Laporan Praktikum Kimia M.arih Prasetia Ab 3
Laporan Praktikum Kimia M.arih Prasetia Ab 3
Laporan Praktikum Kimia M.arih Prasetia Ab 3
KIMIA
Disusun oleh :
Nama:M.Arih Prasetia AB
NIM :2101141
Kelas:BDP I E
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul laporan akhir ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mulia raja pada praktikum kimia. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang laporan akhir
praktikum kimia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan laporan ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
3
( Pengenalan Alat-alat Laboratorium )
Nama:M.Arih Prasetia AB
Nim:2101141
Kelas:BDP I E
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untu
keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian.selain itu juga
pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui
4
nama dan fungsi dari alat-alat tersebut.Alat-alat praktikum sangat di
butuhkan dalam proses penilitian atau pun prktikum terutama dalam
proses praktikum kimia.ada banyak sekali alat-alat yang digunakan
dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan
atau pun proses penilitian tentu tentu alat-alat ini sangat di butuhkan
sekali.alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi
kesalahan dalam prosedur pemakaiannya.maka diperlykannya
pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan alat tersebut
dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan
benar,sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit
mungkin. Hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang
aik dan benar.data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas
penelitian seseorang.
Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat
sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan
spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha
untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak
diinginkan. Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan
untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobia yang
tidak diinginkan.Pada umumnya kegiatan praktek laboratium
diarahkan pada upaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji,
memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang
sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks. Ada juga
percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah
mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang
sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau
hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang
mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut.
1.2 Tujuan Pratikum
a. Mengetahui keadaan Loboratorium dan Alat-alat Laboratorium
5
b. Mengetahui fungsi dari masing-masing Alat-alat Laboratoriun
c. Mengetahui Cara dan kegunaan Alat-alat Laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengenalan Alat
Alat laboratorium merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium yang dapat dipergunakan berulang–ulang. Contoh alat
6
laboratorium : pembakar spiritus, thermometer, tabung reaksi, gelas ukur
jangka sorong dan lain sebagainya. Alat yang digunakan secara tidak langsung
di dalam praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti pemadam
kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama.
7
1.Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu, gelas ukur tidak dapat
digunakan untuk memanaskan larutan atau zat cair seperti halnya gelas kimia.
8
15.Oven adalah alat untuk sterilisasi kering dan menghilangkan uap air. Cara
kerjanya, media dan bakteri dimasukan kedalam alat ini kemudian ditutup dan
diatur suhu dan waktunya.
9
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
28-Oktober-2021 (LAB.BDP STIP-AP MEDAN)
3.2 Alat dan Bahan
1. Pengenalan Alat :
1. Oven
2. Tanur
3. Desikator
4. Timbangan Analitik
5. Timbangan Pegas
6. Moisture Anallizer
7. Erlenmeyer
8. Mortal
9. Porselin
10. Tabung Reaksi
11. Rak tabung reaksi
12. Bulp
13. Beaker Glass
14. Gelas Ukur
15. Specktrofotometer
16. Gegep
17. Buret
18. Pipet Ukur
19. Refraktometer
10
20. Spatula
21. Kertas saring
22. Tabung reaksi
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Tabel Pengenalan alat-alat Laboratorium
No Gambar Fungsi
1.
Gelas Erlenmayer
11
2.
O
v e
n
Alat untuk memanaskan alat
dan bahan pratikum 100-
11000C
3.
4.
12
5.
13
8.
Corong digunakan untuk
memasukan atau memindah
larutan dari satu tempat ke
tempat lain dan digunakan
pula untuk proses
penyaringan setelah diberi
Gambar Corong kertas saring pada bagian
atas.
9.
Terbuat dari persolen dan
bersifat inert, digunakan
untuk memanaskan logam-
logam.
Gambar Porselin
10.
Menghaluskan zat yang
masing bersifat
padat/kristal.
Gambar Mortal
11.
14
12.
13.
Gambar Gegep
15.
16.
15
Untuk menghitung kadar
sukrosa
Gambar Refraktometer
17.
19.
Untuk mengambil larutan
secara di ukur larutan yang
di ambil
Gambar Pipet Ukur
16
20.
B.Pembahasan
17
praktikum-praktikum berikutnya di Laboratorium. Dengan praktikum ini juga
praktikan dapat mengetahui fungsi dari setiap alat laboratorium. Alat-alat
laboratorium yang di pelajari adalah Alkohol dan penyemprot alcohol, Cawan
petri, Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Pipet dan Bulb, Erlenmeyer, Jarum
ose, Gelas ukur, Beaker glass, Desk glass, Objek glass, Bunsen, Coloni Counter,
Minyak imersi, Oven, Autoclave, Hot plate, Incubator.
Pipet adalah suatu alat yang terbuat dari gelas yang berfungsi untuk
mengambil larutan dengan volume tertentu. Untuk dapat mengambil cairan
tersebut menggunakan alat yang disebut bulb.
Bulb adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal
pipet ukur. Karet sebagai bahan filter merupakan karet yang resisten bahan
18
kimia. Filter memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup.
Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari
gelembung. S (suction) merupakan katup yang ditekan maka cairan dari ujung
pipet akan tersedot ke atas.
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, sperti Erlenmeyer,
gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Prinsip
kerja alat ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan
berhati-hati.
19
Objek glass adalah tempat untuk meletakkan preparat dan preparat
tersebut ditutup dengan desk glass. Desk glass berukuran lebih kecil dibanding
objek glass.
BAB V
KESIMPULAN
20
3.Pipet dan bulb digunakan untuk mengambil media cair dalam jumlah
tertentu,
A.Saran
21
Dalam penyusunan laporan ini saran yang dapat disampaikan adalah
menambah referensi dari jurnal-jurnal ilmiah internasional.
DAFTAR PUSTAKA
22
Kimia Universitas Edisi Kelima.
Erlangga, Jakarta.
23
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Nama:M.Arih Prasetia AB
Nim:2101141
Kelas:BDP I E
PROGRAM STUDI
BUDIDAYA PERKEBUNAN
24
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Gas tidak kasat mata dalam arti bahwa tidak ada partikel-partikel gas
yang dapat dilihat. Beberapa gas ada yang berwarna seperti gas klor yang
25
berwarna kuning kehijau-hijauan. Ada beberapa gas yang mudah meledak
seperti hydrogen, dan beberapa diantara gas secara kimiawi bersifat inert seperti
helium
Suatu gas tak mempunyai bentuk, gas mengambil bentuk dari
wadahnya. Gas tak mempunyai volume yang tertentu, melainkan dapat
dimampatkan maupun dimuaikan menurut perubahan ukuran wadah. Volume
wadahnya adalah volume gas.
Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang
melibatkan perubahanstruktur dan melekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses
ikatan dimana senyawa pereaksi beraksimenghasilkan senyawa baru (produk).
Ciri-ciri reaksi kimia yaitu : terbentuknya endapan,terbentunya gas, terjadi
perubahan warna, terjadi perubahan suhu/temperature.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu kima yaitu ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,
perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan tersebut.Dalam
Ilmu kimia, air dan alkohol digolongan senyawa, yaitu perpaduan dari dua jenis
zat atau lebih dengan komposisi tertentu.Alkohol dapat terbakar karena
karbon, oksigen dan hidrogen didalamnya membentuk ikatan yang kurang
26
stabil dan dapat bergabung atau bereaksi dengan oksigen di udara,
membentuk ikatan yang lebih stabil.
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi,
terbentuk dari beberapa zat aslinya yang disebut pereaksi. Biasanya suatu
reaksi kimia disertai oleh kejadiankejadian fisis, seperti : perubahan warna,
terbentuknya endapan, pelepasan gas dan pelepasan energi serta penyerapan
energi.
a. perubahan sifat
b. perubahan susunan
c. perubahan energi
Yaitu berkaitan dengan pasangan unsur yang dapat membentuk lebih dari
satu jenis senyawa.
27
Jenis-jenis reaksi kimia,yaitu :
a. Pembakaran
Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung
dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana.
contohnya :
b. Penggabungan (Sintetis)
Pengabungan yaitu suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk
dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa ).
Contohnya :
- 2H2 + O2 2H2O
- CO + 2H2 CH3OH
c. Penguraian
Penguraian yaitu suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-zat yang lebih
sederhana.
d. Penggantian
Penggantian yaitu suatu reaksi kimia dimana sebuah unsur pindahan unsur lain dalam
suatu senyawa.
Metasis adalah suatu reaksi dimana terjadi pertukaran antara dua reaksi.
Contoh:
28
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
Dari reaksi tersebut, keduanya menghasilkan endapan berwarna putih. Hal itu
disebabkan karena larutan Pb(NO3)2 yang merupakan endapan larutan ini,
karena Pb(NO3)2 mempunyai sifat padat.
Pada larutan K2Cr2O7 yang awalnya berwarna orange dan NaOH yang
berwarna putih, maka setelah dicampur akan menghasilkan warna kuning.
Begitu juga dengan larutan K2Cr204 yang berwarna kuning, setelah
dicampurkan dengan HCl berwarna putih akan menghasilkan warna orange.
a. Zn + 2 HCl ZnCl2 + H2
Reaksi yang menghasilkan gas dapat terjadi bila lempengan logam seng (Zn)
dicampurkan dengan larutan HCl.
Cara teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis
suatu persamaan kimia berimbang, yang merupakan pernyataan kualitatif
maupun kuantitatif pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh rumus
molekulnya. Menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap macam dalam
satuan zat tersebut. Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dalam reaksi kimia,
yaitu :
29
1. Reaksi kombinasi langsung
Rekasi kimia mengubah zat-zat asal menjadi zat-zat baru (produk). Perubahan
yang terjadi dapat dipaparkan dengan menggunakan rumus kimia zat-zat yang
terlibat dalam reaksi tersebut. Cara pemaparan ini disebut persamaan reaksi.
Misalnya, reaksi antara gas hydrogen dengan gas oksigen membentuk air,
dipaparkan sebagai berikut :
Tanda panah menunjukkan arah reaksi, dibaca “bereaksi menjadi”. Huruf kecil
dalam kurung menyatakan wujud : g berarti gas, l berarti liquid (cairan), s
berarti solid (padat), dan aq berarti aqueus (larutan dalam air).
Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan reaksi disebut
koefisien reaksi. Pemberian koefisien reaksi sesuai dengan teori atom Dalton,
yang menyatakan bahwa dalam reaksi kimia atom-atom tidak dimusnahkan,
tidak diciptakan, dan tidak dapat diubah menjadi atom lain, melainkan hanya
mengalami perataan ulang. Persamaan rekasi yang sudah diberi koefisien yang
sesuai disebut persamaan setara.
1. Menuliskan persamaan kata-kata yang terdiri dari nama dan keadaan zat-zat
perekasi serta nama dan keadaan zat-zat hasil reaksi.
2. Menuliskan persamaan rumus yang terdiri dari rumus kimia zat-zat pereaksi
dan zat-zat hasil reaksi, lengkap dengan keterangan wujud/keadaannya.
30
BAB III
METOLOGI
1. Teori :
31
Logam – logam tetentu apabila bereaksi dengan asam dapat
menghasilkan gas hidrogen, sedangkan garam – garam karbonat bereaksi
dengan asam akan menghasilkan gas karbondioksida. Logam alkali dan alkali
tanah dengan air dapat menghasilkan gas hidrogen
3. Gelas ukur
4. Pipet tetes
32
2. Gas Amoniak Cara kerja : 1. Masukan seujung sendok kecil amonium sulfat
(NH4)2SO4 kedalam tabung reaksi. 2. Tambahkan/teteskan sedikit air suling
kedalam tabung reaksi di atas. 3. Tambahkan natrium hidroksida (NaOH)
pekat. 4. Panaskan pada nyala api lampu spirtus. 5. Perhatikan adanya bau
khas yang terjadi.
3. Gas Berbau Cuka Cara kerja : 1. Masukan seujung sendok kecil Kristal
barium. 2. Tambahkan/tetesi dengan larutan asam sulfat (H2SO4) encer. 3.
Perhatikan timbulnya gas yang khas.
BAB IV
PEMBAHASAN
33
1.Logam magnesium dan asam klorida ketika dicampurkan maka terjadinya
reaksi pelarutan logam magnesium atau menguap sampai habis dan
mengeluarkan gelembung dan asap mengeluarkan bau yang khas.
2.Saat batu pualam CaCo reaksi jika mencampurkan sendok 5 ML asam klorida
maka terjadinya reaksi mendidih dan menghasilkan gelembung gelembung
3.Saat paku besi atau serbuk besi dicampurkan dengan 5 ML asam klorida
maka terjadinya gelembung,berwarna asam kloridanya menjadi warna putih
dan paku besi atau serbuk besi larut dan banyak mengeluarkan gelembung
hingga melarut.
4.Saat ammonium sulfat (Nh4)2 So4 dan air suling dan natrium hidroksida
dicampurkan zat reaksi mengendap diatas gelas sehingga melarut dan
mengeluarkan asap
4.2 PEMBAHASAN
Persamaan reaksi:Mg (s) larutan asam klorida HCL (aq) -> Mg Cl2(aq) +
H2(g)
34
Reaksi di atas belum setara, oleh karena itu perlu diberikan koefisien
yang sesuai dengan cara memberikan koefisien = 2 pada HCl.
Saat batu pualam CaCo reaksi jika mencampurkan sendok 5 ML
2.Saat batu pualam CaCo reaksi jika mencampurkan sendok 5 ML asam klorida
maka terjadinya reaksi mendidih dan menghasilkan gelembung
gelembung,dan Konsentrasi. Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat atau
laju reaksi semakin besar jika konsentrasi zat yang bereaksi semakin besar.
Luas Permukaan. Semakin luas permukaan bidang suatu reaktan laju reaksi
semakin cepat.
Suhu. Reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada suhu tinggi. Semakin tinggi
suhu maka energi kinetik zat-zat yang bereaksi semakin besar.
Katalis. Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat
tersebut tidak mengalami perubahan kimia secara kekal atau permanen,
sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis
dibedakan menjadi katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen
yaitu katalis yang mempunyai fasa sama dengan fasa pereaksi. Katalis
heterogen yaitu katalis yang mempunyai fasa berbeda dengan fasa pereaksi.
Penambahan katalis mengakibatkan terbentuknya tahap-tahap reaksi
tambahan yang memberikan jalan lain dengan energi aktivasi lebih rendah.
Energi aktivasi yaitu energi minimal yang harus dimiliki atau diberikan kepada
partikel agar tumbukan menghasilkan rekasi. Tahap-tahap reaksi tambahan
berupa tahap pengikatan katalis dan tahap pelepasan katalis pada akhir reaksi.
Katalis bersifat spesifik, yaitu hanya dapat berfungsi untuk suatu reaksi
tertentu.
2.Saat paku besi atu serbuk besi dicampurkan dengan 5 ML asam klorida
maka,serbuk besi lebih cepat bereaksi dikarenakan dilihat dari ukurannya, serbuk
besi memiliki ukuran partikel lebih kecil dari paku. maka itu membuktikan ukuran
partikel memengaruhi keecepatan reaksi.
3.Saat amnium sulfat (NH4)2 SO4 air suling seperti mengendap diatas gelas
kimia sehingga larutan tersebut melarut
4.Saat Kristal balium dicampurkan dengan arutan H2SO4 maka terjadinya reak
pengendapan di gelas kimia yang cukup banyak dari pada gas amaniat,dan
warna larutan tersebut bening diatas tabung reaksi.
35
BAB V
KESIMPULAN
36
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan reaksi kimia,yaitu :
3. Apabila Na2CO3 direaksikan dengan HCl ataupun dengan BaCl2 maka akan
terbentuk endapan dan warna larutan tesebut menjadi keruh.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael, 2007. Kimia Untuk (SMA kelas X . Jilid 1 . Erlangga , Jakarta
37
www. Google. com. Purba. Reaksi Kimia.
38
Nama:M.Arih Prasetia AB
Nim:2101141
Kelas:BDP I E
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
39
1.3 Latar belakang
1.4 Tujuan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
BAB I
40
PENDAHULUAN
41
2.Dapat mengetahui hasil reaksi pengendapan
BAB II
42
TINJAUAN PUSTAKA
43
sesempurna mungkin. thermogravimetri, analisis pengendapan gravimetri, dan
elektrodeposisi. Beberapa hal tentang gravimetri:
1.Waktu yang diperlukan untuk analisa gravimetri, menguntungkan karena
tidak memerlukan kalibrasi atau standarisasi. Waktu yang diperlukan
dibedakan menjadi 2 macam yaitu: waktu total dan waktu kerja.
2.Kepekaan analisa gravimetri, lebih ditentukan oleh kesulitan untuk
memisahkan endapan yang hanya sedikit dari larutan yang cukup besar
volumenya.
3.Ketepatan analisa gravimetri, untuk bahan tunggal dengan kadar lebih dari
100 % jarang dapat ditandingi perolehannya.
4.Kekhususan cara gravimetri, pereaksi gravimetri yang khas (spesifik) bahkan
hampir semua selektif dalam arti mengendapkan sekelompok ion. Banyaknya
komponen dari suatu analisis biasanya ditentukan melalui hubungan massa
atom, massa molekul dan berat senyawa.
Pemisahan ion besi dilakukan dengan mereaksikan cuplikan de NH4OH
sehingga terbentuk endapan Fe(OH)3 apabila berat cuplikan adalah A gram,
berat senyawa Fe(OH)3 adalah a gram, maka persen Fe dalam Cuplikan
adalah Terkadang senyawa yang ditimbang berbeda dengan senyawa yang
dipisahkan dalam hal rumusnya. Misal rumus kimia dari senyawa yang
dipisahkan MgNH4PO4 setelah dipijarkan dan didinginkan ditimbang sebagai
senyawa Mg2P2O7 kita misalkan berat cuplikan = B gram. Berat senyawa yang
ditimbang = b. Maka akan diperoleh rumus : Catatan : angka 0,5234 dan
0,2162 adalah faktor kimia atau faktor Gravimetri.
Metode dalam Analisis Gravimetri adalah : Metode Pengendapan
Metode Penguapan Metode Elektrolisis Metode Pengendapan Pembentukan
endapan dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1.Endapan dibentuk dengan reaksi antar analit dengan suatu pereaksi,
biasanya berupa senyawa baik kation maupun anion. Pengendapan dapat
berupa anorganik maupun organik 2.Endapan dibentuk cara elektrokimia
(analit dielektrolisa), sehingga terjadi logam sebagai endapan, dengan sendiri
kation diendapkan.
Keadaan optimum untuk pengendapan Untuk memperoleh keadaan optimum
harus mengikuti aturan sbb:
a.Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer, yang bertujuan untuk
memperkecil kesalahan akibat koresipitasi.
44
b.Peraksi dicampur perlahan-lahan dan teratur dengan pengadukan
tetap. c.Pengendapan dilakukan pada larutan panas bila endapan yang
terbentuk stabil pada temperatur tinggi.
d.Endapan kristal biasanya dibentuk dalam waktu yang lama dengan
menggunakan pemanas uap untuk menghindari adanya koprespitasi.
e.Endapan harus dicuci dengan larutan encer.
Untuk menghindari postpresipitasi atau kopresipitasi sebaiknya
dilakukan pengendapan ulang Syarat- syarat endapan gravitasi
1.Kesempurnaan pengendapan: Pada pembuatan endapan harus diusahakan
kesempurnaan pengendapan tersebut dimana kelarutan endapan dibuat
sekecil mungkin.
2.Kemurnian endapan (kopresipitasi): Endapan murni adalah endapan yang
bersih, tidak mengandung, molekul-molekul lain (zat-zat lain biasanya
pengotor atau kontaminan).
3.Endapan yang kasar: Yaitu endapan yang butir-butirnya tidak keecil, halus
melainkan.
4.Endapan yang bulky: Endapan dengan volume atau berat besar, tetapi
berasal dari analit yang hanya sedikit.
5.Endapan yang spesifik: Pereaksi yang digunakan hanya dapat mengendapkan
komponen yang dianalisa.
Macam-macam endapan :
1. Endapan koloid AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(AQ) NaCl akan
mengendapkan reagent: AgCl pembentukan endapan koloid (amorf).
2. Endapan kristal: Endapan tipe ini lebih mudah dikerjakan karen mudah
disaring dan dibersihkan. Endapan yang dibawa oleh pengotor (Co
precipitation). Sumber-sumber Co prepicitation:1) absorbi permukaan, 2)
pembentukan campuran kistal, 30 mekanika. 4. Endapan homogen
(homogenous precipitatoin): Endapan homogen adalah cara pembentukan
endapan dengan menambahkan bahan pengandap.
Contoh: homogenos prepicitation tidak digunakan etil oksalat (C2H5O)C2O
yang tidak dapat mengion menjadi C2O42- tetapi harus terhidrolisa
sbb: (C2H5O)2C2O4 + 2H2O 2C2H5OH + H2C2O4.
Untuk analisa anion kation Al dan Fe dipisahkan dari yang lain.
Pemisahan ini menuntut pengaturan PH yang cermat, dan diusahakan PH
antara 6,0 dan 6,5. Kalau PH kurang, maka Al dan Fe sukar atau tidak
mengendap. Kalau PH terlalu tinggi mungkin akan mengendap, pemisahan ini
disebut pemisahan asetat (Harjadi, 1986).
45
Untuk analisa kation, bila bahan padat dilarutkan lebih dahulu, namun
bila suatu berupa cairan atau larutan langsung digunakan. Pada umumnya
semua kombinasi anion-kation dapat larut dalam air atau HCl tapi ada juga
yang tidak larut, oleh karena itu pelarut yang biasa dipakai adalah air dan HCl
encer (Anonim, 2006).
Perbedaan antara larutan dengan dispersi koloidal terutama terletak
pada ukuran partikelnya. Diameter dari ion dan molekul adalah antara 0,5-2,5
A. Partikel dengan ukuran sekecil ini tidak dapat dilihat pada mikroskop biasa
maupun mikroskop elektron. Larutan merupakan campuran sempurna yang
stabil dari partikel-partikel (atom, ion, dan molekul) (Anwar, 1981).
Reaksi pengendapan telah digunakan secara meluas dalam kimia
analisis dalam titrasi-titrasi, dalam penetapan gravimetri, dan dalam
memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponennya. Analisa kimia
adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari
susunanpersenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel.
Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation. Analisa anion dan
kation bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sample (Underwood,
1986).
Analisa Anion dominan menggunakan cara yang lebih mudah dibanding
analisa terhadap kation dan berlangsungnya juga sangat singkat sehingga kita
dapat secara cepat mendapatkan hasil percobaan. Analisa anion - kation dapat
juga digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam pemeriksaan
darah, urine, dan sebagainya.
Analisa kualitatif atau disebut juga analisa jenis adalah untuk
menentukan macam atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang
dianalisa. Dalam melakukan analisa kita mempergunanakan sifat-sifat zat atau
bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya (Kastowo, 1999).
46
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Jam:08.00-10.00 (10-NOVEMBER-2021)
Bahan-Bahan :
1. Larutan barium Klorida (BaCl2) 0,1 M
2. Larutan Kalium kroat ( K2CrO4) 0,1 M
3. Larutan natrium Klorida (NaCl) 0,1 M
4. Larutan Perak Nitrat (AgN3) 0,1 M
5. Larutan Seng Sulfat (ZnSO4) 0,1 M
6. Larutan Kupri Sulfat (CuSO4) 0,1 M
7. Larutan Ferri Klorida (FeCl3) 0,1 M
8. Larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,1 M
47
Larutan seng sulfat + larutan natrium hidroksida. e. Larutan ferri klorida +
larutan natrium hidroksida. 4. Tugas : 1. Tuliskan semua reaksi dari semua
pekerjaan saudara! 2. Zat – zat mana yang sukar larut dari hasil kerja saudara
dan tulislah warna yang terjadi daripekerjaan saudara sendiri
48
BAB IV
PEMBAHASAN
49
3. reaksi apa yang terjadi apabila perak nitrat ditambah dengan larutan
natrium klorida adalah
4.2 Pembahasan
4.saat CuSo4 dicampurkan dengan larutan NaOH dan kedua larutan tersebut
menghasilkan endapa bewarna biru seperti butiran butiran kapur endapanya
lebih banyak dari pada NaOH + agNo3 endapan yg didapat sebesar 90%
50
5.ketika larutan seng sulfat (Zn So4) di tambahkan dengan larutan natrium
hidroksida (NaO4)reaksinya warna seketika berubah menjadi bewarna putih
pekat dan berendapan sebanyak 85%
BAB V
KESIMPULAN
51
1. Endapan adalah zat yang memisahkan diri dari suatu larutan sebagai fase
padat dan terbentuk apabila larutan terlalu jenuh pada zat yang bersangkutan.
2.Suatu zat akan mengendap jika hasil kelarutan ion-ionnya lebih besar dari
Ksp-nya.
3.Filtrasi adalah suatu cara atau tehnik penyaringan untuk memisahkan zat
terlarut dengan pelarutnya
4.Tujuan dari filtrasi adalah untuk memperoleh pengendapan.
5.Stoikiometri adalah pengukuran dan penentuan unsur-unsur di dalam materi
kuantitatif.
6. Apabila larutan barium klorida direaksikan dengan larutan kalium kromat
akan menghasilkan endapan barium kromat yang berwarna kuning.
7. Analisis melalui pengendapan harus menggunakan ketelitian, kecermatan
dan ketepatan.
8. Bobot endapan dapat dicari dengan dua cara yakni dengan melakukan
perhitungan secara teoritis dan menimbang endapan yang dihasilkan
9.Cara pengukuran analisis melalui pengendapan yang disebut gravimetri.
10.Terjadinya endapan apabila salah satu produk atau keduanya adalah bahan
yang sukar larut dalam air.
11.Penyaringan dilakukan untuk mendapatkan endapan yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Allal, K. M., Hauchard, D., Stambouli, M., Pareau, D d n Du nd, G 997 “ olven ex
c ion of titanium by tributylphosphate, trioctylphosphine oxide and decanol
52
from chlo ide medi ,” Hydrometallurgy, 45(1–2), hal. 113–128. doi:
10.1016/S0304-386X(96)00064-3. Barksdale, J. (1966) Titanium : Its
occurrence, chemistry, and technology. 2nd Ed. New York: Ronald Press.
Dwijanto dan Suswita (1992) Pemisahan besi dari pasir besi dengan cara
ekstraksi reaktif. Institut Teknologi Bandung. Ermawati, R., Naimah, S. dan
Ratnawati, E. (2011) “Moni o ing d n eks ksi i d i p si mine l,” Jurnal Kimia dan
Kemasan, 33(2), hal. 131–136. Tersedia pada:
http://ejournal.kemenperin.go.id/jkk/article/vi ew/1841. Green, D. W. dan
Southard, M. Z. (2018) Perry’s Chemical Engineers Handbook. 9th Ed. McGraw-
Hill Education.
Allal, K. M., Hauchard, D., Stambouli, M., Pareau, D d n Du nd, G 997 “ olven ex
c ion of titanium by tributylphosphate, trioctylphosphine oxide and decanol
from chlo ide medi ,” Hydrometallurgy, 45(1–2), hal. 113–128. doi:
10.1016/S0304-386X(96)00064-3. Barksdale, J. (1966) Titanium : Its
occurrence, chemistry, and technology. 2nd Ed. New York: Ronald Press.
Dwijanto dan Suswita (1992) Pemisahan besi dari pasir besi dengan cara
ekstraksi reaktif. Institut Teknologi Bandung. Ermawati, R., Naimah, S. dan
Ratnawati, E. (2011) “Moni o ing d n eks ksi i d i p si mine l,” Jurnal Kimia dan
Kemasan, 33(2), hal. 131–136. Tersedia pada:
http://ejournal.kemenperin.go.id/jkk/article/vi ew/1841. Green, D. W. dan
Southard, M. Z. (2018) Perry’s Chemical Engineers Handbook. 9th Ed. McGraw -
Hill Education.
(PROTEIN)
53
Nama:M.Arih Prasetia AB
Nim:2101141
Kelas:BDP I E
2021
BAB I
PENDAHULUAN
54
1.1LATAR BELAKANG
Protein adalah komponen dasar dan utama makanan yang diperlukan oleh
semuamakhluk hidup sebagai bagian dari daging, jaringan kulit, otot, otak, sel
darah merah, rambut,dan organ tubuh lainnya yang dibangun dari protein
(Sandjaja, 2010).Protein mempunyai fungsi penting yaitu untuk pertumbuhan,
memperbaiki sel tubuh yangrusak, bahan pembentuk plasma kelenjar,
hormone, dan enzim, cadangan energi jika terjadikekurangan, menjaga
keseimbangan asam basa darah (Sandjaja, 2010).Protein merupakan rangkaian
asam-asam amino yang sekuennya ditentukan oleh kodegenetik. Beberapa
asam amino yang menyusun tidak dapat disintesis dalam tubuh (asam
aminoesensial) sehingga harus didapatkan dari makanan yang dikonsumsi
(Sandjaja, 2010).Pengadaan dan penyediaan asam amino menjadi sangat
penting oleh karena senyawatersebut digunakan sebagai satuan penyusun
protein. Kemampuan jasad hidup untuk membentuk Asam amino tidak sama.
Asam amino yang umum terdapat dalam alam akan disintesis olehsekelompok
enzim yang berbeda satu sama lain dan melalui jalur yang berbeda
pula(Martoharsono, 2006).
Zat antibodi, enzim, dan hormone dalam tubuh juga merupakan protein yang
berfungsimengangkut zat gizi, oksigen dan hasil metabolit ke seluruh tubuh
atau ke organ-organ tubuhtertentu. Antibodi atau immunoglobin dapat
mengenali dan menghancurkan zat asing. Enzim berperan terhadap proses
kimiawi dalam sel. Enzim mengontrol kecepatan dan kelangsunganreaksi
dalam sel. Hormone adalah pembawa pesan yang disekresikan untuk respons
keadaantubuh yang menyimpang. Di samping itu, protein dalam keadaan
tertentu menjadi sumber energi,di mana tiap gram protein menghasilkan
energi 4 kalori (Sandjaja, 2010).
55
2.Praktikan mengetahui berbagai jenis protein dan apa fungsi protein
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
56
Protein berasal dari kata protos atau proteos yang berarti pertama atau
utama. Protein merupakan komponen utama penyusun sel hewan atau
manusia. Sel merupakan pembentuk tubuh, maka protein yang terdapat dalam
makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan
tubuh (Poedjiadi dan Supriyanti, 2006).
57
Metode Lowry merupakan kombinasi antara pereaksi biuret dengan
pereaksi lain (Folin-Ciocalteauphenol) yang bereaksi dengan residu tyrosine
dan tryptophan dalam protein. Reaksi yang terjadi menghasilkan warna
kebiruan yang bisa dibaca di antara 500 - 750 nm, tergantung sensitivitas yang
dibutuhkan. Akan muncul puncak kecil di sekitar 500 nm yang dapat digunakan
untuk menentukan protein dengan konsentrasi tinggi dan sebuah puncak
besar disekitar 750 nm yang dapat digunakan untuk menentukan kadar
protein dengan konsentrasi rendah. Metode ini lebih sensitif untuk protein
konsentrasi rendah dibanding metode biuret (Soeharsono, 2006).
58
seperti pada monografi, untuk menetapkan serapan maksimum atau
minimum. Spektrum serapan dari zat yang diperiksa kadang-kadang perlu
dibandingkan dengan pembanding kimia yang sesuai. Pembanding kimia
tersebut dikerjakan dengan cara yang sama dan kondisi yang sama dengan zat
yag diperiksa. Blanko digunakan untuk koreksi serapan yang disebabkan
pelarut, pereaksi, sel ataupun pengaturan alat. Pengukuran serapan biasanya
dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimum atau yang tercantum
dalam monografi (Departemen Kesehatan, 2000 dalam Mely Mailandari, 2012)
Jenis spektrofotometer UV-Vis ada dua yaitu single beam dan double beam.
Pada single beam celah keluar sinar monokromatis hanya satu, wadah kuvet
yang dapat dilalui sinar hanya satu dan setiap perubahan panjang gelombang
alat harus dinolkan. Pada double beam celah keluar sinar monokromais ada
dua, wadah melalui dua kuvet sekaligus dan cukup satu kali dinolkan dengan
cara mengisi kedua kuvet dengan larutan blanko dan sampel (Harmita, 2006
dalam Mely Mailandari, 2012).
BAB III
METODOLOGI PRAKRIKUM
59
Dasar teori : Protein merupakan salah satu bahan makanan sangat penting,
unsur-unsur yang terdapat dalam molekul protein antara lain karbon,
hidrogen, oksigen dan sebagainya.
Dalam molekul protein terdapat kurang lebih 20 jenis asam-asam alfat amina
berkaitan dengan ikantan peptide dan membentuk molekul-molekul yang
sangat dikenal dari reaksi- reaksinya. 1. PERCOBAAN KELARUTAN DAN
KOAGULASI PROTEIN Dasar teori : Protein dapat diperiksa kelarutannya dalam
beberapa pelarut, misalnya : air, larutan NaOH,larutan HCL dan sebagainya.
Protein juga dapat berkoagulasi bila diberi elekrolit misalnya asam cuka.
Jam:08.00-10.00 (9-DESEMBER-2021)
1.Tabung reaksi
4. Gelas ukur
5. Pipet berukuran
6. Lampu spiritus
7. Pipet tetes
60
3. Larutan Na2CO3 0,1 M
Cara kerja 2 : 1. Masukkan 5-7 ml larutan putih telur kedalam sebuah tabung
reaksi. 2. Tambahkan 15 tetes larutan CH3COOH dan gojong/campurkan.
BAB IV
PEMBAHASAN
61
4.1 Hasil dan pengamatan
Larutan putih telur + 3ml H20 -> sukur larut ketika putih telur dicampurkan
dengan H2O maka terjadinya reaksi kimia yang dimana terjadinya sukar larut
dengan putih telur,beberapa menit kemudian munculnya serat serat seperti
jaring laba laba didalam tabung reaksi,serat-serat tersebut adalah protein
ketika kedua larutan dicampurkan
ketika putih telur dan NaoH dicampurkan maka terjadinya reaksi kimia yang
Dimana NaoH tidak dibagian bawah tabung melainkan hanya diatas larutan
telur saja.selang 8 menit larutanya tersebut pun mengental (ogulasi) tetapi yg
mengeras membentuk suatu gumpalan yang tidak berukuran dan hanya putih
telurnya meng ogulasi.
62
lampu spirtus warnanya menjadi putih dan seperti basa saat menit ke 3
kougulasi terjadi dengan seperti telur rebus.
4.2Pembahasan
63