Tafsir Tarbawi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN INTELEKTUAL YANG


TERKANDUNG DALAM AL QUR’AN

Disusun Oleh: Kelompok 11


Abdul Aziz P
Thobib Nasyith Zahi
Alif Muhammad Ghifari

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS PTIQ JAKARTA
T.A 2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan Intelektual Yang
Terkandung Dalam Al Qur’an” ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Tafsir Tabawi.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari kekurangan-
kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca terhadap
makalah ini sangat kami terima dengan senang hati demi perbaikan penulisan
makalah ini.

Tulisan ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya lah pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, Oktober 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... II


DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………….III

BAB 1 ....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
BAB 2 ....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................2
2.1 Tafsir Q.S Adz Zariyat ayat 20-21 ........................................................................................2
2.2 Tafsir Q.S Yunus ayat 45-46 ..................................................................................................4
2.3 Tafsir Q.S Yusuf ayat 22…………………………………………………………………………………….7.

BAB 3 ....................................................................................................................................................8
PENUTUP ..............................................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN .........................................................................................................................8
3.2 SARAN .......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................9

III
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sesuatu yang tidak dapat dihilangkan dalam kehidupan. Dalam
Ajaran Islam, menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi seluruh umat muslim. Dengan
memiliki ilmu pengetahuan, tentu itu akan memudahkan kita dalam menjalani kehidupan
di dunia ini dan juga akan mengangkat derajat kita di mata Allah SWT. Semua itu sudah
dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan Assunnah.
Pada zaman modern ini semua aktifitas lebih mendominasi kepada digital. Dalam
dunia pendidikan pun tidak sedikit yang menggunakan Smartphone dalam kegiatan
belajar mengajar. Namun, pada realitasnya masih bnyak anak anak yang tidak bisa
sekolah karena keterbatasan biaya dan juga banyak anak yang putus sekolah karena
pergaulan yang tidak baik. Hal ini terjadi karena beberapa sebab, Pertama, sekolah atau
lembaga pendidikan belum siap menampung peserta didik yeng kurang mampu secara
keseluruhan. Kedua, kurangnya perhatian guru terhadap peserta didik. Ketiga, kurangnya
komunikasi yang baik antara guru, murid dan orang tua dari murid tersebut.
Menanggapi hal di atas, kami akan memaparkan beberapa ayat yang berkaitan
dengan hal tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut.
1. Bagaimana tafsiran para mufassir terhadap Q.S Adz Dzariyat ayat 20-21?
2. Bagaimana tafsiran para mufassir terhadap Q.S Yunus ayat 35-36?
3. Bagaimana tafsiran para mufassir terhadap Q.S Yusuf ayat 22?

1
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Q.S Adz Dzariyat/51 20-21
1.Ayat dan terjemahnya

Terjemahan:Di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang


yakin.(20) (Begitu juga ada tanda-tanda kebesaran-Nya) pada dirimu sendiri. Maka,
apakah kamu tidak memperhatikan?(21)

2.Mufrodat Perkata

‫ي‬َ‫لِّلْ ُم ْوقِّنِّ ْن‬ Bagi orang-orang yang yakin

‫ص ُرْو نَن‬ ِّ ‫تُب‬


ْ
Kamu memperhatikan/melihat

3.Pendapat Mufassir
A. Tafsir Surat AZ-ZARIYAT ayat 20-21 menurut tafsir Jalalain karya Imam Jalaludin
Assuyuti dan Imam Jalaludin Al Mahalli .
- Ayat 20 ,Dan di bumi itu yakni gunung-gunungnya, tanahnya, iautannya, pohon-
pohonannya, dan tumbuh-tumbuhannya serta lain-lainnya. Terdapat tanda-tanda yang
menunjukkan akan kekuasaan Allah SWT. Dan kekuasaannya bagi orang-orang yang
yakin.
- Ayat 21 ,Dan juga diri kalian sendiri, terdapat pula tanda-tanda yang menunjukkan
kekuasaan dan keesaan-nya, yaitu mulai dari permulaan penciptaan kalian hingga
akhirnya, dan di dalam susunan penciptaan kalian terkandung pula keajaiban-keajaiban ,
maka apakah kalian tidak memperhatikan ? , akan hal tersebut, yang karena itu lalu kalian
dapat menyimpulkan akan penciptaannya dan kekuasaan-Nya yang maha besar.1

1
Jalaludin AlMahalli dan Jalaludin AsSuyuti. Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul, (Bandung:Penerbit Sinar Baru

Algensindo,2006)

2
B. Tafsir surat AZ-ZARIYAT ayat 20-21 menurut tafsir al-misbah karya M. Quraish
shihab.
pada ayat yang lalu, Allah bersumpah demi langit. Sebelum itu Allah juga
bersumpah dengan sekian banyak hal di langit yang merupakan bukt bukti kuasa-Nya.
Kini ayat di atas bagaikan menyatakan bahwa Demikianlah banyak sekali tanda-tanda
keesaan, kebesaran dan kekuasaan Allah yang terbentang di langit daw bukan hanya di
langit, di bumi pun terpa ayat-ayat yakni tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang
yakin yakni yang mantap keyakinannya, dan di samping itu ada juga banyak tanda-tanda
serupa yang terdapat pada diri kamu sendiri wahai manusia. Maka apakah kama lalai
sehingga tidak melihat yakni tidak memperhatikan ayat-ayat itu dengan mata
kepala dan hati kamu?. Bukti-bukti keesaan Allah yang terdapat di bumi antara lain
sistem kerja bumi dan keseimbangan yang terdapat di dalamnya. ukti-bukti keesaan dan
kekuasaan Allah pada diri manusia dapat dilihat antara lain pada kejadian manusia yang
sangat unik, dan organ-organ tubuhnya.
Kata al-muqinin terambil dari kata yaqin yaitu pengetahuan yang mantap tentang
sesuatu dibarengi dengan tersingkirnya apa yang mengerahkan pengetahuan itu, baik
berupa keraguan maupun dalih-dalih yang dikemukakan lawan. Itu sebabnya
pengetahuan Allah tidak dinamai mencapai tingkat yaqin, karena pengetahuan Yang
Maha Mengetahui itu sedemikian jelas sehingga tidak pernah sesaat atau sedikit pun
disentuh oleh keraguan. Berbeda dengan manusia yang yakin. Sebelum tiba keyakinannya,
ia terlebih dahulu disentuh oleh keraguan, namun ketika ia sampai pada tahap yakin, maka
keraguan yang tadinya ada itu langsung sirna.
Sementara ulama memahami ayat di atas dalam arti, di bumi ini terdapat banyak
bukti jelas yang dapat menghantarkan kepada keyakinan bagi orang yang mau yakin
dengan menempuh cara untuk meraihnya yaitu menggunakan akal dan kalbunya.2

2
Shihab, Quraish. Tafsir Al Misbah, (Ciputat:Penerbit Lentera Hati,2007)

3
Q.S Yunus/10:35-36
1.Ayat dan terjemahnya

BAB 3
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah di antara sekutu-sekutu kamu ada yang
membimbing pada kebenaran?” Katakanlah, “Allah membimbing pada kebenaran.”
Maka, apakah yang membimbing pada kebenaran lebih berhak diikuti ataukah yang tidak
mampu membimbing bahkan perlu dibimbing? Maka, mengapa kamu (berbuat demikian)?
Bagaimanakah kamu memberi keputusan? Yūnus [10]:35
Kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit
pun berguna menyangkut (perolehan) kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka lakukan. Yūnus [10]:36

2.Mufrodat
ۤ
‫ُشنرنكا ِٕى ُك َْم‬ Sekutu-sekutu kamu

‫يُّتَّبن نَع‬ Diikuti

َْ ِّ ‫يُ ْغ‬
‫ن‬ Berguna/mampu

3.Pendapat Mufassir
A. Tafsir surat Yunus ayat 35-36 menurut tafsir jalalain karya imam jalaluddin assuyuti
dan imam jalaluddin Al Mahalli.
- Ayat 35 ,katakanlah “ apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yang dapat menunjuki

4
Kepada kebenaran ?” dengan menegakkan hujjah-hujjah dan memberikan petunjuk ,
katakanlah: “Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran “. Maka apakah zat yang
menunjuki kepada kebenaran itu, yang dimksud adalah Allah , lebih berhak diikuti
ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk , lafaz yahiddy asalnya yahtadi, artinya
memberi petunjuk , kecuali bila diberi petunjuk ?, lebih berhak untuk diikuti ? katanya d
isini mengandung makna mengukuhkan, sekaligus sebagai celaan; makna yang di maksud
ialah bahwa yang pertamalah yang lebih berhak untuk diikuti. mengapa kalian berbuat
demikian? Bagaimanakah kalian mengambil keputusan , dengan keputusan yang rusak
ini, yaitu mengikuti orang-orang yang tidak berhak untuk diikut.
-Ayat 36 Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti , di dalam penyembahan mereka
terhadap berhala-berhala. Kecuali persangkaan saja , dalam hal ini mereka hanya
menirukan apa yang telah di perbuat oleh nenek moyang mereka. Sesungguhnya
persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran, yang
membutuhkan ilmu pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
mereka kerjakan, oleh sebab itu, maka dia membalas semua amal perbuatan yang telah
mereka kerjakan itu. 3
B.Tafsir surat Yunus ayat 35-36 menurut tafsir Al Misbah karya Quraish Shihab Ini
adalah bukti ketiga dari kelompok ayat-ayat ini. Sungguh, ketiga bukti yang dipaparkan
dalam kelompok ayat-ayat ini sangat serasi. Yang pertama menanyakan kepada mereka
tentang sumber kehidupan manusia dan kelangsungannya, serta kesempurnaan hidup dan
kenyamanannya lalu bukti kedua tentang kesudahan hidup dengan kebangkitan. Dan
setelah mengingatkan mereka-melalui kedua bukti di atas-tentang hidup duniawi dan
akhirnya, pertanyaan atau bukti ketiga adalah yang berkaitan dengan rezeki ruhani,
karena inilah yang dapat mengantar manusia hidup dalam arti yang sebenarnya, baik
hidup duniawi lebih-lebih setelah Kebangkitan di akhirat nanti. Melalui ayat 35 ini Nabi
Muhammad saw. diperintahkan Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekutu, yakni
sembahan-sembahan yang kamu jadikan sekutu-sekutu bagi Allah ada yang membimbing

3
Jalaludin AlMahalli dan Jalaludin AsSuyuti. Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul, (Bandung:Penerbit Sinar Baru

Algensindo,2006)

5
kepada kebenaran?" antara lain mengutus nabi dan rasul, membentangkan bukti- bukti,
bahkan mengaku sebagai Pencipta? Pasti tidak ada! Karena itu katakanlah wahai
Muhammad: "Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa membimbing dengan
berbagai cara menuju kebenaran yang sempurna." Maka apakah yang membimbing
kepada kebenaran yang sempurna lebih berhak diikuti dengan sungguh-sungguh ataukah
yang tidak dapat membimbing walau sedikit kecuali bila ia dibimbing? Mengapa kamu
berbuat demikian? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
Ayat ini menggunakan dua redaksi yang sedikit berbeda ketika berbicara tentang
petunjuk Allah swt. Yang pertama () abdi li al-haqq yakni menggunakan kata (j) al-haqq
dan yang penulis terjemahkan dengan membimbing menuju kebenaran? dan yang kedua
(J) pabál áll el haqq yang penulis terjemahkan dengan Allah
membimbing kepada kebenaran.
Menurut al-Biqâ'i, setelah ayat-ayat yang lalu mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan, yang sebagian di antaranya ada yang mereka jawab- walau tidak disebut oleh
ayat di atas - dan ada juga yang mereka tidak jawab karena mereka enggan menampakkan
berhala-berhala mereka dalam possi buruk, maka ayat ini menegaskan bahwa mereka
terdiam dan ini menunjukkan bahwa kebanyakan mereka tidak mengikuti secara
sungguh-sungguh ka dugaan yang sangat rapuh saja, yakni sangkaan padahal
sesungguhnya dugam yang rapuh tidak sedikit pun berguna menyangkut perolehan
kebenaran apalag yang berkaitan dengan akidah, tidak juga dapat menggantikannya.
Sesunggu Allah Maha Mengetahui apa yang mereka sedang dan terus-menerus kerjakan
Kata (3) hann berarti dugaan baik yang sangat kuat sehingga

mendekati keyakinan maupun yang rapuh. Namun pada umumnya is digunakan untuk
menggambarkan dugaan pembenaran yang melampaui batas syakk. Kata (2) syakk/ragu
menggambarkan persamaan antara sisi pembenaran dan penolakan. Ayat-ayat yang lalu
berbicara tentang persoalan persoalan akidah, yakni keesaan Allah, keniscayaan hari
Kemudian serta kebenaran wahyu. Atas dasar itu ayat 36 ini dipahami dalam konteks
akidah Harus dicatat bahwa sebagian besar hukum-hukum Islam, berdasar dut yakni
dugaan yang melampaui batas syakk. Sedikit sekali yang bersifat qathi’ atau pasti. Allah
swt. mentoleransi hukum-hukum yang ditetapkan berdasar al-Qur'an dan Sunnah,
walaupun dalam batas "dugaan" yang memiliki dasar.

6
Ayat di atas menyatakan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali dugaan saja,
sebagian kecil yang tidak masuk dalam kelompok kebanyakan itu adalah yang
mengetahui kebenaran tetapi enggan menyambutnya demi mengikuti hawa nafsu atau
mempertahankan kedudukan sosial mereka.Ayat ini ketika menyatakan bahwa
kebanyakan mereka mengikuti dugaan yang rapuh bermaksud pula mengingatkan mereka
yang ikut-ikutan tanpa satu alasan pun agar segera sadar dan memperhatikan kelemahan-
kelemahan kepercayaan mereka.4

Q.S Yusuf/12:22
A.Ayat dan Terjemahnya

Ketika dia telah cukup dewasa, Kami berikan kepadanya kearifan dan ilmu. Demikianlah,
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Yūsuf [12]:22

B.Mufrodat

‫بنلن نَغ‬

‫ان ُش َّدَه‬

َ‫الْ ُم ْح ِّسنِّ ْن‬


‫ي‬

3.Pendapat Mufassir
A. Tafsir surat yusuf ayat 22 menurut tafsir jalalain karya imam jalaluddin assuyuti dan
imam jalalaluddin Al mahalli.

7
-Ayat 22 Dan tatkala dia cukup dewasa, yaitu mencapai umur 30 tahun atau 33 tahun .
kamai berikan kepadanya hikamah, kebijaksanaan. Dan ilmu, pengetahuan agama
sebelum ia diangkat menjadi nabi . demikianlah, bagaimana kami berikan imbalan
kepadanya . kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, terhadap diri
mereka sendiri.

B.Tafsir Surat Yusuf ayat 22 menurut tafsir Al-Misbah Karya Quraish Shihab yaitu
Ta’wil al-ahadits dinilai oleh sementara ulama sebagai mukjizat Yusuf as. Dalam
kedudukan beliau sebagai nabi. Memang pada akhirnya, seperti bunyi ayat 22 di atas,
Allah swt. menganugerahkan kepadanya kenabian dan ilmu.Kata hakama ada yang
mempersamakannya dengan hikmah.Kata ini terambil dari akar kata ) hakama. Kata yang
menggunakan huruf-huruf ha, kaf dan mim berkisar maknanya pada “menghalangi",
seperti hukum, yang berfungsi menghalangi terjadinya penganiayaan.Hikmah antara lain
berarti mengetahui yang paling utama dari segala sesuatu, baik ide maupun perbuatan.
Seseorang yang ahli dalam melakukan sesuatu dinamai hakim. Hikmah juga diartikan
sebagai sesuatu yang bila digunakan/diperhatikan akan menghalangi terjadinya mudharat
atau kesulitan yang lebih besar dan atau mendatangkan kemaslahatan dan kemudahan
yang lebih besar. Makna ini ditarik dari kata hakamah yang berarti kendali, karena kendali
menghalangi hewan/kendaraan mengarah ke arah yang tidak diinginkan atau menjadi liar.
Memilih perbuatan yang terbaik dan sesuai adalah perwujudan dari hikmah. Memilih
yang terbaik dan sesuai dari dua hal yang buruk pun dinamai hikmah, dan pelakunya
pun dinamai bijaksana atau hakim.Apa pun makna hukum dan ilmu yang dimaksud oleh
ayat ini, pastilahia merupakan sesuatu yang mantap dan benar, tidak disertai oleh
keraguan,atau kekeruhan akibat nafsu atau godaan setan, karena keduanya adalah
anugerah Allah swt.

P ENUTUP
3.1 Kesimpulan

8
Dari paparan makalah diatas dapat disimpulkan, bahwa pendidikan intelektual
dalam persfektif islam adalah membngun konsep tuhan, manusia dan alam semesta
dengan penghayatan yang mendalam agar menghasilkan manusia yang tidak merugi dan
merugikan sepanjang masa, serta mampu menghadirkan peradaban manusia yang
bermartabat.
3.3 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Jalaludin AlMahalli dan Jalaludin AsSuyuti. Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul,
(Bandung:Penerbit Sinar Baru Algensindo,2006)
Shihab, Quraish. Tafsir Al Misbah, (Ciputat:Penerbit Lentera Hati,2007)

Anda mungkin juga menyukai