BAB II Revisi Sidang
BAB II Revisi Sidang
BAB II Revisi Sidang
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Ruang Terbuka
Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan
perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi,
masyarakat.
Adapun fungsi dari ruang terbuka hijau pada kawasan perkotaan yaitu antara
10
b. Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami
c. Sebagai peneduh
d. Produsen oksigen
g. Penahan angina
● Tempat rekreasi
mempelajari alam
b. Fungsi ekonomi:
● Sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah dan
sayur- mayor
lain-lain.
c. Fungsi estetika :
11
● Mentimulasi kreativitas produktivitas warga kota
tidak terbangun.
dengan kebutuhan, kepentingan dan keberlanjutan kota seperti perlindungan tata air,
Tabel 2.1
Terlihat bahwa ada dua pembagian kepemilikan ruang terbuka hijau (RTH)
yaitu publik dan privat. Yang dimaksud dengan kepemilikan publik yaitu RTH pada
kawasan perkotaan atau umum yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum
sedangkan kepemilikan privat merupakan RTH yang bersifat pribadi seperti taman
(garden, Inggris) berasal dari bahasa Ibrani gan yang berarti melindungi atau
12
mempertahankan: menyatakan secara tak langsung hal pemagaran atau lahan
berpagar atau lahan dengan batas-batas tertentu; dan oden atau eden yang berarti
kesenangan atau kegembiraan, jadi kata garden m emiliki gabungan kedua kata-kata
tersebut yang berarti sebidang lahan yang memiliki batas tertentu yang digunakan
penggunanya. Berdasarkan skala dan bentuknya taman dapat disebut sebagai garden,
park, dan landscape. Pada masyarakat perkotaan taman-taman yang indah selain
fungsinya, mengetahui betul potensi dan kendala suatu tapak sehingga taman yang
mengintegrasikan semua elemen antara elemen lunak (tanaman) dengan elemen keras
(bangunan taman, bangku, kolam, jalan setapak,dan lampu taman) dan integrasi
dengan lingkungan sekitarnya yang meliputi fasilitas tempat pejalan kaki (jalur
pedestrian), jalan-jalan besar, areal parkir, pagar, serta jaringan utilitas (pipa air,pipa
Bentuk ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi paling penting bagi
perkotaan saat ini adalah kawasan hijau taman kota dan kawasan hijau lapangan olah
4
Paulus Hariyono. 2007. Sosiologi Kota Untuk Arsitek. Jakarta: PT. Bumi Aksara. (hal 151)
5
Hadi Susilo Arifin Dan Nurhayati. 2005. Pemeliharaan taman (edisi revisi). Jakarta : penebar
swadaya (hal 7)
6
Ibid (hal 31)
13
raga. Taman kota dibutuhkan karena memiliki hampir semua fungsi RTH, sedangkan
lapangan olah raga hijau memiliki fungsi sebagai sarana untuk menciptakan
kesehatan masyarakat selain itu bisa difungsikan sebagian dari fungsi RTH lainnya7.
hijau untuk umum. Masyarakat dapat memanfaatkan taman umum untuk aneka
sebagainya. Lokasi taman umum atau taman kota biasanya digelar di lokasi strategis
yang banyak dilalui orang. Lokasi ini bisa di pusat kota, dekat perkantoran, atau
besar, semak atau perdu dan tanaman hias yang ditata rapi, bangku taman untuk orang
duduk melepas lelah, jalan setapak, kolam, air mancur, serta tempat bermain anak8.
Menurut Tilbbalds taman merupakan bagian dari bidang publik dalam ruang
seharusnya dapat diakses oleh masyarakat yang berbeda kelas9. Berdasarkan pendapat
diatas berarti taman merupakan bagian dari perkotaan yang dapat diakses oleh seluruh
kalangan masyarakat dari kalangan bawah, menengah dan atas, tidak ada pembagian
Begitu juga dengan aktivitas masyarakat yang berada di taman, masyarakat dapat
7
http://paradigmakaumpedalaman.blogspot.co.id/2012/01/ruang-terbuka -hijau.html?m=1 (16:00. 05-
11-2017)
8
Nazaruddin. 1994. Penghijauan Kota. Jakarta : PT Penebar Swadaya (Hal 26,28)
9
Paulus Hariyono. 2007. Sosiologi Kota Untuk Arsitek. Jakarta: PT. Bumi Aksara. (hal 150)
14
Ruang terbuka menurut Plato merupakan wadah yang menampung aktivitas
manusia dalam suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik
dan tidak dapat dipisahkan dari manusia baik secara psikologis, emosional ataupun
dimensional. Manusia berada dalam ruang, bergerak menghayati dan berpikir juga
oleh jalur hijau. kota taman mengandung didalamnya jalur hijau dan kantong-kantong
berpengaruh pada kehidupan masyarakat, hilangnya suatu ruang terbuka pada kota
dapat menimbulkan masalah yaitu kepanikan tersendiri bagi masyarakat tidak adanya
tempat atau wadah lain yang bisa dijadikan sebgai tempat rekreasi, bermain, hiburan,
penggunanya. selain memiliki nilai estetika ruang terbuka hijau memiliki daya tarik
terbuka hijau. Pemanfaatan ruang terbuka hijau merupakan suatu tindakan yang
diterima atau yang didapat oleh pengunjung dengan ketika berada di ruang terbuka
10
Hestin Mulyandari. 2011.Pengantar Arsitektur Kota.Yogyakarta: C.V Andi Offset. (hal 189)
11
Rahardjo Adisasmita. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. (Hal
142)
15
hijau atau taman pengunjung dapat melakukan suatu tindakan yang dianggab bernilai
Teori pertukaran adalah teori yang berkaitan dengan tindakan sosial yang
berdasarkan tatanan sosial tertentu. Adapun objek yang dipertukarkan itu bukanlah
benda yang nyata, melainkan hal-hal yang tidak nyata. Ide tentang pertukaran itu juga
yang elementer dalam artian pilihan rasional. Ahli teori pertukaran memiliki asumsi
sederhana bahwa interaksi sosial itu mirip dengan transaksi ekonomi. Akan tetapi,
mereka mengakui bahwa pertukaran sosial tidak selalu dapat diukur dengan uang,
sebab dengan berbagai transaksi sosial dipertukarkan juga hal-hal yang nyata dan
tidak nyata. Imbalan yang tidak nyata dapat berupa penghargaan dan penerimaan atas
hakikat interaksi sosial dengan interaksi ekonomi. Tentu saja tidak mengherankan,
12
Wirawan.2015.Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma(Fakta Sosial, Defenisi Sosial, Dan
Perilaku Sosial).Jakarta: Prenada Media Group. (Hal 171)
16
karena teori pertukaran sosial dibangun atas dasar asumsi individualistik yang
Teori pertukaran tidak hanya berlaku pada dunia ekonomi yang berbicara
mengenai barang dan jasa, namun teori ini juga berlaku pada ide-ide atau hal yang
tidak nyata seperti tindakan masyarakat dalam mengunjungi suatu taman dimana
taman.
tindakan berkunjung mendatangi RTH Putri Kaca Mayang dengan melakukan suatu
pemanfaatan yang mereka anggap memiliki nilai tersendiri bagi dirinya, sehingga
pengunjung akan berkunjung kembali jika pemanfaatan yang mereka lakukan sesuai
Pandangan Homans ini dituangkan dalam sejumlah proposisi; salah satu diantaranya
berbunyi demikian: For all actions taken by persons, the more often a particular
action is rewarded, the more likely the person is to perfom that action. menurut
proposisi ini seseorang akan semakin cenderung melakukan suatu tindakan manakala
tindakan tersebut makin sering disertai imbalan. dari proses pertukaran semacam
13
Ambo Upe. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi Dari Filosofi Positivistik Ke Post
Positivistik.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada. (Hal 170-171)
17
inilah, menurut pendapat Homans muncul organisasi sosial, baik yang berupa
Teori pertukaran Homans bertumpu pada asumsi bahwa orang terlibat dalam
pengunjung merasa senang atau puas karena dengan tujuan mengunjungi ruang
terbuka hijau tersebut dapat terlaksanakan, maka tindakan tersebut merupakan suatu
nasehat yang berharga pada rekan, suatu waktu mereka harus menemukarnya dengan
dengan kebaikan lain. Jika kewajiban tersebut tidak terpenuhi akan terjadi tuduhan
bahwa orang tersebut tidak mempunyai rasa terimakasih, ini membuktikan bahwa
suatu imbalan tersebut harus ada, jika tidak seseorang akan enggan untuk berbuat
baik kembali dimasa yang akan datang. Jadi kepentingan diri (self interest) menuntut
pembalasan (reciprocation)16.
Teori pertukaran (exchange theory) Homans juga dikenal dengan teori yang
mampu mengatasi keinginan atau kondisi), dan keadaan eksternal (ada konsensus
nilai, pelembagaan). Dasar psikologis pertukaran, karena dukungan sosial dan faktor
14
Kamanto Sunarto.1993. Pengantar Sosiologi.Jakarta.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.(hal
244)
15
Margaret M. Poloma.2007. Sosiologi Kontemporer.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. (Hal 59)
16
Bert F. Hoselitz. 1988. Panduan Dasar Ilmu-Ilmu Sosial diterjemahkan oleh Achmad fedyani
saifuddin. Jakarta: CV. Rajawali. (Hal 38)
18
penguat, sehingga terjadi transaksi atau saling memberi, timbal balik, memperoleh
a. Proposisi sukses
ganjaran, maka kian kerap ia akan melakukan tindakan itu. Dalam proposisi ini
tindakan tersebut. Jika pemanfaatan ruang terbuka hijau dapat memberikan nilai
b. Proposisi stimulus
Jika di masa lalu terjadi stimulus khusus, atau seperangkat stimuli, merupakan
stimuli yang ada sekarang ini dengan yang lalu itu, akan semakin mungkin
seseorang melakukan tindakan serupa atau yang agak sama. Stimuli dapat kurang
lebih sama dengan di masa lalu, dan proposisi Homans menyatakan bahwa
stimuli yang hampir sama akan dipilih untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
19
pemanfaatan ruang terbuka hijau yang mana sebelumnya pernah ia kunjungi
diinginkan kembali.
c. Proposisi nilai
Semakin tinggi nilai suatu tindakan, maka semakin kian senang orang melakukan
tindakan itu. Proposisi ini berhubungan dengan hasil tindakan dan apa yang
yang diberikan oleh stimulus. Pada proposisi ini jika pengunjung mendapatkan
pemanfaatan yang bernilai tinggi baginya, maka ia akan merasa senang dan
Semakin sering dimasa yang baru berlalu seseorang menerima suatu ganjaran
tertentu, maka semakin kurang bernilai bagi orang tersebut peningkatan setiap
dimana penampilan suatu tindakan tertentu mungkin terjadi. Pada proposisi ini
pengunjung akan mulai merasakan nilai dari tingkat pemanfaatan ruang terbuka
hijau, jika nilai pemanfaatan tersebut mulai memiliki tingkatan nilai yang
membandingkan pemanfaatan dari ruang terbuka hijau satu dengan ruang terbuka
20
akan mulai membedakan-bedakan tingkat pemanfaatan ruang terbuka hijau
menerima hukuman yang tidak diinginkan, maka dia akan marah dan menjadi
maka dia akan merasa senang ia akan lebih mungkin melaksanakan perilaku yang
disenangi, dan hasil perilaku yang demikian akan menjadi lebih bernilai baginya.
Dalam proposisi ini jika pengunjung tidak menyukai atau merasa tidak
melanggar peraturan yang ada dan sebagainya, dan sebaliknya jika pengunjung
merasa puas dan mendapatkan imbalannya pada pemanfaatan ruang terbuka hijau
tersebut maka ia akan bertingkah laku baik selama berada di lokasi tersebut dan
Teori dari Homans ini analisis dasarnya ialah face to face pertukaran sosial
antar dua individu, dengan konsep prinsp-prinsip ekonomi. Dua orang individu
kerugian. Atau dalam kalimat lain juga sering disebut sebagai bahwa dalam setiap
umum dapat disimpulkan bahwa pada pokoknya teori Homans tidak mengakui bahwa
21
yang disebut interaksi itu hanya face-to-face saja dan berlangsung secara spontan,
tetapi yang dipentingkan adanya operant reinforcement serta dasar yang paling utama
dalam interaksi itu adalah adanya prinsip ekonomis yang selalu melihat adanya profit
dan loss. Justru yang membuat kompleksnya struktur sosial itu dilihat, diukur dari
tunggal yang membuat pilihan berdasarkan manfaat yang mungkin diraih, namun
mempunyai kekurangan karena ia melihat struktur sosial terutama sebagai hasil dari
pertukaran memandang relasi sosial yang membentuk struktur hanya pada term
pertukaran aktual20.
Inti dari teori ini ialah bahwa manusia adalah makhluk yang mencari
keuntungan (benefit) dan menghindari biaya (cost); manusia, dalam perspektif para
seeking animal)21.
19
Ambo Upe. 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi Dari Filosofi Positivistik Ke Post
Positivistik.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada. (Hal 180)
20
George Ritzer Dan Dougles J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi Modern Diterjemahkan Oleh :
Alimandan. Jakarta: Prenada Media Group. (Hal 387-388)
21
Kamanto Sunarto. 1993.Pengantar Sosiologi.Jakarta.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (Hal
243-244)
22
2.3 Kajian Terdahulu
Berdasarkan kajian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai referensi, peneliti mengambil beberapa bentuk referensi
berupa kajian terdahulu sebagai panduan atau pedoman yang dijadikan sebagai tolak ukur acuan untuk menambah referensi
penelitian yang sedang peneliti lakukan. Adapun yang menjadi referensi dalam kajian terdahulu sebagai berikut:
23
Selain itu Science Park juga memiliki nilai pengunjung yang lebih
ekonomi bagi para pedagang yang berjualan di bervariasi, serta
sekitaran lokasi taman di sore hari. membahas faktor
pendorong dan faktor
penghambat apa saja
pada taman.
2 Ruang Terbuka Dalam tulisan ini penulis menganalisis Dalam penelitian ini Analisa Penelitian
Hijau keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) dalam penulis sama-sama kajian terdahulu
Kebutuhan Tata tatanan ruang perkotaan Surakarta dalam mengkaji keberadaan mengenai tata ruang
Ruang mewujudkan keseimbangan, keserasian, dan ruang terbuka hijau RTH yang berkaitan
Perkotaan Kota keselamatan bangunan gedung dengan (RTH) di dalam dengan tata ruang
Surakarta23. lingkungan disekitarnya, serta terciptanya ruang kawasan perkotaan. kawasan perkotaan,
luar bangunan gedung dan ruang terbuka hijau sedangkan dalam
yang seimbang, serasi dan selaras dengan penulisan ini penulis
lingkungan perkotaan. Rencana tata ruang membahas
menjadi landasan dalam mengantisipasi pemanfaatan ruang
pesatnya perkembangan ruang-ruang terbangun terbuka hijau bagi
yang harus diikuti dengan kebijakan penyediaan masyarakat kota serta
ruang terbuka. Keberadaan tata ruang kota membahas faktor
dilihat dalam skala dan kedudukan ruang pendorong dan faktor
terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau dari penghambat apa saja
keseluruhan arah dan bentuk penyediaan ruang pada RTH.
terbuka yang harus direncanakan pada suatu
kota. Dengan demikian keberadaan RTH
berkaitan erat terhadap potensi spesifik pada
kawasan kota.
3 Pengelolaan Penulis skripsi ini menjelaskan bagaimana Penelitian ini memiliki Dalam kajian terdahulu
23
Samsudi. 2010. Ruang Terbuka Hijau Kebutuhan Tata Ruang Perkotaan Kota Surakarta. Jurnal :Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Pada URL
: https//scholar.google.co.id/scholar?hl=in-ID&oe=utf-8&safe (12:00. 05-11-2017)
24
kawasan kurangnya pengelolaan dan penanganan yang kesamaan dalam penulis menjelaskan
konservasi tegas dalam pengawasan pengelolaan kawasan membahas masalah kurang baiknya
taman hutan konservasi taman hutan raya Sultan Syarif ruang terbuka dalam pengelolaan dan
raya Sultan Hasyim di Minas, dimana hutan tersebut bentuk taman atau hutan pengawasan dari pihak
Syarif Hasyim sebenarnya merupakan kawasan pelestarian yang mana taman kawasan konservasi
di kecamatan alam yang bertujuan untuk koleksi tumbuhan tersebut dapat taman hutan raya
Minas dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan dikunjungi oleh Sultan Syarif Hasyim
kabupaten Siak bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan pengunjungnya dengan yang mana akibat dari
provinsi Riau24. penelitian, ilmu pengetahuan, budidaya, berbagai manfaat . kurang tegasnya
pariwisata dan rekreasi. Namun pengelolaan tersebut
permasalahannya taman hutan tersebut ditanami menyebabkan
tumbuhan sawit oleh oknum-oknum tertentu, terganggunya tanaman
untuk mengatasi tindakan tersebut pihak UPT lain dalam taman hutan
KPHP Model Minas Tahura melakukan patroli tersebut. Sedangkan
ke dalam kawasan dan mencabut sawit karena dalam penelitian ini
dilarang menanam sawit sebab kawasan penulis menjelaskan
tersebut merupakan pelestarian alam dan bagaimana
menanam tumbuhan taman hutan kembali. pemanfaatan taman
bagi masyarakat dan
faktor pendorong dan
faktor penghambat apa
saja yang terdapat pada
RTH.
4 Analisis Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Objek dalam kajian ini Kajian terdahulu
perbedaan iklim perbedaan iklim mikro yang mempengaruhi sama yaitu menjadikan menilai RTH dalam
mikro terhadap suhu udara, kelembapan udara dan intensitas ruang terbuka hijau aspek suhu iklim mikro
kenyamanan cahaya di setiap RTH. unsur-unsur tersebut (RTH) sebagai tempat dengan
Retno Novita. 2017. Pengelolaan kawasan konservasi taman hutan raya Sultan Syarif Hasyim di kecamatan Minas kabupaten Siak provinsi Riau.
24
Skripsi : Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau.
25
pengunjung akan berpengaruh pula pada indeks kenyaman penelitian. membandingkan
pada ruang pengunjung yang berada disana, Lokasi RTH beberapa RTH di
terbuka hijau di penelitian sebagai pembanding yaitu taman kota Pekanbaru dan tingkat
kota (jl.Diponegoro), hutan kota (jl.Thamrin) dan kenyamanan
Pekanbaru25 Taman PCR (jl.Umbansari). Nilai indeks pengunjung dari segi
kenyamanan RTH berbeda-beda tergantung iklim mikro. sedangkan
keadaan taman itu sendiri maka yang menjadi penelitian ini melihat
pembeda diantara ketiga RTH tersebut adalah bagaimana
kualitas RTH dengan banyaknya pohon-pohon pemanfaatan RTH bagi
yang rindang dan cukup rapat sehingga masyarakat Pekanbaru,
membuat tingkat kenyaman semakin tinggi dan serta membahas faktor
semakin baik kondisi taman. Dari hasil pendorong dan faktor
penelitian tersebut Taman PCR memiliki penghambat apa saja
kelembapan 64.30% intensif cahaya sebesar pada RTH.
16567.67 Lux dan suhu rata-rata 30.61ºC, maka
Taman PCR termasuk kategori tidak nyaman
dibandingkan dua RTH lainnya.
5 Strategi Penelitian ini mengkaji masalah pengembangan Persamaan dalam Penulis dalam kajian
pemerintah Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) di penelitian ini ialah terdahulu ini mengkaji
dalam wilayah Indragiri Hulu Provinsi Riau dimana penulis membahas sebuah kawasan taman
pengembangan rusaknya ekosistem dan infrastruktur yang tidak tentang sebuah kawasan yang bermasalah pada
ekowisata (studi memadai. Penelitian ini berupaya mengkaji taman, dimana kawasan sistem pengelolaan dan
di kawasan strategi pemerintah dalam pengawasan TNBT. tersebut harus tetap pengembangannya
Taman Nasional Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa dijaga agar bisa yang dinaungi oleh
Bukit Tiga pengembanganan Taman Nasional Bukit bermanfaat bagi orang pemerintahan dan
Puluh Tigapuluh meliputi perencanaan, pemanfaatan lain. provinsi, sehingga
25
Miranti Putri Ridwan, Gucci dkk.2016. Analisis perbedaan iklim mikro terhadap kenyamanan pengunjung pada ruang terbuka hijau di kota Pekanbaru.
Jurnal : Jurusan Pascasarjana Ilmu Lingkungan, Universitas Riau. Pada URL : https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JIL/article/view/3582 (15:25. 15-11-
2017)
26
Kabupaten dan pengendalian belum berjalan dengan pertumbuhan taman
Indragiri Hulu optimal. Sinergitas dan kerjasama antara tersebut mengalami
provinsi Riau)26 instansi pemerintah seperti Balai Taman penurunan. Sedangkan
Nasional Bukit Tigapuluh (BTNBT), dalam penelitian ini
pemerintah daerah provinsi Riau, pemerintah penulis mengkaji
daerah kabupaten Indragiri Hulu belum berjalan fenomena pemanfaatan
dengan baik sehingga pengembangan daerah taman pada
ekowisata Taman Nasional Bukit Tigapuluh masyaraakat kota
cenderung lambat. Pekanbaru serta
membahas faktor
pendorong dan faktor
penghambat apa saja
pada taman.
26
Hayat. 2014. Strategi pemerintah dalam pengembangan ekowisata (studi di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Kabupaten Indragiri Hulu
provinsi Riau). Jurnal : Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Islam Malang. Pada URL :
https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JIPN/article/view/3222/3136 (15:30. 15-11-2017)
27
2.4 Kerangka Berfikir
1. Proposisi sukses
2. Proposisi stimulus
3. Proposisi nilai
4. Proposisi deprivasi-
satiasi
5. Proposisi restu-agresi
28
Struktur bagan kerangka berpikir diatas dapat memudahkan penulis dalam
meninjau arah penelitian dengan lebih jelas dan rinci. Menurut Undang-Undang yang
berlaku mengenai fungsi ruang terbuka hijau yaitu meliputi ruang terbuka hijau
secara ekologis, sosial-budaya, arsitektural dan ekonomi namun pada penelitian ini
sebagai sarana rekreasi hiburan dan sarana olahraga. Hal tersebut menyesuaikan
dengan situasi kondisi taman di lokasi dan selebihnya menyesuaikan pada bidang
Kaca Mayang serta faktor pendorong dan faktor penghambat dalam mengunjungi
taman tersebut dengan cara menyebarkan angket kapada pengunjung yang berada di
2.5 Hipotesis
penelitian dan masih lemah dalam tingkat kebenarannya sehingga harus di uji
seberapa jauh hipotesis penelitian yang telah disusun semula dapat diterima
berdasarkan data yang telah dikumpulkan untuk maksud itu. Analisis uji hipotesis
tidak menguji kebenaran hipotesis, tetapi menguji dapat diterima atau ditolaknya
“Diduga RTH Putri Kaca Mayang bermanfaat bagi masyarakat Kota Pekanbaru”.
29
Secara umum dapat dijelaskan bahwa konsep adalah sesuatu yang
tersebut yang bertujuan untuk menggambarkan gejala yang dapat diamati dengan
kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya oleh orang lain28. maka penulis
1. Ruang terbuka hijau merupakan ruang terbuka yang diisi oleh tumbuhan dan
bemanfaat.
30
Sedang : Apabila pekerjaan memiliki penghasilan tetap tetapi
3.000.000
6. Sarana rekreasi dan sarana hiburan merupakan salah satu fungsi RTH yang
sebagai berikut :
anak.
31
Tidak Bermanfaat : Jika pengunjung hanya duduk-duduk saja saat berada
dalam sebulan.
dalam sebulan
strategis, taman yang bebas biaya dan fasilitas taman, sedangkan pada faktor
penghambat yaitu terdapat beberapa faktor seperti parkir yang berada di ruas-
ruas jalan, macet disekitar taman pada sore hari dan bentuk taman yang
32
a. Proposisi sukses yaitu dimana seseorang akan kian kerap melakukan suatu
fasilitas RTH.
rapi.
taman .
Tidak tertarik : Jika kondisi taman kotor, berantakan dan tidak terawat
c. Proposisi nilai yaitu semakin tinggi nilai ganjaran maka semakin kian
33
Puas : Jika pengunjung merasa puas dengan tingkat
taman.
saja. .
taman lainnya.
34
dengan menujukkan prilaku yang disenangi. Maka pengukuran Restu-
berikut :
taman.
35