Al - Makkiyah Dan Al-Madaniyah

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AL- MAKKIYAH DAN AL-MADANIYAH

Disusun Oleh :
1. Nur Ngafiyah (2002056108)
2. Reishinta Wahyu (2002056109)
3. Rifi Maria Laila (2002056110)
4. Risa Widya Ningrum (2002056111)

KELAS B1
JURUSAN ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARIAH HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI WALISONGO SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dra. Hj. Noor
Rosyidah, M.S.I. pada mata kuliah Ulumul Qur’an. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Hj. Noor Rosyidah, M.S.I., selaku dosen mata
kuliah Ulumul Qur’an yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Semarang, 27 September 2020

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................I

DAFTAR ISI...........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang.......................................................................................................................................1-2

Rumusan Masalah........................................................................................................................................2

Tujuan Pembahasan.....................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

a)Pengertian Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah............................................................................3-6

b)Tanda-Tanda Surat Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah..............................................................6-8

c)Macam-Macam Surat Al-Makiyyah dan Al-Madaniyah..............................................................8

d)Kegunaan Mempelajari Surat Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah.................................................9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………….....................9-11

Saran……………………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Konsep Makkiyah dan Madaniyyah Secara kronologis periode turunya al- Qur’an
dibagi menjadi dua, yaitu; periode Makkah (makkiyah) dan periode Madinah
(Madaniyyah). Pembagian seperti ini didasarkan atas dua parameter yaitu, tempat (al-
makan) dan waktu (al-zaman). Menurut Abdullahi Ahmed An-Na’im, pesan yang
terkandung dalam ayat-ayat Makkiyah merupakan pesan Islam yang abadi dan
fundamental, yang menekankan martabat yang inheren pada seluruh umat manusia, tanpa
membedakan jenis kelamin (gender), keyakinan agama, dan ras. Pesan-pesan ini ditandai
dengan persamaan antara laki-laki dan perempuan dan kebebasan penuh untuk memilih
dalam beragama dan keimanan, prinsipnya adalah ‘ishmah’, kebebasan untuk memilih
tanpa ancaman atau bayangan kekerasan dan paksaan apapun. Sedangkan pesan Madinah
adalah kompromi praktis dan realistis, ketika tingkat tertinggi dari pesan Makkah tidak
dapat diterima oleh masyarakat-sejarah abad VII M. Oleh karena itu, kalau ayat- ayat
yang turun dalam periode Makkah dapat disebut sebagai (menurut istilah An- Na’im)
ayat-ayat “universal-egalitarian- demokratis”, maka ayat-ayat Madinah dapatlah dinamai
ayat-ayat “sektarian- diskriminatif”.

4
Hijrah menandai tidak saja perubahan dramatik dalam pertumbuhan jumlah umat
Islam dan pembentukan masyarakat politik atau negara Islam pertama di Madinah;
melainkan juga peralihan yang signifikan dalam materi pokok dan isi misi Nabi. Secara
umum disepakati bahwa selama periode Makkah al-Qur’an lebih banyak berisi tentang
ajaran agama dan moral, tidak menyatakan norma-norma politik dan hukum secara
khusus, yang baru dikembangkan pada periode Madinah. Penjelasan tentang perubahan
ini adalah karena pada periode Madinah ini al-Qur’an harus memberikan respon terhadap
kebutuhan sosial-politik yang konkrit dalam suatu komunitas yang dibangun. Dengan
kemerdekaan untuk mengembangkan institusi-institusi yang mereka miliki dan
menerapkan norma- norma agama baru mereka, umat Islam memerlukan ajaran dan
tuntunan norma yang lebih terinci. Mahmoud Mohamed Taha, seorang pemikir Islam
kontemporer dari Sudan, mengatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pesan
Makkah dan pesan Madinah. Nabi diperintahkan oleh al- Qur’an untuk menyebarkan
Islam di Makkah dengan cara damai dan tertutup, sesuai dengan kebebasan penuh untuk
memilih, misalnya dalam QS. an- Nahl[16]:125, dan QS. al-Kahfi[18]:29. Substansi dari
pesan Makkah menekankan pada nilai-nilai keadilan dan persamaan yang fundamental
dan martabat yang melekat pada seluruh manusia. Sebagai contoh, al-Qur’an selama
periode Makkah selau menyapa seluruh manusia, menggunakan kata-kata seperti; “Wahai
manusia” dan “wahai anak Adam”. Sedangkan pesan Madinah mulai membedakan antara
laki-laki dan perempuan, umat Islam dan non-muslim, dalam status hukum dan hak
mereka di depan hukum. Semua ayat yang menjadi dasar diskriminasi terhadap
perempuan dan non-muslim merupakan ayat-ayat Madinah. Sebagai contoh, al-Qur’an
surat ke empat yang dikenal sebagai surat an- Nisa (surat tentang perempuan), berisi
aturan-aturan yang lebih rinci tentang perkawinan, perceraian, waris dan semacamnya
dengan pengaruh diskriminasinya terhadap perempuan, diwahyukan selama masa
Madinah. Tumpang tindih antara periode Makkah dan Madinah, lebih mengantarkan pada
satu pemahaman tentang perubahan gradual ketimbang perubahan yang cepat dalam isi
pesan tersebut. Sebagai hasil dari peralihan isi pesan dan metode seruanya, beberapa
orang berpura-pura masuk Islam tanpa keyakinan murni yang mendalam. Fenomena ini
sebagian besar secara jelas ditunjukan oleh acuan al-Qur’an yang berulang-ulang pada
kalimat al-munafiqun (kaum munafik) dalam wahyu Madinah sedangkan dalam wahyu

5
Makkah tidak ada ayat semacam itu. Dengan berkurangnya tingkat atau bentuk kekerasan
selama periode Makkah, orang memiliki kebebasan penuh untuk memeluk Islam atau
menolaknya. Dengan hilangnya tingkat kebebasan secara gradual selama periode
Madinah, banyak orang kafir menunjukkan iman pada tampak luarnya untuk
menghindarkan akibat negatif (menyelamatkan diri) bila mereka menampakkan
kekafiranya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian makkiyah dan madaniyah ?
2. Apa saja tanda-tanda surat makkiyah dan madaniyah ?
3. Macam-macam surat makkiyah dan madaniyah ?
4. Kegunaan apa saja yang didapat saat mempelajari tentang surat makkiyah dan
madaniyah?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsikan pengertian al-makkiyah dan al-madaniyah.
2. Meyebutkan tanda-tanda surat makkiyah dan madaniyyah.
3. Menyebutkan macam-macam surat makkiyah dan madaniyyah.
4. Memberitahu kegunaan mempelajari surah al-makkiyah dan al-madaniyah.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah


Secara etimologis kata al-Makky berasal dari kata “Makkah” dan al-Madany berasal
dari kata “Madinah”. Secara harfiah, al-Makky atau al-Makkiah berarti yang bersifat
Makkah atau yang berasal dari Makkah, sedangkan al-Madany atau al-Madaniah berarti
yang bersifat Madinah atau yang berasal dari Madinah. Maka ayat atau surah yang turun
di Makkah disebut dengan ayat-ayat al-Makkiah sedangkan yang diturunkan di Madinah
disebut dengan ayat-ayat al-Madaniah.

Secara terminologi, al-Makki wal-Madani berarti suatu ilmu yang secara kusus
membahas tentang tempat, waktu dan periode turunnya surah atau ayat al-Quran, baik di
Makkah ataupun di Madinah. Ayat atau surah yang turun pada periode Makkah disebut
dengan al-Makkiah dan ayat/surah yang turun pada periode Madinah disebut dengan al-
Madaniyah.

Secara sederhana dapat dipetakan perbedaan pendapat para pakar ulumul Qur’an dalam
mendefinisikan al-Makkiah dan al-Madaniyah tersebut, sebagai berikut:
1) Al-Makki adalah surah atau ayat yang diturunkan di Makkah dan sekitarnya,
walaupun setelah hijrah. Sedangkan Al-Madani adalah surah atau ayat yang turun
di Madinah dan sekitarnya.
2) Al-Makki adalah ayat-ayat yang lebih khusus menyeru kepada penduduk Makkah
sedangkan Al-Madani adalah ayat-ayat yang menyeru kepada penduduk Madinah.
3) Al-Makki adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi sebelum hijrah,
sedangkan Al-Madani adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi setelah
hijrah. Berdasarkan definisi ini, maka ayat yang turun di Makkah setelah Nabi
hijrah ke Madinah termasuk dalam kategori ayat al-Madaniyah.

7
Perbedaan pendapat diatas terjadi disebabkan oleh berbedanya standar atau cara
pandang para ulama dalam menentukan definisi.,Ada tiga standar yang dijadikan sebagai
dasar:
1) Tempat turun ayat (makan an-nuzul);
2) Person atau masyarakat yang menjadi objek pembicaraan;
3) Waktu turunnya ayat(zaman an-nuzun)

Diantara ketiga definisi diatas dan dari standar yang dipakai masing-masing, nampak
jelas yang paling masyhur adalah definisi terakhir, yaitu menentukan al-Makki dan al-
Madani berdasarkan waktu sebelum dan sesudah hijrah nabi, maka yang turun sebelum
hijrah adalah al-Makkiah, adapun sesudahnya maka al-Madaniah.
Penjelasannya :
1) Definisi Al Makky wa Al Madany berdasarkan lokasi (Makan an-nuzul):
“Makkiyah adalah yang diturunkan di Mekkah, sekalipun setelah hijrah dan
Madaniyah adalah yang diturunkan di Madinah”. Dari definisi ini, para ulama
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Makkiyah adalah semua surah atau
ayat yang turun di Mekkah dan sekitarnya seperti Mina, Arafah dan lain-lainnya.
Sedangkan Madaniyah adalah semua surah atau ayat yang turun di Madinah dan
sekitarnya seperti Badar, Uhud dan lain-lainnya.
Namun definisi berdasarkan lokasi ini memiliki kelemahan tidak dapat mencakup
semua hal dengan batasan yang jelas. Pada kenyataanya ada surah atau ayat yang
turun di suatu lokasi yang jauh di luar kota Mekkah maupun Madinah. Sehingga
tidaklah tepat jika digolongan ke daerah sekitar Mekkah atau Madinah.Sebagai
contoh surah At Taubah ayat 43 yang turun di Tabuk dan surah Az Zukhruf ayat
45 yang turun di Baitul Maqdis saat Nabi SAW. sedang melakukan Isra. Tabuk
dan Baitul Maqdis adalah dua daerah yang jaraknya sangat jauh dari Mekkah
maupun Madinah. Tentu menjadi sangat sulit menentukan pengolongan surah At
Taubah ayat 43 dan surah Az Zukhruf ayat 45 tersebut
2) Definisi Al Makky wa Al Madany berdasarkan individu atau masyarakat yang
menjadi objek pembicaraan/ sasaran seruan ( Khitabah) :

8
“Makkiyah adalah bila Khitabahnya ditujukan kepada penduduk Mekkah dan
Madaniyah adalah bila Khitabahnya ditujukan kepada penduduk Madinah”.
Lewat definisi ini para ulama menyatakan bahwa setiap surah atau ayat yang
dimulai dengan redaksi “Ya Ayyuhan Naasu”( Hai sekalian manusia) adalah
Makkiyah karena pada masa itu penduduk Mekkah pada umumnya masih kafir.
Walaupun seruan itu juga ditujukan kepada selain penduduk Mekkah. Sedangkan
setiap surah atau ayat yang dimulai dengan redaksi“Ya Ayyuhalladzina Aamanu”(
Hai sekalian orang beriman) adalah Madaniyah karena pada masa itu penduduk
Madinah pada umumnya sudah beriman . Meskipun seruan itu juga ditujukan
kepada selain penduduk Madinah.
Sehubungan dengan ciri umum redaksi dari Makkiyah dan Madaniyah tersebut,
sebagian ulama di antaranya Az Zarqani memberikan sebuah tambahan
keterangan. Tambahan keterangan itu yakni bila suatu surah atau ayat diawali
dengan redaksi “Ya Bani Adam “ ( Hai keturunan Adam), maka kedudukannya
sama dengan surah atau ayat yang diawali dengan “Ya Ayyuhan Naasu”( Hai
sekalian manusia).

Akan tetapi sebagimana definisi berdasarkan lokasi, definisi berdasarkan


Khitabah ini pun cakupanya kurang komprehensif(menyeluruh). Walhasil
menimbulkan celah-celah kerumitan permasalahan, antara lain karena:
a) Tidak semua surah atau ayat diawali dengan redaksi“Ya Ayyuhan Naasu”
(Hai sekalian manusia) maupun redaksi “Ya Ayyuhalladzina
Aamanu”(Hai sekalian orang beriman). Contoh surah Al Ahzab yang
dimulai dengan redaksi “Ya Ayyuhan Nabiyyu”( Hai Nabi) juga surah Al
Munafiqun yang diawali dengan redaksi “Idzaajaa akalmunaafiquuna”
(Bila datang kepadamu orang-orang munafik)
b) Ayat-ayat yang menyusun suatu surah bisa berbeda-beda redaksi awalnya
satu sama lain. Contoh surah Al Hajj yang pada ayat pertamanya dimulai
dengan redaksi “Ya Ayyuhan Naasu”( Hai sekalian manusia), tetapi pada
ayat ke -77 dimulai dengan redaksi redaksi “Ya Ayyuhalladzina
Aamanu”( Hai sekalian orang beriman).

9
3) Definisi Al Makky wa Al Madany berdasarkan masa turunnya surah atau
(Zaman An-Nuzul)
“Makkiyah adalah yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah, sekalipun
turunnya di luar kota Mekkah. Sedangkan Madaniyah adalah yang diturunkan
sesudah Nabi hijrah, meskipun turunnya di luar kota Madinah”.
Definisi berdasarkan masa turunnya surah atau ayat merupakan definisi yang
paling populer di kalangan ulama. Penyebabnya definisi ini mencakup pembagian
Makkiyah dan Madaniyah secara lebih tepat ketimbang-ketimbang definisi
lainnya. Dengan memakai definisi berdasarkan masa turunnya surah atau ayat,
kesulitan atau permasalahan yang timbul dari kedua definisi lainnya dapat
terpecahkan. Contohnya surah At Taubah ayat 43 yang turun di Tabuk dan
surah Az Zukhruf ayat 45 yang turun di Baitul Maqdis. Keduanya sulit
ditentukan penggolongannya jika berpegang pada definisi berdasarkan lokasi.
Namun dengan definisi berdasarkan masa turunnya surah atau ayat, maka surah
At Taubah ayat 43 dan surah Az Zukhruf ayat 45 secara pasti dapat digolongkan
sebagai Makkiyah. Oleh karena keduanya turun sebelum Nabi SAW. hijrah ke
Madinah.

B. Tanda-Tanda Surat Makkiyah dan Madaniyah


AL-MAKKIYAH
1. Kata-kata atau kalimat yang digunakan
Ada beberapa hal yang terkait dengan kata-kata atau kalimat yang menjadi ciri dari ayat-
ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah (Al- Makkiyyah), di antaranya :
a) Memiliki ayat atau suku kata yang pendek-pendek,
b) Kata-kata yang dipergunakan dalam ayat tersebut sangat mengesankan (bersajak /
penuh dengan syair serta ungkapan perasaan)
c) Kalimat yang dipergunakan juga tergolong fasih dan baligh
d) Banyak qasam, tasybih, dan amtsal.
e) Gaya bahasa yang dipergunakan jarang sekali bersifat kongkrit maupun realistis
materialis
f) Di dalam setiap surat terdapat lafadz kalla dan ya ayyuhannass.

10
2. Kandungan atau isi
Selain beberapa ciri di atas, kita juga bisa mengetahui ayat-ayat Al- Makiyyah dengan
melihat dan memperhatikan dari isi yang terkandung di dalam surat atau ayat-ayat
teresebut, seperti :
a) Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah berisikan tentang ajakan untuk
bertauhid, beribadah kepada Allah SWT, serta meninggalkan segala bentuk
peribadatan kepada yang selain Allah SWT.
b) Ayat-ayat Al- makiyyah juga mengisahkan tentang para nabi dan kehidupan
umat-umat terdahulu,
c) Pembuktian tentang risalah Allah SWT,
d) Kebenaran akan adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan,
e) Kedatangan hari kiamat dan segala kengeriannya,
f) Penjelasan tentang surga dan segala kenikmatannya, serta neraka dan segala
siksaannya.
g) Argumentasi yang ditujukan untuk orang-orang musrik yaitu dengan
mempergunakan bukti-bukti rasional serta ayat-ayat kauniyah.

AL-MADANIYAH
1. Kata-kata atau kalimat yang dipergunakan
 Ayat.atau.surat-surat yang tergolong Al- Madaniyyah mempergunakan kata-kata
atau kalimat yang bermakna mendalam, kuat, dan juga kokoh.
 Mempergunakan kalimat-kalimat ushul serta ungkapan syariah.
 Terkandung seruan “Ya ayyuhalladzina aamanuu”
 Ayatnya panjang-panjang dan menggunakan gaya bahasa yang dapat
menjelaskan tujuan dari ayat tersebut serta dapat memantapkan
syariat

2. Kandungan atau isi


 Di dalamnya berisikan tentang kewajiban bagi setiap makhluk serta
sanksi-sanksinya, seperti perintah untuk beribadah serta beramal
11
sholeh, perintah untuk berjihad, perintah kepada ahli kitab untuk
masuk islam, perintah untuk berdakwah, dan lain sebagainya
 Di dalam setiap surat yang tergolong Al- Madaniyyah disebutkan
tentang orang-orang munafik, kecuali dalam QS. Al- Ankabut.
 Di dalam surat yang tergolong Al- Madaniyyah terdapat dialog yang
terjadi dengan para ahli kitab
 Berisi tentang hukum dan perundang-undangan

C. Macam-Macam Surah Makkiyah dan Madaniyah


1. Surah Makkiyah Murni
Yang termasuk kategori Surah Makkiyah murni adalah surah yang berisi ayat-ayat yang
seluruhnya berstatus Makkiyah secara ijma' dan tidak ada perbedaan tentang status
tersebut.
2. Surah Madaniyah Murni
Yang termasuk kategori surah Madaniyah murni adalah surah yang berisi ayat-ayat yang
seluruhnya berstatus Madaniyah secara ijma' dan tidak ada perbedaan tentang status
tersebut.
3. Surah Makkiyah yang berisi ayat Madaniyyah
Yang termsuk kategori surah Makkiyah yang berisi ayat Madaniyah adalah surah yang
memuat ayat-ayat yang kebanyakan berstatus Makkiyah, akan tetapi didalamnya juga
memuat ayat-ayat Madaniyah atau ada perbedaan tentang status tersebut.
4. Surah Madaniyah yang berisi ayat-ayat Makkiyah
Yang termsuk kategori surah Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah adalah surah yang
memuat ayat-ayat yang kebanyakan berstatus Madaniyah, akan tetapi didalamnya juga
memuat ayat-ayat Makiyyah atau ada perbedaan tentang status tersebut.

D. Kegunaan Memahami Al-Makiyyah dan Al-Madaniyah

12
Allah SWT tentu tidak semena-mena menurunkan Al-Qur’an di Mekah dan Madinah.
Tentu ada kegunaanya yang mendalam dengan adanya Makkiyah dan Madaniyah
tersebut. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang
diturunkan di bawah otoritas Allah semata bukan berdasarkan keinginan Nabi
Muhammad SAW.
2. Untuk mempermudah memahami Al-Qur’an.
3. Agar bisa memahami nasikh (hukum yang menghapus) dan mansukh (hukum
yang di hapus) jika terdapat dua ayat yaitu Madaniyah dan Makkiyah yang
keduanya memenuhi syarat -syarat naskh (penghapusan) maka ayat Madaniyah
tersebut menjadi nasikh bagi ayat Makkiyah karena ayat Madaniyah datang
belakangan setelah ayat Makkiyah.
4. Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur.
5. Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

1.Secara etimologis kata al-Makky berasal dari kata “Makkah” dan al-Madany berasal
dari kata “Madinah”. Secara harfiah, al-Makky atau al-Makkiah berarti yang bersifat
Makkah atau yang berasal dari Makkah, sedangkan al-Madany atau al-Madaniah berarti
yang bersifat Madinah atau yang berasal dari Madinah. Maka ayat atau surah yang turun.
di Makkah disebut dengan ayat-ayat al-Makkiah sedangkan yang diturunkan di Madinah
disebut dengan ayat-ayat al-Madaniah.
2.Tanda-tanda surah makkiyyah dan madaniyyah,terbagi menjadi 2 kategori:
A).Kata-kata atau kalimat yang digunakan

Tanda-tanda untuk surah makiyyah,meliputi :


 Memiliki ayat atau suku kata yang pendek-pendek
 Kalimat yang dipergunakan juga tergolong fasih dan baligh
13
 Banyak qasam,tasybih,dan amtsal,dsbnya
Tanda-tanda untuk surah madaniyyah,meliputi :
 Ayat atau surat-surat yang tergolong Al- Madaniyyah mempergunakan kata-kata
atau kalimat yang bermakna mendalam, kuat, dan juga kokoh.
 Mempergunakan kalimat-kalimat ushul serta ungkapan syariah.
 Terkandung seruan “Ya ayyuhalladzina aamanuu”
 Ayatnya panjang-panjang dan menggunakan gaya bahasa yang dapat
menjelaskan tujuan dari ayat tersebut serta dapat memantapkan syariat

B).Kandungan atau Isi


Tanda-tanda untuk surah makiyyah,meliputi :
 Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah berisikan tentang ajakan untuk
bertauhid, beribadah kepada Allah SWT, serta meninggalkan segala bentuk
peribadatan kepada yang selain Allah SWT.
 Ayat-ayat Al- makiyyah juga mengisahkan tentang para nabi dan kehidupan
umat-umat terdahulu.
 Pembuktian tentang risalah Allah SWT.
 Kebenaran akan adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan.
 Kedatangan hari kiamat dan segala kengeriannya.

Tanda-tanda untuk surah madaniyyah,meliputi :


 Di dalamnya berisikan tentang kewajiban bagi setiap makhluk serta sanksi-
sanksinya, seperti perintah untuk beribadah serta beramal sholeh, perintah untuk
berjihad, perintah kepada ahli kitab untuk masuk islam, perintah untuk
berdakwah, dan lain sebagainya
 Di dalam setiap surat yang tergolong Al- Madaniyyah disebutkan tentang orang-
orang munafik, kecuali dalam QS. Al- Ankabut.
 Di dalam surat yang tergolong Al- Madaniyyah terdapat dialog yang terjadi
dengan para ahli kitab

14
 Berisi tentang hukum dan perundang-undangan

3.Macam-macam surah makiyyah dan madaniyyah,meliputi :

1.Surah makiyyah murni

2.Surah madaniyyah murni

3.Surah makiyyah yang berisi ayat-ayat madaniyyah

4.Surah madaniyyah yang berisi ayat-ayat makiyyah

4.Kegunaan memahami al-makiyyah dan al-madaniyyah,yang meliputi :

1. Untuk menambah keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang


diturunkan di bawah otoritas Allah semata bukan berdasarkan keinginan Nabi
Muhammad SAW.
2. Untuk mempermudah memahami Al-Qur’an.
3. Agar bisa memahami nasikh (hukum yang menghapus) dan mansukh (hukum
yang di hapus) jika terdapat dua ayat yaitu Madaniyah dan Makkiyah yang
keduanya memenuhi syarat -syarat naskh (penghapusan) maka ayat Madaniyah
tersebut menjadi nasikh bagi ayat Makkiyah karena ayat Madaniyah datang
belakangan setelah ayat Makkiyah.
4. Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur.
5. Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah.

SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami buat ,sebagai manusia biasa kita menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat kostruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan
berikutnya.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

15
 https://islampedia-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/islampedia.wordpress.com/2016/01/21/tujuan-mempelajari-
makkiyah-dan-madaniyah/amp/?usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D&amp_js_v=0.1#aoh=16012624438145&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fislampedia.wordpress.com%2F2016%2F01%2F21%2Ftujuan-mempelajari-
makkiyah-dan-madaniyah%2F

 https://catatanmetalsa.blogspot.com/2014/11/pengertian-al-makky-dan-al-madany.html?
m=1#:~:text=a.,atau%20yang%20berasal%20dari%20Madinah

 https://www.bacaanmadani.com/2019/09/makkiyah-dan-madaniyah-pengertian-
dasar.html?m=1

 https://www.kompasiana.com/sayyidah12/5a548a8cbde5757ba03786f2/teori-makkiyah-
dan-madaniyyah?page=all

 https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ciri-ciri-ayat-makiyah-dan-madaniyah

 Buku ajar ulumul qur’an (1)PDF

 Buku Pengantar Ulumul qur’an-Muhammadiyah

16

Anda mungkin juga menyukai