB memory pada SRAM dan 512 byte pada
EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM);
Sedangkan ATmega328 memiliki 2 KB memory pada SRAM dan 1 KB pada
EEPROM.Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Nano dapat digunakan
sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(),
dan digitalRead(). Semua pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up
internal (yang terputus secara default) sebesar 20-50 KOhm. Arduino Nano memiliki
sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, dengan Arduino lain, atau
dengan mikrokontroler lainnya. ATmega168 dan ATmega328 menyediakan
komunikasi serial UART TTL (5 Volt), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan pin
1 (TX). Sebuah chip FTDI FT232RL yang terdapat pada papan Arduino Nano
digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan driver FTDI (tersedia
pada software Arduino IDE) yang akan menyediakan COM Port Virtual (pada
Device komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer.
Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data
tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang
tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui
chip FTDI dan koneksi USB yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak
untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah perpustakaan SoftwareSerial
memungkinkan komunikasi serial pada beberapa pin digital Nano. ATmega168 dan
ATmega328 juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Perangkat lunak
Arduino termasuk perpustakaan Wire digunakan untuk menyederhanakan
penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI, silakan lihat datasheet ATmega168
atau ATmega328.

Gambar 2.2 Bagian Depan Arduino Nano

10
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Bagian Belakang Arduino Nano
2.2.1 Konfigurasi Pin Arduino Nano
Konfigurasi pin Arduino Nano.Arduino Nano memiliki 30 Pin. Berikut
Konfigurasi pin Arduino Nano.
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya digital.
2. GND merupakan pin ground untuk catu daya digital.
3. AREF merupakan Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
fungsi analog Reference.
4. RESET merupakan Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan
ulang) mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset
pada shield yang menghalangi papan utama Arduino
5. Serial RX (0) merupakan pin yang berfungsi sebagai penerima TTL data serial.
6. Serial TX (1) merupakan pin yang berfungsi sebagai pengirim TT data serial.
7. External Interrupt (Interupsi Eksternal) merupakan pin yang dapat dikonfigurasi
untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun,
atau perubahan nilai.
8. Output PWM 8-Bitmerupakan pin yang berfungsi untuk analog Write.
9. SPI merupakan pin yang berfungsi sebagai pendukung komunikasi.
10. LED merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yag diset bernilai HIGH, maka
LED akan menyala, ketika pin diset bernilai LOW maka LED padam. LED
Tersedia secara built-in pada papan Arduino Nano.
11. Input Analog (A0-A7) merupakan pin yang berfungsi sebagi pin yang dapat
diukur/diaturdari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk
mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan fungsi
analog Reference.

11
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Konfigurasi Pin Layout Arduino Nano

Tabel 2.2 konfigurasi Arduino Nano


Nomor Pin Arduino Nano Nama Pin Arduio Nano

1 Digital Pin 1 (TX)


2 Digital Pin 0 (RX)
3/28 Reset
4/29 GND
5 Digital Pin 2
6 Digital Pin 3 (PWM)
7 Digital Pin 4
8 Digital Pin 5 (PWM)
9 Digital Pin 6 (PWM)
10 Digital Pin 7
11 Digital Pin 8
12 Digital Pin 9 (PWM)
13 Digital Pin 10 (PWM-SS)
14 Digital Pin 11 (PW-MOSI)
15 Digital Pin 12 (MISO)

12
Universitas Sumatera Utara
16 Digital Pin 13 (SCK)
18 AREF
19 Analog Input 0
20 Analog Input 1
21 Analog Input 2
22 Analog Input 3
23 Analog Input 4
24 Analog Input 5
25 Analog Input 6
26 Analog Input 7
27 VCC
30 Vin

2.2.2 Spesifikasi Arduino Nano


Berikut ini adalah Spesifikasi yang dimiliki oleh Arduino Nano:
1. MikrokontrolerAtmel ATmega168 atau ATmega328
2. 5 V Tegangan Operasi
3. 7-12VInput Voltage (disarankan)
4. 6-20VInput Voltage (limit)
5. Pin Digital I/O14 (6 pin digunakan sebagai output PWM)
6. 8 Pin Input Analog
7. 40 mA Arus DC per pin I/O
8. Flash Memory16KB (ATmega168) atau 32KB (ATmega328) 2KB digunakan
oleh Bootloader
9. 1 KbyteSRAM (ATmega168) atau 2 Kbyte(ATmega328)
10. 512 ByteEEPROM (ATmega168) atau 1Kbyte (ATmega328)
11. 16 MHz Clock Speed
12. Ukuran1.85cm x 4.3cm

Rangkaian sistem minimum berfungsi sebagai pengatur clock pada


mikrokontroler.Rangkaian ini sebagai rangkaian penabuh yang digunakan untuk

13
Universitas Sumatera Utara
satuan frekuensi pada mikrokontroler.Juga berfungsi sebagai rangkaian minimum
untuk melakukan pemrograman mikrokontroler. Komponen yang berfungsi untuk
membangkitkan frekuensi ini .
AT-Mega 328P merupakan jenis mikrokontroler yang memiliki performa tinggi
dengan konsumsi daya rendah. Mikrokontroler ini merupakan mikrokontroler seri 8
bit yang dimiliki oleh Atmel AVR [2]. ATMega328P memiliki beberapa fitur antara
lain :
1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus
clock.
2. 32 x 8-bit register serba guna.
3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent
karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya
dimatikan.
6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse
Width Modulation) output.
8. Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroller ATmega 328P memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan


memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan
kerja dan parallelism.Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam
satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya
sudah diambil dari memori program.
AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya
terdapat berbagai macam fungsi.Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya
digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan
oscillator eksternal karena di dalamnya sudah terdapat internal oscillator.
Selain itu kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On Reset, yaitu tidak
perlu ada tombol reset dari luar karena cukup hanya dengan mematikan supply,

14
Universitas Sumatera Utara
maka secara otomatis AVR akan melakukan reset. Untuk beberapa jenis
AVR terdapat beberapa fungsi khusus seperti ADC, EEPROM sekitar 128 byte
sampai dengan 512 byte.AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit
berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable
Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu
mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi
16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada
besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk Atmega328 tipe L,
mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7- 5,5 V sedangkan
untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara 4,5 – 5,5 V. Konsep
inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu
siklus clock.32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada
ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register
serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode
pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data Ketiga
register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ),
register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).
Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit.Setiap alamat memori program
terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat
register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte.
Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register

control Timer.
Gambar 2.5 Pin Map Atmega 328
Arduino Nano dapat diaktifkan melalui koneksi USB Mini-B, atau melalui catu daya
eksternal dengan tegangan belum teregulasi antara 6-20 Volt yang dihubungkan

15
Universitas Sumatera Utara
melalui pin 30 atau pin VIN, atau melalui catu daya eksternal dengan tegangan
teregulasi 5 volt melalui pin 27 atau pin 5V. Sumber daya akan secara otomatis
dipilih dari sumber tegangan yang lebih tinggi. Chip FTDI FT232L pada
Arduino Nano akan aktif apabila memperoleh daya melalui USB, ketika
Arduino Nano diberikan daya dari luar (Non-USB) maka Chip FTDI tidak aktif dan
pin 3.3V pun tidak tersedia (tidak mengeluarkan tegangan),sedangkan 1LED
TX dan RX pun berkedip apabila pin digital 0 dan 1 berada pada posisi
HIGH.
2.3 SensorTCS3200
Sensor adalah transduser yang berfungsi untuk mengolah variasi gerak,
panas, cahaya atau sinar, magnetis, dan kimia menjadi tegangan serta arus listrik.
Transduser sendiri memiliki arti mengubah, resapan dari bahasa latin traducere
Bentuk perubahan yang dimaksud adalah kemampuan merubah suatu energi kedalam
bentuk energi lain. Sensor yang sering menjadi digunakan dalam berbagai rangkaian
elektronik antara lain sensor cahaya atau sinar, sensor suhu, serta sensor tekanan.
Antar muka sensor ini dengan arduino cukup mudah, yaitu dengan
menghubungkan pin-pin dalam sensor ini kedalam pin I/O digital arduino dan
pin catu daya.Sensor Warna TCS3200 Sensor warna adalah sensor yang
digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian suatu objek benda
atau warna dari objek yang dimonitor.

Gambar 2.6 Sensor TCS3200

16
Universitas Sumatera Utara
Keluaran dari sensor ini adalah gelombang kotak (duty cycle 50%) frekuensi
yang berbanding lurus dengan intensitas cahaya (irradiance). konverter cahaya ke
frekuensi membaca sebuah array 8x8 dari photodioda, 16 photodioda
mempunyai penyaring warna biru, 16 photodioa mempunyai penyaring warna
merah, 16 photodioda mempunyai penyaring warna hijau dan16 photodioda
untuk warna terang tanpa penyaring.4 tipe warna dari photodioda telah
diintegrasikan untuk meminimalkan efek ketidak seragaman dari insiden
irradiance.
Panjang gelombang dan sinar led yang dipantulkan objek berwarna
berfungsi mengaktifkan salah satu kelompok photodioda pada sensor warna
tersebut, sehingga ketika kelompok photodioda yang digunakan telah aktif, S2 dan
S3 akan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler untuk menginformasikan warna
yang dideteksi.Saklar terprogram ini akan memilih dengan sendirinya jika salah
satu kelompok photo dioda membaca intensitas cahaya terhadap objek yang
disensor. Selanjutnya mikrokontroler akan mulai menginisialisasi sensor
TCS3200, nilai yang dibaca oleh sensor selanjutnya diubah menjadi frekuensi
melalui bagian pengubah arus ke frekuensi, dimana pada bagian ini terdapat
osilator yang dibangkitkan oleh saklar S0 dan S1 sebagai mode tegangan maksimum
dan output enable sebagai pembangkit osilator pada mode tegangan minimum
(Power Down)

Gambar 2.7 Pin Sensor Warna

17
Universitas Sumatera Utara
Semua photodioda dari warna yang sama telah terhubung secara paralel.
Pin S2 dan S3 digunakan untuk memilih grup dari photodioda (merah, hijau, biru,
jernih) yang telah aktif.Pada prinsipnya pembacaan warna pada TCS3200
dilakukan secara bertahap yaitu membaca frekuensi warna dasar secara simultan
dengan cara memfilter pada tiap tiap warna dasar. Untuk itu diperlukan sebuah
pengaturan atau pemprograman untuk memfilter tiap warna tersebut.Pertimbangan
Power supply Baris-Power supply harus dipisahkan oleh 0,01-μF 0,1 μF kapasitor-
dengan arahan pendek dipasang dekat dengan paket perangkat.
Antarmuka masukan Sambungan listrik rendah impedansi antara perangkat OE pin
dan perangkat GND pin diperlukan untuk meningkatkan kekebalan kebisingan.
Semua pin input harus didorong oleh sinyal logika atau terhubung ke Vdd atau GND,
mereka tidak boleh dibiarkan tidak tersambung (floating).
Antarmuka keluaran Output dari perangkat ini dirancang untuk mendorong TTL
standar atau CMOS logika masukan jarak pendek. Jika garis besar dari 12 inci yang
digunakan pada output, buffer atau driver line dianjurkan. Keadaan yang tinggi
terhadap Output Enable (OE) menempatkan output dalam keadaan impedansi tinggi
untuk beberapa unit berbagi jalur masukan mikrokontroler.Penurunan daya sensor
menggunakan S0/S1 (L / L) akan menyebabkan output yang akan diadakan dalam
keadaan impedansi tinggi. Hal ini mirip dengan perilaku pin output enable, namun
penurunan daya sensor menghemat daya secara signifikan lebih dari menonaktifkan
sensor dengan output mengaktifkan pin
Pemilihan Jenis Photodiode (warna) Jenis dioda (biru, hijau, merah, atau bening)
yang digunakan oleh perangkat dikendalikan oleh dua input logika, S2 dan S3
Mengukur frekuensi Pemilihan teknik antarmuka dan pengukuran tergantung pada
resolusi dan data rate akuisisi yang diinginkan. Untuk tingkat maksimum, teknik-
periode pengukuran akuisisi data yang digunakan.
Output data dapat dikumpulkan pada tingkat dua kali frekuensi output atau
satu titik data setiap mikrodetik untuk output skala penuh. Periode pengukuran
memerlukan penggunaan acuan waktu cepat dengan resolusi yang tersedia langsung
berhubungan dengan referensi clock rate. Penskalaan Keluaran dapat digunakan
untuk meningkatkan resolusi untuk clock rate tertentu atau untuk memaksimalkan

18
Universitas Sumatera Utara
resolusi sebagai perubahan masukan cahaya. Periode pengukuran yang digunakan
untuk mengukur cepat berbagai tingkat cahaya atau untuk membuat pengukuran
yang sangat cepat dari sumber cahaya konstan.
Resolusi maksimum dan akurasi dapat diperoleh dengan menggunakan
pengukuran frekuensi, pulsa-akumulasi, atau teknik integrasi. Pengukuran frekuensi
memberikan manfaat tambahan rata-rata keluar acak-atau variasi frekuensi tinggi
(jitter) akibat kebisingan di sinyal cahaya. Resolusi dibatasi terutama oleh register
counter yang tersedia dan waktu pengukuran yang diijinkan. Pengukuran frekuensi
cocok untuk perlahan-lahan bervariasi atau level cahaya konstan dan untuk membaca
tingkat cahaya rata-rata selama periode waktu yang singkat. Integrasi (yang
akumulasi pulsa selama periode yang sangat lama) dapat digunakan untuk mengukur
paparan, jumlah yang hadir cahaya di daerah selama periode waktu tertentu.

Tabel 2.3 Fungsi Pin sensor warna TCS3200


Nama NO KAKI FUNGSI PIN
I/C
GND 4 Sebagai ground pada pada power supply
OE 3 Output enable,sebagai input untuk frekuensi output
skala rendah
OUT 6 Sebagai output frekuensi
S0,S1 1,2 Sebagai saklar pemilih pada Frekuensi output skala
tinggi
S2,S3 7,8 Sebagai saklar pemilih 4 kelompok dioda
VCC 9 Supply Voltage

Pada prinsipnya pembacaan warna pada TCS 3200 dilakukan secara bertahap
yaitu membaca frekuensi warna dasar secara simultan dengan cara memfilter pada
tiap tiap warna dasar. Untuk itu diperlukan sebuah pengaturan atau pemprograman
untuk memfilter tiap-tiap warna tersebut. Berikut tabel pengaturan pemfilteran warna
yang terdapat pada TCS3200.

19
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Pengaturan pemfilteran warna pada TCS3200

S2 S3 Photodioda Type
L L RED
L H BLUE
H L CLEAR(No Filter)
H H GREEN
Karakteristik Sensor Warna TCS3200
TCS3200dapat dioperasikan dengan supply tegangan pada Vdd berkisar
antara 2,7Volt –5,5 volt, dalam pengoperasiannya sensor tersebut dapat dilakukan
dengan dua cara :
1. Dengan mode supply tegangan maksimum, yaitu dengan menyuplai
tegangan berkisar antara 2,7volt –5,5 volt pada sensor warna TCS3200.
2. Mode supply tegangan minimum , yaitu dengan menyuplai tegangan 0
sampai 0,8.Sensor warna TCS3200 terdiri dari 4 kelompok photodioda,
masing–masing kelompok memiliki sensitivitas yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
Pada respon photodioda terhadap panjang gelombang cahaya yang
dibaca, photodioda yang mendeteksi warna merah dan clear memiliki nilai
sensitivitas yang tinggi ketika mendeteksi intensitas cahaya dengan panjang
gelombang 715 nm, sedangkan pada panjang gelombang 1100 nm photo dioda
tersebut memiliki nilai sensitivitas yang paling rendah, hal ini menunjukkan bahwa
sensor TCS3200tidak bersifat linearitas dan memiliki sensitivitas yang berubah
terhadap panjang gelombang yang diukur.
Semakin besar temperatur koefisien yang diperoleh dari photodioda, maka
semakin jauh panjang gelombang yang dihasilkan oleh sensor, dimana besar atau
kecil temperatur koefisien tersebut dipengaruhi oleh keadaan panjang gelombang
atau pencahayaan,hal inimenunjukkan bahwa sensor TCS3200 memiliki
karaktersitik panjang gelombang yang linear.
Prinsip Kerja Sensor Warna TCS3200
Sensor warna TCS3200 bekerja dengan cara membaca nilai intensitas
cahaya yang dipancarkan oleh led super bright terhadap objek, pembacaan nilai

20
Universitas Sumatera Utara
intensitas cahaya tersebut dilakukan melalui matrik 8x8 photodioda, dimana 64
photo dioda tersebut dibagi menjadi 4 kelompok pembaca warna, setiap warna
yang disinari led akan memantulkan sinar led menuju photodioda, pantulan sinar
tersebut memiliki panjang gelombang yang berbeda –beda tergantung pada warna
objek yang terdeteksi, hal ini yang membuat sensor warna TCS3200 dapat
membaca beberapa macam warna.
2.3 LCD (Liquid Crystal Display)
Liquid Crystal Display (LCD) adalah komponen yang dapat menampilkan
tulisan.Salah satu jenisnya memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri atas enam
belas karakter.LCD seperti itu biasa disebut LCD 16x2.Teknologi LCD
memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, kaena pada
dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor
ditemukan. Beberapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT adalah
konsumsi daya yang relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus,
dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan
kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCDmerupakan salah satu perangkat
penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan.Penampil LCD mulai
dirasakan menggantikan fungsi dari penampil CRT (Cathode Ray Tube), yang
sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambar/text
baik monokrom (hitam dan putih), maupun yang berwarna.

Gambar 2.8 LCD (Liquid Crystal Display)


LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai
pemendar cahaya.Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi
piksel yang dibagi dalam baris dan kolom.Dengan demikian, setiap pertemuan
baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane),
yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang

21
Universitas Sumatera Utara
ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan.Dalam keadaan normal, cairan yang
digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan
berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar
dan pola elektroda yang terdapat pad sisi dalam lempeng kaca bagian
depan.Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil, sehingga
alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya
yang kecil.Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca
dengan mudah di bawah terang sinar matahari.Di bawah sinar cahaya yang remang-
remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang dibelakang
layar tampilan.
LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang mena mpilkan data dengan 2
baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah
1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk
membuat program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya mengunakan 8 bit data dan 3
bit control.
3. Ukuran modul yang proporsional.
4. Daya yang digunakan relative sangat kecil
Konfigurasi Pin LCD dapat dilihat pada Gambar
Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses
internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi
membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter
dengan huruf 5x7 dot matrik.Kapasitas pembangkit RAM 8 tipekarakter (membaca
program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data.Perintah utama LCD
adalah Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Display Character
Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.5.menunjukkan operasi dasar
LCD dan Tabel 2.6. menunjukkan Konfigurasi LCD

22
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Operasi dasar LCD

RS RW OPERASI
0 0 Input Instruksi ke LCD
0 1 Membaca Status Flag (DB7) dan alamat counter
(DB0 ke DB6)
1 0 Menulis data
1 1 Membaca data

Tabel 2.6 Konfigurasi LCD

PIN BILANGAN BINER KETERANGAN


RS 0 Inisialisasi
1 Data
RW 0 Tulis LCD
1 Baca LCD
E 0 Pintu Data Terbuka
1 Pintu Data Tertutup

LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular untuk
aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain seperti
Global Positioning System (GPS), baragraph display dan multimeter digital.
LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package (DIP) dan
mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris
dalamsatu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada
kolom dan baris secara bersamaan digunakan metode Screening.

23
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.9 Rangkaian LCD

Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolo dan


suatu barissecara bergantian dan Cepat sehingga seolah-olah aktif semua.Penggunaan
metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan untuk
mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai
jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD (PMLCD), hingga Thin-Film Transistor
Active Matrix (TFT-AMLCD). Kemampuan LCD juga telah
ditingkatkan daru yang monokrom hingga yang mampu menampilkan ribuan
warna
LCD memiliki 16 pin dengan fungsi pin masing-masing seperti yang terlihat pada
table 2.3

24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7Pin-pin LCD
No.Pin Nama Pin I/O Keterangan
1 VSS Power Catu daya, ground (0v)
2 VDD Power Catu daya positif

3 Pengatur kontras, menurut datasheet, pin


V0 Power iniperlu dihubungkan dengan pin vss melalui
resistor Variabel.
Register Select

4 RS Input  RS = HIGH : untuk mengirim data


 RS = LOW : untuk mengirim
instruksi
Read/Write control bus R/W = HIGH : mode
5 R/W Input
untuk membaca data di LCD

LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama
yaitu bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal
Cair).Seperti yang disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan
apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang
melewatinya.Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar
belakang untuk sumber cahayanya.Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah
berwarna putih.Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik
yang berada diantara dua lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang
konduktif.
Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah :
1. Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)
2. Elektroda Positif (Positive Electrode)
3. Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)
4. Elektroda Negatif (Negative Electrode)
5. Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)

Backlight atau Cermin (Backlight or MirroPada aplikasi umumnya RW diberi


logika rendah “0”.Bus data terdiri dari 4bit atau 8 bit. Jika jalur data 4 bit maka yang

25
Universitas Sumatera Utara
digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table deskripsi,
interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dalam hal ini sangat memudahkan dan
sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII
yang ditampilkan sepanjang 8bit dikirim ke LCD secara 4bit atau 8bit pada satu
waktuLCD yang digunakan pada Kalkulator dan Jam Tangan digital pada umumnya
menggunakan Cermin untuk memantulkan cahaya alami agar dapat menghasilkan
digit yang terlihat di layar. Sedangkan LCD yang lebih modern dan berkekuatan
tinggi seperti TV, Laptop dan Ponsel Pintar menggunakan lampu Backlight (Lampu
Latar Belakang) untuk menerangi piksel kristal cair. Lampu Backlight tersebut pada
umumnya berbentuk persegi panjang atau strip lampu Flourescent atau Light
Emitting Diode (LED).
Jika mode 4bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat
sepenuhnya 8bit (pertama dikirim 4bit MSB lalu 4bit LSB dengan pulsa clock EN
setiap nibblenya). Jalur control EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa
mikrokontroler mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program
harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur control lainnya
(RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus. Saat jalur lainnya sudah
siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat, dan set EN kembali ke high
“1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD
dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar,
posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau 1, data yang dikirimkan adalah
data ASCII yang akan ditampilkan dilayar.
Misal, untuk menampilkan huruf A pada layar maka RS harus diset ke 1.
Jalur control R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus
akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high 1, maka program
akan melakukan query data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get
LCD status, lainnya merupakan instruksi penulisan, Jadi hamper setiap aplikasi yang
menggunakan LCD, R/W selalu di set ke 0. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8
jalur.Mengirimkan data secara parallel baik 4bit atau 8bit merupakan 2 mode operasi
primer.
Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi
merupakan hal yang paling penting. Mode 8bit sangat baik digunakan ketika

26
Universitas Sumatera Utara
kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal
tersedia 11 pin I/0 (3pin untuk control, 8pin untuk data).Sedangkan mode 4bit
minimal hanya membutuhkan 7bit (3pin untuk control, 4 pin untuk data). Bit RS
digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara
mikrokontroler dan LCD. Jika bit ini diset (RS = 1), maka byte pada posisi kursor
LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan
instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang
dibaca

2.4 BUZZER
Transducer (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi
ke bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut diantaranya seperti Energi
Listrik, Energi Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi Kimia,
Energi Akustik (bunyi) dan Energi Panas. Pada umumnya, semua alat yang dapat
mengubah atau mengkonversi suatu energi ke energi lainnya dapat disebut sebagai
Transduser (Transducer).Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis
yaitu Transduser Input dan Transder Output. Hampir semua perangkat Elektronika
terdapat kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini adalah Blok Diagram sederhana
dari Transduser Input ke Transduser Output.Buzzer adalah sebuah komponen
elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrikmenjadi getaran suara.
Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker,jadi buzzer
juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparantersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan
tertarik ke dalam ataukeluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya,
karena kumparan dipasang padadiafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakkan diafragma secara bolak-baliksehingga membuat udara bergetar yang
akan menghasilkan suara. Efek Piezoelectric (Piezoelectric Effect) pertama kali
ditemukan oleh dua orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre Curie dan Jacques
Curie pada tahun 1880. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah
perusahaan Jepang menjadi Electric Buzzer dan mulai populer digunakan sejak 1970-
an.Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada
rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur
pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Rangkaian buzzer sebagai tanda

27
Universitas Sumatera Utara
dan pengingat memiliki kemampuan istimewa yaitu bisa mendeteksi gerakan dalam
kondisi gelap.Berdasarkan pengalaman begitu banyaknya kasus pencurian dimana si
pencuri beraksi dalam keadaan tanpa cahaya.Untuk itulah sistem keamanan dibuat
untuk mengurangi tindak kejahatan pencurian. Rangkaian alarm buzzer tidak hanya
digunakan sebagai penanda pada sistem keamanan. Buzzer juga digunakan pada bel
rumah, jam alarm, AC, dan perangkat elektronik lainnya yang menggunakan sistem
pengingat.Rangkaian buzzer sederhana terdiri dari transistor sebagai driver yang
berfungsi sebagai saklar dan penguat arus. Cara kerja rangkaian alarm buzzer yaitu
ketika sinyal keluar dari mikrokontroler berlogika high, maka mikrokontroler akan
mengirimkan sinyal ke buzzer sehingga memicu buzzer untuk bekerja. Ketika buzzer
telah bekerja maka akan menciptakan suara yang telah diatur sesuai dengan instruksi
coding pada mikrokontroler.
Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang
berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai
kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam
menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya. Seperti namanya,
Piezoelectric Buzzer adalah jenis Buzzer yang menggunakan efek Piezoelectric
untuk menghasilkan suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan
Piezoelectric akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian
diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan
menggunakan diafragma dan resonator.Buzzer yang termasuk dalam keluarga
Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper.Buzzer biasa digunakansebagai
indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah
alat(alarm).

Gambar.2.10 Bentuk,Struktur dan Simbol Buzzer

28
Universitas Sumatera Utara
Jika dibandingkan dengan Speaker, Buzzer relatif lebih mudah untuk
digerakan. Sebagai contoh, Buzzer dapat digerakan hanya dengan menggunakan
output langsung dari sebuah IC TTL, hal ini sangat berbeda dengan Speaker yang
harus menggunakan penguat khusus untuk menggerakan Speaker agar mendapatkan
intensitas suara yang dapat didengar oleh manusia. Buzzer dapat bekerja dengan baik
dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1 – 5 kHz hingga 100 kHz untuk aplikasi
Ultrasound. Tegangan Operasional Buzzer yang umum biasanya berkisar diantara
3Volt hingga 12 Volt. Cara kerja buzzer ini adalah ketika tegangan listrik dialirkan
ke komponen piezoelectric, maka akan terjadi gerakan mekanis yang kemudian
diubah menjadi bunyi sehingga bisa didengar oleh manusia menggunakan resonator
dan diafragma.Karena ukurannya yang relatif ringan, rangkaian buzzer piezo mudah
digerakkan bila dibandingkan dengan speaker. Hanya dengan menggunakan output
dari IC TTL, piezo buzzer sudah bisa digerakkan.Frekuensi yang mampu dihasilkan
oleh piezo buzzer ialah antara 1 – 5 kHz hingga 100kHz pada aplikasi ultrasound.
Tegangan yang diperlukan untuk mengoperasikan buzzer ialah 3 – 12
Volt.Rangkaian buzzer bunyi piezoelectric bisa langsung dihubungkan ke Arduino
pada impedansi kurang dari 10 ohm. Apabila lebih besar dari itu, buzzer memerlukan
driver untuk mengangkat arus hingga bisa masuk ke buzzer. Untuk membuat driver
sendiri, kita membutuhkan rangkaian transistor. Komponen yang diperlukan untuk
membuat driver ialah transistor
Secara umum, pada skema buzzer ada komponen utama Timer I. Kemudian
yang berfungsi sebagai penerima cahaya yang masuk. Apabila cahaya yang diterima
terlalu terang, maka tingkat resistensi LDR akan rendah sehingga arus listrik tidak
teralirkan mencapai buzzer.Sedangkan pada tingkat cahaya rendah, tingkat resistensi
akan tinggi sehingga mampu mengalirkan listrik mencapai buzzer. Bersamaan
dengan resistensi yang tinggi, IC akan mendorong buzzer sehingga bunyi yang
dihasilkan buzzer bisa terdengar serta mendeteksi adanya bahaya.Rangkaian buzzer
ini juga bisa diaktifkan menggunakan ransangan cahaya apabila relay dan transistor
yang terdapat dalam komponen terhubung dengan output IC 1.

29
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

3.1 Diagram Blok


Untuk mempermudah dalam mempelajari dan memahami cara kerja alat ini,
maka sistem perancangan alat ini dibuat berdasarkan diagram blok dimana tiap blok
mempunyai fungsi dan cara kerja tertentu. Dalam tugas proyek ini sistem terdiri atas
blok diagram yang terlihat pada gambar 3.1.

ADAPTOR

LCD
ARDUINO NANO
Sensor
Warna TCS3200
BUZZER

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Sistem


Dari gambar tersebut fungsi dari setiap komponen adalah sebagai berikut:
1. Sensor TCS3200berfungsi untuk mendeteksi, mengukurdan memeriksa
warna.
2. Arduino berfungsi sebagai pengkonversi, pengolah dan pusat kontrol data
dari sensor yang diterima.
3. LCD berfungsi sebagai keluaran buah Matang dalam bentuk karakter
4. Buzzer berfungsi sebagai keluaran buah Matang dalam bentuk suara.

Perbedaan tingkat kematangan buah dapat dilihat dari perbedaan warna kulit
buah yang dideteksioleh sensor warna yang diolah oleh microcontroler . Hasil dari
microcontroler berupa range warna dimana ada 3 warna yang di hasilokan yaitu
intensitas warna RED,BLUE,GREEN dandapatlah dideteksi warna kulit buah dari
kadar 3 warna ini. Pada program dibuat jika warnasudah mulai menguning didapati
buzzer akan nyala pertanda buah sudah matang.

30
Universitas Sumatera Utara
3.2 Flowchart Sistem

MULAI

Inisialisasi
Sistem

Baca sensor warna


TCS 3200

Warna buah Buzzer Mati,


= Warna Tampilankan
tidak
buah matang buah mentah

ya

Buzzer Nyala,
Tampilankan
buah matang

Tampilankan
Keadaan buah

SELESAI

Gambar 3.2Flowchart (Diagram alir sistem)

31
Universitas Sumatera Utara
3.3 Gambar Rangkaian
3.3.1Rangkaian Arduino Nano ke LCD
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan
elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven segment dan
lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan
listrik (tegangan), molekul organik, yang panjang dan silindris menyesuaikan diri
dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer chaya vertical
depan dan polarizer cahaya horizontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflector.
Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul molekul yang telah
menyesuaikan diri dengan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan
membentuk karakter data yang ingin ditampilkan

Gambar 3.3.1 Rangkaian Arduino Nano ke LCD 16x2

3.3.2Rangkaian Arduino Nano ke Sensor TCS3200


Sensor warna TCS3200 adalah sensor warna yang sering digunakan pada
aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian suatu object benda atau warna dari objet
yang di monitor. Sensor warna TCS3200 juga dapat digunakan sebagi sensor gerak,

32
Universitas Sumatera Utara
dimana sensor mendeteksi gerakan suatu object berdasarkan perubahan warna yang
diterima oleh sensor. Pada dasarnya sensor warna TCS3200 adalah rangkaian photo
dioda yang disusun secara matrik array 8×8 dengan 16 buah konfigurasi photodioda
yang berfungsi sebagai filter warna merah, 16 photodiode sebagai filter warna biru
dan 16 photo dioda lagi tanpa filter warna.

Gambar 3.3.2 Rangkaian Arduino Nano ke Sensor TCS3200

3.3.3Rangkaian Arduino Nano ke Buzzer


Buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan
tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara.Gambar dibawah ini merupakan
gambar rangkaian arduino nano ke buzzer dimana fungsi buzzer adalah sebagai
keluaran yang akan berbunyi apabila buah sudah matang.

33
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3.3 Arduino Nano ke Buzzer
3.3.4 Rangkaian Keseluruhan
Gambar dibawah ini adalah gambar rangkaian keseluruhan Pendeteksi
kematangan buah menggunakan sensor warna berbasis arduino Nano sebagai
pengatur setiap kompoonen yang digunakan

Gambar 3.3.4 Rangkaian Keseluruhan

34
Universitas Sumatera Utara
3.4 Pengujian Sistem
3.4.1 Pengujian Arduino Nano
Pengujian Arduino Nano dilakukan denggan cara,pengukuran output pin
arduino nano.Berikut tabel pengujian arduino Nano.Mikrokontroler adalah sebuah
chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat
menyimpan program, dan terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O
tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah
terintegrasi di dalamnya. Rangkaian mikrokontroller merupakan pusat pengendalian
dari bagian input
dan keluaran serta pengolahan data.
Tabel 3.1 Pengujian Arduino Nano
PIN Vout
VCC(5V) 4,98 V
3,3 V 3,29V
Reset ( Tidak Ditekan) 4,98V
Reset(Ditekan) 0,01V
Analog(high) 4,98V
Analog(low) 0,01 V
Digital(high) 4,98V
Digital(low) 0,01 V

3.4.2 Pengujian Sensor Warna

Konfigurasi pin sensor warna dilakukan untuk mengetahui konfigurasi sistem


bekerja dengan baik dan sesuai aplikasi. Pengujian rangkaian sensor photodiode dan
infrared dengan caramengukur tegangan yang dikirimkan kemikrokontroller pada
saat pancaran led infrared dihalangi dengan tidak dihalangi.Pengujian ini bertujuan,
baik atau tidaknya sensor untuk digunakan,berikut adalah data sensor ketika
dihalangi dan tidak dihalangi. Kemudian pada alat saya ini, pengaplikasian sensor
photodiode ini sebagai pendeteksi warna pada object benda padat bewarna yang
bersifat menyerap cahaya dari sensor tersebut. Ketika komponen infrared akan
ditembakkan pada photodioda, maka cahaya akan langsung menuju ke
sensorphotodioda yang menerima cahaya tersebut. Komponen sensor TCS3200 yang
menerima cahaya tersebut akan memiliki nilai resistansi yang cukup rendah sehingga
menghasilkan tegangan yang besar.Keadaan sensor dapat diihat dari data yang
dikirim dari mikrokontroller ke computer melalui serial monitor.

35
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 pengujian Sensor Warna
Pin sensor warna Pin arduino nano
VCC 5V
GND GND
S0 Pin8
S1 Pin 9
S2 Pin 10
S3 Pin 11
OUT Pin 12
3.4.3 Pengujian LCD

Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 X 16 karakter yang
berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa keterangan.
LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroller yangberfungsi
mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentukalphabet dan
numeric pada LCD. Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN,RS dan RW :
jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahuLCD bahwa
sedang mengirimkan sebuah data untuk mengirimkan data ke LCD,maka melalui
program EN harus dibuat logika low”0” dan set (high) pada duajalur control
Read/Write. Ketika Rw berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan
dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high “1”, maka program akan
melakukan pembacaan memori dari LCD.Berdasarkan keterangan di atas maka kita
sudah dapat membuat programuntuk menamppilkan karakter pada LCD.Konfigurasi
ini bertujuan untuk mengetahui apakah ic dan lcd 16 x 2 merupakan sistem yang
digunakan dalam perpaduan pin pin sistem dan bekerja secara baik.

Tabel 3.3 pengujian LCD

Pin I2C Pin LCD 16 x 2


VCC VSS
VDD VDD
E E
RS RS

36
Universitas Sumatera Utara
RW RW
D1 D1
D2 D2
D3 D3
D4 D4
D5 D5
D6 D6
D7 D7
A A
K K

3.4.4 Pengujian Buzzer


Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat status Buzzer apakah aktif atau
tidak pada saat sensor jarak yang telah diprogram bekerja. Buzzer juga terdiri dari
kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri
arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang
pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara
bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan
suara.Gambar dibawah ini merupakan gambar rangkaian arduino nano ke buzzer
dimana fungsi buzzer adalah sebagai keluaran yang akan berbunyi apabila buah
sudah matang.
Berikut tabel pengujian buzzer.
Tabel 3.4 Pengujian Buzzer
KONDISI BUZZER
Tidak diberi Tegangan Mati
Diberi tegangan 5 V DC Hidup
3.5 Gambar Layout
Alat penetuan kematangan buah ini bisa menentukan buah yang masak dan
tidak masak, dengan menggunakan sensor warna dan cahaya, di mana cahaya
tersebut akan diserap oleh sensor warna yang di gunakan untuk menetukan

37
Universitas Sumatera Utara
kematengan buah, dan buah yang di aplikasikan adalah buah mangga. Sensor warna
dapat dibuat berdasarkan metode kolorimetri dimana suatu cahaya yang warna
tertentunya mengenai sensor akan ditentukan oleh filter/tapis. Dengan warna yang
sama, kemungkinan filter dengan wrna yang lain akan menyerap cahaya tersebut.
Cahaya yang ditentukan tersebut akan ditangkap oleh sensor intensi cahaya, dalam
penelitian menggunakan sensor .Sensor Warna TCS3200 Sensor warna adalah
sensor yang digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian suatu
objek benda atau warna dari objek yang dimonitor.TCS3200 merupakan
konverter yang diprogram untuk mengubah warna menjadi frekuensi yang
tersusun atas konfigurasi silicon photodiode dan konverter arus ke frekuensi dalam
IC CMOS monolithic yang tunggal.

Gambar 3.5 Rangkaian Layout Sensor TCS 3200

Gambar 3.6 Rangkaian Layout LCD

Gambar 3.7 Rangkaian Layout Keseluruhan

38
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENGUJIAN DAN HASIL

4.1 Program Pengujian Rangkaian Arduino Nano

Pemograman menggunakan mode ISP (In System Programming)


mikrokontroler harus dapat deprogram pada papan rangkaian dan
rangkaianmikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada
pengujian iniberhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh
program downloader yaitu Atmega8.
void setup() {
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(LED_BUILTIN, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(LED_BUILTIN, LOW);
delay(1000);
}

4.2 Pengujian Rangkaian LCD

Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 X 16 karakter yang
berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa keterangan.
LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroller yangberfungsi
mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alphabet dan
numeric pada LCD. Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN,RS dan RW :
jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa
sedang mengirimkan sebuah data untuk mengirimkan data ke LCD,maka melalui
program EN harus dibuat logika low”0” dan set (high) pada dua jalur control
Read/Write. Ketika Rw berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan
dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high “1”, maka program akan
melakukan pembacaan memori dari LCD.Berdasarkan keterangan di atas maka kita
sudah dapat membuat program untuk menamppilkan karakter pada LCD. Adapun

39
Universitas Sumatera Utara
program yang diisikan kemikrokontroller untuk menampilkan karakter pada LCD
adalah sebagai berikut :

#include <LiquidCrystal.h>
// initialize the library with the numbers of the interface pins
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);//RS,EN,D4,D5,D6,D7
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
// set up the LCD's number of columns and rows
lcd.begin(16, 2);
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("LCD SIAP");
}

Gambar 4.1 Pengujian LCD

4.3 Pengujian Rangkaian Sensor Warna

Pengujian rangkaian sensor photodiode dan infrared dengan cara mengukur


tegangan yang dikirimkan ke mikrokontroller pada saat pancaran ledinfrared
dihalangi dengan tidak dihalangi.Pengujian ini bertujuan, baik atau tidaknya sensor
untuk digunakan,berikut adalah data sensor ketika dihalangi dan tidak dihalangi.
Kemudian pada alat saya ini, pengaplikasian sensor photodiode ini sebagai
pendeteksi warna pada object benda padat bewarna yang bersifat menyerap cahaya
dari sensor tersebut.Program dibawah adalah program untuk mengetahui apakah

40
Universitas Sumatera Utara
sensorberjalan dengan baik. Keadaan sensor dapat diihat dari data yang dikirim dari
mikrokontroller ke computer melalui serial monitor.

int S0=A3;
int S1=A2;
int S2=A0;
int S3=A1;
int sensorOut=12;
int LED=13;
int red;
int green;
int blue;
void setup() {
pinMode(S0, OUTPUT);
pinMode(S1, OUTPUT);
pinMode(S2, OUTPUT);
pinMode(S3, OUTPUT);
pinMode(sensorOut, INPUT);
digitalWrite(S0,HIGH);
digitalWrite(S1,LOW);
Serial.begin(9600);
}
voidloop() {
digitalWrite(S2,LOW);
digitalWrite(S3,LOW);
red = pulseIn(sensorOut, LOW);
Serial.print("R= ");
Serial.print(red);
Serial.print(" ");
delay(1);
digitalWrite(S2,HIGH);
digitalWrite(S3,HIGH);

41
Universitas Sumatera Utara
green = pulseIn(sensorOut, LOW);
Serial.print("G= ");
Serial.print(green);
Serial.print(" ");
delay(1);
digitalWrite(S2,LOW);
digitalWrite(S3,HIGH);
blue = pulseIn(sensorOut, LOW);
Serial.print("B= ");
Serial.print(blue);
Serial.println(" ");
delay(1);
}

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Buah Mentah


No Pengujian R G B
1 Pengujian 1 70 132 72

2 Pengujian 2 116 137 68

3 Pengujian 3 89 120 76

4 Pengujian 4 61 102 66

5 Pengujian 5 106 133 79

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Buah Mengkal


No Pengujian R G B
1 Pengujian 1 256 166 221
2 Pengujian 2 243 123 198
3 Pengujian 3 245 143 226
4 Pengujian 4 243 111 187
5 Pengujian 5 222 131 211

42
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Buah Matang
No Pengujian R G B
1 Pengujian 1 198 167 16
2 Pengujian 2 177 171 12
3 Pengujian 3 179 187 12
4 Pengujian 4 188 155 15
5 Pengujian 5 178 185 12

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Buah Sangat Matang


No Pengujian R G B
1 Pengujian 1 227 16 167

2 Pengujian 2 265 17 187

3 Pengujian 3 234 9 199

4 Pengujian 4 231 18 158

5 Pengujian 5 229 10 170

4.6 Pengujian Keberhasilan Kinerja Sistem

Pengujian kinerja system merupakan pengujian apakah alat yang sudah


dibuat, baik hardware maupun mekanik dari alat serta sensor warna yang digunakan
dapat bekerja apabila dijalankan dengan software yang sudah dibuat.
Berikut adalah hasil pengujian stabilitas kesesuaian system alat yang sudah dibuat :

43
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Pengujian keberhasilan Sistem Alat
Percobaan KETERANGAN Keberhasilan

Mentah Mengkal Matang S.Matang


1 √ - - - Berhasil
2 - - - √ Berhasil
3 - - √ - Berhasil
4 - √ - - Gagal
5 - - √ - Berhasil
6 - - - √ Gagal
7 - - - √ Gagal
8 - - - √ Berhasil
9 - - √ - Berhasil
10 - √ - - Berhasil

Dari table yang sudah dibuat dapat diketahui persentasi keberhasilanya dengan :

%keberhasilan = X100%

= X100%

= 70 %

Persentase kesalahan biasanya terjadi karena jarak antara buah dan sensor
warna terlalu dekat sehingga sensor menjadi kurang akurat dalam mendeteksi warna
buah dan kesalahan yang lainnya adalah cahaya yang ada di dalam ruangan tempat
percobaan.

44
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan system yang


kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :

1. Prinsip kerja pada sensor TCS3200 adalah untuk memfilter warna objek
yang telah disensor oleh photodiode.

2. Objek warna yang didekatkan pada sensor warna harus tepat, hal ini
bertujuan agar informasi yang ditampilkan akurat. Jika tidak, maka sensor warna
tidak bisa menampilkan informasi yang akurat.

4.2 SARAN

Dari Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan dan


dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karenanya penulis
merasa perlu untuk member saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya alat yang telah dirancang dapat mendeteksi kematangan buah tidak
hanya warnanya saja yang dapat dideteksi, agar alat dapat berfungsi lebih baik lagi.

2. Perlu pemahaman yang tepat mengenai cara kerja sensor TCS3200.

3. Sebaiknya alat tidak hanya mendeteksi buah tomat saja, tapi dapat
mendetsi warna buah yang berbeda.

45
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA

Sumardi,”MIKROKONTROLER belajar AVR mulai dari nol”. Edisi pertama .


Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Atmel,”ATmega328/P”.microchip,November2016[online].Tersedia:http://ww1.micr
ochip.com/downloads/en/DeviceDoc/Atmel-42735-8-bit-AVR-Microcontroller-
ATmega328-328P_Summary.pdf.
Agustino.Nugraha ”Belajar Mikrokontroler Teori dan Aplikasi”
Bandung.Gramedia,2008
http://baskarapunya.blogspot.com/2013/05/sensor-warna-tcs3200-and-tcs3210.html
Etruzella, F. D. 1996. Elektronika Industri. Yogyakarta : Andi.
Suryono, 2003. Workshop Pemrograman Mikrokontroler MCS-51 dan
Aplikasinya Semarang : Lab Elektronika dan Intrumentasi Fisika. Universitas
Diponegoro.
Wasito, S. 1995. Vademekum Elektronika. Gramedia: Jakarta.
Malvino, A. P. 1992. Prinsip-prinsip dan Penerapan Digital. Diterjemahkan oleh
Ir. IRwan Wijaya. Erlangga : Jakarta

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai