Bab 2
Bab 2
Bab 2
Konsultan Kajian
Kajian Manajemen Pengelolaan Pasar Rakyat
BAB 2
KAJIAN TEORI
Kajian Manajemen Pengelolaan Pasar Rakyat Tahun 2021
BAB 2
KAJIAN TEORI
Bab 2 - hal | 18
Dari pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah
suatu proses atau usaha untuk mencapai kepentingan bersama dengan menggunakan
fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan di dalamnya.
Bab 2 - hal | 19
2) Pengorganisasian
Pengoorganisasian merupakan suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya
manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki organisasi untuk menjalankan
rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3) Pengarahan
Pengarahan adalah gerak pelaksanaan dari kegiatan perencanaan dan
pengoordinasian.Pengarahan dapat diartikan sebagai suatu aspek hubungan
manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti
dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
4) Pengkordinasian
Koordinasi merupakan daya upaya untuk menyatukan tindakan-tindakan
sekelompok manusia.Koordinasi merupakan otak di dalam batang tubug dari
keahlian manajemen. Perintah yang baik dan lazim dari bidang keahlian bidang
manajemen lainnya akan membuat koordinasi tidak begitu dibutuhkan. Akan tetapi,
pada organisasi yang dikelola dengan baik sekalipun, ada juga bidang yang
memerlukan koordinasi.
5) Pengawasan
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen
karena dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah tercapai. Dengan
pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan
apa yang telah direncanakan.
Pengawasan adalah suatu kegiatan mendeterminasi segala sesuatu yang telah
dilakukan sesuai dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya
penyimpangan dan hambatan, serta mengadakan koreksi untuk memperlancar
tercapainya tujuan. Fungsi pengawasan ini dapat menjamin bahwa kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang diinginkan.
Berikut ini akan dikemukakan pembagian fungsi-fungsi manajemen menurut
para pakar, sebagai berikut:
Tabel 2.1 Fungsi-fungsi Manajemen Menurut Para Ahli
Bab 2 - hal | 20
No Penulis Judul Buku Pengertian
Bab 2 - hal | 21
No Penulis Judul Buku Pengertian
5. Coordinating
6. Reporting
7. Budgeting
1
Mari Elka Pangestu, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Tentang Pasar Tradisional Yang modern ( Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing
Pasar Tradisional ), tahun 2004-2009, h. 3
2
Ibid
Bab 2 - hal | 22
Pengertian lain dari pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
diandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung, bangunan
biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh
penjual maupun suatu pengelola pasar, sebagian besar pasar menjual kebutuhan
sehari-hari seperti bahan-bahan makan berupaikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging,
kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain lain.3
Bedasarkan pemaparan pengertian pasar diatas dapat dijelaskan bahwa yang
dimaksut dengan pasar adalah suatu situasi dimana pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah kedua belah pihak talah
mengambil kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah (kuantitas) barang dengan
kuantitas tertentu yang menjadi objek transaksi, dimana bentuk bangunannya terdiri
terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar dan sebagian besar pasar menjual kebutuhan sehari-
hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging,
kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain.
3
Dyah Arum Istiningtys, “Analisis Kebijakan Dan Strategi Pengembangan Pasar Tradisioanal Di Kota Bogor”, Program Studi Ekonomi Pertanian dan
Sumberdaya Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, (Skripsi), h. 22
4
Satria, Pasar Modern Dan Pasar Tradisional, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 9
Bab 2 - hal | 23
mempunyai terminal bis, oplet dan kendaraan-kendaraan jenis angkutan
penumpang kecil lainnya.Penduduk minimum yang dapat mendukung sarana ini
adalah 480.000 penduduk.Luas tanh yang dibutuhkan adalah 96.000 m 2
b. Jenis-jenis pasar menurut pengelolanya adalah sebagai berikut:
1) Pasar Pemerintah
Yaitu pasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
2) Pasar Swasta
Yaitu pasar yang diselenggarakan atau dikelola oleh orang pribadi atau badan.
c. Jenis-Jenis Pasar Menurut Tingkat Pelayanannya:
1) Pasar Regional
Yaitu pasar dengan komponen bangun-bangunan yang lengkap, sistem arus
barang dan orang, baik di dalam maupun di luar bangunan, dan melayani
perdagangan tingkat regional.
2) Pasar Kota
Yaitu pasar dengan komponen bangunan-bangunan, sistem arus barang dan
orang baik didalam maupun di luar bangunan, dan melayani perdagangan
tingkat kota.
3) Pasar Wilayah
Yaitu pasar dengan komponen bangun-bangunan, sistem arus barang dan
orang, baik di dalam maupun di luar bangunan, dan melayani perdagangan
tingkat kota
4) Pasar Lingkungan
Yaitu pasar dengan komponen bangun-bangunan, sistem arus barang dan orang
terutama di dalam bangunan, dan melayani perdagangan tingkat lingkungan.
d. Jenis-Jenis Pasar Menurut Kelas Mutu Pelayanan
1) Pasar Tradisional
Yaitu pasar yang dibangun dengan fasilitas sederhana, dikelola dengan
manajemen sederhana dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, ataupun
tenda yang diisi oleh pedagang keci, menengah dan koperasi dengan proses jual
beli melalui tawar menawar.
2) Pasar modern
Yaitu pasar yang dibangun dan dikelola dengan menggunakan metode
manajemen modern, didukung dengan teknologi modern serta mengutamakan
pelayanan dan kenyamanan berbelanja.5
3) Pasar Tradisional
5
Ibid, h. 18
Bab 2 - hal | 24
a. Pengertian Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan sebuah tempat yang terbuka dimana terjadi
proses transaksi jual beli yang dimungkinkan proses tawar menawar.6 Di
pasar tradisional pengunjung tidak selalu menjadi pembeli, namun ia bisa
menjadi penjual. Bahkan setiap orang bisa menjual dagangannya di pasar
tradisional.
Pasar tradisional biasanya terhubung dengan toko-toko kecil di dusun-dusun
sebagai tempat kulakan. Pasar tradisional di pedesaan juga terhubung
dengan pasar trasional di perkotaan yang menjadi sentral kulakan bagi
pedagang pasar-pasar pedesaan di sekitarnya. Pasar tradional merupakan
penggerak ekonomi masyarakat.7
Pasar tradisional juga memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan
pasar modern, kelebihan tersebut diantaranya adalah dipasar tradisioanal
pembeli dapat melakukan tawar menawar harga dengan pedagang, harga
yang ditawar cukup terjangkau, secara budaya pasar tradisioonal
merupakan tempat publik dimana terjadi interaksi sosial. 8
6
Eis Al Masitoh, “Upaya Menjaga eksistensi Pasar Tradisional (Studi Revitalisasi Pasar Piyungan Bantul)”, Jurnal PMI Vol.X.No.2, Maret 2-13, h. 66.
7
Ibid
8
Tim Pengelola Pasar Kabupaten Bantu.“ Konsep Pengelolaan Pasar Tradsional Di Kabupaten Bantul”. 2010, Pasar Pengelolaan Pasar bantul, h.3
Bab 2 - hal | 25
pengamanan, sarana pengelola kebersihan, sarana air bersih,
Instalasi listrik, dan penerangan umum.
b) Kelas II
Luas lahan dasaran minimal 1500m2. Tersedia fasilitas: tempat parkir,
tempat promosi,tempat pelayanan kesehatan, tempat ibadah, kantor
pengelola, KM/WC, sarana pengamanan, sarana pengelola
kebersihan, sarana air bersih,instalasi listrik, dan penerangan umum.
c) Kelas III
Luas lahan dasaran minimal 1000 m 2. Tersedia fasilitas: tempat
promosi, tempat ibadah, kantor pengelola, KM/WC, sarana
pengamanan, sarana air bersih, instalasi listrik, dan penerangan
umum.
d) Kelas IV
Luas dasaran minimal 500m2. Tersedia fasilitas: tempat promosi,
kantor pengelola, KM/WC, sarana pengamanan dan sarana
pengelolaan kebersihan.
e) Kelas V
Luas dasaran minimal 50 m2. Tersedia fasilitas: sarana pengamanan
dan sarana pengamanan.
2) Pasar bedasarkan jenis dagangannya.
a) Golongan A
Barang: logam mulia, batu mulia, permata tekstil, kendaraan
bermotor, kebutuhan sehari-hari dan yang dipersamakan jasa:
penukaran uang (money charger), perbankan dan yang
dipersamakan.
b) Golongan B
Barang: pakaian/sandang, pakaian tradisional, pakaian pengantin,
aksesoris pengantin, sepatu sandal, tas, kacamata, arloji, aksesoris,
souvenir, kelontong, barang pecah belah,barang plastik, obat-obatan,
bahan kimia, bahan bangunan bekas/baru, alat tulis, daging, bumbu,
ikan basah, ikan asin, dan yang dipersamakan. Jasa: wartel, titipan
kilat, salon, kemasan, agen tiket, koperasi, penitipan barang, jasa
timbang, dan yang dipersamakan.
c) Golongan C
Barang: beras, ketan, palawija, jagung, ketela, terigu, gula, telur,
minyak goreng, susu, garam, bumbu, berbagai jenis makanan,
melinjo, keripik emping, kering-keringan mentah, mie, minuman, teh,
kopi, buah-buahan, kolang kaling, sayur mayur, kentang, jajanan,
bahan jamu tradisional, tembakau, bumbu rokok, kembang, daun,
Bab 2 - hal | 26
unggas hidup, hewan peliharaan, makanan hewan, sangkar, obat-
obatan hewan, tananman hias, pupuk, obat tanaman, pot, ikan hias,
akuarium, elektronik baru/bekas, onderdil baru/bekas, alat
pertukangan baru/bekas, alat pertanian baru/bekas, kerajinan
anyaman, gerabah, ember, seng, kompor minyak, sepeda,
baru/bekas, majalah, koran, arang, dan yang dipersamakan. Jasa:
penjahit, tukang cukur, sablon, gilingan dan yang dipersamakan.
d) Golongan D
Barang: rombengan, rongsokan, kertas bekas, koran bekas, dan yang
dipersamakan. Jasa: sol sepatu, jasa patri, dan yang dipersamakan.
9
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Dan Pemberdayaan Pasar Tradisional.
10
Ibid. Pasal 10
Bab 2 - hal | 27
e. Pemeliharaan
Pemeliharaan bangunan pasar dapat dilakukan baik oleh pedagang maupun
pengelola. Dalam hal ini telah timbul kesadaran yang tinggi dari pedagang untuk
membantu manajemen pasar memelihara sarana dan prasarana pasar seperti
saluran air, ventilasi udara, lantai pasar, kondisi kios dan lain sebagainya.
f. Pasar sebagai sarana/fungsi interaksi sosial
Pasar yang merupakan tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai suku di
tanah air menjadi sarana yang penting untuk berinteraksi dan berekreasi. Tercipta
suasana damai dan harmonis di dalam pasar.
g. Pemeliharaan pelanggan.
h. Produktifitas pasar cukup tinggi
Pemanfaatan pasar untuk berbagai kegiatan transaksi menjadi optimal.
Terjadi pembagian waktu yang cukup rapi dan tertib. Untuk mencapai indikator
keberhasilan diatas, maka pengelola pasar wajib memperhatikan peningkatan mutu
dan pembenahan pengaturan sarana fisik pasar,11 di antaranya:
a. Perencanaan Tata Ruang
Pola perletakan berbagai prasarana dan sarana yang ada telah mempertimbangkan
beberapa pendekatan antara lain:
1) Ada pengaturan yang baik terhadap pola sirkulasi barang dan pengunjung di
dalam pasar dan ada tempat parkir kendaraan yang mencukupi. Keluar
masuknya kendaraan tidak macet.
2) Dari tempat parkir terdapat akses langsung menuju kios di pasar.
3) Distribusi pedagang merata atau tidak menumpuk disatu tempat.
4) Sistem zoning sangat rapi dan efektif sehingga mempermudah konsumen
dalam menemukan jenis barang yang dibutuhkan.
5) Penerapan zoning mixed-used, menggabungkan peletakan los dan kios dalam
satu area, yang saling menunjang.
6) Fasilitas bongkar muat (loading-unloading) yang mudah dan meringankan
material handling.
7) Jalan keliling pasar, mencerminkan pemerataan distribusi aktifitas
perdagangan.
8) Ada tempat penimbunan sampah sementara (TPS) yang mencukupi.
9) Terdapat berbagai fasilitas umum: ATM Centre, Pos Jaga kesehatan, mushola,
toilet, dll.
10) Tempat pemotongan ayam yang terpisah dari bangunan utama
11) Ada bangunan kantor untuk pengelola pasar, Keamanan, Organisasi
Pedagang.
11
Ibid
Bab 2 - hal | 28
b. Arsitektur bangunan
Dibutuhkan lahan atau ruang yang besar dengan rencana bangunan yang memadai.
c. Pengaturan Lalu Lintas
Untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bagi para pengunjung pasar maka
pengaturan lalu lintas dilakukan sebagai berikut:
1) Kendaraan Pengunjung harus dapat parkir di dalam area pasar.
2) Terdapat jalan yang mengelilingi pasar dan mencukupi untuk keperluan bongkar
muat dan memiliki 2 lajur guna menghindari penumpukan/antrian.
d. Kualitas Konstruksi
1) Prasarana jalan menggunakan konstruksi rigid
2) Konstruksi bangunan menggunakan bahan yang tahan lama dan mudah dalam
maintenancenya.
3) Lantai pasar keramik.
4) Rolling door untuk kios dan dinding plester aci dengan finishing cat.
5) Drainase dalam menggunakan buis beton sedangkan di luar dengan saluran
tertutup.
e. Air bersih & Limbah
1) Pengadaan air bersih menggunakan sumur dalam dan di tampung di reservoir.
2) Ada sumur resapan diberbagai tempat sebagai antisipasi terhadap
melimpahnya buangan air hujan.
3) Pembuangan limbah terdiri dari:
a) Buangan air kotor dapat disalurkan menuju drainase biasa.
b) Buangan limbah kotoran oleh karena pertimbangan higienis harus
ditampung dalam septic tank, baru kemudian cairannya dialirkan pada
resapan.
c) Pembuatan saluran pembuangan air rembesan dengan desain khusus pada
kios/los yang menjual dagangan yang harus selalu segar/basah (ikan dan
daging).
f. Sistem Elektrikal
g. Pencegahan Kebakaran
h. Penanggulangan Sampah
12
Anung Pramudyo, Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional di Yogyakarta, JBMA, Vol. II, No. 1, Maret 2014, ISSN : 2252-5483 hlm, 88.
Bab 2 - hal | 29
a. Karakter/Budaya Konsumen.
Meskipun informasi tentang gaya hidup modern dengan mudah diperoleh, tetapi
tampaknya masyarakat masih memiliki budaya untuk tetap berkunjung dan
berbelanja ke pasar tradisional. Perbedaan itulah adalah di pasar tradisional masih
terjadi proses tawar-menawar harga, sedangkan di pasar modern harga sudah pasti
ditandai dengan label harga.
b. Revitalisasi Pasar Tradisional.
Pemerintah arus serius dalam menata dan mempertahankan eksistensi pasar
tradisional. Pemerintah menyadari bahwa keberadaan pasar tradisional sebagai
pusat kegiatan ekonomi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Selama ini
pasar tradisional selalu identik dengan tempat belanja yang kumuh, becek, dan
karenanya hanya didatangi oleh kelompok masyarakat kelas bawah. Gambaran
pasar seperti di atas harus diubah menjadi tempat yang bersih dan nyaman bagi
pengunjung. Dengan demikian masyarakat dari semua kalangan akan tertarik untuk
datang dan melakukan transaksi di pasar tradisional.
c. Regulasi.
Pemerintah mempunyai hak untuk mengatur keberadaan pasar tradisional dan
pasar modern.50 Tetapi aturan yang dibuat pemerintah itu tidak boleh diskriminatif
dan seharusnya justru tidak membuat dunia usaha stagnan. Pedagang kecil,
menengah, besar, bahkan perantara ataupun pedagang toko harus mempunyai
kesempatan yang sama dalam berusaha.
Bab 2 - hal | 30
Daerah ini dipandang perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Penyesuaian ini
perlu dilakukan dalam rangka sinkronisasi dan penyelarasan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku saat ini.
Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Pasar Rakyat, merupakan bentuk
komitmen Pemerintah Kota Depok dalam upaya mengelola Pasar Rakyat yang
merupakan aset-aset penting agar dapat:
a. mewujudkan keberadaan Pasar Rakyat yang bersih, aman, nyaman dan berkeadilan
secara bertahap dan berkesinambungan;
b. menjaga stabilitas perekonomian dan meningkatkan pendapatan masyarakat
setempat yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat;
c. mewujudkan Pasar Rakyat sebagai entitas ekonomi, wahana interaksi sosial dan
sumber pendanaan; serta
d. memberikan perlindungan dan pemberdayaan baik kepada pedagang maupun
konsumen, serta penataan Pasar Rakyat.
Konsiderans yang dituangkan dalam peraturan daerah ini, Pasar Rakyat
merupakan salah satu entitas ekonomi strategis yang mendinamisasi dan
mengakselerasi percepatan pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor
perdagangan agar mampu berkompetisi dan berdaya saing, sehingga diperlukan
pengelolaan dan pemberdayaan Pasar Rakyat secara optimal. Selain itu juga Peranan
Pasar Rakyat sangat penting dalam meningkatkan pembangunan ekonomi daerah,
sehingga diperlukan keberpihakan Pemerintah Daerah dalam memberikan
kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat,
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Pasar
Rakyat pasal 1 menyebutkan bahwa 6. Pasar Rakyat adalah suatu area tertentu tempat
bertemunya pembeli dan penjual, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dengan proses jual beli berbagai jenis barang konsumsi melalui tawar menawar.
Pengelolaan Pasar Rakyat, dilaksanakan berdasarkan atas asas13:
a. kemanusian;
b. keadilan;
c. kesamaan kedudukan;
d. kemitraan;
e. ketertiban dan kepastian hukum;
f. kelestarian lingkungan;
g. kejujuran usaha; dan
h. persaingan sehat (fairness).
13
Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Pasar Rakyat, Pasal 2
Bab 2 - hal | 31
Pengelolaan Pasar Rakyat, bertujuan untuk14:
a. mewujudkan keberadaan Pasar Rakyat yang bersih, aman, nyaman dan berkeadilan
secara bertahap dan berkesinambungan;
b. menjaga stabilitas perekonomian dan meningkatkan pendapatan masyarakat
setempat yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat;
c. meningkatkan peran pasar rakyat sebagai entitas ekonomi yang produktif, wahana
interaksi sosial yang komunikatif, dan sumber pendanaan yang efektif bagi
terselenggaranya pelayanan publik di sektor perdagangan; dan
d. memberikan perlindungan, penataan, serta pemberdayaan terhadap pasar,
pedagang, konsumen, dan entitas ekonomi lainnya.
Pemanfaatan Pasar Rakyat15:
1. Pemanfaatan Pasar Rakyat yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kota berupa
penyediaan toko, kios, los, tempat MCK, serta ruang/lahan dilaksanakan dengan
cara disewakan.
2. Dalam pelaksanaan pemanfaatan Pasar Rakyat sesuai dengan peruntukannya
dapat dibentuk forum komunikasi yang menjadi wadah bagi pedagang/penjual dan
pengelola Pasar Rakyat.
3. Forum komunikasi berfungsi sebagai sarana sosialisasi, informasi, serta pendidikan
dan pelatihan bagi pedagang/penjual dan pengelola Pasar Rakyat.
4. Penyewaan dikenakan retribusi pelayanan pasar.
5. Penyewaan toko, kios, los, tempat MCK, serta ruang/lahan dilaksanakan oleh Dinas.
Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian16:
1) Pembinaan pengelolaan Pasar Rakyat dilakukan oleh Wali Kota sesuai dengan
kewenangan dan ketentuan perundang-undangan.
2) Pembinaan terhadap Pengelolaan Pasar Rakyat meliputi:
a. peningkatan profesionalisme pengelola;
b. peningkatan kompetensi pelaku usaha;
c. pemeliharaan sarana dan prasarana fisik;
d. pemeliharaan keamanan dan kebersihan;
e. penerapan perlindungan konsumen; dan
f. pelaksanaan evaluasi kinerja pengelolaan.
14
Ibid. Pasal 3
15
Ibid. Pasal 11
16
Ibid. Pasal 34
Bab 2 - hal | 32
2.3.2. Pengelolaan Pasar Rakyat ditinjau dengan SNI 8152:201517
Prinsip pengelolaan suatu pasar rakyat adalah:
a) Efisien, dalam hal penggunaan sumber daya secara terukur, terkendali, rasional dan
wajar.
b) Efektif, dalam hal pelaksanaan kegiatan operasional sesuai dengan tujuan
pengelola.
c) Produktif, dalam hal meningkatkan pendapatan pedagang.
d) Akuntabel, dalam hal pengelolaan administrasi, teknis, maupun keuangan dengan
hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
e) Kepentingan umum, dalam hal pelaksanaan kegiatan untuk ikut mendukung
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
f) Berwawasan lingkungan, dalam hal pelaksanaan kegiatan operasional agar selaras
dengan pengelolaan lingkungan.
g) Tanggung jawab sosial, dalam hal alokasi dana untuk pemberdayaan komunitas
pasar.
h) Gotong royong, dalam hal menjaga kebersihan, kesehatan, keamanan dan
kenyamanan pasar.
Pengelola pasar mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam hal melaksanakan
pelayanan umum di bidang pengelolaan area pasar, membina pedagang pasar, ikut
membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan jasa di pasar. Fungsi
pengelola pasar mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perawatan area pasar.
b) Penyediaan, pemeliharaan dan perawatan sarana kelengkapan area pasar.
c) Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan area pasar.
d) Pengelolaan dan pengembangan area pasar.
e) Pembinaan pedagang dalam rangka pemanfaatan area pasar.
f) Bantuan terhadap stabilitas harga barang.
g) Bantuan terhadap ketersediaan dan kelancaran distribusi barang dan jasa.
h) Pelaksanaan dan pengembangan kerjasama.
i) Pengendalian keamanan dan ketertiban area pasar.
Pengelola pasar mempunyai tugas antara lain:
1. Melaksanakan tugas rutin, misalnya pendataan pedagang, pendaftaran wajib
retribusi pasar, penagihan retribusi pasar, potensi pendapatan, pembukuan,
pelaporan pendapatan pasar,
2. Memberikan pelayanan informasi kepada konsumen, seperti nama pedagang,
nomor dan letak los atau kios, jenis komoditi yang diperdagangkan di pasar,
17
SNI 8152:2015. Hal: 9-10
Bab 2 - hal | 33
3. Menyediakan informasi mengenai zonasi pasar yang dipampang secara jelas dan
terbuka,
4. Menyediakan informasi kisaran harga komoditas tertentu yang dipampang secara
jelas dan terbuka,
5. Menyelenggarakan program pengembangan dan aktivasi pasar melalui diversifikasi
kegiatan pasar seperti penambahan jam buka dengan aktivitas baru, festival pasar,
dan promosi.
6. Menyelenggarakan program pembinaan dan pemberdayaan pedagang serta
komunitas pasar.
7. Melakukan pengawasan terhadap produk sesuai ketentuan, berkoordinasi dengan
instansi terkait.
8. Menyelenggarakan sidang tera dan tera ulang minimal 1 kali dalam setahun,
berkoordinasi dengan instansi terkait.
Tersedia prosedur kerja atau Standard Operating Procedures (SOP) yang
mendeskripsikan tugas, cara kerja dan alur kerja setiap jabatan. SOP terdokumentasi
dengan baik dan mudah diakses meliputi:
a. Pengenaan retribusi dan pajak pasar,
b. Keamanan dan ketertiban,
c. Kebersihan dan penanganan sampah,
d. Pemeliharaan sarana pasar,
e. Penataan pedagang pasar,
f. Penanggulangan kebakaran,
g. Penataan parkir di area pasar,
h. Penataan reklame di area pasar,
i. Mekanisme pengaduan dan penanganan pengelolaan pasar,
j. Pemakaian ruang dagang,
k. Sanksi dan peringatan,
l. Pengawasan untuk memastikan tersedianya barang dagangan yang aman, sehat,
dan bebas dari bahan berbahaya serta memenuhi ketentuan yang berlaku.
Struktur pengelola pasar adalah sebagai berikut:
a) Kepala Pasar,
b) Bidang Administrasi dan Keuangan,
c) Bidang Ketertiban dan Keamanan,
d) Bidang Pemeliharaan dan Kebersihan,
e) Bidang Pelayanan Pelanggan dan Pengembangan Komunitas.
Bab 2 - hal | 34
2.4. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
2.4.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum membahas tentang pengertian MSDM, perlu diungkap tentang
pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen diadopsi dari kata management.
Perkembangan selanjutnya manajemen didefinisikan secara beragam oleh para pakar,
seperti yang sering ditemukan dalam beberapa tulisan dan literatur-literatur tentang
studi manajemen yang dikutip oleh Fathoni (2009) dalam buku Management Sumber
Daya Manusia. Beberapa pendapat tersebut antara lain :
a. Terry
Manajemen adalah melakukan pencapaian tujuan organisasi yang sudah
ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain.
b. Pfifner
Manajemen berhubungan dengan pengarahan orang dan tugas-tugasnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Stoner dan freeman
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua lain-lain
sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Sumber Daya Manusia perlu dikelola secara baik dan professional agar dapat
tercipta keseimbangan antara kebutuhan SDM dengan tututan serta kemajuan bisnis
perusahaan. Perkembangan bisnis perusahaan sangat tergantung pada produktivitas
tenaga kerja yang ada di perusahaan.
Menurut Nawawi (2000) yang dimaksudkan sebagai SDM adalah meliputi tiga
pengertian yaitu :
a. Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi
(disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan).
b. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi
dalam mewujudkan eksistensinya.
c. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai
modal (non material/non financial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat
diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan nonfisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
Pemahaman tentang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) berkiblat pada
pendapat-pedapat para pakar yang di kutib oleh Sulistiyani (2009) sebagai berikut :
a. Kiggundu
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pengembangan dan
pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu,
organisasi, masyarakat, bangsa,dan internasional yang efektif.
Bab 2 - hal | 35
b. Flippo yang di kutip oleh Handoko
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengitegrasian, pemeliharaan, dan
pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan individu, organisasi dan
masyarakat.
c. Tulus
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaaan dan
pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai
tujuan organisasi, individu dan masyarakat.
Menurut Bernardin (2003) menyatakan MSDM berhubungan dengan rekruitmen
tenaga kerja, seleksi, pengembangan, kompensasi, retensi, evaluasi dan promosi dalam
suatu organisasi.
Noe (2006) mendefinisikan MSDM sebagai “kebijakan, praktik dan system yang
mempengaruhi perilaku, sikap maupun kinerja karyawan”
Dari empat definisi yang diutarakan diatas, benang merah yang dapat ditarik :
a. MSDM merupakan bagian dari manajemen yang meliputi antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan lain-lain.
b. MSDM menangani SDM, yaitu orang yang siap, bersedia dan mampu member
kotribusi terhadap tujuan stakeholders.
c. MSDM memperhatikan kesejahteraan manusia dalam organisasi agar dapat bekerja
sama secara efektif dan kontribusi terhadap kesuksesan organisas.
d. MSDM merupakan system yang mempunyai beberapa fungsi, kebijakan, ativitas,
atau praktik diantaranya recruitment, selection, development, compensation,
retention, evaluation, promotion, dan lain-lain.
Manajemen Sumber Daya Manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting
ialah penanganan informasi ketenagakerjaan. Informasi demikian mencakup banyak
hal, seperti :
a. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki
b. Masa kerja setiap pekerja
c. Status perkawinan dan jumlah tanggungan
d. Jabatan yang pernah dipangku
e. Tangga karir yang telah dinaiki
f. Jumlah penghasilan
g. Pendidikan dan pelatihan yang pernah ditempuh
h. Keahlian dan keterampilan yang dimiliki khusus
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Amstrong terdiri dari
empat suku kata, yaitu manajemen sumber daya manusia. Keempat suku kata tidak
sulit untuk dipahami artinya, dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia
Bab 2 - hal | 36
adalah proses pengendalian berdasarkan fungsi manajemen terhadap daya yang
bersumber dari manusia.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Hadiwiryo,
menggunakan istilah manajemen tenaga kerja sebagai pengganti manajemen sumber
daya manusia. Menurutnya, manajemen tenaga kerja merupakan pendayagunaan,
pembinaan, pengaturan, pengurusan, pengembangan unsur tenaga kerja, baik yang
berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai dengan segala kegiatannya
dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-besarnya, sesuai
dengan harapan usaha perorangan, badan usaha, perusahaan, lembaga, maupun
instansi.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Nawawi,
mengemukakan bahwa MSDM adalah : “Proses mendayagunakan manusia sebagai
tenaga kerja secara manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimiliki berfungsi
maksimal bagi tercapainya tujuan perusahaan”.
Menurut Hasibuan (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan
seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Dari definisi di atas sangatlah jelas bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah menyangkut ilmu dan seni untuk memperoleh tenaga kerja yang tepat sesuai
dengan kebutuhan baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas. Hal ini dapat
dipahami bahwa semua kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung
kepada manusia-manusia yang mengelola organisasi itu.
Bab 2 - hal | 37
d. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu kayawan dan pencapaian, minimal tujuan-tujuan yang
dapat mempertiggi kontribusi individual mner kale. Tujuan personal karyawan harus
dipertahankan, dipensiunkan atau dimotivasi.
Bab 2 - hal | 38
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan
dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan tugasnya dengan baik.
4. Pengendalian
Pengendalian (controling) adalah mengendalikan semua karyawan agar mau
mentaati peraturan- peraturan perusahaan dan mau bekerja sesuai dengan
rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan
perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi
kehadiran, kedisiplinan, prilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga
situasi lingkungan pekerjaan.
5. Pengadaan
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pengadaan yang baik akan terwujudnya tujuan.
6. Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan ketrampilan tehnis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan yang
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini dan masa yang akan
datang.
7. Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah penberian balas jasa langsung (direct) dan tidak
langsung (indirect) uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil
diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya.
Layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada
upah minimum pemerintah dan berdasarkan pada eksternal dan internal
konsistensi.
8. Pengintegrasiaan
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dengan kebutuhan karyawan, agar terciptanya kerjasama yang serasi
dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat
memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang
penting dan sulit dalam MSDM karena mempersatukan dua kepentingan yang saling
bertolak belakang.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara kondisi mental,
fisik, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang
berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada
eksternal dan internal konsistensi.
Bab 2 - hal | 39
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan
karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan
adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan- peraturan perusahaan
dan norma- norma sosial.
11. Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan
dikarenakan kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab- sebab lainnya. Pelepasan
ini diatur oleh UU No. 12 tahun 1964.
Bab 2 - hal | 40
personalia yang digunakan untuk dapat mempertahankan kesinambungan norma suatu
perusahaan”.
Bab 2 - hal | 41
Pengelolaan Pasar Rakyat
oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan di Kota
Depok
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana manajemen pengelolaan pasar
rakyat di Kota Depok dijalan (eksisting)?
• Apakah kebutuhan SDM/Pengelola Pasar
Rakyat Kota Depok sudah sesuai dengan
bobot pekerjaannya ?
Bab 2 - hal | 42