Skripsi
Skripsi
Skripsi
Oleh :
SHERLY
130100247
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMANFAATAN ANTENATAL CARE OLEH IBU HAMIL DI
DAERAH URBAN DAN RURAL
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
kelulusan Sarjana Kedokteran
Oleh :
SHERLY
130100247
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
2017
ii
ABSTRAK
ABSTRACT
Antenatal care (ANC) service is the service provided by the health care
provider for the pregnant woman during her pregnancy. Routine prenatal visit is
important especially for women with a high risk pregnancy. Factors affecting the
utilization of antenatal care service are predisposing factor, enabling factor,
needs factor.
The purpose of this study is to analyze the factors that affecting the
utilization of ANC service in urban and rural area.
The result of this study shows that 66 people (81.5%) utilized ANC service
in urban area and 60 people (74.1%) in rural area. Predisposing factors that
affect the utilization of ANC service in rural area are age (p=0.001) and parity
(p=0.025), while in urban area education status (p=0.004) affects the utilization
of ANC service. Enabling factors (husband support, economy status and distance
from health care service) and needs factors (health/sick perception and clinical
diagnosis) do not affecting the utilization of ANC service in both area.
The utilization of ANC service is higher in urban area than in rural area,
therefore health center in rural area is suggested to assigned health promotion for
the pregnant woman on the importance of ANC.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk
mencapai kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum, selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S (K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. dr. M. Fidel Ganis Siregar, M.Ked(OG), Sp.OG(K), selaku
Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak arahan dan masukan
bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Ibu dr. Restuti H. Saragih, Sp. PD, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan banyak arahan dan masukan bagi penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Bapak dr. Syah Mirsya Warli, Sp. U, selaku Ketua Penguji yang telah
memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam
penyempurnaan skripsi ini.
v
6. Ibu dr. Elvita R. Daulay, M.Ked(Rad), Sp. Rad, selaku Anggota Penguji
yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam
penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Dr. dr. Binarwan Halim, M. Ked(OG), Sp. OG(K), FICS, atas
bantuan yang telah diberikan dan izin untuk melakukan penelitian di
tempat praktik Beliau.
8. Bapak dr. Hendra Lumbantobing, selaku Kepala Puskesmas Karang
Anyar, atas bantuan yang telah diberikan dan izin untuk melakukan
penelitian.
9. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan hingga
penyelesaian studi dan juga penulisan skripsi ini.
10. Orang tua penulis yang telah membesarkan penuh dengan kasih sayang
dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi dan pendidikan.
11. Semua pihak yang telah membantu baik dalam bentuk moril maupun
materil yang namanya tidak dapat disebutkan oleh penulis satu per satu.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
ABSTRACT ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xii
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 Lembar Penjelasan
Lampiran 4 Informed Consent
Lampiran 5 Data Induk Daerah Rural
Lampiran 6 Data Induk Daerah Urban
Lampiran 7 Hasil Pengolahan Data Statistik
Lampiran 8 Ethical Clearance
Lampiran 9 Surat Izin Penelitian
xii
DAFTAR SINGKATAN
Hb Hemoglobin
K1 Kunjungan pertama
xiii
K4 Kunjungan Ke-4
LH Luteinizing Hormone
PT Perguruan Tinggi
SD Sekolah Dasar
TT Tetanus Toksoid
USG Ultrasonografi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan
2.1.1. Definisi Kehamilan
Proses kehamilan harus ada sel spermatozoa dan sel telur (ovum) yang
bersatu membentuk konsepsi dan hasil konsepsi menanamkan dirinya didalam
endometrium. Proses terjadinya kehamilan terdiri dari :
a. Oogensis
Melalui proses oogenesis terbentuklah ovum dari oogonia. Sebagian oogonium
mengalami perubahan-perubahan yaitu pembelahan mitosis menjadi oosit
primer (46 kromosom, diploid), waktu lahir dan masa pubertas ditemukan
400.000-500.000 oosit yang kemudian mengalami degresi sehingga tinggal
400-500 oosit. Pada waktu pematangan pertama dengan proses miosis pertama
dari oosit primer terbentuk oosit sekunder (23 kromosom, haploid) dan badan
kutub pertama. Pematangan kedua terjadi setelah spermatozoon membuahi
ovum dimana terbentuk 1 ovum dan 3 badan kutub kedua. Badan kutub terletak
5
6
diantara zona pellusida dan membrane vitellina dari ovum yang telah
dipenetrasi oleh spermatozoon.6
b. Spermatogenesis
Spermatogonium tumbuh dari sel primitif tubulus seminiferus testis yang
relatif berjumlah tetap sampai pubertas. Spermatogenesis dirangsang oleh
hormon testosteron dari sel yang dipengaruhi interstisial stimulating hormone
atau disebut juga LH (Luteinizing hormone). Pembentukan spermatozoa
memerlukan waktu 3 hari. Spermatozoa terdiri dari bagian kepala, leher, dan
ekor. Bagian kepala berbentuk bulat atau lonjong, sedangkan bagian leher
banyak mengandung mitokondria merupakan penghasil energi dalam bentuk
gradient ion adenosine trifosfat (ATP). Energi yang terdapat dalam
mitokondria digunakan untuk gerakan spermatozoa melalui ekornya menembus
lendir serviks, uterus dan tuba.6
c. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi.
Pertemuan ini kemudian akan membentuk zigot. Konsepsi terjadi di tuba
fallopi. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi diliputi oleh corona
radiata, yang mengandung persediaan nutrisi. Pada ovum dijumpai inti dalam
bentuk metafase ditengah sitoplasma yang disebut vitellus. Dalam perjalanan
ovum, corona radiata makin berkurang pada zona pellusida. Dalam beberapa
jam setelah terjadi pembuahan, mulailah pembelahan zigot. Pembelahan ini
terjadi selama 3 hari di tuba fallopi. Setelah pembelahan ini selesai hasil
konsepsi berada dalam stadium morula. Hasil konsepsi disalurkan terus ke pars
ismika dan pars interstisialis tuba (bagian-bagian tuba yang sempit) dan kearah
kavum uteri. Dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula.
Blastula diselubungi oleh satu atau sekelompok sel yang merupakan dinding
yaitu tropoblast. Tropoblast inilah yang memberi makan ovum sampai
terbentuk sirkulasi darah didalam plasenta.8
d. Nidasi (implantasi pada uterus)
Tropoblast, yang mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan
jaringan, menemukan endometrium dalam masa sekresi dengan sel-sel desidua.
Sel-sel ini besar dan mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan
oleh tropoblast, kemudian blastokist masuk dan menanamkan dirinya kedalam
8
tua (trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
menggunakan USG.
4) Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
A. Faktor Fisik
1. Status Kesehatan atau Penyakit
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi
abortus, intra uterin fetal death (IUFD), anemia berat, infeksi
transplasental, partus prematurus, dismaturitas, asfiksia neonatarum,
syok, perdarahan.6
2. Gizi
Status gizi sangat penting untuk diperhatikan untuk kesehatan ibu dan
juga bayinya. Kebutuhan gizi ibu hamil secara garis besar antara lain :
asam folat, energi, protein, zat besi, kalsium, vitamin D, yodium.
Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, Magnesium, dan
minyak ikan selama hamil.
3. Gaya Hidup
a. Kebiasaan meminum jamu
Kebiasaan minum jamu yang dilakukan oleh sebagian ibu hamil
dapat membahayakan tumbuh kembang janin dikarenakan
kandungan zat-zat tertentu dalam jamu baik berupa bahan herbal
maupun bahan lainnya yang mungkin tidak aman bagi ibu.
b. Aktivitas seksual
Aktivitas seksual yang dilakukan selama hamil memungkinkan
terjadinya perangsangan persalinan dikarenakan dalam cairan
sperma terkandung prostaglandin sehingga merangsang munculnya
kontraksi. Namun menurut konsep evidence based menyatakan
13
B. Faktor Psikologis
Ada dua macam stressor, yaitu:
1. Stressor internal, meliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan,
penyakit, cacat, tidak percaya diri, perubahan penampilan, perubahan
peran sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan, takut terhadap
persalinan, kehilangan pekerjaan.
2. Stressor eksternal: status marital, maladaptasi, relationship, kasih
sayang, dukungan mental.
Pada kehamilan bukan hanya terjadi perubahan fisiologis tapi juga terjadi
perubahan psikologis. Gangguan psikologis ini muncul karena
ketidakmatangan dalam perkembangan emosional dan psikoseksual dalam
rangka kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan situasi
tertentu termasuk kehamilan.6
Ada beberapa keadaan spesifik pada masa kehamilan yang mungkin dapat
menyebabkan kelainan jiwa misalnya hyperemesis gravidarum, abortus,
preeklampsia/eklampsia. Pada kasus psikologis atau kelainan jiwa yang berat
perlu dorongan dan dukungan dari orang terdekat dalam keluarga.
a. Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir
kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil. Akibat efek vasodilatasi
oleh estrogen, volum darah akan meningkat serta sirkulasi darah di
uteroplasenta akan meningkat, hal ini sangat penting bagi janin. Hormon ini
juga mempengaruhi perubahan pada payudara, yaitu perkembangan duktus dan
alveolar untuk persiapan menyusui.9
15
b. Progesteron
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum sampai usia 10 minggu kehamilan.
Pada akhir kehamilan plasenta memproduksi progesteron kira-kira 250
mg/hari. Progesteron yang dihasilkan oleh plasenta bergantung pada prekursor
yang ada yaitu pregnenolone yang dihasilkan dari perombakan kolesterol oleh
estradiol. Progesteron digunakan untuk mempersiapkan dan mempertahankan
endometrium untuk implantasi.10
c. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Hormon HCG dihasilkan pada hari ke 10 setelah ovulasi dan puncak
sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi, fungsinya adalah
untuk mempertahankan korpus luteum. Korpus luteum akan menghasilkan
hormone steroid yaitu estrogen dan progesteron9 untuk mempertahankan
kehamilan sampai usai 7 minggu, kemudian corpus luteum akan hilang dan
digantikan oleh plasenta pada usia 10 minggu. Diproduksi oleh GnRH
(Gonadotropin-releasing hormone).
d. Human Placenta Lactogen (HPL)
Hormon ini diproduksi terus dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari.
Hormon ini berpengaruh terhadap berat janin dan plasenta. Ia bersifat
diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil meningkat.10
e. Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena
ditekan oleh estrogen dan progesteron plasenta.
f. Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan ekskresi estrogen.
Sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen di tingkat target organ.
g. Growth Hormone
Produksinya sangat rendah mungkin karena ditekan oleh HPL.
h. TSH, ACTH, Parathormon dan MSH
Hormon-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan. ACTH dan
CRH meningkatkan aktivitas adrenal dari maternal , hal ini berfungsi untuk
16
Masa
Imunisasi Interval % Perlindungan
Perlindungan
Pada kunjungan
TT 1 0% Tidak ada
ANC pertama
Kehamilan Kunjungan
Antenatal Care
Faktor yang
Mempengaruhi
26
27
Faktor Predisposisi :
a. Umur
b. Paritas
c. Pendidikan
d. Pengetahuan
e. Sikap
Faktor Pemungkin :
a. Dukungan Suami Pemanfaatan
b. Ekonomi Keluarga Antenatal Care
c. Jarak
Faktor Kebutuhan :
a. Persepsi Sehat /
Sakit
b. Diagnosa Klinis
METODE PENELITIAN
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Karang Anyar dan di praktik
swasta Dr.dr.Binarwan Halim, MKed(OG),Sp.OG(K),FICS di kota Medan.
Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan
antenatal dan memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
A. Kriteria Inklusi :
1. Ibu yang pernah melahirkan atau sedang hamil.
2. Ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal.
3. Ibu hamil yang tidak buta aksara dan menyetujui informed consent.
4. Kehamilan tanpa inseminasi buatan.
28
29
Dimana:
Data yang diambil dalam penelitian ini berupa jenis data primer dimana
data diperoleh langsung dari sampel penelitian melalui wawancara dengan
menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk diisi.
a. Analisis Univariat
Analisis Univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi
frekuensi variabel dependen dan masing-masing variabel independen
yang meliputi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor
kebutuhan.
b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan
antara faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor kebutuhan
dengan pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan
rural yang diperoleh dengan menggunakan uji chi-square pada α=0,05.
31
A. Variabel dependen
Pemanfaatan antenatal care adalah batas minimal jumlah kunjungan ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilannya.
B. Variabel independen
1. Umur ibu adalah lama hidup responden yang dihitung dalam tahun saat
dilakukan wawancara.
2. Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan baik lahir hidup ataupun
lahir mati sebelum kehamilan yang sekarang.
4. Pengetahuan adalah segala pemahaman ibu hamil tentang Antenatal care dan
pemanfaatannya.
6. Dukungan suami adalah persepsi ibu hamil terhadap keikutsertaan suami dalam
pemeriksaan kehamilan ibu yang sekarang, baik dalam bentuk dukungan
maupun keterlibatan suami dalam mendampingi ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan.
7. Ekonomi keluarga adalah keadaan keuangan keluarga ibu hamil yang dilihat
berdasarkan rata-rata pengeluaran bulanan per orang untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
8. Jarak adalah lama waktu tempuh yang diperlukan ibu hamil dari rumah hingga
tempat pelayanan antenatal.
32
10. Diagnosis klinis adalah diagnosa kesehatan dari petugas kesehatan tentang
kondisi ibu hamil.
A. Variabel dependen
Pemanfaatan ANC, terdiri atas 2 kategori :
0. Memanfaatkan : bila minimal frekuensi kunjungan ANC sesuai
dengan umur kehamilan (trimester I minimal 1 kali, trimester II
minimal 1 kali dan timester III minimal 2 kali).
1. Tidak memanfaatkan : bila minimal frekuensi kunjungan ANC tidak
sesuai dengan umur kehamilan.
B. Variabel independen
1. Umur ibu, terdiri atas 2 kategori :
0. < 20 dan > 35 tahun
1. 20-35 tahun
Tahun 2016
Kegiataan
Bulan Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Bimbingan dan pembuatan proposal
Seminar proposal
Penelitian lapangan
Bimbingan, pengolahan data dan
penyusunan hasil peneilitian
Presentasi hasil penelitian
36
BAB V
36
37
2 Daerah Urban
Memanfaatkan 66 81,5 %
Tidak Memanfaatkan 15 18,5 %
Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa pemanfaatan ANC di daerah Urban
lebih tinggi yaitu sebanyak 66 orang (81,5%) dibandingkan dengan daerah rural
yang hanya sebanyak 60 orang (74,1%).
Dari tabel diatas untuk daerah rural dapat dilihat bahwa mayoritas umur
ibu adalah 20-35 tahun sebanyak 61 orang (75,3%), mayoritas paritas ≤ 2 orang
sebanyak 61 orang (75,3%), pendidikan dengan mayoritas berupa pendidikan
tinggi sebanyak 42 orang (51,9%), pengetahuan dengan mayoritas pengetahuan
38
baik sebanyak 59 orang (72,8%), dan sikap yang seluruhnya baik yaitu sebanyak
81 orang (100%).
Dari tabel diatas untuk daerah urban dapat dilihat bahwa mayoritas umur
ibu adalah 20-35 tahun sebanyak 54 orang (66,7%), mayoritas paritas ≤ 2 orang
sebanyak 53 orang (65,4%), pendidikan dengan mayoritas berupa pendidikan
tinggi sebanyak 53 orang (65,4%), pengetahuan yang seluruhnya baik yaitu
sebanyak 81 orang (100%), dan sikap yang seluruhnya baik yaitu sebanyak 81
orang (100%).
39
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari dukungan suami semuanya
mendukung yaitu sebanyak 81 orang (100%), ekonomi keluarga yang mayoritas
tinggi sebanyak 58 orang (71,6%), dan jarak yang seluruhnya dekat yaitu
sebanyak 81 orang (100%).
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari dukungan suami semuanya
mendukung yaitu sebanyak 81 orang (100%), ekonomi keluarga yang seluruhnya
tinggi sebanyak 81 orang (100%), dan jarak yang mayoritas dekat yaitu sebanyak
42 orang (51,9%).
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persepsi sehat/sakit mayoritas sehat
yaitu sebanyak 50 orang (61,7%), dan diagnosa klinis dengan mayoritas tidak ada
sebanyak 53 orang (65,4%).
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persepsi sehat/sakit mayoritas sehat yaitu
sebanyak 46 orang (56,8%), dan diagnosa klinis dengan mayoritas tidak ada
sebanyak 52 orang (64,2%).
41
Pemanfaatan ANC
Tidak Total P
No Variabel Memanfaatkan
Memanfaatkan value
n % n % n %
1. Faktor Predisposisi
0,001
a. Umur
< 20 dan >35 tahun 8 40 12 60 20 100
20-35 tahun 52 85,2 9 14,8 61 100
b. Paritas 0,025
Pemanfaatan ANC
Tidak Total P
No Variabel Memanfaatkan
Memanfaatkan value
n % n % n %
1. Faktor Predisposisi
a. Umur
0,225
< 20 dan >35 tahun 20 74,1 7 25,9 27 100
45
e. Hasil dari analisis Sikap ditemukan bahwa seluruh sikap bernilai baik
yaitu sebanyak 81 orang, dimana sebanyak 66 orang (81,5%)
memanfaatkan ANC dan 15 orang (18,5%) tidak memanfaatkan ANC.
2. Faktor Pemungkin
a. Hasil dari analisis dukungan suami ditemukan bahwa seluruhnya dalam
kategori mendukung yaitu sebanyak 81 orang, dimana sebanyak 66
orang (81,5%) memanfaatkan ANC dan 15 orang (18,5%) tidak
memanfaatkan ANC.
b. Hasil dari analisis ekonomi keluarga ditemukan bahwa seluruhnya
merupakan ekonomi tinggi yaitu sebanyak 81 orang, dimana sebanyak
66 orang (81,5%) memanfaatkan ANC dan 15 orang (18,5%) tidak
memanfaatkan ANC.
c. Hasil dari analisis jarak ditemukan bahwa kategori dekat sebanyak 42
orang, dimana sebanyak 37 orang (88,1%) memanfaatkan ANC dan 5
orang (11,9%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan kategori jauh
sebanyak 39 orang, dimana sebanyak 29 orang (74,4%) memanfaatkan
ANC dan 10 orang (25,6%) tidak memanfaatkan ANC. Hasil uji
statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
persepsi sehat/sakit dengan pemanfaatan ANC (p=0,112).
3. Faktor Kebutuhan
a. Hasil dari analisis persepsi sehat/sakit ditemukan bahwa kategori sakit
sebanyak 35 orang, dimana sebanyak 28 orang (80%) memanfaatkan
ANC dan 7 orang (20%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan
kategori sehat sebanyak 46 orang, dimana sebanyak 38 orang (82,6%)
memanfaatkan ANC dan 8 orang (17,4%) tidak memanfaatkan ANC.
Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara persepsi sehat/sakit dengan pemanfaatan ANC (p=0,765).
b. Hasil dari analisis diagnosa klinis ditemukan bahwa kategori ada
diagnosa klinis sebanyak 29 orang, dimana sebanyak 21 orang (72,4%)
memanfaatkan ANC dan 8 orang (27,6%) tidak memanfaatkan ANC.
Sedangkan ekonomi rendah sebanyak 52 orang, dimana sebanyak 45
48
5.2. Pembahasan
5.2.1. Pengaruh Faktor Predisposisi Terhadap Pemanfaatan ANC di Daerah
Urban dan Rural
Hasil penelitian terhadap variabel umur di daerah urban dan rural
menunjukkan bahwa umur 20-35 tahun merupakan mayoritas dalam pemanfaatan
ANC , dimana untuk daerah rural sebanyak 52 orang (85,2%) dan daerah urban
sebanyak 46 orang (85,2%). Dari hasil uji statistik chi square menunjukkan
variabel umur dimana nilai p=0,001 memiliki hubungan dengan pemanfaatan
ANC untuk daerah rural, sedangkan untuk daerah urban dengan nilai p=0,225
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan. Pada penelitian yang dilakukan
Nuraijah juga tidak ada hubungan antara umur dengan pemanfaatan ANC, dimana
ibu yang berisiko tinggi sebanyak 52,9% dan ibu yang tidak berisiko sebesar 61,5
% masih tidak memanfaatkan ANC.23
Dalam penelitian ini, analisis terhadap variabel paritas dapat kita lihat
bahwa untuk daerah rural dan urban dominan yang melakukan pemanfaatan ANC
adalah responden dengan paritas ≤ 2 orang, dimana untuk daerah rural sebanyak
49 orang (80,3%) dan untuk daerah urban sebanyak 45 orang (84,9%). Dari hasil
uji statistik chi square menunjukkan variabel paritas dimana nilai p=0,025
memiliki hubungan dengan pemanfaatan ANC untuk daerah rural, sedangkan
untuk daerah urban dengan nilai p=0,275 menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Christopher Pell et al.,
primigravida sering terlambat dalam inisiasi pemanfaatan ANC karena
ketidaktahuan akan tanda-tanda kehamilan yang ada, sedang multipara lebih
jarang melakukan pemanfaatan ANC , biasa hanya datang pada trimester ke-3
sewaktu akan bersalin.24
49
urban dengan nilai p=0,112 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jarak
dengan pemanfaatan ANC. Penelitian lain yang dilakukan oleh Sari et al.
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jarak tempat pelayanan kesehatan
dengan keteraturan pemanfaatan ANC, karena pemeriksaan ruitn kehamilan
tersebut diperlukan sehingga jarak tidak menjadi halangan.31
keluhan penyakit yang dialami selama kehamilan membuat ibu cemas dengan
keadaan dirinya sehingga mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya
ketempat pelayanan kesehatan. Kunjungan yang rutin juga mengurangi
kecemasan akan adanya gangguan kesehatan ibu selama kehamilannya.32
53
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Faktor predisposisi yang mempengaruhi pemanfaatan ANC di daerah rural
meliputi umur dan paritas ibu. Sedangkan untuk daerah urban faktor
predisposisi yang mempengaruhi adalah pendidikan ibu.
2. Faktor pemungkin yang meliputi ekonomi keluarga tidak mempengaruhi
pemanfaatan ANC di daerah rural, begitu juga dengan variabel jarak di
daerah urban yang tidak mempengaruhi pemanfaatan ANC.
3. Faktor kebutuhan yang meliputi persepsi sehat/sakit dan diagnosa klinis
dalam penelitian ini tidak mempengaruhi pemanfaatan ANC baik di
daerah rural maupun urban.
6.2. Saran
1. Bagi Dinas Kesehatan dan khususnya Puskesmas Karang Anyar agar
menggerakkan posyandu bukan hanya pada imunisasi saja tetapi juga
dalam hal sosialisasi pemanfaatan antenatal care sehingga ibu hamil akan
memeriksakan kehamilannya secara rutin sesuai jadwal yang ditentukan.
2. Bagi ibu hamil terutama yang berisiko tinggi dalam kehamilannya lebih
rutin untuk melakukan pemeriksaan kehamilan agar dapat melahirkan bayi
dengan selamat dan sehat.
3. Bagi Peneliti berikutnya disarankan untuk memperpanjang waktu
pengambilan sampel apabila memiliki jumlah sampel yang lebih banyak
dari penelitian ini.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
1. Widari NP, Sumariani WS. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
kunjungan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) di BPS Mien Hendro
Desa Bangah Sidoarjo. Surabaya: PRODI Kebidanan STIKES William
Booth; 2013(2):1.
2. Departemen Kesehatan RI. Pedoman pemantauan wilayah setempat
kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2010.
3. Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia 2014. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2015.
4. Agus Y, Horiuchi S. Factors influencing the use of antenatal care in rural
West Sumatra, Indonesia. BMC pregnancy and childbirth. 2012 Feb
21(1):9.
5. Sarminah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungann antenatal
care di provinsi Papua tahun 2010. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kesehatan
Masyarakat UI; 2012.
6. Walyani ES. Perawatan kehamilan dan menyusui anak pertama agar bayi
lahir dan tumbuh sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2015.
7. Walyani ES. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press; 2015.
8. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.
Williams Obstetrics. 23rd ed. UK: McGraw Hill; 2010.
9. Cruickshank M, Shetty A. Obstetrics and Gynaecology: Clinical Case
Uncovered. UK: Wiley-Blackwell; 2009.
10. Speroff L, Fritz MA. Clinical gynecologic endicronology and infertility.
7th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2005.
11. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. edisi ke 4. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2014.
12. National Institute for Health and Care Excellence. Antenatal care : routine
care for the healthy pregnant women. UK: NICE Clinical Guideline CG62;
2008.
13. Kementerian Kesehatan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2010.
14. Departemen Kesehatan RI. Ibu Sehat Bayi Sehat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 2006.
55
25. Ganjoei TA, Mirzaei F, Dokht FA. Relationship Between Prenatal Care
and The Outcome of Pregnancy in Low-Risk Pregnancies. Open Journal of
Obstetrics and Gynecology. 2011 Sept(1):109-112.
56
26. Matana KB, Hamzah A, Amir MY. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas Jumpandang Baru.
Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2016.
29. Exavery A, Kanté AM, Hingora A, Mbaruku G, Pemba S, Philips JS. How
Mismited and Unwanted Pregnancies Affect Timing of Antenatal Care
Initiation in Three District In Tanzania. BMC Pregnancy and Childbirth.
2013 Feb 6:1-6.
32. Rosatya ZD. Hubungan Kunjungan Antenatal Care (ANC) yang Lengkap
Pada Ibu Hamil Primigravida Dengan Kejadian Stres Kehamilan. Thesis.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang; 2016.
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Sherly
Tempat/Tanggal Lahir : Lubuk Pakam, 24 Mei 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Besar Beringin No.103 , Lubuk Pakam
Telepon : 085275156871
I. Identitas Responden
1. Nama Ibu :
2. Umur Kehamilan Ibu :
3. Nama Suami :
4. Alamat :
C. Pendidikan
1. Apakah ibu pernah sekolah ?................
1. Ya 2. Tidak
2. Pendidikan terakhir yang ibu selesaikan (memiliki ijazah):…….
1. SD 3. SLTA (sederajat)
2. SMP (sederajat) 4. Akademi/ Perguruan Tinggi
D. Pengetahuan
1. Apakah ibu tahu tentang pemeriksaan kehamilan ?
1. Ya 2. Tidak -------- ke pertanyaan no.3
2. Jika ya, dari mana ibu mendapat penjelasan tentang pemeriksaan kehamilan?
1. Televisi, radio, majalah
2. Saudara, suami, orangtua, mertua, teman, tetangga
3. Petugas kesehatan
4. Kader kesehatan
3. Apakah ibu tahu tentang tujuan pemeriksaan kehamilan ?
1. Tahu 2. Tidak tahu -------ke pertanyaan no.5
4. Jika ibu tahu, sebutkan 2 tujuan pemeriksaan kehamilan
1. Memastikan kesehatan ibu dan janin
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, nifas
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
4. Untuk ber KB
5. Untuk menggugurkan
6. Tidak tahu
5. Apakah setiap ibu hamil harus mendapatkan pemeriksaan kesehatan ?
1. Ya 2. Tidak ----- Ke pertanyaan no.7 3. Tidak tahu
6. Jika ya, apa alasan ibu ?
1. Anak lahir sehat
2. Ibu selamat waktu melahirkan
3. Jika ada kelainan cepat mendapat pertolongan
4. Menjaga kesehatan ibu waktu hamil
5. Tidak tahu
7. Bila tidak, apa alasan ibu ?
1. Tidak ada gunanya karena tidak ada keluhan
2. Sudah pergi ke dukun
3. Tidak tahu
8. Menurut ibu, dimana tempat pemeriksaan kehamilan yang seharusnya ?
1. Posyandu 3. Praktek bidan
2. Puskesmas 4. Dukun
9. Menurut ibu, berapa kali sebaiknya seorang ibu memeriksakan kehamilannya?
0 – 3 bulan : ……………… kali
4 – 6 bulan : ……………… kali
7 – 9 bulan : ……………… kali
10. Minimal berapa kali sebaiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan
1. 1 kali 3. 3 kali 5. > 4 kali
2. 2 kali 4. 4 kali
11. Pada usia kehamilan berapa minggukah paling tepat untuk memulai periksa hamil
?.............. minggu
E. Sikap
A. Dukungan Suami
1. Apakah suami memberikan izin untuk memeriksakan kehamilan ibu saat ini?
1. Ya 2. Tidak
2. Apakah suami menganjurkan ibu periksa kehamilan saat ini ke pelayanan
kesehatan?
1. Ya 2. Tidak
3. Apakah suami mau menyediakan waktu untuk mendampingi ibu periksa
kehamilan sekarang?
1. Ya 2. Tidak
4. Apakah suami mau menyediakan dana untuk ibu memeriksakan kehamilan
sekarang?
1. Ya 2. Tidak
5. Apakah suami membantu ibu dalam mencari informasi tentang kesehatan
selama masa kehamilan sekarang?
1. Ya 2. Tidak
6. Apakah suami selalu mengingatkan ibu untuk memeriksakan kehamilan
sekarang ?
1. Ya 2. Tidak
7. Apakah suami selalu memperhatikan kesehatan ibu selama masa kehamilan ini?
1. Ya 2. Tidak
B. Ekonomi Keluarga
1. Selain ibu rumah tangga, apakah ibu mempunyai pekerjaan lain ?
1. Ya 2. Tidak
2. Jika ya, apakah jenis pekerjaan tersebut ?
1. Pegawai Negeri
2. Pedagang
3. Petani
3. Pekerjaan suami …..
1. Pegawai Negeri/Pensiunan 4. Petani
2. TNI/Polri/Purnawirawan 5. Peternak
3. Pedagang
4. Pengahasilan ibu rata-rata/bulan: Rp ……………..
5. Penghasilan suami rata-rata/bulan: Rp…………….
6. Total penghasilan rata-rata/bulan : Rp…………….
7. Berapa orang yang tinggal di rumah ibu ?
Anak : ………. Orang
Saudara/orang tua/Mertua : ………. Orang
Orang lain : ………. Orang
Total : ………. Orang
8.Berapa rata-rata/bulan dana yang ibu keluarkan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga?.......................
9.Berapa rata-rata/bulan dana yang ibu keluarkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari per orang ? ……………………
C. Jarak
1. Berapa kilometer jarak antara rumah ibu dengan tempat pemeriksaan kehamilan
? …………Km
2. Berapa menit rata-rata yang ibu lalui untuk menempuh perjalanan ke pelayanan
pemeriksaan kehamilan ?...............menit
3. Apakah menurut ibu jarak dari rumah ibu ke tempat pemeriksaan kehamilan
dekat/jauh?
1. Dekat 2. Jauh
4. Pakai kenderaan apa ibu jika pergi memeriksakan kehamilan ke tempat
pemeriksaan ?
1. Kenderaan pribadi
2. Kenderaan umum
3. Jalan kaki
IV. Faktor Kebutuhan
A. Keluhan Penyakit
1. Apakah ibu mengalami keluhan selama masa kehamilan ini ?
1. Ya 2. Tidak
2. Jika ya, apa keluhan yang ibu rasakan saat kehamilan ini ?
1. Mual/muntah
2. Sakit kepala
3. Nafsu makan berkurang
4. Badan terasa lemas
5. Lain-lain, sebutkan ………
3. Apakah keluhan yang ibu rasakan tersebut menghambat ibu untuk melakukan
aktifitas sehari-hari ?
1. Ya 2. Tidak
4. Pada umur kehamilan berapa minggu ibu mengalami keluhan kehamilan……..
minggu
B. Diagnosa Klinis
1. Apakah ibu pernah mengalami gangguan kesehatan selama kehamilan ini?
1. Ya 2. Tidak
Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Partisipasi Ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan dan dapat mengundurkan diri
sewaktu-waktu. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan
digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk penelitian ini Ibu tidak akan
dikenakan biaya apapun. Bila Ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat
menghubungi Saya:
Nama : Sherly
Alamat : Jl. Kalimantan no.26 , Medan
No. HP. : 085275156871
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu
yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu
bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah Saya persiapkan.
Medan, 2016
Peneliti
( )
LAMPIRAN 4
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/ HP :
Medan, 2016
( )
LAMPIRAN 5
DATA INDUK PENELITIAN DAERAH RURAL
1. Variabel Umur
Umur Ibu * Pemanfaatan ANC Crosstabulation
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 16,056 1 ,000
b
Continuity Correction 13,786 1 ,000
Likelihood Ratio 14,742 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,19.
b. Computed only for a 2x2 table
2. Variabel Paritas
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 5,031 1 ,025
b
Continuity Correction 3,799 1 ,051
Likelihood Ratio 4,693 1 ,030
Fisher's Exact Test ,038 ,028
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,19.
b. Computed only for a 2x2 table
3. Variabel Pendidikan
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
Rendah Count 27 12 39
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,919 1 ,338
b
Continuity Correction ,497 1 ,481
Likelihood Ratio ,920 1 ,337
Fisher's Exact Test ,448 ,241
Linear-by-Linear Association ,907 1 ,341
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,11.
b. Computed only for a 2x2 table
4. Variabel Pengetahuan
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
Kurang Count 13 9 22
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 3,531 1 ,060
b
Continuity Correction 2,541 1 ,111
Likelihood Ratio 3,345 1 ,067
Fisher's Exact Test ,087 ,058
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,70.
b. Computed only for a 2x2 table
5. Variabel Sikap
Sikap * Pemanfaatan ANC Crosstabulation
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
Tinggi Count 41 17 58
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1,218 1 ,270
b
Continuity Correction ,677 1 ,411
Likelihood Ratio 1,287 1 ,257
Fisher's Exact Test ,400 ,208
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,96.
b. Computed only for a 2x2 table
8. Variabel Jarak
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
Chi-Square Tests
Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
% within Pemanfaatan
38,3% 38,1% 38,3%
ANC
Sehat Count 37 13 50
% within Pemanfaatan
61,7% 61,9% 61,7%
ANC
Total Count 60 21 81
% within Pemanfaatan
100,0% 100,0% 100,0%
ANC
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,000 1 ,985
b
Continuity Correction ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,000 1 ,985
Fisher's Exact Test 1,000 ,599
Linear-by-Linear Association ,000 1 ,985
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,04.
b. Computed only for a 2x2 table
10. Variabel Diagnosa Klinis
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,451 1 ,502
b
Continuity Correction ,164 1 ,686
Likelihood Ratio ,460 1 ,498
Fisher's Exact Test ,599 ,347
Linear-by-Linear Association ,445 1 ,505
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,26.
b. Computed only for a 2x2 table
B. Analisis Univariat dan Bivariat Untuk Daerah Urban
1. Variabel Umur
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1,473 1 ,225
b
Continuity Correction ,828 1 ,363
Likelihood Ratio 1,417 1 ,234
Fisher's Exact Test ,240 ,180
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,00.
b. Computed only for a 2x2 table
2. Variabel Paritas
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1,191 1 ,275
b
Continuity Correction ,625 1 ,429
Likelihood Ratio 1,154 1 ,283
Fisher's Exact Test ,368 ,213
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,19.
b. Computed only for a 2x2 table
3. Variabel Pendidikan
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Rendah Count 18 10 28
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 8,386 1 ,004
b
Continuity Correction 6,735 1 ,009
Likelihood Ratio 8,005 1 ,005
Fisher's Exact Test ,006 ,005
Linear-by-Linear Association 8,282 1 ,004
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,19.
b. Computed only for a 2x2 table
4. Variabel Pengetahuan
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81
5. Variabel Sikap
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Jauh Count 29 10 39
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2,529 1 ,112
b
Continuity Correction 1,700 1 ,192
Likelihood Ratio 2,560 1 ,110
Fisher's Exact Test ,154 ,096
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,22.
b. Computed only for a 2x2 table
9. Variabel Persepsi Sehat/Sakit
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Sehat Count 38 8 46
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,090 1 ,765
b
Continuity Correction ,000 1 ,991
Likelihood Ratio ,089 1 ,765
Fisher's Exact Test ,780 ,492
Linear-by-Linear Association ,089 1 ,766
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,48.
b. Computed only for a 2x2 table
10. Variabel Diagnosa Klinis
Pemanfaatan ANC
Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2,462 1 ,117
b
Continuity Correction 1,614 1 ,204
Likelihood Ratio 2,376 1 ,123
Fisher's Exact Test ,142 ,103
Linear-by-Linear Association 2,431 1 ,119
N of Valid Cases 81
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,37.
b. Computed only for a 2x2 table
LAMPIRAN 8
ETHICAL CLEARANCE
LAMPIRAN 9
SURAT IZIN PENELITIAN