Laporan Ibp Serealia Aisa Arini
Laporan Ibp Serealia Aisa Arini
Laporan Ibp Serealia Aisa Arini
NIM : P21119001
KELOMPOK : 1 ( SATU )
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Melakukan pengamatan struktur dan sifat fisik serta pengamatan mutu serealia
dan kacang-kacangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beras
Beras adalah bagian butir padi ( gabah ) yang telah dipisah dari sekam. Sekam
(jawa merang ) secara anatomi disebut palea ( bagian yang di tutupi ) dan lemma
( bagian yang menutupi ). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi,
gabah digiling sehingga bagian luarnya ( kulit gabah ) terlepas dari isinya. Bagian
isi inilah yang luarnya berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang
disebut beras ( Wikipedia, 2012).
Kacang hijau atau phaseolus aureus berasal dari family leguminoseae alias
polong-polongan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber
mineral penting, diantaranya ialah kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan oleh
tubuh. Sedangkan, kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh,
sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kelebihan berat
badan.
Kacang hijau merupakan salah satu komoditi camman palawija yang banyak
dibudidayakan oleh petani. Di beberapa lahan usaha tani produktivitas kacang
hijau masih rendah, karena belum dikawal dengan teknologi budidaya yang tepat
sesuai spesifik lokasi.
Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah dikenal oleh
masyarakat. Kandungan protein kacang tolo berkisar antara 18,3-25,53 yang
berpotensi sebagai bahan pangan protein nabati, energi 342 (kkal), lemak 1,4 g,
karbohidrat 61,6 g, kalsium 77 mg, dan fosfor 449 mg. keunggulan kacang tolo
adalah kadar lemaknya lebih rendah sehingga dapat meminimalisasi efek
penggunaan produk pangan berlemak. Pemanfaatan tepung kacang tolo sebagai
bahan baku makanan masih sangat terbatas ( Rosida, 2013 )
Produksi kacang tolo cukup tinggi yaitu mencapai 1,5-2 ton/ha tergantung
varietas, lokasi, musim tanam dan budidaya yang diterapkan Kandungan protein
kacang tolo berkisar antara 18,3%–25,53 %. Keunggulan kacang tolo adalah
memiliki kadar lemak yang lebih rendah sehingga dapat meminimalisasi efek
negatif dari penggunaan produk pangan berlemak. Kacang tolo juga memiliki
kandungan vitamin B1 lebih tinggi dibandingkan kacang hijau. Asam amino yang
penting dari protein kacang tolo adalah kandungan asam amino lisin, asam
aspartat dan glutamate (Sayekti,2012).
Pada tataran dunia, 94% kacang tanah dihasilkan oleh negara-negara berkembang
di Asia dan Afrika, dan hanya sebagian kecil dihasilkan oleh negara maju. Negara
penghasil kacang tanah utama adalah India dan Cina, masing-masing dengan luas
tanam 7.797 dan 3.777 juta ha. Di Asia, Indonesia merupakan negara penghasil
kacang tanah terbesar ketiga setelah India dan Cina dengan luas tanam lebih dari
600 ribu ha (Freeman et al. 1999).
2.5 Metode pengamatan struktur dan fisik
2.6 Serealia
Serealia merupakan produk hasil pertanian berbentuk biji atau bulir. Serealia
merupakan sumber karbohidrat/pati yang tinggi. Kebanyakan serealia merupakan
anggota dari suku padi-padian misalnya padi, jagung, gandum, shorgum, barlays
dan oat.
2.7 Kacang-kacangan
METODE PERCOBAAN
Praktikum ini dilaksanakan pada Hari Senin 21 Desember 2020 Pada pukul 09.00
sampai 11.00 WITA, dilakukan dengan perkuliahan daring (Online) melalui
aplikasi room zoom
Bahan : Beras, jagung, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau.
Alat : Mikrometer, timbangan, gelas ukur, jangka sorong dan cawan petri, beaker
gelas, pemanas air, termometer.
b. Pengamatan mutu
1. % Kotoran
Timbang 25 gr, pisahkan kotoran atau benda asing yang terdapat pada bahan.
Timbang dan nyatakan dalam %.
2. % Kerusakan
Timbang 25 gr bahan.Pisahkan bahan yang sudah rusak (patah, hancur atau cacat).
Timbang dan nyatakan dalam %.
3. Densitas Kamba
Masukkan bahan kedalam gelas ukur sampai volumenya mencapai 100 ml.
Usahakan pengisiannya sampai benar-benar padat. Keluarkan semua bahan dari
gelas ukur dan timbang beratnya. Nyatakan densitas kamba bahan dalam gr/ml.
Masukkan 20 ml air dalam gelas kimia 100 ml. Letakkan dalam penangas air
80°C . Timbang 2 gr beras kemudian masukkan kedalam tabung tersebut dan
panaskan selama 20 menit, tiriskan dan timbang berat bahan tersebut setelah
dimasak.
5. Rasio pengembangan
Ukur beras pada saat belum dimasak. Kemudian Setelah selesai proses
pemasakan, ukur beras setelah dimasak. Dan hitung rasio pengembangannya.
BAB IV
4.1 Hasil
Beras
a. Pengamatan mutu
Kacang-kacangan
a. Pengamatan struktur dan sifat fisik
b. Pengamatan mutu
4.2 Pembahasan
Pada percobaan serealia menggunakan sampel beras, kacang tanah, kacang
tolo dan kacang hijau. Pada pengamatan struktur dan sifat fisik pada beras
denga hasil warna putih. Bentuk ada yang bulat, ramping dan medium.
Faktor yang mempengaruhi warna putih pada beras adalah sosoh dan
kondisi penyimpanan (Wang et al 2002). Semakin lama beras disosoh
semakin putih warnanya karena banyak lapisan aleuron yang hilang.
Semakin hilang aleuron semakin berkurang zat giziberas.
Pada pengamatan mutu beras setelah dipisahkan butir utuh,butir patah dan
butir kotoran yaitu butir utuh sebesar 60%, butir kotoran sebesar 20%,
butir patah sebesar 20%. Tinggi rendahnya mutu beras bergantung pada
faktor spesies, mutu gabah yang akan digiling dan sarana mekanis yang
digunakan dalam penggilingan. Kualitas gabah juga dipengaruhi oleh
genetic tanaman, cuaca, waktu pemanenan, dan penangan pasca panen
(soerjandoko 2010 ; 44-47).
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. warna putih pada beras disebabkan oleh faktor hilangnya zat aleuron.
2. Bentuk pada beras terdiri dari bulat, lonjong dan ramping.
3. Dalam 100% beras terdapat terbago atas butir utuh, butir patah dan butir
kerusakan.
4. bentuk pada kacang tanah terdiri dari bulat dan lonjong.
5. Mutu beras dapat dipengaruhi oleh faktor suhu, spesies, benih gabah.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
DIAGRAM ALIR
Beras
Di catat warna tiap-tiap bahan
putih
5 gr
kacang
Kacang tanah: 39 gr
Lampiran 2
ANALISIS DATA
berat kotoran
Persen kotoran= x100%
berat sampel
2
5
x 100 % = 60%
Butir kotoran/asing
berat kotoran
Persen kotoran= x100%
berat sampel
1
x 100% = 20%
5
Butir patah/kerusakan
1
x 100% = 20%
5
Densitas kamba
84 gr
= 0,84
100 ml
6,71
= 1,01 mm
6,61
Berat kotoran
Kacang tanah
0,005
x 100% = 0,01%
39
Kacang tolo
berat kotoran
Persen kotoran= x100%
berat sampel
0,901
x 100% = 1,22%
73,616
Kacang hijau
berat kotoran
Persen kotoran= x100%
berat sampel
0,096
x 100% = 1,62%
5,9
Berat kerusakan
Kacang tanah
0,351
x 100% = 0,9%
39
Kacang tolo
5,230
x 100% = 7,10%
73,616
Kacang hijau
4,736
x 100% = 80,2%
5,9
Idensitas kamba
61,0 gr
Kacang tanah = = 0,6
100 ml
73,616 gr
Kacang tolo = = 0,7
100 ml
0,866 gr
Kacang hijau = = 0,0
100 ml
Kacang tanah
Berat awal : 2,015 gr
Berat setelah dimasak : 2,498 gr
12,6
= 2,4 mm
5,25
Kacang tolo
10,25
= 1,4 mm
7,3
Kacang hijau
5,25
= 0,8 mm
6,1
Lampiran 3
DOKUMENTASI
SEREALIA
% kotoran
LAPORAN SEMENTARA
Tujuan : Untuk mengetahui struktur dan sifat fisik serta mutu serealia dan kacang-
kacangan
Alat : timbangan, nampan, wadah, gelas ukur, tabung reaksi, saringan, pemanas
Hasil pengamatan :
Beras
b. Pengamatan struktur dan sifat fisik
c. Pengamatan mutu
d. Pengamatan mutu
Asisten Praktikum,
LEMBAR ASISTENSI
Nim : P21119001
Kelompok : 1 ( Satu )