Untitled
Untitled
Untitled
DOSEN PEMBIMBING :
Drs. Ismail tandi, M.Pd
Kaharuddin, SP., M.P
PLP :
Achmadi Ramli, S. ST
Muhammad Hairul, S.ST
Wahyuni Mustaman, S.P., M.P
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
A. Ainul Mujahid
Andi Airsyan Putra Anugrah
Haikal Ashari
Muspida
Nurul Insani Darwis
Nurul Ainun
Nurmutasya Usman
Nurul Annisa Sanusi
Nilam Aiman Salsabila
Sri Aswiwin
2B/D-IV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
i
KATA PENGANTAR
waktu.
1. Bapak Drs. Ismail tandi, M.Pd, Kaharuddin, SP., M.P. Selaku Dosen
2. Bapak Achmadi Ramli, S.ST ; Muhammad Hairul, S.ST dan ibu Wahyuni
Pedesaan.
Namun, penulis tetap berharap laporan ini akan memberikan manfaat bagi
masukan berupa kritik atau saran yang berguna dari para pembaca.
Terima kasih.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
cenderung termarginalkan.
1
2009 (Perpres No. 7/2005) telah mengamanatkan bahwa pengembangan
umum.
daerah yang padat dan daerah yang sangat kurang penduduknya, daerah
memiliki ciri khas seperti daerah tertentu di KTI. Hal tersebut sudah
2
pembangunan Nasional, dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan
masalah wilayah.
1.3 Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lingkup dari berbagai disiplin keilmuan, yaitu ilmu-ilmu fisik (geografi, geofisik),
fenomena fisik alamiah hingga sosial ekonomi di dalam dan antar wilayah.
analisis dan model-model sistem sebagai alat (tools) untuk mengenal potensi
pembangunan. Dengan demikian bidang kajian ini ingin menjawab tidak saja
4
menjawab “bagaimana wilayah dibangun”. Oleh karenanya akan mencakup
Lebih dari itu, pemanfaatan sumber daya tidak boleh mengorbankan hak
5
pengelompokan wilayah perdesaan berdasarkan tingkat perkembangannya,
yaitu menurut desa cepat berkembang, desa potensial berkembang, dan desa
memberi bentuk kepada situasi (yang akan dating), untuk mencapai hal
6
BAB III
METODE PRAKTIK
Selatan, Indonesia.
berikut :
1. Wawancara
2. Tanya Jawab
3. Survey Lapangan
7
BAB IV
PEMBAHASAN
8
1. Sebelah Utara dari Desa Tukamasea Kecamatan Bantimurung
sebanyak 3.311 orang dengan rincian 1.610 orang laki-laki dan 1.701 orang
penduduk seluas 347,66 per KM. Desa Mattoangin memiliki sembilan belas
RT dan lima dusun yang terdiri dari dusun Bonti-bonti, dusun malewang,
2000 orang. Laki-laki 1.500 orang dan perempuan 500 orang. Para petani
juga menjual hasil pangan dan buah-buahan itu melalui KUD dan
karyawan pabrik the gelas, pedagang dan tukang galian baru marmer, dll.
9
Combine Harvester ini bekerja sama dengan UPD agribisnis, 2 unit yang
milenial yang ada di BPP Kecamatan bantimurung ini dan sudah ada sekitar
269 petani milenial yang sudah terdata dan sekitar 57 bergerak di alat dan
B. Lereng
horizontal dari dua buah titk permukaan tanah dikali dengan 100%.
10
Lereng yang ada di Desa Mattoangin Kecamatan Bantimurung,
berikut :
250,00 Ha.
ini adalah padi, peningkatan produksi paadi ini karena adanya sarana dan
jenis komoditi padi, di BPP ini juga memiliki ternak andalan unggas dan
11
ternak besar seperti ayam petelur dan ternak unggas yaitu sapi. Terdapat
alat dan mesin pertanian yang ada di BPP Kecamatan Bantimurung ini,
A. Curah Hujan
Keadaan iklim di Desa Mattoangin terdiri dari dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi sekitar bulan November
sampai Maret yang di mana curah hujan berkisar 347,00 mm. pada
Awal tahun 2000 semua sektor hampir dalam kehancuran dan yang
musim tanam awal bulan 12 panen, bulan 3 tanam dan bulan 5 panen,
bulan 7/8 tanam dan panen di bulan 12. Curah hujan di Desa Mattoangin
tanaman hortikultura.
B. Temperatur
Mattoangin yaitu dengan tipe iklim C2 yaitu bulan basah (200 mm) selama
12
C. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah ukuran uap air yang berada dalam bentuk
60-82%.
4.3 Hidrologi
pergerakan, distribusi dan kualitas air yang ada di bumi. Di Desa Mattoangin
pompa air. Sistem irigasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengairi lahan
pertanian.
Pola tanam yang di terapkan di Desa Mattoangin adalah pola tanam jajar
legowo dan sebagai untuk penanaman padi menggunakan alat dan mesin
populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam. Sistem tanam ini juga
wilayah yang ada di Desa Mattoangin adalah 20,14 Km2 dan jumlah
13
penduduk sebanyak 3.326 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk
sebanyak 165,14 jiwa/Km2 pada tahun 2017. Dapat di ketahui bahwa Desa
Desa Mattoangin ini hanya memiliki satu unit puskesmas pembantu. Oleh
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kabupaten Maros dan memiliki luas wilayah ± 10 km2 atau ± 1000,00 Ha.
adalah padi, peningkatan produksi paadi ini karena adanya sarana dan
5.2 Saran
tambah karena kita mahasiswa tidak bisa bertanya karena waktu yang
tidak memadai.
15
DAFTAR PUSTAKA
(1) : 72 – 82
16
LAMPIRAN
17