Al - Makkiyah Dan Al-Madaniyah
Al - Makkiyah Dan Al-Madaniyah
Al - Makkiyah Dan Al-Madaniyah
Disusun Oleh :
1. Nur Ngafiyah (2002056108)
2. Reishinta Wahyu (2002056109)
3. Rifi Maria Laila (2002056110)
4. Risa Widya Ningrum (2002056111)
KELAS B1
JURUSAN ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARIAH HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI WALISONGO SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dra. Hj. Noor
Rosyidah, M.S.I. pada mata kuliah Ulumul Qur’an. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Hj. Noor Rosyidah, M.S.I., selaku dosen mata
kuliah Ulumul Qur’an yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.......................................................................................................................................1-2
Rumusan Masalah........................................................................................................................................2
Tujuan Pembahasan.....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan……………………………………………………………………….....................9-11
Saran……………………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Hijrah menandai tidak saja perubahan dramatik dalam pertumbuhan jumlah umat
Islam dan pembentukan masyarakat politik atau negara Islam pertama di Madinah;
melainkan juga peralihan yang signifikan dalam materi pokok dan isi misi Nabi. Secara
umum disepakati bahwa selama periode Makkah al-Qur’an lebih banyak berisi tentang
ajaran agama dan moral, tidak menyatakan norma-norma politik dan hukum secara
khusus, yang baru dikembangkan pada periode Madinah. Penjelasan tentang perubahan
ini adalah karena pada periode Madinah ini al-Qur’an harus memberikan respon terhadap
kebutuhan sosial-politik yang konkrit dalam suatu komunitas yang dibangun. Dengan
kemerdekaan untuk mengembangkan institusi-institusi yang mereka miliki dan
menerapkan norma- norma agama baru mereka, umat Islam memerlukan ajaran dan
tuntunan norma yang lebih terinci. Mahmoud Mohamed Taha, seorang pemikir Islam
kontemporer dari Sudan, mengatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pesan
Makkah dan pesan Madinah. Nabi diperintahkan oleh al- Qur’an untuk menyebarkan
Islam di Makkah dengan cara damai dan tertutup, sesuai dengan kebebasan penuh untuk
memilih, misalnya dalam QS. an- Nahl[16]:125, dan QS. al-Kahfi[18]:29. Substansi dari
pesan Makkah menekankan pada nilai-nilai keadilan dan persamaan yang fundamental
dan martabat yang melekat pada seluruh manusia. Sebagai contoh, al-Qur’an selama
periode Makkah selau menyapa seluruh manusia, menggunakan kata-kata seperti; “Wahai
manusia” dan “wahai anak Adam”. Sedangkan pesan Madinah mulai membedakan antara
laki-laki dan perempuan, umat Islam dan non-muslim, dalam status hukum dan hak
mereka di depan hukum. Semua ayat yang menjadi dasar diskriminasi terhadap
perempuan dan non-muslim merupakan ayat-ayat Madinah. Sebagai contoh, al-Qur’an
surat ke empat yang dikenal sebagai surat an- Nisa (surat tentang perempuan), berisi
aturan-aturan yang lebih rinci tentang perkawinan, perceraian, waris dan semacamnya
dengan pengaruh diskriminasinya terhadap perempuan, diwahyukan selama masa
Madinah. Tumpang tindih antara periode Makkah dan Madinah, lebih mengantarkan pada
satu pemahaman tentang perubahan gradual ketimbang perubahan yang cepat dalam isi
pesan tersebut. Sebagai hasil dari peralihan isi pesan dan metode seruanya, beberapa
orang berpura-pura masuk Islam tanpa keyakinan murni yang mendalam. Fenomena ini
sebagian besar secara jelas ditunjukan oleh acuan al-Qur’an yang berulang-ulang pada
kalimat al-munafiqun (kaum munafik) dalam wahyu Madinah sedangkan dalam wahyu
5
Makkah tidak ada ayat semacam itu. Dengan berkurangnya tingkat atau bentuk kekerasan
selama periode Makkah, orang memiliki kebebasan penuh untuk memeluk Islam atau
menolaknya. Dengan hilangnya tingkat kebebasan secara gradual selama periode
Madinah, banyak orang kafir menunjukkan iman pada tampak luarnya untuk
menghindarkan akibat negatif (menyelamatkan diri) bila mereka menampakkan
kekafiranya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian makkiyah dan madaniyah ?
2. Apa saja tanda-tanda surat makkiyah dan madaniyah ?
3. Macam-macam surat makkiyah dan madaniyah ?
4. Kegunaan apa saja yang didapat saat mempelajari tentang surat makkiyah dan
madaniyah?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsikan pengertian al-makkiyah dan al-madaniyah.
2. Meyebutkan tanda-tanda surat makkiyah dan madaniyyah.
3. Menyebutkan macam-macam surat makkiyah dan madaniyyah.
4. Memberitahu kegunaan mempelajari surah al-makkiyah dan al-madaniyah.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Secara terminologi, al-Makki wal-Madani berarti suatu ilmu yang secara kusus
membahas tentang tempat, waktu dan periode turunnya surah atau ayat al-Quran, baik di
Makkah ataupun di Madinah. Ayat atau surah yang turun pada periode Makkah disebut
dengan al-Makkiah dan ayat/surah yang turun pada periode Madinah disebut dengan al-
Madaniyah.
Secara sederhana dapat dipetakan perbedaan pendapat para pakar ulumul Qur’an dalam
mendefinisikan al-Makkiah dan al-Madaniyah tersebut, sebagai berikut:
1) Al-Makki adalah surah atau ayat yang diturunkan di Makkah dan sekitarnya,
walaupun setelah hijrah. Sedangkan Al-Madani adalah surah atau ayat yang turun
di Madinah dan sekitarnya.
2) Al-Makki adalah ayat-ayat yang lebih khusus menyeru kepada penduduk Makkah
sedangkan Al-Madani adalah ayat-ayat yang menyeru kepada penduduk Madinah.
3) Al-Makki adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi sebelum hijrah,
sedangkan Al-Madani adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi setelah
hijrah. Berdasarkan definisi ini, maka ayat yang turun di Makkah setelah Nabi
hijrah ke Madinah termasuk dalam kategori ayat al-Madaniyah.
7
Perbedaan pendapat diatas terjadi disebabkan oleh berbedanya standar atau cara
pandang para ulama dalam menentukan definisi.,Ada tiga standar yang dijadikan sebagai
dasar:
1) Tempat turun ayat (makan an-nuzul);
2) Person atau masyarakat yang menjadi objek pembicaraan;
3) Waktu turunnya ayat(zaman an-nuzun)
Diantara ketiga definisi diatas dan dari standar yang dipakai masing-masing, nampak
jelas yang paling masyhur adalah definisi terakhir, yaitu menentukan al-Makki dan al-
Madani berdasarkan waktu sebelum dan sesudah hijrah nabi, maka yang turun sebelum
hijrah adalah al-Makkiah, adapun sesudahnya maka al-Madaniah.
Penjelasannya :
1) Definisi Al Makky wa Al Madany berdasarkan lokasi (Makan an-nuzul):
“Makkiyah adalah yang diturunkan di Mekkah, sekalipun setelah hijrah dan
Madaniyah adalah yang diturunkan di Madinah”. Dari definisi ini, para ulama
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Makkiyah adalah semua surah atau
ayat yang turun di Mekkah dan sekitarnya seperti Mina, Arafah dan lain-lainnya.
Sedangkan Madaniyah adalah semua surah atau ayat yang turun di Madinah dan
sekitarnya seperti Badar, Uhud dan lain-lainnya.
Namun definisi berdasarkan lokasi ini memiliki kelemahan tidak dapat mencakup
semua hal dengan batasan yang jelas. Pada kenyataanya ada surah atau ayat yang
turun di suatu lokasi yang jauh di luar kota Mekkah maupun Madinah. Sehingga
tidaklah tepat jika digolongan ke daerah sekitar Mekkah atau Madinah.Sebagai
contoh surah At Taubah ayat 43 yang turun di Tabuk dan surah Az Zukhruf ayat
45 yang turun di Baitul Maqdis saat Nabi SAW. sedang melakukan Isra. Tabuk
dan Baitul Maqdis adalah dua daerah yang jaraknya sangat jauh dari Mekkah
maupun Madinah. Tentu menjadi sangat sulit menentukan pengolongan surah At
Taubah ayat 43 dan surah Az Zukhruf ayat 45 tersebut
2) Definisi Al Makky wa Al Madany berdasarkan individu atau masyarakat yang
menjadi objek pembicaraan/ sasaran seruan ( Khitabah) :
8
“Makkiyah adalah bila Khitabahnya ditujukan kepada penduduk Mekkah dan
Madaniyah adalah bila Khitabahnya ditujukan kepada penduduk Madinah”.
Lewat definisi ini para ulama menyatakan bahwa setiap surah atau ayat yang
dimulai dengan redaksi “Ya Ayyuhan Naasu”( Hai sekalian manusia) adalah
Makkiyah karena pada masa itu penduduk Mekkah pada umumnya masih kafir.
Walaupun seruan itu juga ditujukan kepada selain penduduk Mekkah. Sedangkan
setiap surah atau ayat yang dimulai dengan redaksi“Ya Ayyuhalladzina Aamanu”(
Hai sekalian orang beriman) adalah Madaniyah karena pada masa itu penduduk
Madinah pada umumnya sudah beriman . Meskipun seruan itu juga ditujukan
kepada selain penduduk Madinah.
Sehubungan dengan ciri umum redaksi dari Makkiyah dan Madaniyah tersebut,
sebagian ulama di antaranya Az Zarqani memberikan sebuah tambahan
keterangan. Tambahan keterangan itu yakni bila suatu surah atau ayat diawali
dengan redaksi “Ya Bani Adam “ ( Hai keturunan Adam), maka kedudukannya
sama dengan surah atau ayat yang diawali dengan “Ya Ayyuhan Naasu”( Hai
sekalian manusia).
9
3) Definisi Al Makky wa Al Madany berdasarkan masa turunnya surah atau
(Zaman An-Nuzul)
“Makkiyah adalah yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah, sekalipun
turunnya di luar kota Mekkah. Sedangkan Madaniyah adalah yang diturunkan
sesudah Nabi hijrah, meskipun turunnya di luar kota Madinah”.
Definisi berdasarkan masa turunnya surah atau ayat merupakan definisi yang
paling populer di kalangan ulama. Penyebabnya definisi ini mencakup pembagian
Makkiyah dan Madaniyah secara lebih tepat ketimbang-ketimbang definisi
lainnya. Dengan memakai definisi berdasarkan masa turunnya surah atau ayat,
kesulitan atau permasalahan yang timbul dari kedua definisi lainnya dapat
terpecahkan. Contohnya surah At Taubah ayat 43 yang turun di Tabuk dan
surah Az Zukhruf ayat 45 yang turun di Baitul Maqdis. Keduanya sulit
ditentukan penggolongannya jika berpegang pada definisi berdasarkan lokasi.
Namun dengan definisi berdasarkan masa turunnya surah atau ayat, maka surah
At Taubah ayat 43 dan surah Az Zukhruf ayat 45 secara pasti dapat digolongkan
sebagai Makkiyah. Oleh karena keduanya turun sebelum Nabi SAW. hijrah ke
Madinah.
10
2. Kandungan atau isi
Selain beberapa ciri di atas, kita juga bisa mengetahui ayat-ayat Al- Makiyyah dengan
melihat dan memperhatikan dari isi yang terkandung di dalam surat atau ayat-ayat
teresebut, seperti :
a) Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah berisikan tentang ajakan untuk
bertauhid, beribadah kepada Allah SWT, serta meninggalkan segala bentuk
peribadatan kepada yang selain Allah SWT.
b) Ayat-ayat Al- makiyyah juga mengisahkan tentang para nabi dan kehidupan
umat-umat terdahulu,
c) Pembuktian tentang risalah Allah SWT,
d) Kebenaran akan adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan,
e) Kedatangan hari kiamat dan segala kengeriannya,
f) Penjelasan tentang surga dan segala kenikmatannya, serta neraka dan segala
siksaannya.
g) Argumentasi yang ditujukan untuk orang-orang musrik yaitu dengan
mempergunakan bukti-bukti rasional serta ayat-ayat kauniyah.
AL-MADANIYAH
1. Kata-kata atau kalimat yang dipergunakan
Ayat.atau.surat-surat yang tergolong Al- Madaniyyah mempergunakan kata-kata
atau kalimat yang bermakna mendalam, kuat, dan juga kokoh.
Mempergunakan kalimat-kalimat ushul serta ungkapan syariah.
Terkandung seruan “Ya ayyuhalladzina aamanuu”
Ayatnya panjang-panjang dan menggunakan gaya bahasa yang dapat
menjelaskan tujuan dari ayat tersebut serta dapat memantapkan
syariat
12
Allah SWT tentu tidak semena-mena menurunkan Al-Qur’an di Mekah dan Madinah.
Tentu ada kegunaanya yang mendalam dengan adanya Makkiyah dan Madaniyah
tersebut. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang
diturunkan di bawah otoritas Allah semata bukan berdasarkan keinginan Nabi
Muhammad SAW.
2. Untuk mempermudah memahami Al-Qur’an.
3. Agar bisa memahami nasikh (hukum yang menghapus) dan mansukh (hukum
yang di hapus) jika terdapat dua ayat yaitu Madaniyah dan Makkiyah yang
keduanya memenuhi syarat -syarat naskh (penghapusan) maka ayat Madaniyah
tersebut menjadi nasikh bagi ayat Makkiyah karena ayat Madaniyah datang
belakangan setelah ayat Makkiyah.
4. Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsur-angsur.
5. Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah.
KESIMPULAN
1.Secara etimologis kata al-Makky berasal dari kata “Makkah” dan al-Madany berasal
dari kata “Madinah”. Secara harfiah, al-Makky atau al-Makkiah berarti yang bersifat
Makkah atau yang berasal dari Makkah, sedangkan al-Madany atau al-Madaniah berarti
yang bersifat Madinah atau yang berasal dari Madinah. Maka ayat atau surah yang turun.
di Makkah disebut dengan ayat-ayat al-Makkiah sedangkan yang diturunkan di Madinah
disebut dengan ayat-ayat al-Madaniah.
2.Tanda-tanda surah makkiyyah dan madaniyyah,terbagi menjadi 2 kategori:
A).Kata-kata atau kalimat yang digunakan
14
Berisi tentang hukum dan perundang-undangan
SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami buat ,sebagai manusia biasa kita menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat kostruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan
berikutnya.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
15
https://islampedia-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/islampedia.wordpress.com/2016/01/21/tujuan-mempelajari-
makkiyah-dan-madaniyah/amp/?usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D&_js_v=0.1#aoh=16012624438145&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fislampedia.wordpress.com%2F2016%2F01%2F21%2Ftujuan-mempelajari-
makkiyah-dan-madaniyah%2F
https://catatanmetalsa.blogspot.com/2014/11/pengertian-al-makky-dan-al-madany.html?
m=1#:~:text=a.,atau%20yang%20berasal%20dari%20Madinah
https://www.bacaanmadani.com/2019/09/makkiyah-dan-madaniyah-pengertian-
dasar.html?m=1
https://www.kompasiana.com/sayyidah12/5a548a8cbde5757ba03786f2/teori-makkiyah-
dan-madaniyyah?page=all
https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ciri-ciri-ayat-makiyah-dan-madaniyah
16