Makalah Adopsi, Divusi Serta Inovasi Dalam Penyuluhan Pertanian
Makalah Adopsi, Divusi Serta Inovasi Dalam Penyuluhan Pertanian
Makalah Adopsi, Divusi Serta Inovasi Dalam Penyuluhan Pertanian
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul “Adopsi, Difusi Serta Inovasi Dalam Penyuluhan
Pertanian”.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian. Dalam penyusunan Makalah ini, penyusun
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh sebab itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Hermaya Rukka,M.Si selaku dosen mata kuliah Dasar-Dasar
Penyuluhan Pertanian
2. Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga seluruh amal baik dari semua pihak mendapat balasan dengan
berbagai kebaikan dari Allah SWT.Aamiin.Penyusun menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
para pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Persepsi Petani Terhadap Inovasi Teknologi
2.2 Perubahan Sikap Pertani
2.3 Perilaku Petani Terhadap Adopsi Inovasi
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Inovasi
2.5 Proses Difusi Inovasi Sebagai suatu Jaringan
BAB III KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu dan teknologi adalah hasil olah pikir manusia yang dipergunakan
untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh umat
manusia. Ilmu dan teknologi pertanian misalnya digunakan untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi di bidang pertanian yaitu peningkatan
produksi.Teknologi adalah ilmu tetapi tidak semua ilmu adalah teknologi.Ilmu
adalah pengetahuan tetapi tidak semua pengetahuan adalah ilmu.Ilmu adalah
akumulasi pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan
metode-metode tertentu yang mampu menggambarkan (mendeskripsi),
menjelaskan (eksplanasi) dan meramalkan (memprediksi) fenomena yang
terjadi.Teknologi adalah rekayasa dan rancang bangun ilmu dengan penerapan
kaidah-kaidah, rumus-rumus yang mampu menemukan metode-metode untuk
menentukan sesuatu.Pengetahuan yang bukan ilmu adalah pengetahuan yang tidak
terakumulasi secara sistematis berdasarkan metode-metode tertentu.Sedangkan
ilmu yang tidak merupakan teknologi ialah ilmu yang tidak direkayasa dan
dirancangbangun berdasarkan kaidah penerapan prinsip-prinsip
keilmuan.Rekayasa dan rancangbangun adalah kaidah penerapan prinsip-prinsip
keilmuan.
Baik pengetahuan maupun ilmu dan teknologi adalah bentuk pemikiran
(hasil berfikir) asosiatif yang menjalin dan menghubungkan suatu pikiran dan
kenyataan atau pemikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang,
baik tanpa maupun dengan pengalaman kausalitas hakiki dan universal yang
disebut pengetahuan. Jika pemahaman kausalitas hakiki dan universal di sebut
ilmu (science).
Antara ilmu dan teknologi yang dihasilkan terjadi kesenjangan antara
penggunanya (petani).Akses petani terhadap informasi inovasi teknologi relatif
terbatas sehingga diperlukan untuk sosialisasi dan memberikan pemahaman
kepada petani. Pemahaman suatu inovasi teknologi tentu melalui suatu tahapan
proses mental dari individu petani sampai mengambil keputusan untuk
mengadopsinya. Untuk memahami individu dalam mengadopsi teknologi dimana
melalui suatu proses mental maka dapat menggunakan pendekatan teori kognitif.
Psikologi kognitif adalah satu pendekatan kajian yang bertujuan memahami
bagaimana manusia menyusun dan melaksana aktivitas mental melibatkan proses
perolehan, penyusunan, perwakilan, penyimpanan, pengambilan kembali dan
penggunaan pengetahuan yang membolehkan menusia memahami dan
menyelesaikan masalah demi menyesuaikan diri dengan tuntutan alam sekitar
yang berubah-ubah dan merancang bagi menghadapi masa depan. Teori kognitif
merupakan salah satu teori perilaku, teori ini menjelaskan bahwa individu yang
bersangkutan memilih anternatif perilaku yang membawa manfaat yang sebesar-
besarnya bagi yang bersangkutan.
Dengan kemampuan memilih suatu teknologi yang bermanfaat bagi
seorang petani menggunakan kekuatan berpikir sebagai bahan
pertimbangannya.Kekuatan-kekuatan berpikir petani dalam memilih teknologi
sebagai bentuk berprilakunya adalah syarat dengan pertimbangan- pertimbangan
selektif.Petani dalam memilih teknologi atau unsur-unsurnya tidak lepas dari
interaksinya terhadap lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosialnya. Oleh karenanya petani dalam memilih teknologi yang bermanfaat untuk
diterapkan adalah melalui proses persepsi. Persepsi merupakan suatu proses yang
didahului oleh penginderaan. Sedangkan penginderaan adalah merupakan suatu
proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Presepsi Para Petani Terhadap Inovasi Pertanian?
2. Bagaimana Proses Adopsi Inovasi Pertanian?
3. Bagaimana Perilaku Petani Terhadap Adopsi Inovasi?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Proses Adopsi Inovasi?
1.3. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Presepsi Para Petani Terhadap Inovasi Pertanian.
2. Untuk Mengetahui Proses Adopsi Inovasi Pertanian.
3. Untuk Mengetahui Perilaku Petani Terhadap Adopsi Inovasi.
4. Untuk Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Proses Adopsi Inovasi.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan
Ilmu dan teknologi adalah hasil olah pikir manusia yang dipergunakan
untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh umat
manusia.Inovasi adalah segala sesuatu ide, cara-cara ataupun obyek yang
dipersepsikan oleh seorang sebagai sesuatu yang baru. Havelock 1973 dalam
Valera et al., (1987) menyatakan bahwa inovasi merupakan segala perubahan
yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh masyarakat yang mengalaminya.
Difusi inovasi pertanian sebagai preses penyebaran inovasi pertanian dari
petani yang sudah mengadopsi kepada petani yang belum mengadopsi melalui
saluran komunikasi tertentu pada suatu sistem sosial yang sama dalam dimensi
waktu yang tertentu.Difusi dari suatu inovasi mengacu pada keseluruhan proses
dimana inovasi yang di gelar antar petani sampai sejumlah besar petani sudah
mengadopsi. Bukan untuk mengetahui bagaimana petani tertentu bergerak secara
bertahap ke arah adopsi, tetapi bagaimana suatu inovasi dapat diadopsi oleh
banyak petani.
Saluran komunikasi digunakan oleh agen perubahan untuk menyebarkan
suatu inovasi kepada para klien nya. Saluran media massa adalah yang sering dan
paling cepat, merupakan suatu alat yang efisien untuk menjangkau sejumlah besar
pendengar atau petani. Saluran hubungan antar pribadi (interpersonal), atau
komunikasi tatap muka satu persatu dari klien, memang lebih efektif ketika orang
ingin menciptakan suatu sikap baik ke arah suatu inovasi.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA