Capaian Pembelajaran IPAS Ver.06032021
Capaian Pembelajaran IPAS Ver.06032021
Capaian Pembelajaran IPAS Ver.06032021
RASIONAL:
n
ka
Tantangan yang dihadapi umat manusia kian bertambah dari waktu ke waktu. Permasalahan
yang dihadapi saat ini tidak lagi sama dengan permasalahan yang dihadapi satu dekade atau
bahkan satu abad yang lalu. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus dikembangkan untuk
as
menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi. Oleh karenanya, pola pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) perlu disesuaikan agar generasi muda dapat menjawab
dan menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang.
lu
ar
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang
makhluk hidup dan benda mati di alam semesta serta interaksinya, dan mengkaji kehidupan
manusia sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan
eb
lingkungannya. Secara umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai
pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan memperhitungkan sebab dan
is
akibat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016). Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan
alam dan pengetahuan sosial.
D
Pendidikan IPAS memiliki peran dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sebagai
gambaran ideal profil peserta didik Indonesia.
k
tu
bagaimana alam semesta bekerja dan berinteraksi dengan kehidupan manusia di muka bumi.
Pemahaman ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang
dihadapi dan menemukan solusi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
k
Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam pembelajaran IPAS akan melatih sikap ilmiah
(keingintahuan yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, analitis dan kemampuan mengambil
da
kesimpulan yang tepat) yang melahirkan kebijaksanaan dalam diri peserta didik.
Ti
Sebagai negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal, melalui IPAS diharapkan peserta
didik menggali kekayaan kearifan lokal terkait IPAS termasuk penggunaannya dalam
memecahkan masalah.
Halaman 1
Dengan mempertimbangkan bahwa anak usia SD masih melihat segala sesuatu secara apa
adanya, utuh dan terpadu maka pembelajaran IPA dan IPS disederhanakan menjadi satu
mata pelajaran yaitu IPAS. Hal ini juga dilakukan dengan pertimbangan anak usia SD masih
n
dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif, namun tidak detail.
ka
Pembelajaran di SD perlu memberikan siswa kesempatan untuk melakukan eksplorasi,
as
investigasi dan mengembangkan pemahaman terkait lingkungan di sekitar nya. Jadi
mempelajari fenomena alam serta interaksi manusia dengan alam dan antar manusia sangat
penting dilakukan di tahapan ini.
lu
TUJUAN PENDIDIKAN IPAS:
ar
Dengan mempelajari IPAS, Peserta didik mengembangkan dirinya sehingga sesuai dengan
eb
profil Pelajar Pancasila dan dapat:
1. Mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga Peserta didik terpicu
untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami alam semesta
is
dan kaitannya dengan kehidupan manusia
D
ke waktu.
5. Memahami persyaratan-persyaratan yang diperlukan Peserta didik untuk menjadi
anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta mengerti arti menjadi
anggota masyarakat bangsa dan dunia, sehingga dia dapat berkontribusi dalam
k
sekitarnya
6. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep di dalam IPAS
Ti
Halaman 2
n
oleh manusia untuk mengungkap kebenaran dan memanfaatkannya untuk kehidupan
(Sammel, 2014).
ka
Daya dukung alam dalam memenuhi kebutuhan manusia dari waktu ke waktu juga semakin
as
berkurang. Pertambahan populasi manusia yang terjadi secara eksponensial juga memicu
banyaknya permasalahan yang dihadapi. Seringkali permasalahan yang muncul tidak dapat
diselesaikan dengan melihat dari satu sudut pandang: keilmuan alam atau dari sudut
lu
pandang ilmu sosial saja, melainkan dibutuhkan pendekatan yang lebih holistik yang
meliputi berbagai lintas disiplin ilmu (Yanitsky, 2017). Untuk memberikan pemahaman ini
ar
kepada siswa, pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial perlu
dipadukan menjadi satu kesatuan yang kemudian kita sebut dengan istilah IPAS.
eb
Dalam pembelajaran IPAS, ada 2 elemen utama yakni pemahaman IPAS (sains dan sosial),
keterampilan Proses,
is
D
membantu kita memahami bagaimana dunia kita bekerja. Lebih jauh lagi, ilmu pengetahuan
telah membantu kita mengembangkan teknologi dan sistem tata kelola yang mendukung
un
terciptanya kehidupan yang lebih baik. Dengan menguasai ilmu pengetahuan kita dapat
melakukan banyak hal untuk menyelesaikan permasalahan atau menghadapi tantangan
yang ada.
k
Halaman 3
n
ka
Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan diagnosa terhadap
situasi, memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan
perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan
as
informasi yang kurang lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan
model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta serta membentuk argumen yang
lu
koheren (Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk
pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat siswa lebih terlibat dalam
ar
pembelajaran (Anderson, 2002).
eb
Dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan
induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif adalah
menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan contoh penerapan. Dalam
is
pendekatan ini, siswa diposisikan sebagai pembelajar yang pasif (hanya menerima materi).
Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, siswa diberikan kesempatan yang lebih leluasa
D
untuk melakukan observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk
membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007).
k
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam pendidikan sains (e.g.
tu
Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research Council, 1996;
Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains secara esensial
un
didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka berpikir yang dapat
dipertanggungjawabkan, dapat diprediksi. Oleh karenanya siswa perlu mendapatkan
pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar aspek fundamental IPAS ini
k
dapat membudaya dalam dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996).
da
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada enam
keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik, yaitu keterampilan:
Ti
1. Mengamati
Melakukan pengamatan terhadap sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal
dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan-tahapan berikutnya. Pada
saat melakukan pengamatan, peserta didik memperhatikan fenomena dan peristiwa
dengan saksama, mencatat, serta membandingkan informasi yang dikumpulkan
Halaman 4
n
dipelajari sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum sebab
ka
akibat.
as
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan dan
informasi yang dimiliki, peserta didik membuat rencana dan menyusun langkah-
lu
langkah operasional berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat
menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan.
ar
Tahapan ini juga mencakup identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional
baik internal maupun eksternal di lapangan yang mendukung dan menghambat
eb
kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data dan
melakukan serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan
temuan-temuan.
is
meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang perlu dipertahankan
da
dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang. Peserta didik melakukan refleksi
tentang bagaimana pengetahuan baru yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa depan
Ti
berkelanjutan.
6. Mengomunikasikan Hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan,
menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media
Halaman 5
Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah, melainkan suatu siklus yang
dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan dan kemampuan peserta didik.
n
ka
as
lu
ar
eb
is
D
k
tu
un
k
da
Ti
Halaman 6
n
lainnya), berupa deskripsi bentuk, tekstur, warna beragam benda ataupun makhluk
ka
hidup (tanaman/hewan). Selain itu Peserta didik dapat membandingkan,
mengajukan pertanyaan, mengusulkan ide, dan menceritakan pengalamannya
as
kepada orang terdekat.
lu
Di akhir Fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
ar
dengan menggunakan pancaindra, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
eb
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada
is
Halaman 7
n
Peserta didik dapat mendeskripsikan benda-benda di lingkungan sekitar sebagai
ka
bagian dari lingkungan alami dan buatan, mendeskripsikan lokasi diri, serta
membuat gambar denah sederhana di lingkungan rumah dan sekolah. Peserta didik
mencerminkan perilaku hidup sehat dengan turut menjaga kebersihan dan kesehatan
as
lingkungan di sekitarnya.
lu
CAPAIAN FASE B (umumnya kelas 3-4 SD)
ar
Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.
eb
Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang
dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki sebelumnya. Peserta didik juga membuat rencana dan melakukan langkah-
is
langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan berdasarkan
D
panduan tertentu. Peserta didik menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
mengutamakan keselamatan serta menggunakan alat bantu pengukuran untuk
mendapatkan data yang akurat.
k
tu
Peserta didik mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk
menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik juga membandingkan
un
antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah
serta mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Peserta
didik mampu menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.
k
Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan
bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan
Halaman 8
Di akhir fase ini peserta didik mampu menjalankan peran dan tanggung jawab
sebagai bagian dari anggota keluarga dan warga sekolah serta mendeskripsikan
bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta
n
didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi
ka
masyarakat. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan mampu
menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat ia tinggal pada peta
konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati,
as
keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
lu
Peserta didik mengenal budaya, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di
provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini.
ar
Peserta didik mampu memperoleh/menciptakan sesuatu dengan alat dan bahan
eb
yang ada di sekitarnya. Peserta didik mengenali kebutuhan atau keinginannya, nilai
mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan
is
nilai manfaat yang dibutuhkan.
D
Peserta didik juga menyajikan data dalam bentuk tabel atau grafik serta menjelaskan
hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital.
Peserta didik diharapkan mampu membandingkan data dengan prediksi dan
menggunakannya sebagai bukti dalam menyusun penjelasan ilmiah, mengevaluasi
Halaman 9
Di akhir fase ini peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang
ditunjang dengan argumen, bahasa, serta konvensi sains yang umum sesuai format
yang ditentukan.
n
ka
Peserta didik dapat melakukan simulasi dengan menggunakan
gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh manusia (sistem
pernafasan, pencernaan, dan peredaran darah) yang dikaitkan dengan cara menjaga
as
kesehatan organ tubuhnya dengan benar. Peserta didik menyelidiki bagaimana
hubungan saling ketergantungan antar komponen biotik-abiotik dapat
lu
memengaruhi kestabilan suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya.
ar
Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi dan cahaya)
peserta didik mendemonstrasikan bagaimana penerapannya dalam kehidupan
eb
sehari-hari. Peserta didik mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat
terjadi serta mengusulkan upaya-upaya individu maupun kolektif yang dapat
dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan sumber energi
is
alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.
D
Peserta didik mendemonstrasikan bagaimana sistem tata surya bekerja dan kaitannya
k
dengan gerak rotasi dan revolusi bumi. Peserta didik merefleksikan bagaimana
perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor alam maupun
tu
Indonesia serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik
da
Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta untuk mengetahui wilayah di
sekitarnya. Peserta didik menerapkan konsep nilai (barang, jasa, waktu) dalam
Halaman 10
n
ka
as
lu
ar
eb
is
D
k
tu
un
k
da
Ti
Halaman 11
ka
as
Fase A (7-8 tahun) Fase B (9-10 tahun) Fase C (11-12 tahun)
Elemen
● Di akhir Fase A, peserta didik ● Peserta didik menganalisis hubungan ● Peserta didik mengidentifikasi sistem
lu
● Pemahaman mengidentifikasi dan mengajukan antara bentuk serta fungsi bagian organ makhluk hidup, adaptasi serta
Sains pertanyaan tentang apa yang ada pada tubuh pada manusia (pancaindra). lingkungan dan ekosistem yang ada di
ar
dirinya maupun kondisi di lingkungan Peserta didik dapat membuat simulasi sekitarnya. Peserta didik dapat
rumah dan sekolah serta menggunakan bagan/alat bantu melakukan simulasi dengan
mengidentifikasi permasalahan sederhana tentang siklus hidup menggunakan
eb
sederhana yang berkaitan dengan makhluk hidup. Peserta didik dapat gambar/bagan/alat/media sederhana
kehidupan sehari-hari. mengidentifikasi masalah yang tentang sistem organ tubuh manusia
berkaitan dengan pelestarian sumber (sistem pernafasan, pencernaan, dan
Peserta didik mengoptimalkan daya alam di lingkungan sekitarnya dan peredaran darah) yang dikaitkan
is
●
penggunaan pancaindra untuk kaitannya dengan upaya pelestarian dengan cara menjaga kesehatan organ
melakukan pengamatan dan bertanya makhluk hidup. tubuhnya dengan benar. Peserta didik
D
tentang makhluk hidup dan perubahan menyelidiki bagaimana hubungan
benda ketika diberikan perlakuan. ● Peserta didik mengidentifikasi proses saling ketergantungan antar komponen
Peserta didik menggunakan hasil perubahan wujud zat dan perubahan biotik-abiotik dapat memengaruhi
k
pengamatan untuk menjelaskan pola bentuk energi dalam kehidupan sehari- kestabilan suatu ekosistem di
tu
sebab akibat sederhana dengan hari. Peserta didik mengidentifikasi lingkungan sekitarnya.
menggunakan beberapa media. sumber dan bentuk energi serta
menjelaskan proses perubahan bentuk ● Berdasarkan pemahamannya terhadap
un
● Peserta didik mengenali tubuh energi dalam kehidupan sehari-hari konsep gelombang (bunyi dan cahaya)
manusia, seperti panca indra, serta cara (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, peserta didik mendemonstrasikan
perawatannya. Peserta didik cahaya). Peserta didik memanfaatkan bagaimana penerapannya dalam
mengelaborasikan pemahaman tentang gejala kemagnetan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari. Peserta didik
k
konsep waktu, siang-malam dan sehari-hari dan mendemonstrasikan mendeskripsikan adanya ancaman
mengenal nama-nama hari, nama bagaimana beragam jenis gaya krisis energi yang dapat terjadi serta
da
bulan, kondisi cuaca dalam memengaruhi gerak benda. mengusulkan upaya-upaya individu
Ti
Halaman 1
as
identitas diri dan orang disekitarnya, keluarga dan warga sekolah serta menggunakan sumber daya yang ada
peran serta tanggung jawabnya mendeskripsikan bagaimana interaksi di sekitarnya.
sebagai anggota sosial yang terjadi di sekitar tempat
lu
keluarga/kelompok/sekolah sehingga tinggal dan sekolah. Peserta didik ● Peserta didik mendemonstrasikan
dapat menerima perbedaan yang ada di mengidentifikasi ragam bentang alam bagaimana sistem tata surya bekerja
ar
antara manusia. Peserta didik dan keterkaitannya dengan profesi dan kaitannya dengan gerak rotasi dan
mendeskripsikan diri serta keluarganya masyarakat. Peserta didik revolusi bumi. Peserta didik
secara kronologis menggunakan media mendeskripsikan terjadinya siklus air merefleksikan bagaimana perubahan
eb
yang dipilihnya. dan mampu menunjukkan letak kondisi alam di permukaan bumi terjadi
kota/kabupaten dan provinsi tempat ia akibat faktor alam maupun perbuatan
● Peserta didik dapat mendeskripsikan tinggal pada peta konvensional/digital. manusia, mengidentifikasi pola hidup
benda-benda di lingkungan sekitar Peserta didik mendeskripsikan yang menyebabkan terjadinya
is
sebagai bagian dari lingkungan alami keanekaragaman hayati, keragaman permasalahan lingkungan serta
dan buatan, mendeskripsikan lokasi budaya, kearifan lokal dan upaya memprediksi dampaknya terhadap
D
diri, serta membuat gambar denah pelestariannya. kondisi sosial kemasyarakatan,
sederhana di lingkungan rumah dan ekonomi.
sekolah. Peserta didik mencerminkan ● Peserta didik mengenal budaya,
k
perilaku hidup sehat dengan turut sejarah (baik tokoh maupun ● Peserta didik mengenal budaya,
tu
menjaga kebersihan dan kesehatan periodisasinya) di provinsi tempat sejarah, baik tokoh maupun
lingkungan di sekitarnya. tinggalnya serta menghubungkan periodisasinya di Indonesia serta
dengan konteks kehidupan saat ini. menghubungkan dengan konteks
un
Halaman 2
as
● Di akhir fase ini peserta didik
menggunakan peta untuk mengetahui
wilayah di sekitarnya. Peserta didik
lu
menerapkan konsep nilai (barang, jasa,
waktu) dalam kehidupan sehari-hari.
ar
Dengan penuh kesadaran, peserta didik
melakukan suatu tindakan atau
mengambil suatu keputusan yang
eb
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
berdasarkan pemahamannya terhadap
kekayaan kearifan lokal yang berlaku di
wilayahnya serta nilai-nilai ilmiah dari
is
kearifan lokal tersebut.
D
Elemen Sub Elemen Fase A (7-8 tahun) Fase B (9-10 tahun) Fase C (11-12 tahun)
Keterampilan
Proses
Mengamati k
Di akhir fase A, peserta didik
mengamati fenomena dan
Di akhir fase ini, peserta didik
mengamati fenomena dan
Pada akhir fase C, peserta
didik mengamati fenomena dan
tu
peristiwa secara sederhana peristiwa secara sederhana peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan dengan menggunakan dengan menggunakan panca
un
Mempertanyakan Menyusun dan menjawab Dengan menggunakan Dengan panduan, peserta didik
k
dan memprediksi pertanyaan tentang hal-hal panduan, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan
yang ingin diketahui saat mengidentifikasi pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas
da
Halaman 3
as
Merencanakan dan Dengan panduan, peserta didik Dengan panduan, peserta didik Secara mandiri, peserta didik
melakukan berpartisipasi dalam membuat rencana dan merencanakan dan melakukan
penyelidikan penyelidikan untuk melakukan langkah-langkah langkah-langkah operasional
lu
mengeksplorasi dan menjawab operasional untuk menjawab untuk menjawab pertanyaan
pertanyaan. Melakukan pertanyaan yang diajukan. yang diajukan. Menggunakan
pengukuran dengan alat Menggunakan alat dan bahan alat dan bahan yang sesuai
ar
sederhana yang ada di yang sesuai dengan dengan mengutamakan
sekitarnya untuk mendapatkan mengutamakan keselamatan. keselamatan. Peserta didik
data. Peserta didik menggunakan menggunakan alat bantu
eb
alat bantu pengukuran untuk pengukuran untuk
mendapatkan data yang mendapatkan data yang
akurat. akurat.
is
Memproses dan Menggunakan berbagai Mengorganisasikan data dalam Menyajikan data dalam bentuk
menganalisis data metode untuk bentuk tabel dan grafik tabel atau grafik serta
D
dan informasi mengorganisasikan informasi, sederhana untuk menyajikan menjelaskan hasil pengamatan
termasuk gambar, tabel. data dan mengidentifikasi pola. dan pola atau hubungan pada
Peserta didik mendiskusikan Peserta didik membandingkan data secara digital atau non
dan membandingkan antara antara hasil pengamatan digital. Membandingkan data
k
hasil pengamatan dengan dengan prediksi dan dengan prediksi dan
tu
prediksi. memberikan alasan yang menggunakannya sebagai
bersifat ilmiah. bukti dalam menyusun
penjelasan ilmiah.
un
Mengevaluasi dan Dengan panduan, peserta didik Mengevaluasi kesimpulan Mengevaluasi kesimpulan
refleksi membandingkan hasil melalui perbandingan dengan melalui perbandingan dengan
pengamatan yang berbeda teori yang ada. Menunjukkan teori yang ada. Merefleksikan
dengan mengacu pada teori. kelebihan dan kekurangan proses investigasi, termasuk
k
Halaman 4
as
yang umum sesuai format yang
ditentukan.
lu
ar
eb
is
D
k
tu
un
k
da
Ti
Halaman 5
n
Pat Brunton, Linda Thornton. 2009. Science in the Early Years: Building Firm
Foundations from Birth to Five. New York. SAGE publications.
ka
Alameddine, Mira & Ahwal, Hala. (2016). Inquiry Based Teaching in Literature
Classrooms. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 232. 332-337.
as
10.1016/j.sbspro.2016.10.031.
Loxley, Peter. Et.al. (2010). Teaching Primary Science. London. Pearson Publishing.
lu
Pedaste, Margus & Mäeots, Mario & Siiman, Leo & Jong, Ton & Riesen, Siswa &
Kamp, Ellen & Manoli, Constantinos & Zacharia, Zacharias & Tsourlidaki,
ar
Eleftheria. (2015). Phases of inquiry-based learning: Definitions and the
inquiry cycle. Educational Research Review. 14.
eb
10.1016/j.edurev.2015.02.003.
Boiko, Mariia & Nastas, Dariya. (2017). Tools for inquiry-based learning in primary
school. Open educational e-environment of modern university. 43-54.
is
10.28925/2414-0325.2017.3.4354.
D
OECD (2019), PISA 2018 Results (Volume III): What School Life Means for
Students’ Lives, PISA, OECD Publishing, Paris, tersedia di
https://doi.org/10.1787/acd78851-en
k
OECD (2018), PISA for Development Assessment and Analytical Framework. OECD
tu
Boiko, Mariia & Nastas, Dariya. (2017). Tools for Inquiry-Based Learning in Primary
da
Tang, Xiaowei & Coffey, Janet & Levin, Daniel & Hammer, David. (2008). The
scientific method and scientific inquiry: Tension as in teaching and learning.
Computer-Supported Collaborative Learning Conference, CSCL. 374-381.
Gilbert Burgh & Kim Nichols. (2012). The Parallels Between Philosophical Inquiry
and Scientific Inquiry: Implications for science education, Educational
Halaman 1
n
Bernard Cohen. (1993). The Natural Sciences and The Social Sciences. Springer
ka
Science Business Media.
Alameddine, Mira & Ahwal, Hala. (2016). Inquiry Based Teaching in Literature
Classrooms. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 232. 332-337.
as
10.1016/j.sbspro.2016.10.031.
lu
ar
eb
is
D
k
tu
un
k
da
Ti
Halaman 2