Peranan Agama Dalam Bimbingan Dan Konseling: Abstrak
Peranan Agama Dalam Bimbingan Dan Konseling: Abstrak
Peranan Agama Dalam Bimbingan Dan Konseling: Abstrak
IAIN Salatiga
Abstrak
maupun tidak langsung. Dalam hal ini sangatlah memerlukan perhatian khusus
dari guru agama, karena guru agama dianggap sebagai kunci sentral dalam
suatu hal yang paling urgen dampaknya. Oleh karena itulah akan dibahas
bangku sekolah melakukan perbuatan yang melanggar aturan, norma dan adat
istiadat setempat.
Pendahuluan
masih kecil. Pendidikan tidak hanya berarti memberi pelajaran agama kepada
pengertian yang abstrak. Akan tetapi yang terpokok adalah penanaman jiwa
percaya kepada Tuhan, membiasakan mematuhi dan menjaga nilai-nilai dan
ahli jiwa, bahwa yang mengendalikan kelakuan dan tindakan seseorang adalah
pengalaman yang dilaluinya sejak lahir. Bahkan mulai dari dalam kandungan
kebiasaan yang sesuai dengan ajaran agama sejak lahir, maka semua
manusia Indonesia yang percaya dan takwa kepada Allah SWT, menghayati
Pembahasan
pembangunan bangsa.1
anatara lain:
berpegang teguh pada ajaran agama maka ia tidak akan mudah putus
Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), hlm.
1
99.
perintah agama selalu mengalami gelisah dalam hidupnya, tetapi
masyarakat, yang timbul dari hati dan disertai pula oleh rasa
modern dewasa ini telah terjadi kemerosotan moral dan salah satu
agama akan tetap dan tidak berubah-ubah, sedangkan nilai sosial dan
perkembangan masyarakat.
B. Ajaran Islam Yang Berkaitan Dengan Bimbingan Konseling
Imran: 104)
sebagainya.
dan konselor. Jika konselor memiliki prinsip tersebut (Rukun Iman) maka
2
Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), hlm.
101-102.
2. Memiliki sebuah metode pembangunan karakter sekaligus symbol
dengan “puasa”.
fondasi yang harus kuat dan merupakan bagian dari factor pendukung
dari bimbingan dan konseling ini. Secara umum terdapat empat aspek
tentang:
yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang dimiliki oleh
Fenti Hikmawati, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
3
sejenisnya. Jadi seorang konselor harus tahu apa motif dan otivasi
3. Perkembangan individu
intelegensi maupun fisik dan ada pila yang lambat. Beberapa teori
4. Belajar
orang yang hidup pasti belajar. Inti dari belajar adalah mengusai
sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri
individu.
5. Kepribadian
konseling.4
4
Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010), hlm.
109
Penutup
Kesimpulan
lain sesuai dengan kemampuan dan keahlian manusia itu sendiri, sekaligus
masalah yang ada di depan mata kita. Agar manusia selalu mendidik diri
sendiri maupun orang lain, dan membimbing manusia kearah yang baik.
Islam sesuai dengan apa yang diketahui, walaupun satu ayat yang
dipahaminya.
Daftar Pustaka
Grafindo Persada.
Setia.