Skripsi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 110

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PEMANFAATAN ANTENATAL CARE OLEH IBU HAMIL DI
DAERAH URBAN DAN RURAL

Oleh :
SHERLY
130100247

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMANFAATAN ANTENATAL CARE OLEH IBU HAMIL DI
DAERAH URBAN DAN RURAL

SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :
SHERLY
130100247

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
2017
ii

ABSTRAK

Pelayanan antenatal (Antenatal Care) merupakan pelayanan yang diberikan


oleh tenaga kesehatan utuk ibu hamil selama masa kehamilannya. Pemeriksaan
kehamilan secara rutin sangat diperlukan terutama bagi kehamilan dengan resiko
tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan antenatal
yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor kebutuhan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan rural.

Desain penelitian yang digunakan bersifat analitik observasional.


Responden penelitian berjumlah 81 orang untuk setiap daerah, yang merupakan
ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal di Puskesmas Karang Anyar dan
Praktik Swasta Dr. dr. Binarwan Halim, M.Ked(OG), Sp.OG(K), FICS. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Responden
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia menjadi partisipan
selanjutnya akan menandatangani informed consent dan diwawancarai. Data
kemudian diolah dengan menggunakan program pengolahan data statistik.

Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa 66 orang (81,5%) memanfaatkan


ANC di daerah urban dan 60 orang (74,1%) di daerah rural. Faktor predisposisi
yang mempengaruhi pemanfaatan ANC di daerah rural yaitu umur (p=0,001) dan
paritas (p=0,025), sedangkan untuk daerah urban variabel pendidikan (p=0,004)
mempengaruhi pemanfaatan ANC. Faktor pemungkin (dukungan suami, ekonomi
keluarga dan jarak) dan faktor kebutuhan (persepsi sehat/sakit dan diagnosa
klinis) tidak ada yang mempengaruhi pemanfaatan ANC pada kedua daerah.

Pemanfaatan ANC di daerah urban lebih tinggi dibandingkan dengan


daerah rural, sehingga diperlukan edukasi yang lebih baik lagi kepada ibu hamil di
daerah rural.

Kata Kunci: Faktor kebutuhan, Faktor Pemungkin, Faktor Predisposisi, Pelayanan


Antenatal.
iii

ABSTRACT

Antenatal care (ANC) service is the service provided by the health care
provider for the pregnant woman during her pregnancy. Routine prenatal visit is
important especially for women with a high risk pregnancy. Factors affecting the
utilization of antenatal care service are predisposing factor, enabling factor,
needs factor.

The purpose of this study is to analyze the factors that affecting the
utilization of ANC service in urban and rural area.

The study was designed as an analytic observational study. There are 81


respondents in this study for each area, who has visited Karang Anyar health care
and Dr. dr. Binarwan Halim, M.Ked(OG), Sp.OG(K), FICS clinic for ANC
service. By using consecutive sampling, patients who matched the inclusion and
exclusion criteria were given written informed consent. Then all patients were
interviewed. The analysis of the data was processed using a statistical program.

The result of this study shows that 66 people (81.5%) utilized ANC service
in urban area and 60 people (74.1%) in rural area. Predisposing factors that
affect the utilization of ANC service in rural area are age (p=0.001) and parity
(p=0.025), while in urban area education status (p=0.004) affects the utilization
of ANC service. Enabling factors (husband support, economy status and distance
from health care service) and needs factors (health/sick perception and clinical
diagnosis) do not affecting the utilization of ANC service in both area.

The utilization of ANC service is higher in urban area than in rural area,
therefore health center in rural area is suggested to assigned health promotion for
the pregnant woman on the importance of ANC.

Keywords: ANC service, Enabling factor, Needs factor, Predisposing factor.


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk
mencapai kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memaparkan landasan


pemikiran dan segala konsep menyangkut penelitian yang akan dilaksanakan.
Penelitian yang dilaksankan ini berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemanfaatan Antenatal Care Oleh Ibu Hamil di Daerah Urban dan Rural”.

Penulis menyadari bahwa sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini


tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala rasa
hormat, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum, selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S (K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. dr. M. Fidel Ganis Siregar, M.Ked(OG), Sp.OG(K), selaku
Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak arahan dan masukan
bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Ibu dr. Restuti H. Saragih, Sp. PD, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan banyak arahan dan masukan bagi penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Bapak dr. Syah Mirsya Warli, Sp. U, selaku Ketua Penguji yang telah
memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam
penyempurnaan skripsi ini.
v

6. Ibu dr. Elvita R. Daulay, M.Ked(Rad), Sp. Rad, selaku Anggota Penguji
yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam
penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Dr. dr. Binarwan Halim, M. Ked(OG), Sp. OG(K), FICS, atas
bantuan yang telah diberikan dan izin untuk melakukan penelitian di
tempat praktik Beliau.
8. Bapak dr. Hendra Lumbantobing, selaku Kepala Puskesmas Karang
Anyar, atas bantuan yang telah diberikan dan izin untuk melakukan
penelitian.
9. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan hingga
penyelesaian studi dan juga penulisan skripsi ini.
10. Orang tua penulis yang telah membesarkan penuh dengan kasih sayang
dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi dan pendidikan.
11. Semua pihak yang telah membantu baik dalam bentuk moril maupun
materil yang namanya tidak dapat disebutkan oleh penulis satu per satu.

Penulis memahami sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh


dari kesempurnaan, baik dari segi materi yang disampaikan maupun tata cara
penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, segala saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangatlah diharapkan guna
menyempurnakan hasil penelitian skripsi ini.

Medan, 5 Desember 2016

Penulis
vi

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
ABSTRACT ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................... 3
1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................... 3
1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian............................................................................. 3
1.4.1. Bagi Penelitian ......................................................................... 3
1.4.2. Bagi Pendidikan ....................................................................... 4
1.4.3. Bagi Masyarakat ...................................................................... 4
1.4.4. Bagi Peneliti............................................................................. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5


2.1. Kehamilan ......................................................................................... 5
2.1.1. Definisi Kehamilan .................................................................. 5
2.1.2. Proses Terjadinya Kehamilan .................................................. 5
2.1.3. Tanda-tanda Kehamilan ........................................................... 8
2.1.4. Faktor Pengaruh Terjadinya Kehamilan .................................. 12
2.1.5. Hormon-hormon Kehamilan .................................................... 14
2.2. Antenatal Care .................................................................................. 16
2.2.1. Pengertian ................................................................................ 16
vii

2.2.2. Tujuan Asuhan Antenatal ........................................................ 16


2.2.3. Jadwal Kunjungan Asuhan Antenatal ...................................... 17
2.2.4. Standar Pelayanan Asuhan Antenatal ...................................... 18
2.2.5. Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan ANC .............. 22

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP ........................ 26


3.1. Kerangka Teori.................................................................................. 26
3.2. Kerangka Konsep .............................................................................. 27

BAB 4 METODE PENELITIAN ...................................................................... 28


4.1. Jenis Penelitian .................................................................................. 28
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 28
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 28
4.3.1. Populasi Penelitian................................................................... 28
4.3.2.Sampel Penelitian ..................................................................... 28
4.4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 30
4.5. Pengolahan dan Analisis Data ........................................................... 30
4.6. Definisi Operasional .......................................................................... 31
4.6.1. Definisi .................................................................................... 31
4.6.2. Cara Pengukuran ...................................................................... 32
4.6.3. Alat Ukur ................................................................................. 32
4.6.4. Hasil Ukur ................................................................................ 32
4.6.5. Skala Pengukuran .................................................................... 34
4.7. Rencana Waktu dan Tahapan Kegiatan Penelitian ........................... 35

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 36


5.1. Hasil Penelitian ............................................................................... 36
5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................... 36
5.1.2.Analisis Univariat ................................................................... 36
5.1.3.Analisis Bivariat…………………….……………………… 41

5.2. Pembahasan ..................................................................................... 48


5.2.1.Pengaruh Faktor Predisposisi Terhadap Pemanfaatan ANC di
Daerah Urban dan Rural ........................................................ 48
viii

5.2.2.Pengaruh Faktor Pemungkin Terhadap Pemanfaatan ANC di


Daerah Urban dan Rural ....................................................... 49
5.2.3.Pengaruh Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan ANC di
Daerah Urban dan Rural ........................................................ 51

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 52


6.1.Kesimpulan ........................................................................................ 52
6.2.Saran ................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 53

LAMPIRAN
ix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid dan Lama Perlindungan……. 20


Tabel 4.1. Skala Pengukuran......................................................................... 34
Tabel 4.2. Rencana Waktu dan Tahapan Kegiatan Penelitian……………... 35
Tabel 5.1. Pemanfaatan ANC........................................................................ 36
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Faktor Predisposisi di Daerah Rural............ 37
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Faktor Predisposisi di Daerah Urban........... 38
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Faktor Pemungkin di Daerah Rural............. 39
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Faktor Pemungkin di Daerah Urban............ 39
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Faktor Kebutuhan di Daerah Rural.............. 40
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Faktor Kebutuhan di Daerah Urban............. 40
Tabel 5.8. Hubungan Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan dengan
Pemanfaatan ANC Di Daerah Rural.............................................. 41
Tabel 5.9. Hubungan Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan dengan
Pemanfaatan ANC Di Daerah Urban............................................. 44
x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Gametogenesis normal…………………………………………. 6


Gambar 3.1. Kerangka Teori…………………………………………………. 26
Gambar 3.2. Kerangka Konsep......................................................................... 27
xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 Lembar Penjelasan
Lampiran 4 Informed Consent
Lampiran 5 Data Induk Daerah Rural
Lampiran 6 Data Induk Daerah Urban
Lampiran 7 Hasil Pengolahan Data Statistik
Lampiran 8 Ethical Clearance
Lampiran 9 Surat Izin Penelitian
xii

DAFTAR SINGKATAN

ACTH Adrenocorticotropic hormone

AKB Angka Kematian Bayi

AKI Angka Kematian Ibu

ANC Antenatal Care

ASI Air Susu Ibu

ATP Adenosine Trifosfat

BAB Buang Air Besar

BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

BTA Bakteri Tahan Asam

DJJ Denyut Jantung Janin

FSH Follicle Stimulating Hormone

Hb Hemoglobin

HCG Human Chorionic Gonadotropin

HIV Human Immunodeficiency Virus

HPHT Hari Pertama Haid Terakhir

HPL Human Placenta Lactogen

IMR Infant Mortality Rate

IUFD Intra Uterin Fetal Death

K1 Kunjungan pertama
xiii

K4 Kunjungan Ke-4

LH Luteinizing Hormone

MDGs Millenium Development Goals

MMR Maternal Mortality Rate

MSH Melanocyte Stimulating Hormone

NAPZA Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya

PT Perguruan Tinggi

SD Sekolah Dasar

SDGs Sustainable Development Goals

SDKI Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

SMA Sekolah Menengah Atas

SMP Sekolah Menengah Pertama

TSH Thyroid Stimulating Hormone

TT Tetanus Toksoid

USG Ultrasonografi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Upaya nyata oleh pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat salah satunya difokuskan pada program kesehatan ibu dan anak di
setiap layanan kesehatan. Dua hal yang menjadi tolak ukur terhadap kualitas
pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah adalah
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR).1
Target AKI oleh Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015
di Indonesia adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan,
berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI
sebesar 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 32 per 1000
kelahiran hidup. Target MDGs tidak tercapai sehingga pada tahun lalu MDGs
diganti menjadi Sustainable Development Goals (SDGs).
Target SDGs pada tahun 2030 yaitu mengurangi AKI hingga dibawah 70
per 100.000 kelahiran hidup. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan
pelayanan kesehatan yang memadai pada masa kehamilan, persalinan dan nifas.
Salah satu pelayanan yang dapat digunakan oleh ibu hamil dalam pemeriksaan
kehamilannya adalah pelayanan antenatal.
Pelayanan antenatal (Antenatal Care) merupakan pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu hamil selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal dalam Standar Pelayanan
Kebidanan. Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal
kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan
perawat.2 Pemeriksaan yang dilakukan pada saat pelayanan antenatal yaitu
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan (Timbang), pengukuran
tekanan darah (Tekanan), pengukuran lingkar lengan atas, pengukuran tinggi
fundus uteri (Tinggi), penentuan presentasi janin dan detak jantung janin (DJJ),
pemberian tablet besi (Tablet), pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT),

1
2

pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling,


termasuk keluarga berencana), tes terhadap penyakit menular dan tatalaksana
kasus.3
Pelayanan antenatal dilakukan sekurang-kurangnya empat kali selama
masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal satu kali pada trimester
pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester kedua (usia
kehamilan 12-24 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24
minggu sampai persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk
menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin berupa deteksi dini
faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.3
Umumnya ada lima faktor penyebab kematian ibu hamil yaitu perdarahan,
eklampsia, infeksi (sepsis), komplikasi aborsi dan persalinan yang terganggu.4
Dengan demikian, kunjungan antenatal sangat diperlukan sehingga dapat
dilakukan pencegahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor penyebab kematian
ibu.
Persentase kunjungan Antenatal care berbeda pada setiap daerah di
Indonesia. Menurut survei yang dilakukan di Indonesia, kunjungan antenatal yang
dilakukan oleh ibu hamil di daerah urban yaitu sebesar 72%, lebih tinggi
dibandingkan dengan kunjungan antenatal yang dilakukan oleh ibu hamil di
daerah rural yaitu sebesar 57%.4 Beberapa faktor yang mempengaruhi kunjungan
antenatal yaitu : faktor predisposisi (predisposing) yang meliputi (umur ibu,
paritas, jarak kelahiran, pendidikan, pengetahuan, dan sikap), faktor pemungkin
(enabling) yang meliputi (dukungan suami, pekerjaan suami, ekonomi keluarga,
pembayar, biaya, waktu, ketersediaan pelayanan dan jarak) dan faktor kebutuhan
(need) yang meliputi (riwayat penyakit, keluhan, persepsi sehat, kondisi ibu,
rencana pengobatan dan kadar Hb).5
Oleh sebab itu, berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan rural.
3

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan
masalah yang diteliti, yaitu sebagai berikut : “Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan
rural?”.

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan rural.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui apakah faktor predisposisi mempengaruhi pemanfaatan
antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan rural berdasarkan
umur, paritas, pendidikan, pengetahuan dan sikap.
2. Mengetahui apakah faktor pemungkin mempengaruhi pemanfaatan
antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan rural berdasarkan
dukungan suami, ekonomi keluarga dan jarak.
3. Mengetahui apakah faktor kebutuhan mempengaruhi pemanfaatan
antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan rural berdasarkan
persepsi sehat/sakit dan diagnosa klinis.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Bagi Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai
bahan referensi bagi para peneliti lainnya di kemudian hari mengenai bagaimana
gambaran faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor kebutuhan dalam
mempengaruhi pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan
rural.
4

1.4.2. Bagi Pendidikan


1) Menambah pengetahuan dasar ilmiah mengenai antenatal care.
2) Mengoptimalkan penyuluhan pemanfaatan antenatal care sehingga
dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin terhadap gangguan pada
masa kehamilan.
1.4.3. Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat, khususnya ibu
hamil, tentang pentingnya kesadaran untuk melakukan kunjungan
antenatal care secara rutin.
1.4.4. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat menambah wawasan tentang
pentingnya pemanfaatan antenatal care bagi ibu hamil.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kehamilan
2.1.1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang


sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim).
Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan.6

Kehamilan juga didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari


spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester pertama
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).7

2.1.2. Proses Terjadinya Kehamilan

Proses kehamilan harus ada sel spermatozoa dan sel telur (ovum) yang
bersatu membentuk konsepsi dan hasil konsepsi menanamkan dirinya didalam
endometrium. Proses terjadinya kehamilan terdiri dari :
a. Oogensis
Melalui proses oogenesis terbentuklah ovum dari oogonia. Sebagian oogonium
mengalami perubahan-perubahan yaitu pembelahan mitosis menjadi oosit
primer (46 kromosom, diploid), waktu lahir dan masa pubertas ditemukan
400.000-500.000 oosit yang kemudian mengalami degresi sehingga tinggal
400-500 oosit. Pada waktu pematangan pertama dengan proses miosis pertama
dari oosit primer terbentuk oosit sekunder (23 kromosom, haploid) dan badan
kutub pertama. Pematangan kedua terjadi setelah spermatozoon membuahi
ovum dimana terbentuk 1 ovum dan 3 badan kutub kedua. Badan kutub terletak

5
6

diantara zona pellusida dan membrane vitellina dari ovum yang telah
dipenetrasi oleh spermatozoon.6

Gambar 2.1.: Gametogenesis normal


Sumber : Moore KL, Persaud TV, Torchia MG. The developing human:
clinically oriented embryology. Philadelphia: Saunders/Elsevier; 2008 :
23.
7

b. Spermatogenesis
Spermatogonium tumbuh dari sel primitif tubulus seminiferus testis yang
relatif berjumlah tetap sampai pubertas. Spermatogenesis dirangsang oleh
hormon testosteron dari sel yang dipengaruhi interstisial stimulating hormone
atau disebut juga LH (Luteinizing hormone). Pembentukan spermatozoa
memerlukan waktu 3 hari. Spermatozoa terdiri dari bagian kepala, leher, dan
ekor. Bagian kepala berbentuk bulat atau lonjong, sedangkan bagian leher
banyak mengandung mitokondria merupakan penghasil energi dalam bentuk
gradient ion adenosine trifosfat (ATP). Energi yang terdapat dalam
mitokondria digunakan untuk gerakan spermatozoa melalui ekornya menembus
lendir serviks, uterus dan tuba.6
c. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi.
Pertemuan ini kemudian akan membentuk zigot. Konsepsi terjadi di tuba
fallopi. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi diliputi oleh corona
radiata, yang mengandung persediaan nutrisi. Pada ovum dijumpai inti dalam
bentuk metafase ditengah sitoplasma yang disebut vitellus. Dalam perjalanan
ovum, corona radiata makin berkurang pada zona pellusida. Dalam beberapa
jam setelah terjadi pembuahan, mulailah pembelahan zigot. Pembelahan ini
terjadi selama 3 hari di tuba fallopi. Setelah pembelahan ini selesai hasil
konsepsi berada dalam stadium morula. Hasil konsepsi disalurkan terus ke pars
ismika dan pars interstisialis tuba (bagian-bagian tuba yang sempit) dan kearah
kavum uteri. Dalam kavum uteri hasil konsepsi mencapai stadium blastula.
Blastula diselubungi oleh satu atau sekelompok sel yang merupakan dinding
yaitu tropoblast. Tropoblast inilah yang memberi makan ovum sampai
terbentuk sirkulasi darah didalam plasenta.8
d. Nidasi (implantasi pada uterus)
Tropoblast, yang mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan
jaringan, menemukan endometrium dalam masa sekresi dengan sel-sel desidua.
Sel-sel ini besar dan mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan
oleh tropoblast, kemudian blastokist masuk dan menanamkan dirinya kedalam
8

endometrium, peristiwa inilah yang disebut nidasi atau implantasi. Nidasi


terjadi 6 sampai 7 hari setelah fertilisasi, yang terdiri dari 3 fase, yaitu : (1)
Aposisi-adhesi blastula pada dinding uterus; (2) Adhesi-perlekatan blastula
dengan epitel uterus; (3) invasi- penetrasi dan invasi sinsitiotrofoblas dan
sitotrofoblas ke endometrium, sepertiga bagian dalam miometrium, dan
pembuluh darah rahim. Pada umumnya blastula menyentuh endometrium pada
bagian yang mengandung bintik benih atau nodus embrional (inner cell mass).
Bintik benih adalah sekelompok sel yang padat terletak didalam blastula yang
kemudian akan berdifferensiasi menjadi lapisan eksoderm, mesoderm dan
endoderm yang membentuk diskus embrional yang bakal menjadi mudigah.8

2.1.3. Tanda-tanda Kehamilan

A. Tanda Dugaan Hamil


1) Amenorea (Berhentinya Menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de
graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea
dapat diinformasikan dengan memastikan hari pertama haid terakhir
(HPHT) , dan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan tafsiran
persalinan. Tetapi amenorea juga dapat disebabkan oleh kelelahan, stress,
perasaan takut hamil, masalah hormonal/penyakit, bertambahnya atau
berkurangnya berat badan yang berlebih, penghentian pil KB, dan
menyusui.7
2) Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh dari estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi
terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu
hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang disebut hiperemesis gravidarum.
9

3) Ngidam (menginginkan makanan tertentu)


Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan dan akan menghilang seiring berjalannya kehamilan.
Kemungkinan ngidam dikarenakan oleh diet yang buruk, stress dan
imajinasi.
4) Syncope (Pingsan)
Pingsan ,sering dijumpai bila berada di tempat-tempat ramai, dianjurkan
untuk tidak pergi ketempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan.
Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.7
5) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme pada kehamilan yang akan meningkat seiring pertambahan
usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
6) Payudara Tegang
Payudara menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.
7) Sering miksi
Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar keluar
dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala ini bisa timbul lagi karena
janin mulai masuk kedalam rongga panggul dan menekan kembali kandung
kencing.
8) Kontipasi/ obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot
menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.7
9) Epulis
Sering terjadi pada triwulan pertama, terjadi dikarenakan peningkatan
jumlah pembuluh darah disekitar gusi.
10

10) Pigmentasi kulit


Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat
pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang zat warna di
kulit.

B. Tanda Kemungkinan Hamil ( Probability Sign )


Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik pada wanita
hamil.7
Tanda kemungkinan hamil terdiri dari :
1) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
2) Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus uteri.
3) Tanda goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti
ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
4) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
5) Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.7
6) Kontraksi braxton hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya aktomisin
di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak berirama, sporadis, tidak nyeri
,biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus
11

meningkat frekuensinya ,lamanya dan kekuatannya sampai mendekati


persalinan.
7) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus
ada pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk
janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.
8) Reaksi kehamilan positif
Dasar dari tes kehamillan adalah pemeriksaan human chorionic
gonadotropin hormone (hormon HCG) dalam urin. Cara khas yang dipakai
untuk menentukan adanya hormon HCG pada kehamilan muda adalah air
kencing pertama pagi hari. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari
setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat
tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-
130. 7

C. Tanda Pasti Hamil ( Positive Sign )


Tanda pasti hamil adalah tanda yang menunjukan langsung kebenaran janin,
yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
Tanda pasti kehamilan terdiri dari :
1) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan
janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya dopler) . Dengan stethoscope laenec, DJJ baru
dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.7
3) Bagian-bagian janin
Yaitu bagian besar janin (Kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih
12

tua (trimester terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
menggunakan USG.
4) Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

2.1.4. Faktor Pengaruh Terjadinya Kehamilan

Ada dua faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan, yaitu :

A. Faktor Fisik
1. Status Kesehatan atau Penyakit
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi
abortus, intra uterin fetal death (IUFD), anemia berat, infeksi
transplasental, partus prematurus, dismaturitas, asfiksia neonatarum,
syok, perdarahan.6
2. Gizi
Status gizi sangat penting untuk diperhatikan untuk kesehatan ibu dan
juga bayinya. Kebutuhan gizi ibu hamil secara garis besar antara lain :
asam folat, energi, protein, zat besi, kalsium, vitamin D, yodium.
Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, Magnesium, dan
minyak ikan selama hamil.
3. Gaya Hidup
a. Kebiasaan meminum jamu
Kebiasaan minum jamu yang dilakukan oleh sebagian ibu hamil
dapat membahayakan tumbuh kembang janin dikarenakan
kandungan zat-zat tertentu dalam jamu baik berupa bahan herbal
maupun bahan lainnya yang mungkin tidak aman bagi ibu.
b. Aktivitas seksual
Aktivitas seksual yang dilakukan selama hamil memungkinkan
terjadinya perangsangan persalinan dikarenakan dalam cairan
sperma terkandung prostaglandin sehingga merangsang munculnya
kontraksi. Namun menurut konsep evidence based menyatakan
13

bahwa aktivitas seksual selama masa kehamilan tidak terbukti


signifikan berhubungan dengan peristiwa mulainya persalinan.6
c. Exercise atau senam hamil
Senam hamil memberi keuntungan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil. Namun harus diperhatikan
juga kontraindikasi untuk melakukan senam kehamilan, misalnya
kehamilan dengan hipertensi dan kehamilan dengan abortus
berulang.
4. Substance abuse
a. Penggunaan obat-obatan selama kehamilan
b. Alkohol, kafein dan merokok
c. Hamil dengan ketergantungan obat/pengguna NAPZA
d. Sinar rontgen atau radiasi
5. Kehamilan diluar nikah dan Kehamilan tidak diinginkan
Pada kehamilan diluar nikah dan kehamilan tidak diinginkan, apabila
kehamilan dipertahankan kemungkinan orang tuanya akan menjadi
single parents, bila pasangannya tidak mau menikahinya. Kalau terjadi
pernikahan, bisa terjadi perkawinan bermasalah dengan beban
perasaan tidak nyaman, stres, dihantui rasa malu, rendah diri, merasa
bersalah, dan lain-lain.6
6. Kehamilan dengan kematian janin dalam kandungan (IUFD)
Ibu hamil dengan janin mati dalam kandungan akan mengalami proses
kehilangan karena sudah ada proses dekat dengan bayinya. Pada proses
kehilangan ibu akan menunjukkan reaksi tertentu, yaitu:
a. Syok dan menyangkal serta tidak percaya
b. Marah dan Bargaining atau tawar menawar
c. Disorientasi dan depresi
d. Reorganisasi dan penerimaan diri, mulai menerima kenyataan
bahwa janinnya meninggal.
14

B. Faktor Psikologis
Ada dua macam stressor, yaitu:
1. Stressor internal, meliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan,
penyakit, cacat, tidak percaya diri, perubahan penampilan, perubahan
peran sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan, takut terhadap
persalinan, kehilangan pekerjaan.
2. Stressor eksternal: status marital, maladaptasi, relationship, kasih
sayang, dukungan mental.

Pada kehamilan bukan hanya terjadi perubahan fisiologis tapi juga terjadi
perubahan psikologis. Gangguan psikologis ini muncul karena
ketidakmatangan dalam perkembangan emosional dan psikoseksual dalam
rangka kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan situasi
tertentu termasuk kehamilan.6
Ada beberapa keadaan spesifik pada masa kehamilan yang mungkin dapat
menyebabkan kelainan jiwa misalnya hyperemesis gravidarum, abortus,
preeklampsia/eklampsia. Pada kasus psikologis atau kelainan jiwa yang berat
perlu dorongan dan dukungan dari orang terdekat dalam keluarga.

2.1.5. Hormon-hormon Kehamilan

Hormon-hormon yang paling berperan dalam kehamilan, antara lain :

a. Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir
kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil. Akibat efek vasodilatasi
oleh estrogen, volum darah akan meningkat serta sirkulasi darah di
uteroplasenta akan meningkat, hal ini sangat penting bagi janin. Hormon ini
juga mempengaruhi perubahan pada payudara, yaitu perkembangan duktus dan
alveolar untuk persiapan menyusui.9
15

b. Progesteron
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum sampai usia 10 minggu kehamilan.
Pada akhir kehamilan plasenta memproduksi progesteron kira-kira 250
mg/hari. Progesteron yang dihasilkan oleh plasenta bergantung pada prekursor
yang ada yaitu pregnenolone yang dihasilkan dari perombakan kolesterol oleh
estradiol. Progesteron digunakan untuk mempersiapkan dan mempertahankan
endometrium untuk implantasi.10
c. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Hormon HCG dihasilkan pada hari ke 10 setelah ovulasi dan puncak
sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi, fungsinya adalah
untuk mempertahankan korpus luteum. Korpus luteum akan menghasilkan
hormone steroid yaitu estrogen dan progesteron9 untuk mempertahankan
kehamilan sampai usai 7 minggu, kemudian corpus luteum akan hilang dan
digantikan oleh plasenta pada usia 10 minggu. Diproduksi oleh GnRH
(Gonadotropin-releasing hormone).
d. Human Placenta Lactogen (HPL)
Hormon ini diproduksi terus dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari.
Hormon ini berpengaruh terhadap berat janin dan plasenta. Ia bersifat
diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil meningkat.10
e. Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena
ditekan oleh estrogen dan progesteron plasenta.
f. Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan ekskresi estrogen.
Sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen di tingkat target organ.
g. Growth Hormone
Produksinya sangat rendah mungkin karena ditekan oleh HPL.
h. TSH, ACTH, Parathormon dan MSH
Hormon-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan. ACTH dan
CRH meningkatkan aktivitas adrenal dari maternal , hal ini berfungsi untuk
16

menyediakan bahan untuk streroidogenesis plasenta berupa kolesterol dan


pregnenolone.10
i. Titoksin
Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat.
j. Aldosteron, Renin dan Angiotensin
Hormon ini meningkat diakibatkan aktivitas dari hormon HCG, yang
menyebabkan naiknya volume intravaskuler karena vasodilatasi pembuluh
darah untuk mempertahankan tekanan darah.
h. Relaxin
Hormon ini melembutkan dinding serviks dan melemahkan ligamen simfisis
pubis dengan cara menurunkan produksi kolagen dan meningkatkan
penghancuran kolagen.9

2.2. Antenatal Care


2.2.1. Pengertian

Asuhan antenatal (Antenatal care) adalah upaya preventif program


pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.11
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal dalam standar pelayanan kebidanan. Tenaga
kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil
antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan, dan perawat.2

2.2.2. Tujuan Asuhan Antenatal

Beberapa tujuan asuhan antenatal, yaitu :7


a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
juga bayi.
17

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang


mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan, dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan persiapan
pemberian ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.

2.2.3. Jadwal Kunjungan Asuhan Antenatal

Kunjungan antenatal dilakukan sekurang-kurangnya empat kali selama


masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal satu kali pada trimester
pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), satu kali pada trimester kedua (usia
kehamilan 12-24 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24
minggu sampai persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk
menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin berupa deteksi dini
faktor resiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.3
Pada kehamilan tanpa penyulit (Uncomplicated Pregnancy), kunjungan
antenatal yang seharusnya dilakukan oleh ibu nullipara sebanyak 10 kali,
sedangkan oleh ibu multipara sebanyak 7 kali.12
Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan
indikator cakupan K1 dan K4. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan
kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.3
1. Kunjungan pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin
pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8.
18

2. Kunjungan ke-4 (K4)


K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali
pada trimester I (kehamilan hingga 12 minggu) dan trimester ke-2 (>12 - 24
minggu), minimal 2 kali kontak pada trimester ke-3 dilakukan setelah minggu
ke 24 sampai dengan minggu ke 36. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali
sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan.
Kunjungan ini termasuk dalam K4.

2.2.4. Standar Pelayanan Asuhan Antenatal 13

1) Timbang berat badan


Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat
badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1
kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan
janin.
2) Ukur lingkar lengan atas (LiLA)
Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining
ibu hamil beresiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis
disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah
berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5
cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah
(BBLR).
3) Ukur tekanan darah.
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg) pada
kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau
tungkai bawah; dan atau proteinuria).
19

4) Ukur tinggi fundus uteri


Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur
kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur kehamilan,
kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran
menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu.
5) Hitung denyut jantung janin (DJJ)
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat
lebih dari 160/menit menunjukkan adanya gawat janin.
6) Tentukan presentasi janin
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan
untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada
kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain.13
7) Beri tablet tambah darah (tablet besi)
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak
pertama.
8) Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat
imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status
imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuaikan
dengan status imunisasi ibu saat ini.
20

Tabel 2.1. Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid dan Lama Perlindungan

Masa
Imunisasi Interval % Perlindungan
Perlindungan
Pada kunjungan
TT 1 0% Tidak ada
ANC pertama

TT 2 4 minggu setelah 80 % 3 tahun


TT 1

TT 3 6 bulan setelah 95 % 5 tahun


TT 2

TT 4 1 tahun setelah 99 % 10 tahun


TT 3
25 tahun/seumur
TT 5 1 tahun setelah 99 %
hidup
TT 4

9) Periksa laboratorium (rutin dan khusus)


Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:
a. Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk
mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk
mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan
apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal
sekali pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut
menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi
anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam
kandungan.13
c. Pemeriksaan protein dalam urin
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada
trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan
21

untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria


merupakan salah satu indikator terjadinya preeklampsia pada ibu hamil.
d. Pemeriksaan kadar gula darah
Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus dilakukan
pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada
trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada trimester
ketiga (terutama pada akhir trimester ketiga).
e. Pemeriksaan darah Malaria
Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan pemeriksaan
darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak pertama. Ibu hamil di
daerah non endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria
apabila ada indikasi.
f. Pemeriksaan tes Sifilis
Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan resiko tinggi dan ibu
hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaaan Sifilis sebaiknya dilakukan
sedini mungkin pada kehamilan.
g. Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan resiko tinggi kasus
HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV. Ibu hamil setelah
menjalani konseling kemudian diberi kesempatan untuk menetapkan
sendiri keputusannya untuk menjalani tes HIV.13
h. Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita
Tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi Tuberkulosis tidak
mempengaruhi kesehatan janin. Selain pemeriksaaan tersebut diatas,
apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya di
fasilitas rujukan.
10) Tatalaksana/penanganan Kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus
ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan.
22

Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem


rujukan.

2.2.5. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care


Banyak faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal, bukan hanya
dari segi pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah, tetapi faktor
sosio-demografi seperti tingkat pendidikan, status ekonomi, budaya, lingkungan,
jarak dan waktu untuk mencapai tempat pelayanan sangat mempengaruhi
kunjungan antenatal yang dilakukan. Berikut faktor-faktor yang berhubungan
dengan kunjungan antenatal care :
1. Faktor Predisposisi (Predisposising factor)
a. Umur Ibu
Umur sangat mempengaruhi proses reproduksi. Seorang ibu sebaiknya
hamil pada umur 20-35 tahun, karena masa ini merupakan masa yang
aman untuk hamil. Mulai umur 20 tahun, rahim dan bagian tubuh
lainnya sudah siap untuk menerima kehamilan. Selain itu, pada umur
tersebut biasanya wanita sudah merasa siap untuk menjadi seorang ibu.
Lain halnya dengan ibu yang berumur kurang dari 20 tahun, rahim dan
panggulnya belum berkembang dengan baik, sehingga perlu diwaspadai
adanya kemungkinan mengalami persalinan yang sulit. Sedangkan ibu
yang berumur diatas 35 tahun, kesehatan dan keadaan rahimnya sudah
tidak seperti umur 20-35 tahun, sehingga perlu diwaspadai
kemungkinan terjadinya persalinan lama, perdarahan, serta resiko cacat
bawaan. Untuk menghindari timbulnya kesulitan pada kehamilan dan
persalinan, perlu dilakukakn pemeriksaan kehamilan secara teratur.14
b. Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga
tingkat pengetahuannya. Pengetahuan yang ada akan diaplikasikan
dalam berperilaku misalnya dalam upaya pencegahan dan kesadaran
akan perlunya sikap hidup sehat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sarminah menunjukkan bahwa ibu hamil dengan tingkat pendidikan
23

tinggi (≥ SMA) memiliki persentase yaitu 62,7% dalam melakukan


kunjungan antenatal sedangkan ibu hamil yang memiliki tingkat
pendidikan rendah yaitu 48,3%.5
c. Pekerjaan
Definisi pekerjaan adalah apabila ibu beraktivitas di luar rumah maupun
didalam rumah kecuali pekerjaan rutin rumah tangga. Bagi wanita
pekerja ia boleh tetap bekerja sampai menjelang partus. Hanya saja
pekerjaan jangan sampai dipaksakan sehingga tidak menganggu proses
kehamilan. Pada wanita yang tidak bekerja cenderung melakukan
kunjungan antenatal yang lengkap dibandingkan wanita yang bekerja.
d. Paritas
Paritas adalah keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang
dilahirkan. Paritas anak kedua dan ketiga merupakan paritas yang
paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Pada paritas tinggi
lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Maka
oleh sebab itu ibu-ibu yang sedang hamil anak pertama dan lebih dari
tiga anak harus memeriksakan kehamilan sesering mungkin agar tidak
beresiko terhadap kematian maternal.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rohmah, yaitu pada keluarga
primipara (baru memiliki anak) cenderung memiliki keinginan untuk
menjadi orang tua yang baik sangat kuat sehingga mempengaruhinya
untuk persiapan mengikuti pendidikan prenatal.15
e. Jarak Kehamilan
Jarak kehamilan yang baik adalah jarak persalinan terakhir dengan awal
kehamilan sekarang minimal 2 tahun, bila jarak terlalu dekat, maka
rahim dan kesehatan ibu belum pulih dengan baik, pada keadaan ini
perlu diwaspadai kemungkinan pertumbuhan janin kurang baik,
persalinan lama, atau perdarahan.
24

2. Faktor Pemungkin (Enabling factor)


a. Penghasilan Keluarga
Keadaan sosial ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu karena
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ibu selama
kehamilan, antara lain makanan sehat, bahan persiapan kelahiran, obat-
obatan, tenaga kesehatan dan transportasi/sarana angkutan.
Keterbatasan ekonomi dapat mendorong ibu hamil untuk tidak
melakukan pemeriksaan rutin karena tidak mampu untuk
membayarnya.
b. Ketersediaan pelayanan dan jarak
Jarak juga menentukan persentase kunjungan antenatal. Jarak tempat
pelayanan yang kurang dari 3 km mempunyai persentase kunjungan
sebanyak 82,6% dibandingkan dengan tempat pelayanan kesehatan
yang berjarak lebih dari 6 km mempunyai persentase kunjungan
sebanyak 43,5%.16
c. Ketersediaan waktu
Seorang ibu yang bekerja diluar akan menghabiskan waktunya lebih
banyak untuk bekerja dibandingkan dengan seorang ibu rumah tangga
yang hanya mengurus pekerjaan rumah. Hal ini tentu sangat
mempengaruhi ketersediaan waktu untuk melakukakn kunjungan
antenatal. Dari penelitian yang dilakukan, persentase kunjungan
antenatal pertama seorang ibu yang bekerja sebesar 33,2% sedangkan
ibu yang tidak bekerja sebesar 56,2%.17
3. Faktor Kebutuhan
a. Kondisi Ibu
Kondisi ibu yang menjadi pertimbangan untuk dilakukan kunjungan
antenatal secara rutin misalnya kondisi-kondisi yang mungkin
berpengaruh terhadap timbulnya kesulitan dalam kehamilan seperti
pernah mengalami perdarahan, kejang-kejang, demam tinggi, keadaan-
keadaan tersebut harus diwaspadai karena mempunyai kemungkinan
25

untuk terjadi lagi sehingga diperlukan kunjungan antenatal yang lebih


intensif.14
b. Rencana pengobatan
Rencana pengobatan yang ditentukan oleh ibu itu sendiri atau dengan
didukung dorongan suami memiliki persentase kunjungan antental lebih
tinggi yaitu 78,9%, dibandingkan dengan rencana pengobatan
berdasarkan keputusan orang lain yaitu sebsear 71,2%.18
BAB III

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, maka kerangka teori dalam penelitian


ini adalah :

Kehamilan Kunjungan
Antenatal Care

Faktor yang
Mempengaruhi

Faktor Predisposisi: Faktor Pemungkin : Faktor Kebutuhan :


a. Umur a. Pekerjaan Suami a. Riwayat penyakit
b. Paritas b. Ekonomi Keluarga b. Keluhan
c. Jarak kelahiran c. Pembayar c. Persepsi Sehat
d. Pendidikan d. Biaya d. Kondisi ibu
e. Pengetahuan e. Waktu e. Rencana Pengobatan
f. Sikap f. Ketersediaan Pelayanan f. Kadar Hb
g. Jarak

Gambar 3.1. Kerangka Teori

26
27

3.2. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian menggambarkan elemen–elemen yang akan


diteliti. Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel independen Variabel dependen

Faktor Predisposisi :
a. Umur
b. Paritas
c. Pendidikan
d. Pengetahuan
e. Sikap

Faktor Pemungkin :
a. Dukungan Suami Pemanfaatan
b. Ekonomi Keluarga Antenatal Care
c. Jarak

Faktor Kebutuhan :
a. Persepsi Sehat /
Sakit
b. Diagnosa Klinis

Gambar 3.2. Kerangka Konsep


BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian


analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional, artinya
pengukuran variabel-variabel hanya dilakukan satu kali saja dan pengamatan
hanya dilakukan pada satu saat.19,20 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil di
daerah urban dan rural.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan selama 2 bulan (Agustus-


Oktober 2016) terhadap ibu hamil di Puskesmas Karang Anyar, kecamatan
Beringin dan di praktik swasta dr. Binarwan Halim, Sp.OG(K) di kota Medan.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian


4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Karang Anyar dan di praktik
swasta Dr.dr.Binarwan Halim, MKed(OG),Sp.OG(K),FICS di kota Medan.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan
antenatal dan memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

A. Kriteria Inklusi :
1. Ibu yang pernah melahirkan atau sedang hamil.
2. Ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal.
3. Ibu hamil yang tidak buta aksara dan menyetujui informed consent.
4. Kehamilan tanpa inseminasi buatan.

28
29

B. Kriteria Eksklusi : salah satu pertanyaan dalam lembar kuesioner tidak


terjawab.
Besarnya sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus :20

Dimana:

n = besar sampel minimum


Zα = deviat baku alpha
p = harga proporsi di populasi
q = 1-p
d = kesalahan (absolut) yang dapat di toleransi

Berdasarkan rumus diatas, maka besar sampel dapat dihitung sebagai


berikut :

n = besar sampel minimum


Zα = 1.96 (95%)
p = 0,7
q = 0,3
d = 0,1
30

Dengan demikian, besar sampel minimal yang diperlukan adalah 80,67


orang, dibulatkan menjadi 81 orang.

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah consecutive sampling, yaitu


pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah
responden dapat terpenuhi.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini berupa jenis data primer dimana
data diperoleh langsung dari sampel penelitian melalui wawancara dengan
menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk diisi.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang telah diperoleh akan dikaji dengan bantuan komputer


menggunakan program Statistical Program and Service Solution (SPSS)

Analisa data dalam penelitian ini melalui 2 tahap analisis, yaitu:

a. Analisis Univariat
Analisis Univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi
frekuensi variabel dependen dan masing-masing variabel independen
yang meliputi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor
kebutuhan.
b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan
antara faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor kebutuhan
dengan pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan
rural yang diperoleh dengan menggunakan uji chi-square pada α=0,05.
31

4.6. Definisi Operasional


4.6.1. Definisi

A. Variabel dependen

Pemanfaatan antenatal care adalah batas minimal jumlah kunjungan ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilannya.

B. Variabel independen

1. Umur ibu adalah lama hidup responden yang dihitung dalam tahun saat
dilakukan wawancara.

2. Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan baik lahir hidup ataupun
lahir mati sebelum kehamilan yang sekarang.

3. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal ibu hamil berdasarkan ijazah


terakhir yang diperoleh.

4. Pengetahuan adalah segala pemahaman ibu hamil tentang Antenatal care dan
pemanfaatannya.

5. Sikap adalah pandangan ibu hamil tentang kehamilan, pemeriksaan kehamilan


dan kesiapan ibu seandainya terjadi gangguan kesehatan sehubungan dengan
kehamilannya.

6. Dukungan suami adalah persepsi ibu hamil terhadap keikutsertaan suami dalam
pemeriksaan kehamilan ibu yang sekarang, baik dalam bentuk dukungan
maupun keterlibatan suami dalam mendampingi ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan.

7. Ekonomi keluarga adalah keadaan keuangan keluarga ibu hamil yang dilihat
berdasarkan rata-rata pengeluaran bulanan per orang untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

8. Jarak adalah lama waktu tempuh yang diperlukan ibu hamil dari rumah hingga
tempat pelayanan antenatal.
32

9. Persepsi sehat/sakit adalah pandangan ibu hamil tentang kondisi kesehatannya


dikaitkan dengan ketidakmampuan melakukan kegiatan sehari-hari.

10. Diagnosis klinis adalah diagnosa kesehatan dari petugas kesehatan tentang
kondisi ibu hamil.

4.6.2. Cara Pengukuran


Cara pengukuran : Wawancara

4.6.3. Alat Ukur


Alat ukur yang digunakan : Kuesioner

4.6.4. Hasil Ukur

A. Variabel dependen
Pemanfaatan ANC, terdiri atas 2 kategori :
0. Memanfaatkan : bila minimal frekuensi kunjungan ANC sesuai
dengan umur kehamilan (trimester I minimal 1 kali, trimester II
minimal 1 kali dan timester III minimal 2 kali).
1. Tidak memanfaatkan : bila minimal frekuensi kunjungan ANC tidak
sesuai dengan umur kehamilan.

B. Variabel independen
1. Umur ibu, terdiri atas 2 kategori :
0. < 20 dan > 35 tahun
1. 20-35 tahun

2. Paritas, terdiri atas 2 kategori :


0. ≤ 2 orang
1. > 2 orang

3. Pendidikan, terdiri atas 2 kategori :21


0. Tinggi (SMA, Diploma/PT)
1. Rendah (SD,SMP)
33

4. Pengetahuan tentang antenatal care sebanyak 7 pertanyaan, terdiri


atas 2 kategori :
0. Baik, Jika responden memperoleh nilai 4-7.
1. Kurang, Jika responden memperoleh nilai 0-3.

5. Sikap sebanyak 12 soal, terdiri atas 2 kategori :


0. Baik, jika responden memperoleh nilai 24-36.
1. Kurang, Jika responden memperoleh nilai 12-23.
Pengukuran sikap ini terdiri dari tiga kategori jawaban, yaitu tidak
setuju (TS), kurang setuju (KS) dan setuju (S). Pertanyaan sikap
dibagi atas 2 bagian, yakni pernyataan positif dan negatif. Untuk
pernyataan positif, S diberi nilai 3, KS diberi nilai 2, TS diberi nilai
1. Dan untuk pernyataan negatif penilaiannya adalah sebaliknya.

6. Dukungan Suami sebanyak 7 soal, terdiri atas 2 kategori :


0. Mendukung, jika responden menjawab ya 4-7 pertanyaan.
1. Tidak mendukung, jika responden menjawab ya 0-3 pertanyaan.

7. Ekonomi keluarga sebanyak 9 soal, terdiri atas 2 kategori :


0. Tinggi, jika pengeluaran ≥ Rp243.729,- per orang per bulan.
1. Rendah, jika pengeluaran < Rp243.729,- per orang per bulan.22

8. Jarak sebanyak 4 soal, terdiri atas 2 kategori :


0. Dekat, bila waktu tempuh ≤ 30 menit.
1. Jauh, bila waktu tempuh > 30 menit.

9. Persepsi sehat/sakit sebanyak 4 soal, terdiri atas 2 kategori :


0. Sakit, jika ibu merasakan ada masalah dengan kesehatannya yang
dikaitkan dengan ketidakmampuan melakukan beberapa kegiatan.
1. Sehat, jika ibu merasakan tidak ada masalah dengan kesehatannya
yang dikaitkan dengan kemampuan ibu melakukan beberapa kegiatan.
34

10. Diagnosa klinis sebanyak 3 soal, terdiri atas 2 kategori :


0. Ada, jika ibu mengalami gangguan kehamilan berdasarkan hasil
pemeriksaan oleh petugas kesehatan.
1. Tidak ada, jika ibu tidak mengalami gangguan kehamilan
berdasarkan hasil pemeriksaan oleh petugas kesehatan.

4.6.5. Skala Pengukuran


Tabel 4.1. Skala Pengukuran

VARIABEL SKALA UKUR


Pemanfaatan ANC Nominal
Umur Ibu Nominal
Paritas Ordinal
Pendidikan Ordinal
Pengetahuan Ordinal
Sikap Ordinal
Dukungan Suami Ordinal
Ekonomi keluarga Ordinal
Jarak Ordinal
Persepsi sehat/sakit Ordinal
Diagnosa klinis Nominal
35

4.7. Rencana Waktu dan Tahapan Kegiatan Penelitian


Tabel 4.2. Rencana Waktu dan Tahapan Kegiatan Penelitian

Tahun 2016
Kegiataan
Bulan Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Bimbingan dan pembuatan proposal
Seminar proposal
Penelitian lapangan
Bimbingan, pengolahan data dan
penyusunan hasil peneilitian
Presentasi hasil penelitian
36

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian


5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Karang Anyar dan di
praktik swasta Dr. dr. Binarwan Halim, M. Ked(OG), Sp. OG(K), FICS.
Puskesmas Karang Anyar yang berlokasi di Jalan Pantai Labu, Dusun Karang
Anyar, Kecamatan Beringin,yang dikepalai oleh dr. Hendra Lumbantobing,
merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama BPJS Kesehatan di Kabupaten
Deli Serdang. Puskesmas ini membawahi 28 posyandu yang tersebar di 5 Desa,
yaitu Desa Karang Anyar, Desa Beringin, Desa Sidoarjo R, Desa Sidodadi R dan
Desa Emplasmen K.N. Terdapat 17 program pokok puskesmas dan salah satunya
meliputi program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Praktik swasta Dr. dr. Binarwan Halim, M. Ked(OG), Sp. OG(K), FICS
yang berlokasi di Jalan Pemuda Baru II No. 6-12 , Medan merupakan salah satu
praktik swasta yang memiliki tingkat kunjungan yang tinggi. Pelayanan yang
diberikan bukan hanya pemeriksaan kebidanan dan kandungan tetapi juga
merupakan salah satu pusat pelayanan program bayi tabung. Tempat yang
strategis dan nyaman serta pelayanan yang baik merupakan faktor utama jumlah
kunjungan yang tinggi.

5.1.2. Analisis Univariat


1. Pemanfaatan ANC
Tabel 5.1. Pemanfaatan ANC di daerah Rural dan Urban
No Pemanfaatan ANC Frekuensi Persentase
1. Daerah Rural
Memanfaatkan 60 74,1 %
Tidak Memanfaatkan 21 25,9 %

36
37

2 Daerah Urban
Memanfaatkan 66 81,5 %
Tidak Memanfaatkan 15 18,5 %

Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa pemanfaatan ANC di daerah Urban
lebih tinggi yaitu sebanyak 66 orang (81,5%) dibandingkan dengan daerah rural
yang hanya sebanyak 60 orang (74,1%).

2. Berdasarkan Faktor Predisposisi


Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Faktor Predisposisi di Daerah Rural.
No Faktor Predisposisi Frekuensi Persentase
1 Umur
<20 dan >35 tahun 20 24,7 %
20-35 tahun 61 75,3 %
2 Paritas
≤ 2 orang 61 75,3 %
>2 orang 20 24,7 %
3 Pendidikan
Tinggi 42 51,9 %
Rendah 39 48,1 %
4 Pengetahuan
Baik 59 72,8 %
Kurang 22 27,2 %
5 Sikap
Baik 81 100 %
Kurang 0 0%

Dari tabel diatas untuk daerah rural dapat dilihat bahwa mayoritas umur
ibu adalah 20-35 tahun sebanyak 61 orang (75,3%), mayoritas paritas ≤ 2 orang
sebanyak 61 orang (75,3%), pendidikan dengan mayoritas berupa pendidikan
tinggi sebanyak 42 orang (51,9%), pengetahuan dengan mayoritas pengetahuan
38

baik sebanyak 59 orang (72,8%), dan sikap yang seluruhnya baik yaitu sebanyak
81 orang (100%).

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Faktor Predisposisi di Daerah Urban.


No Faktor Predisposisi Frekuensi Persentase
1 Umur
<20 dan >35 tahun 27 33,3 %
20-35 tahun 54 66,7 %
2 Paritas
≤ 2 orang 53 65,4 %
>2 orang 28 34,6 %
3 Pendidikan
Tinggi 53 65,4 %
Rendah 28 34,6 %
4 Pengetahuan
Baik 81 100 %
Kurang 0 0%
5 Sikap
Baik 81 100 %
Kurang 0 0%

Dari tabel diatas untuk daerah urban dapat dilihat bahwa mayoritas umur
ibu adalah 20-35 tahun sebanyak 54 orang (66,7%), mayoritas paritas ≤ 2 orang
sebanyak 53 orang (65,4%), pendidikan dengan mayoritas berupa pendidikan
tinggi sebanyak 53 orang (65,4%), pengetahuan yang seluruhnya baik yaitu
sebanyak 81 orang (100%), dan sikap yang seluruhnya baik yaitu sebanyak 81
orang (100%).
39

3. Berdasarkan Faktor Pemungkin


Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Faktor Pemungkin di Daerah Rural.
No Faktor Predisposisi Frekuensi Persentase
1 Dukungan Suami
Mendukung 81 100 %
Tidak Mendukung 0 0%
2 Ekonomi Keluarga
Tinggi 58 71,6 %
Rendah 23 28,4 %
3 Jarak
Dekat 81 100 %
Jauh 0 0%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari dukungan suami semuanya
mendukung yaitu sebanyak 81 orang (100%), ekonomi keluarga yang mayoritas
tinggi sebanyak 58 orang (71,6%), dan jarak yang seluruhnya dekat yaitu
sebanyak 81 orang (100%).

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Faktor Pemungkin di Daerah Urban.


No Faktor Predisposisi Frekuensi Persentase
1 Dukungan Suami
Mendukung 81 100 %
Tidak Mendukung 0 0%
2 Ekonomi Keluarga
Tinggi 81 100 %
Rendah 0 0%
3 Jarak
Dekat 42 51,9 %
Jauh 39 48,1 %
40

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari dukungan suami semuanya
mendukung yaitu sebanyak 81 orang (100%), ekonomi keluarga yang seluruhnya
tinggi sebanyak 81 orang (100%), dan jarak yang mayoritas dekat yaitu sebanyak
42 orang (51,9%).

4. Berdasarkan Faktor Kebutuhan


Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Faktor Kebutuhan di Daerah Rural.
No Faktor Predisposisi Frekuensi Persentase
1 Persepsi Sehat/Sakit
Sakit 31 38,3 %
Sehat 50 61,7 %
2 Diagnosa Klinis
Ada 28 34,6 %
Tidak Ada 53 65,4 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persepsi sehat/sakit mayoritas sehat
yaitu sebanyak 50 orang (61,7%), dan diagnosa klinis dengan mayoritas tidak ada
sebanyak 53 orang (65,4%).

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Faktor Kebutuhan di Daerah Urban.


No Faktor Predisposisi Frekuensi Persentase
1 Persepsi Sehat/Sakit
Sakit 35 43,2 %
Sehat 46 56,8 %
2 Diagnosa Klinis
Ada 29 35,8 %
Tidak Ada 52 64,2 %

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persepsi sehat/sakit mayoritas sehat yaitu
sebanyak 46 orang (56,8%), dan diagnosa klinis dengan mayoritas tidak ada
sebanyak 52 orang (64,2%).
41

5.1.3. Analisis Bivariat


1. Hubungan Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan dengan
Pemanfaatan ANC di Daerah Rural.
Tabel 5.8. Hubungan Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan
dengan Pemanfaatan ANC di Daerah Rural.

Pemanfaatan ANC
Tidak Total P
No Variabel Memanfaatkan
Memanfaatkan value
n % n % n %
1. Faktor Predisposisi
0,001
a. Umur
< 20 dan >35 tahun 8 40 12 60 20 100
20-35 tahun 52 85,2 9 14,8 61 100
b. Paritas 0,025

≤ 2 orang 49 80,3 12 19,7 61 100


> 2 orang 11 55 9 45 20 100
c. Pendidikan 0,338
Tinggi 33 78,6 9 21,4 42 100
Rendah 27 69,2 12 30,8 39 100
d. Pengetahuan 0,060
Baik 47 79,7 12 20,3 59 100
Kurang 13 59,1 9 40,9 22 100
e. Sikap
Baik 60 74,1 21 25,9 81 100
Kurang 0 0 0 0 0 0
2. Faktor Pemungkin
a. Dukungan Suami
Mendukung 60 74,1 21 25,9 81 100
Tidak Mendukung 0 0 0 0 0 0
b. Ekonomi Keluarga 0,270
Tinggi 41 70,7 17 29,3 58 100
42

Rendah 19 82,6 4 17,4 23 100


c. Jarak
Dekat 60 74,1 21 25,9 81 100
Jauh 0 0 0 0 0 0
3. Faktor Kebutuhan
a. Persepsi Sehat/Sakit 0,985
Sakit 23 74,2 8 25,8 31 100
Sehat 37 74 13 26 50 100
b. Diagnosa Klinis 0,502
Ada 22 78,6 6 21,4 28 100
Tidak Ada 38 71,7 15 28,3 53 100

Berdasarkan hasil analisis bivariat mengenai hubungan faktor predisposisi,


pemungkin dan kebutuhan dengan pemanfaatan ANC di daerah rural dapat dilihat
bahwa :
1. Faktor Predisposisi
a. Hasil dari analisis umur ibu ditemukan bahwa ibu yang berumur <20
dan >35 tahun sebanyak 20 orang, dimana sebanyak 8 orang (40%)
memanfaatkan ANC dan 12 orang (60%) tidak memanfaatkan ANC.
Sedangkan ibu yang berumur 20-35 tahun sebanyak 61 orang, dimana
sebanyak 52 orang (85,2%) memanfaatkan ANC dan 9 orang (14,8%)
tidak memanfaatkan ANC. Hasil uji statistik chi square menunjukkan
bahwa ada hubungan antara umur dengan pemanfaatan ANC (p=0,001).
b. Hasil dari analisis paritas ditemukan bahwa paritas ≤ 2 orang sebanyak
61 orang, dimana sebanyak 49 orang (80,3%) memanfaatkan ANC dan
12 orang (19,7%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan paritas > 2
orang sebanyak 20 orang, dimana sebanyak 11 orang (55%)
memanfaatkan ANC dan 9 orang (45%) tidak memanfaatkan ANC.
Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara
paritas dengan pemanfaatan ANC (p=0,025).
43

c. Hasil dari analisis pendidikan ditemukan bahwa pendidikan tinggi


sebanyak 42 orang, dimana sebanyak 33 orang (78,6%) memanfaatkan
ANC dan 9 orang (21,4%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan
pendidikan rendah sebanyak 39 orang, dimana sebanyak 27 orang
(69,2%) memanfaatkan ANC dan 12 orang (30,8%) tidak
memanfaatkan ANC. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan ANC
(p=0,338).
d. Hasil dari analisis pengetahuan ditemukan bahwa pengetahuan baik
sebanyak 59 orang, dimana sebanyak 47 orang (79,7%) memanfaatkan
ANC dan 12 orang (20,3%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan
pengetahuan kurang sebanyak 22 orang, dimana sebanyak 13 orang
(59,1%) memanfaatkan ANC dan 9 orang (40,9%) tidak memanfaatkan
ANC. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara pengetahuan dengan pemanfaatan ANC (p=0,060).
e. Hasil dari analisis Sikap ditemukan bahwa seluruh sikap bernilai baik
yaitu sebanyak 81 orang, dimana sebanyak 60 orang (74,1%)
memanfaatkan ANC dan 21 orang (25,9%) tidak memanfaatkan ANC.
2. Faktor Pemungkin
a. Hasil dari analisis dukungan suami ditemukan bahwa seluruhnya dalam
kategori mendukung yaitu sebanyak 81 orang, dimana sebanyak 60
orang (74,1%) memanfaatkan ANC dan 21 orang (25,9%) tidak
memanfaatkan ANC.
b. Hasil dari analisis ekonomi keluarga ditemukan bahwa ekonomi tinggi
sebanyak 58 orang, dimana sebanyak 41 orang (70,7%) memanfaatkan
ANC dan 17 orang (29,3%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan
ekonomi rendah sebanyak 23 orang, dimana sebanyak 19 orang (82,6%)
memanfaatkan ANC dan 4 orang (17,4%) tidak memanfaatkan ANC.
Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara ekonomi keluarga dengan pemanfaatan ANC (p=0,270).
44

c. Hasil dari analisis jarak ditemukan bahwa seluruhnya dalam kategori


dekat yaitu sebanyak 81 orang, dimana sebanyak 60 orang (74,1%)
memanfaatkan ANC dan 21 orang (25,9%) tidak memanfaatkan ANC.
3. Faktor Kebutuhan
a. Hasil dari analisis persepsi sehat/sakit ditemukan bahwa kategori sakit
sebanyak 31 orang, dimana sebanyak 23 orang (74,2%) memanfaatkan
ANC dan 8 orang (25,8%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan
kategori sehat sebanyak 50 orang, dimana sebanyak 37 orang (74%)
memanfaatkan ANC dan 13 orang (26%) tidak memanfaatkan ANC.
Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara persepsi sehat/sakit dengan pemanfaatan ANC (p=0,985).
b. Hasil dari analisis diagnosa klinis ditemukan bahwa kategori ada
diagnosa klinis sebanyak 28 orang, dimana sebanyak 22 orang (78,6%)
memanfaatkan ANC dan 6 orang (21,4%) tidak memanfaatkan ANC.
Sedangkan kategori tidak ada diagnosa klinis sebanyak 53 orang,
dimana sebanyak 38 orang (71,7%) memanfaatkan ANC dan 15 orang
(28,3%) tidak memanfaatkan ANC. Hasil uji statistik chi square
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara diagnosa klinis dengan
pemanfaatan ANC (p=0,502).

2. Hubungan Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan dengan


Pemanfaatan ANC di Daerah Urban.
Tabel 5.9. Hubungan Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan
dengan Pemanfaatan ANC di Daerah Urban.

Pemanfaatan ANC
Tidak Total P
No Variabel Memanfaatkan
Memanfaatkan value
n % n % n %
1. Faktor Predisposisi
a. Umur
0,225
< 20 dan >35 tahun 20 74,1 7 25,9 27 100
45

20-35 tahun 46 85,2 8 14,8 54 100


b. Paritas 0,275

≤ 2 orang 45 84,9 8 15,1 53 100


> 2 orang 21 75 7 25 28 100
c. Pendidikan 0,004
Tinggi 48 90,6 5 9,4 53 100
Rendah 18 64,3 10 35,7 28 100
d. Pengetahuan
Baik 66 81,5 15 18,5 81 100
Kurang 0 0 0 0 0 0
e. Sikap
Baik 66 81,5 15 18,5 81 100
Kurang 0 0 0 0 0 0
2. Faktor Pemungkin
a. Dukungan Suami
Mendukung 66 81,5 15 18,5 81 100
Tidak Mendukung 0 0 0 0 0 0
b. Ekonomi Keluarga
Tinggi 66 81,5 15 18,5 81 100
Rendah 0 0 0 0 0 0
c. Jarak 0,112
Dekat 37 88,1 5 11,9 42 100
Jauh 29 74,4 10 25,6 39 100
3. Faktor Kebutuhan
a. Persepsi Sehat/Sakit 0,765
Sakit 28 80 7 20 35 100
Sehat 38 82,6 8 17,4 46 100
b. Diagnosa Klinis 0,117
Ada 21 72,4 8 27,6 29 100
Tidak Ada 45 86,5 7 13,5 52 100
46

Berdasarkan hasil analisis bivariat mengenai hubungan faktor predisposisi,


pemungkin dan kebutuhan dengan pemanfaatan ANC di daerah urban dapat
dilihat bahwa :
1. Faktor Predisposisi
a. Hasil dari analisis umur ibu ditemukan bahwa ibu yang berumur <20
dan >35 tahun sebanyak 27 orang, dimana sebanyak 20 orang (74,1%)
memanfaatkan ANC dan 7 orang (25,9%) tidak memanfaatkan ANC.
Sedangkan ibu yang berumur 20-35 tahun sebanyak 54 orang, dimana
sebanyak 46 orang (85,2%) memanfaatkan ANC dan 8 orang (14,8%)
tidak memanfaatkan ANC. Hasil uji statistik chi square menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan pemanfaatan ANC
(p=0,225).
b. Hasil dari analisis paritas ditemukan bahwa paritas ≤ 2 orang sebanyak
53 orang, dimana sebanyak 45 orang (84,9%) memanfaatkan ANC dan 8
orang (15,1%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan paritas > 2 orang
sebanyak 28 orang, dimana sebanyak 21 orang (75%) memanfaatkan
ANC dan 7 orang (25%) tidak memanfaatkan ANC. Hasil uji statistik
chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas
dengan pemanfaatan ANC (p=0,275).
c. Hasil dari analisis pendidikan ditemukan bahwa pendidikan tinggi
sebanyak 53 orang, dimana sebanyak 48 orang (90,6%) memanfaatkan
ANC dan 5 orang (9,4%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan
pendidikan rendah sebanyak 28 orang, dimana sebanyak 18 orang
(64,3%) memanfaatkan ANC dan 10 orang (35,7%) tidak
memanfaatkan ANC. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa
ada hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan ANC (p=0,004).
d. Hasil dari analisis pengetahuan ditemukan bahwa seluruhnya
merupakan kategori pengetahuan baik yaitu sebanyak 81 orang, dimana
66 orang (81,5%) memanfaatkan ANC dan 15 orang (18,5%) tidak
memanfaatkan ANC.
47

e. Hasil dari analisis Sikap ditemukan bahwa seluruh sikap bernilai baik
yaitu sebanyak 81 orang, dimana sebanyak 66 orang (81,5%)
memanfaatkan ANC dan 15 orang (18,5%) tidak memanfaatkan ANC.
2. Faktor Pemungkin
a. Hasil dari analisis dukungan suami ditemukan bahwa seluruhnya dalam
kategori mendukung yaitu sebanyak 81 orang, dimana sebanyak 66
orang (81,5%) memanfaatkan ANC dan 15 orang (18,5%) tidak
memanfaatkan ANC.
b. Hasil dari analisis ekonomi keluarga ditemukan bahwa seluruhnya
merupakan ekonomi tinggi yaitu sebanyak 81 orang, dimana sebanyak
66 orang (81,5%) memanfaatkan ANC dan 15 orang (18,5%) tidak
memanfaatkan ANC.
c. Hasil dari analisis jarak ditemukan bahwa kategori dekat sebanyak 42
orang, dimana sebanyak 37 orang (88,1%) memanfaatkan ANC dan 5
orang (11,9%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan kategori jauh
sebanyak 39 orang, dimana sebanyak 29 orang (74,4%) memanfaatkan
ANC dan 10 orang (25,6%) tidak memanfaatkan ANC. Hasil uji
statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
persepsi sehat/sakit dengan pemanfaatan ANC (p=0,112).
3. Faktor Kebutuhan
a. Hasil dari analisis persepsi sehat/sakit ditemukan bahwa kategori sakit
sebanyak 35 orang, dimana sebanyak 28 orang (80%) memanfaatkan
ANC dan 7 orang (20%) tidak memanfaatkan ANC. Sedangkan
kategori sehat sebanyak 46 orang, dimana sebanyak 38 orang (82,6%)
memanfaatkan ANC dan 8 orang (17,4%) tidak memanfaatkan ANC.
Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
antara persepsi sehat/sakit dengan pemanfaatan ANC (p=0,765).
b. Hasil dari analisis diagnosa klinis ditemukan bahwa kategori ada
diagnosa klinis sebanyak 29 orang, dimana sebanyak 21 orang (72,4%)
memanfaatkan ANC dan 8 orang (27,6%) tidak memanfaatkan ANC.
Sedangkan ekonomi rendah sebanyak 52 orang, dimana sebanyak 45
48

orang (86,5%) memanfaatkan ANC dan 7 orang (13,5%) tidak


memanfaatkan ANC. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara diagnosa klinis dengan pemanfaatan ANC
(p=0,117).

5.2. Pembahasan
5.2.1. Pengaruh Faktor Predisposisi Terhadap Pemanfaatan ANC di Daerah
Urban dan Rural
Hasil penelitian terhadap variabel umur di daerah urban dan rural
menunjukkan bahwa umur 20-35 tahun merupakan mayoritas dalam pemanfaatan
ANC , dimana untuk daerah rural sebanyak 52 orang (85,2%) dan daerah urban
sebanyak 46 orang (85,2%). Dari hasil uji statistik chi square menunjukkan
variabel umur dimana nilai p=0,001 memiliki hubungan dengan pemanfaatan
ANC untuk daerah rural, sedangkan untuk daerah urban dengan nilai p=0,225
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan. Pada penelitian yang dilakukan
Nuraijah juga tidak ada hubungan antara umur dengan pemanfaatan ANC, dimana
ibu yang berisiko tinggi sebanyak 52,9% dan ibu yang tidak berisiko sebesar 61,5
% masih tidak memanfaatkan ANC.23
Dalam penelitian ini, analisis terhadap variabel paritas dapat kita lihat
bahwa untuk daerah rural dan urban dominan yang melakukan pemanfaatan ANC
adalah responden dengan paritas ≤ 2 orang, dimana untuk daerah rural sebanyak
49 orang (80,3%) dan untuk daerah urban sebanyak 45 orang (84,9%). Dari hasil
uji statistik chi square menunjukkan variabel paritas dimana nilai p=0,025
memiliki hubungan dengan pemanfaatan ANC untuk daerah rural, sedangkan
untuk daerah urban dengan nilai p=0,275 menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Christopher Pell et al.,
primigravida sering terlambat dalam inisiasi pemanfaatan ANC karena
ketidaktahuan akan tanda-tanda kehamilan yang ada, sedang multipara lebih
jarang melakukan pemanfaatan ANC , biasa hanya datang pada trimester ke-3
sewaktu akan bersalin.24
49

Berdasarkan analisis terhadap variabel pendidikan, terlihat bahwa


responden dengan pendidikan tinggi merupakan mayoritas dalam memanfaatkan
ANC di daerah rural maupun urban, dimana masing-masing sebanyak 33 orang
(78,6%) dan 48 orang (90,6%). Dari hasil uji statistik chi square menunjukkan
bahwa variabel pendidikan dengan nilai p=0,338 untuk daerah rural tidak ada
hubungan dengan pemanfaatan ANC, sedangkan untuk daerah urban dengan nilai
p=0,004 menyatakan bahwa ada hubungan antara variabel pendidikan dengan
pemanfaatan ANC. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tehereh et al.
dikatakan bahwa semakin rendah pendidikan seorang ibu semakin sedikit yang
memanfaatkan ANC dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan tinggi.25
Hasil penelitian tentang variabel pengetahuan ibu hamil menunjukkan
hasil pengetahuan baik , dimana sebanyak 47 orang (79,7%) memanfaatkan ANC
di daerah rural dan sebanyak 66 orang (81,5%) untuk daerah urban. Dari hasil uji
statistik chi square dapat dilihat bahwa variabel pengetahuan untuk daerah rural
dengan nilai p=0,060 menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan pemanfaatan ANC. Dari penelitian yang dilakukan oleh
Matana et al. di Kota Makassar, pengetahuan berpengaruh terhadap pemanfaatan
ANC yaitu dengan hasil p=0,03, karena dengan pengetahuan ibu yang baik
tentang antenatal care dan segala manfaatanya akan membuat ibu semakin sering
untuk melakukan pemeriksaan.26
Seluruh responden dalam penelitian ini memberikan hasil dengan kategori
baik untuk variabel sikap baik di daerah rural maupun urban. Dimana terdapat 60
orang (74,1%) yang melakukan pemanfaatan ANC untuk daerah rural dan
sebanyak 66 orang (81,5%) untuk daerah urban. Dari penilitan yang dilakukan
oleh Kusumastuti, ada hubungan (nilai p=0,028) antara sikap ibu hamil dalam
pemeriksaan kehamilan dengan keteraturan kunjungan antenatal care di
Puskesmas Sewon II Bantul tahun 2015.27
50

5.2.2. Pengaruh Faktor Pemungkin Terhadap Pemanfaatan ANC di Daerah


Urban dan Rural
Hasil penelitian terhadap dukungan suami seluruhnya menunjukkan hasil
dengan kategori mendukung, dimana sebanyak 60 orang (74,1 %) untuk daerah
rural yang memanfaatkan ANC dan sebanyak 66 orang (81,5%) untuk daerah
urban yang memanfaatkan ANC. Dukungan suami mempunyai pengaruh yang
signifikan dengan pemanfaatan ANC dari penelitian yang dilakukan oleh Nanik
dengan nilai p=0,001, dimana sebanyak 39 responden (92,9%) memanfaatkan
ANC dengan dukungan suami yang baik.28 Kehamilan yang tidak diinginkan
sering kali tidak mendapat dukungan yang baik dari keluarga ataupun suami
sehingga pemeriksaan antenatal akan mengalami keterlambatan sehingga akan
meningkatkan resiko dalam kehamilannya.29
Seluruh responden di daerah urban memberikan hasil analisis untuk
variabel ekonomi keluarga berupa kategori ekonomi tinggi, dimana sebanyak 66
orang (81,5%) yang memanfaatkan ANC dari 81 responden. Sedangkan untuk
daerah rural, dapat dilihat bahwa mayoritas juga merupakan ekonomi tinggi, yaitu
sebanyak 41 orang (70,7%) yang memanfaatkan ANC. Dari hasil uji statistik chi
square dapat dilihat bahwa variabel ekonomi keluarga untuk daerah rural dengan
nilai p=0,270 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara ekonomi keluarga
dengan pemanfaatan ANC. Dari penelitian yang dilakukan oleh Ferry et al.
dikatakan bahwa ekonomi keluarga yang tinggi lebih mendukung dalam
melakukan pemanfaatan ANC yang lengkap dibandingkan dengan ibu dengan
ekonomi rendah baik di daerah rural maupun urban, karena terkadang harga
pelayanan kesehatan yang harus dibayarkan lebih mahal di tempat pelayanan
kesehatan yang mempunyai tenaga ahli dibandingkan dengan yang tidak.30
Dalam penelitian ini, analisis terhadap variabel jarak dapat kita lihat
bahwa pada daerah rural menunjukkan hasil dengan kategori dekat pada semua
responden, dimana terdapat 60 orang (74,1%) yang melakukan pemanfaatan
ANC. Sedangkan untuk daerah urban, mayoritas juga memberikan hasil dengan
kategori dekat , dimana sebanyak 37 orang (88,1%) yang memanfaatkan ANC.
Dari hasil uji statistik chi square dapat dilihat bahwa variabel jarak untuk daerah
51

urban dengan nilai p=0,112 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jarak
dengan pemanfaatan ANC. Penelitian lain yang dilakukan oleh Sari et al.
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jarak tempat pelayanan kesehatan
dengan keteraturan pemanfaatan ANC, karena pemeriksaan ruitn kehamilan
tersebut diperlukan sehingga jarak tidak menjadi halangan.31

5.2.3. Pengaruh Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan ANC di Daerah


Urban dan Rural
Berdasarkan analisis terhadap persepsi sehat/sakit , dapat dilihat bahwa
pada daerah rural mayoritas merupakan kategori sehat, dimana sebanyak 37 orang
(74%) yang memanfaatkan ANC dan untuk daerah urban terdapat sebanyak 38
orang (82,6%) dengan kategori sehat yang memanfaatkan ANC. Dari hasil uji
statistik chi square menunjukkan bahwa variabel persepsi sehat/sakit dengan nilai
p=0,985 untuk daerah rural tidak ada hubungan dengan pemanfaatan ANC,
sedangkan untuk daerah urban dengan nilai p=0,765 juga menyatakan bahwa
tidak ada hubungan antara variabel persepsi sehat/sakit dengan pemanfaatan
ANC. Pada penelitian yang dilakukan Nuraijah ada hubungan antara persepsi
sehat/sakit dengan pemanfaatan ANC, dimana semakin baik persepsi ibu tentang
sehat/sakit akan semakin sering kunjungan ANC yang dilakukan. Ibu akan
memanfaatkan pemeriksaan ANC untuk mendeteksi secara dini gangguan yang
mungkin ada.23
Hasil analisis penelitian terhadap variabel diagnosa klinis menunjukkan
hasil dengan mayoritas kategori tidak ada baik di daerah rural maupun urban,
dimana sebanyak 38 orang (71,7%) dengan kategori tersebut memanfaatkan ANC
untuk daerah rural dan sebanyak 45 orang (86,5%) untuk daerah urban. Dari hasil
uji statistik chi square menunjukkan bahwa variabel persepsi diagnosa klinis
dengan nilai p=0,502 untuk daerah rural tidak ada hubungan dengan pemanfaatan
ANC, sedangkan untuk daerah urban dengan nilai p=0,117 juga menyatakan
bahwa tidak ada hubungan antara variabel persepsi diagnosa klinis dengan
pemanfaatan ANC. Kondisi ibu terutama adanya penyakit yang diderita
mempunyai hubungan dengan pemanfaatan ANC, karena dengan adanya keluhan-
52

keluhan penyakit yang dialami selama kehamilan membuat ibu cemas dengan
keadaan dirinya sehingga mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya
ketempat pelayanan kesehatan. Kunjungan yang rutin juga mengurangi
kecemasan akan adanya gangguan kesehatan ibu selama kehamilannya.32
53

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Faktor predisposisi yang mempengaruhi pemanfaatan ANC di daerah rural
meliputi umur dan paritas ibu. Sedangkan untuk daerah urban faktor
predisposisi yang mempengaruhi adalah pendidikan ibu.
2. Faktor pemungkin yang meliputi ekonomi keluarga tidak mempengaruhi
pemanfaatan ANC di daerah rural, begitu juga dengan variabel jarak di
daerah urban yang tidak mempengaruhi pemanfaatan ANC.
3. Faktor kebutuhan yang meliputi persepsi sehat/sakit dan diagnosa klinis
dalam penelitian ini tidak mempengaruhi pemanfaatan ANC baik di
daerah rural maupun urban.
6.2. Saran
1. Bagi Dinas Kesehatan dan khususnya Puskesmas Karang Anyar agar
menggerakkan posyandu bukan hanya pada imunisasi saja tetapi juga
dalam hal sosialisasi pemanfaatan antenatal care sehingga ibu hamil akan
memeriksakan kehamilannya secara rutin sesuai jadwal yang ditentukan.
2. Bagi ibu hamil terutama yang berisiko tinggi dalam kehamilannya lebih
rutin untuk melakukan pemeriksaan kehamilan agar dapat melahirkan bayi
dengan selamat dan sehat.
3. Bagi Peneliti berikutnya disarankan untuk memperpanjang waktu
pengambilan sampel apabila memiliki jumlah sampel yang lebih banyak
dari penelitian ini.

53
54

DAFTAR PUSTAKA
1. Widari NP, Sumariani WS. Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
kunjungan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) di BPS Mien Hendro
Desa Bangah Sidoarjo. Surabaya: PRODI Kebidanan STIKES William
Booth; 2013(2):1.
2. Departemen Kesehatan RI. Pedoman pemantauan wilayah setempat
kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2010.
3. Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia 2014. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2015.
4. Agus Y, Horiuchi S. Factors influencing the use of antenatal care in rural
West Sumatra, Indonesia. BMC pregnancy and childbirth. 2012 Feb
21(1):9.
5. Sarminah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungann antenatal
care di provinsi Papua tahun 2010. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kesehatan
Masyarakat UI; 2012.
6. Walyani ES. Perawatan kehamilan dan menyusui anak pertama agar bayi
lahir dan tumbuh sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2015.
7. Walyani ES. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press; 2015.
8. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.
Williams Obstetrics. 23rd ed. UK: McGraw Hill; 2010.
9. Cruickshank M, Shetty A. Obstetrics and Gynaecology: Clinical Case
Uncovered. UK: Wiley-Blackwell; 2009.
10. Speroff L, Fritz MA. Clinical gynecologic endicronology and infertility.
7th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2005.
11. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. edisi ke 4. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2014.

12. National Institute for Health and Care Excellence. Antenatal care : routine
care for the healthy pregnant women. UK: NICE Clinical Guideline CG62;
2008.
13. Kementerian Kesehatan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2010.
14. Departemen Kesehatan RI. Ibu Sehat Bayi Sehat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 2006.
55

15. Rohmah N. Pendidikan Prenatal Upaya Promosi Kesehatan Bagi Ibu


Hamil. Depok: Gra mata Publishing; 2010.
16. Kulkarni M, Nimbalkar M. Influence of socio-demographic factors on the
use of antenatal care. Indian Journal Preventive Social Medicine.
2008;39(3):98-102.
17. Ajayi IO. Socio Demographic Factors Determining the Adequacy of
Antenatal Care among Pregnant Women Visiting Ekiti State Primary
Health Centers. Online Journal of Health and Allied Sciences. 2013 Aug
25;12(2):4.
18. Dairo MD, Owoyokun KE. Factors affecting the utilization of antenatal
care services in Ibadan, Nigeria. Benin Journal of Postgraduate Medicine.
2010 Dec 1;12(1):6.
19. Mukhtar Z. Desain Penelitian. Dalam : Mukhtar Z, ed. Desain penelitian
Klinis dan Statistika kedokteran. Edisi ke 1. Medan : USU press;
2011.p.25,72-75.
20. Ghazali MV, Sastromihardjo S, Soedjarwo SR, Soelaryo T, Pramulyo HS.
Studi cross-sectional. Dalam : Sastroasmoro S, Ismael S, et al., eds.
Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung Seto; 2008.p.
112-126.
21. Sholichah N, Anjarwati R. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat
Kecemasan Wanita Usia 40-50 Tahun dalam Menghadapi Menopause.
Jurnal Komunikasi Kesehatan. Edisi ke 11. 2015;6(2).
22. Badan Pusat Statistik. Profil Kemiskinan di Indonesia September 2011.
Diakses 11 Mei 2016. http://www.bps.go.id/brs-file/kemiskinan-
02jan12.pdf.
23. Siregar N. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten
Padang Lawas Tahun 2012. Skripsi. Medan: Fakultas Kesehatan
Masyarakat USU; 2013.

24. Pell C, Meñaca A, Were F, Afrah NA, Chatio S, Manda-Taylor, et al.


Factors Affecting Antenatal Care Attendance: Results From Qualitative
Studies in Ghana, Kenya and Malawi. PloS one. 2013 Jan 15;8(1):e53747.

25. Ganjoei TA, Mirzaei F, Dokht FA. Relationship Between Prenatal Care
and The Outcome of Pregnancy in Low-Risk Pregnancies. Open Journal of
Obstetrics and Gynecology. 2011 Sept(1):109-112.
56

26. Matana KB, Hamzah A, Amir MY. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas Jumpandang Baru.
Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2016.

27. Kusumastuti, Panggah. Hubungan Sikap Ibu Hamil dalam Pemeriksaan


Kehamilan dengan Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di
Puskesmas Sewon II Bantul. Thesis. Yogyakarta: Universitas 'Aisyiyah
Yogyakarta; 2015.

28. Rohmawati N. Hubungan Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Dengan


Frekuensi Kunjungan ANC Di Puskesmas Ngoresan. Skripsi. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret; 2015.

29. Exavery A, Kanté AM, Hingora A, Mbaruku G, Pemba S, Philips JS. How
Mismited and Unwanted Pregnancies Affect Timing of Antenatal Care
Initiation in Three District In Tanzania. BMC Pregnancy and Childbirth.
2013 Feb 6:1-6.

30. Efendi F, Chen CM, Kurniati A, Berliana SM. Determinants of Utilization


of Antenatal Care Services Among Adolescent Girls and Young Women
in Indonesia. Women & health. 2016 May 27:1-6.

31. Sari, Lisca Widya Furnama. Identifikasi Kelengkapan Kunjungan


Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil Trimester III dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Thesis.
Yogyakarta: Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta; 2015.

32. Rosatya ZD. Hubungan Kunjungan Antenatal Care (ANC) yang Lengkap
Pada Ibu Hamil Primigravida Dengan Kejadian Stres Kehamilan. Thesis.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang; 2016.
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi
Nama : Sherly
Tempat/Tanggal Lahir : Lubuk Pakam, 24 Mei 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Besar Beringin No.103 , Lubuk Pakam
Telepon : 085275156871

II. Riwayat Pendidikan


1. Tahun 1999-2002 : PG/TK Methodist Lubuk Pakam
2. Tahun 2002-2008 : SD Methodist Lubuk Pakam
3. Tahun 2008-2011 : SMP Sutomo 1 Medan
4. Tahun 2011-2013 : SMA Sutomo 1 Medan

III. Riwayat Kepanitiaan


1. Anggota Acara dalam Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2559 B.E FK USU
tahun 2015.
2. Koordinator Acara pada Perayaan Asadha 2559 B.E FK USU tahun 2015.
3. Anggota dari Kumpulan Mahasiswa Buddhis USU pada tahun 2013.
LAMPIRAN 2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMANFAATAN ANTENATAL CARE OLEH IBU HAMIL DI
DAERAH URBAN DAN RURAL
No. Kuesioner :
Tanggal Wawancara :

I. Identitas Responden
1. Nama Ibu :
2. Umur Kehamilan Ibu :
3. Nama Suami :
4. Alamat :

II. Faktor Predisposisi


A. Umur
Berapakah umur ibu sekarang ? ………….. Tahun
B. Paritas
1. Sudah berapa kali ibu melahirkan?............... kali
a. Lahir hidup : ………….orang
b. Lahir mati : ………… orang
2. Keguguran : ………….. kali
3. Kelahiran Kembar : …………. Kali
4. Jumlah anak yang hidup sekarang : ………… orang
5. Anak yang keberapa yang ibu kandung saat ini?........

C. Pendidikan
1. Apakah ibu pernah sekolah ?................
1. Ya 2. Tidak
2. Pendidikan terakhir yang ibu selesaikan (memiliki ijazah):…….
1. SD 3. SLTA (sederajat)
2. SMP (sederajat) 4. Akademi/ Perguruan Tinggi
D. Pengetahuan
1. Apakah ibu tahu tentang pemeriksaan kehamilan ?
1. Ya 2. Tidak -------- ke pertanyaan no.3
2. Jika ya, dari mana ibu mendapat penjelasan tentang pemeriksaan kehamilan?
1. Televisi, radio, majalah
2. Saudara, suami, orangtua, mertua, teman, tetangga
3. Petugas kesehatan
4. Kader kesehatan
3. Apakah ibu tahu tentang tujuan pemeriksaan kehamilan ?
1. Tahu 2. Tidak tahu -------ke pertanyaan no.5
4. Jika ibu tahu, sebutkan 2 tujuan pemeriksaan kehamilan
1. Memastikan kesehatan ibu dan janin
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, nifas
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
4. Untuk ber KB
5. Untuk menggugurkan
6. Tidak tahu
5. Apakah setiap ibu hamil harus mendapatkan pemeriksaan kesehatan ?
1. Ya 2. Tidak ----- Ke pertanyaan no.7 3. Tidak tahu
6. Jika ya, apa alasan ibu ?
1. Anak lahir sehat
2. Ibu selamat waktu melahirkan
3. Jika ada kelainan cepat mendapat pertolongan
4. Menjaga kesehatan ibu waktu hamil
5. Tidak tahu
7. Bila tidak, apa alasan ibu ?
1. Tidak ada gunanya karena tidak ada keluhan
2. Sudah pergi ke dukun
3. Tidak tahu
8. Menurut ibu, dimana tempat pemeriksaan kehamilan yang seharusnya ?
1. Posyandu 3. Praktek bidan
2. Puskesmas 4. Dukun
9. Menurut ibu, berapa kali sebaiknya seorang ibu memeriksakan kehamilannya?
0 – 3 bulan : ……………… kali
4 – 6 bulan : ……………… kali
7 – 9 bulan : ……………… kali
10. Minimal berapa kali sebaiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan
1. 1 kali 3. 3 kali 5. > 4 kali
2. 2 kali 4. 4 kali
11. Pada usia kehamilan berapa minggukah paling tepat untuk memulai periksa hamil
?.............. minggu
E. Sikap

No. Pernyataan Respon


S KS TS
1 Ibu hamil perlu memeriksakan kehamilan walaupun tidak ada keluhan
2 Memeriksakan kehamilan sebaiknya secara teratur kecuali jika
mengalami gangguan kehamilan
3 Memeriksakan kehamilan mempunyai manfaat bagi kesehatan ibu
4 Memeriksakan kehamilan mempunyai manfaat bagi kesehatan anak
5 Pemeriksaan kehamilan sebaiknya kepada bidan
6 Dapat dipastikan tanpa periksa kehamilan ibu tetap melahirkan bayi
sehat
7 Penyakit yang timbul pada waktu hamil akan sembuh sendiri
8 Pada waktu memeriksakan kehamilan, ibu harus mendapatkan
keterangan tentang kesehatan ibu
9 Pada waktu memeriksakan kehamilan, ibu harus mendapatkan
keterangan tentang makanan bergizi selama hamil
10 Pada waktu memeriksakan kehamilan, ibu harus mendapatkan
keterangan tentang persiapan ibu untuk menyusui
11 Pemeriksaan kehamilan dilakukan jika ada masalah saja dengan
kehamilan ibu
12 Pemeriksaan kehamilan ke bidan sebaiknya minimal dilakukan 4 kali
III. Faktor Pemungkin

A. Dukungan Suami
1. Apakah suami memberikan izin untuk memeriksakan kehamilan ibu saat ini?
1. Ya 2. Tidak
2. Apakah suami menganjurkan ibu periksa kehamilan saat ini ke pelayanan
kesehatan?
1. Ya 2. Tidak
3. Apakah suami mau menyediakan waktu untuk mendampingi ibu periksa
kehamilan sekarang?
1. Ya 2. Tidak
4. Apakah suami mau menyediakan dana untuk ibu memeriksakan kehamilan
sekarang?
1. Ya 2. Tidak
5. Apakah suami membantu ibu dalam mencari informasi tentang kesehatan
selama masa kehamilan sekarang?
1. Ya 2. Tidak
6. Apakah suami selalu mengingatkan ibu untuk memeriksakan kehamilan
sekarang ?
1. Ya 2. Tidak
7. Apakah suami selalu memperhatikan kesehatan ibu selama masa kehamilan ini?
1. Ya 2. Tidak

B. Ekonomi Keluarga
1. Selain ibu rumah tangga, apakah ibu mempunyai pekerjaan lain ?
1. Ya 2. Tidak
2. Jika ya, apakah jenis pekerjaan tersebut ?
1. Pegawai Negeri
2. Pedagang
3. Petani
3. Pekerjaan suami …..
1. Pegawai Negeri/Pensiunan 4. Petani
2. TNI/Polri/Purnawirawan 5. Peternak
3. Pedagang
4. Pengahasilan ibu rata-rata/bulan: Rp ……………..
5. Penghasilan suami rata-rata/bulan: Rp…………….
6. Total penghasilan rata-rata/bulan : Rp…………….
7. Berapa orang yang tinggal di rumah ibu ?
Anak : ………. Orang
Saudara/orang tua/Mertua : ………. Orang
Orang lain : ………. Orang
Total : ………. Orang
8.Berapa rata-rata/bulan dana yang ibu keluarkan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga?.......................
9.Berapa rata-rata/bulan dana yang ibu keluarkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari per orang ? ……………………

C. Jarak
1. Berapa kilometer jarak antara rumah ibu dengan tempat pemeriksaan kehamilan
? …………Km
2. Berapa menit rata-rata yang ibu lalui untuk menempuh perjalanan ke pelayanan
pemeriksaan kehamilan ?...............menit
3. Apakah menurut ibu jarak dari rumah ibu ke tempat pemeriksaan kehamilan
dekat/jauh?
1. Dekat 2. Jauh
4. Pakai kenderaan apa ibu jika pergi memeriksakan kehamilan ke tempat
pemeriksaan ?
1. Kenderaan pribadi
2. Kenderaan umum
3. Jalan kaki
IV. Faktor Kebutuhan
A. Keluhan Penyakit
1. Apakah ibu mengalami keluhan selama masa kehamilan ini ?
1. Ya 2. Tidak
2. Jika ya, apa keluhan yang ibu rasakan saat kehamilan ini ?
1. Mual/muntah
2. Sakit kepala
3. Nafsu makan berkurang
4. Badan terasa lemas
5. Lain-lain, sebutkan ………
3. Apakah keluhan yang ibu rasakan tersebut menghambat ibu untuk melakukan
aktifitas sehari-hari ?
1. Ya 2. Tidak
4. Pada umur kehamilan berapa minggu ibu mengalami keluhan kehamilan……..
minggu

B. Diagnosa Klinis
1. Apakah ibu pernah mengalami gangguan kesehatan selama kehamilan ini?
1. Ya 2. Tidak

2. Jika ya, apakah ibu memeriksakan gangguan tersebut ke petugas kesehatan?


1. Ya 2. Tidak
3. Jika ya, apakah hasil dari pemeriksaan tersebut ?
1. Hipertensi
2. Pre-eklampsi
3. Eklampsi
4. Perdarahan
5. Anemia
6. Dan lain-lain, sebutkan……………
LAMPIRAN 3

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

Salam Sejahtera

Dengan Hormat,

Nama Saya Sherly, sedang menjalani pendidikan Kedokteran di Program S1 Ilmu


Kedokteran FK USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Antenatal Care oleh Ibu Hamil di Daerah
Urban dan Rural”.

Antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik


untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin selama kehamilan. Adapun faktor-faktor yang akan diteliti
meliputi faktor predisposisi (umur, paritas, jarak kelahiran, pendidikan,
pengetahuan, sikap), faktor pemungkin (dukungan suami, ekonomi keluarga, jarak)
dan faktor kebutuhan (persepsi sehat/sakit, diagnosa klinis).

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil di daerah urban dan rural. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tambahan kepada
masyarakat, khususnya ibu hamil, tentang pentingnya kesadaran untuk melakukan
kunjungan antenatal care secara rutin.

Saya akan melakukan wawancara terstruktur kepada ibu mengenai:

a. Data demografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat,


pekerjaan, penghasilan.
b. Faktor-faktor yang akan diteliti meliputi faktor predisposisi, faktor
pemungkin, dan faktor kebutuhan.
Wawancara akan saya lakukan sekitar 15 menit. Petugas pewawancara adalah
peneliti sendiri.

Partisipasi Ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan dan dapat mengundurkan diri
sewaktu-waktu. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan
digunakan untuk kepentingan penelitian. Untuk penelitian ini Ibu tidak akan
dikenakan biaya apapun. Bila Ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat
menghubungi Saya:

Nama : Sherly
Alamat : Jl. Kalimantan no.26 , Medan
No. HP. : 085275156871

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu
yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu
bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah Saya persiapkan.

Medan, 2016

Peneliti

( )
LAMPIRAN 4

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/ HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Pemanfaatan Antenatal Care oleh Ibu Hamil di Daerah Urban dan
Rural”, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan
bersedia diikutsertakan dalam penelitian tersebut. Dan dapat mengundurkan diri
sewaktu-waktu.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2016

( )
LAMPIRAN 5
DATA INDUK PENELITIAN DAERAH RURAL

Pemanfaatan Dukungan Persepsi Diagnosis


Responden Umur Paritas Pendidikan Pengetahuan Sikap Ekonomi Jarak
ANC suami Sehat/sakit Klinis
1 Memanfaatkan 31 2 Tinggi 5 35 7 1000000 15 Sakit Ada
2 Memanfaatkan 20 0 Tinggi 5 34 6 120000 5 Sakit Ada
3 Memanfaatkan 24 1 Tinggi 3 32 7 500000 10 Sakit Ada
4 Memanfaatkan 20 2 Tinggi 3 29 7 1000000 15 Sehat Tidak ada
5 Tidak 17 0 Rendah 5 31 7 50000 5 Sehat Tidak ada
6 Memanfaatkan 21 0 Tinggi 3 33 7 50000 10 Sakit Tidak ada
7 Tidak 19 0 Tinggi 5 30 7 500000 3 Sakit Tidak ada
8 Tidak 25 1 Rendah 5 34 7 100000 5 Sakit Ada
9 Tidak 20 0 Tinggi 5 32 7 500000 10 Sehat Ada
10 Memanfaatkan 22 1 Tinggi 6 30 7 600000 10 Sakit Ada
11 Tidak 25 3 Tinggi 3 32 7 500000 15 Sakit Tidak ada
12 Memanfaatkan 28 1 Tinggi 6 33 7 500000 10 Sakit Tidak ada
13 Memanfaatkan 24 1 Tinggi 5 28 7 500000 5 Sehat Tidak ada
14 Memanfaatkan 31 4 Tinggi 6 33 7 100000 30 Sehat Tidak ada
15 Memanfaatkan 28 3 Rendah 6 35 7 250000 15 Sakit Ada
16 Memanfaatkan 40 3 Rendah 5 34 7 200000 5 Sehat Tidak ada
17 Tidak 20 1 Rendah 3 28 7 300000 5 Sehat Tidak ada
18 Memanfaatkan 28 2 Rendah 3 31 7 500000 5 Sehat Ada
19 Tidak 37 3 Rendah 5 28 7 300000 10 Sehat Tidak ada
20 Memanfaatkan 20 1 Rendah 4 25 7 200000 5 Sakit Ada
21 Memanfaatkan 23 1 Tinggi 6 33 7 300000 20 Sakit Tidak ada
22 Memanfaatkan 32 2 Tinggi 5 34 7 50000 5 Sehat Tidak ada
23 Memanfaatkan 23 1 Rendah 3 33 7 1000000 5 Sakit Ada
24 Memanfaatkan 34 1 Tinggi 5 31 5 500000 10 Sakit Tidak ada
25 Memanfaatkan 26 1 Rendah 3 33 7 200000 5 Sehat Ada
26 Memanfaatkan 32 3 Rendah 5 32 7 100000 5 Sehat Tidak ada
27 Memanfaatkan 21 0 Rendah 5 30 7 250000 5 Sakit Tidak ada
28 Tidak 36 3 Tinggi 1 29 7 600000 10 Sehat Tidak ada
29 Tidak 28 2 Rendah 2 33 7 400000 5 Sakit Tidak ada
30 Memanfaatkan 31 4 Tinggi 6 32 7 200000 10 Sehat Tidak ada
31 Memanfaatkan 33 3 Rendah 3 34 7 300000 15 Sehat Tidak ada
32 Memanfaatkan 41 1 Tinggi 5 34 7 500000 10 Sehat Tidak ada
33 Tidak 36 3 Rendah 2 28 7 100000 10 Sehat Tidak ada
34 Memanfaatkan 17 0 Rendah 3 34 7 50000 10 Sehat Tidak ada
35 Memanfaatkan 24 1 Tinggi 5 28 7 500000 2 Sehat Ada
36 Memanfaatkan 19 0 Tinggi 5 26 7 500000 5 Sehat Tidak ada
37 Tidak 24 3 Tinggi 6 28 7 300000 15 Sakit Tidak ada
38 Tidak 19 0 Tinggi 5 30 7 300000 10 Sakit Tidak ada
39 Memanfaatkan 32 3 Rendah 5 31 6 300000 10 Sakit Ada
40 Memanfaatkan 24 1 Tinggi 5 32 7 300000 5 Sehat Ada
41 Memanfaatkan 27 2 Rendah 3 33 7 400000 5 Sehat Ada
42 Tidak 18 0 Rendah 3 30 6 500000 2 Sehat Tidak ada
43 Tidak 40 3 Tinggi 5 30 6 300000 2 Sehat Tidak ada
44 Memanfaatkan 20 0 Rendah 6 30 6 400000 10 Sehat Tidak ada
45 Memanfaatkan 38 2 Rendah 3 30 6 300000 10 Sehat Tidak ada
46 Memanfaatkan 28 1 Tinggi 7 30 6 600000 10 Sehat Tidak ada
47 Memanfaatkan 23 1 Tinggi 7 30 6 100000 2 Sehat Tidak ada
48 Memanfaatkan 21 0 Tinggi 7 32 7 100000 20 Sehat Ada
49 Tidak 40 4 Rendah 5 30 6 50000 2 Sehat Tidak ada
50 Memanfaatkan 20 0 Tinggi 7 29 6 1000000 5 Sakit Tidak ada
51 Memanfaatkan 24 0 Rendah 2 34 7 300000 10 Sakit Tidak ada
52 Memanfaatkan 34 2 Tinggi 7 34 7 250000 10 Sehat Tidak ada
53 Memanfaatkan 33 2 Rendah 7 32 7 300000 10 Sakit Ada
54 Memanfaatkan 34 3 Rendah 7 33 7 300000 10 Sehat Tidak ada
55 Memanfaatkan 31 1 Rendah 5 33 7 500000 10 Sehat Ada
56 Memanfaatkan 26 1 Tinggi 5 32 7 300000 10 Sakit Ada
57 Memanfaatkan 20 0 Rendah 6 30 7 250000 10 Sakit Tidak ada
58 Tidak 28 1 Tinggi 5 31 7 500000 15 Sehat Tidak ada
59 Memanfaatkan 26 1 Rendah 5 33 4 250000 10 Sehat Tidak ada
60 Memanfaatkan 25 0 Tinggi 6 33 7 500000 5 Sehat Tidak ada
61 Memanfaatkan 25 1 Rendah 5 33 7 200000 10 Sakit Ada
62 Memanfaatkan 36 3 Rendah 7 32 4 50000 5 Sakit Ada
63 Memanfaatkan 21 0 Tinggi 3 33 7 300000 10 Sehat Tidak ada
64 Memanfaatkan 26 1 Tinggi 7 33 7 50000 10 Sehat Tidak ada
65 Memanfaatkan 33 2 Rendah 5 34 7 250000 10 Sehat Tidak ada
66 Memanfaatkan 28 3 Rendah 5 34 7 300000 10 Sehat Tidak ada
67 Tidak 23 0 Rendah 3 33 7 250000 15 Sehat Tidak ada
68 Memanfaatkan 28 1 Tinggi 7 34 7 300000 10 Sehat Tidak ada
69 Memanfaatkan 19 0 Tinggi 5 34 7 200000 5 Sehat Tidak ada
70 Memanfaatkan 30 2 Tinggi 5 34 7 200000 10 Sehat Tidak ada
71 Tidak 19 1 Rendah 3 30 7 500000 10 Sehat Ada
72 Memanfaatkan 30 2 Rendah 7 30 7 180000 20 Sehat Tidak ada
73 Tidak 37 2 Rendah 3 31 6 1000000 10 Sakit Ada
74 Tidak 38 3 Rendah 4 27 5 500000 15 Sakit Ada
75 Memanfaatkan 33 2 Rendah 3 30 7 500000 20 Sakit Tidak ada
76 Memanfaatkan 34 2 Tinggi 7 32 5 200000 10 Sehat Tidak ada
77 Memanfaatkan 40 2 Rendah 5 35 5 1000000 10 Sehat Tidak ada
78 Memanfaatkan 32 4 Tinggi 5 31 7 700000 15 Sakit Ada
79 Memanfaatkan 30 2 Tinggi 7 30 7 500000 15 Sehat Ada
80 Memanfaatkan 24 1 Tinggi 5 30 7 600000 5 Sakit Ada
81 Tidak 25 3 Tinggi 5 32 7 500000 5 Sehat Ada
LAMPIRAN 6
DATA INDUK PENELITIAN DAERAH URBAN

Pemanfaatan Dukungan Jara Persepsi Diagnosis


Responden Umur Paritas Pendidikan Pengetahuan Sikap Ekonomi
ANC suami k Sehat/sakit Klinis
1 Memanfaatkan 37 2 Tinggi 5 31 4 700000 80 Sakit Ada
2 Memanfaatkan 39 4 Rendah 5 31 7 800000 45 Sehat Tidak Ada
3 Memanfaatkan 38 2 Tinggi 5 30 7 2000000 60 Sakit Tidak Ada
4 Memanfaatkan 37 2 Tinggi 5 28 7 1000000 30 Sakit Ada
5 Memanfaatkan 32 1 Tinggi 5 29 7 2000000 30 Sakit Tidak Ada
6 Memanfaatkan 31 4 Rendah 5 30 7 500000 300 Sakit Ada
7 Memanfaatkan 18 0 Tinggi 5 30 5 1000000 15 Sakit Tidak Ada
8 Memanfaatkan 36 2 Tinggi 5 29 7 2000000 30 Sakit Ada
9 Memanfaatkan 27 3 Rendah 5 33 7 2500000 90 Sakit Tidak Ada
10 Memanfaatkan 32 2 Tinggi 5 31 7 2000000 45 Sehat Tidak Ada
11 Memanfaatkan 34 3 Tinggi 5 32 7 500000 120 Sehat Tidak Ada
12 Memanfaatkan 19 1 Rendah 5 33 5 1000000 15 Sehat Tidak Ada
13 Tidak 26 3 Tinggi 5 25 4 2000000 45 Sehat Ada
14 Memanfaatkan 32 1 Rendah 5 30 7 2000000 15 Sakit Ada
15 Memanfaatkan 38 3 Tinggi 5 33 7 2000000 60 Sehat Tidak Ada
16 Tidak 21 0 Rendah 5 33 7 2500000 10 Sehat Ada
17 Memanfaatkan 32 1 Tinggi 5 35 6 2000000 30 Sehat Tidak Ada
18 Memanfaatkan 36 2 Tinggi 5 31 4 800000 30 Sakit Tidak Ada
19 Memanfaatkan 35 3 Tinggi 6 34 7 1500000 60 Sehat Tidak Ada
20 Memanfaatkan 29 1 Tinggi 5 34 7 2500000 30 Sakit Tidak Ada
21 Tidak 27 3 Rendah 5 30 5 1000000 30 Sakit Ada
22 Memanfaatkan 35 3 Rendah 6 27 7 1000000 30 Sehat Tidak Ada
23 Memanfaatkan 20 0 Tinggi 5 27 4 500000 10 Sakit Tidak Ada
24 Memanfaatkan 28 1 Tinggi 6 27 7 1000000 40 Sakit Tidak Ada
25 Memanfaatkan 22 0 Tinggi 5 26 7 1000000 60 Sehat Ada
26 Memanfaatkan 30 3 Rendah 6 26 7 1000000 120 Sakit Tidak Ada
27 Memanfaatkan 24 0 Tinggi 5 25 7 3000000 10 Sehat Tidak Ada
28 Memanfaatkan 23 0 Tinggi 6 32 5 5000000 30 Sakit Tidak Ada
29 Memanfaatkan 26 1 Tinggi 4 29 6 10000000 45 Sehat Tidak Ada
30 Tidak 19 0 Rendah 5 28 6 1000000 45 Sakit Ada
31 Memanfaatkan 28 1 Tinggi 6 31 7 4000000 30 Sehat Tidak Ada
32 Memanfaatkan 37 3 Tinggi 5 29 7 5000000 35 Sehat Tidak Ada
33 Memanfaatkan 34 3 Tinggi 4 33 7 2000000 30 Sehat Tidak Ada
34 Tidak 37 3 Tinggi 5 32 7 600000 30 Sehat Ada
35 Memanfaatkan 30 2 Tinggi 5 32 7 600000 30 Sehat Tidak Ada
36 Memanfaatkan 37 2 Tinggi 5 32 7 2000000 480 Sakit Ada
37 Memanfaatkan 35 2 Tinggi 5 32 7 500000 40 Sehat Tidak Ada
38 Tidak 37 2 Rendah 5 31 7 500000 30 Sehat Ada
39 Memanfaatkan 18 0 Tinggi 5 31 4 2000000 30 Sehat Ada
40 Memanfaatkan 26 3 Rendah 5 32 6 1500000 180 Sakit Ada
41 Memanfaatkan 30 1 Tinggi 5 31 7 2000000 5 Sehat Tidak Ada
42 Memanfaatkan 25 0 Tinggi 5 28 7 3000000 15 Sehat Tidak Ada
43 Memanfaatkan 29 4 Rendah 5 32 7 2000000 45 Sakit Tidak Ada
44 Memanfaatkan 31 1 Tinggi 5 31 7 2000000 15 Sehat Ada
45 Memanfaatkan 21 0 Tinggi 5 30 5 1000000 60 Sehat Ada
46 Tidak 33 4 Rendah 5 33 6 2000000 90 Sehat Tidak Ada
47 Tidak 36 3 Rendah 4 28 7 1000000 240 Sakit Ada
48 Memanfaatkan 25 0 Tinggi 5 29 7 2000000 30 Sakit Ada
49 Tidak 37 3 Rendah 5 30 7 300000 180 Sakit Tidak Ada
50 Memanfaatkan 30 3 Tinggi 6 27 7 1000000 15 Sakit Tidak Ada
51 Memanfaatkan 37 3 Rendah 5 32 7 2500000 30 Sehat Tidak Ada
52 Memanfaatkan 26 1 Tinggi 5 31 7 1000000 15 Sakit Tidak Ada
53 Memanfaatkan 29 0 Tinggi 5 31 5 2500000 60 Sehat Ada
54 Memanfaatkan 31 3 Tinggi 5 27 7 3000000 30 Sehat Tidak Ada
55 Memanfaatkan 33 2 Tinggi 5 32 7 4000000 30 Sakit Tidak Ada
56 Tidak 39 4 Rendah 5 30 5 600000 720 Sakit Tidak Ada
57 Memanfaatkan 22 0 Tinggi 5 30 7 2500000 30 Sehat Tidak Ada
58 Memanfaatkan 19 0 Rendah 5 32 7 2500000 45 Sehat Ada
59 Memanfaatkan 20 0 Rendah 6 28 5 500000 15 Sakit Ada
60 Memanfaatkan 28 0 Tinggi 5 33 7 1500000 60 Sehat Tidak Ada
61 Tidak 35 2 Tinggi 4 31 7 500000 540 Sehat Tidak Ada
62 Memanfaatkan 36 4 Rendah 5 28 7 300000 15 Sehat Ada
63 Memanfaatkan 27 3 Tinggi 4 27 7 1000000 30 Sehat Tidak Ada
64 Memanfaatkan 36 3 Rendah 5 26 4 300000 180 Sehat Tidak Ada
65 Memanfaatkan 19 1 Rendah 5 25 7 2000000 5 Sakit Ada
66 Memanfaatkan 35 4 Tinggi 5 30 7 1000000 60 Sehat Tidak Ada
67 Memanfaatkan 18 0 Rendah 4 24 7 2000000 60 Sehat Tidak Ada
68 Memanfaatkan 37 2 Tinggi 6 29 7 1000000 10 Sehat Tidak Ada
69 Memanfaatkan 33 2 Rendah 5 30 7 2000000 90 Sehat Tidak Ada
70 Memanfaatkan 25 0 Tinggi 6 26 7 10000000 30 Sehat Tidak Ada
71 Memanfaatkan 30 1 Tinggi 6 25 7 2500000 5 Sehat Tidak Ada
72 Tidak 27 0 Tinggi 5 32 7 2500000 20 Sakit Ada
73 Memanfaatkan 20 0 Rendah 5 28 6 5000000 30 Sakit Tidak Ada
74 Memanfaatkan 26 1 Tinggi 5 29 7 3000000 60 Sakit Ada
75 Memanfaatkan 26 3 Tinggi 5 29 7 3000000 60 Sehat Tidak Ada
76 Tidak 23 1 Tinggi 5 32 6 2000000 90 Sehat Tidak Ada
77 Memanfaatkan 33 2 Tinggi 6 34 7 2500000 120 Sakit Ada
78 Tidak 20 0 Rendah 5 34 7 3000000 60 Sehat Tidak Ada
79 Memanfaatkan 37 4 Tinggi 5 31 7 5000000 30 Sehat Ada
80 Memanfaatkan 29 1 Tinggi 5 31 7 2500000 30 Sakit Ada
81 Tidak 18 0 Rendah 5 29 7 4000000 60 Sakit Tidak Ada
LAMPIRAN 7
HASIL PENGOLAHAN DATA STATISTIK

A. Analisis Univariat dan Bivariat Untuk Daerah Rural

1. Variabel Umur
Umur Ibu * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Umur Ibu <20 atau >35 tahun Count 8 12 20

Expected Count 14,8 5,2 20,0

% within Pemanfaatan ANC 13,3% 57,1% 24,7%

20-35 tahun Count 52 9 61

Expected Count 45,2 15,8 61,0

% within Pemanfaatan ANC 86,7% 42,9% 75,3%


Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 16,056 1 ,000
b
Continuity Correction 13,786 1 ,000
Likelihood Ratio 14,742 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,19.
b. Computed only for a 2x2 table
2. Variabel Paritas

Paritas * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Paritas >2 orang Count 11 9 20

Expected Count 14,8 5,2 20,0

% within Pemanfaatan ANC 18,3% 42,9% 24,7%

0-2 orang Count 49 12 61

Expected Count 45,2 15,8 61,0

% within Pemanfaatan ANC 81,7% 57,1% 75,3%


Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 5,031 1 ,025
b
Continuity Correction 3,799 1 ,051
Likelihood Ratio 4,693 1 ,030
Fisher's Exact Test ,038 ,028
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,19.
b. Computed only for a 2x2 table
3. Variabel Pendidikan

Pendidikan * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Pendidikan Tinggi Count 33 9 42

Expected Count 31,1 10,9 42,0

% within Pemanfaatan ANC 55,0% 42,9% 51,9%

Rendah Count 27 12 39

Expected Count 28,9 10,1 39,0

% within Pemanfaatan ANC 45,0% 57,1% 48,1%


Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,919 1 ,338
b
Continuity Correction ,497 1 ,481
Likelihood Ratio ,920 1 ,337
Fisher's Exact Test ,448 ,241
Linear-by-Linear Association ,907 1 ,341
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,11.
b. Computed only for a 2x2 table
4. Variabel Pengetahuan

Pengetahuan * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Pengetahuan Baik Count 47 12 59

Expected Count 43,7 15,3 59,0

% within Pemanfaatan ANC 78,3% 57,1% 72,8%

Kurang Count 13 9 22

Expected Count 16,3 5,7 22,0

% within Pemanfaatan ANC 21,7% 42,9% 27,2%


Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 3,531 1 ,060
b
Continuity Correction 2,541 1 ,111
Likelihood Ratio 3,345 1 ,067
Fisher's Exact Test ,087 ,058
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,70.
b. Computed only for a 2x2 table
5. Variabel Sikap
Sikap * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Sikap Baik Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Chi-Square Tests

Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81

a. No statistics are computed


because Sikap is a constant.

6. Variabel Dukungan Suami


Dukungan Suami * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Dukungan Suami Mendukung Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Chi-Square Tests

Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81

a. No statistics are computed


because Dukungan Suami is a
constant.
7. Variabel Ekonomi Keluarga

Ekonomi Keluarga * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Ekonomi Rendah Count 19 4 23


Keluarga Expected Count 17,0 6,0 23,0

% within Pemanfaatan ANC 31,7% 19,0% 28,4%

Tinggi Count 41 17 58

Expected Count 43,0 15,0 58,0

% within Pemanfaatan ANC 68,3% 81,0% 71,6%


Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1,218 1 ,270
b
Continuity Correction ,677 1 ,411
Likelihood Ratio 1,287 1 ,257
Fisher's Exact Test ,400 ,208
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,96.
b. Computed only for a 2x2 table
8. Variabel Jarak

Jarak * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Jarak Dekat Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81

a. No statistics are computed


because Jarak is a constant.
9. Variabel Persepsi Sehat/ Sakit

Persepsi Sehat dan Sakit * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Persepsi Sehat dan Sakit Sakit Count 23 8 31

Expected Count 23,0 8,0 31,0

% within Pemanfaatan
38,3% 38,1% 38,3%
ANC

Sehat Count 37 13 50

Expected Count 37,0 13,0 50,0

% within Pemanfaatan
61,7% 61,9% 61,7%
ANC
Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan
100,0% 100,0% 100,0%
ANC

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,000 1 ,985
b
Continuity Correction ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,000 1 ,985
Fisher's Exact Test 1,000 ,599
Linear-by-Linear Association ,000 1 ,985
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,04.
b. Computed only for a 2x2 table
10. Variabel Diagnosa Klinis

Diagnosa Klinis * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan Memanfaatkan Total

Diagnosa Klinis Ada Count 22 6 28

Expected Count 20,7 7,3 28,0

% within Pemanfaatan ANC 36,7% 28,6% 34,6%

Tidak ada Count 38 15 53

Expected Count 39,3 13,7 53,0

% within Pemanfaatan ANC 63,3% 71,4% 65,4%


Total Count 60 21 81

Expected Count 60,0 21,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,451 1 ,502
b
Continuity Correction ,164 1 ,686
Likelihood Ratio ,460 1 ,498
Fisher's Exact Test ,599 ,347
Linear-by-Linear Association ,445 1 ,505
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,26.
b. Computed only for a 2x2 table
B. Analisis Univariat dan Bivariat Untuk Daerah Urban

1. Variabel Umur

Umur Ibu * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Umur Ibu <20 & >35 Tahun Count 20 7 27

Expected Count 22,0 5,0 27,0

% within Pemanfaatan ANC 30,3% 46,7% 33,3%

20-35 Tahun Count 46 8 54

Expected Count 44,0 10,0 54,0

% within Pemanfaatan ANC 69,7% 53,3% 66,7%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1,473 1 ,225
b
Continuity Correction ,828 1 ,363
Likelihood Ratio 1,417 1 ,234
Fisher's Exact Test ,240 ,180
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,00.
b. Computed only for a 2x2 table
2. Variabel Paritas

Paritas * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Paritas >2 orang Count 21 7 28

Expected Count 22,8 5,2 28,0

% within Pemanfaatan ANC 31,8% 46,7% 34,6%

0-2 Orang Count 45 8 53

Expected Count 43,2 9,8 53,0

% within Pemanfaatan ANC 68,2% 53,3% 65,4%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1,191 1 ,275
b
Continuity Correction ,625 1 ,429
Likelihood Ratio 1,154 1 ,283
Fisher's Exact Test ,368 ,213
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,19.
b. Computed only for a 2x2 table
3. Variabel Pendidikan

Pendidikan * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Pendidikan Tinggi Count 48 5 53

Expected Count 43,2 9,8 53,0

% within Pemanfaatan ANC 72,7% 33,3% 65,4%

Rendah Count 18 10 28

Expected Count 22,8 5,2 28,0

% within Pemanfaatan ANC 27,3% 66,7% 34,6%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 8,386 1 ,004
b
Continuity Correction 6,735 1 ,009
Likelihood Ratio 8,005 1 ,005
Fisher's Exact Test ,006 ,005
Linear-by-Linear Association 8,282 1 ,004
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,19.
b. Computed only for a 2x2 table
4. Variabel Pengetahuan

Pengetahuan * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Pengetahuan Baik Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Chi-Square Tests

Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81

a. No statistics are computed


because Pengetahuan is a constant.

5. Variabel Sikap

Sikap * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Sikap Baik Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Chi-Square Tests

Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81

a. No statistics are computed


because Sikap is a constant.
6. Variabel Dukungan Suami

Dukungan Suami * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Dukungan Suami Mendukung Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Chi-Square Tests

Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81

a. No statistics are computed


because Dukungan Suami is a
constant.

7. Variabel Ekonomi Keluarga

Ekonomi * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Ekonomi Tinggi Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%


Chi-Square Tests

Value
a
Pearson Chi-Square .
N of Valid Cases 81

a. No statistics are computed


because Ekonomi is a constant.
8. Variabel Jarak

Jarak * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Jarak Dekat Count 37 5 42

Expected Count 34,2 7,8 42,0

% within Pemanfaatan ANC 56,1% 33,3% 51,9%

Jauh Count 29 10 39

Expected Count 31,8 7,2 39,0

% within Pemanfaatan ANC 43,9% 66,7% 48,1%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2,529 1 ,112
b
Continuity Correction 1,700 1 ,192
Likelihood Ratio 2,560 1 ,110
Fisher's Exact Test ,154 ,096
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,22.
b. Computed only for a 2x2 table
9. Variabel Persepsi Sehat/Sakit

Persepsi Sehat/Sakit * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Persepsi Sehat/Sakit Sakit Count 28 7 35

Expected Count 28,5 6,5 35,0

% within Pemanfaatan ANC 42,4% 46,7% 43,2%

Sehat Count 38 8 46

Expected Count 37,5 8,5 46,0

% within Pemanfaatan ANC 57,6% 53,3% 56,8%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square ,090 1 ,765
b
Continuity Correction ,000 1 ,991
Likelihood Ratio ,089 1 ,765
Fisher's Exact Test ,780 ,492
Linear-by-Linear Association ,089 1 ,766
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,48.
b. Computed only for a 2x2 table
10. Variabel Diagnosa Klinis

Diagnosa Klinis * Pemanfaatan ANC Crosstabulation

Pemanfaatan ANC

Tidak
Memanfaatkan memanfaatkan Total

Diagnosa Klinis Ada Count 21 8 29

Expected Count 23,6 5,4 29,0

% within Pemanfaatan ANC 31,8% 53,3% 35,8%

Tidak Ada Count 45 7 52

Expected Count 42,4 9,6 52,0

% within Pemanfaatan ANC 68,2% 46,7% 64,2%


Total Count 66 15 81

Expected Count 66,0 15,0 81,0

% within Pemanfaatan ANC 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2,462 1 ,117
b
Continuity Correction 1,614 1 ,204
Likelihood Ratio 2,376 1 ,123
Fisher's Exact Test ,142 ,103
Linear-by-Linear Association 2,431 1 ,119
N of Valid Cases 81

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,37.
b. Computed only for a 2x2 table
LAMPIRAN 8
ETHICAL CLEARANCE
LAMPIRAN 9
SURAT IZIN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai