Sekolah:: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah:: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah:: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3:Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.17 Menggali dan menemukan informasi Menganalisis keragaman informasi dari buku
dari buku fiksi dan nonfiksi yang fiksi dan nonfiksi.
dibaca Menganalisis informasi buku melalui indeks
Menemukan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi
Menelaah unsur buku fiksi
Menelaah unsur buku nonfiksi
4.17 Membuat peta konsep/ garis alur dari Membuat rangkuman buku fiksi
buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca Membuat peta konsep alur buku fiksi dan
nonfiksi
3.18. Menelaah unsur buku fiksi dan Mengidentifikasi ungkapan dalam buku fiksi dan
nonfiksi yang dibaca nonfiksi
Mengidentifikasi unsur-unsur menarik dalam buku
fiksi dan nonfiksi
4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi Membuat tanggapan terhadap buku fiksi.
dan nonfiksi yang dibaca secara lisan/ Menyajikanan tanggapan terhadap buku fiksi.
tertulis
1
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut:
Pertemuan pertama
Menganalisis informasi buku melalui indeks
Menganalisis keragaman informasi dari buku fiksi dan nonfiksi
Menemukan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi
Pertemuan kedua
Menelaah unsur buku fiksi
Menelaah unsur buku non fiksi
Pertemuan ketiga
Membuat rangkuman buku fiksi
Pertemuan keempat
Membuat peta konsep alur buku fiksi dan nonfiksi
Fokus pada penguatan pendidikan karakter (PPK)
Teliti, disiplin, tanggung jawab
Pertemuan kelima
Mengidentifikasi ungkapan dalam buku fiksi
Mengidentifikasi unsur-unsur menarik dalam buku fiksi
Teliti, disiplin, tanggung jawab
Pertemuan keenam
Membuat tanggapan terhadap buku fiksi
Menyajikan tanggapan/komentar buku nonfiksi
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Materi Pembelajaran Reguler
Pengertian Fiksi adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinasi atau karangan non-ilmiah dari
penulis dan bukan berdasarkan kenyataan. Dengan kata lain, fiksi tidak terjadi di dunia nyata dan
hanya berdasarkan imajinasi atau pikiran seseorang.
2
Walaupun fiksi hanya imajinasi penulis, namun fiksi tetap masuk akal dan bisa mengandung
kebenaran yang bisa mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia. Kata “Fiksi” bersal dari
bahasa Inggris yaitu “Fiction” yang artinya rekaan atau khayalan.
Jadi buku fiksi merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak membutuhkan
pengamatan dalam pembuatannya dan tidak tidak perlu dipertanggungjawabkan, karena ide
ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa
kiasan atau konotatif. Jadi, pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang
tidak biasa
Contoh yang termasuk karya fiksi: dongeng, cerita pendek, novelet, novel
Pengertian Non-fiksi adalah suatu tulisan yang isinya bukanlah imajinasi atau rekaan penulisnya.
Dengan kata lain, tulisan non-fiksi adalah suatu karya seni yang sifatnya faktual atau berdasarkan
kenyataan dan mengandung kebenaran di dalamnya.
Jadi buku fiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Dalam buku
nonfiksi, membutuhan pengamatan dan data dalam pembuatannya, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan isinya. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif atau bahasa
sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku. Buku nonfiksi dibuat
berdasarkan pengamatan dan data maka isi dari buku tersebut harus memiliki fakta-fakta. Oleh
karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.
Ciri-Ciri Fiksi
a) Fiksi sifatnya rekaan atau imajinasi dari pengarang
b) Dalam fiksi terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak
c) Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya
d) Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku
e) Umumnya karya fiksi menyasar emosi atau perasaan pembaca, bukan logika
f) Dalam karya fiksi terdapat pesan moral atau amanat tertentu
Ciri-Ciri Nonfiksi
a) Sifat kata yang digunakan denotatif atau bermakna sebenarnya.
b) Informasi yang disampaikan oleh penulis disajikan secara lengkap, to the point, dan tegas.
c) Berdasarkan fakta atau faktual: sesuai dengan data yang diperoleh.
d) Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular: tulisan tidak melulu menggunakan bahasa yang kaku
melainkan maksud dari tulisan dapat dipelajari secara mandiri. Namun, tetap mempertahankan
keilmuannya. Bahasa yang dipakai sesuai dengan masyarakat yang diambil berdasarkan kajian,
daftar pustaka, dan sumber referensi yang diacu.
3
e) Temuan ( informasi-data) yang dituliskan adalah temuan baru atau pengembangan dari temuan
yang sudah ada.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem
Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah )/ projek
F. Media Pembelajaran
Media/Alat:
Lembar Kerja Siswa
Lembar Penilaian
Laptop dan Infocus
Cetak : buku, modul (bahan ajar teks persuasi berupa teks dan berupa pidato)
G. Sumber Belajar
Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia SMP/MTS kelas VIII. Jakarta:Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Delfiana dan Dewi.2020.Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ. Bahasa Indonesia SMP kelas
VIII. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama 3X40
1. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
No. Kegiatan
1. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik.
Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik dengan bahasa yang santun.
2. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara
bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.
4. Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran sebelumnya. (HOTS) “
Perrnahkah kamu mendangar kata buku fiksi dan nonfiksi
5. Pendidik menginformasikan KD, tujuan, manfaat, serta langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
6. Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.
5
4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Peserta didik mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
5. Mengkomunikasikan
Pendidik memilih 3 orang peserta didik untuk menyimpulkan poin-poin penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Peserta didik lain
diminta untuk menanggapi presentasi temannya.
2. Kegiatan Inti
NO KEGIATAN
1 Mengamati
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan dari pendidik untuk memusatkan
perhatian pada topik menelaah unsur-unsur buku fiksi
6
2 Menanya
Pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menuliskan 2 pertanyaan
tentang teks persuasi yang kurang dipahaminya. (rasa ingin tahu)
Tanya jawab pendidik dan peserta didik seputar pertanyaan yang diberikan oleh siswa
tentang materi hari ini.
Pendidik memberikan bimbingan, arahan terhadap jawaban yang diberikan peserta
didik
3 Mengumpulkan informasi
Peserta didik menelaah unsur-unsur buku fiksi: Menelaah tema, menelaah tokoh dan
penokohan, menelaah latar, menelaah alur, menelaah amanat, mencermati bahasa
yang digunakan.
Peserta didik menelaah buku nonfiksi: pendahuluan, isi, penutup
4. Mengasosiasi/mengolah data
Peserta didik menganalisa jawabannya dan menuliskan di lembar jawaban
5. Mengomunikasikan
Peserta didik menyampaikan hasil kerjanya pada lembar kerja yang tersedia.
Pendidik memilih peserta didik untuk tampil menyampaikan jawaban hasil kerjanya.
Peserta didik Menyimpulkan poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
No Kegiatan
7
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran (PPK: Religius)
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
5. Mengomunikasikan
Peserta didik tampil mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Sedangkan
8
peserta didik lain menanggapi dengan memberikan pertanyaan.
Menyimpulkan poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
No Kegiatan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran (PPK: Religius)
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
4. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
9
2. Menanya:
Pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menuliskan 2 pertanyaan
tentang teks persuasi yang kurang dipahaminya. (rasa ingin tahu)
Tanya jawab pendidik dan peserta didik seputar pertanyaan yang diberikan oleh siswa
tentang materi hari ini.
Pendidik memberikan bimbingan, arahan dan penguatan terhadap pertanyaan peserta
didik.
3. Mengumpulkan informasi
Peserta didik secara berkelompok membuat peta konsep berdasarkan rangkuman buku
fiksi yang dibacanya.
Peserta didik mengamati model peta konsep yang diberikan oleh pendidik dan
menyesuaikan dengan isi rangkuman cerita yang dibuatnya.
Dengan panduan pendidik, peserta didik memilih menyesuaikan peta konsep yang
dibuatnya.
4. Mengasosiasi/mengolah data
Peserta didik menentukan simpulan yang tepat berdasarkan arahan, saran, dari
pendidik. Menyimpulkan cara menyajikan peta konsep.
5. Mengomunikasikan
Peserta didik tampil mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Sedangkan
peserta didik lain menanggapi dengan memberikan pertanyaan.
Menyimpulkan poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
10
3. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik.
Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik dengan bahasa yang santun.
4. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara
bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.
4. Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran sebelumnya. (HOTS) “
Perrnahkah kamu mendangar kata buku fiksi dan nonfiksi
5. Pendidik menginformasikan KD, tujuan, manfaat, serta langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
6. Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.
2. Menanya
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik memberikan pertanyaan
Contohnya :
Bagimana caranya menemukan ungkapan (gaya bahasa) dalam buku fiksi
Bagaimana caranya menemukan hal-hal menarik dari buku fiksi
Pendidik membimbing dan mengarahkan siswa didalam kelompoknya menemukan
jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh peserta didik lain.
Pendidik memberikan penguatan dan pengukuhan atas jawaban yang diberikan oleh
peserta didik.
3. Mengumpulkan Informasi
Selanjutnya pendidik membagikan teks cerita fiksi kepada masing-masing siswa
Peserta didik diminta untuk menemukan ungkapan/gaya bahasa dari teks yang
dibacanya.
Peserta didik diminta untuk menemukan hal-hal yang dianggapnya menarik.
4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Peserta didik mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
5. Mengkomunikasikan
Pendidik memilih 3 orang peserta didik untuk menyimpulkan poin-poin penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Peserta didik lain
diminta untuk menanggapi presentasi temannya.
11
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran. tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Menanya
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik memberikan pertanyaan
Contohnya :
Bagimana caranya menanggai/memberi komentar terhadap buku fiksi yang dibaca.
Pendidik membimbing dan mengarahkan siswa didalam kelompoknya menemukan
jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh peserta didik lain.
Pendidik memberikan penguatan dan pengukuhan atas jawaban yang diberikan oleh
peserta didik.
12
3. Mengumpulkan Informasi
Selanjutnya pendidik membagikan teks cerita fiksi kepada masing-masing siswa
Peserta didik diminta untuk memberikan komentar terhadap buku fiksi yang
dibacanya.
Peserta didik menanggapi buku fiksi yang dibacanya.
4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Peserta didik mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
5. Mengkomunikasikan
Pendidik memilih 3 orang peserta didik untuk menyimpulkan poin-poin penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. Peserta didik lain
diminta untuk menanggapi presentasi temannya.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap (Spiritualdan Sosial)
b. Pengetahuan
Tes tertulis
c. Keterampilan
Kinerja
2. Instrumen Penilaian
Terlampir
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian
Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
13
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran
yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.
Misalnya : Membuat peta konsep buku fiksi dan nonfiksi
LAMPIRAN
Pertemuan pertama
1. Penilaian Sikap (Spiritual dan Sosial)
2. Pengetahuan
1. Kisi-kisi tes tertulis
NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Teknik
Penilaian
1 3.17 Menggali dan Keberagaman (jenis) Menentukan paragraf fiksi penugasan
buku fiksi dan nonfiksi Jenis buku fiksi dan nonfiksi
menemukan informasi Menelaah unsur buku Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi
dari buku fiksi dan fiksi Menganalisis informasi buku
Menelaah unsur buku melalui indeks
nonfiksi yang dibaca nonfiksi
Perbedaan buku fiksi dan
nonfiksi
2. Instrumen Soal
Soal PBM Pertemuan pertama
1. Bacalah paragraf berikut ini!
14
1. Tak terasa sudah 4 jam perjalanan yang kami lalui. Langit pun bertukar warna menjadi
jingga. Waktu magrib pun tiba. Mobil bus yang kami tumpangi pun berhenti di sebuah
masjid. Semilir angin yang berhembus serasa membelai rambutku saatku turun dari bus
bersama para penumpang.
2. Penggunaan gadget pada anak sebaiknya dihindari, dengan cara tidak membiarkan mereka
terpapar teknologi tersebut secara berlebihan. Apalagi diberi hak kepemilikan saat usia
mereka masih di bawah 12 tahun, karena bisa menghambat tumbuh kembang otak,
mental, bahkan fisiknya.
3. Stimulasi berlebih dari gadget (hp, internet, tv, ipad, dll) pada otak anak yang sedang
berkembang, dapat menyebabkan keterlambatan koginitif, gangguan dalam proses belajar,
tantrum, meningkatkan sifat impulsif, serta menurunnya kemampuan anak untuk mandiri.
4. Kopi Gayo merupakan varietas kopi arabika yang menjadi salah satu komoditi unggulan
yang berasal dari Dataran tinggi Gayo, Sumatra, Indonesia. Kopi Gayo telah mendapat Fair
Trade Certifie dari Organisasi Internasional Fair Trade pada tanggal 27 Mei 2010, Kopi Gayo
menerima sertifikat IG (Indikasi Geogafis) diserahkan oleh Menteri Hukum dan HAM
Indonesia.
Paragraf fiksi terdapat pada nomor…
Indeks Subjek
Argumentasi, 56
Artikel, 34
Drama 201
Epilog 202
Persuasi 87
Sandiwara 212
Informasi kata sandiwara dapat ditemukan pada halaman…
15
Rubrik Penilaian
Jumlah
Nomor
Skor Keterangan
soal Bobot skor
Maksimal
1 1 0 Tidak memberi jawaban
1 Jawaban sudah benar
Pertemuan kedua
1. Penilaian Sikap (Spiritual dan Sosial)
2. Pengetahuan
1. Kisi-kisi tes tertulis
16
NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Teknik
Penilaian
1 3.17 Menggali dan unsur buku fiksi Menelaah unsur buku penugasan
unsur buku nonfiksi fiksi
menemukan informasi
Menelaah unsur buku
dari buku fiksi dan nonfiksi
nonfiksi yang dibaca
2. Instrumen Soal
Soal PBM Pertemuan kedua
Perhatikan kutipan teks berikut!
Novel Perahu Kertas dimulai dengan kisah seorang anak muda bernama Keenan. Ia seorang remaja yang baru
saja menyelesaikan sekolah menengah atas-nya di Belanda, tepatnya di Amsterdam. Keenan menetap di
Negara tersebut selama hampir 6 tahun lamanya, bersama sang nenek. Keenan terlahir dengan cita-cita
menjadi pelukis. Namun, ia dipaksa untuk kembali ke Indonesia oleh sang Ayah. Keluarganya tidak mendukung
Keenan menjadi seorang pelukis. Ia pada akhirnya memulai perkuliahan di salah satu Universitas di Bandung. Ia
mengalah dan memutuskan untuk belajar di Fakultas Ekonomi.
Tokoh sentral lainnya adalah wanita bertubuh mungil bernama Kugy. Ia digambarkan dengan kepribadian yang
riang dan ceria. Berbeda dengan Keenan yang cenderung dingin dan kaku. Kugy juga merupakan sosok yang
eksentrik pun nyentrik. Ia akan sangat mudah dikenali jika ada di dalam kerumunan. Kugy menggilai dongeng
dan kisah klasik. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng. Ia memiliki sejumlah koleksi
buku dongeng, ingin penjadi seorang perancang dongen pun juru dongeng. Namun di tengah impiannya yang
menggebu, kenyataan memaksanya sadar bahwa penulis dongen bukan profesi yang banyak menghasilkan
materi. Kugy dipaksa untuk menyimpan mimpinya demi sebuah rasionalitas pun realisme. Meski demikian,
tokoh Kugy ini tidak patah arang. Ia mencintai dunia tulis-menulis. Hal ini yang membuat ia melanjutkan
pendidikannya di Fakultas Sastra di salah satu Universitas di Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh
lainnya, Keenan.
Pertemuan antara kedua tokoh ini tak terlepas dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni tokoh pendukung
cerita yang merupakan sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko adalah sepupu Keenan. Pertemuan pertama
Kugy dan Keenan adalah momen dimana Eko dan Noni menjemput Keenan yang baru tiba di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Kugy pun Keenan menjalin persahabatan bersama Eko dan Noni. Diam-diam,
mereka saling mengagumi. Kugy yang senang bercerita lewat dongeng merasa takjub bertemu dengan Keenan,
seseorang yang mampu bercerita lewat gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam diam. Namun, kondisi
menuntut mereka untuk terus diam dan menebak. “Diam”-nya mereka terhadap perasaan masing-masing
17
semakin menjadi dikarenakan Kugy telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua. Sementara itu, Keenan
yang belum memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri adalah
seorang Kurator. Hal ini yang membuat Eko juga Noni bersemangat mendekatkannya dengan Keenan yang
jago melukis.
Persahabatan Kugy, Keenan, Eko dan Noni berjalan apa adanya. Namun lambat laun mereka renggang. Kugy
sibuk dengan muridnya di sekolah darurat. Ia menjadi salah satu guru relawan. Ia mengajar dengan cara
mendongeng. Anak-anak yang semula usil pada Kugy, berbalik suka berkat dongeng petualangan berjudul
“Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Dongeng tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu
mendatang,buku dongeng tersebut ia berikanpada Keenan.
Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada
mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan
menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu
semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju
Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.
Sebelum pergi, Kugy memberi Keenan buku dongen “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”. Keenan membawanya ke
Bali. Di tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun hidup dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama
banyak seniman dan menjadikan naluri seninya dalam melukis semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi
Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya, Setelah beberapa waktu, Keenan menjadi salah satu
pelukis yang karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang digemari kolektor. Kisah tersebut adalah
dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.
Sementara itu, selepas kuliah Kugy kembali ke Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia kemudian menjalin
hubungan dengan atasannya yang juga merupakan karib kakaknya. Ia dan Remi menjalin hubungan meski
diam-diam Kugy masih sering mengenang Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy kembali bertemu dengan Keenan
yang terpaksa meninggalkan Bali karena ayahnya terkena serangan stroke. Keenan harus melanjutkan
perusahaan ayahnya. Pertemuan Kugy dan Keenan di kondisi yang berbeda ini membuat mereka tak bisa lagi
menahan perasaan masing-masing. Konflik dimulai dari sini.
Secara umum, Dee mengemas cerita cinta ini dengan sederhana namun sarat makna. Kisah ini tentang
pencarian cinta yang dibiarkan mengalir hingga kebali bermuara seperti perahu kertas. Melalui Kugy dan
Keenan, Dee menyajikan cerita cinta yang biasa namun dalam. Pemilihan kata serta alur taktis membuat kisah
di dalam novel Perahu Kertas ini menarik untuk dibaca. Meski temanya teramat ringan, namun signatur dee
dalam derita ini sama memikatnya dengan buku bertema berat milik dee lainnya.
18
Menelaah tema
Pertanyaan Jawaban
Apa tema yang digunakan dalam cerita tersebut!
Menelaah tokoh dan perwatakan
Pertanyaan Jawaban Bukti jawaban
Siapa tokoh utama dalam
cerita tersebut?
Bagaimana karakter/watak
tokoh tersebut
Menelaah Latar
Pertanyaan Jawaban
Dimana latar cerita tersebut?
Menelaah Alur
Pertanyaan Jawaban
Bagaimana alur cerita yang digunakan
19
Pertemuan ketiga
1. Penilaian Sikap (Spiritual dan Sosial)
2. Keterampilan
1. Kisi-kisi tes tertulis
NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Teknik
Penilaian
1 4.17 Membuat peta Rangkuman buku fiksi Penugasan
konsep/ garis alur dari Menulis rangkuman
buku fiksi
buku fiksi dan
nonfiksi yang dibaca
20
Keterangan :
Persiapan : membaca buku fiksi
Pelaksanaan diskusi : melaporkan hasil bacaannya kepada ketua kelompok
Hasil diskusi : Hasil rangkuman buku fiksi yang disampaikan kelompok
Keterangan bobot skor
3 : baik dalam persiapan, pelakasanaan dan hasil diskusi
2 : cukup dalam persiapan, pelaksanaan dan hasil diskusi
1 : tidak aktif dalam persiapan, pelaksanaan dan hasil diskusi
Penilaian : Jumlah keseluruhan skor maksimal (9)
Nilai = Skor perolehan
_________________ X 100 = ….
Skor maksimal (9)
Pertemuan keempat
2. Keterampilan
1. Kisi-kisi tes tertulis
NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Teknik
Penilaian
21
1 4.17 Membuat peta Peta konsep buku fiksi Penugasan
konsep/ garis alur dari Membuat peta konsep
buku fiksi
buku fiksi dan
nonfiksi yang dibaca
3 2 1 3 2 1 3 2 1
Keterangan :
Persiapan diskusi : menyiapkan Peta konsep
Pelaksanaan diskusi : mengolah peta konsep
Penyampaian diskusi : cara menyampaikan peta konsep
Keterangan bobot skor
3 : baik dalam persiapan, pelakasanaan dan hasil diskusi
2 : cukup dalam persiapan, pelaksanaan dan hasil diskusi
1 : tidak aktif dalam persiapan, pelaksanaan dan hasil diskusi
Penilaian : Jumlah keseluruhan skor maksimal (9)
Nilai = Skor perolehan
_________________ X 100 = ….
Skor maksimal (9)
22
Subj Da
23
Pertemuan kelima
2. Pengetahuan
1. Kisi-kisi tes tertulis
NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Teknik
Penilaian
1 3.18. Menelaah unsur buku Ungkapan Mengidentifikasi Penugasan
fiksi dan nonfiksi yang Hal-hal menarik ungkapan dalam buku
dibaca fiksi
Menemukan hal-hal
menarik
24
kalimat. merangkai kalimat.
B. Menggunakan bahasa denotasi dalam Menggunakan kosa kata populer
merangkaikan kalimat.
C. Menggunakan kosa kata ilmiah dalam Menggunakan kosa kata imajinatif
membuat paragraf
D. Menggunakan kata kiasan Menggunakan makna konotasi
a. panjang kalam
b. panjang ingatan
c. panjang lanjut
d. panjang lidah
Aku dan Temi menamai kucing itu Toothles, karena ia mirip naga milik Hiccup di How to Train
Your Dragon, film kesayanganku. Temi bilang, kucing hitam mempunyai sembilan nyawa, dan
biasanya dipelihara oleh penyihir. Aku pun menanyakan langsung pada Toothless dan ia
membenarkan. Suatu hari ketika aku bermain di rumah kosong bersama Toothless , ada seekor
burung yang sekarat, kedua sayapnya patah dan ada sedikit darah dilehernya. Aku sedih melihat
burung itu, lalu aku bertanya kepada Toothless apakah ia bisa menyembuhkan burung yang sudah
mau mati itu, karena ia memiliki sembilan nyawa, tentunya tidak masalah jika diambil satu saja
untuk menolong yang lain. Tapi Toothles juga tidak pandai berhitung sama denganku. Ia lupa
dengan persediaan nyawanya. Aku meyakinkan dia kalau aku bisa membantunya. Burung itu pun
bisa hidup kembali dan kedua kakinya perlahan melompat dan pergi untuk terbang di atas pohon dan
menghilang.
Hal yang menarik dari kutipan cerita tersebut adalah…
25
5. Perhatikan kutipan ulasan buku berikut!
Haris selalu menyisipkan moral cerita dalam setiap akhir kisah-kisahnya. Ada banyak kisah lain
yang Haris angkat dalam buku ini, terutama kisah-kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Haris
membuat istilah untuk itu dengan sebutan; Cybersetan. Jika bercerita tentang cinta yang bertepuk
sebelah tangan maka tak akan jauh-jauh dari yang namanya kesedihan, ya..siapa sih yang mau
cintanya bertepuk sebelah tangan? Tapi di tangan Haris, kisah cinta yang seharusnya sedih
menjadi bahan cerita yang justru membuat orang terharu bahkan terasa lucu. Mungkin itulah
kelebihan Haris, bisa menyampaikan cerita dengan cara lucu dan kadang mengharukan.
pertemuan keenam
Jurnal Perkembangan Sikap (Spiritual dan Sosial)
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sawahlunto
Kelas/Semester : VIII/genap
Tahun pelajaran : 2020-2021
Butir Ttd Tindak
No Hari/tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku
Sikap Lanjut
1
2
3
2. Keterampilan
1. Kisi-kisi tes tertulis
NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Teknik
Penilaian
1 4.18 Menyajikan tanggapan Tanggapan/komentar Memberi
terhadap buku fiksi dan tanggapan/komentar Pilihan
nonfiksi yang dibaca terhadap isi, bahasa, ganda
secara lisan/ tertulis sistematika penulisan
26
Essay :
Tulislah komentar yang tepat terhadap buku yang ananda baca. Dari segi tampilan fisik
(cover), tampilan isi (unsur intrinsik), bahasa (diksi)
Novel ‘Jingga dan Senja’ alur ceritanya sangat menarik, namun novel ini ceritanya tidak selesai
hanya dalam satu novel ini.
Bagian paragraf yang dikomentari tersebut adalah …
A. Isi cerita
B. Penggunaan diksi
C. Bahasa
D. Sampul buku
Keunikan buku ini bukan sekadar menceritakan perjalanan usaha saja [...]. Saya cukup
terhenyak setelah tahu bahwa banyak masyarakat Indonesia yang memiliki daya juang cukup
tinggi. Bangkit dari keterpurukan dan keniscayaan menjadi andalan kisah dalam buku ini.
Sedikit saja kekurangan dari buku ini, kisah-kisah yang disajikan masih didominasi oleh
pengusaha di Pulau Jawa. Sedangkan di luar Jawa hanya satu dua kisah saja, semoga dalam
27
buku berikutnya hal ini bisa diperhatikan kembali. Saya juga menemukan kesalahan cetak, di
halaman 17 berupa paragraf yang loncat. Tetapi itu tidak mengurangi kekhusyukan pembaca
karena buku ini sarat dengan inspirasi.
Kalimat keunggulan buku yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah ....
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Sawahlunto Guru Mata Pelajaran
28
29