ANGKA PENTING - Dikonversi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

ANGKA

PENTING

TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk memahami tentang akurasi, presisi, dan penggunaan angka penting
serta aplikasinya.
DAS

AR

TE

ORI

Sat

uan

Pen

guk

ura

Sistem metrik dari berat dan volume digunakan oleh para saintis di semua bidang, termasuk
para ahli kimia. Sistem ini menggunakan dasar pangkat 10 dalam pengukurannya untuk
proses konversi.

Tabel 1 Daftar faktor yang sering digunakan


Awalan Bentuk pangkat Bentuk Desimal Singkatan
Mikro 10-6 0,000001 µ
Milli 10-3 0,001 m
Centi 10-2 0,01 c
Kilo 103 1000 K

Pengukuran panjang, volume, massa, energi dan suhu digunakan untuk menentukan sifat
fisik dan kimia. Perbandingan sistem metrik dengan sistem SI (Standar Internasional)
ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Satuan dan Alat


Ukuran Satuan SI Satuan metric Alat
Panjang Meter (m) Meter (m) Penggaris
3
Volume Cubic meter (m ) Liter (L) Labu ukur, erlenmeyer, gelas kimia
Mass Kilogram (kg) Gram (g) Timbangan
Energi Joule (J) Calorie (cal) Kalorimeter
Temperature Kelvin (K) Degree Celsius (°C) Termometer

Angka Penting
Setiap percobaan atau penelitian tidak akan pernah terlepas dari analisis data, baik kualitatif
dan kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis yang berhubungan dengan angka-angka.
Ada dua tipe angka yaitu angka pasti (exact number) dan angka tidak pasti (inexact number).

Pada percobaan ini yang akan dibahas adalah angka tidak pasti. Angka ini diperoleh
berdasarkan hasil pengukuran. Tidak ada hasil pengukuran yang sempurna dan setiap
pengukuran mengandung ketidakpastian.
Oleh karena itu, dalam analisis data diperlukan penggunaan angka penting .
Angka penting digunakan untuk menentukan keakuratan dari hasil pengukuran atau keakuratan
perhitungan. Semisal, anda melakukan pengukuran lebar kertas menggunakan penggaris.
Berdasarkan hasil pengukuran, anda mungkin akan memperoleh lebar kertas 12,7 cm. Akankah
sama apabila anda menulis lebar kertas 12,7 cm dengan 12,70 cm? Bagi seorang ahli
matematika akan menganggap nilai 12,70 sama dengan 12,700 tetapi bagi seorang ilmuwan,
kedua nilai tersebut berbeda berdasarkan tingkat akurasinya.
Ada beberapa aturan yang digunakan untuk menentukan angka penting.

Angka selain nol adalah angka penting


Contoh: 26,38 (4 angka penting) dan 7,94 (3 angka penting).
Bagaimana dengan angka 0,00980 atau 28,09?

Angka nol yang berada diantara angka penting merupakan penting


Angka 28,09 mengandung 4 angka penting dan 406 mengandung 3 angka penting.

Angka nol diakhir pada bilangan desimal adalah penting


Angka 190 mil mungkin mengandung 2 atau 3 angka penting. Begitu pula dengan angka 50600
mungkin memiliki 3, 4, atau 5 angka penting. Keambiguan ini dapat dihindari dengan
penggunaan notasi ilmiah. Contoh :
• 5,06 x 104 (3 angka penting)

•5,060 x 104 (4 angka penting)


•5,0600 x 104 (5 angka penting)

Angka nol di depan angka penting bukan termasuk penting


Misalnya angka 0,00980 memiliki 3 angka penting dan angka 0,001 hanya memiliki 1 angka
penting. Contoh lain adalah 0,0023 mL apabila ditulis dalam bentuk notasi ilmiah adalah 2,3 x
10-3 mL yang memiliki 2 angka penting.
Penggunaan angka penting dalam perhitungan memiliki aturan-aturan tertentu, yaitu:

Penambahan dan Pengurangan


1,45 cm + 1,2 cm = 1,65 cm dibulatkan menjadi 1,7 cm.
7,432 cm - 2 cm = 5,432 cm dibulatkan menjadi 5 cm.
Berdasarkan contoh, diketahui bahwa angka penting pada hasil akhir penambahan dan
pengurangan bergantung pada jumlah angka penting yang paling sedikit. Pada operasi
penjumlahan, angka penting yang paling sedikit adalah 1,2 cm yang terdiri dari 2 angka penting.
Oleh karena itu, hasil akhir penjumlahan haruslah mengandung 2 angka penting.

Perkalian dan Pembagian


56,78 cm x 2,45 cm = 139,111 cm2 dibulatkan menjadi 139 cm2.

278 mL : 11,70 mL = 23,7068 dibulatkan menjadi 23,7.


Berdasarkan perhitungan tersebut, hasil akhir operasi perkalian dan pembagian bergantung
pada angka
yang jumlah angka penting paling sedikit. Pada operasi perkalian, nilai yang memiliki angka
penting paling sedikit adalah 2,45 yang berjumlah 3 digit. Maka, angka penting pada hasil akhir
juga harus terdiri dari 3 digit.Proses pembulatan bilangan terakhir di atas angka 5, di bawah
angka 5 dan angka 5 memiliki beberapa aturan. Adapun aturan-aturan pembulatan angka
tersebut adalah sebagai berikut.
1.Apabila angka terakhir kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah. Misalnya 12,4 cm dibulatkan menjadi
12 cm.

2.Apabila angka terakhir lebih dari 5 maka dibulatkan ke atas. Misalnya 12,6 cm dibulatkan menjadi 13
cm.

3.Apabila angka terakhir sama dengan 5 dan diikuti angka bukan angka nol maka dibulatkan ke atas.
Misalnya 12,51dibulatkan menjadi 13.

4.Apabila angka terakhir sama dengan 5 dan diikuti angka nol maka perlu dilihat dulu angka sebelum 5.

5.Apabila angka ganjil maka dibulatkan ke atas, sedangkan apabila angka genap dibulatkan ke bawah.
Misalnya 11,5 dibulatkan menjadi 12 dan 12,5 dibulatkan menjadi 12.

Akurasi dan Presisi


Kimia adalah ilmu yang didasarkan pada pengalaman dan data observasi. Sebuah eksperimen
akan menghasilkan data yang bagus pasti memerlukan suatu alat yang sesuai dalam
pengukurannya. Seberapa bagus data yang diperoleh bergantung pada beberapa faktor:
(1) Seberapa hati-hati dalam pengukuran (laboratory technique),
(2) seberapa bagus alat ukur yang digunakan dalam mendapat ukuran yang benar (akurasi), dan
(3) seberapa keterulangan dalam pengukuran (presisi).
Presisi (ketelitian) adalah derajat kepastian hasil dari suatu pengukuran. Presisi dapat
menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran satu dengan yang lainnya. Pengukuran dengan
presisi tinggi akan menghasilkan nilai dengan keterulangan yang tinggi (variasi rendah),
sedangkan pengukuran dengan presisi rendah akan menghasilkan nilai yang bervariasi. Random
error merupakan kesalahan yang menyebabkan perbedaan nilai secara berturut-turut dalam
suatu pengukuran dan dapat mempengaruhi presisi.Akurasi (ketepatan) adalah menentukan
seberapa dekat hasil pengukuran yang diperoleh dengan nilai sebenarnya (true value) atau nilai
yang dianggap benar (accepted value). Rendahnya nilai akurasi dapat disebabkan karena
kerusakan alat atau kesalahan prosedur. Alat yang tidak dikalibrasi dengan baik dapat
menyebabkan ketidakakuratan pengukuran meskipun memiliki preisisi yang tinggi.
ANGKA

PENTING

TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk memahami tentang akurasi, presisi, dan penggunaan angka penting
serta aplikasinya.
DAS

AR

TE

ORI

Sat

uan

Pen

guk

ura

Sistem metrik dari berat dan volume digunakan oleh para saintis di semua bidang, termasuk
para ahli kimia. Sistem ini menggunakan dasar pangkat 10 dalam pengukurannya untuk
proses konversi.

Tabel 1 Daftar faktor yang sering digunakan


Awalan Bentuk pangkat Bentuk Desimal Singkatan
Mikro 10-6 0,000001 µ
Milli 10-3 0,001 m
Centi 10-2 0,01 c
Kilo 103 1000 K

Pengukuran panjang, volume, massa, energi dan suhu digunakan untuk menentukan sifat
fisik dan kimia. Perbandingan sistem metrik dengan sistem SI (Standar Internasional)
ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Satuan dan Alat


Ukuran Satuan SI Satuan metric Alat
Panjang Meter (m) Meter (m) Penggaris
Volume Cubic meter (m3) Liter (L) Labu ukur, erlenmeyer, gelas kimia
Mass Kilogram (kg) Gram (g) Timbangan
Energi Joule (J) Calorie (cal) Kalorimeter
Temperature Kelvin (K) Degree Celsius (°C) Termometer
Angka Penting

Setiap percobaan atau penelitian tidak akan pernah terlepas dari analisis data, baik kualitatif
dan kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis yang berhubungan dengan angka-angka.
Ada dua tipe angka yaitu angka pasti (exact number) dan angka tidak pasti (inexact
number).Pada percobaan ini yang akan dibahas adalah angka tidak pasti. Angka ini diperoleh
berdasarkan hasil pengukuran. Tidak ada hasil pengukuran yang sempurna dan setiap
pengukuran mengandung ketidakpastian. Oleh karena itu, dalam analisis data diperlukan
penggunaan angka penting .Angka penting digunakan untuk menentukan keakuratan dari hasil
pengukuran atau keakuratan perhitungan. Semisal, anda melakukan pengukuran lebar kertas
menggunakan penggaris. Berdasarkan hasil pengukuran, anda mungkin akan memperoleh lebar
kertas 12,7 cm. Akankah sama apabila anda menulis lebar kertas 12,7 cm dengan 12,70 cm?
Bagi seorang ahli matematika akan menganggap nilai 12,70 sama dengan 12,700 tetapi bagi
seorang ilmuwan, kedua nilai tersebut berbeda berdasarkan tingkat akurasinya.
Ada beberapa aturan yang digunakan untuk menentukan angka penting.

Angka selain nol adalah angka penting


Contoh: 26,38 (4 angka penting) dan 7,94 (3 angka penting).
Bagaimana dengan angka 0,00980 atau 28,09?

Angka nol yang berada diantara angka penting merupakan penting


Angka 28,09 mengandung 4 angka penting dan 406 mengandung 3 angka penting.

Angka nol diakhir pada bilangan desimal adalah penting


Angka 190 mil mungkin mengandung 2 atau 3 angka penting. Begitu pula dengan angka 50600
mungkin memiliki 3, 4, atau 5 angka penting. Keambiguan ini dapat dihindari dengan
penggunaan notasi ilmiah. Contoh :
1.5,06 x 104 (3 angka penting)

2.5,060 x 104 (4 angka penting)

3.5,0600 x 104 (5 angka penting)

Angka nol di depan angka penting bukan termasuk penting


Misalnya angka 0,00980 memiliki 3 angka penting dan angka 0,001 hanya memiliki 1 angka
penting. Contoh lain adalah 0,0023 mL apabila ditulis dalam bentuk notasi ilmiah adalah 2,3 x
10-3 mL yang memiliki 2 angka penting.
Penggunaan angka penting dalam perhitungan memiliki aturan-aturan tertentu, yaitu:

Penambahan dan Pengurangan


1,45 cm + 1,2 cm = 1,65 cm dibulatkan menjadi 1,7 cm.
7,432 cm - 2 cm = 5,432 cm dibulatkan menjadi 5 cm.
Berdasarkan contoh, diketahui bahwa angka penting pada hasil akhir penambahan dan
pengurangan bergantung pada jumlah angka penting yang paling sedikit. Pada operasi
penjumlahan, angka penting yang paling sedikit adalah 1,2 cm yang terdiri dari 2 angka penting.
Oleh karena itu, hasil akhir penjumlahan haruslah mengandung 2 angka penting.

Perkalian dan Pembagian


56,78 cm x 2,45 cm = 139,111 cm2 dibulatkan menjadi 139 cm2.

278 mL : 11,70 mL = 23,7068 dibulatkan menjadi 23,7.


Berdasarkan perhitungan tersebut, hasil akhir operasi perkalian dan pembagian bergantung
pada angka
yang jumlah angka penting paling sedikit. Pada operasi perkalian, nilai yang memiliki angka
penting paling sedikit adalah 2,45 yang berjumlah 3 digit. Maka, angka penting pada hasil akhir
juga harus terdiri dari 3 digit.Proses pembulatan bilangan terakhir di atas angka 5, di bawah
angka 5 dan angka 5 memiliki beberapa aturan. Adapun aturan-aturan pembulatan angka
tersebut adalah sebagai berikut.
1.Apabila angka terakhir kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah. Misalnya 12,4 cm dibulatkan menjadi
12 cm.

2.Apabila angka terakhir lebih dari 5 maka dibulatkan ke atas. Misalnya 12,6 cm dibulatkan menjadi 13
cm.

3.Apabila angka terakhir sama dengan 5 dan diikuti angka bukan angka nol maka dibulatkan ke atas.
Misalnya 12,51dibulatkan menjadi 13.

4.Apabila angka terakhir sama dengan 5 dan diikuti angka nol maka perlu dilihat dulu angka sebelum 5.
Apabila angka ganjil maka dibulatkan ke atas, sedangkan apabila angka genap dibulatkan ke bawah.
Misalnya 11,5 dibulatkan menjadi 12 dan 12,5 dibulatkan menjadi 12.

Akurasi dan Presisi


Kimia adalah ilmu yang didasarkan pada pengalaman dan data observasi. Sebuah eksperimen
akan menghasilkan data yang bagus pasti memerlukan suatu alat yang sesuai dalam
pengukurannya. Seberapa bagus data yang diperoleh bergantung pada beberapa faktor: (1)
Seberapa hati-hati dalam pengukuran (laboratory technique), (2) seberapa bagus alat ukur yang
digunakan dalam mendapat ukuran yang benar (akurasi), dan (3) seberapa keterulangan dalam
pengukuran (presisi).Presisi (ketelitian) adalah derajat kepastian hasil dari suatu pengukuran.
Presisi dapat menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran satu dengan yang lainnya.
Pengukuran dengan presisi tinggi akan menghasilkan nilai dengan keterulangan yang tinggi
(variasi rendah), sedangkan pengukuran dengan presisi rendah akan menghasilkan nilai yang
bervariasi. Random error merupakan kesalahan yang menyebabkan perbedaan nilai secara
berturut-turut dalam suatu pengukuran dan dapat mempengaruhi presisi.Akurasi (ketepatan)
adalah menentukan seberapa dekat hasil pengukuran yang diperoleh dengan nilai sebenarnya
(true value) atau nilai yang dianggap benar (accepted value). Rendahnya nilai akurasi dapat
disebabkan karena kerusakan alat atau kesalahan prosedur. Alat yang tidak dikalibrasi dengan
baik dapatmenyebabkan ketidakakuratan pengukuran meskipunmemiliki preisisi yang tinggi.

ALAT
Penggaris, Erlenmeyer 250 mL, gelas ukur 100 mL, gelas kimia 50 mL, timbangan
digital, timbangan manual, termometer, tabung reaksi.

BAHAN
Akuades, air es, air panas, kertas A4, kertas F4
CARA KERJA
Pengukuran Panjang :

1.Siapkan kertas A4 dan F4.

2.Ukur panjang dan lebar kertas A4 maupun F4 menggunakan penggaris.

3.Tuliskan panjang dan lebar kertas.

4.Tentukan luas masing-masing kertas.

Pengukuran volume :
1.Ambil akuades 50 mL menggunakan erlenmeyer 50 mL.

2.Pindahkan air ke dalam gelas ukur 100 mL dengan hati-hati tanpa tertumpah.

3Tuliskan volume pada data pengamatan (4).

4.Ambil akuades 40 mL menggunakan gelas kimia 50 mL.

5.Pindahkan air ke dalam gelas ukur 100 mL dengan hati-hati tanpa tertumpah.

6.Tuliskan volume pada data pengamatan (5).

7.Konversikan dalam bentuk L.

Pengukuran massa :
1.Ambil tabung reaksi.

2.Timbang menggunakan timbangan manual dan catat massanya.

3.Timbang kembali menggunakan timbangan digital dan catat massanya.

4.Konversikan nilai yang diperoleh ke dalam bentuk “g” atau “mg”.

5.Ulang prosedur 1-4 pada Erlenmeyer 250 mL dan gelas kimia 50 mL.
Pengukuran suhu :
1.Siapkan 50 mL air pada suhu ruang, air es dan air panas.

2.Ukur suhu masing-masing sampel menggunakan termometer.

3.Tuliskan suhu sampel.

4.Konversikan dalam bentuk °F dan K.

9
℉= ℃ = 32,0K = ℃ + 273,15
5
ALAT

Penggaris, Erlenmeyer 250 mL, gelas ukur 100 mL, gelas kimia 50 mL, timbangan digital,
timbangan manual, termometer, tabung reaksi.

BAHAN
Akuades, air es, air panas, kertas A4, kertas F4
CARA KERJA
Pengukuran Panjang :

1.Siapkan kertas A4 dan F4.

2.Ukur panjang dan lebar kertas A4 maupun F4 menggunakan penggaris.

3.Tuliskan panjang dan lebar kertas.

4.Tentukan luas masing-masing kertas.

Pengukuran volume :
a)Ambil akuades 50 mL menggunakan erlenmeyer 50 mL.

b)Pindahkan air ke dalam gelas ukur 100 mL dengan hati-hati tanpa tertumpah.

c)Tuliskan volume pada data pengamatan (4).

d)Ambil akuades 40 mL menggunakan gelas kimia 50 mL.

e)Pindahkan air ke dalam gelas ukur 100 mL dengan hati-hati tanpa tertumpah.

f)Tuliskan volume pada data pengamatan (5).

g)Konversikan dalam bentuk L.

Pengukuran massa :
1.Ambil tabung reaksi.
2.Timbang menggunakan timbangan manual dan catat massanya.

3.Timbang kembali menggunakan timbangan digital dan catat massanya.

4.Konversikan nilai yang diperoleh ke dalam bentuk “g” atau “mg”.

5.Ulang prosedur 1-4 pada Erlenmeyer 250 mL dan gelas kimia 50 mL.

Pengukuran suhu :
Siapkan 50 mL air pada suhu ruang, air es dan air panas.

Ukur suhu masing-masing sampel menggunakan termometer.

Tuliskan suhu sampel.

Konversikan dalam bentuk °F dan K.

9
℉= ℃ = 32,0K = ℃ + 273,15
5
Pengukuran volume :
1.Ambil akuades 50 mL menggunakan erlenmeyer 50 mL.
2.Pindahkan air ke dalam gelas ukur 100 mL dengan hati-hati tanpa
tertumpah.
3.Tuliskan volume pada data pengamatan (4).
4.Ambil akuades 40 mL menggunakan gelas kimia 50 mL.
5.Pindahkan air ke dalam gelas ukur 100 mL dengan hati-hati tanpa
tertumpah.
6.Tuliskan volume pada data pengamatan (5).
7.Konversikan dalam bentuk L.
Pengukuran massa :
1.Ambil tabung reaksi.
2.Timbang menggunakan timbangan manual dan catat massanya.
3.Timbang kembali menggunakan timbangan digital dan catat massanya.
4.Konversikan nilai yang diperoleh ke dalam bentuk “g” atau “mg”.
5.Ulang prosedur 1-4 pada Erlenmeyer 250 mL dan gelas kimia 50 mL.
Pengukuran suhu :
1.Siapkan 50 mL air pada suhu ruang, air es dan air panas.
2.Ukur suhu masing-masing sampel menggunakan termometer.
3.Tuliskan suhu sampel.
4.Konversikan dalam bentuk °F dan K.
9
℉ = 5 ℃ = 32,0K = ℃ + 273,15
DATA HASIL PENGAMATAN
Pengukuran Panjang
Panjang (A4) 29,7cm
Lebar (A4) 21,1cm
Panjang (F4) 33cm
Lebar (F4) 31,7cm
Luas =P x L
(Tunjukkan hasil perhitungan)
Pengukuran Volume
Erlenmeyer 50mL
Gelas kimia 59mL
Kesalahan dalam pengukuran volume
Erlenmeyer 4mL%
Gelas kimia 128,65mL%
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒/𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑥 100%
Pengukuran Massa
1.Objek
2.Timbangan manual
3.Timbangan digital
(?)g
(?)mg
(?)g
(?)mg
Tabung reaksi
Erlenmeyer 250 mL
Gelas kimia 50 mL
Pengukuran suhu
Dingin = 9°C
Panas = 116°F
Normal = 301K
Suhu ruang
1.Air es
2.Air panas

Anda mungkin juga menyukai